BAB 2. TEORI-TEORI SOSIOLOGI Tokoh-tokoh yang Mempengaruhi Perkembangan Sosiologi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB. II TEORI-TEORI SOSIOLOGI Tokoh-tokoh yang Mempengaruhi Perkembangan Sosiologi

TEORI-TEORISOSIOLOGI OLEH. GUMGUM GUMILAR, M.SI

SOSIOLOGI. Oleh: Anton Budiarto, S.H., M.H.

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR (TENTANG ILMU PENGETAHUAN DAN SOSIOLOGI)

Sejarah perkembangan sosiologi. DR. IR. HJ. KHODIJAH, M.Si

F. Ringkasan dan Masalah

ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Fitri Dwi Lestari

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

ULANGAN HARIAN SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017

: Pendahuluan KATA PENGANTAR. E. Mazhab-marhab dan Spesialisasi ddam Sosiologi F. Perkembangan Sosjologi di Indonesia

Tujuan Instruksional Khusus

BAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari

BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL

Pendapat dan Pemikiran tentang Konsep Masyarakat

August Comte Selo Soemardjan Soelaeman Soemardi

TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2

DEFINISI, OBJEK DAN KELAHIRAN SOSIOLOGI. Pertemuan 2

Kelopok Sosial. Fitri dwi lestari

Ciri dan Syarat Kelompok Sosial

Facebook :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini merupakan sifat dasar masyarakat. Perubahan masyarakat tiada hentinya, jika

BAB II PERSELINGKUHAN DAN KONTROL SOSIAL - DURKHEIM

Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I

II. TINJAUAN PUSTAKA. khusus dari interaksi sosial. Menurut Soekanto (1983: 80), berlangsungnya

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

Pengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme

HAKIKAT ILMU SOSIAL. Sifat sifat hakikat sosiologi sehingga dinyatakan sebagai ilmu pengetahuan:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebuah kelompok yang dibentuk oleh kepentingan bersama. Durkheim membagi

STUDI MASYARAKAT INDONESIA

Tugas Sosiologi Rangkuman Bab 1 Posted by ferinasp - 05 Sep :41

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

Berikut beberapa pengertian sosiologi hukum menurut para ahli:

KELOMPOK SOSIAL GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI

Sosiologi. Kelompok & Organisasi Sosial MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 07

Eko Nugroho, S.Pt, M.Sc Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya KELOMPOK DAN ORGANISASI SOSIAL

Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09

BAB I PERKEMBANGAN SOSIOLOGI

Soal Kelas X. Fungsi dan Peran Sosiologi

Pengantar Sosiologi. Yesi Marince.S.IP., M.Si


BAB I PENDAHULUAN. golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI

PERKEMBANGAN ETIKA PROFESI

I REALITAS SOSIO-KULTURAL

Pert. 6 KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

BAB II : KAJIAN TEORITIK. mengajar di tingkat universitas memberikan khusus sosiologi pertama kali di

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya dilakukan bagi setiap manusia dalam masyarakat untuk terus berinteraksi. Sama

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS

SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Slamet Widodo

1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI)

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Berikut ini adalah pengertian dan definisi tentang masyarakat menurut beberapa ahli :

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. karena dibekali dengan akal dan pikiran dalam bertindak. Manusia sebagai

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut

Masyarakat Indonesia. Pengelana (Penjajah) Budaya, Agama. Sistem Ekonomi, Bahasa

BAB V STRATIFIKASI SOSIAL

Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

BAB I PENDAHULUAN. Desa Setrojenar terletak di Kecamatan Buluspesantren, desa tersebut

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan masyarakat, masyarakat dengan individu, dan masyarakat

HANDOUT. Tujuan : Mahasiswa memiliki sejumlah pengetahuan dan pemahaman tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan struktur sosial.

PERKEMBANGAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perselingkuhan sebagai..., Innieke Dwi Putri, FIB UI, Universitas Indonesia

Abstrak. Kata kunci : Tujuan Pendidikan

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

Pengantar Sosiologi. Yesi marince, S.IP., M.Si

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, oleh karena

BAB V KELOMPOK SOSIAL

Oleh: Regina Tamburian Gita Nur Istiqomah

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU SOSIAL

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si.

Dalam bahasa latin Individu berasal dari kata individuum. Artinya : yang tak terbagi

DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING. WPK 1213 Psikologi Dakwah

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi

LEMBAGA SOSIAL. Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial

KELOMPOK SOSIAL DI MASYARAKAT

BAB II SOLIDARITAS SOSIAL DALAM PERSPEKTIF EMILE DURKHEIM. dengan pihak-pihak terkait. Peneliti memilih teori Solidaritas Emile Durkhei, teori ini

NATURALISME (1) Naturalisme 'natura' Materialisme

Berasal dari bahasa latin karena merupakan akar dari segala bahasa

Interaksionisme Simbolik dalam Penelitian Kualitatif

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang

2. Fakta Sosial. 3. Tindakan Sosial. A. Sejarah kelahiran sosiologi dan perkembangannya 1. Pengertian Sosiologi

BAB VI PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

RANGKUMAN Penggolongan Filsafat Pendidikan menurut Theodore Brameld: 1. Tradisi filsafat klasik yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh dari teori Plato,

NORMA-NORMA MENGALAMI PROSES

BAB I PENGERTIAN FILSAFAT INDONESIA PRA MODERN

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

Transkripsi:

BAB 2. TEORI-TEORI SOSIOLOGI 2.1. Tokoh-tokoh yang Mempengaruhi Perkembangan Sosiologi TOKOH Auguste Comte (1798 1857) Emile Durkheim (1858-1917) PEMIKIRAN - Bapak Sosiologi, anggapannya sosiologi terdiri dari dua bagian pokok, yaitu social statistics dan social dynamics. - Sebagai social statistics sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara lembaga-lembaga kemasyarakatan. - Social dynamics meneropong bagaimana lembagalembaga tersebut berkembang dan mengalami perkembangan sepanjang masa. - Tiga tahap perkembangan pikiran manusia 1. tahap teologis, ialah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia ini mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh sesuatu kekuatan yang berada di atas manusia. 2. tahap metafisis, pada tahap ini manusia masih percaya bahwa gejala-gejala di dunia ini disebabkan oleh kekuatan-kekuatan yang berada di atas manusia. 3. tahap positif, merupakan tahap di mana manusia telah sanggup untuk berpikir secara ilmiah. Pada tahap ini berkembanglah ilmu pengetahuan. Sosiologi meneliti lembaga-lembaga dalam masyarakat dan proses-proses sosialnya. Sosiologi dibagi ke dalam tujuh seksi, yakni :

Max Weber (1864-1920) Charles Horton Cooley (1864-1929) a. sosiologi umum yang mencakup kepribadian individu dan kelompok manusia b. sosiologi agama c. sosiologi hukum dan moral yang mencakup organisasi politik, organisasi sosial, perkawinan dan keluarga. d. Sosiologi tentang kejahatan. e. Sosiologi ekonomi yang mencakup unuran-unuran penelitian dan kelompok kerja. f. Demografi yang mencakup masyarakat perkotaan dan pedesaan. g. Dan sosiologi estetika. - Sosiologi adalah ilmu yang berusaha memberikan pengertian tentang aksi-aksi sosial. - Teori Ideal Typus, yaitu suatu kosntruksi dalam pikiran seorang peneliti yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis gejala-gejala dalam masyarakat. - Ajaran-ajarannya sangat menyumbang sosiologi, misalnya analisisnya tentang wewenang, birokrasi, sosiologi agama, organisasi-organisasi ekonomi dan seterusnya. - Mengembangkan konsepsi mengenai hubungan timbalbalik dan hubungan yang tidak terpisahkan antara individu dengan masyarakat. - Teorinya mengidamkan kehidupan bersama, rukun dan damai sebagaimana dijumpai pada masyarakatmasyarakat yang masih bersahaja. - Prihatin melihat masyarakat-kasyarakat modern yang telah goyah norma-normanya, sehingga masyarakat bersahaja merupakan bentuk ideal yang terlalu berlebih-lebihan kesempurnaannya.

Pierre Guillaurne Frederic Le Play (1806-1882) - Mengenalkan metode tertentu di dalam meneliti dan menganisis gejala-gejala sosial yaitu dengan jalan mengadakan observasi terhadap fakta-fakta sosial dan analisis induktif. Kemudian dia juga menggunakan metode case study dalam penelitian-penelitian sosial. - Hasil penelitiannya, bahwa lingkungan geografis menentukan jenis pekerjaan, dan hal ini mempengaruhi organisasi ekonomi, keluarga serta lembaga-lembaga lainnya. Ferdinand Tonnies - Teorinya mengenai Gemeinschaft dan Gesellschaft sebagai dua bentuk yang menyertai perkembangan kelompok-kelompok sosial. - Gemeinschaft (paguyuban) adalah bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. - Gesellschaft (patembayan) merupakan bentuk kehidupan bersama yang merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu yang pendek. Leopold Wiese (1876-1949) - Sosiologi adalah penelitian terhadap hubungan antar manusia yang merupakan kenyataan sosial. - Objek khusus sosiologi adalah interaksi sosial atau proses sosial Alfred Vierkandt (1867-1953) - Sosiologi terutama mempelajari interaksi dan hasil interaksi tersebut. Masyarakat merupakan himpunan interaksi-interaksi sosial, sehingga sosiologi bertugas untuk mengkonstruksikan teori-teori tentang masyarakat dan kebudayaan. - Dasar semua struktur sosial adalah ikatan emosional; tak ada konflik antara kesaradan individual dengan

Lester Frank Ward (1841-1913) Vilfredo Pareto (1848-1923) Georg Simmel (1858-1918) William Graham Summer (1840-1910) kelompok, oleh karena itu individu tunduk pada tujuan kelompoknya. - Sosiologi bertujuan untuk meneliti kemajuan-kemajuan manusia - Ia membedakan antara pure sociology (sosiologi murni) yang meneliti asal dan perkembangan gejalagejala sosial, dan apllied sociology (sosiologi terapan) yang khusus mempelajari perubahan-perubahan dalam masyarakat karena usaha-usaha manusia. - Kekuatan dinamis dalam gejala sosial adalah perasaan. - Sosiologi didasarkan pada observasi terhadap tindakan-tindakan, eksperimen terhadap fakta-fakta dan rumus-rumus matematis. - Masyarakat merupakan sistem kekuatan yang seimbang dan keseimbangan tersebut tergantung pada ciri-ciri tingkah laku dan tindakan-tindakan manusia dan tindakan-tindakan manusia tergantung dari keinginan-keinginan serta dorongan-dorongan dalam dirinya. - Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang khusus,yaitu satu-satunya ilmu pengetahuan analitis yang abstrak di antara semua ilmu pengetahuan kemasyarakatan. - Objek sosiologi adalah bentuk-bentuk hubungan anta manusia - Sistem sosiologi didasarkan pada konsep in-group dan out-group. - Masyarakat merupakan peleburan dari kelompokkelompok sosial - Empat dorongan yang universal dalam diri manusia yaitu rasa lapar, rasa cinta, rasa takut, dan rasa hampa.

Robert Ezra Park (1864-1944) Karl Mannheim (1893-1947) - Pelopor mazhab Ekologi. - Sosiologi meneliti masyarakat setempat dari sudut hubungan antar manusia. - Pelopor sosiologi pengetahuan, menelaah hubungan masyarakat dengan pengetahuan - Akar dari segenap pertentangan yang menimbulkan krisis terletak dalam ketegangan-ketegangan yang timbul disemua lapangan kehidupan. - Planning for freedom, yaitu semacam perencanaan yang diawasi secara demokratis dan menjamin kemerdekaan aktivitas-aktivitas individu maupun kelompok manusia. 2.2. Kegunaan Teori: Suatu Teori pada hakekatnya merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu. Fakta tersebut merupakan sesuatu yang dapat diamati dan pada umumnya dapat diuji secara empiris. Teori merupakan hubungan dua variabel atau lebih, yang telah diuji kebenarannya. Variabel merupakan karakteristik dari orang-orang, benda-benda atau keadaan yang mempunyai nilai-nilai yang berbeda, misalnya usia, jenis kelamin, dsb. Kegunaan Teori antara lain : a. Suatu teori atau beberapa teori merupakan ikhtisar daripada hal-hal yang telah diketahui serta diuji kebenarannya yang menyangkut objek yang dipelajari sosiologi. b. Teori memberikan petunjuk-petunjuk terhadap kekurangan-kekurangan pada seseorang yang memperdalam pengetahuannya di bidang sosiologi. c. Teori berguna untuk lebih mempertajam atau lebih mengkhususkan fakta yang dipelajari oleh sosiologi.

d. Suatu teori akan sangat berguna dalam mengembangkan sistem klasifikasi fakta, membina struktur konsep-konsep serta memperkembangkan definisi-definisi yang penting untuk penelitian. e. Pengetahuan teoritis memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk mengadakan proyeksi sosial, yaitu usaha untuk dapat mengetahui kearah mana masyarakat akan berkembang atas dasar fakta yang diketahui pada masa lampau dan pada dewasa ini. 2.3. Perkembangan Teori Sosiologi NO TOKOH TEORI/PEMIKIRAN 1 Plato (429-347 SM.) Seorang Filosof Romawi. Plato bermaksud merumuskan suatu teori tentang bentuk negara yang dicita-citakan, yang organisasinya didasarkan pada pengamatan kritis terhadap sistem-sistem sosial yang ada pada zamannya. Plato menyatakan bahwa masyarakat sebenarnya merupakan refleksi dari manusia perorangan. Suatu masyarakat akan mengalami kegoncangan, sebagaimana halnya manusia perorangan yang terganggu keseimbangan jiwanya yang terdiri dari tiga unsur pengendali, sehingga suatu negara seyogyanya juga merupakan refleksi dari ketiga unsur yang berimbang atau serasi tadi. Dengan jalan menganalisis lembaga-lembaga di dalam masyarakat, maka Plato berhasil menunjukkan hubungan fungsional antara lembaga-lembaga tersebut yang pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan yang menyeluruh. Dengan demikian maka Plato berhasil merumuskan suatu teori organis tentang masyarakat, yang mencakup bidangbidang kehidupan ekonomis dan sosial. Suatu unsur yang menyebabkan masyarakat berdinamika adalah adanya

2 Aristoteles (384-322 SM.) 3 Ibn Khaldun (1332 1406) 4 Zaman Reanissance (1200-1600) sistem hukum yang identik dengan moral, oleh karena didasarkan pada keadilan. Di dalam bukunya Politics, Aristoteles mengadakan suatu analisis mendalam terhadap lembaga-lembaga politik dalam masyarakat. Pengertian politik digunakannya dalam arti luas mencakup juga berbagai masalah ekonomi dan sosial. Sebagaimana halnya dengan Plato, perhatian aristoteles terhadap biologi telah menyebabkannya mengadakan suatu analogi antara masyarakat dengan organismebiologis manusia. Disamping itu Aristoteles menggarisbawahi kenyataan bahwa basis masyarakat adalah moral (etika dalam arti sempit) Seorang ahli filsafat Arab. Mengemukakan beberapa prinsip pokok untuk menafsirkan kejadian-kejadian sosial dan peristiwa-peristiwa dalam sejarah. Prinsip-prinsip yang sama akan dapat dijumpai, bila ingin mengadakan analisis terhadap timbul dan tenggelamnya negara-negara. Gejala-gejala yang sama akan terlihat pada kehidupan masyarakat-masyarakat pengembara, dengan segala kekuatan dan kelemahankelemahannya. Faktor yang menyebabkan bersatunya manusia di dalam suku-suku clan, negara, dan sebagainya, adalah rasa solidaritas. Faktor itulah yang menyebabkan adanya ikatan dan usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan bersama antara manusia. Thomas More dan Campanella. Sangat terpengaruh oleh gagasan-gagasan terhadap adanya masyarakat yang ideal. N. Machiavelli (bukunya Il Principe) Menganalisis bagaimana mempertahankan kekuasaan. Untuk pertamakalinya politik dipisahkan dari moral,

5 Hobbes (1588-1679) 6 John Locke (1632-1704) 7 J.J. Rousseau (1712-1778) sehingga terjadi suatu pendekatan yang mekanis terhadap masyarakat. Pengaruh ajaran Machiavelli antara lain, suatu ajaran, bahwa teori-teori politik dan sosial memusatkan perhatian mekanisme pemerintahan. Tulisannya berjudul The Leviathan. Inti ajarannya diilhami oleh hukum alam, fisika dan matematika. Dia beranggapan bahwa dalam keadaan alamiah, kehidupan manusia didasarkan pada keinginankeinginan yang mekanis, sehingga manusia selalu berkelahi. Akan tetapi mereka mempunyai pikiran bahwa hidup damai dan tenteram adalah jauh lebih baik. Keadaan semacam itu baru dapat tercapai apabila mereka mengadakan suatu perjanjian atau kontrak dengan pihak-pihak yang mempunyai wewenang, pihak mana akan dapat memeliharaketenteraman. Supaya keadaan damai tadi terpelihara, maka orang-orang harus sepenuhnya mematuhi pihak yang mempunyai wewenang tadi. Dalam keadaan demikianlah masyarakat dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Manusia pada dasarnya mempunyai hak-hak asasi yang berupa hak untuk hidup, kebebasan dan hak atas harta benda. Kontrak antara warga masyarakat dengan pihak yang mempunyai wewenang sifatnya atas dasar faktor pamrih. Bila pihak yang mempunyai wewenang tadi gagal untuk memenuhi syarat-syarat kontrak, maka warga-warga masyarakat berhak untuk memilih pihak lain. Kontrak antara pemerintah dengan yang diperintah, menyebabkan tumbuhnya kolektivitas yang mempunyai keinginan-keinginan sendiri, yaitu keinginan umum. Keinginan umum tadi berbeda dengan keinginan masingmasing individu.

8 Saint Simon (1760-1825) 9 Auguste Comte (1798-1853) Manusia hendaknya dipejalajari dalam kehidupan berkelompok. Dalam bukunya Memoirs sur la Science de I home, dia menyatakan bahwa ilmu politik merupakan suatu ilmu positif. Artinya, masalah-masalah dalam ilmu politik hendaknya dianalisis dengan metode-metode yang lazim dipakai terhadap gejala-gejala lain. Dia memikirkan sejarah sebagai suatu fisika sosial. Fisiologi sangat mempengaruhi ajaran-ajarannya mengenai masyarakat. Masyarakat bukanlah semata-mata merupakan suatu kumpulan dari orang-orang belaka yang tindakan-tindakannya tidak mempunyai sebab, kecuali kemauan masing-masing. Kumpulan tersebut hidup karena didorong oleh organorgani tertentu yang menggerakan manusia untuk melakukan fungsi-fungsi tersebut. Auguste Comte yang pertama-tama mempergunakan istilah sosiologi adalah orang pertama yang membedakan antara ruang lingkup dan isi sosiologi dari ruang lingkup dan isi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. - Bapak Sosiologi, anggapannya sosiologi terdiri dari dua bagian pokok, yaitu social statistics dan social dynamics. - Sebagai social statistics sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara lembaga-lembaga kemasyarakatan. - Social dynamics meneropong bagaimana lembagalembaga tersebut berkembang dan mengalami perkembangan sepanjang masa. - Tiga tahap perkembangan pikiran manusia 1. tahap teologis, ialah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia ini mempunyai jiwa

dan itu disebabkan oleh sesuatu kekuatan yang berada di atas manusia. 2. tahap metafisis, pada tahap ini manusia masih percaya bahwa gejala-gejala di dunia ini disebabkan oleh kekuatan-kekuatan yang berada di atas manusia. 3. tahap positif, merupakan tahap di mana manusia telah sanggup untuk berpikir secara ilmiah. Pada tahap ini berkembanglah ilmu pengetahuan. Mazhab Geografi dan Lingkungan 10 Edward Buckle (1821-1862) Karyanya Historyof Civilization in England Buckle meneruskan ajaran-ajaran sebelumnya tentang pengaruh keadaan alam terhadap masyarakat. Di salam analisisnya, dia telah menemukan beberapaketeraturan hubungan antara keadaan alam dengan tingkah laku manusia. Misalnya, terjadinya bunuh diri adalah sebagai akibat rendahnya penghasilan, dan tinggi rendahnya pengahsilan tergantung keadaan alam. Taraf kemakmuran suatu masyarakat juga sangat tergantung pada keadaan alam di mana masyarakat hidup. 11 Le Play (1806-1888) Dia menganalisis keluarga sebagai unit sosial yang fundamental dari masyarakat. Organisasi keluarga di tentukan oleh cara-cara mempertahankan kehidupannya yaitu cara mereka bermata pencaharian. Hal ini sangat tergantung pada lingkungan yimbal balik antara faktorfaktor tempat, pekerjaan dan manusia (atau masyarakat). Atas dasar faktor-faktor tersebut, maka dapatlah diketemukan unsur-unsur yang menjadi dasar adanya kelompok-kelompok yang lebih besar, yang memerlukan analisis terhadap semua lembaga-lembaga politik dan sosial

suatu masyarakat. 12 E. Huntington Karyannya (tahun 1915) Civilization and climate, menguraikan bahwa mentalitas manusia di tentukan oleh faktor iklim. Mazhab Organis dan Evolusioner 13 Herbert Spencer (1820-1903) Suatu organisme akan bertambah sempurna apabila bertambah kompleks dan dengan adanya diferensiasi antara bagian-bagiannya. Hal ini berarti adanya fungsi yang lebih matang antar bagian-bagiannya. Hal ini berarti adanya organisasi fungsi yang lebih matang antara bagian-bagian organisme tersebut, dan integrasi yang lebih sempurna pula. Secara Evolusioner, maka tahap organisme tersebut akan semakin sempurna sifatnya. Dengan demikian maka organisme tersebut ada kriterianya yakni kompleksitas, diferensiasi, dan integrasi. Kriteria mana akan dapat diterapkan dalam masyarakat. Evaluasi sosial dan perkembangan sosial pada dasarnya berarti bertambahnya diferensiasi dan integrasi, peningkatan pembagian kerja, dan suatu transisi dari keadaan homogen ke keadaan yang heterogen. 14 W.G. Summer (1840-1910) Salah satu karyanya Folkways. Folkways dimaksudkan dengan kebiasaan-kebiasaan sosial yang timbul secara tidak sadar dalam masyarakat, kebiasaan-kebiasaan mana menjadi bagian dari tradisi. Hampir semua aturan-aturan kehidupan sosial, upacarasopan-santun, kesusilaan, dan sebagainya, termasuk dalam Folkways tersebut. Aturan-aturan tersebut merupakan kaidah-kaidah kelompok yang masing-masing mempunyai tingkat atau derajat kekuatan yang berbeda-beda. Apabila kaidah-kaidah tadi dianggap sedemikian pentingnya, maka kaidah-kaidah tadi dinamakan tata kelakuan (mores).

15 Emile Durkheim (1855-1917) 16 Ferdinad Tonnies (1855-1936) Kaidah-kaidah tersebut tidaklah menjadi bagian dari suatu masyarakat secara menyeluruh, dan oleh karena itu summer membedakan antara kelompok sendiri (in-gropus) dengan kelompok luar (out-groups). Pembedaan ini ditujukan untuk dapat memberikan petunjuk bahwa ada orang-orang yang diterima dalam suatu kelompok dan ada pula yang tidak. Pembedaan tersebut menimbulkan pelbagai macam antagonisme, pertentangan serta pertikaian. Karyanya Division of labor dapat digolongkan dalam Mazhab ini. Menurutnya unsur baku dalam masyarakat adalah faktor solidaritas. Dia membedakan antara masyarakatmasyarakat yang bercirikan faktor solidaritas mekanis dengan yang memiliki solidaritas organis. Pada masyarakat-masyarakat dengan solidaritas mekanis, warga masyarakat belum mempunyai diferensiasi dan pembagian kerja. Warga masyarakat mempunyai kepentingan bersama dan kesadaran yang sama pula. Masyarakat dengan solidaritas organis telah mempunyai pembagian kerja yang ditandai dengan derajat spesialisasi tertentu. Bagaimana warga suatu kelompok mengadakan hubungan dengan sesamanya. Dasar hubungan tersebut disatu pihak adalah faktor perasaan, simpati pribadi dan kepentingan bersama. Di pihak lain dasarnya adalah kepentingan-kepentingan rasional dan ikatan-ikatan yang tidak permanen sifatnya. Bentuk-bentuk sosial yang pertama dinamakannya paguyuban (gemeinschaft), sedangkan yang kedua adalah patembayan (gesellschaft).

Mazhab Formal 17 Georg Simmel (1858-1918) 18 Leopold von Wiese (1876-1961) 19 Alfred Vierkandt (1867-1953) Elemen-elemen masyarakat mencapai kesatuan melalui bentuk-bentuk yang mengatur hubungan antara elemenelemen tersebut. Pelbagai lembaga di dalam masyarakat terwujud dalam bentuk superioritas, subordinasi dan konflik. Semua hubungan-hubungan sosial, keluarga, agama, peperangan, perdagangan, kelas-kelas dapat diberi karakteristik menurut salah satu bentuk diatas atau ketiga-ketiganya. Menurutnya, seseorang menjadi warga masyarakat untuk mengalami proses individualisasi dan sosialisasi. Tanpa menjadi warga masyarakat tak akan mungkin seseorang mengalami proses interaksi antara individu dengan kelompok. Dengan perkataan lain, apa yang memungkinkan masyarakat berproses adalah bahwa setiap orang mempunyai peranan yang harus dijalankannya. Maka, interaksi individu dengan kelompok hanya dapat dimengerti dalam kerangka peranan yang dilakukan oleh individu. Sosiolohi harus memusatkan perhatian pada hubunganhubungan manusia tanpa mengaitkannya dengan tujuantujuan atau kaidah-kaidah. Sosiologi harus mulai dengan pengamatan terhadap perilaku kongkrit tertentu. Ajarannya bersifat empiris dan dia berusaha untuk mengadakan kuantifikasi, terhadap proses-proses sosial yang terjadi. Proses sosial merupakan hasil perkalian dari sikap dan keadaan, yang masing-masing dapat diuraikan ke adalam unsur-unsurnya secara sistematis. Sosiologi menyoroti situasi-situasi mental. Situasi-situasi tersebut tak dapat dianalisis secara tersendiri, akan tetapi merupakan hasil perilaku yang timbul sebagai akibat interaksi antar individu-individu dan kelompok-kelompok

Mazhab Psikologi 20 Gabriel Tarde (1843-1904) 21 Albion Small (1854-1926) dalam masyarakat. Dengan demikian, tugas sosiologi adalah untuk menganalisis dan mengadakan sistematika terhadap gejala sosial dengan jalan menguraikannya ke dalam bentuk-bentuk kehidupan mental. Hal itu dapat ditemukan dalam gejala-gejala seperti harga diri, perjuangan, simpati, imitasi dan lain sebagainya. Itulah prekondisi suatu masyarakat yang hanya dapat berkembang penuh dalam kehidupan kelompok atau dalam masyarakat setempat (community). Oleh karena itu sosiologi harus memusatkan perhatian terhadap kelompok-kelompok sosial. Dia memulia dengan suatu dugaan atau pandangan awal bahwa gejala sosial mempunyai sifat psikologis yang terdiri dari interaksi antara jiwa-jiwa individu, dimana jiwa tersebut terdiri dari kepercayaan-kepercayaan dan keinginan-keinginan. Bentuk-bentuk utama dari interaksi mental individu-individu adalah imitasi, oposisi dan adaptasi atau penemuan baru. Imitasi seringkali berhadapan dengan oposisi yang menuju pada bentuk adaptasi baru. Dengan demikian mungkin terjadi perubahan sosial yang disebabkan oleh penemuan-penemuan baru. Hal ini menimbulkan imitasi, oposisi penemuan-penemuan baru, perubahan-perubahan dan seterusnya. Tarde berusaha untuk menjelaskan gejala-gejala sosial di dalam kerangka reaksi-reaksi psikis seseorang. Mengadakan analisis terhadap reaksi-reaksi individu terhadap individu, maupun kelompok terhadap kelompok lainnya. Small merupakan orang yang pertama membuka departemen sosiologi pada Universitas Chicago, dan menerbitkan American Journal of Sociology.

22 Horton Cooley (1864-1924) Individu dan masyarakat saling melengkapi,di mana individu hanya akan menemukan bentuknya di dalam masyarakat. Di dalam karyanya Social Organization dia mengambangkan konsep kelompok utama (primary group), yang ditandai dengan hubungan antar pribadi yang dekat sekali. Dalam kelompok-kelompok tadi perasaan manusia akan dapat berkembang dengan leluasa. 23 L.T. Hobhouse (1864-1929) Sangat tertarik pada konsep-konsep pembangunan dan perubahan sosial. Dia menolak penerapan prinsip-prinsip biologis terhadap studi masyarakat manusia; psikologi dan etika merupakan kriteria yang diperlukan untuk mengukur perubahan sosial. Mazhab Ekonomi 24 Karl Marx (1818-1883) Marx telah mempergunakan metode-metode sejarah dan filsafat untuk membangun suatu teori tentang perubahan yang menunjukkan perkembangan masyarakat menuju suatu keadaan dimana ada keadilan sosial. Manurutnya, selama masyarakat masih terbagi atas kelaskelas, maka pada kelas yang berkuasalah akan terhimpun segala kekuatan dan kekayaan, Hukum, filsafat, agama, dan kesenian merupakan refleksi dari status ekonomi kelas tersebut. Namun demikian, hukum-hukum perubahan berperanan dalam sejarah, sehingga keadaan tersebut dapat berubah baik melalui suatu revolusi maupun secara damai. Akan tetapi selama masih ada kelas yang berkuasa, maka tetap terjadi eksploitasi terhadap kelas yang lebih lemah. Oleh karena itu selalu timbul pertikaian antara kelas-kelas tersebut, pertikaian mana akan berakhir apabila satu-atu kelas (yaitu kelas proletar) menang, sehingga terjadilah masyarakat tanpa kelas. 25 Max Weber (1864- Semua bentuk oranisasi sosial harus diteliti menurut

1920) perilaku warganya, yang motivasinya serasi dengan harapan warga-warga lainnya. Untuk mengetahui dan menggali hal ini perlu digunakan metoe pengertian (Verstehen). Tingkah laku individu-individu dalam masyarakat dapat diklasifikasikan menurut empat tipe ideal aksi sosial, yakni : i. Aksi yang bertujuan, yakni tingkah laku yang ditujukan untuk mendapatkan hasil-hasil yang efisien. ii. Aksi yang berisikan nilai yang telah ditentukan, yang diartikan sebagai perbuatan untuk merealisasikan dan mencapai tujuan iii. Aksi tradisional yang menyangkut tingkah laku yang melaksanakan suatu aturan yang bersanksi. iv. Aksi yang emosional, yaitu yang menyangkut perasaan seseorang. Atas dasar hal-hal tersebut diataslah maka timbul hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat. Mazhab Hukum 26 Emile Durkheim Ajaran-ajaran Durkheim menggunakan banyak pendekatan termasuk pendekatan hukum. Menurutnya hukum adalah kaidah-kaidah yang bersanksi yang berat ringannya tergantung pada sifat pelanggaran, anggapan-anggapan serta keyakinan masyarakat tentang baik-buruknya suatu tindakan. Di dalam masyarakat terdapat dua macam sanksi kaidahkaidah hukum yaitu sanksi yang refresif (hukum pidana) dan sanksi yang restitutif (hukum perdata, hukum dagang, hukum acara, hukum administrasi dan hukum tata negara setelah dikurangi dengan unsur-unsur pidananya). 27 Max Weber Weber mempunyai latar belakang pendidikan hukum, dia

mempelajari pengaruh faktor-faktor politik, agama dan ekonomi terhadap perkembangan hukum. Menurut Weber ada empat tipe ideal hukum : 1. Hukum irasional dan materiil, yaitu dimana pembentuk undang-undang dan hakim mendasarkan keputusan-kepurtusannya sematamata pada nilai-nilai emosional tanpa menunjuk pada suatu kaidahpun. 2. Hukum irasional dan formal, yaitu dimana pembentuk undang-undang dan hakim berpedoman pada kaidah-kaidah di luas akal, oleh karena didasarkan pada wahyu atau ramalan. 3. Hukum rasional dan materiil, di mana keputusankeputusan para pembentuk undang-undang dan hakim menunjuk pada suatu kitab suci, kebijaksanaan-kebijaksaan penguasa dan ideologi. 4. Hukum rasional dan formal yaitu di mana hukum dibentuk semata-mata atas dasar konsep-konsep abstrak dari ilmu hukum.