BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani, 2007: 13).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani dkk, 2007: 13).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani Igak

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Orientasi teori dan kajian lapangan. Perencanaan 1. Tes siklus I. Perencanaan 2. Tes siklus II.

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terfokus pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 2.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

Transkripsi:

22 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani, 2007: 13). Arikunto (2006: 58) yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus, materi, dan lain-lain) ataupun output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas. Adlan (2011: 4) menjelaskan PTK melalui gabungan definisi dari tiga kata yaitu Penelitian + Tindakan + Kelas. Makna setiap kata tersebut adalah sebagai berikut. Penelitian; kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan cara dan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam memecahkan suatu masalah. Tindakan; sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Tindakan yang dilaksanakan dalam PTK berbentuk suatu rangkaian siklus kegiatan. Kelas; sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima

23 pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Siswa yang belajar tidak hanya terbatas dalam sebuah ruangan kelas saja, melainkan dapat juga ketika siswa sedang melakukan karyawisata, praktikum di laboratorium, atau belajar tempat lain di bawah arahan guru B. Prosedur Penelitian Prosedur pelaksanaan PTK yang meliputi penetapan fokus permasalahan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan yang diikuti dengan kegiatan observasi, interpretasi, dan analisis, serta refleksi. Apabila diperlukan, pada tahap selanjutnya disusun rencana tindak lanjut. Upaya tersebut dilakukan secara berdaur membentuk suatu siklus. Langkah-langkah pokok yang ditempuh pada siklus pertama dan siklus-siklus berikutnya adalah: (1) Penetapan fokus permasalahan (2) Perencanaan tindakan (3) Pelaksanaan tindakan (4) Pengumpulan data (pengamatan/observasi) (5) Refleksi (analisis, dan interpretasi) (6) Perencanaan tindak lanjut. (Adlan 2011: 18) Untuk lebih jelasnya, rangkaian kegiatan dari setiap siklus dapat dilihat pada gambar berikut:

24 Permasalahan Perencanaan Tindakan - I Pelaksanaan Tindakan - I SIKLUS - I Refleksi - I Pengamatan/ Pengumpulan Data - I Permasalahan baru, hasil Refleksi Perencanaan Tindakan - II Pelaksanaan Tindakan - II SIKLUS - II Refleksi - II I Pengamatan/ Pengumpulan Data - II Bila Permasalahan Belum Terselesaikan Dilanjutkan ke Siklus Berikutnya Gambar 1. Siklus Kegiatan PTK (Adlan, 2011: 19) Setelah permasalahan ditetapkan, pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri atas empat kegiatan. Apabila sudah diketahui keberhasilan atau hambatan dalam tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama, peneliti kemudian mengidentifikasi permasalahan baru untuk menentukan rancangan siklus berikutnya. Kegiatan pada siklus kedua, dapat berupa kegiatan yang sama dengan sebelumnya bila ditujukan untuk mengulangi keberhasilan, untuk meyakinkan, atau untuk menguatkan hasil. Pada umumnya kegiatan yang dilakukan dalam siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan sebelumnya yang ditunjukan

25 untuk mengatasi berbagai hambatan/ kesulitan yang ditemukan dalam siklus sebelumnya Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus. Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan model spiral yang terdiri dari 4 tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi dan perbaikan rencana dalam setiap siklus. a. Tahap Perencanaan 1) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah. 2) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar. 3) Menetapkan standar kompetensi: 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. 4) Memilih bahan pelajaran yang sesuai 5) Menentukan skenario pembelajaran dengan model CTL. 6) Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan. 7) Menyusun lembar kerja siswa 8) Mengembangkan format evaluasi 9) Mengembangkan format observasi pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan/Tindakan a) Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL, yaitu dengan membagi siswa kedalam beberapa kelompok (learning community) dengan menciptakan suasana belajar berkelompok sehingga siswa dapat berdiskusi dan saling bekerja sama antar teman. Pembagian kelompok ini

26 sesuai dengan jumlah siswa, tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi, masing-masing kelompok mencatat hasil observasi. b) Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh setiap siswa. Di sini guru mendorong sikap keingintahuan siswa melalui kegiatan bertanya tentang topic atau permasalahan yang akan dipelajari (questioning) c) Siswa melakukan observasi (Inquiry) mengenai cara pembagian pecahan. Kegiatan belajar di sini mengkondisikan siswa untuk mengamati, menyelidiki, menganalisis topik yang dihadapi sehingga siswa berhasil menemukan sesuatu dari hasil pengamatan terhadap model yang di jadikan alat dalam proses pembelajaran. d) Siswa mencatat hasil temuan dalam pembagian pecahan yang dilakukan. e) Siswa mendiskusikan hasil dari jawaban mereka. f) Siswa melaporkan hasil diskusi. g) Siswa menjawab pertanyaan seputar jawabannya tersebut yang diajukan oleh kelompok lain c. Tahap Observasi 1) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan pengamatan terhadap penelitian tindakan kelas ketika pembelajaran berlangsung. 2) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format yang telah disediakan. d. Tahap Refleksi

27 Pada kegiatan ini peneliti menentukan, mengidentifikasikan permasalahan yang ditemukan. Dari hasil refleksi guru merencanakan siklus selanjutnya untuk memperbaiki kekurangan pada pembelajaran siklus sebelumnya. C. Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 2 (genap) tahun pelajaran 2012/2013 dimulai dari bulan Januari sampai dengan bulan April 2013. 2. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Gunung Raya Jalan Desa Gunung Raya Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur. 3. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV Semester SD Negeri 1 Gunung Raya Tahun Pelajaran 2012/2013, kelas IV, dengan jumlah siswa 29 orang, yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. D. Data dan Sumber Data 1. Data Data aktivitas dikumpulkan dengan cara observasi, sedangkan hasil belajar dikumpulkan dengan cara tes. a. Lembar observasi, lembar ini digunakan untuk mengamati aktivitas yang dilakukan guru dan siswa pada saat proses pembelajaran dengan memberikan skor pada indikator masing-masing instrumen.

28 b. Tes dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah diberikan pelajaran dengan menggunakan model CTL. Tes ini diberikan setiap akhir siklus. 2. Dokumentasi untuk mengetahui kondisi tempat penelitian E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas belajar siswa, perangkat tes, dan catatan lapangan. 1. Lembar observasi aktivitas belajar siswa Dibuat oleh guru yang digunakan untuk menilai aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, format lembar observasi aktivitas sebagai berikut. Tabel 3.1 Format Pengamatan Aktivitas Siswa No Nama Siswa 1 AB 2 AC 3 BB 4 CS 5 CW 6 DN 7 FU 8 GI 9 GL 10 GZ 11 HN 12 HS 13 JG 14 JW 15 KB 16 KT 17 LB 18 MS 19 MJ 20 NU Aktivitas Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

29 21 SE 22 SI 23 SK 24 SW 25 SZ 26 TA 27 TC 28 TN 29 ZW Jumlah Total Rata-rata Keterangan : 1. Memperhatikan penjelasan guru 2. Mendengarkan penjelasan guru 3. Bertanya 4. Menjawab Pertanyaan 5. Mengerjakan soal latihan 6. Diskusi kelompok 7. Kerja kelompok 8. Menyelidiki 9. Mencatat Hasil diskusi kelompok 10. Bersemangat dalam belajar. Ngalim Purwanto (2009: 210) 2. Hasil Belajar Perangkat tes dilakukan dengan cara tertulis yang berbentuk uraian yang diberikan setiap akhir siklus. 3. Catatan lapangan berupa lembar pengayaan yang dibuat oleh guru dengan mengumpulkan seluruh data berdasarkan observasi dan tes untuk mengetahui setiap tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran. F. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini akan dianalisis hasil akhir dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. 1. Analisis kualitatif akan digunakan untuk menganalisis data yang terdiri atas data aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dan pendapat siswa melalui model CTL dengan menggunakan lembar observasi. Sardiman

30 (2010: 24) menyatakan: Belajar sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran akan berdampak terciptanya situasi belajar aktif. Data tersebut diperoleh berdasarkan perilaku yang sesuai dan relevan dengan kegiatan pembelajaran dengan rumus data kualitatif : AS PA = x100% N Keterangan : PA AS N : Persentase siswa yang aktif : Jumlah siswa yang aktif : Banyaknya siswa yang hadir (Modifikasi dari Kunandar 2010: 296) 2. Analisis untuk data kuantitatif akan digunakan untuk mendeskripsikan berbagai dinamika kualitas hasil belajar. Penelit menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa, selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga diperoleh niali rata-rata. Nilai rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus : x x N Keterangan : X = nilai rata-rata X = jumlah semua nilai hasil N = jumlah siswa

31 Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut : P = Banyaknya siswa yang tuntas belajar x 100% Banyaknya siswa G. Indikator Keberhasilan Pembelajaran dalam penelitian ini dinyatakan berhasil jika : a. Aktivitas belajar siswa sekurang-kurangnya 75% b. Rata-rata hasil belajar siswa sekurang-kurangnya 61 c. Banyaknya siswa yang tuntas sekurang-kurangnya 75%.