BAB I PENDAHULUAN. Imam Munandar,2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan manusia. Kita dapat mengembangkan kemampuan pribadi, daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

BAB 1 PENDAHULUAN. menyiapkan tenaga ahli tingkat pemula dan terampil, harus tanggap terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, kondisi prestasi belajar siswa SMK Negeri 5 Bandung terus

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

NERIS PERI ARDIANSYAH,

2016 EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE CST STUDIO SUITE PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM ANTENA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Peserta Didik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Syerel Nyongkotu, 2015

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada. menonjolnya, terutama pada masyarakat dari negara-negara yang telah

BAB I PENDAHULUAN. SMK Negeri 8 Bandung merupakan salah satu lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 PENERAPAN BUKU AJAR PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMKN 2 INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL DI SMKN 4 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Pendidikan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA STANDAR KOMPETENSI MERAWAT BATERAI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pembelajaran. Guru sangat berperan penting dalam peningkatan mutu

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

Perbandingan Hasil Belajar Kelas Kontrol Dengan Kelas Eksperimen

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah tenaga pengajar yang harus mempunyai dasar-dasar ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. interaksi tersebut diharapkan tidak hanya terjadi komunikasi satu arah dari guru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kongkret

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di negara kita agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi semakin pesat dari

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan berorientasi pada kemajuan sistem pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. menopang dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan. mengalami perubahan sejalan dengan tuntutan kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ai Nunung Muflihah,2013

2013 PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. penurunan kualitas belajar dan prestasi belajar. keterampilan belajar (learning skill). Menurut Harefa (2008:119), seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan interaksi yang dinamis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wenda Anggia Purnomo, 2014

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) tahun 2006 lalu, pendidik tidak bisa lagi menggunakan paradigma lama

Penerapan Model Penemuan Terbimbing Berbasis LKPD Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Peserta Didik Kelas XII 1 Madrasah Aliyah Muhammadiyah Limbung

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah instansi pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana dikemukakan Sanjaya (2009: 94) bahwa secara deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah sebagai suatu institusi atau lembaga pendidikan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

JURNAL SKRIPSI. Disusun Oleh: HAMZAH FANSURI

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas proses pembelajaran, dimana peserta didik kurang mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mulyaningsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik adalah mengenai hasil belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra di dunia pendidikan kita bukanlah sesuatu yang populer. Sastra dalam

I. PENDAHULUAN. diperlukan penguasaan matematika sejak dini. Oleh karena itu, selayaknya mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. demi kemajuan dan pengabdiannya kepada agama, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad XXI dikenal sebagai abad globalisasi dan abad teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penguasaan kosakata akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Muhamad Nurachim, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tercantum dari tujuan Sekolah Menengah Kejuruan, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan memiliki kompetensi dan mampu bersaing di dunia global. Namun

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang masih bersifat teacher-centered karena tidak memerlukan alat

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Perkembangan zaman tersebut secara tidak langsung menuntut suatu

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan nasional di bidang pendidikan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat meningkatkan dan hasil belajar siswa. terbaik dalam menyampaikan materi pelajaran. Agar proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan nasional di Indonesia kembali mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan antara lain meliputi proses pembelajaran, media pembelajaran,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahkluk belajar (learning human). Sejak lahir manusia. mengenal lingkungannya, memahami dirinya sendiri, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. guru dan administrasi kurang-lebih 130 orang. SMK Negeri 1 Salatiga dulu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan lulusan yang berkualitas pula.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan teknologi (IPTEK), dunia pendidikan dituntut untuk meningkatkan mutu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran fisika di tingkat SMA diajarkan sebagai mata pelajaran

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. namun tidak semua orang memiliki profesi keguruan. Karena itu dalam proses

RANI DIANDINI, 2016 PENDAPAT SISWA TENTANG PELAKSANAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DI SMK NEGERI 2 BALEENDAH

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi setiap saat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan observasi saat melakukan Program Latihan Profesi (PLP) di SMKN 2 Cimahi pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali, terdapat beberapa permasalahan pada proses pembelajaran serta keterbatasan pemahaman yang dimiliki oleh para siswa. Selain itu juga keaktifan para siswa dirasakan belum sepenuhnya timbul saat proses pembelajaran. Hal ini terlihat karena dalam setiap kelas hanya beberapa siswa saja yang aktif untuk bertanya ketika ada hal yang belum dipahaminya. Sering juga ditemui siswa lebih senang bertanya kepada temannya dari pada kepada gurunya, karena siswa merasa enggan atau malu. Setelah melakukan wawancara dengan guru Mata Pelajaran Teknik Pengendali, didapat informasi untuk mendapatkan minimum nilai kelulusan pada Mata Pelajaran Teknik pengendali juga masih ada yang harus mengikuti ujian remedial sampai hasilnya memenuhi standar nilai yang ditentukan. Pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali, untuk kelas XI Mekatronika hampir rata-rata 5-8 siswa pada setiap kelasnya mengikuti remedial untuk mencapai angka kelulusan. Nilai rata-rata ujian yang diperoleh siswa pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali yaitu 73, sedangkan nilai KKM pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali adalah 75. Dari masingmasing kelas XI Mekatronika prestasi hasil belajar siswa yang dapat dikatakan mencapai nilai diatas KKM hanya sekitar 38,2% dari keseluruhan siswa pada setiap kelasnya. Dari hasil wawancara dengan guru juga didapat informasi bahwa masih adanya siswa yang masih kurang fokus saat proses pembelajaran, contohnya masih ada siswa yang sering mengobrol selama proses pembelajaran, merasa cepat jenuh dan juga minimnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Selain itu juga berdasarkan hasil perbincangan dengan beberapa siswa SMK Negeri 2 Cimahi, hampir semua siswa mengatakan bahwa proses

3 pembelajaran yang digunakan masih menggunakan metode konvensional berupa metode ceramah. Selama proses pembelajaran guru banyak memberikan ceramah tentang materi, sehingga aktivitas yang dilakukan siswa biasanya hanya mendengar dan mencatat, dan itu yang menyebabkan mereka menjadi cepat bosan dan jenuh. Gaya bahasa guru juga masih sering kurang dipahami oleh para siswa yang menyebabkan mereka merasa canggung bertanya kepada guru tentang materi yang mungkin kurang dipahaminya karena masih takut atau dianggap bahwa pertanyaannya kurang berbobot. Pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali, standar nilai kelulusan ratarata siswa saat ini adalah 75 untuk dinyatakan lulus. Hal ini dinilai untuk standar nilai tersebut bisa dikatakan cukup. Seharusnya pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali dapat lebih ditingkatkan lagi, karena Mata Pelajaran Teknik Pengendali merupakan Mata Pelajaran Produktif. Karakteristik pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengacu pada Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP), dimana proses pembelajaran harus berpusat pada potensi, pengembangan, kebutuhan dan kepentingan siswa. Prinsip tersebut mengindikasikan bahwa siswa siswa memiliki peran sentral dalam kegiatan pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran harus berpusat pada siswa, dalam pelaksanaannya siswa dituntut berperan aktif dalam pembelajaran dikelas. Oleh karena itu, guru perlu memberikan inovasi dalam pembelajaran, salah satunya dengan melaksanakan metode pembelajaran yang dapat membantu menciptakan suasana belajar yang kondusif, serta memberikan peran aktif kepada siswa dalam proses belajar mengajar dikelas. Metode-metode pembelajaran yang dimaksud, sekarang ini sudah mulai berkembang untuk lebih memberikan kesempatan yang luas kepada siswa, agar lebih aktif dalam belajar. Metodemetode tersebut diharapkan dapat mengubah sedikit demi sedikit pembelajaran yang terpusat pada guru (teacher center), menjadi pembelajaran yang terpusat kepada siswa (student center). Salah satu metode pembelajaran

4 yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala diatas adalah metode pembelajaran tutor sebaya. Pembelajaran tutor sebaya dapat dipandang sebagai salah satu upaya pemecahan masalah pengajaran klasikal, dengan kelas yang terlampau besar dan padat, sehingga guru tidak dapat memberikan bantuan individual secara optimal, bahkan sering tidak mengenal siswa seorang demi seorang. Penggunaan metode pembelajaran tutor sebaya diharapkan dapat memberikan peran aktif dan motivasi kepada siswa, agar mereka mempelajari sungguhsungguh materi yang diberikan kususnya pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali. Sehingga dengan penggunaan metode tutor sebaya ini siswa lebih mudah menyerap materi maupun melakukan praktik pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali di kelas XI Mekatronika SMK Negeri 2 Cimahi. Siswa yang belajar dari siswa-siswa lain yang memiliki status dan umur yang sama, kematangan atau harga diri yang tidak jauh berbeda, maka dia tidak akan merasa begitu terpaksa untuk menerima ide-ide dan sikapsikap dari guru-gurunya tersebut. Karena guru-gurunya yaitu teman sebayanya, tidaklah begitu lebih bijaksana dan berpengalaman darimpadanya. Siswa relatif bebas bersikap dan berfikir, bebas memilih perilaku yang dapat diterima atau tidak oleh teman-teman sebayanya. Siswa bebas mencari hubungan yang bersifat pribadi dan bebas pula menguji dirinya dengan teman-teman lain. manfaat dari penggunaan metode pembelajaran tutor sebaya ini diharapkan agar siswa dapat lebih aktif dalam berkomunikasi dengan perasaan bebas yang dimilikinya itu, sehingga dapat mempermudah mereka dalam memahami konsep atau materi yang sedang diajarkan. Penelitian serupa telah dilakukan oleh Nurita (2009), yang meneliti tentang penerapan metode tutor sebaya pada kompetensi Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur di SMK. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya, hasil belajar siswa lebih

5 baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, sehingga dalam hal ini diputuskan untuk melakukan eksperimen penelitian yang berjudul: PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PENGENDALI DI KELAS XI MEKATRONIKA SMK NEGERI 2 CIMAHI. B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, identifikasi permasalahan yang ada di lapangan adalah sebagai berikut: 1. Kurangnya hasil belajar siswa SMK Negeri 2 Cimahi pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali. 2. Kurangnya nilai keaktifan siswa dalam proses pembelajaran pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali. 3. Belum sepenuhnya konsentrasi siswa terlihat pada saat proses pembelajaran Teknik Pengendali. 4. Belum adanya perlakuan khusus yang diberikan oleh guru dari segi penerapan metode pembelajaran yang relevan untuk menindak lanjuti kondisi tersebut. Berdasarkan kajian latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka untuk memperjelas perlu adanya rumusan masalah, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan prestasi hasil belajar antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran Tutor Sebaya dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali di kelas XI Mekatronika SMKN 2 Cimahi?

6 2. Apakah terdapat perbedaan keaktifan siswa yang signifikan antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali di kelas XI Mekatronika SMKN 2 Cimahi? C. Pembatasan Masalah Ada beberapa faktor yang dapat digunakan dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa. Beberapa diantaranya seperti faktor guru, faktor media pembelajaran, faktor metode pembelajaran, faktor lingkungan, faktor sarana dan prasarana. Agar penelitian ini lebih dapat terfokus pada tindakan berdasarkan kasus lapangan yang lebih spesifik, maka dalam penelitian ini dibatasi hanya meneliti tentang pengaruh metode pembelajaran tutor sebaya terhadap keaktifan dan hasil belajar Mata Pelajaran Teknik Pengendali di kelas XI Mekatronika SMK Negeri 2 Cimahi. Adapun beberapa batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah nilai tes Mata Pelajaran Teknik Pengendali dengan ranah kognitif. 2. Keaktifan siswa yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah keaktifan dalam mengawali pembelajaran, aktif menerima tugas, aktif tanya jawab, dan aktif kerja sama kekompakan pemecahan suatu masalah, menunjukan peran aktif dan menghargai pendapat orang lain. 3. Metode pembelajaran Tutor Sebaya akan diterapkan pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali dengan pokok bahasan Pengendalian Motor 3 Fasa Balik Putaran Manual dan Otomatis. 4. Kelas yang dipakai sebagai kelas eksperimen adalah kelas XI B Mekatronika. 5. Kelas yang dipakai sebagai kelas kontrol dalam penelitian ini adalah kelas XI C Mekatronika.

7 6. Sekolah yang dipilih sebagai bahan pada penelitian ini adalah SMK Negeri 2 Cimahi. D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan prestasi hasil belajar antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali di kelas XI Mekatronika SMK Negeri 2 Cimahi. 2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan keaktifan siswa antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada Mata Pelajaran Teknik Pengendali di kelas XI Mekatronika SMK Negeri 2 Cimahi. E. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian kuasi eksperimen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment design). Dengan desain Pretest-Posttets Control Group Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan ekperimen. Quasi-eksperiment design, digunakan karena pada kenyataanya sulit untuk mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2012:116). Pada penelitian ini diberikan perlakuan yang berbeda kepada kedua kelas sampel, kelas pertama diberi perlakuan berupa metode diskusi kelompok tutor sebaya dan kelas ini disebut

8 kelas eksperimen. Kelas kedua yaitu kelas kontrol menggunakan pembelajaran yang biasa dilakukan di sekolah yaitu metode ceramah. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat yang berarti bagi semua pihak yang terkait didalamnya seperti: 1. Bagi guru Dengan dilaksanakan penelitian ini guru dapat lebih mengetahui secara tepat dan bertambah wawasan dalam penyelenggaraan proses belajar dengan menggunakan metode pembelajaran bagi siswa. 2. Bagi siswa Dapat dijadikan sebagai bahan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga dapat mengubah perolehan peringkat prestasi belajar yang lebih baik. 3. Bagi peneliti Mendapat pengalaman langsung menerapkan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya sehingga dapat dijadikan bekal untuk mengajar. G. Struktur Organisasi Skripsi Sistematika penulisan skripsi berperan sebagai pedoman penulisan agar dalam penulisan skripsi ini lebih terarah, maka skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab. Pada BAB I meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan agar menjadi pedoman dalam melakukan penelitian.

9 Pada BAB II berisikan tentang kajian pustaka yang berfungsi sebagai landasan teoretik dalam penyusunan pertanyaan penelitian, variabel penelitian, paradigma penelitian, serta hipotesis. Pada BAB III menjelaskan tentang lokasi dan subjek populasi/ sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengenbangan penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Pada BAB IV membahas mengenai gambaran umum penelitian yang dilakukan, hasil percobaan instrumen penelitian, desain metode pembelajaran, analisis dan pembahasan hasil penelitian. Pada BAB V berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh setelah dilakukannya penelitian.