TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL. Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi. Morissan, M.A

dokumen-dokumen yang mirip
INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran

Account Management. KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

Account Management. KULIAH 6 Proses Produksi Iklan Pada Media. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

Account Management. KULIAH 2 Agen Periklanan. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si. Life is really simple, but we insist on making it complicated.

ACCOUNT MANAGEMENT ANGGARAN KOMUNIKASI PEMASARAN. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

Account Management. KULIAH 4 Konsep Mind Maping Dalam Penerapan Analisis Pemasaran. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

Account Management. KULIAH 5 Client Brief, Creative Brief dan Media Brief. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Semakin majunya zaman maka semakin banyak pula produk-produk yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis media di Indonesia, khususnya surat kabar dalam

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

Modul ke: IMC 2. Merumuskan Tujuan Media (Penentuan Tujuan Media, Pemilihan Media Primer dan Sekunder) Fakultas Fikom. Program Studi Adv & Marcomm

BAB II Landasan Teori

FORMULIR RANCANGAN PEMBELAJARAN BIDANG STUDI ADVERTISING AND MARKETING COMMUNICATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

~ I\omurrik.asi. Pemasaran Terpadu. Morissa~ M.A

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB I PENDAHULUAN. dengan konsumen. Sehingga memaksa perusahaan untuk selalu melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB I PENDAHULUAN. (produsen atau pengiklan), pesan, media massa, komunikan (audiens), dan efek

BAB I PENDAHULUAN. Ritel adalah sebuah set aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk

Strategi Promotion (Promosi)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan bernegara, politik merupakan kegiatan yang dekat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini, penulis akan membeberkan kesimpulan-kesimpulan yang penulis

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari

BAB 1 PENDAHULUAN. di mana bisnis dan perekonomian juga semakin mengglobal, membuat

Adapun rumus yang digunakan (Sugiyono, 2001:19) adalah : harus sama dengan jumlah

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Landasan teori yang saya gunakan untuk mengembangkan masalah pada desain saya adalah:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian

BAB I PENDAHULUAN. merambah berbagai macam sektor industri. Salah satu penerapan teknologi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Perubahan zaman yang semakin modern diiringi dengan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. atau konsumen dari produk mereka. Melalui iklan, produsen berusaha

ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran

Account Management. KULIAH 13 Teknik Pitching. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si. Life is really simple, but we insist on making it complicated.

Integrated Marketing Communication

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DHI SABLON & PRINTING DAN THE JOKER S SABLON & OFFSET DI MALANG

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL. Patau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan

PENGANTAR PEMASARAN PERIKLANAN MARKETING COMMUNICATION

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Tahun : Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Agustrijanto. Copywriting : Seni Mengasah Kreativitas dan Memahami Bahasa. Iklan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2001

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Sikap..., Ferina Rahmawati, F.PSI UI, 2008

Integrated Marketing Communication (IMC) : Pengantar Umum

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)

PT. GEMINI MITRA GEMILANG Advertising & Promotion Marketing Communications Event Organizer Design & Publishing Multimedia

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Hal ini menjadikan satu perubahan yang cukup besar di dalam

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di

F.SMP3.05 Versi : 3 (2012) Tanggal Revisi : 7 Juni 2012 Revisi : 3 Tanggal Berlaku: 3 September 2012 KONTRAK PERKULIAHAN. Deskripsi Mata Kuliah

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL. Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad Ardhya Harta S Ardiansyah Permana

What is di Gital Marketing

Programming TV. Segmentasi Demografis + Psikografis. Syaifuddin, S.Sos, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

IKLAN??? Apa itu iklan?

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha teknologi bertambah hari bertambah ketat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS INTERNET

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

IKLAN-LINI-ATAS DAN IKLAN-LINI-BAWAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi Pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

ACCOUNT MANAGEMENT. Anggaran / Budgeting. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lokal tetapi juga dengan perusahaan multinasional.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan dan penyampaian yang missal dan serentak. penyajiannya kepada pembaca masyarakat luas. Perkembangan media

BAB I PENDAHULUAN. disekitarnya. Komunikasi sangat berperan penting baik dari segi kehidupan sosial, budaya, pendidikan, ekonomi, maupun politik.

MODUL KAPITA SELEKTA PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

KARYA TULIS ILMIAH JUDUL : PELUANG BISNIS PERIKLANAN

EFEKTIVITAS IKLAN RADIO

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

Transkripsi:

TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi Morissan, M.A Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana, 2011 Abstrak: Industri majalah di Indonesia dewasa ini telah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan ditandai dengan semakin banyaknya penerbitan majalah baru, baik yang membidik segmen yang sama sekali baru atau memasuki segmen yang sudah memiliki pesaing. Kemunculan majalah baru memberikan lebih banyak pilihan kepada pemasang iklan untuk menjangkau target audien tertentu yang sesuai dengan target konsumen merek produk bersangkutan. Namun demikian, industri majalah juga menghadapi tantangan yang tidak kecil, misalnya ongkos cetak yang semakin mahal karena harga kertas dan tinta menunjukkan kecenderungan untuk meningkat terus setiap tahun. Tulisan ini akan menganalisa faktor-faktor yang memengaruhi masa depan industri majalah yang mencakup: isi atau artikel (editorial) majalah, manajemen sirkulasi, kesepakatan antara majalah, pemasaran basis data, kemajuan teknologi dan metode penyampaian. Majalah yang mampu meningkatkan kemampuan dan kualitas dari keenam faktor tersebut akan memiliki peluang lebih besar untuk bertahan dan mencapai keberhasilan. Kata kunci: majalah, strategi

M ajalah telah menjadi media untuk beriklan selama lebih dari dua abad. Selama bertahun-tahun, pada awal kelahirannya, mejalah bersama surat kabar bahkan pernah menjadi satu-satunya media massa yang tersedia bagi para pemasang iklan. Seiring dengan pertumbuhan media penyiaran, khususnya televisi, kebiasaan membaca media cetak menurun. Konsumen kemudian beralih ke media televisi yang menjadi sumber utama tidak saja untuk mendapatkan hiburan tetapi juga berita dan informasi. Walaupun dewasa ini televisi memegang peran dominan dalam dunia periklanan namun surat kabar dan majalah tetap memiliki peran penting bagi pembaca dan pemasang iklan. Kedua media tersebut mampu memenuhi kebutuhan pembacanya dalam banyak hal. Dewasa ini majalah terus berusaha memenuhi kebutuhan audiennya dengan beragam ketertarikan, minat dan gaya hidup termasuk juga kebutuhan kalangan industri (bisnis) dan profesi. Majalah menjadi media spesialisasi dengan target pembaca dari kalangan tertentu. Hal ini akan menarik pemasang iklan jika majalah dan pemasang iklan memiliki target konsumen yang sama. Namun surat kabar masih mengungguli majalah dalam hal penerimaan iklan dan jumlah pemasang iklan. Surat kabar memiliki peran penting sebagai media bagi iklan lokal yang umumnya berasal dari perusahaan kecil. Namun tidak sedikit perusahaan besar memanfaatkan surat kabar sebagai media untuk beriklan. Majalah dewasa ini, telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Banyak orang bergantung pada majalah untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai hal. Majalah merupakan salah satu referensi untuk mendapatkan informasi produk. Banyak orang yang membaca lebih dari satu majalah setiap bulannya untuk mendapatkan lebih banyak informasi atau sekedar mencari hiburan. Tidak sedikit orang yang bekerja dalam berbagai bidang

bergantung pada satu atau beberapa majalah bisnis agar mereka tetap dapat mengikuti perkembangan yang terjadi pada industri tempat mereka bekerja dan perkembangan bisnis secara umum. Sebagaimana media komersial lainnya, majalah adalah media yang hidupnya bergantung pada iklan. Tanpa dukungan iklan majalah tidak mungkin dapat bertahan. Di Indonesia, menjelang tahun 2000, puluhan surat kabar dan majalah terbit, khususnya di kota-kota besar, namun tidak banyak dari mereka yang dapat bertahan karena tidak mampu menarik pendapatan iklan untuk mendukung operasi mereka. Media cetak harus mampu menarik pembaca atau audien tertentu, atau dengan kata lain target pembaca tertentu, agar dapat menarik minat pemasang iklan. PERAN MAJALAH Dalam perencanaan media (media plan), majalah memiliki posisi yang berbeda dibandingkan dengan media penyiaran. Hal ini disebabkan majalah memungkinkan pemasang iklan untuk menyajikan informasi secara lebih detil atau rinci yang dapat diolah menurut tingkat kecepatan pemahaman pembacanya. Media cetak tidak memiliki sifat yang terlalu intrusif, 1 dalam arti terlalu masuk dalam kehidupan audiennya, sebagaimana televisi. Media cetak membutuhkan upaya dari pihak pembaca agar iklan yang disajikan mampu memberikan efek. Untuk alasan inilah, surat kabar dan majalah disebut juga dengan media dengan keterlibatan tinggi (highinvolvement media). Sebagaimana radio yang sudah terspesialisasi, majalah merupakan media penting untuk menjangkau konsumen tertentu atau khusus. Walaupun surat kabar dan majalah adalah sama- 1 Intrusif berarti terlalu berpengaruh dalam kehidupan pribadi seseorang atau bersifat sangat interuptif dalam cara yang sebenarnya agak mengganggu.

sama media cetak, namun keunggulan dan kelemahan kedua media tersebut ternyata tidaklah sama, begitu pula tipe atau jenis iklan yang dapat ditarik oleh masing-masing media. Selama beberapa tahun terakhir, industri majalah di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang cepat melayani kebutuhan pendidikan, informasi dan hiburan para pembacanya yang datang dari berbagai macam latar belakang sosial. Pembaca majalah juga datang dari kalangan industri yaitu para karyawan, professional, pebisnis atau usahawan. Walaupun beberapa majalah memiliki target pembaca bersifat umum seperti Tempo atau Gatra namun secara umum majalah adalah media yang paling terspesialisasi dibandingkan dengan media lainnya. Hampir setiap majalah saat ini diterbitkan untuk memenuhi hampir segala tipe audien berdasarkan segmentasi tertentu seperti segmentasi demografis atau gaya hidup tertentu atau pada aktivitas, minat atau ketertarikan pada bidang tertentu. Beberapa majalah diterbitkan untuk kalangan pebisnis atau industri tertentu atau untuk kebutuhan individu yang berasal dari berbagai profesi. Jenis atau tipe majalah yang luas dan bermacam-macam ini menjadikan majalah sebagai salah satu media yang menarik bagi banyak pemasang iklan. Walaupun televisi merupakan media terbesar untuk beriklan namun terdapat kecenderungan semakin banyak perusahaan besar atau kecil yang tertarik untuk beriklan di majalah dari pada media lainnya. Tantangan Majalah Industri majalah di Indonesia dewasa ini telah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan ditandai dengan semakin banyaknya penerbitan majalah baru, baik yang membidik segmen yang sama sekali baru atau memasuki segmen yang sudah memiliki pesaing namun dinilai masih membuka peluang bagi majalah baru yang sejenis. Kemunculan majalah baru ini sekaligus memberikan lebih banyak pilihan kepada pemasang iklan untuk menjangkau target audien

tertentu yang sesuai dengan target konsumen merek produk bersangkutan. Namun demikian, industri majalah juga menghadapi tantangan yang tidak kecil, misalnya ongkos cetak yang semakin mahal karena harga kertas dan tinta menunjukkan kecenderungan untuk meningkat terus setiap tahun. Menurut Belch dan Belch (2001), masa depan industri majalah sangat ditentukan oleh enam faktor berpengaruh yang mencakup 2 : 1. Isi majalah 2. Manajemen sirkulasi 3. Kesepakatan antara media 4. Basis data pemasaran 5. Kemajuan teknologi 6. Metode online Majalah yang mampu meningkatkan kemampuan dan kualitas dari keenam faktor tersebut akan memiliki peluang lebih besar untuk bertahan dan mencapai keberhasilan. Isi Majalah. Majalah dengan isi atau editorial yang kuat yang dapat menarik minat dan memenuhi kebutuhan demografis serta gaya hidup konsumen yang terus berubah memiliki posisi yang kuat untuk menarik pembaca dan pemasang iklan. Pada masa lalu, mungkin sulit bagi kita membayangkan akan terbitnya majalah yang isinya khusus membahas mengenai tata rias perkawinan, namun saat ini sudah ada beberapa majalah yang menyajikan editorial yang khusus membahas mengenai tata rias pengantin (Bazaar, Perkawinan, Wedding Indonesia dan sebagainya). 2 George E. Belch & Michael A. Belch, Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspectives, Fifth Edition, Irwin/Graw Hill, New York 2001. Hal 414

Manajemen Sirkulasi. Salah satu tantangan utama yang dihadapi pengelola majalah adalah upaya meningkatkan atau bahkan mempertahankan tingkat sirkulasi. Selain iklan, pendapatan utama majalah adalah dari penjualan oplah majalah yang nilainya sangat ditentukan oleh tingkat sirkulasinya. Bagi sebagian besar majalah, sirkulasi merupakan sumber pendapatan terbesar kedua setelah iklan. Upaya untuk meningkatkan sirkulasi sangat bergantung pada bagaimana menarik pembaca/pelanggan baru dan tetap mempertahankan pembaca/pelanggan yang sudah ada. Banyak majalah yang berupaya memberikan perhatian lebih besar pada upaya meningkatkan sirkulasi dengan asumsi bahwa semakin tinggi sirkulasi maka tarif iklan akan semakin mahal. Namun pengelola majalah dewasa ini telah menyadari bahwa biaya yang dikeluarkan untuk promosi agar dapat menarik lebih banyak pelanggan sekaligus mempertahankan sirkulasi yang sudah ada seringkali lebih besar dari pada tambahan pendapatan yang dihasilkan dari penambahan pelanggan baru. Hal ini disebabkan upaya menarik pelanggan baru membutuhkan biaya antara lain pemberian diskon berlangganan, biaya pengiriman surat secara langsung dan sebagainya. Tidak sedikit majalah yang ternyata tidak terlalu mengkhawatirkan persoalan sirkulasi sehingga mereka tidak terlalu terobsesi dengan keinginan untuk memperoleh jumlah pelanggan yang besar. Beberapa penerbit majalah percaya bahwa mereka dapat menaikkan harga majalah dengan lebih mudah jika mereka memiliki pelanggan setia yang menjadi pembaca inti (core readers) majalah bersangkutan. Dengan kata lain, harga tidak menjadi persoalan pokok bagi pembaca setia majalah tersebut. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pemasang iklan yang ingin menjangkau audien khusus atau audien yang terfokus sesuai dengan target konsumen produk mereka. Pemasang iklan lebih tertarik menjangkau lebih sedikit audien dari pada membayar majalah bersirkulasi besar dengan tarif mahal tetapi sirkulasi besar itu ternyata hanya

menghasilkan sirkulasi yang tidak efisien (inefficient circulation). Banyak majalah yang mengalihkan anggaran yang seharusnya dipakai untuk promosi peningkatan sirkulasi kepada upaya peningkatan kualitas isi majalah yang diharapkan akan dapat menarik lebih banyak pembaca baru -dan pemasang iklan. Kesepakatan Antara Media. Faktor penting lainnya yang perlu diperhatikan pengelola majalah adalah kemungkinan perkembangan baru dalam cara menjual ruang iklan. Dengan semakin banyaknya kelompok usaha (holding company) yang memiliki berbagai jenis usaha media massa membuka kemungkinan penjualan iklan secara paket yang mencakup lebih dari satu media, baik media sejenis maupun media berlainan jenis. Paket penawaran iklan pada lebih dari satu media ini disebut dengan iklan lintas media (cross-media advertising). Misalnya suatu kelompok usaha yang memiliki tiga jenis media yang berbeda -televisi, radio dan majalah- menawarkan paket iklan kepada pemasang iklan dengan tarif lebih murah jika bersedia beriklan di ketiga media tersebut. Bagi pemasang iklan, tawaran tersebut sangat menarik dibandingkan memasang iklan satu per satu di berbagai media dengan tarif kumulatif yang bisa jadi lebih mahal. Iklan lintas media ini pada dasarnya tidak hanya berlaku pada satu kelompok usaha saja tetapi juga dapat diterapkan pada dua perusahaan media dengan pemilik yang berbeda. Namun upaya ini biasanya membutuhkan usaha yang lebih kompleks untuk dapat mewujudkannya. Basis Data Pemasaran. Dewasa ini semakin banyak pemasang iklan yang beralih ke majalah karena media tersebut dinilai mampu menjangkau audien tertentu atau khusus dengan cara yang paling efisien. Peran majalah sebagai media untuk beriklan semakin dapat diandalkan ketika perusahaan pemasang iklan berencana memperluas pangsa pasarnya dengan membidik segmen

konsumen tertentu lainnya atau memasuki suatu wilayah pemasaran baru. Hal ini disebabkan kemampuan majalah untuk meminimalisir atau bahkan menghindari jangkauan iklan sia-sia (wasted coverage). Majalah sering kali menggunakan kemajuan teknologi dan basis data pemasaran (database marketing) untuk memilah-milah audien mereka berdasarkan segmentasi demografis, psikografis dan geografis. Pemasang iklan dapat menggunakan basis data majalah untuk menentukan target audien yang diinginkan. Kemajuan Teknologi. Kemajuan teknologi percetakan memungkinkan pemasang iklan untuk menyampaiakn pesan kepada target audien tertentu atau khusus secara lebih terarah dan cermat. Salah satu kemajuan teknologi yang dapat dinikmati industri media cetak khususnya majalah dewasa ini adalah selective binding yang merupakan proses produksi melalui komputer yang memungkinkan produksi ratusan kopi majalah dalam suatu urutan atau rangkaian yang tidak terputus. Pemilihan halaman majalah yang akan dijilid dilakukan secara selektif yang memungkinkan pengelola majalah mendistribusikan majalahnya kepada kelompok audien tertentu saja namun masih tetap dalam satu kesatuan sirkulasi. Teknologi ini memungkinkan operator mengirimkan edisi majalah yang sama namun dengan isi dan iklan yang berbeda sesuai dengan target audien yang hendak dituju. Teknologi percetakan yang menggunakan teknologi ink-jet imaging memungkinkan tampilan iklan menjadi lebih personal. Teknologi ini bekerja dengan cara memproyeksikan tinta ke atas kertas sehingga tidak memerlukan lagi plat sebagaimana kebanyakan percetakan konvensional. Banyak penerbit majalah percaya bahwa kedua teknologi tersebut memungkinkan pemasang iklan menargetkan pesannya secara lebih baik sehingga lebih mampu bersaing dengan direct mail atau instrumen pemasaran langsung lainnya.

Kemajuan teknologi memungkinkan pengelola majalah untuk menawarkan ruang kreatif yang lebih luas kepada pemasang iklan. Dengan demikian pemasang iklan dapat memanfaatkan berbagai teknik percetakan terbaru yang lebih mampu merebut perhatian audien pembaca kepada iklan bersangkutan. Teknologi percetakan dewasa ini memungkinkan pemasang iklan menyajikan aroma atau bau, suara, gambar bergerak serta iklan majalah tiga dimensi kepada para pembacanya. Teknolgi percetakan akan terus menerus disempurnakan, teknologi baru terus diperkenalkan, sehingga apa yang pada awalnya mahal akan berubah menjadi lebih murah. Termasuk di dalamnya teknologi percetakan imej (gambar) di atas plastik bergelombang yang akan tampak bergerak kalau dimiringkan dan teknologi tinta sensitif yang terhadap tekanan dan panas sehingga dapat berubah warna jika disentuh. Teknologi ini memberikan peluang lebih besar kepada suatu iklan yang menggunakan teknologi tersebut untuk merebut perhatian pembacanya. Metode Online. Banyak majalah dewasa ini yang menyajikan sebagian isinya di website Internet. Dalam upaya mengikuti perkembangan teknologi digital yang terus berkembang dan juga semakin besarnya minat masyarakat kepada teknologi cyber telah mendorong pengelola majalah untuk juga menyajikan majalah mereka dalam versi online. Majalah versi online dapat memberikan keuntungan kepada pengelola melalui sistem sponsor (sponsorship) sekaligus peluang iklan (banner ads) yang lazim muncul di suatu website. Namun masih harus dilihat apakah audien lebih menginginkan majalah mereka muncul secara online atau lebih menyukai membaca majalah melalui cara tradisional saja. Karena majalah versi online terus bermunculan, industri ini menghadapi tantangan berkenaan dengan pengukuran jumlah pembaca dan bagaimana menentukan konsumen yang terekspos dan berinteraksi dengan iklan online.

DAFTAR PUSTAKA George E. Belch & Michael A. Belch, Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspectives, Fifth Edition, Irwin/Graw Hill, New York 2001. Morissan, Periklanan: Komunikasi Pemasaran terpadu, Prenada Media, 2010 Tom Duncan, Principles of Advertising & IMC, Second Edition, McGraw Hill/Irwin, New York, 2005