BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat di dalam sistem :

dokumen-dokumen yang mirip
L-1 USER MANUAL PROGRAM GUI. User Manual Program GUI menjelaskan cara penggunaan program GUI.

LAMPIRAN. Hasil Wawancara Sistem monitoring LCD Proyektor dan komputer secara. Ibu Wiwid(Bag Perlengkapan)

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Komputer Program Studi Sistem Komunikasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

DAFTAR ISI Daerah SR(Special Relay) Daerah TR(Tempory Relay) Daerah DM (Data Memory) Daerah HR(Holding Relay)..

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III PERANCANGAN ALAT

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB 3 PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul. adalah sebagai berikut : 3. Kapasitor 22nF dan 10nF

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat yang dibangun. Pengujian dilakukan pada masing-masing subsistem

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III PERANCANGAN. Sistem management ruang rapat yang sedang berjalan saat ini masih

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

MODUL PRAKTIKUM MIKROPOSESOR & INTERFACING

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

BAB III PERANCANGAN ALAT

SISTEM PENGENDALI DAN PENGAWAS PENGGUNAAN LISTRIK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERBASIS WEB

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. oleh karenanya akan dibuat seperti pada Gambar 3.1.

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

PERANCANGAN DAN REALISASI PENGANTRIAN MEJA PADA RESTORAN MENGGUNAKAN FASILITAS SHORT MESSAGE SERVICE

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem

Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP

PERANCANGAN SISTEM MONITORING LCD PROYEKTOR DAN KOMPUTER SECARA TERPUSAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

Transkripsi:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu untuk hardware dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat di dalam sistem : 4.1.1 Spesifikasi Hardware Perancangan sistem monitoring proyektor dan komputer secara terpusat yang dibuat menggunakan perangkat keras : 2 buah modul master dan 4 buah modul kelas, dimana 1 modul master dapat mengendalikan hingga 255 buah modul kelas Microcontroller AVR162 sebagai pusat pengendali modul master dan modul kelas TCP/IP to Serial Gateway (Wiznet) Tegangan catu daya yang digunakan di sistem menggunakan tegangan DC +9V dengan arus 1.25 Ampere 103

104 IC MAX232 digunakan untuk komunikasi serial antara modul master dan Wiznet serta antara modul kelas dengan komputer dan proyektor IC MAX485 digunakan untuk komunikasi serial antara modul master dengan modul kelas 1 buah Kabel UTP cross yang digunakan untuk menghubungkan komputer pusat modul Wiznet 2 buah kabel UTP straight yang digunakan untuk menghubungkan modul master ke modul kelas Kabel serial 2x2 buah untuk menghubungkan masing-masing modul kelas ke komputer dan proyektor Proyektor yang digunakan untuk percobaan adalah Panasonic dan Sanyo yang memiliki console port. Untuk command, yang digunakan adalah : Tabel 4.1 Command Proyektor Panasonic dan Sanyo Proyektor Command On Command Off Power Status Lamp Status Panasonic PON POF QPW Q$L Sanyo C00 C01 CR0 CR3

105 Spesifikasi komponen yang digunakan dalam sistem hardware adalah : Tabel 4.2 Spesifikasi Hardware Modul Master No Nama Komponen Tipe/Nilai Jumlah Penamaan Komponen 1 Microcontroller AVR162 1 Mega162 2 Kristal 4.096 MHz 1 XTAL 3 Kapasitor 1µF/ 50 V 9 CR1, CR2, CR3, CR4, CR5, CR6, CR7, CR8, CR9 20pF 2 C1,C2 4 Regulator LM7805 2 5 IC RS-485 MAX 485 2 IC5, IC6 6 IC RS-232 MAX232 1 IC10 MAX3232 1 IC3 7 LED Merah 1 LED1 8 Resistor 1KΩ 2 R1, R2 120Ω 2 R3, R4 9 Push buttton 1 10 R-pack 10KΩ 1 RN1 11 Dip Switch 1 SV1 Tabel 4.3 Spesifikasi Hardware Modul Kelas No Nama Komponen Tipe/Nilai Jumlah Penamaan Komponen 1 Microcontroller AVR162 1 Mega162 2 Kristal 4.096 MHz 1 XTAL 3 Kapasitor 1µF/ 50 V 5 CR1, CR2, CR3, CR4, CR5 20pF 2 C1,C2 4 Regulator LM7805 2 5 IC RS-485 MAX 485 2 IC5, IC6 6 IC RS-232 MAX232 1 IC10 7 LED Merah 1 LED1 8 Resistor 1KΩ 2 R1, R2 120Ω 2 R3, R4 9 Push buttton 1 10 R-pack 10KΩ 1 RN1 11 Dip Switch 1 SV1 12 Dioda IN4007 1 D2 13 Transistor BC549B 1 Q1 14 DB-9 2 X1, X2 15 Relay 1

106 4.1.2 Spesifikasi Software Dalam sistem ini digunakan software dengan spesifikasi sebagai berikut : Program GUI yang digunakan sebagai tampilan untuk user Program Client yang digunakan untuk mengontrol komputer di ruang kelas Sistem operasi Windows XP untuk menjalankan program GUI dan program client.net Framework yang diperlukan untuk menjalankan program GUI dan program client ICC (Image Craft C-Compiler) yang digunakan untuk melakukan pemrograman ke AVR162 dengan bahasa C EG-SR7150 Configuration Tool yang digunakan untuk melakukan setting terhadap modul Wiznet

107 4.2 Prosedur Operasional lunak : Prosedur operasional meliputi prosedur persiapan perangkat keras dan perangkat 4.2.1 Prosedur Persiapan Perangkat Keras Untuk dapat menjalankan modul perangkat keras sistem maka perlu dilakukan langkah langkah : Menghubungkan catu daya dengan modul master dan modul kelas Menghubungkan kabel UTP cross dari komputer pusat ke modul Wiznet Menghubungkan 2 buah kabel UTP straight dari modul master ke 2 modul kelas Menghubungkan 2 buah kabel serial dari tiap modul kelas ke komputer serta ke proyektor Mengatur alamat modul kelas dengan dip switch 4.2.2 Prosedur Persiapan Perangkat Lunak Sebelum menjalankan perangkat lunak pada sistem ini maka perlu dilakukan langkah langkah : Setting Wiznet dengan menggunakan EG-SR7150 Configuration Tool

108 Gambar 4.1 Setting Wiznet Langkah langkahnya yaitu : 1. Tekan tombol Search untuk mencari modul Wiznet yang ada 2. Pilih modul Wiznet dari Module list kemudian semua nilai untuk konfigurasi dimasukkan sesuai dengan gambar di atas 3. Tekan tombol Setting untuk menyimpan konfigurasi tersebut ke modul Wiznet

109 Install.Net Framework pada komputer pusat dan komputer kelas agar program GUI dan program client dapat berjalan Jalankan program GUI di komputer pusat dan program client di 2 komputer kelas 4.3 Implementasi Pada tahap ini dilakukan implementasi dengan tujuan untuk mencari response time sistem saat diperiksa status proyektor dan komputernya, pengujian program GUI dan pengujian modul Wiznet. Bagian dari program GUI yang diuji adalah fungsi menyalakan dan mematikan proyektor dan komputer secara automatic (sesuai jadwal) serta fungsi menyalakan dan mematikan proyektor dan komputer secara manual. Untuk pengujian modul Wiznet, yang diuji adalah kemampuan dari modul Wiznet dalam menerima data. 4.3.1 Pengujian Response Time Sistem Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui berapa lama cek status dapat dilakukan, mulai dari pengiriman perintah cek status dari komputer pusat sampai komputer pusat menerima status tersebut. Percobaan ini juga dilakukan untuk membuktikan cakupan jarak dari standar komunikasi RS-485 serta RS-232 yang digunakan. Pada pengujian ini dilakukan perbandingan terhadap sistem automatic polling dan sistem manual polling untuk mengetahui kelebihan dari sistem automatic polling.

110 4.3.1.1 Cek Status pada Sistem Manual Polling Pengujian ini dilakukan dengan mengirim perintah cek status ke satu komputer yaitu dengan perintah CHK dan mengirim cek status ke satu proyektor dengan perintah QPW". Pengambilan data dilakukan sebanyak 10 kali dengan jarak modul master ke modul kelas bervariasi yaitu 11 m, 22 m, 33 m, 44 m, dan 55 m. Jarak-jarak ini mencerminkan jarak modul master ke kelas-kelas, dari yang terdekat sampai yang terjauh. Setelah itu dihitung rata-ratanya. Tabel 4.4 Pengukuran Command CHK Komputer Terhadap Jarak Percobaan ke- Response Time Terhadap Jarak (s) 11 m 22 m 33 m 44 m 55 m 1 3.375 3.391 4.297 3.766 3.359 2 3.344 2.786 3.875 3.766 3.344 3 3.344 3.343 3.875 3.781 3.875 4 3.344 3.344 3.875 3.781 3.984 5 2.93 3.344 3.875 3.781 3.985 6 3.344 3.344 3.859 3.797 3.875 7 2.786 3.209 3.765 3.89 3.875 8 3.343 3.344 3.875 3.781 3.875 9 3.757 3.344 3.875 3.609 3.875 10 3.344 3.654 3.875 3.828 3.875 Rata-rata 3.291 3.31 3.905 3.778 3.792

111 Tabel 4.5 Pengukuran Command QPW Proyektor Terhadap Jarak Percobaan ke- Response Time Terhadap Jarak (s) 11 m 22 m 33 m 44 m 55 m 1 3.219 3.172 3.187 3.203 3.187 2 3.188 3.171 3.171 3.172 3.172 3 3.188 3.172 4.094 4.203 3.656 4 3.172 3.172 4.093 4.094 3.766 5 3.172 3.172 3.766 4.203 3.672 6 3.172 3.172 4.093 4.203 3.672 7 3.172 3.172 4.203 4.203 3.672 8 3.172 3.172 4.094 4.203 3.703 9 3.172 3.172 3.765 4.094 3.703 10 3.172 4.009 3.766 4.094 3.703 Rata-rata 3.18 3.256 3.823 3.967 3.591 Dari tabel di atas, rata-rata response time command CHK komputer : 3.291+ 3.310 + 3.905 + 3.778 + 3.792 = 3.615 s 5 Sedangkan untuk rata-rata response time command QPW proyektor : 3.180 + 3.256 + 3.823 + 3.967 + 3.591 = 3.563 s 5 Dari hasil tersebut, rata-rata untuk command komputer dan proyektor pada sistem manual polling adalah : 3.615 + 3.563 = 3.589 s 2

112 4.3.1.2 Cek Status pada Sistem Automatic Polling Pada percobaan ini program GUI mengirim data dengan isi 0x01 untuk meminta status proyektor dan komputer. Status on / off proyektor, on / off komputer dan lamp time proyektor yang dimiliki oleh modul kelas akan dikirim ke modul master. Database status pada modul master akan dikirim sekaligus ke komputer pusat hanya dengan sekali pengiriman. Komputer pusat meminta status ini dari modul master setiap 1 menit. Tabel 4.6 Response Time CHK Sistem Automatic Polling Percobaan ke- Response Time (s) 1 14.156 2 21.943 3 14.734 4 11.74 5 8.281 6 9.438 7 17.313 8 16.297 9 8.963 10 12.777 Rata-rata 13.56 4.3.2 Pengujian Program GUI Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap program GUI. Fungsi yang diuji adalah mematikan atau menyalakan proyektor dan komputer secara

113 automatic dan manual. Pertama program GUI dijalankan dan tampilannya adalah sebagai berikut : Gambar 4.2 Tampilan GUI Sebelum fungsi automatic atau manual diuji, database harus dimasukkan dahulu melalui form-form yang sesuai. Form-form yang harus diisi yaitu :

114 Form Lantai Untuk mengisi form ini, pilih menu Database > Lantai. Gambar 4.3 Tampilan GUI untuk Form Lantai Masukkan nomor lantai, alamat IP untuk modul Wiznet dan jumlah kelas di lantai tersebut. Setelah selesai melakukan pengisian, tekan tombol Input Data.

115 Form Device Untuk mengisi form ini, pilih menu Database > Device. Gambar 4.4 Tampilan GUI untuk Form Device Masukkan merek proyektor, tipe dan command-command yang dibutuhkan oleh proyektor tersebut untuk melakukan cek status. Masukkan pula start byte dan stop byte untuk proyektor tersebut. Kemudian pilih slot untuk menyimpannya. Tersedia 8 slot untuk 8 jenis proyektor yang berbeda. Setelah selesai melakukan pengisian, tekan tombol Input Data.

116 Form Class Untuk mengisi form ini, pilih menu Database > Class. Gambar 4.5 Tampilan GUI untuk Form Class Pilih nomor lantai dan merek proyektor dengan drop down menu. Nomor lantai dan merek proyektor ini tergantung dari nilai yang diisi di form lantai dan device. Setelah itu masukkan nomor kelas untuk menentukan kelas mana saja yang memakai jenis proyektor tersebut. Pada pengujian ini dilakukan percobaan pada dua kelas sehingga dimasukkan nomor kelas 1 dan 2. Setelah selesai melakukan pengisian, tekan tombol Input Data.

117 Untuk melakukan cek terhadap data-data yang telah dimasukkan dapat dilihat di menu Checking > DataCheck. Tampilannya sebagai berikut : Gambar 4.6 Tampilan GUI untuk Pengecekan Database Tampilan ini berisi data-data dari form Lantai, Device, Class dan Jadwal. Tampilan ini dapat digunakan untuk melakukan verifikasi terhadap data yang telah dimasukkan. 4.3.2.1 Automatic Pada tahap ini diuji output dari program GUI jika diberikan jadwal untuk menyalakan atau mematikan proyektor dan komputer secara automatic. Untuk mengaktifkan fungsi automatic ini maka form jadwal

118 harus diisi terlebih dahulu. Untuk mengisi tabel ini, pilih menu Database> Jadwal. Gambar 4.7 Tampilan GUI untuk Form Jadwal Masukkan nomor lantai 1 dan nomor kelas 1 serta 2. Kemudian pilih hari dan shift ke 2. Waktu awal dan waktu akhir akan terisi dengan otomatis sesuai dengan shift. Setelah selesai melakukan pengisian, tekan tombol Add.

119 Pada pukul 11:22:39 tampilan GUI menjadi sebagai berikut : Gambar 4.8 Tampilan GUI dengan 2 Proyektor Menyala

120 Komputer kelas kemudian dinyalakan agar kemudian dapat dimatikan secara bersamaan dengan proyektor. Pada pukul 11:25:30 tampilan GUI menjadi sebagai berikut : Gambar 4.9 Tampilan GUI dengan 2 Komputer dan Proyektor Menyala

121 Pada pukul 13:03:32 tampilan GUI menjadi sebagai berikut : Gambar 4.10 Tampilan GUI Ketika Tidak Ada Jadwal 4.3.2.2 Manual Pada tahap ini diuji output dari program GUI jika proyektor dan komputer dinyalakan dan dimatikan secara manual. Pada keadaan awal, komputer dan proyektor dalam keadaan off. Untuk menyalakan proyektor kedua ruang kelas secara manual, pertama tekan tombol Set OnManual untuk mengaktifkan fungsi manual dan kemudian click gambar proyektor

122 ruang 101 dan 102. Setelah 2 menit dan 32 detik tampilan GUI menjadi sebagai berikut : Gambar 4.11 Tampilan GUI Ketika Menghidupkan Proyektor secara Manual

123 Komputer kelas kemudian dinyalakan agar kemudian dapat dimatikan secara bersamaan dengan proyektor. Setelah 2 menit dan 29 detik tampilan GUI menjadi sebagai berikut : Gambar 4.12 Tampilan GUI Ketika Komputer Dinyalakan Secara Manual

124 Untuk mematikan proyektor dan komputer secara manual, tekan tombol Set On Manual kemudian click gambar proyektor di ruang 101 dan 102. Setelah 2 menit dan 20 detik tampilan GUI menjadi sebagai berikut : Gambar 4.13 Tampilan GUI Ketika Komputer dan Proyektor Dimatikan secara Manual 4.3.3 Pengujian Modul Wiznet Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan modul Wiznet dalam mengubah data dari LAN menjadi data serial. Pengujian ini dilakukan

125 dengan mengirim data dari LAN ke modul Wiznet dan data ini diubah oleh modul Wiznet menjadi data serial. Kecepatan LAN sebesar 100 Mbps sedangkan pada serial hanya mencapai 9600 bps. Karena itu terdapat kemungkinan bahwa data dari LAN menjadi error pada saat diubah menjadi data serial karena kecepatan LAN jauh lebih tinggi daripada serial. Data dikirim dengan jumlah tertentu dan diukur response time serta error rate-nya. Pengujian dilakukan sampai error rate mencapai 100 %. Tabel 4.7 Pengujian Modul Wiznet Jumlah byte Response Time Error Rate 100 0.1234 0% 200 0.3703 0% 300 0.4763 0% 400 0.5438 0% 500 0.7485 0% 600 0.8933 0% 700 0.935 0% 800 0.953 0% 900 1.066 85.71% 1000 0 100%

126 4.4 Evaluasi Hasil Percobaan implementasi. Pada bagian ini dilakukan analisa terhadap hasil yang telah didapat pada saat 4.4.1 Evaluasi Response Time Sistem Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa untuk pengecekan komputer dan proyektor, sistem automatic polling mempunyai response time yang lebih lama daripada sistem manual polling. Pada sistem automatic polling, untuk pengecekan lebih dari satu komputer atau proyektor maka komputer pusat tetap hanya perlu melakukan cek ke modul master. Pada sistem manual polling jika ingin dilakukan hal yang sama, maka komputer pusat harus melakukan cek pada setiap komputer di ruang kelas dan juga pada setiap proyektor di ruang kelas. Dari data di atas, untuk pengecekan 2 kelas, sistem manual polling memerlukan waktu sekitar 3.589 s x 2 x 2 yaitu sebesar 14.356 s. Sedangkan pada sistem automatic polling tetap hanya memerlukan waktu sekitar 13.56 s. Dari hasil ini dapat disimpulkan kalau response time pada sistem automatic polling hampir konstan sedangkan pada sistem manual polling bersifat linear. Apabila dilakukan cek status pada 10 kelas maka sistem manual polling akan

127 mempunyai response time yang jauh lebih lama daripada sistem automatic polling. Pada pengujian sistem manual polling, dapat dilihat bahwa untuk setiap penambahan jarak, response time sistem tidak terpengaruh banyak. Hal ini dikarenakan implementasi jarak antara kelas yang memang tidak terlalu berbeda jauh. Sehingga dapat dikatakan untuk perancangan sistem monitoring LCD proyektor dan komputer ini, jarak tidak terlalu mempengaruhi response time sistem. 4.4.2 Evaluasi Pengujian Program GUI Untuk pengujian dengan fungsi automatic, program GUI memerlukan waktu sebesar : Tabel 4.8 Pengujian Program GUI secara Automatic Keterangan Waktu (jam:menit:detik) Ideal GUI Berubah Selisih Proyektor menyala sesuai jadwal 11:20:00 11:22:39 0:02:39 Komputer kelas dinyalakan 11:22:39 11:25:30 0:02:21 Proyektor dan komputer mati sesuai jadwal 13:00:00 13:03:02 0:03:02 Rata - Rata 0:02:41 Dari tabel terlihat bahwa dengan fungsi automatic, program GUI memerlukan waktu rata-rata 2 menit dan 41 detik sebelum gambar pada program

128 GUI ter-update. Hal ini dikarenakan delay pada sistem serta delay cek status sebesar 1 menit dari program GUI. Dibutuhkan lebih dari satu putaran cek status sebelum gambar pada program GUI dapat ter-update. sebesar : Untuk pengujian dengan fungsi manual, program GUI memerlukan waktu Tabel 4.9 Pengujian Program GUI secara Manual Keterangan Selisih (jam:menit:detik) Proyektor dinyalakan secara manual 0:02:32 Komputer kelas dinyalakan 0:02:29 Proyektor dan komputer dimatikan secara manual 0:02:20 Rata - Rata 0:02:27 Dari tabel terlihat bahwa dengan fungsi manual, program GUI memerlukan waktu rata-rata 2 menit dan 27 detik sebelum gambar pada program GUI ter-update. Sama halnya pada fungsi automatic, ini dikarenakan delay sistem dan delay cek status program GUI sebesar 1 menit. Dibutuhkan lebih dari satu putaran cek status sebelum gambar pada program GUI ter-update. 4.4.3 Evaluasi Pengujian Modul Wiznet Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa apabila data yang dikirimkan sekaligus tidak melebihi 800 byte maka tidak akan terjadi error pada data yang dikirim. Apabila data yang dikirim sebesar 900 byte maka akan terjadi error

129 pengiriman sebesar 85.71% dan apabila dikirimkan 1000 byte data maka terjadi error rate 100%. Sehingga dapat dikatakan bahwa data yang dikirimkan ke modul Wiznet tidak boleh melebihi 800 byte agar tidak terjadi error pada data yang dikirim.