ROUTING. Pengiriman Langsung & Tidak Langsung

dokumen-dokumen yang mirip
ROUTING STATIS DAN DINAMIS

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

KONFIGURASI CISCO ROUTER

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 5 STATIC ROUTING

MODUL 6 STATIC ROUTING

BAB II INTERNET PROTOCOL

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host

DASAR-DASAR ROUTING IP PADA JARINGAN

Praktikum Minggu ke-9 Konfigurasi Routing Dinamis RIP menggunakan Mikrotik

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages

MODUL 4 PC ROUTER. Gambar 1 Komunikasi dua komputer

Statik Routing. School of Industrial and System Engineering System Information Program 2016

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

IP Subnetting dan Routing (1)

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Routing Static

Static Routing & Dynamic Routing

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Routing IP adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke host

Percobaan VLAN. Konfigurasi VLAN

STATIC & DYNAMIC ROUTING. Rijal Fadilah, S.Si

TUGAS 3 JARINGAN KOMPUTER. Analisa: Gambar di atas adalah topologi jaringan VLAN dengan menggunakan dua switch. PC A

menyangkut semua router dan konfigurasi-konfigurasi yang menggunakan IP. Routing IP adalah proses memindahkan paket dari satu network ke network lain

2 ) menggunakan simulator untuk mensimulasikan Routing & konfigurasi sebenarnya. 4 ) Mampu mengkonfigurasi Routing Dynamic RIP,EIGRP, OSPF

MODUL CISCO STATIC ROUTING

BAB I PENDAHULUAN. Koneksi antar jaringan yang sering disebut dengan internetwork terbentuk

INTERNETWORKING. Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

Praktikum III Routing

Modul 9 Dasar Troubleshooting Router

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.

Modul 11 Access Control Lists (ACLs)

JARINGAN KOMPUTER MODUL 9

Pada bab 6 akan dijelaskan tentang konsep Routing dan jenisnya serta jenis-jenis protokol routing untuk komunikasi antar router di jaringan.

Layer Network OSI. Network Fundamentals Chapter 5. ITE PC v4.0 Chapter Cisco Systems, Inc. All rights reserved.

Laporan Resmi. Static Routing Pada MikroTik

Artikel tentang Prinsip Dasar Routing yang penulis buat pada tahun 2001

Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

PERCOBAAN ROUTING INFORMATION PROTOCOL (RIP)

Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer

Konfigurasi Dasar PC-Router dengan Windows 2003 Server

Modul 6 Routing dan protokol routing

Modul 4 Routing RIP (Routing Information Protocol)

Gambar 4.27 Perbandingan throughput rata-rata IIX ke Gateway 2

BAB 4 IMPLEMENTASI SIMULASI DAN EVALUASI

Praktikum Minggu ke-10 Konfigurasi Routing Dinamis OSPF dan RIP menggunakan Mikrotik

Analisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN

LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS. Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B

Jaringan Komputer. Konfigurasi Dynamic Routing RIP

Tujuan Menjelaskan role (peran) protokol routing dinamis dan menempatkannya dalam konteks desain jaringan modern.

Praktikum Minggu ke-11 Konfigurasi Routing Dinamis RIP dan BGP menggunakan Mikrotik

LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T

Penganalan Routing dan Packet Forwarding

Nomor AS: IIX : 222 International : 111 P.T. Indonusa System Integrator Prima : 100

Figure 3.1 Format datagram IP

BAB III ROUTING Penentuan Routing Path

TCP dan Pengalamatan IP

Dasar-dasar Routing. seth :80:ad:17:96: :20:4c:30:29:29. khensu :80:48:ea:35:10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LINUX. Gambar 1. Komunikasi antar jaringan membutuhkan penghubung (Router)

Perancangan dan Simulasi Routing Static Berbasis IPV4 Menggunakan Router Cisco

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router

ROUTING PADA PSTN & JARINGAN KOMPUTER. Ir. Roedi Goernida, MT.

Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA

The Routing Table. Gambar 8.1 Show ip route

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan internet semakin meningkat dari tahun ke tahun. Internet digunakan

DYNAMIC ROUTING. Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state.

Nugroho Agus H., M.Si.

Troubleshooting Router

Sabtu, 29 Januari 2011 FreeBSD 2 TKJ-A Pak Rudi. 2. Tujuan Agar siswa mampu membangun PC router dengan menggunakan OS FreeBSD.

Chapter 3 part 2. Internetworking (Internet Protocol) Muhammad Al Makky

BAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang

KONFIGURASI ROUTING PROTOCOL RIP (ROUTING INFORMATION PROTOCOL) PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK (WAN) MELALUI SIMULASI DENGAN PACKET TRACER 5.

Routing (II) Olivia Kembuan M.Eng PTIK - UNIMA

Modul 02 Static Routing. Windows dan Linux

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

Cara Setting IP Address DHCP di

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni 2014

Networking BAB 5 ROUTER. 5.1 Router

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MODUL III Membuat Server HTTP Pada Jaringan

file:///c /Documents%20and%20Settings/Administrator/My%20Documents/My%20Web%20Sites/mysite3/ebook/pc/konsep%20router.txt

Dynamic Routing Topologi 1

ROUTER. Tiffany Ezrawati Hasibuan. Abstrak. Pendahuluan. ::

Network Tech Support Inside local address Inside global address Outside local address Outside global address DHCP & NAT

Lapisan Jaringan (Network Layer)

Jaringan Komputer Dasar

Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang

IP Addressing. Oleh : Akhmad Mukhammad

BAB 2 LANDASAN TEORI

MEMBANGUN PC ROUTER SEDERHANA MENGGUNAKAN UBUNTU

Pembimbing : Rudi Haryadi Kelas : XII TKJ A. Dynamic Routing. Tanggal : 12 Januari 2013 Nilai dan Paraf :

Muhamad Irawan Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang. Abstrak

Studi Kasus Subnetting dan Routing Static

ROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T

PRAKTIKUM ROUTING STATIK

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

MODUL 9 MPLS (MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING)

Transkripsi:

Modul 07 ROUTING Dalam suatu sistem packet switching, routing mengacu pada proses pemilihan jalur untuk pengiriman paket, dan router adalah perangkat yang melakukan tugas tersebut. Perutean dalam IP melibatkan baik gateway maupun host yang ada. Ketika suatu program aplikasi dalam suatu host akan berkomunikasi, protocol TCP/IP akan membangkitkannya dalam bentuk banyak datagram. Host harus membuat keputusan perutean untuk memilih jalur pengiriman. Pengiriman Langsung & Tidak Langsung Pengiriman langsung (direct delivery) adalah transmisi datagram dari suatu mesin langsung ke mesin lain, dan hal ini dapat terjadi bila keduanya berada dalam satu media transmisi yang terhubung langsung. Sedangkan pengiriman yang tidak langsung mengharuskan suatu datagram untuk melewati gateway. Untuk pengiriman langsung datagram IP, pengirim akan mengenkapsulasi datagram dalam suatu frame fisik, memetakan alamat IP tujuan ke alamat fisik dan menggunakan perangkat keras jaringan untuk pengiriman secara langsung. Identifikasi bahwa tujuan masih berada dalam satu jaringan dapat dilihat di alamat IP bagian network-nya, jika ditemukan alamat yang sama maka dapat dilakukan pengiriman langsung. Pengiriman tidak langsung terjadi bilamana antar host yang bertukar informasi tidak terletak pada satu jaringan sehingga perlu melalui beberapa gateway hingga gateway terakhir dapat dicapat dan pengiriman langsung dapat dilakukan.

Table Routing Suatu algoritma perutean menggunakan table perutean yang menyimpan informasi mengenai kemungkinan tujuan yang dapat dicapai & cara pencapaiannya. Karena baik host maupun gateway merutekan datagram, maka keduanya memiliki table perutean. Untuk pengefisienan table routing tidak semua informasi mengenai kemungkinan tujuan akan disimpan. Alamat IP-pun tidak perlu ditulis lengkap. Biasanya tabel routing terdiri dari pasangan Network & Gateway (N,G) dimana N menunjukkan jaringan tujuan dan G merupakan gateway berikutnya untuk sampai di jaringan N. Tabel perutean akan selalu menunjuk ke gateway yang dapat ditempuh langsung dalam satu jaringan. Semua gateway yang terdaftar di mesin 2able perutean mesin M harus terletak dalam satu jaringan. Ketika suatu datagram akan meninggalkan mesin M makan perangkat lunak IP akan mencari alamat IP tujuan dan menggunakan bagian networknya untuk membuat keputusan perutean, pemilihan gateway dan pengiriman secara langsung. Contoh : Gambar: Network

Ada 4 jaringan dengan 3 gateway yang menghubungkannya. Pada gambar di atas bila gateway G memiliki tabel perutean maka berisi : Jaringan Yang Dicapai Jaringan Yang Dilewati 20.0.0.0 DELIVER DIRECTLY 30.0.0.0 DELIVER DIRECTLY 10.0.0.0 20.0.0.5 40.0.0.0 30.0.0.7 Ukuran tabel routing tergantung pada jumlah jaringan yang terhubung. Kapasitasnya akan bertambah jika jumlah jaringan yang terhubung bertambah tanpa tergantung pada host yang terhubung. Metode lain untuk menghemat ukuran tabel routing adalah menjadikan masukkanmasukkan tertentu dalam bentuk default. Prinsip dari metode ini : perangkat lunak IP akan melihat dahulu isi tabel routing untuk jaringan tujuan, jika tidak ada jalur yang terlihat dalam tabel maka dikirimkan datagram ke default gateway. Metode ini sangat berguna untuk jaringan dengan jumlah alamat local tidak terlalu banyak & hanya satu koneksi menuju internet. Membentuk Table Routing Ketika suatu host baru dinyalakan, ia belum memiliki cache ARP yang lengkap. Entri pada cache ARP yang dimilikinya hanya untuk host itu sendiri. Setelah berinteraksi dengan host lain, barulah host tersebut memiliki entri-entri tambahan pada cache ARP. Hal yang sama juga terjadi pada tabel routing di host. Pada saat

host baru dinyalakan, host tersebut tidak memiliki informasi di tabel routing kecuali entri untuk jaringan lokalnya. Tabel routing seperti ini kadang-disebut sebagai tabel routing minimal. Dalam kondisi hanya memiliki tabel routing minimal, host belum siap untuk melakukan internetwork karena hanya dapat berkomunikasi dengan host-host yang terletak pada satu jaringan lokal. Langkah pertama untuk mempersiapkan host untuk dapat melakukan fungsi internetwork adalah dengan memberikan entri rute default pada tabel routing. Dari rute default yang dimiliki pengisian tabel routing dapat dilakukan dengan beberapa metode dibawah ini : 1. Routing Redirect Router (dalam hal ini router default) dapat menyatakan bahwa dirinya bukan rute terbaik untuk mencapai host tertentu, melainkan harus melalui router yang lain dalam jaringan lokal berdasarkan tabel routing yang dimilikinya. Jika demikian, maka router tersebut mengirimkan pesan kepada host pengirim datagram menggunakan ICMP redirect dan memberitahukan host pengirim tersebut agar datagram menuju host tertentu dialihkan melalui router lain. Host pengirim menerima pesan ICMP redirect itu dan menambahkan entri host pada tabel routing dengan informasi routing yang baru. 2. Routing Statis

Router Statis adalah Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork". Rute Statis - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng"update" rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork). Mengkonfigurasi router statis adalah dengan memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur/rute aktif. 3. Routing Dinamis Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru. Table Routing Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data, maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus dikirim ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing yang berisi NETID dan Default gatewaynya.

Berdasarkan gambar 1, berikut ini adalah skenario pengiriman data dari komputer 192.168.1.5 ke komputer 192.168.2.36 : 1. Komputer 192.168.1.5 ingin mengirim data ke 192.168.2.36, menyadari bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari daftar default gatewat pada property TCP/IP yaitu 192.168.1.13. Paket data kemudian dikirim ke Gateway tersebut. 2. Pada komputer 192.168.1.13 paket data tersebut kembali diperiksa, dan ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan 192.168.2 lewat IP 192.168.2.43 3. Via IP 192.168.2.43 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu 192.168.2.36 Mengkonfigurasi Static Routing Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masingmasing router yang akan dikonfigurasikan :

Ip route <destination><mask><next_hop_address> Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi : Ip route : Perintah untuk membuat static routing itu sendiri Destination : Network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing tabel Mask : Subnet mask yang digunakan dalam network Next_hop_address : Address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan menerima paket dan mem-forward-nya lagi ke network remote. Tidak lain berupa interface router dari router dari network yang terkoneksi secara langsung.