BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ilmiah, yaitu dengan menggunakan ciri-ciri keilmuan yang meliputi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen kuasi.

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimen Pretest-posttest Control Group Design Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 Y O4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir E O1 X1 O2 K O3 X2 04

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Darham 42, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130).

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2011 : 2) secara kuantitatif maupun kualitatif. (Arikunto, 2006: 10).

(Sugiyono,2013hlm.76) Keterangan : E = kelas eksperimen yang dipilih secara acak K = kelas kontrol yang dipilih secara acak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemungkinan hubungan sebab-akibat (cause and effect relationship) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136).

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti membaginya dalam tiga tahap yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN. ini senada dengan yang dikatakan Sugiyono (2011: 2), metode penelitian pada

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini digunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN E: O 1 X O 2 C: O 3 Y O 4

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. adalah metode eksperimen. Jenis penelitian eksperimen dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

Kelas Pratest Perlakuan Pascates

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan internet sebagai alat bantu. Dalam penelitian ini software

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan desain penelitian, subjek penelitian, teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan menggunakan one group pretes-posttest design,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Pembelajaran model pembelajaran PQ4R adalah model rangkaian kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Metode yang digunakan penulis

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

BAB III METODE PENELITIAN. membaca, menulis, dan berhitung pada warga belajar keaksaraan dasar.

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan suatu cara untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2011:2). Proses pengambilan data untuk mencapai suatu tujuan harus dilakukan secara ilmiah, yaitu dengan menggunakan ciri-ciri keilmuan yang meliputi kerasionalan, empiris, dan sistematis. Berdasarkan pemaham tersebut peneliti menyimpulkan mengenai metode penelitian, yaitu suatu langkah kerja yang sistematis dan dilakukan secara ilmiah mulai dari tahap persiapan, mengumpulkan data, mengolah data, hingga penarikan kesimpulan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi (quasi eksperiment). Pada dasarnya eksperimen kuasi ini menginginkan ketercapaian suatu kesempurnaan yang didapatkan apabila menggunakan metode true experimental designakan tetapi, hal tersebut tidak mungkin tercapai dikarenakan dalam penelitian yang dilakukan kali ini menggunakan manusia sebagai subyek penelitian (Syamsuddin, 2009:162).Tujuan dari penelitian dengan mengggunakan metode eksperimen kuasi adalah untuk melihat hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan suatu perlakuan khusus kepada satu kelompok eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan satu kelompok pembanding yang tidak dikenai perlakukan khusus.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah control group pretest-post-test. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain yang mengetahui keadaan kemampuan awal siswa sebelum dilakukan perlakuan melalui kegiatan prates, dan mengetahui kemampuan akhir siswa dalam keterampilan tertentu setelah diberikan perlakuan khusus melalui kegiatan pascates.(arikunto,2010:124) Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, desain penelitian ini menggunakan dua kelas. Satu kelas berperan sebagai kelas eksperimen dan kelas yang lain berperan sebagai kelas kontrol. Peran kelas eksperimen dalam penelitian yang dilakukan adalah kelompok sampel yang diberikan perlakuan, perlakuan yang dimaksud adalah penggunaan model Bapa Raden Hatta dalam pembelajaran mendongeng yang disampaikan oleh guru melalui proses pembelajaran. Kelas pembanding dalam penelitian ini berperan sebagai kelompok sampel yang tidak diberi perlakuan seperti kelas eksperimen, penyampaian pembelajaran hanya dilakukan secara konvensional dalam penyampaian pembelajaran mendongeng. Cara mengetahui kemampuan subyek di kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah dengan dilakukan prates. Setelah dilakukan prates maka kegiatan berikutnya adalah perlakuan. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model Bapa Raden Hatta sedangkan kelas pembanding tidak diberikan perlakuaan (hanya dilakukan pembelajaran secara konvensional). Selanjutnya, untuk mengetahui apakah model yang dipilih tersebut efektif digunakan dalam pembelajaran mendongeng maka

dilakukan pascates. Berikut disajikan tabel disain Control Group Pre-Test- Post-Test. Tabel 3.1 Control Group Pre-Test-Post-Test Kelompok Kondisi awal Perlakuan Kondisi akhir X 0 T1 X1 Y 0 T2 X2 Keterangan: X : kelas eksperimen Y : kelas pembanding 0 : Kemampuan mendongeng siswa di kelas eksperimen dan kontrol sebelum dilakukan perlakuan. T1 : Perlakuan atau pembelajaran dengan menggunakan Model Bapa Raden Hatta T2 : Perlakuan atau pembelajaran dengn menggunakan metode konvensional atau tidak menggunakan model pembelajaran. X1 :Kemampuan mendongeng siswa kelas eksperimen setelah melakukan pembelajaran dengan model Bapa Raden Hatta

X2 : kemampuan mendongeng siswa kelas pembanding tanpa diberikan perlakuan menggunakan model Bapa Raden Hatta. Hasil pratesdan pascatesyang didapatkan dari kedua kelas tersebut dianalisis kemudian dibandingkan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Setelah itu peneliti menganalisis perbedaan hasil belajar yang didapat sehingga diketahui keefektifitasan metode yang digunakan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh data akurat dalam menguji hipotesis yang diajukan serta menjawab permasalahan yang terjadi yaitu, apakah model Bapa Raden Hattaefektif digunakan dalam pembelajaran mendongeng terhadap siswa kelas VII di SMP Negeri 26 Bandung? B. Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Teknik Pengumpulan Data a. Tes (Arikunto,2010:193) menjelaskan bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes merupakan alat pengumpul data utama yang digunakan dalam penelitaian ini. Penggunaan tes dimaksudkan untuk mengukur kemampuan siswa mendongeng. Pada penelitian ini peneliti menggunakan tes lisan karena penelitian lebih menitikberatkan pada kemampuan berbicara siswa, sebelum melakukan tes lisan siswa diberi soal esay yang berisi perintah sebagai persiapan sebelum mendongeng.

Sebelum tes lisan dimulai dipersiapkan lima perintah yang bertujuan untuk mempersiapkan siswa sebelum mendongeng. b. Nontes Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian inimerupakan instrumen pendukung yang bersifat tidak wajib, yang berfungsi untuk memperkuat hasil penelitian yang diperoleh. Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah observasi dan angket, penjelasan lebih mendalam dijelaskan sebagai berikut. 1) Observasi Observasi digunakan untuk menilai kegiatan perlakuan yang dilakukan di kelas eksperimen yaitu penilaian terhadap model Bapa Raden Hatta. Selain penilaian terhadap perlakuan, variabel eksternal (guru) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mendapatkan penilaian dari tim observer yang telah ditentukan. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif, yaitu peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati, atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Kegiatan observasi penelitian ini dilakukan oleh satu tim yang beranggotakan tiga guru bahasa Indonesia SMP Negeri 26 Bandung. Jadi, observasi yang dilakukan dalam kegiatan penelitian ini meliputi, observasi aktivitas guru dan observasi rencana pelaksanaan pembelajaran.

a) Observasi Aktivitas Guru Aspek yang diteliti dalam observasi aktivitas guru adalah sebagai berikut. (1) Kemampuan membuka pelajaran: (2) Menarik perhatian siswa; (3) Memotivasi siswa; (4) Membuat kaitan materi ajar sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan; dan (5) Memberi acuan materi ajar yang akan diajarkan. Sikap guru dalam proses pembelajaran (1) keterampilan membentuk kelompok ahli dan asal; (2) keterampilan mengaktifkan siswa; (3) keterampilan menciptakan suasana kelompok belajar siswa yang memiliki ketergantungan positif; (4) menciptakan proses tanya jawab; (5) kejelasan suara dalam komunikasi dengan siswa; (6) tidak melakukan gerakan dan atau ungkapan yang mengganggu perhatian siswa; (7) antusiasme mimik dalam penampilan; dan (8) mobilitasi posisi tempat dalam kelas/ruang praktik. Penguasaan materi pokok pembelajaran (1) materi ajar disampaikan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan;

(2) kejelasan menerangkan berdasarkan tuntunan aspek kompetisi (kognitif, afektif, psikomotor); (3) kejelasan dalam memberikan contoh/ilustrasi sesuai tuntunan aspek kompetensi; dan (4) mencerminkan penguasaan materi ajar secara proposional. Implementasi skenario pembelajaran (1) penyajian materi ajar relevan dengan apa yang tertuang dalam RPP; (2) proses pembelajaran mencerminkan komunikasi gurusiswa, dengan berpusat pada siswa; (3) antusias dalam menanggapi dan menggunakan respon dari siswa; dan (4) cermat dalam memanfaatkan waktu, sesuai alokasi yang direncanakan. Penggunaan media pembelajaran (1) memperhatikan prinsip penggunaan jenis media; (2) ketepatan saat penggunaan; (3) terampil dalam mengoperasionalkan; dan (4) membantu kelancaran proses pembelajaran. Evaluasi (1) melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek kompetensi;

(2) melakukan evaluasi sesuai butir soal yang telah direncanakan dalam RPP; (3) melakukan evaluasi sesuai alokasi waktu yang direncanakan; dan (4) melakukan evaluasi dengan bentuk dan jenis yang dirancang. Kemampuan menutup pelajaran 1) meninjau kembali/menyimpulkan materi kompetensi ysng diajarkan; 2) memberi kesempatan bertanya; 3) menugaskan kegiatan kokurikuler; dan 4) menginformasikan materi ajar berikutnya. Observasi aktivitas guru tidak terlepas dari kegiatan siswa selama proses pembelajaran maka kegiatan siswa pun akan dijadikan bahan observasi untuk mendukung kinerja guru dalam pelaksanaan penyampaian pembelajaran. Aspek yang diteliti dalam observasi aktivitas siswa adalah sebagai berikut. 1) Antusias belajar, 2) Memperhatikan penjelasan guru, 3) Mengemukakan pendapat, 4) Mengajukan pertanyaan, 5) Menjawab pertanyaan, 6) Berdiskusi/bekerja sama dengan siswa lain,

7) Tanggung jawab bagian materi yang dikajinya, 8) Berani tampil ke depan, dan 9) Mengerjakan tugas yang diberikan guru. b) Observasi Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) Instrumen perlakuan dalam bentuk RPP pada penelitian yang dilakukan mendapatkan penilaian dari tim observer yang bertujuan agar instrumen perlakuaan ini dapat dikatakan layak sebagai suatu perlakuan yang ditujukan keada siswa dan untuk menghindari subyektifitas peneliti yang menganggap bahwa instrumen perlakuan yang dibuat sudah layak. Dengan kata lain dengan adanya penilaian terhadap instrumen perlakuaan, terdapat penilaian dari pihak lain (ahli) dalam proses pembelajaran. 2) Angket Penyebaran angket dimaksudkan untuk mengetahui pendapat dari responden terhadap penggunaan model Bapa Raden Hatta sebagai alat bantu dalam pembelajaran mendongeng. Sehingga dengan adanya respon tersebut dapat dihitung tanggapan subyek terhadap perlakuan yang telah dilakukan. Angket yang diedarkan adalah angket tertutup yang berbentuk rating-scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pernyataan yang diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan.

2. Teknik Pengolahan Data Proses pengembangan pengumpul data dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap logis dan empiris. Di tahap empiris instrumen pengumpul dala dikelola dengan menggunakan statistik, agar pemahaman lebih terarah maka dijelaskan langkah-langkah pengolaan data sebagai berikut. a. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Untuk menguji penilaian yang dilakukan oleh lebih dari satu orang penimbang bagi setiap tes maka uji reliabilitas dilakukan dengan mencari nilai: SSt dt 2 = X 2 ( - K 2 X ) KN SS 2 d 2 p= ( XPn 2 N ( - 2 X ) KN SS tot X 2 t= Pn - ( 2 X ) KN d 2 kk = SS tot X 2 t- SSt dt 2 - SS 2 d 2 p

Setelah itu, hasil data-data tersebut dimasukan ke dalam format ANAVA. Reliabilitas antar penimbang dilakukan dengan rumus: ( t kk) R t Kemudian, nilai dimasukan ke dalam tabel Guilford sebagai berikut. Nilai < dari 0,20 0,20-0,40 0,40-0,60 0,60-0,80 0,80-0,90 Kualitas Korelasi Tidak ada kolerasi Korelasi rendah Korelasi sedang Korelasi tinggi Korelasi tinggi sekali (Subana dan Sudrajat, 2005:104) b. Uji Normalitas dan Homogenitas 1) Uji Normalitas Langkah-langakah yang akan dilakukan untuk menguji normal tidaknya data yang didapatkan adalah sebagai berikut. b) Menentukan mean dengan rumus: M = Σx n c) Menentukan simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus: Sd= ( x) 2 n n 1 2 (Arikunto,2002:276)

d) Menentukan daftar frekuensi observasi dan ekspektasi dengan rumus: rentang skor (R) = skor terbesar-skor terkecil; banyaknya kelas (Bk) = 1+3,3 log n; Panjang kelas(p) = R ; Derajat Bk kebebasan = Bk-3. e) Menggunakan rumus chi-kuadrat untuk memperoleh t hitung dengan rumus: x 2 2 ( Oi Ei ) E i Ket.: O i = Frekuensi observasi atau pengamatan E i = Frekuensi espektasi Data dinyatakan normal jika nilai chi-kuadrat dengan derajat kebebasan tertentu sebesar banyaknya kelas interval dikurangi 3(dk= k-3). Jika diperoleh harga 2 x (t hitung) < x 2 (t tabel), pada taraf nyata tertentu maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Jika x 2 (t hitung) > x 2 (t tabel) maka dikatakan bahwa data berdistribusi tidak normal. (Subana dan Sudrajat, 2005:124) 2) Uji Homogenitas Cara menghitung uji homogenitas varian rata-rata tes awal dan tes akhir dengan menggunakan rumus: F b k

Ket.: F hitung = Nilai yang dicari V b = Varians terbesar V k = Varians terkecil (Nurgana,1985:23) c. Uji Hipotesis berikut. Selanjutnya melakukan uji hipotesis dengan langkah sebagai 1) Mencari masing masing rata-rata dari kelas pembanding dan kelas eksperimen dari kegiatan pratesdan pascates. M x = jumlah nilai N 2) Mencari jumlah deviasi dari setia nilai x 1 dan x 2, y 1 dan y 2 Σx 2 = ΣX 2 ΣX 2 N 3) Menghitung t hitung t = M x M y x 2 + y 2 1 + 1 N x +N y 2 N N keterangan : M N = nilai rata-rata hsil perkelompok = banyak subyek x = deviasi setiap nilai x 2 dan x 1 y = deviasi setiap nilai y 2 dari mean Y 1

4) Menentukan db dengan rumus: db = n 1 +n 2-2 5) Menentukan dengan taraf signifikansi ( )= 0,01 dan derajat kebebasan yang telah dicari sebelumnya. 6) Pembahasan hasil penelitian dengan menggunakan hipotesis: Ho ditolak dan H 1 diterima jika t hitung > t tabel Ho diterima dan H 1 ditolak jika t hitung < t tabel (Arikunto,2010:354) d. Pengolahan Data Hasil Observer Cara menghitung rata-rata hasil ketiga observer adalah: R=nilai observer 1+ nilai observer2 + nilai observer 3 3 e. Pengolahan Data Hasil Angket Untuk menghitung persentase jawaban siswa dari setiap pertanyaaan yang dimuat di dalam angket berdasarkan data respon siswa terhadap pembelajaran mendongeng dengan menggunakan model pembelajaran Bapa Raden Hatta, peneliti menggunakan rumus: P f o N x100% (Ali dalam Maulani, 2008:108) Ket.: P= Persentase

f o =frekuensi responden yang menjawab pilihan setiap pertanyaan N=jumlah responden Adapun pedoman untuk mengambil kesimpulan adalah sebagai berikut: 0% = tidak ada 1% - 5% = hampir tidak ada 6% - 25% = sebagian kecil 26% - 49% = hampir setengahnya 50% = setengahnya 51% - 75% = sebagian besar 76% - 95% = sebagian besar 96% - 99% = hampir seluruhnya 100% = seluruhnya C. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Perlakuan Instrumen perlakuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penerapan suatu model yang sudah dirancang untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran mendongeng yang disisipkan dalam sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tujuan dari instrumen perlakuan ini adalah untuk melihat hubungan sebab akibat yang terjadi antara kemampuan siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan, dan

untuk menguji keefektifan model yang digunakan dalam pembelajaran mendongeng. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran digunakan agar kinerja guru dapat lebih maksimal ketika melaksanakan kegiatan pemberian perlakuan di kelas eksperimen. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran meliputi hal-hal berikut. a. Instrumen perlakuan berisikan kegiatan atau sekenario pembelajaran yang sudah mengadobsi model Bapa Raden Hatta didalamnya. b. Siswa diminta untuk memilih dongeng yang dia sukai. Prinsip yang digunakan dalam kegiatan ini adalah bawalah dunia mereka pada dunia kita. Mau tidak mau kita (guru) harus menyukai dongeng yang siswa pilih. c. Siswa diminta untuk memahami dongeng dengan seksama seperti mendalami karakter tokoh, menjiwai karakter tokoh, memahami alur, latar, dan mengetahui betul informasi yang disampaikan dongeng yang dipilih. Pada langkah pembelajaran ini, keberhasilan siswa tidak akanmaksimal apabila tidak ada bantuan dari guru. Prinsip yang digunakan dalam kegiatan ini antarkan dunia kita pada dunia mereka, artinya sampaikanlah pemahaman yang kita (guru) ketahui mengenai hal-hal yang disebutkan sebelumnya kepada siswa.

d. Rangkai cerita yang dipilih menggunakan bahasa sendiri. Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk menggunakan bahasa yang tidak memberatkan siswa saat mendongeng, dengan catatan bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar. e. Siswa diminta untuk menyimak rekaman orang yang sedang mendongeng. Kegiatan ini bertujuan agar siswa memperoleh pengetahuan sebelum melaksanakan tes. Siswa bisa mengetahui suara yang keluar dari mulut pendongeng baik dari segi kejelasan, volume, tekanan, dan intonasi. f. Siswa diminta untuk melihat tayangan orang yang sedang mendongeng. Sebelumnya guru bertanya pada siswaseperti pertanyaan sebagai berikut. (1) Siapa saja pendongeng yang mereka ketahui? (2) Bagaimana cara pendongeng yang mereka sebutkan menyampaikan dongeng pada audience? Apakah cara yang mereka lakukan saat mendongeng menarik?. Pertanyaanpertanyaan tersebut merupakan modal utama yang digunakan guru untuk menggali imajinasi siswa. Kemudian guru meminta siswa untuk melihat tayangan. g. Setelah siswa membaca, memahami, merangkai kata, mendengarkan, melihat dongeng, maka kegitan akhir yang dilakukan untuk menguji keberhasilan model yang digunakan adalah dengan melakukan kegiatan tes akhir.

2. Instrumen Pengumpul Data a. Tes Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dalam teknik pengumpul data agar penelitian yang dilakukan terarah maka peneliti memberikan tes dalam bentuk perintah kepada siswa sebelum dilaksanakan prates dan pasca tes.perintah-perintah yang diberikan kepada siswa meliputi hal sebagai berikut. 1) Siswa diminta untuk memilih dongeng yang mereka sukai. Perintah ini dimaksudkan guru tidak turut campur dalam pemilihan dongeng, sehingga tidak ada unsur pemaksaan kehendak guru. Perintah ini mengikuti prinsip model Bapa Raden Hatta yang diambil dari model Quantum Teaching yaitu bawalah dunia mereka pada dunia kita. 2) Siswa diminta untuk membaca dongeng yang telah mereka pilih dengan seksama. Perintah ini bertujuan agar siswa memahami betul isi dongeng yang akan disampaikan. 3) Memahami dongeng yang dipilih dengan mendalami tokoh, penjiwaan watak, pemahaman alur, penjiwaan latar, dan isi dongeng. 4) Menggunakan bahasa sendiri ketika mendongeng. Tujuan perintah ini adalah agar siswa dapat lebih percaya diri dan mengingat isi dongeng.

5) Mendongeng dengan menggunakan alat peraga serta memperhatikan keakuratan informasi, diksi, volume, intonasi, kelancaran, gestur, mimik. Tujuannya agar siswa mengetahui hal apa saja menjadi penilaian saat mendongeng. Siswa yang melaksanakan perintah diatas amaka siswa tersebut berhak untuk mendapatkan nilai. Nilai yang mereka peroleh akan dimasukan kedalam beberapa katagori. Penjelasan lebih lanjut dijelaskan seperti tabel berikut. Tabel 3.2 Kategori Penilaian Mendongeng Siswa Berdasarkan Skor Jumlah Skor Kategori 91-100 Sangat baik 71-90 Baik 51-70 Cukup 31-50 Kurang 10-30 Sangat kurang STI (Skor Total Ideal) = 100 b. Nontes 1) Observasi (a) Observasi aktivitas guru

Kegiatan observasi guru yang sudah dijelaskan sebelumnya bertujuan agar guru yang berperan sebagai fasilitator yang menyampaikan materi pembelajaran menggunakan prinsip yang terdapat pada model Bapa Raden Hattadapat dilihat kinerjanya. Karena, keefektifan model yang digunakan dalam penelitian ini tidak terlepas dari campur tangan guru sebagai penyampai materi. (b) Observasi RPP Kegiatan observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran bertujuan agar instrumen perlakuan yang berupa RPP mendapatkan penilaian dari tim observer sehingga terhindar dari penilaian yang subjektif. Observasi RPP meliputi kegiatan sebagai berikut. (1) Penilaian terhadap rumusan tujuan pembelajaran. (2) Penjabaran indikator. (3) Materi pembelajaran. (4) Langkah-langkah pembelajaran. (5) Media pembelajaran. (6) Evaluasi. 2) Angket Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya siswa diberikan angket berbentuk rating-scale sehingga, responden hanya membubuhkan tanda check list (v) pada kolom yang sesuai, misalnya Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Angket yang diberikan pada siswa bertujuan agarpeneliti mengetahui respon siswa terhadap penggunaan model Bapa Raden Hatta dalam pembelajaran mendongeng, yang disampaikan guru pada saat pemberian perlakuan dikelas eksperimen. 3. Validitas Instrumen Sebelum instrumen pengumpul data digunakan, maka harus diuji kelayakannya terlebih dahulu. Uji kelayakan instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang dibuat peneliti tepat digunakan dalam penelitian yang dilakukan. Penelitian ini hanya melakukan uji validitas instrumen yang terdiri dari dua tahap yang dijelaskan sebagai berikut. a. Logis Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengukur apakah instrumen tes yang digunakan merupakan instrumen yang tepat dan baik.salah satu caranya dengan meminta judgement pada dosen atau orang yang dianggap ahli, sesuai dengan bidang yang diteliti. Kegiatan tersebut bertujuan agar instrumen yang dirancang akan mendapatkan penilaian yaitu, sesuai dengan kriteria kevaliditasan dan reliabititas. Sebagaimana uraian diatas, kevaliditasan instrumen tes secara logis yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui cara Exspert Judgementdari ahli untuk memberikan penilaian terhadap kelayakan instrumen yang dibuat oleh

peneliti. Instrumen tes dalam penelitian ini tidak dikorelasikan dengan tes lainnya karena diasumsikan tak ada yang setara baik dari segi materi atau pun kesamaan kemampuan pembelajarnya. Hal ini dikarenakan materi yang diajarkan pada penelitian ini lebih cepat diajarkan kepada sampel dibandingkan kepada kelas reguler yang lainnya. Oleh karena itu,pengujian kelayakaninstumen ini dilakukan dengan meminta judgment langsung dari pakar bahasa Indonesia yang terpercaya dan alhli yang memberikan penilaian terhadap istrumen adalah ahli keterampilan berbicara dan ahli sastra. b. Empiris Tahap selanjutnya setelah mendapatkan judgment dari ahli. Instrumen pengumpul data dapat dikelola secara empiris yaitu melalui pengujian statistik dengan menguji data-data yang diperoleh dari proses penelitian untuk dapat mendeskripsikan hasil penelitian, yang akan dilakukan pada hasil penelitian dan pembahasan. Langkah-langkah pengujian secara empiris disebutkan sebagai berikut. 1) Uji reliabilitas antar penimbang 2) Uji normalitas dan homogenitas 3) Penentuan daftar frekuensi observasi 4) Mencari t hitung 5) Pengujian hipotesis

6) Mengelola data hasil observer 7) Pengeolaan data hasil angket D. Populasi dan Sampel Suharsimi (2010:172) sumber data adalah subyek darimana data itu diperoleh. Berdasarkan pengertian tersebut peneliti berkesimpulan bahwa suatu penelitian tidak akan mungkin berjalan apabila tidak ada subyek penelitian. Sumber data yang terdapat dalam penelitian ini meliputi populasi dan sampel yang dijelaskan sebagai berikut. 1. Populasi Sugiono (2011:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek, obyek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah kelas VII J SMP Negeri 26 Bandung. 2. Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan menrandom populasi. Sampel diambil secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Sugiono (2011:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Jumlah populasi kelas VII J adalah tiga puluh orang dan kurang dari seratus, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah siswa di kelas VII J yang berperan sebagai kelas eksperimen sehingga bisa mewakili karakteristik yang terdapat pada populasi.