Gambaran kejadian karies gigi berdasarkan body mass index pada anak-anak usia bulan di TK Negeri Pembina Denpasar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi merupakan salah satu permasalahan kesehatan gigi yang paling

Kata kunci: Body Mass Index (BMI), Underweight, Overweight, Obesitas, Indeks DMF-T, Karies.

ABSTRAK HUBUNGAN EARLY CHILDHOOD CARIES (ECC) DENGAN STATUS GIZI ANAK UMUR 3-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI III BADUNG

Gambaran status karies dan status gizi pada murid TK Kartika XX-16 Manado

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS KARIES GIGI PADA SISWA SMP KRISTEN 67 MANADO

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

ABSTRAK HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PADA ANAK SD X KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

ABSTRAK PENGARUH POLA ASUH IBU TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI SD X KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

: Makanan Kariogenik, Karies Gigi, prasekolah

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

ABSTRAK PERBANDINGAN GAMBARAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-8 TAHUN DI SD X KOTA BANDUNG DENGAN SD Y KOTA JAYAPURA

Kata kunci : Pengetahuan, kesehatan gigi dan mulut, indeks def-t/dmf-t.

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor penting dalam perkembangan normal anak. 1 Penyakit gigi dan

HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

STATUS KARIES PADA GIGI BERJEJAL DI SD NEGERI 12 TUMINTING

ABSTRAK. Kata kunci : Obesitas, Perkembangan Motorik Kasar, Anak. commit to user. vii

BAB I PENDAHULUAN. dimana sebanyak 129,98 juta jiwa merupakan penduduk dengan jenis kelamin

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KARIES GIGI PADA ANAK SD KELAS V - VI DI KELURAHAN PEGUYANGAN KANGIN TAHUN 2015

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

PENELITIAN TINGKAT KEPARAHAN KARIES DAN STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH USIA 7 8 TAHUN

UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA

ABSTRAK GAMBARAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SD SUKASARI I BANDUNG PERIODE

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menurut Global Nutrition Report 2014, Indonesia termasuk dalam 17 negara

ABSTRAK. Kata kunci: Karies gigi, nutrisi, indeks karies.

Pengaruh nilai intelligence quotient (IQ) terhadap status karies gigi siswa di SMA Binsus Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PREVALENSI KARIES GIGI SULUNG ANAK PRASEKOLAH DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD ADVENT DI KOTA MEDAN TAHUN Oleh : SUNTHARA VIGNES MOOGAN

DAFTAR GAMBAR. 2.1 Empat Faktor Utama Yang Mempengaruhi Terjadinya Karies Gambaran Klinis Karies Pada Daerah Occlusal...

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kementerian Kesehatan Tahun 2010 prevalensi karies di Indonesia mencapai 60

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN PEMERIKSAAN DAN STATUS KESEHATAN GIGI ANAK TERHADAP PERILAKU IBU MEMERIKSAKAN KESEHATAN GIGI ANAK DI KOTA BUKITTINGGI

Hubungan Karakteristik dan Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi Pada Siswa Umur 11

ABSTRAK. Kata Kunci : karies gigi, nutrisi, dewasa muda. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun sosial. Perubahan fisik pada masa remaja ditandai dengan pertambahan

Hana Yuwan Kartikasari, Nuryanto *)

ABSTRAK. Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, pencegahan karies, indeks karies gigi sulung

GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN MULUT SISWA SD KATOLIK ST. AGUSTINUS KAWANGKOAN

BAB I PENDAHULUAN. setiap proses kehidupan manusia agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK GAMBARAN PENCAPAIAN PROGRAM KEGIATAN PEMBINAAN GIZI PADA BALITA DI KOTA KUPANG PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DAN STATUS GIZI ANAK TK PEMBINA MOJOSONGO SURAKARTA

Makassar Dent J 2016; 5(1): 1-5 ISSN:

Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan Gigi pada siswa SDN 174 Muara Fajar Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. baik. Penelitian yang di lakukan Nugroho bahwa dari 27,1% responden yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Perkembangan dan pertumbuhan di masa itu menjadi penentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karies gigi merupakan masalah utama dalam kesehatan gigi dan mulut

JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 1, JANUARI 2015: 48-53

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI

*Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado Jl. R.W. Mongisidi Malalayang Manado

ABSTRAK HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS (GPPH) TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN ASUPAN SUGAR-SWEETENED BEVERAGES DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH

VOLUME I No 1 April 2013 Halaman Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah di Kota Denpasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. knowledge, role of teacher, shcool dental hygiene

BAB 1 : PENDAHULUAN. lebih. Kondisi ini dikenal sebagai masalah gizi ganda yang dapat dialami oleh anakanak,

MULUT TERHADAP JUMLAH KARIES GIGI M1 PERMANEN PADA ANAK USIA 9-12 TAHUN DI MI SYAFAAT MUHAMMADIYAH JETIS KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan ini dapat mempengaruhi kesehatan gigi anak (Ramadhan, 2010). Contoh

CIRI-CIRI KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN OBESITAS DI POLIKLINIK ENDOKRIN RSUP DR KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. Diella Natasha Wijaya, 2016, Pembimbing I: Grace Puspasari,dr.,M.Gizi Pembimbing II: Penny Setyawati M,dr.,SpPK.MKes

OLEH : DARIUS HARTANTO

GAMBARAN KARIES GIGI MOLAR PERTAMA PERMANEN DAN STATUS GIZI DI SD KATOLIK 06 MANADO

Abstrak. jenis/hari sebesar 62,3%, sedangkan > 4 jenis /hari sebesar 37,7%. Ditemukan sebanyak 47 orang

GAMBARAN STATUS KARIES PADA MURID SMP NEGERI 4 TOULUAAN KECAMATAN SILIAN RAYA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

DENTINO JURNAL KEDOKTERAN GIGI Vol I. No 1. April 2017

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Mulut merupakan pintu gerbang utama di dalam sistem pencernaan. Makanan

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN KARIES PADA GIGI SULUNG ANAK UMUR 4 DAN 5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. cukup beragam. Menurut Soekirman (2000) definisi dari masalah gizi adalah

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. turut berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang. Berdasarkan hasil

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia vii ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI BALITA. Nawang Siwi Sayuti 1.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga terjadi pada anak-anak. Karies dengan bentuk yang khas dan

ABSTRAK. Efektivitas menyikat gigi, indeks plak, metode horizontal, metode roll

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN STATUS KESEHATAN GIGI ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI PROVINSI BANTEN

ABSTRAK. Kata Kunci: susu formula dalam botol, indeks karies, anak usia 3 4 tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN

ABSTRAK. Kata kunci: sikap, perilaku, kesehatan gigi dan rongga mulut, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci: molar, karies, menyikat gigi, makanan kariogenik. viii

Melewatkan sarapan dapat menyebabkan defisit zat gizi dan tidak dapat mengganti asupan zat gizi melalui waktu makan yang lain (Ruxton & Kirk, 1997;

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beberapa jenis antara lain; tunanetra, tunarungu/tunawicara, tunagrahita,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci: gigi tiruan, tingkat perilaku, lansia.

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa terdapat gigi tetap. Pertumbuhan gigi pertama dimulai pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

Gambaran kejadian karies gigi berdasarkan body mass index pada anak-anak usia 48-60 bulan di TK Negeri Pembina Denpasar Dylan Dharmalaksana, L W Ayu Rahaswanti, Luh Seri Ani Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ABSTRAK: Karies gigi merupakan masalah gigi yang utama khususnya pada kelompok anak usia sekolah. Karies pada anak akan berdampak pada pola makan, tumbuh kembang anak, dan konsentrasi belajar. Salah satu faktor yang berhubungan terjadinya karies adalah Body Mass Index (BMI). BMI telah menjadi standar di dunia medis untuk mendefinisikan obesitas. Tujuan : untuk mengetahui gambaran kejadian karies gigi berdasarkan BMI, usia dan jenis kelamin pada anak usia 48-60 bulan di TK Negeri Pembina Denpasar. Metode penelitian: jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dengan teknik sampling menggunakan total sampling pada 42 orang anak umur 48-60 bulan di TK Negeri Pembina Denpasar. Data diperoleh dengan pemeriksaan klinis untuk mengetahui kejadian karies dan pengukuran tinggi serta berat badan untuk menghitung Body Mass index (BMI). Hasil: hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata indeks def-t (decayed, extracted, filled tooth) pada anak usia 48-60 bulan di TK Negeri Pembina Denpasar sebesar 6,26 (kategori tinggi). Dari kategori BMI 2 anak yang masuk dalam kategori sangat kurus, 3 orang yang masuk kategori kurus,30 orang yang masuk ketegori normal, dan 7 orang yang masuk kategori gemuk. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah angka kejadian karies pada anak-anak umur 48-60 bulan di TK Negeri Pembina Denpasar tergolong tinggi, dan anak yang termasuk kategori kurus memiliki presentase kejadian karies paling tinggi Kata kunci: karies, anak-anak, body mass index, BMI ABSTRACT: Caries is a major dental health problem in Indonesia, especially in school aged children. Caries will affect dietary habits, growth and development, and learning process of the children. Body Mass Index (BMI) is an indicator to determine the obesity. Aim: The aim of this study was to investigate caries incidence related with BMI, age, and gender of children aged 48 to 60 months in TK Negeri Pembina Denpasar. Method: this study was a cross sectional descriptive study on 42 children. The data was collected through clinical oral examination for the caries incidence and measuring the children weights and heights to determine their BMI. Result: the result of this study shows that the mean value of the caries incidence (measured by def-t index) was 6.26, which is categorized as high level of caries incidence, and BMI data shows that there were 2 children in severely underweight category, 3 children in underweight category, 20 children in normal weight category, and 7 children were categorized in 25

overweight category. Conclusion: the conclusion of this study is that the caries incidence in children aged 48 to 60 months in TK Negeri Pembina Denpasar is considerably high and the underweight children are tended to have a highest caries incidence among all of the categories. Keywords: caries, children, body mass index, BMI PENDAHULUAN Karies merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang paling sering dijumpai di dunia. Karies gigi dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang umum di seluruh dunia karena prevalensinya yang tinggi dengan dampak sosial yang signifikan. 1 Karies pada anak berdampak pada pola makan, tumbuh kembang anak dan, konsentrasi belajar. World Health Organization (WHO) melaporkan 60%-90% anak-anak sekolah di seluruh dunia mengalami karies, dan banyak ditemukan di Negara-Negara Asia dan Amerika Latin. 2 Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi rata-rata penduduk Indonesia yang mengalami masalah gigi dan mulut sebesar 25,5%. Prevalensi karies dihitung melalui indeks decayed, missing, filling-teeth (DMF- T) di Indonesia sebesar 4,6% sehingga dikatakan rata-rata penduduk Indonesia mengalami karies sebanyak 4-5 buah gigi per orang. 3 Karies disebabkan oleh empat faktor utama yang saling berinteraksi yaitu host (gigi dan saliva), substrat/diet (makanan), mikroorganisme (Streptococus mutan yang terakumulasi pada gigi) dan waktu (durasi proses demineralisasi pada host). 4 Salah satu faktor yang berhubungan terjadinya karies adalah Body Mass Index (BMI). BMI telah menjadi standar di dunia medis untuk mendefinisikan obesitas. 5 BMI atau Indeks Masa Tubuh (IMT) di Indonesia untuk anak-anak disebut Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U). Menurut Kemenkes nomor: 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang standar antropometri penilaian status gizi anak, kategori yang digunakan untuk anak umur 0-60 bulan adalah IMT/U yang dibedakan menjadi 4 kategori yaitu sangat kurus, kurus, normal dan, gemuk. Berdasarkan Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun dan dalam masa emas atau golden age, karena anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat sehingga perlu pemantauan sejak dini agar ke depannya anak menjadi sehat. 6 METODE PENELITIAN Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Subyek penelitian adalah 42 anak di TK Negeri Pembina Denpasar pada tahun 2016. Teknik sampling yang digunakan untuk pemilihan subyek penelitian yaitu total sampling. Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah anak-anak yang sudah mendapatkan izin dari orang tua/wali dari anak yang memenuhi kriteria dan kriteria eksklusi pada penelitian ini yaitu 1. Anak- 26

anak yang gigi permanennya sudah erupsi, 2. Anak yang memenuhi kriteria inklusi namun tidak hadir saat pengambilan data dilakukan. Data diperoleh dengan melakukan screening pada sampel penelitian. ANALISIS DATA Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik sampel Variabel Jumlah (n) Presentase (%) Kejadian karies (n=42) Karies 36 85,7 Tidak karies 6 14,3 Jenis kelamin Laki-laki 20 47,6 Perempuan 22 52,4 BMI Sangat kurus 2 4,8 Kurus 3 7,1 Normal 30 71,4 Gemuk 7 16,7 HASIL PENELITIAN Distribusi frekuensi karakteristik sampel Hasil mengenai distribusi frekuensi karakteristik sampel pada tabel 1 menunjukkan bahwa sampel yang mengalami karies lebih banyak dibandingkan yang tidak mengalami karies yaitu sebesar 85,7%, sampel dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan dengan yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 52,4%. Karakteristik sampel berdasarkan BMI yang paling banyak dalam kategori normal yaitu sebesar 71,4%. 27

Tabel 2. Gambaran kejadian karies gigi berdasarkan karakteristik sampel Kejadian Karies Variabel Karies Tidak karies Total N % N % N % Jenis kelamin Laki-laki 18 90 2 10 20 100 Perempuan 18 81,8 4 18,2 22 100 BMI Sangat kurus 1 50 1 50 2 100 Kurus 3 100 0 0 3 100 Normal 28 93,3 2 6,7 30 100 Gemuk 4 57,1 3 42,9 7 100 Gambaran kejadian karies gigi berdasarkan karakteristik sampel Tabel 2. menunjukkan bahwa sampel berjenis kelamin laki-laki cenderung lebih banyak mengalami karies yaitu sebesar 90% dari 4 kategori BMI, subyek penelitian cenderung lebih banyak dalam kategori kurus memiliki persentase kejadian karies yang tinggi yaitu 100%. PEMBAHASAN Data yang diperoleh pada hasil penelitian mengenai distribusi kejadian karies dilihat dari BMI didapatkan bahwa, kejadian karies pada anak yang termasuk dalam kategori normal sebesar 93,3%, sedangkan pada anak yang termasuk dalam kategori gemuk sebesar 57,1% sehingga persentase kejadian karies pada anak dalam kategori normal lebih besar daripada persentase kejadian karies pada anak dalam kategori gemuk. Penelitian yang dilakukan oleh Hong dkk, juga menyatakan bahwa kejadian karies pada anak dalam kategori normal 77.5%, dan anak yang termasuk dalam kategori gemuk sebesar 75%. 7 Hubungan BMI dengan karies biasanya dilihat dari hubungan antara berat badan dan pola makan, berat badan yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan terjadinya karies karena adanya kecenderungan frekuensi makan yang tinggi. 8 Hasil analisis mengenai empat kategori BMI, kategori kurus memiliki persentase paling tinggi yaitu 100% dengan kejadian karies tinggi dan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya karies pada hasil penelitian ini yaitu pola menyikat gigi, frekuensi menyikat gigi serta keluhan nyeri yang disebabkan oleh karies yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi pengunyahan. Sasiwi (2004) menyatakan, terganggunya fungsi pengunyahan akan berpengaruh pada asupan zat gizi pada anak sehingga dapat berpengaruh terhadap status gizi dan dalam penelitian ini tampak bahwa karies mempengaruhi status gizi anak. 9 SIMPULAN Indeks def-t pada anak usia 48-60 bulan di TK Negeri Pembina Denpasar 28

termasuk dalam kategori tinggi dengan jumlah rata-rata def-t 6,26. Dari empat kategori BMI, kategori kurus memiliki persentase kejadian karies yang paling tinggi, hal ini dikarenakan pada anak yang mengalami karies tinggi sehingga merasa sakit dan terganggunya fungsi pengunyan menyebabkan terjadi penurunan frekuensi makan dan asupan gizi pada anak. SARAN Perlu diadakannya sosialisasi dari pihak sekolah dan pemerintah mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat. Khususnya pada anak prasekolah dan orang tua anak, sehingga dapat mengurangi kejadian karies gigi. DAFTAR PUSTAKA 1. L. PD, A. S, M. S. Dental caries prevalence, oral health knowledge and practice among indigenous Chepang school children of Nepal. BMC Oral Health [Internet]. 2013;13:20. 2. Guo E, Ma N, Yang F, Yu J, Yuan X, Zhang Y, et al. Caries experience and its association with weight status among 8- year-old children in Qingdao, China. J Int Soc Prev Community Dent [Internet]. 2015;5(1):52. 3. Litbangkes Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar. 2013;1 306. 4. Cameron AC, Widmer RP. Trauma Management. Handook Pediatr Dent. 2008; 5. Schlenker, Eleanor; GILBERT, Joyce Ann. Williams' Essentials of Nutrition and Diet Therapy. Elsevier Health Sciences, 2014. 6. SUYANTO, Slamet. Dasar-dasar pendidikan anak usia dini. Yogyakarta: Hikayat, 2005. 7. Hong, Liang, et al. Obesity and dental caries in children aged 2 6 years in the United States: National health and nutrition examination survey 1999 2002. Journal of public health dentistry, 2008, 68.4: 227-233. 8. Willerhausen, Brita, et al. Association between body mass index and dental health in 1,290 children of elementary schools in a German city. Clinical oral investigations, 2007, 11.3: 195-200. 9. Sasiwi, Noerwida Rahayu. Hubungan Tingkat Keparahan Karies Gigi Dengan Status Gizi Anak (Studi Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Desa Pagersari Kecamatan Paten Kabupaten Kendal). 2004. 29