BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dengan menggunakan sumber belajar dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kajian Teori Model Pembelajaran Kooperatif

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan pembelajaran IPA di atas yakni menumbuh kembangkan pengetahuan dan keterampilan, maka hal ini sesuai dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

BAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran adalah suatu proses membelajarkan subjek. belajar secara aktif, yang menekan pada penyediaan sumber belajar.

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Hasil Belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB II KAJIAN TEORI. Sehubungan dengan keberhasilan belajar, Slameto (1991: 62) berpendapat. bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah belajar sebenarnya telah lama dikenal. Namun sebenarnya apa belajar itu,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan atau proses sesuatu,

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Pengertian Belajar Menurut Nasution (1982 : 2) belajar adalah perubahan tingkah laku akibat pengalaman

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dari kelas 1 samapai kelas 6. Adapun ruang lingkup materinya sebagai

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Eka Atika Sari

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

II. KAJIAN TEORI. 2.1 Belajar dan Pembelajaran Pengertian Belajar dan Pembelajaran. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

BAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe. STAD (Student Team Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan

sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Ruang Lingkup IPA SD/MI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dewasa ini telah mendapat perhatian yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. eduaktif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional, dengan jelas dikatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hakikat Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses penyampaian pelajaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) agar siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam bahasa Inggris yaitu natural science, artinya Ilmu Pengetahuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KAJIAN PUSTAKA. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang

2013 IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT BAHAN DAN KEGUNAANNYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran model kooperatif tipe STAD merupakan salah satu pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengalaman dan latihan terjadi melalui interaksi antara individual dan

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI GAYA MAGNET MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD NEGERI 3 KRAJAN JATINOM KLATEN TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan yang penting dan. efektif dalam membina sumber daya manusia yang berkualitas, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas yang berupaya untuk mengembangkan

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dengan menggunakan sumber belajar dapat membantu pencapaian keberhasialn pembelajaran. Ditegaskan oleh (Danim,1995) bahwa hasil penelitian telah banyak membuktikan efektivitas penggunaan alat bantu atau sumber belajar dalam proses belajar mengajar IPA di SD terutama dalam hal meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 ruang lingkup mata pelajaran IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut: 1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusian, hewan, tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. 2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas. 3. Energi dan perubahannya, yang meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana. 4. Bumi dan alam semesta, yang meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan bendabenda langit lainnya. Slameto (2003:2) menyimpulkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Nana Sujana (1993:5), mengemukakan pengertian belajar yaitu suatu proses ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Dimana perubahan tersebut sebagai hasil dari proses belajar yang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, jetrampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. 5

6 Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses [perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh individu yang mengadakan interaksi dengan lingkungan. Tujuan mata pelajaran IPA menurut permendiknas nomor 22 tahun 2006 adalah sebagai berikut: 1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan dan ciptaan Nya. 2. Mengembangkan pengetahuan dan [pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. 4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. 5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan. 6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturanya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pengajaran IPA mempunyai tujuan menanamkan sikap ilmiah pada siswa dan nilai positif melalui proses IPA dalam memecahkan masalah. 2.1.2 Pembelajaran Kooperatif Kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri 4-6 orang dengan stuktur kelompoknya yang heterogen (Slavin : 2009 ). Pembelajaran kooperatif juga mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama teratur dalam kelompok ( Etin Solihatin : 2007 )

7 Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang mengembangkan kualitas diri siswa dengan cara bekerja sama antar siswa dalam kelompok yang heterogen agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Pembelajaran kooperatif mempunyai tujuan akademik yang diraih melalui tugas-tugas kelompok.cara ini yang sekaligus dapat digunakan untuk mengembangkan rasa tanggung jawa, percaya diri dan rasa solidaritas dalam masyarakat. (Sulistiyorini : 2007) Pembelajaran kooperatif termasuk dalam pembelajaran yang menggunakan paradigma learning yaitu pembelajaran berorientasi pada pemberdayaan siswa. Agar tujuan pemberdayaan tersebut dapat tercapai, maka peran guru perlu dialihkan dari peran dominan di kelas menjadi peran guru sebagai fasilitator belajar. Peran ini dapat membuat siswa merasa terlibat dalam pembelajaran dan memperoleh sesuatu dari proses belajarnya. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat 4 unsur penting yaitu : a. Saling ketergantungan positif dalam proses pembelajaran. Guru menciptakan suasana belajar yang membuat siswa merasa saling membutuhkan dan ketergantungan satu sama lain dalam hal : pencapaian tujuan pembelajaran di kelas dan menyelesaikan pekerjaan belajar. b. Interaksi tatap muka dalam belajar kelompok siswa dapat berinteraksi tatap muka sehingga peserta didik dapat melakukan dialog dengan sesama maupun dengan guru. c. Akuntabilitas Individu. Meskipun proses pembelajaran kooperatif menekankan pada belajar kelompok, tetapi proses penilaiannya dilakukan secara individu. d. Ketrampilan menjalin hubungan. Penerapan pembelajaran kooperatif dapat menciptakan dan meningkatkan ketrampilan menjalin hubungan antar pribadi, kelompok dan kelas.

8 Pembelajaran Kooperatif Segala dalam Abimanyu : 2008 mendefisinikan pembelajaran kooperatif atau kerja kelompok adalah cara pembelajaran dimana siswa dalam kelas dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok dipandang sebagai satu kesatuan tersendiri untuk mempelajari materi pelajaran yag telah diterangkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah diterangkan untuk diselesaikan secara bersama-sama. Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri: 1. siswa belajar dalam kelompok kecil. 2. Kemampuan dan latar belakang siswa bervariasi dalam kelompok. 3. Terdapat interaksi tatap muka dan saling mendengar pendapat/gagasan. 4. Penekanan pada tugas dan kebersamaan mencapai tujuan. 5. Efektifitas kelompok tergantung pada kelompok bukan perseorangan. 6. Penghargaan (penilaian baik atau buruk) lebih diutamakan pada hasil kerja kelompok bukan kerja perorangan.

9 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif: Fase Indikator Aktivitas Guru 1. Menyampaikan tujuan Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang dan memotivasi siswa ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa. 2. Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa 3. Mengorganisasikan Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana siswa kedalam caranya membentuk kelompok belajar dan kelompok-kelompok membantu setiap kelompok belajar 4. Membimbing kelompok Guru membimbing kelompok-kelompok belajar dan belajar pada saat mengerjakan tugas 5. Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya 6. Memberi penghargaan Guru mencari cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar siswa baik individu maupun kelompok. http://muhfida.com/model-pembelajaran-kooperatif/ 2.1.3 Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Student Team Achievment Division ( STAD ) merupakan salah satu metode dalam pembelajaran kooperatif. Gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru ( Agus Suprijono : 2009 ). Tujuan STAD adalah untuk mempercepat pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan. STAD terdiri dari lima komponen utama yaitu :

10 a. Presentasi kelas. Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas yang merupakan pengajaran langsung atau diskusi yang dipimpin oleh guru. b. Tim, dalam STAD tim atau kelompok terdiri dari 4-6 siswa yang mewakili seluruh bagian kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Tim berfungsi untuk memastikan bahwa setiap anggotanya bisa mengerjakan kuis dengan baik. c. Kuis, dilakukan setelah satu atau dua periode setelah guru memberikan satu presentasi dan satu atau dua periode praktik tim. Siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga, tiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya. d. Skor kemajuan individual, bertujuan untuk memberikan pada setiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih dari sebelumnya. e. Rekognisi Tim. Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Langkah-langkah pelaksanaan STAD menurut Agus Suprijono, 2009 adalah sebagai berikut : a. Membentuk kelompok yang anggotanya 4-6 orang secara heterogen ( campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku dll ) b. Guru menyajikan pelajaran c. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompoknya. Anggota kelompok yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. d. Guru memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis siswa bekerja secara individual tidak boleh saling membantu satu sama lain. e. Guru memberi evaluasi f. Kesimpulan

11 2.1.4 Hasil Belajar Kata hasil menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara profesional. Sedangkan belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu ( Purwanto : 2008 : 44 ). Jadi hasil belajar adalah suatu perolehan akibat proses perubahan tingkah laku individu. Hasil belajar seseorang diharapkan selalu mengalami peningkatan agar pembelajaran yang dilakukannya menjadi bermakna. Hasil belajar menurut Gagne (Sumantri, 2001:14) terdiri dari lima macam kemampuan yaitu : a. Ketrampilan intelektual, sejumlah pengetahuan mulai dari baca, tulis, hitung sampai kepada penalaran yang rumit. b. Strategi kognitif, mengatur cara belajar dan berpikir seseorang di dalam arti seluasluasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah. c. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi non fakta. d. Ketrampilan motorik, menulis, mengetik, menggunakan peraga, dsb. e. Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki seseorang. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan menjadi tiga kemampuan yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Hasil adalah sesuatu yang diadakan oleh usaha (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1995: 43). Sehingga hasil belajar adalah suatu perubahan yang dicapai oleh proses usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam interaksinya antara pengalaman dengan lingkungannya. Hasil belajar yang merupakan perubahan tingkah laku yang telah diperoleh melalui kegiatan belajar secara aktif otomatis akan tersimpan dengan baik dalam ingatan siswa. Menurut Slameto (2003:3), perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali sifat maupun jenisnya. Karena itu, sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Perubahan tingkah laku dalam diri seseorang dalam pengertian merupakan hasil belajar memiliki ciri-ciri :

12 a. Perubahan terjadi secara sadar. b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional. c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Secara garis besar pembelajaran IPA harus mengacu pada standar kompetensi maupun kompetensi dasar IPA. Standar kompetensi IPA yang dibakukan dan harus ditunjukan siswa pada hasil belajarnya dalam pelajaran IPA pada materi sumber daya alam kelas IV semester II SD Negeri Kalisari. 2.1.5 Pembelajaran IPA dengan pendekatan Kooperatif tipe STAD Pembelajaran kooperatif tipe STAD yang menekankan kerja sama dalam kelompok dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa dalam dalam pembelajaran IPA pada materi sumber daya alam. Karena, dalam STAD setelah guru menyajikan materi maka setiap kelompok diberi tugas yang harus dikerjakan bersama. Anggota kelompok yang sudah mengerti bertugas menjelaskan pada anggota kelompok yang lain, dilakukan oleh ketua kelompok yang dipilih dari anak-anak yang memiliki prestasi lebih dari siswa lain. Pada saat menjelaskan pada anggota kelompok lain menggunakan bahasa anak sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh anak yang lain. Hal ini sesuai dengan tujuan STAD yaitu untuk mempercepat pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan. Selain menekankan pada kerja sama antar anggota kelompok, dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD juga menekankan kemajuan secara individual sehingga walaupun anak bekerja dalam kelompok tetapi penilaian tetap dilakukan secara in dividu. Hal ini mendorong siswa untuk tetap berusaha sendiri untuk berkosentrasi dalam pembelajaran agar dapat menyelesaikan soal kuis ataupun soal kuis ataupun soal evaluasi dengan benar. Pada materi sumber daya alam yang materinya kurang dipahami anak dapat

13 lebih dipahami dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang menekankan pada kerja sama antar siswa dalam kelompok untuk mempercepat pemahaman siswa pada materi sumber daya alam. 2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa telah banyak dilakukan oleh para peneliti. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sri Wilujeng Kardinahwati yang berjudul penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi sistem peredaran darah manusia kelas IV tahun 2009. Latar belakang penelitian tersebut adalah bahwa pembelajaran IPA pada materi sistem peredaran darah manusia masih bersifat konvensional, berpusat pada guru, siswa pasif dan hasil belajar belum memenuhi KKM yang telah ditentukan. Untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi sistim peredaran darah manusia, salah satunya dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan pada kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk saling membantu dan mendukung dalam mencapai kemajuan belajar yang diharapkan. Eka Asih Utami juga telah melakukan penelitian melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan judul penelitiannya, meningkatkan hasil belajar Matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian dilaksanakan 2 siklus dengan hasil yang memuaskan, terjadi peningkatan hasil belajar. 2.3 Kerangka Berpikir Pada tahap awal sebelum guru menggunakan Pembelajaran kooperatif tipe STAD hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Kalisari masih rendah. Dengan rendahnya hasil belajar IPA tersebut guru berupaya meningkatkan hasil belajar IPA dengan melakukan inovasi pembelajaran yang dilakukan adalah mengemas pembelajarannya dengan Pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan peneliti terdiri dua siklus.

14 Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan di atas diduga : Melalui Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA bagi siswa kelas IV SD Negeri Kalisari Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Kondisi awal Guru masih menggunakan metode konvensional Hasil belajar siswa rendah. < KKM Tindakan Guru menggunakan metodepembelajaran kooperatif tipe STAD. Siklus I Menggunakan metode tipe STAD ada peningkatan tetapi belum tuntas KKM. Siklus II Menggunakan metode tipe STAD ada peningkatan lebih dari 80% siswa mendapat nilai KKM (70) Kondisi Akhir - Hasil belajar meningkat - Siswa mampu menguasai materi - 80 % tuntas KKM (70) Gambar 1 Skema Kerangka Berfikir 2.4 Hipotesis Penelitian Berdasarkan permasalahan diatas maka hipotesis yang diajukan adalah Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD, dapat meningkatkan hasi belajar IPA pada materi sumber daya alam siswa kelas IV SD Negeri Kalisari semester II tahun pelajaran 2010/2012.