BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian Jejaring Informasi Garage Sale di Kalangan Kaum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. jeli dalam mengatur pengeluaran agar tidak berlebih. Kebutuhan atas pakaian sering

BAB V KESIMPULAN. Karakter media sosial sebagai teknologi informasi dan perilaku masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis,

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB I PENDAHULUAN. selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era-modernisasi negara Indonesia pada saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakses informasi melalui media cetak, TV, internet, gadget dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan asing dari luar negeri. Hampir setiap hari libur atau weekend kota

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

BAB 1 LATAR BELAKANG

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. JASA MACAN (Makeover Atribut Accessories Akan Menawan) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. up, dan lainnya. Selain model dan warna yang menarik, harga produk fashion

BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan tingkat pendapatan yang semakin meningkat, akan sangat

I. PENDAHULUAN. sosial (misalnya, Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, dll) yang. Tingkat akses internet didominasi oleh situs-situs jejaring

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan gaya hidup. Globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis

I. PENDAHULUAN. Pakaian merupakan kebutuhan dasar yang memiliki beragam. makna bagi manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung

BAB V PENUTUP. Pemberian telepon genggam oleh orang tua kepada anak di SDN. Ungaran 01 pada dasarnya sebagai alat komunikasi mereka untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. ide baru untuk menemukan cara-cara baru untuk melihat masalah dan

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan. Masyarakat dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang akan

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan pola kehidupan masyarakat yang mulai berkembang sejak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sekarang ini sudah menjadikan belanja atau shopping bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, kemajuan teknologi dan informasi yang pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas, seperti mencari informasi, berkomunikasi, serta sarana berbelanja.

PEDOMAN WAWANCARA. kerjasama dengan pihak sponsorship? Dalam menyelenggarakan sebuah event, Event Organizer UKM CAMP

BAB I PENDAHULUAN. yang berimpitan, lokasi penduduk padat, dan sarana-prasarana memadai serta

chating, dan lain sebagainya melalui smartphone.

BAB IV ANALISIS MINAT NASABAH NON MUSLIM TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN MUSYA>RAKAH DI BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG DARMO

BAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet.

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki handphone sebagai sarana untuk berkomunikasi. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. manusia membutuhkan orang lain untuk berbagi dan berkomunikasi. Kebutuhan

Gambar 1.1 Logo UNKL347

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa

BAB VI PENUTUP. namun memiliki keuangan yang terbatas. Saat berbelanja di Boutique

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Di kota Bandung akhir-akhir ini banyak bermunculan pusat-pusat

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Logo Happy Go Lucky Sumber : Visi dan Misi Perusahan a. Visi Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dengan cepat melalui informasi-informasi yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas Butik Dorayaky Shop. menuangkan hobi nya di bidang fashion tersebut dia berkeinginan

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. dilakukan oleh masyarakat. Belanja yang awalnya merupakan real need atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat jasmani maupun rohani. Kebutuhan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Situasi Problematik

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga perusahaan memiliki strategi tersendiri dalam menarik konsumen yang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan persoalan akses informasi dan dunia internet. Online shopping merupakan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, sosial dan budaya, dan lain-lain. Sebagai contoh, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini sangat mudah sekali mencari barang-barang yang diinginkan.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di bidang komunikasi semakin maju pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan telekomunikasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perjalanan sejarah masyarakat manusia umumnya, membaca merupakan

MENYAMBUT BULAN RAMADHAN DENGAN GAYA EKSIS

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

ini menjadi tantangan bagi perusahaan karena persaingan semakin ketat dan Persaingan antar produsen ini juga terjadi di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media.

Makalah. Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro. DI Susun oleh : Joko Purnomo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan barang yang menjadi keperluan untuk sehari-hari dengan jalan

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. maupun elektronik, maka telah menciptakan suatu gaya hidup bagi masyarakat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. dengan strategi masing-masing dalam mendapatkan konsumen yang diharapkan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang membedakan individu satu dengan individu lain dalam persoalan gaya hidup.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Gaya Hidup Hedonis. Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Suasana Little White Cafe

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Universitas Negeri Medan sebagai lembaga pendidikan tinggi memiliki

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian Jejaring Informasi Garage Sale di Kalangan Kaum Muda Yogyakarta ini dapat ditarik kesimpulan bahwa 10 pelaku usaha garage saleyang dijadikan informan memiliki jejaring informasi yang terdiri dari jejaring bisnis dan jejaring konsumen.jejaring bisnis adalah jejaring pelaku usaha dengan teman-teman yang merupakan partner kerjanya, terdiri dari Komunitas, Perusahaan, Event Organizer (EO) dan Penyuplai Barang. Hubungan yang terjadi bersifat dua arah dan timbal balik. Kerjasama yang dilakukan adalah bertukar informasi dan menyebarluaskan informasi mengenai garage sale. Selain itu juga menambah daya tarik konsumen dengan cara meramaikan setiap acara yang berlangsung dengan live music, tarot, iming-iming hadiah dan voucher. Sedangkan jejaring konsumen merupakan jejaring yang muncul dari pembeli atau konsumen garage sale. Mereka bukan merupakan teman bisnis/partner kerja, melainkan teman yang hanya sekedar diberikan informasi mengenai garage sale, dengan harapan mereka tertarik dan berminat untuk membeli produk garage salenya dan juga menginformasikan kepada temantemannya yang lain. 141

Pelaku usaha dan jejaringnya memanfaatkan media baru sebagai sarana penjualannya.media sosial merupakan media yang paling sering digunakan pelaku usaha dan jejaringnya untuk menyebarkan informasi mengenai garage sale.10 (sepuluh) pelaku usaha menggunakan media sosial, seperti Twitter, Facebook, Instagram, Path, Blackberry Messanger sebagai sarana dalam menyebarkan informasi.media sosial dianggap lebih praktis di bandingkan media yang lainnya dan lebih mudah untuk diakses oleh siapapun.begitu juga dengan konsumennya, sebagian besar konsumen dari penelitian ini mendapatkan informasi garage sale melalui media sosial. Keberhasilan bisnis garage sale juga tidak terlepas dari budaya kaum muda yang dimanfaatkan oleh pelaku usaha garage sale dan jejaringnya untuk menyebarkan informasi mengenai event dan barang-barang garage sale dengan berbagai macam iming-iming agar kaum muda tersebut tertarik untuk mengunjungi eventnya dan membeli barangnya. Budaya khas dari kaum muda yang cenderung dengan budaya bersenang-senang, seperti nongkrong, berbelanja dan penggunaan teknologi berbasis internet dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk menyebarkan informasi garage sale. Informasi mengenai garage sale dapat di terima dengan mudah dan cepat oleh masyarakat khususnya kaum muda Yogyakarta karena adanya budaya yang khas dari kaum muda tersebut. Dalam penelitian ini, 14 (empat belas) informan pernah mendapatkan informasi pada saat nongkrong, 3 (tiga) konsumen pernah mendapatkan informasi pada saat berbelanja, 2 (dua) informan pernah mendapatkan informasi garage sale di gedung dan kafe yang dijadikan sebagai tempat berlangsungnya acara garage 142

sale. Informasi yang mereka dapatkan melalui berbagai macam media, seperti media sosial (Facebook, Twitter, Instagram dan lain sebagainya),media cetak (brosur, pamflet, koran, poster), media elektronik (Radio) dan dari temannya yang merupakan penjual garage sale. Setiap pelaku usaha memiliki jejaring informasi yang berbeda-beda dan dapat dikategorikan dalam jejaring informasi yang luas, cukup luas, sederhana dan sempit.adanya jejaring informasi tersebut berpengaruh terhadap perkembangan bisnis garage sale.anak muda dengan kekuatannya sebagai aktor perubahan sosial terbukti mampu menggerakan minat kaum muda lainnya untuk mengkonsumsi pakaian bekas.ide- ide kreatif muncul dari kaum muda.garage sale muncul sebagai alternatif bagi kaum muda dalam memenuhi kebutuhan fashionnya yang semakin meningkat. Meskipun aktivitas membeli pakaian bekas tidak dilihat sebagai aktivitas yang baru bagi sekelompok anak muda, namun aktivitas ini semakin populer dengan adanya garage sale. Fenomena ini merupakan fenomena masyarakat jejaring dimana adanya jaringan yang terjalin antara satu dengan yang lainnya membuat masyarakat mudah untuk mendapatkan informasi yang diinginkan sehingga informasi mengenai produk dan acara garage sale pun dapat diketahui dan diakses dengan mudah. Pola jejaring yang dibangun kaum muda baik dari pelaku usaha dan konsumennya telah menghasilkan sebuah siklus penyebaran informasi yang terus berputar tanpa henti. Dengan ini, bisnis garage sale di Yogyakarta mengalami perkembangan dan garage sale muncul sebagai arena yang dinikmati kaum muda perkotaan untuk bersenang-senang dengan menekankan pada penampilan (tren fashion). 143

B. CATATAN KRITIS Banyak hal yang menarik dan yang tidak diduga peneliti dalam penelitian ini.sebagian orang akan berpendapat bahwa dalam melihat perkembangan garage sale hanya akan menilai dari sudut pandang ekonomi saja. Tetapi, terlepas dari itu banyak hal yang bisa dilihat khususnya dari aspek sosialnya.tidak ada yang menduga garage sale yang awalnya dinilai sebelah mata dan usaha yang kecil pada perkembangannya mampu memberikan dampak yang cukup besar dan berarti bagi lingkungan sekitarnya. Membeli barang bekas yang awalnya dianggap tabu, kini muncul ke ruang publik menjadi aktivitas yang populer khususnya bagi kaum muda. Garage sale menjual berbagai macam pakaian, tas, sepatu, aksesoris, baik yang bermerek ataupun tidak bermerk. Bila dalam kondisi baru, merek tertentu dijual dengam harga yang mahal, namun dalam kondisi bekas dapat diperoleh dengan harga yang sangat murah.garage sale merupakan penjualan barang bekas yang dikemasdengan cara yang lebih menarik dan terlihat baru, sehingga menjadikan bisnis ini sebagai bisnis yang cemerlang dikalangan kaum muda. Mereka yang ingin menjual barang-barang sandangnya dengan kondisi yang masih layak pakai juga diberi kesempatan untuk menitipkan barangnya pada pelaku usaha garage sale yang menerima penitipan barang. Walaupun bisnis garage sale merupakan bisnis yang sudah besar dan cemerlang, namun dalam prosesnya terdapat beberapa tantangan, yaitu dalam persaingan yang semakin ketat diantara pelaku usaha garage sale, pelaku usaha 144

diharapkan tidak hanya mampu menggunakan teknologi saja, tetapi pelaku usaha juga harus mampu menjalin relasi atau jejaring yang luas dengan pihak-pihak yang dirasa berpengaruh penting dalam pengembangan bisnisnya. Garage sale dilihat sebagai bisnis yang menguntungkan dengan memunculkan selera pasar terhadap pakaian bekas.selera ini didukung oleh tren vintage yang populer kembali sebagai mode berpakaian yang diikuti oleh kaum muda.image negatif atas pakaian bekas kemudian luntur dan hilang seiring dengan banyaknya orang yang membeli dan memakai barang tersebut.bila melihat aspek konsumsinya, perkembangan garage sale dinilai cukup fenomenal, karena dianggap memberikan sentuhan baru dalam gaya hidup kaum muda. Garage sale dapat merubah gaya hidup kaum muda dalam mengkonsumsi pakaian, banyak orang yang menggunakan gadget canggih dan mahal, namun membeli pakaian bekas di garage sale.pada zaman sekarang orang ingin berpenampilan baik dengan mencari barang yang berkualitas baik, harga yang murah meskipun barang tersebut bukan barang baru. Dari segi produksi, garage sale sudah menjadi sebuah bentuk industri fashion yang cukup besar. Mulanya kafe dipilih untuk menyelenggarakan bazar dengan skalanya yang kecil, namun seiring dengan besarnya animo konsumen akanevent serupa, maka garage sale kemudian menjelma menjadi acara yang lebih besar dan menjangkau konsumen yang lebih banyak. Perkembangan fashion yang bersifat dinamis menjadikan kaum muda semakin konsumtif, terlebih dengan banyaknya industri fashion yang menarik perhatian di kalangan kaum muda. Munculnya garage sale menjadi alternative belanja bagi kalangan kaum muda yang 145

mengikuti tren fashion.di samping itu, informasi garage sale yang di buat oleh kaum muda dengan sapaan akrab, berlebihan dan informal menjadi kekuatan garage sale dalam mempengaruhi orang lain. Dengan demikian, efektivitas garage sale terhadap tingkat konsumsi pada kalangan kaum muda sangat tinggi. Fenomena tersebut menegaskan bahwa garage sale adalah ide yang dibangun oleh kaum muda, digerakkan oleh kaum muda dan yang berpartisipasi melakukannya adalah kaum muda juga. Jejaring informasi menghasilkan masyarakat konsumsi karena jejaring informasi yang terbentuk dalam garage sale terbukti mampu menggerakkan minat kaum muda untuk mengkonsumsi barang bekas di garage sale. 146