BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. 6 (enam) negara di Asia pada tahun , dengan teknik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berguna bagi keputusan bisnis ( FASB, 1978). Informasi yang umumnya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Perataan laba merupakan cara yang digunakan oleh manajemen dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan oleh emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham

BAB I perusahaan dan arus kas masa depan. Informasi laba harus terlihat baik guna

BAB I Investor asing yang berasal dari negara dengan label good governance dianggap

Bab 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai syarat mutlak apabila perusahaan tersebut telah go public untuk kepentingan investor

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian. informasi keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi.

ABSTRAK. Kata kunci: kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba

BAB I pihak - pihak yang memiliki kepentingan antara pemilik dan manajemen sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perusahaan umumnya memiliki tujuan untuk memaksimalkan kemakmuran

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini menguji pengaruh mekanisme corporate governance serta ukuran

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang berkembang saat ini dapat memberikan peluang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan kinerja keuangan entitas. Laporan keuangan menunjukkan hasil

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan bentuk dari pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN. Industri merupakan sektor penting dalam meningkatkan perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. dilakukan oleh manajemen adalah manajemen laba (earnings management),

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang memilih untuk go publik. Yang dimaksud dengan. dapat memperoleh dana yang besar untuk menjalankan kegiatan

Skripsi PENGARUH RASIO PEMBAYARAN DEVIDEN DAN PENGELUARAN MODAL TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT

BAB I PENDAHULUAN. (principal) dan manajemen (agent), baik pihak principal maupun agent

SKRIPSI PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN DAN LIKUIDITAS SAHAM

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah sampel yang

BAB I PENDAHULUAN. Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan. menyebabkan munculnya hubungan agensi antara principal (pemegang

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI TERHADAP TIPE MANAJEMEN LABA EFISIEN ATAU OPORTUNISTIK

BAB I PENDAHULUAN. dapat melihat kinerja dari suatu perusahaan. Informasi laba yang diberikan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan merupakan alat utama bagi para manajer untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wewenang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. antara pemilik perusahaan (principal), manajemen (agent), dan karyawan.

ANALISIS PERBEDAAN PENGATURAN LABA (EARNINGS MANAGEMENT) PADA KONDISI LABA DAN RUGI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 PENUTUP. eksternal pada return saham. faktor internal yang diproksikan pada penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. pengungkapan yang sifatnya wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja atau pertanggung jawaban manajemen perusahaan.

SKRIPSI. Oleh : HARTAWAN HARI MAYASTO B

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak pengelola dan konsumennya. Fact Book Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan mampu bersaing menjadi yang terbaik. Perusahaan mempunyai dua

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, CORPORATE GOVERNANCE, DAN KOMPENSASI BONUS TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Audit, Leverage, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Manajemen Laba. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

: Ayu Sulistya NPM : : Dr. Ir. Waseso Segoro, MM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah memanipulasi laba perusahaan. saham dan pengguna eksternal lainnya. Namun demikian, di sisi lain

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal perusahaan. Mereka selalu menggunakan laba sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam suatu perusahaan, laporan keuangan disusun oleh pihak manajemen

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

Judul : Pengaruh Leverage, Earnings Volatility

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance (GCG) mulai. yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) menyimpulkan

BAB V PENUTUP. beberapa hal yang dapat menjawab beberapa permasalahan yang ada, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah laporan keuangan. Sebuah perusahaan secara periodik

SKRIPSI. sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi (S1) Pada Program Studi Manajemen. Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

ABSTRACT. influenced by the proportion of independent board and audit committee size.

BAB I PENDAHULUAN. Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui. informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian global sekarang ini, perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. seperti: kreditur, pemerintah, pemasok, dan lain-lain. Informasi laba

BAB V KESIMPULAN. data sampel perusahaan manufaktur periode tahun Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

kepada pihak-pihak di luar korporasi. Sehubungan dengan itu Zahara dan Siregar laporan agar dapat membantu menterjemahkan aktivitas ekonomi dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai

Faizal et al., Perubahan Laba, Ukuran Perusahaan, Financial Leverage...

BAB III METODE PENELITIAN. tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua data dapat diperoleh dari situs resmi


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan tempat perdagangan saham dari

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PERBEDAAN PENGATURAN LABA (EARNING MANAGEMENT) PADA KONDISI PERUSAHAAN LABA DAN RUGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan antara manajer atau agen dan pemilik atau prinsipal (agency theory), UKDW

BAB I PENDAHULUAN. pengguna dalam pembuatan keputusan ekonomi (IAI, 2012). mengambil keputusan secara tepat adalah andal dan relevan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan selama periode tertentu yang memuat informasi-informasi keuangan

BAB 1. Pendahuluan. International Accounting Standard Board (IASB) telah menerbitkan rerangka

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu isu yang menarik saat ini adalah book tax differences yaitu

ANALISIS PENGATURAN LABA ( EARNINGS MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana utama bagi manajemen

Skripsi. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era industrialisasi sekarang ini, setiap perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan investor dalam menilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Good Corporate Governance oleh perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Publik (SPAP), SA Seksi 431 (2001: 431.1), disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. of Directors. Menurut Neumann dan Voetmann (1999) dalam Setiawan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pemodal hanya dapat memperkirakan berapa tingkat keuntungan (expected return) yang

BAB I PENDAHULUAN. (manajer). Proksi Discretionary Accrual (DA) merupakan salah satu cara untuk

PENGARUH SEGMENT REPORTING TERHADAP MANAJEMEN LABA. (Studi Perusahaan Asia yang Terdaftar di NYSE) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik manajemen laba sudah menjadi kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan di Indonesia maupun di luar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. Manajerial, Komite Audit, dan Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba pada

Skripsi. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menguji pengaruh kecakapan manajerial terhadap manajemen laba dengan memertimbangkan tingkat perlindungan terhadap investor. Penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan manufaktur di 6 (enam) negara di Asia pada tahun 2010-2013, dengan teknik penyampelan purposive sampling. Data diperoleh dari database OSIRIS. Konsisten dengan penelitian terdahulu, penelitian ini memberikan bukti empiris hubungan signifikan positif kecakapan manajerial ( LNKM) terhadap manajemen laba dengan variabel dependen LNDA (discretionary accrual) dan variabel dependen LNREM ( real earnings management). Artinya, jika kecakapan manajerial (LNKM) tinggi, maka manajemen laba yang dilakukan melalui discretionary accrual (LNDA) dan real earnings management (LNREM) menjadi lebih tinggi. Manajer yang cakap akan lebih mudah dalam mengelola dan melakukan manajemen laba. Dengan demikian, hipotesis 1 (H 1 ) terdukung secara statistik. Efek interaksi kecakapan manajerial dan perlindungan investor (LNKM_PI) pada hubungan antara kecakapan manajerial ( LNKM) terhadap manajemen laba hanya terjadi pada variabel dependen LNREM (real earnings management). Sementara, efek interaksi kecakapan manajerial dan perlindungan investor (LNKM_PI) pada hubungan antar a kecakapan manajerial (LNKM) terhadap manajemen laba untuk variabel dependen LNDA ( discretionary accrual) tidak berhubungan signfikan. 47

Dengan demikian, hipotesis 2 (H 2 ) hanya terdukung secara statistik untuk variabel dependen LNREM ( real earnings management). Perusahaan dengan kecakapan manajerial yang tinggi ( LNKM) dan berada di negara dengan tingkat perlindungan investor yang juga tinggi (PI), akan cenderung menghindari terjadinya tindakan manajemen laba melalui real earnings management (LNREM). Sementara, untuk perusahaan dengan kecakapan manajerial yang tinggi (LNKM) dan berada di negara dengan tingkat perlindungan investor yang juga tinggi (PI), tidak ditemukan perbedaan yang signifikan terhadap manajemen laba yang dilakukan melalui discretionary accrual (LNDA). Hal ini dikarenakan manajemen laba yang dilakukan melalui real earnings management lebih banyak memakan biaya (costly) dibandingkan melakukan manajemen laba melalui discretionary accrual (LNDA), sehingga manajer yang cakap pada perusahaan di negara dengan tingkat perlindungan investor yang juga tinggi (PI) akan cenderung menghindari melakukan praktik manajemen laba melalui real earnings management (LNREM) (Graham dkk. 2005; Cohen dan Zarowin, 2008; Gunny dkk. 2010). Secara umum, uji sensitivitas yang dilakukan dengan membagi observasi perusahaan berdasarkan tinggi dan rendahnya nilai atau skor perlindungan investor juga konsisten dengan temuan hasil analisis utama. Kecakapan manajerial (LNKM) berhubungan sign ifikan positif terhadap manajemen laba melalui discretionary accrual (LNDA), baik itu pada perusahaan yang berada di negara dengan tingkat perlindungan 48

investornya tinggi maupun perusahaan yang berada di negara dengan tingkat perlindungan investornya rendah. Dengan demikian, tingkat perlindungan investor tidak mampu berperan dalam membatasi manajer yang cakap dalam menghindari terjadinya manajemen laba melalui discretionary accrual (LNDA). Sementara, uji sensitivitas yang dilakukan dengan membagi observasi perusahaan berdasarkan tinggi dan rendahnya nilai atau skor perlindungan investor untuk variabel dependen real earnings management (LNREM), secara umum hasilnya juga konsisten dengan hasil analisis utama. Manajer yang cakap pada perusahaan di negara dengan perlindungan investor tinggi dihadapkan pada tekanan untuk melindungi kepentingan pemegang saham dengan menyajikan laporan keuangan yang terhindar dari manajemen laba. Dengan demikian, tingkat perlindungan investor masih dapat berperan sebagai mekanisme prosedur dalam membatasi manajer yang cakap untuk melakukan manajemen laba melalui real earnings management (LNREM), walaupun peran tersebut tidak berbeda secara signifikan. Untuk manajer yang cakap pada perusahaan yang berada di negara dengan perlindungan investor rendah ditemukan berhubungan signifikan positif terhadap manajemen laba yang dilakukan melalui real earnings management (LNREM). Oleh karena itu, tingkat perlindungan investor menjadi peran yang krusial dalam menentukan kualitas outcomes laporan keuangan yang disajikan (Burgstahler dkk. 2006). 49

5.2 Keterbatasan Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yang perlu menjadi bahan revisi penelitian selanjutnya, yaitu: 1) Data yang digunakan dalam penelitian ini belum dapat sepenuhnya memenuhi uji asumsi klasik, seperti normalitas dan heterokedastisitas. 2) Dalam mengukur tingkat perlindungan investor, penelitian ini menggunakan nilai atau skor dari World Economic Forum, dimana nilai tersebut merepresentasikan nilai atau skor perlindungan investor untuk suatu negara. Penelitian ini tidak melakukan penghitungan nilai atau skor perlindungan investor yang berbeda antar perusahaan dalam suatu negara dikarenakan adanya asumsi bahwa tingkat perlindungan investor di suatu negara nilainya sama untuk semua perusahaan di negara tersebut. 5.3 Saran Saran untuk penelitian selanjutnya adalah: 1) Untuk dapat memenuhi uji asumsi klasik normalitas dan heterokedastisitas, perlu dilakukan analisis dengan persentase sampel yang lebih besar. Selain itu, dengan menggunakan sampel dalam jumlah yang lebih besar dapat memerkuat hasil penelitian. 2) Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, penelitian selanjutnya dapat menggunakan pengukuran tingkat perlindungan investor yang berbeda antar perusahaan dalam suatu negara, misalnya dengan mengalikan 50

tingkat perlindungan investor satu negara dengan nilai buku ( book value) dari perusahaan tersebut (Sumiyana dan Baridwan, 2013). 51