Sejarah Perencanaan Kota Pre-Revolusi Industri. Perencanaan Kota Wahyu Utami,ST,MT

dokumen-dokumen yang mirip
Megalopolis: Sebuah Peluang vs Ancaman bagi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat 1

STRUKTUR INTERNAL KOTA

Pengampu: Maya Andria Nirawati Sumber: Rizon Pamardhi-Utomo Prodi PWK UNS

PERANCANGAN ARSITEKTUR DAN PERANCANGAN KOTA

II. TINJAUAN PUSTAKA. lukisan atau tulisan (Nursid Sumaatmadja:30). Dikemukakan juga oleh Sumadi (2003:1) dalam

SEJARAH ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

Ida Nurnida. School of Communication & Business Telkom University

KISI-KISI SOAL SEJARAH KELAS X TAHUN 2011

GEOGRAFI. Sesi DESA - KOTA : 2. A. PENGERTIAN KOTA a. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 4 Tahun b. R. Bintarto B.

Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL Alamat: Karangmalang, Yogyakarta Telp (0274)

ARSITEKTUR ABAD PERTENGAHAN (MEDIAFAL) ARSITEKTUR BIZANTIUM

SEJARAH PERENCANAAN KOTA

ARSITEKTUR, ARSITEK DAN PENGGUNA

STRUKTUR DAN POLA PERMUKIMAN KOTA-KOTA DI EROPA SEBELUM REVOLUSI INDUSTRI. Oleh: Nandi, S.Pd., M.T.,M.Sc. Geografi Desa Kota (GG 408)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JENIS PENGGUNAAN LAHAN PESISIR SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh: ARI KRISTIANTI L2D

KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D

MENELUSURI JEJAK, HUBUNGAN DAN PERBANDINGAN DUA KEBUDAYAAN KLASIK, YUNANI DAN ROMAWI. Ir. N Vinky Rahman

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS X 2011

BAB I PENDAHULUAN. berdaulat. Merdeka yang dimaksud adalah terbebas dari kekuasaan Kerajaan

ARSITEKTUR BYZANTIUM

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 )

BAB 14: GEOGRAFI POLA KERUANGAN DESA KOTA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL

HISTORY OF AFRICA. By: Umi Hartati, M.Pd

Timbulnya Kata Imperialisme

BAB V KESIMPULAN. menjalar ke Suriah merupakan akar dari konflik berkepanjangan yang terjadi di Suriah.

Desa Mandiri Berbasis Ecovillage

Preface.

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 2 PERKEMBANGAN ILMU NEGARA DARI MASA KE MASA

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk daerah perkotaan di negara-negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah/ kawasan perkotaan adalah lingkungan yang dimanfaatkan untuk

APARTEMEN HIJAU DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

BAHAN KULIAH 13 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

POLA PEMANFAATAN DAN PELAYANAN ALUN-ALUN KOTA PATI BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG TUGAS AKHIR TKPA 244

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

BAB.I Pendahuluan Latar Belakang

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI KOTA-KOTA AWAL DI KABUPATEN REMBANG TUGAS AKHIR. Oleh: OCTA FITAYANI L2D

BAB I PENDAHULUAN. keamanan, dengan senantiasa harus sebagai bentuk perwujudan wawasan

BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Teknologi Jalan Raya

Rancangan Sirkulasi Pada Terminal Intermoda Bekasi Timur

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap

Albania Negeri Muslim di Benua Biru?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Kota merupakan salah satu wilayah hunian manusia yang paling kompleks,

CERITAKAN MENGENAI JURNAL (+-5 ) KAITKAN DENGAN MATERI, SEBANYAK MUNGKIN PENGKAITAN YANG BENAR ANTARA MATERI JURNAL DENGAN TEORI MAKA MENDAPAT

REVIEW PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN SANGKURUN KOTA KUALA KURUN

PERADABAN ROMAWI 1. Keadaan Geografi 2. Penduduk dan Kehidupan Ekonominya 3. Sistem Pemerintahan

BAB III METODE PERANCANGAN

Pendidikan Agama Kristen Protestan

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv. MOTTO... v. KATA PENGANTAR...

BAB VI PENUTUP VI.1. Temuan Studi

BAB III DESKRIPSI PROYEK. : Bandung Technological Park. : Jl. Rancanumpang, Gedebage. Luas Lahan Perancangan

BAB II GAMBARAN UMUM NEGARA JEPANG. Kepulauan Jepang yang terletak lepas pantai timur benua Asia,

Audit Internal: Sejarah, Perkembangan, dan Gambaran Umum

REDESAIN KANTOR PENGADILAN TINGGI SEMARANG

selatan Ringroad dan sebagian Sleman yang berada di sebelah utara Ringroad. Meskipun demikian, kondisi wilayah perkotaan yang berada di dalam jalan

Sejarah Perkembangan Pertanian

mereka sebagai satu-satunya masa yang membawa perubahan mendasar bagi umat manusia. Pengaruh masa lampau diperkuat oleh kenyataan bahwa Renaissance

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Plotinus KAJIAN TOKOH FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN. Endah Kusumawardani

BAB V KAJIAN TEORI. Pengembangan Batik adalah arsitektur neo vernakular. Ide dalam. penggunaan tema arsitektur neo vernakular diawali dari adanya

Catatan: Pertama tayang online di ilmuiman.net. Disarikan dari berbagai sumber. Gambar ilustrasi diambil dari domain publik dan/atau rekaan sendiri.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

2. Tata Ruang adalah wujud struktur dan pola pemanfaatan ruang baik yang direncanakan maupun tidak (Kamus Tata Ruang, Ditjen Cipta Karya, 1997).

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia diciptakan di atas bumi, sejak itu manusia telah beradaptasi

lebih dahulu pengertian atau definisi dari masing-masing komponen kata yang digunakan dalam menyusun judul tersebut :

Dukuh Atas Interchange Station BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MENGENCANGKAN SABUK HIJAU JAKARTA: BELAJAR DARI SEOUL

WAHYU 13. Binatang Yang Keluar Dari Dalam Laut. Pdt Gerry CJ Takaria

BAB I FLORIKULTURA DAN SEJARAH TANAMAN HIAS (Pertemuan Minggu 1)

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Marina Central Place di Jakarta Utara (Sebagai Lokasi Sentral Bisnis dan Wisata Berbasis Mixed Use Area)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

III. DATA PERANCANGAN

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR I Pengertian Perkembangan Arsitektur (Materi pertemuan 1 dan 2)

CONTOH KASUS PEREMAJAAN KOTA DI INDONESIA (GENTRIFIKASI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ashadi ALUN-ALUN KOTA JAWA. Arsitektur UMJ Press

RUANG TERBUKA DALAM PERANCANGAN KOTA

Cities of The Future : Floating Cities

Renaissance. Encep Supriatna

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB VI PENUTUP VI. 1 Temuan Studi

POLA PERGERAKAN KOMUTER BERDASARKAN PELAYANAN SARANA ANGKUTAN UMUM DI KOTA BARU BUMI SERPONG DAMAI TUGAS AKHIR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

TERMINAL BIS KOTA BEKASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah

GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUANG KOMUNAL KELURAHAN KEMLAYAN SEBAGAI KAMPUNG WISATA DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Etos Hijrah. Oleh Nurcholish Madjid

Teori Perubahan Sosial Budaya.

BAB I PENDAHULUAN. bagi suatu negara, termasuk Indonesia. Dampak peningkatan jumlah penduduk

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

Transkripsi:

Sejarah Perencanaan Kota Pre-Revolusi Industri Perencanaan Kota Wahyu Utami,ST,MT

Perencanaan Kota di YUNANI kuno

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Topografi perencanaan kota Yuuuuu : Iklim, mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat, sangat menguntungkan untuk perkembangan masyarakat dan kota Karakter alam Kota Yuuuuu dibangun lahan pertanian dan berkembang secara alami dengan kondisi fisiknya (Wycherley, How The Greeks Built Cities)

Topografi Membagi kota-kota dengan sangat jelas dan tegas Troy Pergamon 1. Olynthus ATHENA Priene 2. Olympia Miletus

Suasana kondisi topografi kota Priene

KOLONI dalam YUNANI Dimulai pada 750 BC dan berakhir selama kurun waktu 200 tahun, kota Yunani dilibatkan dalam proses kontrol pertumbuhan kotanya Yunani berkembang dan dibangun kuat oleh koloni-koloninya koloninya dengan salah satu sebagai intinya Muncul istilah POLIS

Dijadikan strategis untuk membuat kota baru dengan sistem koloni-koloni Koloni-koloni yang terbangun mempunyai hierarkhi fungsi Dijadikan basic bagi Ebenezer Howard untuk Garden City -nya

Kota-Kota Koloni Tahun 734 BC dibangun oleh Corinth di Sicily Abad VII BC adanya Marseilles Naples dan Pompeii. Yang membangun yunani kuno Miletus yang juga terdiri dari 70 koloni kecil

Pola Kota Koloni di Yunani Parent city

Konsep Kota YUNANI Acropolis, Religeous centre Agora, resident district Harbour and port Industrial distric Basic garden city

MILETUS & Hippodamus D B C A ACROPOLIS B HARBOUR C AGORA A D THEATER & fasilitas lain

MILETUS & Hippodamus Mempunyai peranan penting sebagai kota komersial dan kota militer Koloni kuat sepanjang abad VII s.d abad VI BC Awal abad V dihantam oleh Persia Tahun 494 BC, Miletus hancur

MILETUS & Hippodamus Tahun 479, Miletus mulai melakukan rekonstruksi dengan sisa-sisa bagian kota yang masih ada Perencana (Arsitek) Milesan, Hippodamus, yang kemudian dikenal sebagai the father of town planning dengan konsep gridiron nya Gridiron dibantah sebagai konsep pertama Hippodamus, karena Harrapan City sudah menggunakan konsep tersebut jauh hari sebelumnya

PRIENE A ACROPOLIS A B THEATER C AGORA B D GYMNASIUM & STADIUM C D

PRIENE Dibangun tahun 350 BC, kota yang dibangun oleh 4 teras (ketinggian yang berbeda) utama Dasar perencanaan : Direncanakan dengan 7 jalan yang membentang Timur- Barat dan 15 jalan setapak yang membentang Utara Selatan yang kesemuanya mempunyai akses ke jalan utama Permukiman dengan ukuran 51.4 x 38.6 yard yang terdiri dari 4 kelompok permukiman dengan 400 rumah yang tersedia dengan sedikitnya 4000 jiwa penduduknya

ATHENA AGORA Athena, abad V BC ACROPOLIS Athena, abad 2 AC

Dalam zaman Yunani kuno sebuah kota besar atau megapolis dihasilkan dan perencanaan penyatuan desa-desa dan kota-kota kecil, (kota Athena yang besar, yang dihasilkan dari penyatuan desa-desa yang terpencar-pencar dan kota-kota dari Attica) kota (megalopolis) Athena dibangun dengan perencanaan yang dipaksakan sehingga tidak ada bentuk konkrit dari dukungan wilayah penyangganya, dan pada waktu demokrasi menjadi lemah, dimana politik saling konflik, serta adanya ketidak mampuan Dewan Kota dan birokrasi dalam mengatasi berbagai permasalahan perkotaan, maka tatanan kehidupan megalopolis hancur (Mumford 1961, The City in History )

Perencanaan Kota di Romawi kuno

Dibangun pada tahun 753 BC dengan legenda Romulos & Remus Perlu waktu 500 tahun bagi pemerintah Romawi untuk meneguhkan kekuasaannya hingga melewati semenanjung Italia Banyak mengadopsi konsep dari Yunani dalam perencanaan kotanya Konsep koloni digunakan untuk membentuk suatu koloni yang lebih besar Membagi 3 fase utama dalam perjalanan waktu: Kerajaan, 753 510 BC Republik, 509 27 BC Kekaisaran, 27 BC AD 330

Jaman Julius Caesar, 102 BC bangsa romawi mulai mendesak ke perbatasan Romawi ke luar sehingga kekuasaannya menjadi lebih luas, dengan berusaha membuat koloni-koloni Hancur karena ketidakmampuan mengatasi banyaknya koloni yang ada, apalagi didukung masing-masing koloni yang setelah merasa kuat melakukan perlawanan

Konsep Castra Permukiman kota terbentuk dengan adanya castra, yang selalu mempunyai bentuk lingkaran atau kotak hampir persegi, dengan 2 jalan utama yang saling menyilang dan bertemu di pusat (pusat kota) yaitu decumanus maximus (axis utara-selatan) dan cardo maximus (axis timur-barat). Jalan lapis kedua mempunyai pola grid yang dikenal dengan insulae (bangunan flat bagi masyarakat kebanyakan)

Castra Plan Pola grid Insulae (building block) cardo maximus (T-B) Forum area = Agora decumanus maximus (U-S)

Akses jalan yang dengan tegas sebagai jalur transportasi Lembah antara palatine dan oppian, pembagian wilayah berdasar topografi Palatine

Coloniae. Permukiman Hierarkhi Fungsi Municipia untuk bangunan pemerintahan dan sedikit permukiman masyarakat non pribumi Civitates. Pasar dan pusat administrasi Dominasi penggunaan grid untuk keamanan atau kontrol di setiap koloni yang telah dibangun

Bangsa Romawi sebagai perencana wilayah yang pertama ( mempertimbangkan akses jalan). Mereka merancang dan membangun jalan-jalan di seluruh imperium (kerajaan/kekaisaran) yang membentang dari Inggris-Babilon dan dari Spanyol-Mesir, yang berfungsi untuk menghubungkan koloni-koloninya dan komunikasi antar koloninya serta keamanannya Dalam upaya menduduki wilayah-wilayah baru, menekan migrasi penduduk ke kota Roma, dan menegakkan citra hukum dan ketertiban, orang Romawi membangun sejumlah kota militer di seluruh imperium, dengan hampir mengikuti rencana induk yang sudah pernah ada. Sehingga memungkinkan adanya standarisasi

Jalan utama membagi dalam beberapa grid Aosta

Detil permukiman insulae Pompeii Timgad

Yunani dan romawi mengalami keruntuhan karena tidak ketidakmampuan dalam mengkoordinir koloni-koloninya yang tersebar

Perencanaan Kota di Abad Pertengahan

Medieval (abad pertengahan) Mementingkan lingkungan dalam perancangannya Garden dan privacy di setiap rumah walaupun dalam skala kecil Kota berkembang karena perkembangan penduduk Bentuk kota grid

Konsep Dipengaruhi suhu politik, penataan dibuat dalam melindungi kawasan dan penduduk Pola struktur organik, tidak teratur

Carcassone dan Noerdlingen Carcassone dan Noerdlingen (Kota-kota abad pertengahan abad ke-12 dan ke-13) Mempunyai pola jalan tidak teratur dan tembok yang kuat Walaupun penduduk kota masih sedikit, masih cukup tersedia ruang di kota, tetapi ketika jumlah penduduk meningkat maka bangunan-bangunan dipadatkan bersama dan ruang terbuka diisi. Akan tetapi sanitasi dan persediaan air tidak berubah, dan akibatnya adalah kemacetan, masalah kesehatan lingkungan, dan wabah penyakit Daerah Noerdlingen memperlihatkan pola radial dan bercabang dari jalan-jalan yang tidak teratur, dengan halaman gereja sebagai titik pusat kota.

Regensburg Tiga tahapan perkembangan yang menunjukkan adanya pengaruh Yunani (gridiron) dan romawi (castra), perkembangan bersifat organic