ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN PADA PT. SAPADIA WISATA HOTEL CABANG PASIR PENGARAIAN

dokumen-dokumen yang mirip
RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Abstrak

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE.

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode )

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

Volume 1 No 1 Juli 2017

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT GRAHAMAS CITRAWISATA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO) TBK (Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor :KEP- 100/MBU/2002)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. SAPADIA WISATA HOTEL CABANG PASIR PENGARAIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PT. INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO KEUANGAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang masih belum stabil mempengaruhi kondisi perusahaan-perusahaan yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. skripsi ini, mengggunakan buku acuan Manajemen Keuangan: Prinsip

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. CATUR PUTRI LUTPIANDARI Reni Diah Kusumawati, SE.

WARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

MAKMUR Tbk Periode 2009, 2010 dan 2011)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Shantylana Butar-butar

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

Analisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di indonesia pada waktu ke waktu terus

RASIO LIKUIDIAS, RASIO SOLVABILITAS, RASIO AKTIVITAS DAN RASIO PROFITABILITAS PADA PT MATAHARI PUTRA PRIMA TBK

Transkripsi:

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN PADA PT. SAPADIA WISATA HOTEL CABANG PASIR PENGARAIAN Sriya Yunita Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian yunita.sriya@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini menilai tingkat kesehatan hotel yang terdapat pada PT. Sapadia Hotel Cabang Pasir Pengaraian tahun 2009-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan hotel pada PT. Sapadia Hotel Cabang Pasir Pengaraian dan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan hotel tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Sapadia Wisata Hotel Cabang Pasir Pengaraian pada tahun 2009-2012. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan menggunakan dokumentasi perusahaan yaitu berupa laporan keuangan perusahaan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio keuangan dan analisis perbandingan laporan keuangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesehatan keuangan hotel dari segi likuiditas dilihat dari rasio cash tahun 2009-2012 dan rasio cepat tahun 2009-2012 rasio ini termasuk rasio sehat. Dari segi solvabilitas dilihat dari rasio debt to asset tahun 2009-2012 rasio ini untuk tahun 2009 dikatakan rasio sehat sementara dari tahun 2010-2012 dikatakan rasio kurang sehat, dilihat dari rasio debt to equity tahun 2009-2012 rasio ini termasuk kategori sehat. Dari segi aktivitas dilihat dari rasio inventory tahun 2009-2012 rasio ini termasuk dalam kategori kurang sehat rasio receivable tahun 2009-2012 rasio ini termasuk dalam kategori kurang sehat, rasio TATO dari tahun 2009-2012 rasio ini termasuk kategori kurang sehat. Dan dari segi profitabilitas dilihat dari rasio profit margin tahun 2009-2012 rasio ini termasuk dalam kategori kurang sehat, rasio ROI tahun 2009-2012 rasio ini termasuk kategori kurang sehat, rasio ROE dari tahun 2009-2012 rasio ini untuk tahun 2010 termasuk kategori sehat sedangkan tahun 2009, 2011, dan 2012 termasuk kategori kurang sehat. Kata kunci: tingkat kesehatan hotel, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas.

PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah Dalam kondisi perekonomian yang terus berkembang, sektor pariwisata memiliki potensi dan peluang yang besar dalam peranannya sebagai sumber devisa bagi daerah dan negara.salah satu komponen industri pariwisata yang besar peranannya di Indonesia adalah bisnis perhotelan. Kabupaten Rokan Hulu memiliki beberapa obyek wisata, terdapat hotel, penginapan, wisma yang bisa dimanfaatkan oleh pengunjung untuk tempat peristirahatan. Hotel sebagai industri yang bergerak di bidang jasa tentu akan berhadapan langsung dengan konsumen yang beraneka ragam adat-istiadat, bahasa serta sifatnya, yang semuanya perlu diterima dan dilayani dengan baik. Persaingan diantara bisnis perhotelan yang ada di Indonesia dan Rokan Hulu pada khususnya semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaanperusahaan bisnis perhotelan tersebut untuk terus berinovasi dalam menghasilkan produknya sehingga mampu bersaing di pasar. Oleh karena itu manajemen dituntut untuk terus meningkatkan kinerjanya, sehingga dapat memajukan perusahaan. Baik tidaknya tingkat kesehatan finansial suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan tersebut, juga dapat diukur dengan menggunakan rasiorasio keuangan. Di dalam sebuah perusahaan, laporan keuangan adalah hal yang mutlak diperlukan dan mencerminkan kondisi keuangan perusahaan tersebut. Laporan keuangan diperlukan untuk mengetahui perkembangan finansial perusahaan, dimana laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk mendapatkan informasi sehubungan dengan posisi keuangan perusahaan dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan, datadata tersebut sangat penting bagi pihak yang berkepentingan dan perkembangan perusahaan. Karena begitu banyaknya ketentuan dan jenis dari analisis laporan keuangan, maka dalam hal ini penulis hanya membatasi pada analisis rasio yang menyangkut tingkat kesehatan dan perkembangan finansial perusahaan. Keberhasilan dan kemajuan suatu usaha dapat dilihat dari keadaan finansial perusahaan tersebut. Untuk mempertahankan kelangsungan bisnis perhotelan seperti yang diinginkan dan menghasilkan keuntungan yang maksimal maka bisnis perhotelan umumnya Hotel Sapadia khususnya perlu memperhatikan efesiensi operasi perusahaan. Sehubungan dengan uraian di atas dan mengingat tingkat kesehatan perusahaan yang dicapai suatu perusahaan tidak selalu dalam keadaan baik atau baik sekali maka perlu dianalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan

perusahaan pada perusahaan perhotelan dan diambil judul : Analisis Tingkat Kesehatan Perusahaan Pada PT. Sapadia b. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, maka pokok permasalahan penelitian ini adalah: Bagaimanakah tingkat kepsehatan Hotel pada PT. Sapadia Hotel Cabang Pasir Pengaraian? c. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui tingkat kesehatan pada PT. Sapadia Wisata Hotel Cabang Pasir Pengaraian Rokan Hulu dan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan hotel pada PT. Sapadia Wisata Hotel Cabang Pasir Pengaraian. d. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat memberikan sumbangan pemikiran atau masukan kepada pihak manajemen yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan penentuan arah kebijakan dalam mengelola jasa perhotelan. 2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi di bidang ilmu Ekonomi, khususnya dalam manajemen keuangan mengenai analisis laporan keuangan. Wisata Hotel Cabang Pasir Pengaraian 3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan, dan untuk mengetahui kondisi keuangan PT. Sapadia Wisata Hotel. LANDASAN TEORI Pengertian Hotel Menurut Sulistiyono (2011), hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus. Penilaian tingkat kesehatan hotel Kesehatan keuangan hotel dapat diartikan sebagai kemampuan suatu hotel untuk melakukan kegiatan operasional perhotelan secara normal. Kesehatan keuangan hotel juga dapat dilihat dari rasio keuangan yang dapat diukur menggunakan data di dalam laporan keuangan. yang digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan hotel: a. Likuiditas Pada aspek likuiditas yang dinilai apakah satu hotel dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu atau tidak, apabila hotel tersebut mampu melunasi segala

hutang-hutangnya terutama hutang jangka pendek maka hotel tersebut Menurut Toto Prihadi (2010), cash adalah rasio perbandingan dapat dikatan likuid. likuiditas yang digunakan adalah: 1) Cash antara jumlah kas yang tersedia dengan utang lancar. 2) Quick. Menurut Toto Prihadi (2010), quick adalah perbandingan antara kas,. surat-surat beharga dan piutang usaha dengan utang lancar b. Solvabilitas Pada aspek solvabilitas yang dinilai apakah suatu hotel mampu melunasi kewajiban jangka panjang apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. yang digunakan dalam penelitian adalah: 1) total utang terhadap modal (total debt to total capital ) Dapat dirumuskan sebagai berikut: Menurut Toto Prihadi (2010) rasio total utang terhadap modal perbandingannya semakin tinggi rasio ini semakin tinggi resiko kebangkrutan perusahaan. total utang terhadap modal menurut Sofyan Syafri Harahap (2010). 2) total utang terhadap aktiva (total debt to total asset) Menurut Toto Prihadi (2010), rasio total utang terhadap aktiva perbandingannya semakin tinggi rasio ini semakin tinggi resiko kebangkrutan perusahaan. c. Aktivitas Pada aspek aktivitas yang dinilai apakah hotel mampu meningkatkan efektivitas penggunaan aset perusahaan. yang digunakan dalam penelitian: 1) perputaran piutang merupakan rasio mengukur sampai seberapa cepat perusahaan dapat menagih piutangnya.

2) perputaran persediaan merupakan rasio mengukur seberapa efektif penggunaan persediaan perusahaan mempengaruhi penjualan. 3) Total Asset Turnover (TATO) ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. d. Profitabilitas Pada aspek profitabilitas yang dinilai kemampuan perusahaan menghasilkan laba. yang digunakan adalah: 1) laba bersih adalah untuk mengkur hasil akhir dari seluruh kegiatan perusahaan. 2) ROI adalah rasio untuk mengukur tingkat efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan, semakin kecil rasio ROI semakin tidak baik bagi perusahaan. 3) ROE merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham.

METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan PT. Sapadia Wisata Hotel Cabang Pasir Pengaraian. Objek penelitian ini yaitunya laporan laba rugi dan neraca pada perusahaan selam periode dari tahun 2009-2012. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Data yang digunakan adalah laporan keuangan yaitu laporan laba rugi dan neraca perusahaan. C. Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan setiap tahunnya. Sampel yang dipilih dalam populasi tersebut adalah laporan keuangan perusahaan selama 4 tahun mulai dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. D. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisa sebagai berikut : 1. Analisis rasio Metode analisis yang digunakan dengan menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dan pos lainnya dalam laporan keuangan yang sama untuk tahun yang sama. yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas. 2. Analisa perbandingan laporan keuangan Analisa perbandingan laporan keuangan merupakan analisa horizontal yang membandingkan antara setiap pos-pos yang sama dalam laporan keuangan untuk periode beberapa tahun (periode) sehingga dapat diketahui perkembangan (tren) atau kecenderungannya. Yang diperbandingkan adalah hasil penilaian yang diperoleh dari kinerja perusahaan selama beberapa tahun. PEMBAHASAN Standar Keuangan Keuangan Standar Keuangan Cash 50% Quick 1,5 kali dalam Debt to asset 35% Debt to equity 90% Inventory 20 kali dalam Receivable 15 kali TATO 2 kali dalam Profit margin 30% ROI 30% ROE 40% Sumber Data: http://romannurbawastore.wordpress.com/2012/06/12/standarindustri-menurut-rasio-keuangan/

Rangkuman informasi laporan keuangan PT. Sapadia Wisata Hotel ( Dalam Rupiah) 1. Cash 2. Cash equivalent 3. Current asset 4. Inventory 5. Current liability Des-2009 Des-2010 Des-2011 Des-2012 1.542.210.816 3.143.591.168 4.989.696.299 1.042.087.926 145.856.930 570.563.224 570.563.224 601.630.284 1.876.697.700 188.629.954 255.439.615 3.965.115.324 333.866.461 1.777.458.662 3.257.393.030 353.361.074 1.448.038.671 2.778.970.537 401.535.470 632.309.113 6. Total utang 255.439.615 65.230.160.868 64.927.517.993 65.298.382.383 7. Total asset 62.233.558.181 57.234.620.565 56.680.296.153 46.766.153.830 8. Modal 61.968.118.566 (7.995.540.303) (8.242.860.839) (18.532.228.554) 9. HPP 79.442.032 522.398.624 602.919.063 826.818.416,23 10. Sales 581.332.880 3.803.040.307 4.213.270.227 5.779.541.090 11. Receivable 119.556.930 405.032.589 463.249.695 571.987.447 12. EAT (40.861.744) (5.444.453.816) (247.320.974) (5.310.634.444) 13. Total 581.332.880 3.803.040.307 4.213.270.227 5.779.541.090 revenue 14. Total equity 61.968.118.566 (7.995.540.303) (8.242.860.839) (18.532.228.554) Sumber data: Laporan Keuangan PT. Sapadia Wisata Hotel Perbandingan rasio PT. Sapadia Wisata Hotel dengan Standar Keuangan untuk Tahun 2009 PT. Sapadia Wisata Hotel Standar Keuangan Diatas (Dibawah) likuiditas Cash 651% 50% +601% Baik Quick 661%/6,61 kali Solvabilitas Debt to asset Debt to equity 1,5 kali dalam +511%/5,51 kali Baik 0,4% 35% -34,6% Baik 0,41% 90% -89,59% Baik PT. Sapadia Wisata Hotel Standar Diatas (Dibawah) Keterangan Keterangan

Keuangan Aktivitas Inventory 0,42 kali 20 kali dalam -19,58 kali Kurang baik Receivable 4,86 kali 15 kali -10,14 kali Kurang baik TATO 0,009 kali 2 kali dalam -1,991 kali Kurang baik Profitabilitas Profit margin -7% 30% -37% Kurang baik ROI -0,066% 30% -30,066% Kurang baik ROE -0,07% 40% -40,07% Kurang baik Sumber data : Hasil olahan Perbandingan rasio PT. Sapadia Wisata Hotel dengan Standar Keuangan untuk Tahun 2010 PT. Sapadia Wisata Hotel Standar Keuangan Diatas (Dibawah) likuiditas Cash 200% 50% +150% Baik Quick 204%/2,04 kali Solvabilitas Debt to asset Debt to equity Aktivitas Inventory 1,5 kali dalam +54%/0,54 kali Baik Keterangan 113% 35% +78% Kurang baik -806% 90% -896% Baik 1,56 kali 20 kali dalam -18,44 kali Kurang baik Receivable 9,39 kali 15 kali -5,61 kali Kurang baik TATO 0,066 kali 2 kali dalam -1,934 kali Kurang baik Profitabilitas Profit margin -143% 30% -173% Kurang baik

ROI -9,5% 30% -39,5% Kurang baik ROE 68,09% 40% +28,09% Baik Sumber data : Hasil olahan Perbandingan rasio PT. Sapadia Wisata Hotel dengan Standar Keuangan untuk Tahun 2011 PT. Sapadia Wisata Hotel Standar Keuangan Diatas (Dibawah) likuiditas Cash 367% 50% +317% Baik Quick 195%/1,95 kali Solvabilitas Debt to asset Debt to equity Aktivitas Inventory 1,5 kali dalam +45%/0,45% Baik Keterangan 114% 35% +79% Kurang baik -787% 90% -877% Baik 1,71 kali 20 kali dalam -18,29 kali Kurang baik Receivable 9,10 kali 15 kali -5,9 kali Kurang baik TATO 0,074 kali 2 kali dalam -1,926 kali Kurang baik Profitabilitas Profit margin -5,87% 30% -35,87% Kurang baik ROI -0,44% 30% -30,44% Kurang baik ROE 28,65% 40% -11,35% Kurang baik Sumber data : Hasil olahan Perbandingan rasio PT. Sapadia Wisata Hotel dengan Standar Keuangan untuk Tahun 2012 PT. Sapadia Wisata Hotel Standar Keuangan Diatas (Dibawah) Keterangan

likuiditas Cash 300% 50% +250% Baik Quick 376%/3,76 1,5 kali +226% Baik kali Solvabilitas Debt to asset 139% 35% +104% Kurang baik Debt to equity -352% 90% -442% Baik Aktivitas Inventory 2,06 kali 20 kali dalam -17,94 kali Kurang baik Receivable 10,10 kali 15 kali -4,9 kali Kurang baik TATO 0,123 kali 2 kali dalam -1,877 kali Kurang baik Profitabilitas Profit margin -91,9% 30% -121,9% Kurang baik ROI -11,3% 30% -41,3% Kurang baik ROE 1,33% 40% -38,67% Kurang baik Sumber data : Hasil olahan KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan mengenai penilaian tingkat kesehatan keuangan perusahaan PT. Sapadia Wisata Hotel Cabang Pasir Pengaraian antara lain: 1. Dari analisis rasio likuiditas memperlihatkan bahwa perusahaan masih memiliki tingkat likuiditas yang baik dari tahun 2009 sampai tahun 2012. Untuk rasio kas pada PT. Sapadia Wisata Hotel rasio ini termasuk dalam kategori sehat/kondisi baik Untuk rasio cepat pada PT. Sapadia Wisata Hotel rasio ini termasuk dalam kategori sehat/kondisi baik. 2. Dari analisis rasio solvabilitas memperlihatkan bahwa perusahaan memiliki rasio yang kurang baik, untuk rasio utang terhadap total asset PT. Sapadia Wisata Hotel tahun 2009 dapat dikatakan dalam kondisi baik/sehat, tahun 2010 dapat dikatakan dalam kondisi kurang baik/tidak sehat, tahun 2011 dapat dikatakan kurang baik/tidak sehat dan pada tahun 2012 dapat dikatakan kurang baik/tidak sehat. Untuk rasio utang terhadap total modal PT. Sapadia Wisata Hotel pada tahun 2009 dapat dikatakan dalam kondisi baik/sehat, tahun 2010 dapat dikatakan dalam

kondisi baik/sehat, tahun 2011 dapat dikatakan baik/sehat dan pada tahun 2012 dapat dikatakan baik/sehat. 3. Dari analisis rasio aktivitas memperlihatkan bahwa untuk rasio perputaran persediaan, rasio perputaran piutang dan rasio perputaran total aktiva jika dibandingkan dengan standar rasio keuangan dapat dikatakan rasionya kurang baik/perusahaan dalam kondisi tidak sehat. Untuk rasio perputaran persediaan PT. Sapadia Wisata Hotel pada tahun 2009 dikatakan dalam kondisi kurang baik/tidak sehat, tahun 2010 dikatakan dalam kondisi kurang baik/tidak sehat, tahun 2011 dikatakan kurang baik/tidak sehat dan pada tahun 2012 dikatakan kurang baik/tidak sehat. Untuk rasio perputaran piutang PT. Sapadia Wisata Hotel pada tahun 2009 dikatakan dalam kondisi kurang baik/tidak sehat, tahun 2010 dikatakan dalam kondisi kurang baik/tidak sehat, tahun 2011 dikatakan kurang baik/tidak sehat dan pada tahun 2012 dikatakan kurang baik/tidak sehat. Untuk rasio perputaran total asset PT. Sapadia Wisata Hotel pada tahun 2009 dikatakan dalam kondisi kurang baik/tidak sehat, tahun 2010 dikatakan dalam kondisi kurang baik/tidak sehat, tahun 2011 dikatakan kurang baik/tidak sehat dan pada tahun 2012 dikatakan kurang baik/tidak sehat. 4. Dari analisis rasio profitabilitas memperlihatkan bahwa untuk rasio profit margin, rasio return on investment dan rasio return on equity jika dibandingkan dengan standar rasio keuangan dapat dikatakan rasionya kurang baik/perusahaan dalam kondisi tidak sehat. Untuk rasio profit margin PT. Sapadia Wisata Hotel pada tahun 2009 dapat dikatakan perusahaan dalam kondisi kurang baik/tidak sehat, tahun 2010 dapat dikatakan perusahaan dalam kondisi kurang baik/tidak sehat, tahun 2011 dapat dikatakan perusahaan dalam kondisi kurang baik/tidak sehat dan pada tahun 2012 dapat dikatakan kurang baik/tidak sehat. Untuk rasio return on investment PT. Sapadia Wisata Hotel pada tahun 2009 dapat dikatakan dalam kondisi kurang baik/tidak sehat, tahun 2010 dapat dikatakan dalam kondisi kurang baik/tidak sehat, tahun 2011 dapat dikatakan kurang baik/tidak sehat dan pada tahun 2012 dapat dikatakan kurang baik/tidak sehat. Untuk rasio return on equity PT. Sapadia Wisata Hotel pada tahun 2009 dapat dikatakan dalam kondisi kurang baik/tidak sehat, tahun 2010 dapat dikatakan dalam kondisi baik/sehat, tahun 2011 dapat dikatakan kurang baik/tidak sehat dan pada tahun 2012 dapat dikatakan kurang baik/tidak sehat. B. SARAN

Dari uraian kesimpulan diatas berikut ini beberapa saran yang dapat dijadikan masukan bagi perusahaan yaitu: 1. Perusahaan agar lebih meningkatkan kinerja dalam perusahaan supaya perusahaan tersebut dapat bersaing dengan perusahaan sejenis yang bergerak dalam usaha perhotelan khususnya yang berada di Rokan Hulu sendiri. 2. Perusahaan harus meningkatkan strategi penjualan supaya kerugian perusahaan yang dialami selama 4 tahun terakhir dapat tertutupi dengan penjualan yang meningkat. 3. Perusahaan harus memperhatikan keberlangsungan perusahaan untuk masa yang akan datang karena tingkat kesehatan perusahaan kurang baik, sehingga setiap tahunnya mengalami kerugian. 4. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya bandingkan rasio keuangan Hotel dengan standar rasio keuangan hotel yang ada, dalam peneltian ini peneliti kesulitan dalam memperoleh standar rasio keuangan hotel. DAFTAR PUSTAKA Abrian, Youmil. 2006. Analisis Tingkat Kesehatan Perusahaan Pada PT. Semen Padang, tahun 1994-2004. Skripsi Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta Ahmad Faisol. Analisis Kinerja Keuangan Bank pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Jurnal Ilmiah Berkala Empat Bulanan Volume 3 No.2. 2007. Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. ANDI: Yogyakarta Farhani. -. Analisis Tingkat Kesehatan PT. Bank Agroniaga (Tbk) Dengan Menggunakan Metode Camels. Skripsi Akuntansi Universitas Gunadharma: Depok Ghulam, Rhumy AJC. 2011. Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan. Skripsi Akuntansi Universitas Hasanuddin: Makasar Hanafi, Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan. BPFE: Yogyakarta Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Teori Akuntansi Laporan Keuangan. Salemba Empat: Jakarta --------------. 2010. Analisis Kritis Laporan Keuangan. Rajawali Pers: Jakarta I Made Karya Utama, Komang Ayu Maha Dewi. Analisis Camels: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan, Vol. 8 No.2 Juli 2012. Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Bumi Aksara: Jakarta

Mey Cih, Tan. 2009. Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Melalui Penilaian Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas Pada PT. Kalbe Farma Tbk. Skripsi Universitas Indonusa Esa Unggul: Jakarta Munawir. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Liberty: Yogyakarta Prastowo, Dwi & Rifka Julianty. 2005. Analisis Laporan Keuangan. UPP STIM YKPN: Jakarta Prihadi, Toto. 2010. Analisa Laporan Keuangan. PPM: Jakarta Repository.usu.ac.id/bitsream/1 23456789/2406/.../chapter%2.2011.p df Sjahrial, Dermawan & Djahotman Purba. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Mitra Wacana Media: Jakarta Soemarso S.R. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar. Rineka Cipta: Jakarta