BAHAN DAN METODE Lingkup Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Preparasi sampel dan ekstraksi fraksi nano Percobaan Jerapan Fosfat

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE Lingkup Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Preparasi sampel dan ekstraksi fraksi nano Percobaan Jerapan Amonium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

BAB III. BAHAN DAN METODE

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

III. BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

Tabel Lampiran 1. Deskripsi profil tanah Andosol dari hutan Dusun Arca Order tanah : Andosol

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

Ektrak KCl 1 N : Sebanyak 74,55 g kristal KCl dilarutkan ke dalam labu takar 1000 ml dengan akuades.

mesh, kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer 500 ml selanjutnya diamkan selama 30 menit

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2010 hingga Oktober 2011.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAHAN DAN METODE. Prosedur Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Pupuk super fosfat tunggal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan sampel ini dilaksanakan di Pasar modern Kota Gorontalo dan

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini kerangka konsep yang digunakan yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

III. BAHAN DAN METODE

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April Penelitian

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB 3 METODE PERCOBAAN

METODE. Materi. Rancangan

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

Bab III Metodologi Penelitian

Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.

Lampiran 1. Laporan Hasil Pengujian Residu Pestisida

BAB III METODE PENELITIAN

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

3 Metodologi Penelitian

Transkripsi:

15 BAHAN DAN METODE Lingkup Penelitian Penelitian ini terdiri atas eksplorasi bahan induk tuf volkan, seleksi dan ekstraksi fraksi nano bermuatan dari bahan tuf volkan serta karakterisasi jerapannya terhadap fosfat. Berpedoman pada peta geologi, sampel tuf volkan disampling di 15 titik yang tersebar dari Tawangmangu, Jawa Tengah hingga Bogor, Jawa Barat. Pemilihan tuf volkan dan bukannya tanah andisol sebagai bahan penelitian didasarkan pada pertimbangan untuk meminimalkan gangguan bahan organik dalam proses ekstraksi. Waktu dan Tempat Penelitian Eksplorasi dan pengambilan sampel tuf volkan dilakukan pada Februari 2010. Preparasi sampel, ekstraksi fraksi nano dan karakterisasi jerapannya terhadap fosfat dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Institut Pertanian Bogor pada Maret hingga Juli 2010. Bahan dan Alat Preparasi sampel dan ekstraksi fraksi nano. Bahan yang digunakan meliputi sampel tuf volkan, aquadest, NaOH dan HCl teknis serta ph-paper. Alat yang digunakan meliputi mortar, ayakan, neraca analitik, tabung reaksi, magnetic stirrer, peralatan gelas, botol plastik, ultrasonic, sifon plastik, tabung/silinder 1-L, sentrifuse dan membran dialisis. Percobaan Jerapan Fosfat. Bahan yang digunakan meliputi fraksi nano dan faksi liat terekstrak, NaOH, HCl dan NaCl teknis, ph-paper, larutan P (KH 2 PO 4 ), larutan pereaksi P pekat ((NH 4 ) 6 Mo 7 O 24.4H 2 O, K(SbO)C 4 H 4 O 6, ), larutan pereaksi pewarna P, CaCl 2, kertas saring, dan aquadest. Alat yang digunakan meliputi peralatan gelas, botol plastik, neraca analitik dan spectrophotometer.

16 Metode Penelitian Seleksi dan Ekstraksi Fraksi Nano Seleksi fraksi nano dan liat didasarkan pada hasil uji dispersi pada kondisi ph-4 atau ph-10 dalam tabung reaksi. Sampel terseleksi kemudian diekstraksi pada silinder 1-L. Tahapan uji dispersi dan ekstraksi disajikan dalam bagan alir berikut: Sampel tuf v olkan dikeringudarakan, diay ak (<2 mm) dan ditetapkan kadar airny a Flokulasi dgn NaCl. Redispersi pada kondisi ph-4 atau ph-10 Sentrifugasi (3500 rpm, 15 menit); Larutan jernih dibuang; Endapan diredispersi pada ph-4 atau ph-10 Dimasukkan 5g ke tabung reaksi, dilarutkan (aq), didispersikan pada kondisi ph-4 atau ph-10, diultrasonic 15 menit Sedimentasi 20 jam. Pemisahan larutan 10 cm teratas dgn sifon, disimpan di gelas piala Resentrifugasi; Lar. keruh dipisahkan (mengandung fr.nano); Endapan diredispersi dan resentrifugasi Sampel terdispersi diseleksi untuk diekstraksi fraksi nano dan liatny a 10g sampel terseleksi dimasukkan ke tabung 1-L, dilarutkan (aq), didispersikan pada kondisi ph-4 atau ph-10, diultrasonic 15 menit Larutan keruh (fr.nano) dan endapan (fr. liat) dipisahkan; Flokulasi; Membran dialisis (7 hari) Dilarutkan (aq, 250 cc). Preparasi Sampel Tuf Volkan Tahapan preparasi sampel tuf volkan untuk diseleksi dan diekstraksi fraksi nano dan fraksi liatnya disajikan pada Gambar 2. Gambar 2. Preparasi sampel tuf volkan Preparasi sampel tuf volkan diawali dengan kegiatan pengambilan sampel di lapang. Sampel dikeringudarakan selama satu minggu (Gambar 2 [a]), dihaluskan menggunakan mortar (Gambar 2 [b]) dan diayak (<2 mm) (Gambar 2 [c]). Selanjutnya sampel ditetapkan kadar airnya secara gravimetrik.

17 Seleksi sampel tuf volkan berdasarkan uji dispersi Tahapan seleksi sampel tuf volkan berdasarkan uji dispersi disajikan pada Gambar 3. Dengan menggunakan sendok, masing-masing ± 2,5 g dari 15 sampel tuf volkan berukuran <2 mm dimasukkan ke dua tabung reaksi (Gambar 3 [a]), kemudian dilarutkan dengan 20 cc aquadest (Gambar 3 [b]) dan diultrasonik selama 15 menit (Gambar 3 [c]). Selama diultrasonik, masing-masing larutan sampel dikondisikan ph-nya, yaitu pada ph-4 dengan menambahkan 1 cc HCl 33% yang diencerkan 70x dan ph-10 dengan menambahkan 2.5 cc 0,1 N NaOH. Kemudian dilakukan seleksi berdasarkan hasil pengamatan terjadinya dispersi pada jam setelah 1-jam (Gambar 3 [d]) dan 6-jam (Gambar 3 [e]). [e] Gambar 3. Seleksi sampel tuf volkan berdasarkan uji dispersi [d] Ekstraksi Fraksi Nano dan Fraksi Liat Tahapan ekstraksi fraksi nano dan fraksi liat dari sampel tuf volkan terseleksi, yaitu sampel yang terdispersi pada kondisi ph-4 atau ph-10, disajikan pada Gambar 4. Sebanyak 10 g sampel terseleksi dimasukkan ke dalam tabung silinder 1-L dan dilarutkan dengan 1000 cc aquadest (Gambar 4 [a]), kemudian dikondisikan ph-nya ke ph-4 dengan penambahan 4 cc HCl 33% yang diencerkan 50x atau ke ph-10 dengan penambahan 2.7 cc 1 N NaOH dan disedimentasikan selama 20 jam. Selanjutnya, 10-cm larutan teratas yang mengandung fraksi nano

18 dan fraksi liat diambil dengan menggunakan sifon (Gambar 4 [b]). Tahapan ini dilakukan beberapa kali hingga diperoleh larutan terdispersi 10-cm teratas dalam jumlah yang cukup. Kemudian, larutan diflokulasikan kembali menggunakan 200 cc 1 N NaCl dan larutan yang bening di atasnya dibuang (Gambar 4 [c]). Gambar 4. Ekstraksi fraksi nano dan fraksi liat [d] Gambar 5. Hasil sentrifugasi pemisahan fraksi nano dari fraksi liat Hasil flokulasi dibagi menjadi 4 bagian, dimasukkan ke tabung polietilen, disamakan volumenya dengan menambahkan aquadest dan dikondisikan kembali ph-nya ke ph-4atau ph-10 (Gambar 5 [a]). Setelah itu, larutan disentrifugasi pada 3500 rpm selama 15 menit. Hasil sentrifugasi pertama, yang bening dan mengandung kelebihan NaCl dari tahapan flokulasi, dibuang (Gambar 5 [b]). Selanjutnya, dilakukan lagi penambahan aquadest sehingga diperoleh 4 tabung dengan volume yang sama, dikondisikan kembali ph-nya ke ph-4 atau ph-10 dan disentrifugasi kembali pada 3500 rpm selama 15 menit beberapa kali [3 sampai 4 kali] (Gambar 5 [c]). Hasil sentrifugasi yang keruh adalah fraksi nano (<2nm), sedangkan yang mengendap adalah fraksi liat (>2nm).

19 Gambar 6. Proses membran dialisis Baik fraksi nano maupun fraksi liat masing-masing ditampung ke dalam gelas piala (Gambar 6 [a]) dan dimasukkan ke dalam membran dialisis dan direndam dalam aquadest selama 1 minggu (Gambar 6 [b]) untuk menghilangkan kelebihan NaCl. Setelah 1 minggu, sampel fraksi nano dan fraksi liat masingmasing dikeluarkan dari membran dan dilarutkan dengan aquadest dalam labu takar 250ml hingga tanda tera (Gambar 6 [c]) untuk selanjutnya ditetapkan kadarnya (bobot per satuan volume) secara gravimetrik. Karakterisasi Jerapan Fosfat Percobaan jerapan fosfat dilakukan menurut metode isotermal Langmuir. Konsentrasi deret larutan P yang ditambahkan meliputi 0, 0.5, 1, 2.5, 5, 10, 20, 30, 40 dan 50 mg P/L yang dibuat dari larutan baku 100 mg P/L (428.125 mg KH 2 PO 4.H 2 O/L). Konsentrasi P dalam keseimbangan diukur secara spektrofotometri menggunakan pereaksi P pekat dan pereaksi pewarna P menurut metode Murphy dan Riley. Pereaksi P pekat dibuat sebanyak 500 cc yang terdiri dari 3 g (NH 4 ) 6 Mo 7 O 24.4H 2 O, 35 cc H 2 SO 4, dan 0,06925 g K(SbO)C 4 H 4 O 6.0,5H 2 O, lalu ditera dengan aquadest. Pereaksi pewarna P dibuat dari 100 cc pereaksi P pekat ditambah 0,530 g Asam Askorbat (Vitamin C). Tahapan percobaan diilustrasikan dalam bagan alir berikut:

20 Masing-masing 10 cc lar. fraksi nano/liat dipipet ke caw an porselin untuk ditetapkan kadarny a secara grav imetrik Disaring menggunakan kertas saring Aliquot dipisahkan 5 cc aliquat dipipet ke tabung reaksi; 5 cc larutan P standar (0, 1, 2, 3, 4 & 5 mg P/L) dipipet ke tabung reaksi Masing-masing 10 cc larutan fraksi nano/liat dipipet ke 10 tabung reaksi (duplo) Ekuilibrasi 3x 24 jam; Dikocok 2x sehari menggunakan magnetic stirrer Ditambahkan 2cc pereaksi pewarna P; Dikocok menggunakan magnetic stirrer Ditambahkan 5 cc deret larutan P (0, 0.5, 1, 2.5, 5, 10, 20, 30, 40 & 50 mg P/L) Ditambahkan 1 cc 1.0 mm CaCl 2 Ukur konsentrasi P menggunakan spectrophotometer; Analisis data jerapan P