Matakuliah: Farmakologi dan Toksikologi II Program Studi Sarjana Farmasi (T.A. 2016/2017) ANTIEPILEPSI. Dadang Irfan Husori, S.Si., M.Sc., Apt.

dokumen-dokumen yang mirip
Dasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf

Dasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf

Takrif/pengertian. 1/2/2009 Zullies Ikawati's Lecture Notes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF

BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF. Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain

KANAL ION SEBAGAI TARGET AKSI OBAT YENI FARIDA S.FARM., M.SC.,APT

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA

Reflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulus

PENUNTUN PRAKTIKUM NEUROPSIKIATRI CONVULSANT & ANTICONVULSANT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Epilepsi menurut World Health Organization (WHO) merupakan gangguan

Neuromuskulator. Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NEURON & HORMON. Unita Werdi Rahajeng Psikologi-FISIP UB

BIOFISIKA SEL KULIAH SMT IVA FAKULTAS KEDOKTERAN UWKS Paul S. Poli/Biofisika/2006 1

2/19/2017 MATERI DEFINISI EPILEPSI PENATALAKSANAAN EPILEPSI. Definisi Konseptual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Epilepsi merupakan penyakit kronis di bidang neurologi dan penyakit

Komunikasi di Sepanjang dan Antar Neuron. Gamaliel Septian Airlanda

PERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON)

BAB 5 PEMBAHASAN. Pada penelitian ini yang bermakna sebagai faktor risiko bangkitan kejang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang datang dalam serangan-serangan berulang secara spontan yang

SARAF- NEUROTRANSMITER

SARAF- NEUROTRANSMITER

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp

BIOLISTRIK PADA SISTEM SARAF A. Hasil

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KANAL ION. Dr. Gunawan Pamudji Widodo, M.Si., Apt. Dr. Rina Herowati, M.Si., Apt.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik dengan atau tanpa kejang. Peristiwa kejang dihasilkan dari pelepasan

DRUGS USED IN EPILEPSI

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengertian farmakodinamika Dosis Efek samping Reaksi yang merugikan Efek toksik. Farmakodinamik - 2

1.1PENGERTIAN NYERI 1.2 MEKANISME NYERI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1. Lenglengan (Leucas lavandulifolia Sm.)

Gambaran Umum Sistem Saraf Sistem saraf mempunyai tiga fungsi yang saling tumpang-tindih, yaitu input sensoris, integrasi, dan output

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdapat 204 resep (50,62%) dan pasien berjenis kelamin laki-laki

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Epilepsi menurut World Health Organization (WHO) merupakan gangguan

Ujian Akhir Semester Program S-1 Semester Ganjil tahun Ajaran 2004/2005

Pengertian farmakodinamika Dosis Efek samping, reaksi yang merugikan dan efek toksik. Interaksi reseptor Mekanisme non-reseptor

BIPOLAR. oleh: Ahmad rhean aminah dianti Erick Nuranysha Haviz. Preseptor : dr. Dian Budianti amina Sp.KJ

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

(G Protein-coupled receptor) sebagai target aksi obat

PATOGENESIS PENYAKIT ASMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Epilepsi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu

A

Farmakologi. Pengantar Farmakologi. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM. Farmakodinamik. ., M.Med.Ed. normal tubuh. menghambat proses-proses

Anesty Claresta

Pengantar Farmakologi

Pengantar Farmakologi Keperawatan

Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran

Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur, persepsi nyeri, mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam

Sistem Syaraf dan Neuron

Reseptor sebagai target aksi obat

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Struktur tiroid terdiri dari folikel yang berfungsi untuk mensekresikan hormon

Fisiologi Penglihatan: Fototransduksi dan Penyampaian Sinyal Visual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh dunia (WHO, 2001). Epilepsi adalah suatu kondisi neurologis yang

Fenasetin (anti piretik jaman dulu) banyak anak2 mati, Prodrug Hasil metabolismenya yg aktif

SMF/lab Neurologi Referrat Program Studi Kedokteran Umum Universitas Mulawarman EPILEPSI. Dipresentasikan pada tanggal: 01 Mei 2013.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Secara kimiawi seng mempunyai keunikan tersendiri karena berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

II. KERJA BAHAN TOKSIK DALAM TUBUH ORGANISMS

REVIEW PENGEMASAN MATA KULIAH

PETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM

Algoritme Tatalaksana Kejang Akut dan Status Epileptikus pada Anak

SYARAF. Gamaliel Septian Airlanda

FARMAKOLOGI ANESTESI LOKAL

OBAT-OBATAN DI MASYARAKAT

PENGANTAR FARMAKOLOGI

FISIOLOGI VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN 2018

MATA KULIAH PROFESI INTERAKSI OBAT PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB IV Biokimia Neurosciens

PATOFISIOLOGI ANSIETAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adanya infeksi ataupun kelainan yang jelas di intrakranial. 2,3 Demam adalah

SILABUS MATA KULIAH 1. Standar kompetensi 2. Kompetensi dasar 3. Deskripsi mata ajar 4. Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MEDIKASI SISTEM PERSYARAFAN (OBAT-OBAT NEUROLOGI) Publish Oleh: Sunardi (Residensi Sp.KMB)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Epilepsi merupakan serangan berulang secara periodik dengan atau tanpa

Potensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa

TINJAUAN PUSTAKA MEKANISME KERJA OBAT ANTI EPILEPSI SECARA BIOMOLEKULER BIOMOLECULAR MECHANISM OF ANTI EPILEPTIC DRUGS

BAB 4 HASIL PENELITIAN

FISIOLOGI SISTEM SARAF PADA KATAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi dan sering. memudahkan diagnosis, pasien merasakannya sebagai hal yang

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Epilepsi adalah kejang tanpa provokasi yang terjadi dua kali atau lebih dengan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Palsi serebral adalah gangguan permanen gerakan dan bentuk tubuh, yang

BAB I PENDAHULUAN DEFINISI ETIOLOGI

Pengantar Farmakologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH

AUTAKOID DAN ANTAGONISNYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya

menghilangkan kesadaran. Berdasarkan kerja farmakologinya, analgesik dibagi dalam dua kelompok besar yaitu analgesik narkotik dan analgesik non

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Matakuliah: Farmakologi dan Toksikologi II Program Studi Sarjana Farmasi (T.A. 2016/2017) ANTIEPILEPSI Dadang Irfan Husori, S.Si., M.Sc., Apt. Departemen Farmakologi Farmasi Fakultas Farmasi USU

Pengantar SSP Membran sel saraf mengandung 2 jenis saluran: 1. Membran dgn kanal selektif voltase (Contoh: kanal Na +, K +, Ca 2+ ) 2. Membran dgn kanal yang diaktifkan senyawa kimia disebut juga kanal yang diatur reseptor (contoh: reseptor2)

Komunikasi Sistem Saraf Komunikasi antar saraf dilakukan melalui transmisi senyawa kimia. Potensial aksi yang menjalar di saraf presinap akan bergerak menuju terminal saraf dan mengaktifkan kanal kalsium sensitif voltase di membran. Kalsium masuk ke dalam sel Peningkatan kalsium memicu fusi antara vesikel yang mengandung neurotrasmiter ke membran sel presinap. Transmiter dilepaskan menuju celah sinap menuju reseptor pascasinap. Pendudukan ini menyebabkan perubahan konduksi listrik di membran pascasinap. 3

Impuls saraf Na + 14x lebih banyak di luar sel K + 28x lebih banyak di dalam sel Permeabilitas membran lipid bilayer tempat pertukaran K + & Na + Pada saat istirahat lebih banyak K + keluar daripada Na + masuk Difusi keluar K + negatif di dalam sel Pompa Na + - K + Na + keluar - K + masuk (lebih banyak Na keluar) kehilangan (+) 4

Impuls Saraf Secara elektrik sel saraf lebih negatif di dalam sel di banding di luar sel. Disebut sebagai potensial istirahat 70 millivolts (polarisasi) Disebut juga sebagai potensial membran Kondisi ini terjadi sebagai efek terjadinya passive movement dari K + dan Na + melintasi membran plasma sel saraf. Sel saraf merupakan sel yang dapat tereksitasi Sel tereksitasi ketika membran mengalami depolarisasi 5

Potensial Istirahat (Polarisasi) Ion K + melintas keluar sel melalui pori membran sel. Permeabilitas membran sel amat rendah terhadap Na + sehingga Na + tidak dapat masuk sel saraf. bocornya K + keluar sel menyebabkan pada kondisi istirahat potensi sel bersifat negatif. 6

Memelihara kondisi negatif (-) didalam sel saraf Potensial membran istirahat sekitar -70 millivolts Na + - K + seimbang 7

Depolarisasi Depolarisasi membran terjadi oleh karena: Adanya rangsangan melalui sel reseptor (cth: getaran sel rambut di telinga) Adanya senyawa kimia yang menduduki reseptor (cth: neurotransmitter) Adanya impuls disepanjang sel saraf. 8

Potensial Aksi Saraf Potensial aksi : kondisi yang terjadi pada membran ketika impuls melintas. Perubahan kecil pada voltase membran akan mendepolarisasi membran sehingga cukup untuk membuka kanal Na + (kanal Na + tergantung voltase) Na + masuk ke dalam sel, dan terjadi pembukaan kanal Na + lebih banyak. K + keluar 9

all - or - nothing response Kenaikan 15 mv Perubahan permeabilitas membran Kanal K + & Na + Terjadi propagasi sinyal 10

+35 mv 0-55 Lebih banyak kanal Na + terbuka. Na + masuk sel Kanal Na + tergantung voltase terbuka Threshold -70 Waktu Potential Istirahat Potensial Aksi 11

Threshold 55mV = threshold potential yang akan mengakibatkan potensial aksi penuh. Potential aksi meningkat kepositifannya sampai +35mV (puncak potensial aksi) Sel akan mengalami kesetimbangan ion Na + di luar dan di dalam sel 12

+35 Kanal Na + menutup dan kanal K + terbuka, K + keluar 0 mv -55 Threshold -70 EPSP Waktu Potensial Istirahat Potensial Aksi EPSP = Excitation Post Sinaps Potential/Eksitasi Potensial Pascasinap Potensial Istirahat 13

14

Hiperpolarisasi Potensial membran menurun sampai 70mV hiperpolarisasi Disebabkan pompa ion K + /Na + aktif (K + masuk dan Na + keluar) sehingga kondisi kembali menuju potensial istirahat Selama periode hiperpolarisasi, impuls tidak dapat mengaktifkan membran sel. 15

+35 0 Hiperpolarisasi membran mv -55 memompa Na + keluar dan K + masuk (periode refraktori) Threshold -70 IPSP Waktu Potensial Istirahat Potensial Aksi Potensial Istirahat IPSP = Inhibition Post Sinaps Potential/Inhibisi Potensial Pascasinap 16

17

NEUROTRANSMITER PADA SISTEM SARAF PUSAT 1. Asam Amino - Asam Amino netral : GABA dan Glisin - Asam Amino bersifat asam: Glutamat dan aspartat 2. Amin - Asetilkolin - Histamin - Monoamin: terdiri dari Serotonin/5-HT dan Katekolamin (Dopamin, Epinefrin, Norepinefin) 3. Peptida (Opioid endogen, substansi P)

Neurotransmiter SSP Neurotransmitter adalah suatu senyawa kimia yang berfungsi sebagai penghantar dalam sistem saraf. 19 HALBACH and DERMIETZEL, 2006, Neurotransmitters and Neuromodullator 19

NEUROTRANSMITER PADA SISTEM SARAF EXCITATORY Perangsangan (EPSP) Asetilkolin Aspartat Dopamin Histamin Norepinefrin Epinefrin Glutamat Serotonin INHIBITORY Penghambatan (IPSP) GABA Glisin Opioid 20

GLUTAMAT

GABA

EPILEPSI https://www.youtube.com/watch?v=m4iwctjw3tu

Definisi Epilepsi dan Kejang Epilepsi merupakan penyakit yang dikarakterisasikan dengan terjadinya kejang spontan sebagai akibat perubahan fungsi listrik di otak Kejang : manifestasi klinis akibat dari abnormalitas antara eksitasi dan inhibisi di saraf pusat. Epileptogenesis: kejadian atau penyebab yang dapat merubah jaringan saraf normal mengalami kondisi epilepsi

ETIOLOGI Cedera kepala (tertekannya tengkorak, retak), trauma, hipoksia Infeksi (meningitis, virus ensefalitis) Tumor otak, kerusakan vaskuler. Penarikan obat (withdrawal) cth: depresan SSP Demam pada anak2 Hipoglisemia PEMICU: Kelelahan, stress, kurang nutrisi, alkohol, dan gangguan tidur

Types of s (focal) Primary

Video Epilepsi

Status Epileptikus Kondisi dimana terjadi aktivitas kejang berkelanjutan lebih dari 30 menit Darurat secara medis

Obat Antiepilepsi Obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan frekuansi kejang dan/atau menghilangkan kejang pada pasien epilepsi Tujuan memaksimalkan kualitas hidup pasien dengan meminimalkan kejang dan efek samping obat Hingga saat ini belum ditemukan obat antiepileptogenik

Pemilihan Obat Antiepilepsi Jenis kejang Farmakokinetik Interaksi Efikasi Efek samping Biaya

Antiepilepsi Absorpsi dan ketersediaan hayati lewat per oral baik Sebagian besar dimetabolisme di hati(sebagian kecil di ginjal) Antiepilepsi lama memiliki efek sedasi dibanding yang baru

Klasifikasi Lama Fenitoin Fenobarbital Primidon Karbamazepin Etosuksimid Asam valproat Baru Lamotrigin Felbamat Topiramat Gabapentin/Pregabalin Tiagabin Vigabatrin Oksikarbazepin Levetirasetam Fosfenitoin

Mekanisme Seluler Terjadinya Kejang emedicine.com

Target Antiepilepsi Peningkatan sistem neurotrasmiter penghambatan (GABA) Penurunan sistem neurotransmiter perangsangan (glutamat) Memblokade masuknya Na + atau Ca ++ melalui kanal sensitif voltase Meningkatkan keluaran K + Antiepilepsi bersifat pleiotropic (beraksi melalui multimekanisme)

Epilepsi Glutamat Glutamat merupakai neurotrasmiter perangsangan yang utama di SSP Ada 2 jenis reseptor glutamat: Ionotropik (transmisi sinaptik cepat) NMDA, AMPA, kainat Kanal Ca ++ dan kanal Na+ Metabotropik (transmisi lambat) Regulasi reseptor via second messengers (camp dan Inositol) Modulasi aktivitas saraf Modulasi reseptor glutamat Glisin, poliamin, Zink

Epilepsi Glutamat

Receptor Glutamat sebagai Target Reseptor NMDA Obat Antiepilepsi Ketamin, Fensiklidin, dizosilpin memblokade kanal kanal dan memberi efek antikonvulsi

Felbamat Mengantagonis glisin pada rseptor NMDA dan memblokade kanal Na+ Antiepilepsi yg sangat potensial dgn sedikit efek sedati

Topiramat Beraksi pada reseptor AMPA, memblokade tempat ikatan glutamat, juga memblokade reseptor kainat dan kanal Na+, dan meningkatkan kerja GABA (sangat pleiotropik) Untuk kejang parsial, dan terapi tambahan pada kejang absence dan tonik-klonik Waktu paruh 20 jam

Epilepsi GABA GABA merupakan neurotransmiter penghambatan yang utama di SSP Tipe Reseptor GABA GABA A post sinap, kanal CI - GABA B autoreseptor prasinap, pos sinap, dimediasi oleh K +

Reseptor GABAA

Klonazapam -Benzodiazepin digunakan untuk kejang absence (kadang kejang mioklonik) - Aktivasi GABAA Selektif inaktivasi kanal Ca2+ tipe-t -Sedatif (namun setelah pemakaian jangka panjang dapat hilang/6 bulan)

Lorazapam dan Diazepam Benzodiazepin sebagai terapi first-line pada status epileptikus (IV) Sedatif

Fenobarbital Barbiturat digunakan pada kejang parsial terutama pada anak2 Sedasi kuat; gangguan kognitif Waktuparuh 5 hari; Menginduksi Sit-P450 Toleransi dan ketergantungan

Antiepilepsi yang Terutama Beraksi pada GABA Tiagabin Mengintervensi ambilan kembali GABA Vigabatrin Meningkatkan kadar GABA melalui hambatan ireversibel enzim katabolik GABA (GABAtransaminase )

Kanal Na+ Sebagai Target Antiepilepsi Sel saraf memiliki frekuensi aktivitas yang tinggi pada kejang epilepsi Potensial aksi saraf tergantung pada kanal Na+ Blokade kanal Na+ akan menurunkan frekuensi aktivitas saraf tanpa menimbulkan gangguang fisiologis

Antikonvulsan: Mekanisme Aksi Kanal Na+ sensitif voltase Terbuka diinaktivasi Na + Na + A A = aktivasi kanal I = inaktivasi kanal karbamazepin Fenitoin X Na + Na + I Lamotrigin Valproat McNamara JO. Goodman & Gilman s. 9th ed. 1996:461-486.

Antiepilepsi yang Terutama Beraksi pada Kanal Na+ Fenitoin, Karbamazepin Memblokade kanal Na+ sensitif voltase pada frekuensi tinggi Okskarbazepin Memblokade kanal Na+ sensitif voltase pada frekuensi tinggi Juga memblokade kanal K+ Zonisamid Memblokade kanal Na+ sensitif voltase dan kanal Ca++ tipe-t

Fenitoin Terapi First-line untuk kejang parsial; sering juga digunakan untuk kejang tonik-klonik Terikat pada plasma protein Menginduksi sitokrom P450 sehingga meningkatkan metabolisme Sedaf Fosfenitoin: Prodrug Fenitoin, diberikan secara IM

Karbamazapin Antidepresan trisiklik digunakan pada kejang parsial; sering juga dipakai untuk kejang tonikklonik Menginduksi sitokrom P450 sehingga meningkatkan metabolisme Sedatif; Agranulositosis dan anemia aplastik (pada pasien lanjut usia); Leukopenia (10% pasien); Hiponatremia; mual dan gangguan penglihatan

Oxkarbazapin Obat baru yang memiliki efek mirip Karbamazapin, digunakan untuk monoterapi, atau sebagai tambahan pada kejang parsial Mengiduksi Sit P450 tetapi lebih lemah dibanding Karbamazapin Sedatif tetapi lebih tidak toksik di banding Karbamazapin

Zonisamid Untuk terapi kejang parsial dan umum - Memblokade Kanal Ca++ tipe-t - Waktu paruh (1-3 hari ) Lamotrigin Menghambat pelepasa glutamat dan kanal Ca2+

Kanal Ca 2+ sebagai Target Obat Antiepilepsi Secara umum CaCB (Calcium Channel Blocker) tidak efektif untuk epilepsi Ethosuximide Beraksi pd kanal Ca2+ tipe-t di talamus. Waktu paruh 40jam

Gabapentin (dan turunannya : Pregabalin) -beraksi pada kanal Ca2+ subunit a2d1. - Inhibisi pelepasas neurotransmiter - terapi kejang dan kejang tonik-klonik

Kanal K+ Kanal K+ memiliki fungsi penting dalam mengendalikan penghambatan di SSP berupa repolarisasi membran saraf untuk mengakhiri potensial aksi Senyawa agonis kanal K+ akan menurunkan hipereksitabilitas di otak Antiepilepsi yg bekerja pada kanal ini adalah asam valproat

Valproat (Asam Valproat) First-line untuk kejang umum dan parsial Juga memblokade kanal Na+ dan meningkatkan transmisi GABAergik Depresan SSP; ganguang sal cerna; rontok rambut; peningkatan berat badan; teratogenik

Regulasi Pelepasan Neurotransmiter Antiepilepsi selain melelui mekanisme yg dijelaskan sebelumnya juga dapat bekerja melalui pengaruhnya terhadap pelepasan neurotransmiter dari ujung saraf presinap = lamotrigin Levetirasetam : menggangu pelepasa neurotransmiter melalui ikatan dengan vesikel sinap

Interaksi Obat Umumnya antiepilepsi adalah induser enzim sitokrom P450 hanya sedikit yg menghambat Antiepilepsi lama: fenitoin, karbamazepin, fenobarbital induser kuat enzim sitokrom P450. Autoinduser (meningkatkan metabolisme dirinya sendiri). Asam Valproat menghambat enzim sitokrom P450

Mekanisme Aksi Antiepilepsi 1) Beraksi pada potensial aksi membran sel saraf: Stabilitasi Membran : Fenitoin; Karbamazepin: Fenobarb; Lamotrigin; Topiramat, Zonisamid. Memperlama periode refraktori: cth: Etosuksimid; Valproat 2) Meningkatkan neurotransimisi GABA: - Menghambat katabolisme GABA (inhibisi GABA transaminase) cth: Valproat; Vigabatrin - Menghaambat re-uptake GABA: benzodiazepin - Analog GABA: Gabapentin - Meningkatkan aktivitas GABA: Fenobarbital; Topiramat; Gabapentin 3) Mengantagonis aksi dari Aspartat dan Glutamat : Lamotrigin