BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.


BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku dalam qira at dan tajwid, yang kedua belajar arti dan

BAB I PENDAHULUAN. tingkatan, yaitu: belajar membacanya sampai lancar dan baik menurut kaidahkaidah. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang.

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Allah telah memerintahkan Rasulullah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam sejarah peradaban manusia. merupakan salah satu komponen kehidupan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Al-Qur an diturunkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini, karena tiada ilmu yang lebih utama untuk dipelajari oleh umat

BAB 1 PENDAHULUAN. Membaca adalah pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dialakukan

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. Adopratama, 2011, hal Depdiknas, Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No. 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. penanaman akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan peserta

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-nas. Sebagai pedoman bagi

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang ideal bagi kehidupan manusia. Tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun perbuatan, baik berupa pemikiran, pengalaman emosional. Muhammad melalui Malaikat Jibril secara berangsur-angsur selama 22

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya. tertentu demi mencapai suatu tujuan. 1

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. Alquran adalah sumber utama dalam syariat Islam. Alquran telah

BAB I PENDAHULUAN. mutawtir, yang ditulis di mushaf, dan membacanya adalah ibadah. 2

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar sekolah di Indonesia menjadikan bahasa Inggris sebagai

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.

BAB 1 PENDAHULUAN. terjemahnya, Perca, Jakarta, 1982, hlm Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2008, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. Alquran adalah kalam Allah Swt yang diturunkan secara mutawatir kepada

PENGARUH PENDAMPINGAN ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI SD N 01 LINGGO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

BAB V PENUTUP. Simpulan yang dapat diperoleh dari pelaksanaan penelitian dengan judul. Pengaruh Kompetensi Komunikasi Dosen terhadap Tingkat Pemahaman

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. 1

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan firman Allah (kalamullah) yang diwahyukan. kepada Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan bahasa Arab, di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an ialah kitab suci yang merupakan sumber utama bagi ajaran

KALAM INSYA THALABI DALAM AL-QUR AN SURAT YUNUS (STUDI ANALISIS BALAGHAH) ARTIKEL. Oleh: DAHLIANI RETNO INDAH PURWANTI NIM: I1A213002

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. sehingga disadari bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang sangat fundamental

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau

PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan kitab suci bagi umat Islam, karena ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dan Negara. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, maupun dengan bangsa tertentu. Adapun bahasa Arab merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Membaca pada dasarnya adalah mengubah lambang-lambang tertulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2006), hlm Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama Islam bertugas mempertahankan, menanamkan, dan

BAB I PENDAHULUAN. secara mutawattir, dan membacanya termasuk ibadah. 1. yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur an sebagai petunjuk bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

IMPLEMENTASI METODE MUWAHHADAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENERJEMAH AL-QUR'AN (Studi Kasus di SMP Al-Hikmah Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Cara efektif untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PEMBAHASAN. akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dari ajaran agama Islam, diwahyukan Allah melalui malaikat Jibril kepada nabi

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. SAW dengan perantara Malaikat Jibril as., yang ditulis dalam suhuf-suhuf dan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. sehingga mendorong berbagai usaha pembaharuan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al Quran adalah Firman Allah SWT yang mulia dan termasuk mukjizat Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, sudah seharusnya jika seorang muslim mempunyai kewajiban-kewajiban khusus untuk menjaga keutuhan Al Quran itu, yakni: membaca, memahami, menghayati serta mengamalkan kandungan Al Quran. Belajar Al Quran merupakan kewajiban utama bagi setiap mukmin, begitu juga mengajarkannya. Belajar Al Quran dapat dibagi dalam beberapa tingkatan, yaitu: belajar membacanya sampai lancar dan baik menurut kaidahkaidah yang berlaku dalam qira at dan tajwid, yang kedua yaitu belajar arti dan maksud yang terkandung didalamnya dan yang terakhir yaitu belajar menghafal di luar kepala, sebagaimana yang dikerjakan oleh para sahabat pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. Perintah membaca justru perintah yang pertama kali di dalam upaya memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang dicantumkan di dalam QS. Al-Alaq ayat 1-5. اق ر أ ب س م ر ب ك ال ذ ي خ ل ق. خ ل ق اإلن س ان م ن ع ل ق. اق ر أ و ر ب ك األك ر م. ال ذ ي ع ل م ب ل ق ل م. ع ل م اإلن س ان م ا ل ي ع ل م. )العلق: ١-٥ ( Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang 1

2 Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-Alaq: 1-5) 1 Ayat tersebut adalah wahyu yang pertama kali diturunkan, yang tersurat dari ayat diatas adalah perintah membaca. Untuk bisa membaca maka harus dilaksanakan proses belajar. Dalam hal ini, bacaan yang fundamental adalah Al Quran. Dialah yang pertama-tama harus dibaca, maka harus ada upaya untuk belajar kitab suci ini. Apalagi belajar Al Quran otomatis harus mengamalkan prinsip membaca, sebagaimana dalam lanjutan ayat pertama, yaitu (membaca) dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. 2 Tujuan membaca Al Quran telah dijelaskan dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan Baca Tulis Al Quran dinyatakan bahwa tujuan baca tulis Al Quran adalah menyiapkan anak didiknya agar menjadi generasi muslim yang Qurani, yaitu generasi yang mencintai Al Quran, menjadikan Al Quran sebagai bacaan, dan sekaligus pandangan hidupnya sehari-hari. 3 Belajar al Quran termasuk didalamnya yakni membaca, menulis, memahami bahkan menghafal. Akan tetapi realita yang terjadi sekarang banyak siswa kita yang belum bisa membaca al Quran dengan baik dan benar, apalagi menghafalkannya. Permasalahannya bukan hanya karena faktor 1 Departemen Agama, Al Qur an dan Terjemahnya (Bandung: CV. Penerbit J-Art, 2005),598. 2 Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Al-Qur an (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), 40. 3 Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam: Pemberdayaan, Pengembangan Kurikulum, Hingga Redevisi Islamisasi Pengetahuan (Bandung: Nuansa, 2003), 121.

3 intrinsik yang ada dalam individu masing-masing anak, akan tetapi juga faktor ekstrinsik yang ada, baik karena lingkungan sosialnya maupun faktor lain. Dapat kita lihat bersama bahwa di era modern ini, terdapat banyak media yang digunakan dalam pembelajaran, termasuk didalamnya belajar al Quran. Akan tetapi semua media itu tidak serta merta membawa dampak yang positif bagi siswa. Perkembangan dunia informasi telah menghasilkan beberapa inovasi yang menakjubkan. Televisi adalah salah satunya yang telah menuai sukses besar dalam hal ini, televisi dapat digunakan dalam pembelajaran yang efektif dan efisien. Keuntungan ini tersedia melalui berbagai tayangan yang disajikannya. Hanya tinggal memilih dan memilah tayangan atau saluran televisi mana yang cukup memadai sebagai sarana pembelajaran. 4 Dari uraian latar belakang tersebut, penulis bermaksud mengetahui lebih lanjut tentang pengaruh media televisi acara hafidz Indonesia terhadap motivasi menghafal al Quran. Dengan itu penulis memberi judul penelitian ini: Pengaruh Media Televisi dalam Acara Hafidz Indonesia terhadap Motivasi Menghafal Al Quran Siswa Kelas 3 SDIT GHILMANI Ketintang Surabaya. Yang mana untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media televisi dalam acara hafidz Indonesia terhadap motivasi menghafal al Quran siswa kelas 3 SDIT Ghilmani Ketintang Surabaya. 4 Rusman, dkk. Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), 216.

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengembangan media televisi acara hafidz Indonesia di SDIT Ghilmani Ketintang Surabaya? 2. Bagaimana motivasi menghafal al Quran siswa kelas 3 SDIT Ghilmani Ketintang Surabaya? 3. Seberapa besar pengaruh media televisi dalam acara hafidz Indonesia terhadap motivasi menghafal al Quran siswa kelas 3 SDIT Ghilmani Ketintang Surabaya? C. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas, maka peneliti mempunyai beberapa tujuan dari penelitian. Antara lain adalah: 1. Untuk mengetahui pengembangan media televisi acara hafidz Indonesia di SDIT Ghilmani Ketintang Surabaya 2. Untuk mengetahui kondisi motivasi menghafal al Quran siswa kelas 3 SDIT Ghilmani Ketintang Surabaya 3. Untuk mengetahui seberapa besarkah pengaruh yang signifikan dari media televisi dalam acara hafidz Indonesia terhadap motivasi menghafal al Quran siswa kelas 3 SDIT Ghilmani Ketintang Surabaya

5 D. Manfaat Penelitian Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Secara Teoritis a) Penelitian ini berguna untuk memenuhi salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam di UIN Sunan Ampel Surabaya. b) Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan tentang pengaruh media televisi dalam acara Hafidz Indonesia terhadap motivasi menghafal al Quran siswa SDIT Ghilmani khususnya dan masyarakat pada umumnya. c) Untuk menjadi masukan dan bahan rujukan dalam memotivasi peserta didik melalui media televisi. 2. Secara Praktis Menambah pengetahuan yang lebih matang dalam bidang pengajaran dan menambah wawasan dalam bidang penelitian, sehingga dapat dijadikan sebagai latihan dan pengembangan media yang baik dalam memotivasi ataupun membentuk kreatifitas peserta didik, juga sebagai konstribusi nyata bagi dunia pendidikan.

6 E. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Untuk memperoleh data yang relevan dan memberikan arah pembahasan pada tujuan yang telah dirumuskan, maka ruang lingkup penelitian akan diarahkan pada: 1. Pembahasan tentang Media Televisi a. Pengertian Media Televisi b. Fungsi Televisi c. Karakteristik Media Televisi d. Manfaat Media Televisi e. Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran televisi 2. Pembahasan tentang Acara Hafidz Indonesia a. Pengertian Hafidz Indonesia b. Tujuan dilaksanakannya Hafidz Indonesia 3. Pembahasan tentang Motivasi a. Pengertian Motivasi Belajar b. Teori-teori motivasi c. Macam-macam motivasi d. Fungsi motivasi e. Hal-hal yang menimbulkan motivasi 4. Menghafal Al Quran a. Pengertian menghafal Al Quran b. Perintah menghafal Al Quran

7 c. Keutamaan Al Quran, membaca Al Quran, dan menghafal Al Quran d. Sebab-sebab yang membantu dalam meghafal Al Quran e. Prinsip tahfidzul Quran f. Teknis dan metode menghafal al Quran F. Kegunaan Penelitian Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memiliki kegunaan, antara lain: 1. Bagi Peneliti Dengan adanya penelitian ini, maka penulis dapat menambah pengetahuan tentang motivasi menghafal al Quran serta pengaruh adanya media televisi dalam acara hafidz Indonesia dalam pendidikan. 2. Bagi Siswa Dengan adanya penelitian ini, maka siswa dapat termotivasi untuk belajar (membaca, mengahayati, megamalkan bahkan menghafal) al Quran melalui adanya media televisi acara hafidz Indonesia 3. Bagi Guru Agar para guru dapat memanfaatkan media televisi, khususnya acara hafidz Indonesia sebagai motivasi menghafal al Quran pada siswanya 4. Bagi Lembaga Sebagai salah satu sumbangan pemikiran untuk meningkatkan motivasi menghafal al Quran melalui media televisi acara hafidz Indonesia

8 mengingat pentingnya mempelajari al Quran yang digunakan sebagai pedoman hidup. G. Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 5 Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis kerja atau Hipotesis Alternatif (Ha) Yaitu hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh antara variabel X dan Y (Independent dan Dependent Variabel). Jadi hipotesis kerja (Ha) dalam penelitian ini adalah: Media televisi dalam acara Hafidz Indonesia mempunyai pengaruh terhadap motivasi menghafal al Quran siswa kelas 3 SDIT Ghilmani Ketintang Surabaya. 2. Hipotesis Nol atau Hipotesis Nihil (Ho) Yaitu hipotesis yang menyatakan tidak adanya pengaruh antara variabel X dan Y (Independent dan Dependent Variable). Jadi hipotesis nol dalam penelitian ini adalah: Media televisi dalam acara Hafidz Indonesia tidak mempunyai pengaruh terhadap motivasi menghafal al Quran siswa kelas 3 SDIT Ghilmani Ketintang Surabaya. 2006), 71. 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,

9 H. Definisi Operasional Definisi operasional ini dimaksudkan untuk memperjelas dan mempertegas kata-kata atau istilah kunci yang diberikan dengan judul penelitian PENGARUH MEDIA TELEVISI DALAM ACARA HAFIDZ INDONESIA TERHADAP MOTIVASI MENGHAFAL AL QURAN SISWA KELAS 3 SDIT GHILMANI KETINTANG SURABAYA. 1. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan. 6 Jadi yang dimaksud pengaruh adalah sesuatu yang terjadi sebagai akibat dari adanya dua hal yang saling berkaitan. 2. Media Televisi Televisi berasal dari kata tele dan visie, tele artinya jauh dan visie artinya penglihatan, jadi televisi adalah penglihatan jarak jauh atau penyiaran gambar-gambar melalui gelombang radio. 7 Dalam hal ini lebih menekankan pada penggunaan program acara yang direncanakan untuk mencapai tujuan pendidikan tanpa melihat siapa yang menyiarkan. 3. Hafidz Indonesia Hafidz Indonesia merupakan sebuah program unggulan Ramadhan RCTI, yaitu siaran televisi yang menampilkan kehebatan anak-anak yang 6 Anton M. Moeliono, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, (Jakarta : Balai Pustaka, 2005), 849. 7 Rusman, dkk.loc Cit, 184.

10 mampu menghafal rangkaian panjang ayat-ayat al Quran dengan luar biasa. 8 4. Motivasi Motivasi ialah suatu dorongan untuk membangkitkan semangat dalam meraih sesuatu yang ingin dicapai (tujuan pembelajaran). Motivasi merupakan salah satu unsur terpenting dalam pengajaran yang efektif. 9 5. Menghafal Al Quran Menurut kamus besar bahasa Indonesia menghafal berarti berusaha meresapkan kedalam pikiran agar selalu ingat. Dan Al Quran menurut bahasa, artinya bacaan atau yang dibaca. Adapun menurut istilah syara adalah Firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dalam bahasa Arab serta dipandang ibadah bagi orang yang membacanya. 10 Jadi menghafal Al Quran ialah usaha meresapkan bacaan yang berisi kumpulan wahyu ilahy kedalam pikiran agar selalu ingat. I. Sistematika Pembahasan Berikut pokok pembahasan yang penulis ketengahkan dalam penelitian kali ini adalah tentang permasalahan pokok mengenai pengaruh media televisi 8 www. rcti.tv/program/view/105/hafidz-indonesia. dilihat pada 08/07/2015. (06.15) 9 Slavin, Robert, Education Psychology:Theory and Practice diterjemahkan Marianto Samosir (Jakarta:PT Indeks, 2011), 98 10 Ahsin W. Al-Hafidz, Kamus Ilmu Al-qur an (Wonosobo: Amzah, 2005)

11 dalam acara Hafidz Indonesia terhadap motivasi menghafal al Quran siswa kelas 3 SDIT Ghilmani Ketintang Surabaya. Bab satu pendahuluan yang meliputi; a) latar belakang masalah, b) rumusan masalah, c) tujuan penelitian, d) kegunaan penelitian, e) hipotesis penelitian, f) ruang lingkup dan pembatasan masalah, g) definisi operasional, h) sistematika pembahasan. Bab dua landasan teori yang meliputi; A. Tinjauan tentang Media Televisi yang meliputi: 1) Pengertian Media Televisi, 2) Fungsi Televisi, 3) Karakteristik Media Televisi, 4) Manfaat Televisi, 5) Kelebihan dan Kekurangan Televisi sebagai Media Pembelajaran. B. Hafidz Indonesia yang meliputi: 1) Pengertian Hafidz Indonesia, 2) Tujuan dilaksanakannya Hafidz Indonesia. C. Motivasi yang meliputi: 1) Pengertian Motivasi, 2) Teori-teori Motivasi, 3) Macam-macam Motivasi, 4) Fungsi Motivasi, 5) Hal-hal yang dapat Menimbulkan Motivasi. D. Menghafal al Quran yang meliputi; 1) Pengertian menghafal al Quran, 2) Perintah Menghafal al Quran, 3) Keutamaan al Quran, Membaca al Quran dan Menghafal al Quran, 4) Sebabsebab yang membantu dalam menghafal al Quran, 5) Prinsip tahfidzul Quran, 6) Teknis dan metode menghafal al Quran, 7) Indikator Menghafal al Quran. Bab tiga metode penelitian yang mencakup; A. Jenis dan rancangan penelitian, B. Variabel, indikator, dan instrumen penelitian, C. Populasi dan sampel, D. Teknik pengumpulan data, E.Teknik analisis data.

12 Bab empat memaparkan hasil penelitian dan pembahasan dari keseluruhan bab, yang meliputi; A. Gambaran umum, B. Penyajian data, C. Analisis data. Bab lima penutup hasil rangkuman dari semua bab yang meliputi: A. Kesimpulan, dan B. Saran.