Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaringan tanpa kabel begitu pesatnya, banyak perusahaan perusahaan besar yang mulai mengembangkan jaringan tanpa kabel. Selain itu juga berkembang pula pemanfaatan teknologi jaringan tanpa kabel yang di gunakan untuk akses internet dan sharing data. Teknologi jaringan wireless menawarkan beragam kemudahan, kebebasan dan fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan teknologi jaringan kabel. Tetapi dalam penerapannya jaringan tanpa kabel mempunyai beberapa kelemahan, salah satu hal yang paling signifikan adalah dalam proses transfer data. Jaringan tanpa kabel yang masih menggunakan metode transmisi half duplex dapat mengakibatkan kurang maksimalnya throughput, karena dalam metode transmisi half duplex proses komunikasi antara receive (rx) dan transfer (tx) tidak bisa dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Sehingga mengakibatkan delay atau biasa disebut dengan turn around time. Dimana apabila turn around time ini sering terjadi dapat mengakibatkan turunnya kinerja jaringan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut dunia jaringan 1
2 komputer khususnya jaringan wireless menawarkan suatu alternatif yaitu teknologi Wireless Full Duplex OSPF. Full duplex OSPF adalah teknik mengubah mode transmisi wireless yang masih menggunakan half duplex menjadi full duplex, dengan tujuan untuk mendapatkan data rate yang tinggi dengan memanfaatkan routing OSPF. Kelebihan menggunakan routing OSPF adalah sudah mendukung fail over, sehingga apabila ada salah satu link yang mati, secara otomatis akan tercipta jalur sendiri. Saat ini jaringan wireless poin-to-point di Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana masih menggunakan teknologi half duplex dengan menggunakan routing static. Banyak kelemahan yang timbul pada teknologi ini, salah satunya mengakibatkan delay atau turn around time. Karena pada teknologi ini transfer dan receive dilakukan secara bergantian pada interface radio yang sama dan mengakibatkan throughput tidak maksimal, dan apabila terjadi link putus, proses downtime relative lama.(muhti Subiyantoro, 2011). Untuk mengatasi hal tersebut maka diterapkan teknologi full duplex OSPF agar throughput kedua link dapat maksimal dan proses transfer data antar kedua link juga meningkat. Selain itu apabila terjadi link down, secara otomatis jaringan akan akan melakukan fail over, sehingga dua jaringan yang saling terhubung tidak akan mengalami down.
3 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah yang di bahas di rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana melakukan perancangan dan membangun jaringan wireless point-to-point dengan menerapkan teknologi full duplex OSPF di FTI UKSW. 2. Bagaimana melakukan analisis terhadap sistem jaringan point-to-point yang telah menerapkan teknologi full duplex OSPF dengan menggunakan parameter throughput dan realibilitas kinerja jaringan tersebut. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dan manfaat yang di dapat dengan adanya pengembangan sistem full duplex dual OSPF ini adalah : 1. Merancang, membangun dan menganalisis sebuah jaringan komputer menggunakan teknolgi full duplex OSPF 2. Membangun sebuah jaringan wireless point-to-point dengan menerapkan teknologi full duplex OSPF untuk mengatasi kelemahan-kelemahan sistem jaringan wireless yang lama. 1.4 Batasan Masalah
4 Mengingat luasnya masalah yang akan dibahas, maka masalah teknologi informasi tentang metode full duplex OSPF pada jaringan wireless point-to-point mempunyai ruang lingkup sebagai berikut: 1. Menganalisa kecepatan throughput pada jaringan wireless dengan metode full duplex dual OSPF. 2. Analisa terbatas pada jaringan wireless point-to-point. 3. Tidak membahas terhadap keamanan jaringan WLAN. 4. Menggunakan pita frekuensi 2.4 GHz. 5. Perangkat yang di gunakan adalah Mikrotik Router Board RB443GL, dengan chipset Atheros R2N dan Antenna Grid Kenbotong dengan gain 24 Dbi. 6. Menyesuaikan dengan infrastruktur yang sudah di tersedia. 7. Menggunakan Routing OSPF. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini terbagi dalam lima bab. Setiap bab tersebut dibagi menjadi sub-sub bab adalah : Bab 1 Pendahuluan. Pada bab ini berisi mengenai hal-hal tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan pemanfaatan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan skripsi. Bab 2 Tinjauan Pustaka. Pada bab ini berisi tentang penjelasan singkat mengenai teori-teori dan metode yang menjadi
5 landasan penelitian terdahulu yang berkenaan dengan full duplex yang akan dianalisi dan juga diuraikan teori mengenai dasar-dasar jaringan wireless dan konsep dasar WLAN 802.11, Topologi wireless point-to-point dan full duplex OSPF Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem. Bab ini menyajikan uraian tahap demi tahap, dari tahap perancangan topologi, perancangan kebutuhan, hingga ke implementasi metode full duplex dual OSPF sebagai solusi pemecahan masalah. Bab 4 Hasil dan Pembahasan. Pada bab ini memuat hasil analisis dan pembahasan implementasi metode full duplex OSPF dan pengujiannya. Bab 5 Penutup. Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran yang didapat dari proses analisis kecepatan throughput dengan metode full duplex OSPF pada jaringan wireless point-topoint dan saran yang berguna untuk pengembangan metode ini.