Jl. Mayjen Bambang Soegeng Km. 5 Mertoyudan-Magelang Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN PO (PLAN AND ORGANIZE) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS DI RENTAL MOBIL PT.

Penyusunan Standar Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Kerjasama

REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE

PENERAPAN COBIT FRAMEWORK UNTUK MENILAI PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN (STUDI KASUS PADA KLINIK XYZ YOGYAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

KONSEP DAN DESAIN PERANGKAT LUNAK MATRIKS PENILAIAN BORANG PROGRAM STUDI SARJANA

PENGUKURAN TINGKAT MODEL KEMATANGAN PROSES COBIT MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB (Studi Kasus di STMIK AMIKOM Yogyakarta)

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE

Audit Sistem Informasi Layanan di Biro Administrasi Akademik pada Institut Informatika & Bisnis Darmajaya Menggunakan Cobit 4.1.

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN SIPMB MENGGUNAKAN MATURITY MODEL PROSES MENGELOLA DATA (DS11)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penting karena keberhasilan organisasi dapat dinilai salah satunya melalui

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN TATAKELOLA TI BERBASIS DELIVERY AND SUPPORT DI PERGURUAN TINGGI

Devi Karolita1), Yeni Anistyasari2) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya 2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN PADA PENDUKUNG JARINGAN SITU DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1

BAB 9. STANDAR DAN PROSEDUR (BAGIAN KEEMPAT)

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur *

MEMBANGUN PERANGKAT LUNAK MATRIKS PENILAIAN PADA BORANG PROGRAM STUDI SARJANA

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

PENGGUNAAN FRAMEWORK COBIT UNTUK MENILAI TATA KELOLA TI DI DINAS PPKAD PROV.KEP.BANGKA BELITUNG Wishnu Aribowo 1), Lili Indah 2)

Dosen : Lily Wulandari

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

Tingkat Kematangan Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT pada Layanan Teknologi Informasi (Studi Kasus : STIE MDP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PERENCANAAN MASTER PLAN PENGEMBANGAN TI/SI MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.0 (STUDI KASUS DI STIKOM)

ABSTRAK. COBIT, information technology governance, gap analysis, process of managing data, maturity level, BPK RI. PENDAHULUAN

Pengukuran Tingkat Kematangan Teknologi Informasi Menggunakan Cobit 4.1 Pada Universitas Jenderal Achmad Yani

Framework Penyusunan Tata Kelola TI

EVALUASI KEAMANAN DATA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT XYZ MELALUI AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BERDASARKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.

AUDIT SISTEM INFORMASI GRUP ASESMEN EKONOMI DAN KEUANGAN BANK INDONESIA WILAYAH IV DITINJAU DARI IT GOAL 7 MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.

BAB 3 1. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 4 (1), 2011, 1-8

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Pilar Nusa Mandiri Vol. VIII No.2, September 2012

KAJIAN KEMATANGAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SMKN 5 TANGERANG MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (Studi Kasus : Kementerian Agama Kantor Kota Pekanbaru)

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA DIGILIB UNIVERSITAS XYZ MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.0

Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ)

ABDURAHMAN ADISAPUTERA BAN-PT

Analisa Nilai Maturitas Dan Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Model COBIT Versi 4.1 (Studi Kasus BOB PT.Bumi Siak Pusako- Pertamina Hulu)

BAB I PENDAHULUAN. dan sasaran organisasi harus diimbangi dengan keefektifan dan keefisiensian

BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aktivitas penunjang yang cukup penting pada PT sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini operasional bisnis dijalankan dengan. dukungan teknologi informasi. Dengan semakin berkembangnya teknologi

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI)

Pengukuran Maturity Level E-Learning

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM)

AUDIT SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 PADA E-LEARNING UNISNU JEPARA

SWABUMI VOL IV No. 1, Maret 2016 ISSN X PENGUKURAN MATURITY LEVEL TATA KELOLA TI BERDASARKAN TUJUH KERANGKA KERJA COBIT 4.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK DI STMIK AMIKOM PURWOKERTO

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN IMPLEMENTASI ERP BERDASARKAN PERSPEKTIF PELANGGAN PADA PT. EMKL SBT

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan IS/IT yang pesat menyebabkan

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat cepat

PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi

PENILAIAN KESELARASAN ANTARA TUJUAN BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PT SARANA LUAS MAJU KIMIA

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian

ANALISA PENILAIAN MATURITY LEVEL TATA KELOLA TI BERDASARKAN DOMAIN DS DAN ME MENGGUNAKAN COBIT 4.1

SNIPTEK 2013 ISBN:

KERANGKA KERJA COBIT : SUATU TINJAUAN KUALITATIF AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI

Audit SI/TI Berbasis Cobit

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI UNTUK INSTITUSI PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA

PENGEMBANGAN MODEL INFORMATION TECHNOLOGY (IT) GOVERNANCE PADA ORGANISASI PENDIDIKAN TINGGI MENGGUNAKAN COBIT4.1 DOMAIN DS DAN ME

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

11-12 Struktur, Proses dan Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi

Analisa Kesenjangan Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk Proses Pengelolaan Data Menggunakan COBIT (Studi Kasus Badan Pemeriksa Keuangan RI)

METODOLOGI PENELITIAN

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

Audit Sistem Informasi Akademik Menggunakan COBIT 5 di Universitas Jenderal Achmad Yani

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

BEST PRACTICE PENGELOLAAN AKREDITASI PERGURUAN TINGGI (7-Standart)

ANALISA TATA KELOLA SISTEM INFORMASI PELAYANAN NASABAH MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0 DOMAIN DS3 (Studi Kasus: BMT PETA Cabang Blora)

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

Penerapan Teknologi Informasi pada sebuah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini merupakan penutup yang membahas kesimpulan berdasarkan

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

PENDAHULUAN Dengan seiring pesatnya perkembangan Teknologi Informasi yang terjadi sekarang ini khususnya di negara kita Indonesia. Teknologi tidak lag

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Maturity Level merupakan respersentasi kedewasaan proses sistem informasi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Pengembangan Metode Pengukuran Sistem IT Governance dengan Menggunakan Acuan Standard Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) sebagai Critical Succes Factor (CSF ) (Studi Kasus : Perguruan Tinggi XYZ) Uky Yudatama 1, Mukhtar Hanafi 2 123 Universitas Muhammadiyah Magelang Jl. Mayjen Bambang Soegeng Km. 5 Mertoyudan-Magelang E-mail : uky@scientist.com, zulfi_hani@yahoo.com Abstrak Akreditasi institusi perguruan tinggi adalah proses evaluasi dan penilaian secara komprehensif atas komitmen perguruan tinggi terhadap mutu dan kelayakan yang dijabarkan ke dalam sejumlah standar akreditasi. Standar akreditasi adalah tolok ukur yang terdiri atas beberapa parameter/indikator kunci yaitu (1) Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian (2) Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu (3) Mahasiswa dan lulusan (4) Sumber daya manusia (5) Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik (6) Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi (7) Penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan metode pengukuran sistem IT Governance dengan menggunakan acuan standard Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) sebagai factor penentu dalam mencapai suatu tingkat kesuksesan serta beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan oleh organisasi dalam mencapai tujuan IT. Data maping Grafik Spider yang dihasilkan dapat dilihat bahwa Perguruan Tinggi Y tingkat kematangan (maturity level) dalam pelaksanaan tata kelola IT lebih baik jika dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Z, sedang Perguruan Tinggi Z lebih baik jika dibandingkan dengan Perguruan Tinggi X. Hampir semua Perguruan Tinggi X, Y dan Z ternyata dalam system Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu perlu mendapatkan perhatian yang serius oleh organisasi dalam menentukan mutu institusi perguruan tinggi dalam mencapai tujuan IT. Kata Kunci : AIPT, Standard AIPT, IT Governance, COBIT, Critical Succes Factor, Maturity Level I. PENDAHULUAN Mutu institusi perguruan tinggi merupakan totalitas keadaan dan karakteristik masukan, proses dan produk atau layanan institusi perguruan tinggi yang diukur dari sejumlah standar sebagai tolok ukur penilaian untuk menentukan dan mencerminkan mutu institusi perguruan tinggi [1]. Penilaian mutu dalam rangka akreditasi institusi perguruan tinggi harus dilandasi oleh standar yang lengkap dan jelas sebagai tolok ukur penilaian tersebut, dan juga memerlukan penjelasan operasional mengenai prosedur dan langkah-langkah yang ditempuh, sehingga penilaian itu dapat dilakukan secara sistemik dan sistematis. Standar akreditasi adalah tolok ukur yang harus dipenuhi oleh institusi perguruan tinggi. Suatu standar akreditasi terdiri atas beberapa parameter (elemen penilaian) yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur dan menetapkan mutu dan kelayakan perguruan tinggi untuk menyelenggarakan programprogramnya [1]. COBIT adalah suatu metodologi yang memberikan kerangka dasar dalam menciptakan sebuah TI yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Tujuan COBIT adalah menyediakan model dasar yang memungkinkan pengembangan aturan yang jelas dan praktek yang baik dalam mengontrol informasi dalam suatu organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuannya. COBIT adalah suatu framework untuk membangun suatu IT Governance [3]. Dengan mengacu pada framework COBIT, suatu organisasi diharapkan mampu menerapkan IT governance dalam pencapaian tujuannya. IT governance mengintegrasikan cara optimal

dari proses perencanaan dan pengorganisasian,pengimplementasian,dukung an serta proses pemantauan kinerja TI [4]. Pemanfaatan teknologi informasi dapat memberikan implikasi kinerja yang lebih baik pada teknologi informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode pengukuran sistem IT Governance dengan menggunakan karakteristik proses yaitu dengan menggunakan acuan standard Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) sebagai hal yang perlu diperhatikan oleh organisasi dalam menentukan mutu institusi perguruan tinggi dalam mencapai tujuan IT. 7. Penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerja sama Pengembangan metode pengukuran menggunakan COBIT Process Relation sebagai dasar dimana dalam COBIT Process Relation [5], hasil pengukuran yang dilakukan adalah berupa maturity level. Tetapi dalam COBIT Process relation hasil dari pengukuran masih dibagi ke dalam masing-masing kontrol objectives dan belum menggambarkan operasi internal yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuan bisnisnya [4]. II. PEMBAHASAN Dalam melaksanakan keseluruhan proses akreditasi institusi perguruan tinggi terdapat salah satu aspek pokok yang perlu diperhatikan [2]. Aspek tersebut adalah standar akreditasi yang digunakan sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi dan menilai mutu kinerja, keadaan dan perangkat kependidikan suatu institusi perguruan tinggi [6]. Dua hal sebagai parameter (indikator kunci) yang dapat digunakan sebagai dasar yaitu [5]: a. Penyajian data dan informasi mengenai kinerja, keadaan dan perangkat kependidikan yang dituangkan dalam instrumen akreditasi. b. Evaluasi dan penilaian mutu kinerja, keadaan dan perangkat kependidikan. Gambar 1. COBIT IT Process Relation Dalam penelitian ini proses pengukuran dikombinasikan dengan proses pemetaan Control Objectives COBIT ke dalam standard yang bada dalam Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi untuk mencapai tujuan IT [5]. Proses pengukuran yang dihasilkan dan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2. Standar akreditasi program studi sarjana mencakup standar tentang komitmen program studi sarjana terhadap kapasitas institusional (institutional capacity) dan komitmen terhadap efektivitas program pendidikan (educational effectiveness), yang dikemas dalam tujuh standar akreditasi [1], yaitu: 1. Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian 2. Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu 3. Mahasiswa dan lulusan 4. Sumber daya manusia 5. Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik 6. Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi Gambar 2. Proses Pengukuran Framework COBIT terdiri dari 34 high-level control objective, dimana tiap-tiap IT proses

dikelompokkan dalam empat domain utama, yaitu [4]: 1. Planning and Organization: mencakup strategi dan taktik yang menyangkut identifikasi tentang bagaimana TI dapat memberikan kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan bisnis organisasi sehingga terbentuk sebuah organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi yang baik pula. 2. Acquisition and Implementation: identifikasi solusi TI dan kemudian diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses bisnis untuk mewujudkan strategi TI. 3. Delivery and Support: Domain yang berhubungan dengan penyampaian layanan yang diinginkan, yang terdiri dari operasi pada system keamanan dan aspek kesinambungan bisnis sampai dengan pengadaan training. Maping standard akreditasi ke dalam Control Objectives/Detail Control Objectives COBIT dilakukan untuk mendukung perancangan desain kontrol yang sesuai dengan masing-masing CSF (Critical Succes Factor) requirement yang ditetapkan. COBIT digunakan sebagai baseline dan acuan dalam desain kontrol yang dibutuhkan. COBIT dipilih sebagai baseline karena COBIT merupakan good practice kontrol TI yang closely linked dengan obyektif bisnis dalam domain teknologi informasi. Berikut adalah mapping CSF ke COBIT untuk proses pengukuran pada perguruan tinggi. Tabel 1.Pemetaan Proses Kontrol kedalam Cobit 4. Monitoring: Semua proses TI perlu dinilai secara teratur dan berkala bagaimana kualitas dan kesesuaiannya dengan kebutuhan kontrol. Gambar 3 berikut ini adalah bentuk framework COBIT. Framework ini dipilih karena Memiliki tolak ukur dan kontrol yang sesuai dengan karakteristik TI PT dalam menentukan tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan IT Governance [2]. Proses pengukuran yang dilakukan diatas baru menghasilkan maturity level pada masing-masing control objectives yang sesuai dengan masing-masing internal proses berdasarkan hasil pemetaan [2]. Model kematangan (Maturity Model) digunakan sebagai alat untuk melakukan self assessment oleh manajemen teknologi informasi secara lebih efisien. Model kematangan untuk pengelolaan dan kontrol pada proses informasi didasarkan pada metode evaluasi perusahaan atau organisasi, sehingga dapat mengevaluasi sendiri [4]. Tabel 2. Representasi Index Kematangan Gambar 3. Framework Cobit Indeks Level Kematangan Kematangan 0,00 0,51 0 Non Existent 0,51 1,50 Initial/ Ad Hoc 1,51 2,50 Repeutable but Intuitive 2,51 3,50 Defined 3,51 4,50 Managed and Measurable 4,51 5,00 Optimised

Dalam penilaian tingkat kematangan tingkat kematangan yang digunakan memiliki rentang 0 sampai 5. Tingkat penilaian yang digunakan ini ditentukan berdasarkan kriteria yang dicapai oleh sebuah tingkat untuk sebuah kategori. Kematangan setiap proses teknologi informasi selanjutnya diidentifikasi dengan membandingkan index kematangan dan level kematangan untuk mengungkapkan kondisi kematangan proses pada saat ini. Maturity level dari masing-masing internal proses dihitung dengan perhitungan berikut [3]: diinginkan, ini berarti tujuan bisnis yang diinginkan hamper sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk level kematangan yang diperoleh pada level Managed and Measurable. Untuk Perguruan Tinggi X perlua adanya evaluasi dan pembenahan serta membuat rencana strategis yang tepat dan sesuai agar ke depannya dapat mendapatkan hasil yang optimal sesuai apa yang diharapkan terutama dalam melaksanakan tata kelola IT. Hampir semua Perguruan Tinggi X, Y dan Z ternyata dalam system Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dari hasil yang didapatkan melalui maping maturity level mendapatkan nilai yang lebih kecil jika dibandingkan dengan factor/ standard yang lain. III. KESIMPULAN Pengukuran yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang dirancang sebelumnya dimana metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui checklist dan interview. Hasil dari pengukuran yang dilakukan adalah maturity level yang menggambarkan sistem IT organisasi dalam maturity level COBIT dan dalam dilihat pada gambar Gambar 4. Hasil Pengukuran Mapiing CSF ke dalam COBIT (Perguruan Tinggi XYZ) Data maping Grafik Spider yang dihasilkan dapat dilihat bahwa Perguruan Tinggi Y tingkat kematangan (maturity level) dalam pelaksanaan tata kelola IT lebih baik jika dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Z, sedang Perguruan Tinggi Z lebih baik jika dibandingkan dengan Perguruan Tinggi X. Hampir semua tingkat kematangan pada Perguruan Tinggi Z mencapai target yang 1. Ada beberapa point penting sebagai CSF (Critical Succes Factor) yang diperoleh bahwa proses yang perlu diperhatikan oleh organisasi dalam mengoptimalkan IT dalam mendukung organisasi untuk mencapai mutu dan tujuannya adalah: a. Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian. b. Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu. c. Mahasiswa dan lulusan. d. Sumber daya manusia. e. Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik. f. Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi. g. Penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama. 2. Data maping Grafik Spider yang dihasilkan dapat dilihat bahwa Perguruan Tinggi Y tingkat kematangan (maturity level) dalam pelaksanaan tata kelola IT lebih baik jika dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Z, sedang Perguruan Tinggi Z lebih baik jika dibandingkan dengan Perguruan Tinggi X. 3. Hampir semua Perguruan Tinggi X, Y dan Z ternyata dalam system Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu perlu mendapatkan perhatian yang serius.

IV. DAFTAR PUSTAKA [1] BAN-PT, Buku I Naskah Akademik Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, Jakarta, 2008. [2] Muyatrini, Kuswardhani dan Sembiring, Jaka, ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI UNTUK INSTITUSI PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA, Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia 3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung. [3] Pederiva,A.2003. The COBIT Maturity Model in a Vendor Evaluation Case.Information System Control Journal Volume 3 (www.isaca.org) [4] Stuart McGregor, Enterprise Architecture and COBIT, The Open Group, 2003 [5] Supangkat, Suhono Harso dan Ari Jaya, Made, PENGEMBANGAN METODE PENGUKURAN SISTEM IT (KASUS: PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA), Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia 3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung [6] Setiawan, Alexander, EVALUASI PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI SWASTA YOGYAKARTADENGAN MENGGUNAKAN MODEL COBIT FRAMEWORK, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008) ISSN: 1907-5022 Yogyakarta.