MENYIAPKAN PERALATAN PENYEMBELIHAN

dokumen-dokumen yang mirip
MENERAPKAN HIGIENE SANITASI

MENERAPKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

MELAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK HEWAN

MENETAPKAN STATUS KEMATIAN HEWAN

MENERAPKAN TEKNIK PENYEMBELIHAN HEWAN

MENGKOORDINASIKAN PEKERJAAN

MENETAPKAN KESIAPAN HEWAN UNTUK DISEMBELIH

MEMERIKSA KELAYAKAN PROSES PENYEMBELIHAN

MENERAPKAN PRINSIP KESEJAHTERAAN HEWAN

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN PROSES GERINDA Menggerinda Alat Potong

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

III. METODE PENELITIAN. Adapun tempat pengerjaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

Kehidupan sehari-hari di rumah sangat bergantung pada pisau dapur. Pisau IKEA 365+ adalah pisau untuk penggunaan sehari-hari. Dengan kualitas yang

BAB VII PEMELIHARAAN RUTIN PADA LEMARI ES

Penggorengan impian yang memiliki hal-hal baik penggorengan. besi, sangat tahan karat dan tidak memerlukan perawatan yang rumit

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

Sanitasi Peralatan. Nikie Astorina YD, SKM, M. Kes Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP

MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MEMAHAT) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

IKEA 365+ GNISTRA. Pisau

Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

Untuk menjamin makanan aman

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT. BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN No. : 02/BAP/APBN/X/2010

IKEA 365+ Peralatan masak

Garansi ini berlaku untuk penggunaan kitchen set rumah tangga serta tunduk pada syarat dan ketentuan yang tercantum dalam brosur ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

BAB III METODE PEMBUATAN

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

JE65 PERLINDUNGAN PENTING. Alat Pengambilan Sari / Ekstraktor Jus 2 Kecepatan

PERSIAPAN BAHAN MAKANAN 2

Materi Kuliah PROSES GERINDA. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

BAB XIII PENGECATAN A.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Kehidupan sehari-hari di rumah menuntut tinggi pada pisau dapur. Pisau SLITBAR adalah pisau kualitas tinggi dalam segala detail, dengan desain yang

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk;

Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

PENANGANAN DAGING KURBAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Kerja Resmi Perusahaan. Waktu observasi : Senin, 21 Jamuari Prosedur Kerja Resmi Perusahaan A.

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

BAB IV PROSES PRODUKSI

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

TROVÄRDIG. peralatan masak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

IKEA 365+ peralatan masak

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

BAKU 4 PROSES GURDI (DRILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar

Kehidupan sehari-hari di rumah menuntut tinggi pada pisau dapur. Pisau GYNNSAN dirancang untuk digunakan sesering mungkin. Desainnya dimulai dari

BAB III METODE PEMBUATAN ALAT

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Pembuatan, Pemasangan dan Pengoperasian Tungku Perlakuan Panas untuk Pande Besi. Laporan Teknis Pemasyarakatan Teknologi

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan daya tahan ikan mentah serta memaksimalkan manfaat hasil tangkapan

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

BAB 4 PROSES GURDI (DRILLING)

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

III. METODOLOGI PENELITIAN

SIDIK GUNRATMONO NIM : D

FAVORIT. peralatan masak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

SAP (SATUAN ACARA PENGAJARAN) DIARE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian

PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

Pengertian peralatan pengolahan makanan. Klasifikasi peralatan pengolahan makanan

Petunjuk ~ wacana yang berisi penjelasan suatu proses pembuatan sesuatu / penggunaan sesuatu. ~ Wacana eksposisi proses yang menggunakan pilihan kata

MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat. Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

Cara membuat steak tenderloin mudah dan sederhana.hasilnya pun sangat mantap dan gurih

PENYAMAKAN KULIT. Cara penyamakan melalui beberapa tahapan proses dan setiap tahapan harus berurutan tidak bisa di balak balik,

Berbagi Kehangatan Masakan Kambing Bango

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

BAB II STUDI LITERATUR

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair :

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6]

Transkripsi:

BAHAN AJAR PELATIHAN JURU SEMBELIH HALAL KODE UNIT KOMPETENSI : A. 016200.008.01 MENYIAPKAN PERALATAN PENYEMBELIHAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015

DAFTAR ISI I II III IV V VI VII VIII IX JUDUL KOMPETENSI DASAR IDIKATOR KOMPETENSI LANGKAH KEGIATAN GAMBAR Teori Fungsioal A. Jenis Pisau B. Mengasah Pisau C. Membersihkan Pisau D. Menyimpan Pisau ALAT DAN BAHAN ASPEK YANG DINILAI KEAMANAN KERJA DAFTAR PUSTAKA LEMBAR EVALUASI KUNCI JAWABAN TIM PENYUSUN Halaman

I. JUDUL : MENYIAPKAN PERALATAN PENYEMBELIHAN II. KOMPETENSI DASAR : Setelah selesai berlatih peserta dapat menyiapkan peralatan penyembelihan dengan benar III. INDIKATOR KOMPETENSI : Setelah selesai berlatih peserta mampu : 1. Memilih jenis pisau untuk menyembelih sesuai kegunaannya 2. Mengasah pisau untuk menyembelih dengan benar 3. Membersihkan pisau sesuai prosedur dan persyaratan higiene dan sanitasi 4. Menyimpan pisau sesuai prosedur penyimpanan III. LANGKAH KERJA No Urutan Uraian 1. Memilih jenis pisau 1.1 Menjelaskan spesifikasi pisau untuk menyembelih sesuai peruntukannya 1.2 Mengidentifikasi ukuran pisau sesuai dengan jenis hewan yang akan disembelih 2. Mengasah pisau 2.1 Memilih spesifikasi pengasah pisau untuk menyembelih sesuai dengan persyaratan 2.2 Mengasah pisau dengan teknik sesuai dengan jenis dan spesifikasi pisau 2.3 Menguji ketajaman pisau sesuai dengan

metode pengujian 3. Membersihkan pisau 3.1 Menjelaskan prosedur pembersihan pisau sesuai spesifikasi penggunaan 3.2 Melakukan pembersihan pisau dengan teknik sesuai persyaratan higiene sanitasi No Urutan Uraian 4. Menyimpan pisau 4.1 Memeriksa kesiapan tempat penyimpanan sesuai ketentuan 4.2 Melakukan penyimpanan pisau sesuai dengan prosedur IV. GAMBAR a b Gambar 1. Jenis-jenis pisau penyembelihan untuk ruminansia : a. curved boning; b. beef skinning a

b Gambar 2. Jenis-jenis pengasah pisau : a. sharpening steel; b. batu asah Gambar 4. Mengasah pisau dengan batu asahan : a.cara mengasah pisau dengan batu asahan; b. pola dasar cara mengasah pisau menggunakan batu asahan

Gambar 3. Cara mengasah pisau menggunakan sharpening steel Gambar 5. Cara mengasah pisau dengan menggunakan Gerinda Gambar 6. Cara membersihkan pisau Gambar 7. Sarung penyimpan pisau c

V. TEORI FUNGSIONAL Pisau ialah alat yang digunakan untuk memotong sebuah benda. Pisau terdiri dari dua bagian utama, yaitu bilah pisau dan gagang atau pegangan pisau. Bilah pisau terbuat dari logam pipih yang tepinya dibuat tajam; tepi yang tajam ini disebut mata pisau. Pegangan pisau umumnya berbentuk memanjang agar dapat digenggam dengan tangan. Alat ini biasanya diproduksi dari material baja pilihan kualitas Internasional khusus untuk pisau, antara lain: baja O1, baja D2, baja 440C, baja ATS-34 dan baja Damascus. Jenis baja yang dipergunakan akan tertera pada bilah pisau, kecuali baja Damascus yang sudah terlihat dari Pamornya. Baja jenis 440C sesuai dengan standar AISI (American Iron Standard Institute). Kekerasan baja pisau yang diproduksi dihardening (diperkeras) ± 58-60 Hrc (Standard Rookwell). A. Jenis Pisau Ada beraneka ragam bentuk dan ukuran pisau dimana masing-masing mempunyai kegunaan yang spesifik. Berikut ini adalah contoh berbagai jenis pisau : 1. Pisau boning, mempunyai mata pisau yang pendek dan dipakai untuk mengeluarkan tulang. 2. Pisau steak, lebih besar dan dipakai untuk mengiris dan memilah-milah daging. 3. Pisau skinning, dapat digunakan sebagai pisau steak (pendek) dan sebagai pisau serba guna. Jenis pisau yang biasanya digunakan untuk menyembelih hewan rumiansia adalah pisau curved boning dan skinning (gambar 1). B. Mengasah pisau Penyembelihan hewan dilakukan dengan pisau yang tajam untuk mempercepat proses kematian hewan dan sebagai wujud penerapan animal welfare. Sesuai dengan tuntunan dalam agama Islam, bahwa salah satu bentuk berbuat ikhsan kepada hewan yang akan disembelih adalah dengan menajamkan

pisau untuk penyembelihan. Berikut ini adalah beberapa cara untuk menajamkan pisau, yaitu : 1. Mengasah dengan menggunakan batu asahan (Gambar 4). Cara mengasah pisau ada berbagai cara, tergantung kepada selera seseorang. Tidak cara yang spesifik atau khusus bagaimana cara yang betul untuk mengasah mata pisau. Masing-masing mempunyai cara tersendiri. Berikut ini adalah tips mengasah pisau : a. Asahlah pisau setiap pagi sebelum mulai bekerja b. Basuhlah batu dengan sabun agar batu tetap bersih, hal ini juga membantu proses pengasahan. c. Pada saat mulai mengasah, tekan pisau ke arah batu dengan kuat kemudian secara bertahap lakukan dengan tekanan yang tidak terlalu kuat 2. Mengasah dengan menggunakan Sharpening steel. Tujuan dari penggunaan alat ini adalah : a. Membuang burr pada mata pisau setelah diasah. Burr adalah sisa besi yang dihasilkan oleh batu asahan. b. Untuk menajamkan/membetulkan mata pisau setelah digunakan pada satu jangka masa tertentu c. Untuk mengembalikan ketajam pisau seperti semula Tingkat kehalusan batang Sharpening steel dapat dilihat pada nomor yang tertera pada batangnya. Derajat sudut yang digunakan untuk menggesekkan mata pisau pada sharpening steel adalah kurang lebih 20⁰. Jika setelah menggesekkan mata pisau pada sharpening steel tapi masih tidak mendapat ketajaman yang memuaskan, pisau tersebut perlu di asah kembali, walaupun pisau terbaik maka akan tumpul juga jika selalu digunakan terus-menerus. Mata pisau yang sudah aus tidak boleh diasah menggunakan sharpening steel untuk mendapatkan ketajaman pisau tetapi harus diasah dengan batu asah untuk mendapatkan ketajamannya kembali. Berikut ini adalah tips menggunakan sharpening steel: a. Asahlah pisau dengan sudut yang sama ( derajat kemiringan ) seperti mengasah pisau di batu asahan. Gunakan tekanan yang tidak terlalu kuat.

b. Pada saat anda mengasah pisau menggunakan pengasah ini, jangan hanya mengasah satu sisi pisau saja. Akan tetapi lakukan secara bergantian untuk kedua belah sisinya. Hal ini dapat membuat pisau lebih tajam untuk jangka waktu yang lebih panjang. Berhentilah mengasah pisau setelah dua sisi pisau terarah ( harus sisi kiri dan sisi kanan secara lengkap atau benar). Jangan hanya mengasah satu sisi pisau saja lalu berhenti, lakukan secara seimbang. Jangan berhenti pada sisi yang sama pada saat mulai mengasah. Selalu diakhiri pada sisi yang berlawanan. Hal ini dapat membuat pisau lebih tajam dalam waktu yang panjang (Gambar 3). c. Sharpening steel harus dijaga kebersihannya terutama dari karat. Keringkan sharpening steel setiap kali selesai digunakan dengan menggunakan lap kering. 3. Mengasah pisau dengan mesin Gerinda (Gambar 5). Beberapa fungsi mesin gerinda, yaitu : a) Membuang bahan yang tidak berguna / berlebih pada alat kerja; b) Mengasah atau membentuk sudut-sudut mata potong pada peralatan/perkakas potong, seperti mata bor, pisau, pahat bubut dan lain sebagainya; c) Menghasilkan permukaan potong dengan kehalusan tinggi; dan d) Memotong benda kerja yang mempunyai kekerasan yang tinggi dimana mesin-mesin lainnya seperti mesin bubut, mesin skrap tidak dapat melakukannya. C. Membersihkan Pisau Agar pisau selalu dalam keadaan terawat, maka ada beberapa hal yang perlu kita hindari, yaitu : a. Membiarkan berkarat. Karat sangat berbahaya apabila masuk ke dalam perut manusia. Oleh sebab itu pilih pisau yang anti karat dengan bahan stailess steel atau yang lainnya yang tahan karat. b. Membiarkan noda menempel pada pisau c. Membiarkan bau tak sedap

Setelah pisau digunakan, maka segera dibersihkan atau dicuci. Berikut ini prosedur sanitasi pisau (Gambar 6) : a. Bersihkan pisau dari lemak dan darah yang menempel dengan air mengalir lalu celupkan menggunakan air panas b. Cuci dan sikat pisau beserta gagangnya dengan menggunakan sikat plastik yang diberi sedikit sabun c. Lakukan penggosokan dengan seksama ke seluruh bagian dari ujun sampai gagang pisau d. Bilas dengan air bersih, kemudian dengan air panas untuk lebih efektif D. Menyimpan Pisau Pisau yang telah dibersihkan/dicuci kemudian disimpan dengan benar untuk menghindari karat. Berikut ini beberapa tips perawatan dan penyimpanan pisau : a. Setelah dipakai, pisau dibersihkan, dikeringkan, kemudian dilapisi pelumas, kemudian disimpan di tempat yang kering. Demikian juga bila sudah dipegang bladenya, karena garam keringat dapat menyebabkan pisau berkarat. Cuci segera pisau setelah digunakan untuk memotong bahan yang mengandung asam. Ini untuk menjaga warna mata pisau agar tidak cepat berubah dan berkarat. b. Pada waktu tidak dipakai, sebaiknya pisau dikeluarkan dari sarungnya (Gambar 7) dan disimpan pada tempat yang kering. c. Sebaiknya pisau tidak dipakai untuk menggali tanah, karena akan menjadi tumpul (mineral-mineral unsur tanah kekerasannya bisa melebihi kekerasan pisau, juga tingkat keasaman dari tanah tersebut juga bisa mengakibatkan karat). d. Pisau sebaiknya tidak digunakan untuk mengorek-ngorek bara api karena bisa mengakibatkan proses tempering atau penurunan dari kekerasan baja pisau, sehingga mudah tumpul.

e. Pengasahan pisau sebaiknya dengan alat pengasah yang cukup baik (ada batu asahan halus di supermarket).agar pisau tidak cepat tumpul, segera keringkan pisau sebelum disimpan. Jika sudah terlanjur tumpul, asahlah pisau. f. Pisau jangan sampai terkena asam pekat, karena dapat mengakibatkan korosif/karat. g. Penggunaan pisau harus tepat sesuai dengan jenis fungsi setiap pisau, misalnya pisau tebas untuk menebas, pisau skinner untuk menguliti atau mengupas, tidak untuk di bacokkan ke tulang. Jadi gunakan pisau sesuai dengan bentuk, ukuran, ketebalan serta sudut ketajaman pisaunya. h. Jika pisau tidak dipakai dalam jangka waktu lama, setelah dicuci dan dilap kering, oleskan minyak goreng pada pisau, tipis-tipis saja, kemudian lap dengan tisu. Saat disimpan, bungkus pisau dengan kertas tisu (paper towel) dan sebelum menggunakan pisau yang telah lama disimpan, bersihkan dulu dengan lap bersih untuk menghindari kontaminasi bakteri pada pisau. DAFTAR PUSTAKA Mylan, T. 2014. The Meat Hook Meat Book : Buy, Butcher and Cook Your Way to Better Meat. Artisan. Canada Shackleford, S. 2010. Blade s Guide to Knives and Their Values. 7th Edition. The Complete Handbook of Knife Collecting The Editors of Time-Life Books. 1979. The Good Cook. Techniques & Recipes. Beef & Veal. Alexandria. Virginia. VI. ALAT DAN BAHAN : 1. Peralatan : jenis-jenis pisau,bak disifeksi (sanitizer), jenis-jenis pengasah pisau 2. Bahan : sabun, air, disinfektan, alat pelindung diri, kertas HVS VII. UNSUR YANG DINILAI

1. Ketepatan mengidentifikasi ukuran pisau sesuai dengan jenis hewan yang akan disembelih 2. Ketepatan melakukan teknik pembersihan pisau sesuai persyaratan higiene dan sanitasi 3. Ketepatan menguji ketajaman pisau penyembelihan 4. Ketepatan melakukan penyimpanan pisau VIII. KEAMANAN KERJA Hati-hati pada saat megasah pisau dengan sharpenig steel, lakukan dengan dengan hati-hati dan gunakan glove baja di tangan kiri untuk melindungi tangan dari luka karena pisau. TIM PENYUSUN 1. Drh. Dwi Windiana, MSi 2. Drh. Iskandar Muda, MSc 3. Drh. Reni Indarwati 4. Drh. Wisnu Wasisa Putra, MP 5. Drh. Supratikno, MSi 6. Drs. Asnawi