BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut (Sugiyono, 2013: 3) metode penelitian adalah cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Deskriptif adalah penelitian yang hanya benar-benar memaparkan apa

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian yaitu pembelajaran tari piring dua belas dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN I RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH) Pertemuan Pertama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan mendeskripsikan,

KEMAMPUAN MENARI BEDANA SISWI KELAS XI DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER. (Jurnal) Oleh. Nia Daniati

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Jenis deskriptif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sardiman A.M. (2012). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, membahas

BAB III METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Mahmud, 2011: 23). Metode penelitian juga digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara melakukan penelitan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dipaparkan data-data dan menganalisis data. Istilah deskriptif

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui media lagu anak-anak ditaman kanak islam Al-Amin Bandar Lampung.

ABSTRAK PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SISWA DI SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG. Oleh Widya Tri Ningrum

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan pendekatan

PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal) Oleh NADIA APRINA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2012:6).

PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA SISWA SMP XAVERIUS METRO ELISABETH HESTI ARIYANTI ABSTRAK

LAMPIRAN 1 PANDUAN OBSERVASI. 1. Tujuan

KEMAMPUAN SISWA MENARI BEDANA MELALUI METODE LATIHAN DI SMP NEGERI 2 SEPUTIH MATARAM ABSTRACK

PEMBELAJARAN TARI BEDANA MARAWIS PUTRI DI SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal) Oleh DEWI LESTARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini sifat nya masih sederhana apabila diamati dari buku-buku serta hasil

Penerapan Metode Group Investigasi Dalam Pembelajaran Tari Bedana Di SMP Wiratama Kotagajah. (Jurnal Penelitian) Oleh TANJUNG ASMARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Skinner belajar adalah suatu prilaku. Pada saat orang belajar, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Judul penelitian yaitu pembelajaran gerak tari berdasarkan metode imitasi di kelas

PEMBELAJARAN TARI KREASI LAMPUNG DENGAN KONSEP KOREOGRAFI NONLITERAL DI SMPN 1 METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh NOVA DELYANTI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dipilihnya pendekatan

RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH) Pertemuan Pertama. : Ekstrakurikuler Tari (Pengembangan Diri)

PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA MENGGUNAKAN METODE IMITASI DI TK FRANSISKUS 01 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian) Oleh: Geby Finka Rani

LAMPIRAN 1. Perangkat Pembelajaran Seni Budaya/Seni Tari

PENERAPAN EVALUASI FORMATIF PADA PEMBELAJARAN TARI BEDANA DI SMK WIYATA KARYA NATAR. (Jurnal Penelitian) Oleh FIVITA AYU

PEMBELAJARAN TARI MELINTING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SMAN 10 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh FATIMAH AZZAHRAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif adalah desain yang digunakan untuk memaparkan secara sistematis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Media pedidikan memiliki pengertian alat bantu proses belajar baik di dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MELALUI METODE DEMONSTRASI DI SMAN 9 BANDAR LAMPUNG. Oleh RAHMAWATI (Jurnal)

BAB III METODE PENELITIAN. adalah jenis deskriptif kualitatif. Penelitian akan mengamati fakta, gejala-gejala

PEMBELAJARAN TARI BEDANA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI SMA NEGERI 4 METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh MARLINA ZULKARNAIN

PEMBELAJARAN TARI BEDAYO TULANG BAWANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SMP NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model ini dianggap paling hebat, kalau tidak mau dikatakan sebagai satu-satunya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut

III. METODE PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMA PERINTIS 2 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian) Oleh ARIYADI

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

III. METODE PENELITIAN. penelitian suatu subyek akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN SMP NEGERI 1 BATANGHARI. (Jurnal Penelitian) Oleh

PEMBELAJARAN GERAK DASAR TARI LAMPUNG MENGGUNAKAN MODEL GERLACH DAN ELY DI SMA. (Jurnal Penelitian) Oleh: FERLITA RORA SUMETA

BAB III METODE PENELITIAN

Ekspresi. Baik Sekali 2. SFT Cukup. Baik Sekali Baik Sekali 5. BL Cukup 6. RSD Cukup 3.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hamalik, 2011 dalam bukunya Kurikulum dan Pembelajaran mengatakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disekitar individu, belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada

BAB II LANDASAN TEORI. Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Furchan (1992:21), metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

( ) Administrasi Bisnis 2014 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro

PEMBELAJARAN TARI KREASI LAMPUNG MELALUI KOREOGRAFI DI SMAN 5 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian) Oleh NABILLA KURNIA ADZAN

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadiankejadian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian Deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

: mempraktikan tari tradisional tari zapin dengan menggunakan pola lantai dan. No. Ragam Nama gerak Hit Uraian gerak 1. Masuk awal

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif, hal ini didasarkan pada unsur-unsur pokok yang harus ditemukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

PEMBELAJARAN TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS X. (Jurnal Penelitian) Oleh FREDI TENANG

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUNTEN DALAM KEGIATAN EKTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 SEPUTIH BANYAK. (Jurnal Penelitian) Oleh NI WAYAN PRAMI

PEMBELAJARAN TARI KIPAS NYAMBAI BEBAI MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DI SDN 1 WAYSINDI. (Jurnal Penelitian) Oleh: INNA RAHMADONA

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 13.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari berpasangan/ kelompok tari bedana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS mata pelajaran PKn terhadap prestasi belajar PKn dengan. menggunakan teknik pokok wawancara, serta teknik penunjang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN. Desain Penelitian Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Jenis penelitian kualitatif adalah jenis penelitian dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna. Dipilihnya penelitian kualitatif ini karena gejala - gejala informasi atau keterangan dari hasil pengamatan selama proses berlangsung (Sugiyono, 202:2) Berdasarkan judul penelitian yaitu pembelajaran tari bedana dengan menggunakan metode demonstrasi di MTsN 2 Bandar Lampung maka jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif bertujuan mendeskripsikan apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterprestasikan kondisi - kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada (Mardalis,200:26)..2 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah data - data yang berasal dari guru bidang studi seni budaya Yuniarti yang juga merupakan Pembina ekstrakurikuler seni tari

2 di MTsN 2 Bandar Lampung dan 0 siswa kelas VIII yang mengikuti kelas ekstrakurikulet tari di MTsN 2 Bandar lampung.. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah - langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Secara umum terdapat empat macam teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan (Sugiyono,202:22-22).. Observasi Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan non participant observation (Sugiyono, 202:) Dalam observasi ini dituntut keterlibatan dan keikutsertaan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan diharuskan untuk ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan suka dukanya. (Sugiyono, 202:)

observan sebagai pengajar dan pengamat (observasi partisipasi) pada kelas ekstrakurikuler tari di MTsN 2 Bandar Lampung yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dengan melakukan pengamatan terhadap pembelajaran seni tari pada siswa di MTsN 2 Bandar Lampung. Melalui observasi ini diharapkan dapat diperoleh data tentang pembelajaran seni tari pada siswa di MTsN 2 Bandar Lampung...2 Dokumentasi Dalam penelitian ini menggunakan dokumen berbentuk catatan lapangan dan foto - foto selama proses pembelajaran. Alat dokumentasi berupa handphone, dan juga berupa catatan - catatan tertulis. Handphone dan handycam digunakan untuk pengambilan foto dan video selama pembelajaran berlangsung... Wawancara Wawancara juga digunakan dalam teknik pengumpulan data. Wawancara digunakan apabila ingin dilakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Untuk mendapatkan data yang representatif baik data primer maupun sekunder, digunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu sebagai bentuk komunikasi yang bertujuan memperoleh informasi (Sugiyono, 202:7) Wawancara dilakukan kepada guru seni budaya yakni ibu Yuniarti dan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler di MTsN 2 Bandar lampung untuk mengetahui keadaan lingkungan dan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler.

.. Tes Praktik Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 200: 9). Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan belajar tari bedana siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di MTsN 2 Bandar Lampung. Tes ini dilaksanakan pada pertemuan terakhir, meliputi tes menari yang mengacu pada unsur-unsur tari, yaitu wiraga, wirama, wirasa.. Serta aktifitas belajar siswa, dan lembar penilaian aktivitas guru pada kegiatan ekstrakurikuler. Untuk menyatakan gerak tari yang dilakukan siswa sebagai hasil belajar digunakan instrumen yang berupa lembar pengamatan yaitu sebagai berikut: Tabel. Instrumen Penilaian Pengamatan Tes Praktik menari tari bedana. Skor No Aspek Skor Maksimum Bentuk Gerak (Wiraga) a Siswa mampu memeragakan 9 motif gerak tari bedana dengan tepat b Siswa mampu memeragakan 7 motif gerak tari bedana dengan tepat c Siswa mampu memeragakan motif gerak tari bedana dengan tepat d Siswa mampu memeragakan motif 2 gerak tari bedana dengan tepat e Siswa tidak mampu memeragakan motif gerak tari bedana dengan tepat 2 Kesesuaian Gerak Dengan Musik (Wirama) a. Siswa mampu memeragakan semua gerak sesuai dengan musik. b. Terdapat 7 gerak dilakukan sesuai dengan musik. c. Terdapat gerak dilakukan sesuai dengan musik. d. Terdapat gerak dilakukan sesuai 2 dengan musik. e. Siswa tidak dapat memeragakan semua gerak dengan musik

No Aspek Skor Skor Maksimum Ekspresi Saat Menari (Wirasa) a. Siswa mampu memperagakan semua gerak dengan ekspresi tersenyum. b. Siswa mampu memperagakan semua gerak dengan ekspresi wajah kurang tersenyum. c. Siswa mampu memperagakan semua gerak dengan ekspresi tidak tersenyum. d. Siswa mampu memperagakan semua 2 gerak dengan melihat kekanan dan kekiri. e. Siswa mampu memperagakan semua gerak dengan kepala menunduk kebawah Total skor maksimum 20 Hasil belajar tari bedana siswa dapat diukur dengan lembar pengamatan tes praktik dengan total skor keseluruhan berjumlah 20 sehingga hasil belajar siswa dapat dilihat dengan menggunakan patokan perhitungan presentase untuk skala lima. Setelah skor didapat maka dilakukan perhitungan untuk tiga aspek yang dijadikan indikator penilaian yaitu bentuk gerak (wiraga), gerak dengan musik (wirama), dan ekspresi saat menari (wirasa). Sedangkan untuk pertemuan pertama hingga ke pertemuan ke tujuh hanya dilakukan penilaian mengenai bentuk gerak (wiraga) Skor Perolehan NS (Nilai Skor) = X 00 Skor Maksimum Tabel.2 Lembar Penilaian ragam gerak tari bedana No Ragam Gerak Deskripsi Gerak Nilai Khesek Injing dikatakan baik sekali apabila hitungan satu kaki kanan digerakan melangkah dan tangan kiri ditekuk sejajar dengan dada

6 tangan kanan lurus kebawah ᵒ, posisi badan tengah, hitungan ke dua kaki kiri melangkah dengan tangan kanan ditekuk sejajar dengan dada tangan kiri lurus kebawah ᵒ dan jari jari mengepal jari kelingking sedikit ditonjolkan, hitungan ketiga mengangkat kaki kanan diletakan sebelah kanan kaki kiri jinjit badan merendah dan hitungan keempat mengayun kaki kanan ke samping kanan 0ᵒ dengan gerakan tangan bekelai Dikatakan baik apabila hitungan kesatu kaki kanan digerakan melangkah dan tangan kiri ditekuk sejajar dengan dada tangan kanan lurus sedikit kebawah 0ᵒ, posisi badan tengah, hitungan ke dua kaki kiri melangkah dengan tangan kanan ditekuk sejajar dengan dada tangan kiri lurus sedikit kebawah 0ᵒ dan jari jari mengepal jari kelingking sedikit ditonjolkan, hitungan ketiga mengangkat kaki kanan diletakan sebelah kanan kaki kiri jinjit badan merendah dan hitungan keempat mengayun kaki kanan ke samping kanan 2ᵒ dengan gerakan tangan bekelai Dikatakan cukup apabila hitungan kesatu kaki kanan digerakan melangkah dan tangan kiri ditekuk tangan kanan kebawah, posisi badan tengah, hitungan ke dua kaki kiri melangkah dengan tangan kanan ditekuk tangan kiri lurus kebawah dan jari jari mengepal, hitungan ketiga mengangkat kaki kanan diletakan sebelah kanan kaki kiri jinjit badan sedikit merendah dan hitungan keempat mengayun kaki kanan ke samping kanan dengan gerakan tangan bekelai Dikatakan kurang apabila 2

7 2 Khesek Gantung hitungan kesatu kaki kanan digerakan melangkah dan tangan kiri ditekuk tangan kanan lurus sedikit kebawah, posisi badan membungkuk, hitungan ke dua kaki kiri melangkah dengan tangan kanan ditekuk sejajar dengan dada tangan kiri lurus sedikit kebawah dan jari jari tidak mengepal jari kelingking tidak ditonjolkan, hitungan ketiga mengangkat kaki kanan, dan diletakan sebelah kanan kaki kiri tidak jinjit badan tidak merendah dan hitungan keempat mengayun kaki kanan ke samping kanan dengan gerakan tangan bekelai Dikatakan gagal apabila siswa tidak dapat mempraktekan apa yang di ajarkan. Di katakan baik sekali apabila hitungan kesatu kaki kanan melangkah kedepan tangan kiri sejajar dengan dada, tangan kanan lurus kebawah dengan posisi jari jari mengepal dengan sedikit tonjolkan kelingking dan hitungan ke dua kaki kiri melangkah ke depan tangan sebaliknya dengan hitungan ke satu begitupun sebaaliknya hitungan ketiga ayun kaki kanan geser ke samping kanan 0ᵒ hitungan keempat tarik kaki kanan merapat pada kaki kiri lalu angkat dengan gerakan tangan bekelai Di katakan baik apabila hitungan kesatu kaki kanan melangkah kedepan tangan kiri siku sedikit turun sejajar dengan dada, tangan kanan lurus kebawah dengan posisi jari jari mengepal dengan sedikit tonjolkan kelingking dan hitungan ke dua kaki kiri melangkah ke depan tangan sebaliknya dengan hitungan ke satu, hitungan ketiga ayun kaki kanan geser ke samping kanan 2ᵒ

8 Belitut hitungan keempat tarik kaki kanan sedikit merapat pada kaki kiri lalu angkat dengan gerakan tangan bekelai Dikatakan cukup apabila pada hitungan ke satu kaki kanan melangkah kedepan tangan kiri siku sedikit turun sejajar dengan dada, tangan kanan lurus kebawah dengan posisi jari - jari mengepal dengan tidak menonjolkan kelingking dan hitungan ke dua kaki kiri melangkah ke depan tangan sebaliknya dengan hitungan ke satu, hitungan ketiga ayun kaki kanan geser ke samping kanan 2ᵒ hitungan keempat tidak menarik kaki kanan merapat pada kaki kiri tidak mengangkat dengan gerakan tangan bekelai Dikatakan kurang apabila pada hitungan ke satu kaki kanan melangkah kedepan tangan kiri siku turun tidak sejajar dengan dada, tangan kanan lurus kebawah dengan posisi jari - jari tidak mengepal dengan tidak menonjolkan kelingking dan hitungan ke dua kaki kiri melangkah ke depan tangan sebaliknya dengan hitungan ke satu, hitungan ketiga tidak mengayun kaki kanan geser ke samping kanan hitungan keempat tidak menarik kaki kanan tidak merapatkan pada kaki kiri dan tidak mengangkat dengan gerakan tangan bekelai Dikatakan gagal apabila siswa tidak dapat mempraktekan apa yang di ajarkan. Dikatakan baik sekali apabila badan mendak hitungan ke satu melangkah kaki kiri kanan silang ke kiri dan pada hitungan ke dua diikuti kaki kiri di belakang kaki kanan pada hitungan ketiga langkah kaki kanan silang ke kiri 2

9 dan hitungan keempat dikuti kaki kiri di belakang kaki kanan, hitungan ke lima maju kaki kanan, hitungan ke enam silang kaki kiri ke kanan putar badan dan hitungan ke tujuh mundur kaki kanan, hitungan kedelapan ayun kaki kiri ke depan dengan gerak tangan bekelai kimbang Dikatakan baik apabila badan mendak hitungan ke satu melangkah kaki kiri kanan tidak silang ke kiri dan pada hitungan ke dua diikuti kaki kiri di belakang kaki kanan pada hitungan ketiga langkah kaki kanan silang ke kiri dan hitungan keempat dikuti kaki kiri di belakang kaki kanan, hitungan ke lima maju kaki kanan, hitungan ke enam silang kaki kiri ke kanan putar badan dan hitungan ke tujuh mundur kaki kanan, hitungan kedelapan ayun kaki kiri ke depan dengan gerak tangan bekelai kimbang Dikatakan cukup apabila badan mendak hitungan ke satu melangkah kaki kiri kanan tidak silang ke kiri dan pada hitungan ke dua diikuti kaki kiri di belakang kaki kanan pada hitungan ketiga langkah kaki kanan silang ke kiri dan hitungan keempat dikuti kaki kiri di belakang kaki kanan, hitungan ke lima tidak maju kaki kanan melainkan kaki kiri, hitungan ke enam silang kaki kiri ke kanan putar badan dan hitungan ke tujuh mundur kaki kanan, hitungan kedelapan ayun kaki kiri ke depan dengan gerak tangan bekelai kimbang Dikatakan kurang apabila badan tidak mendak hitungan ke satu tidak melangkah kaki kiri kanan tidak silang ke kiri dan pada hitungan ke dua diikuti kaki kiri di belakang kaki kanan pada 2

0 Ayun hitungan ketiga langkah kaki kanan silang ke kiri dan hitungan keempat dikuti kaki kiri di belakang kaki kanan, hitungan ke lima tidak maju kaki kanan, hitungan ke enam silang kaki kiri ke kanan putar badan dan hitungan ke tujuh mundur kaki kanan, hitungan kedelapan ayun kaki kiri ke depan dengan gerak tangan bekelai kimbang Dikatakan gagal apabila siswa tidak dapat mempraktekan apa yang di ajarkan. Dikatakan baik sekali apabila hitungan kesatu melangkahkan kaki kanan, hitungan kedua melangkahkan kaki kiri, pada hitungan ketiga melangkahkan kaki kanan kembali, pada hitungan keempat angkat kaki ayun kaki kiri dan menendang begitupun sebaliknya pada hitungan,6,7,8 arah hadap menyamping kanan atau kiri pada gerakan tangan gerakan kimbang Dikatakan baik apabila hitungan kesatu melangkahkan kaki kanan, hitungan kedua melangkahkan kaki kiri, pada hitungan ketiga melangkahkan kaki kanan kembali, pada hitungan keempat angkat kaki sedikit mengayun kaki kiri dan sedikit menendang begitupun sebaliknya pada hitungan,6,7,8 arah hadap menyamping kanan atau kiri pada gerakan tangan gerakan kimbang Dikatakan cukup apabila hitungan kesatu sedikit melangkahkan kaki kanan, hitungan kedua sedikit melangkahkan kaki kiri, pada hitungan ketiga sedikit melangkahkan kaki kanan kembali, pada hitungan keempat sedikit mengangkat kaki ayun kaki kiri dan menendang begitupun sebaliknya pada hitungan,6,7,8

Ayun Gantung arah hadap menyamping kanan atau kiri pada gerakan tangan gerakan kimbang Dikatakan kurang apabila hitungan kesatu melangkahkan kaki kanan, hitungan kedua melangkahkan kaki kiri, pada hitungan ketiga tidak melangkahkan kaki kanan kembali, pada hitungan keempat tidak mengangkat kaki tidak mengayun kaki kiri dan tidak menendang begitupun sebaliknya pada hitungan,6,7,8 arah hadap tidak menyamping kanan atau kiri pada gerakan tangan gerakan kimbang Dikatakan gagal apabila siswa tidak mempraktekan apa yang telah diajarkan. Dikatakan baik sekali apabila hitungan kesatu melangkahkan kaki kanan, hitungan kedua melangkahkan kaki kiri hitungan ketiga melangkahkan kaki kanan, hitungan keempat angkat kaki kiri hitungan kelima merendahkan kaki kiri, hitungan keenam angkat kaki kiri, hitungan ketujuh turunkan kaki kiri hitungan kedelapan angkat kaki kiri dengan arah hadap menyamping kanan atau kiri menggunakan gerakan tangan bekelai Dikatakan baik apabila hitungan kesatu melangkahkan kaki kanan, hitungan kedua melangkahkan kaki kiri hitungan ketiga melangkahkan kaki kanan, hitungan keempat sedikit mengangkat kaki kiri hitungan kelima sedikit merendahkan kaki kiri, hitungan keenam angkat kaki kiri, hitungan ketujuh turunkan kaki kiri hitungan kedelapan angkat kaki kiri dengan arah hadap menyamping kanan atau kiri menggunakan gerakan tangan 2

2 6 Tahtim bekelai Dikatakan cukup apabila hitungan kesatu melangkahkan kaki kanan, hitungan kedua melangkahkan kaki kiri hitungan ketiga melangkahkan kaki kanan, hitungan keempat sedikit mengangkat kaki kiri hitungan kelima sedikit merendah kaki kiri, hitungan keenam sedikit mengangkat kaki kiri, hitungan ketujuh sedikit menurunkan kaki kiri hitungan kedelapan sedikit mengangkat kaki kiri dengan arah hadap menyamping kanan atau kiri menggunakan gerakan tangan bekelai Dikatakan kurang apabila hitungan kesatu tidak melangkahkan kaki kanan, hitungan kedua tidak melangkahkan kaki kiri hitungan ketiga tidak melangkahkan kaki kanan, hitungan keempat tidak mengangkat kaki kiri hitungan kelima tidak merendahkan kaki kiri, hitungan keenam tidak mengangkat kaki kiri, hitungan ketujuh tidak menurunkan kaki kiri hitungan kedelapan tidak mengangkat kaki kiri dengan arah hadap tidak menyamping kanan atau kiri menggunakan gerakan tangan bekelai Dikatakan gagal apabila siswa tidak mempraktekan apa yang telah diajarkan. Dikatakan baik sekali apabila hitungan kesatu kaki kanan melangkah ke depan, hitungan ke dua kaki kiri melangkah ke depan, hitungan ke tiga kaki kanan melangkah ke depan kaki kiri diangkat, hitungan keempat mundur kaki kiri balik badan ke kiri, hitungan kelima langkah kaki kanan, hitungan keenam maju kaki kiri diikuti kaki kanan jinjit 2

sebelah kiri, hitungan ke tujuh maju kaki kiri badan merendah dan hitungan kedelapan menarik kaki kanan sebelah kaki kiri langsung menarik sembah dengan gerakan tangan kimbang atau kayuh Dikatakan baik apabila hitungan kesatu kaki kanan melangkah ke depan, hitungan ke dua kaki kiri melangkah ke depan, hitungan ke tiga kaki kanan melangkah ke depan kaki kiri diangkat sedikit, hitungan keempat mundur kaki kiri balik badan ke kiri, hitungan kelima langkah kaki kanan, hitungan keenam maju kaki kiri diikuti kaki kanan jinjit sebelah kiri, hitungan ke tujuh maju kaki kiri badan sedikit merendah dan hitungan kedelapan menarik kaki kanan sebelah kaki kiri langsung menarik sembah dengan gerakan tangan kimbang atau kayuh. Dikatakan cukup apabila hitungan kesatu kaki kanan melangkah sedikit ke depan, hitungan ke dua kaki kiri melangkah sedikit ke depan, hitungan ke tiga kaki kanan melangkah ke depan kaki kiri diangkat sedikit, hitungan keempat mundur kaki kiri balik badan ke kiri, hitungan kelima langkah kaki kanan, hitungan keenam maju kaki kiri diikuti kaki kanan jinjit sebelah kiri, hitungan ke tujuh maju kaki kiri badan sedikit merendah dan hitungan kedelapan sedikit menarik kaki kanan sebelah kaki kiri langsung menarik sembah dengan gerakan tangan kimbang atau kayuh Dikatakan kurang apabila hitungan kesatu kaki kanan tidak melangkah ke depan, hitungan ke dua kaki kiri tidak melangkah ke depan, hitungan ke tiga kaki kanan tidak melangkah ke depan kaki 2

7 Humbak Moloh kiri diangkat sedikit, hitungan keempat mundur kaki kiri balik badan tidak ke kiri, hitungan kelima tidak melangkah kaki kanan, hitungan keenam tidak maju kaki kiri diikuti kaki kanan jinjit sebelah kiri, hitungan ke tujuh maju kaki kiri badan tidak merendah dan hitungan kedelapan menarik kaki kanan sebelah kaki kiri langsung menarik sembah dengan gerakan tangan kimbang atau kayuh Dikatakan gagal apabila siswa tidak tidak mempraktekan apa yang telah diajarkan. Dikatakan baik sekali apabila hitungan kesatu kaki kanan kesamping kanan, hitungan kedua badan merendah kaki kiri ke samping kanan ( mengikuti kaki kanan), hitungan ketiga kaki kanan kesamping kanan, hitungan keempat badan merendah kaki kiri ayun kedepan, dan sebaliknya pada hitungan,6,7,8, gerak tangan bekelai Dikatakan baik apabila hitungan kesatu kaki kanan kesamping kanan, hitungan kedua badan kurang merendah kaki kiri ke samping kanan( mengikuti kaki kanan), hitungan ketiga kaki kanan kesamping kanan, hitungan keempat badan kurang merendah kaki kiri ayun kedepan,dan sebaliknya pada hitungan,6,7,8, gerak tangan bekelai Dikatakan cukup hitungan kesatu kaki kanan kesamping kanan, hitungan kedua badan kurang merendah kaki kiri ke samping kanan( mengikuti kaki kanan), hitungan ketiga kaki kanan kesamping kanan, hitungan keempat badan kurang merendah kaki kiri ayun kedepan, dan sebaliknya pada hitungan,6,7,8,

8 Jimpang gerak tangan bekelai Dikatakan kurang apabila hitungan kesatu kaki kanan tidak kesamping kanan, hitungan kedua badan tidak merendah kaki kiri tidak ke samping kanan( mengikuti kaki kanan), hitungan ketiga kaki kanan kesamping kanan, hitungan keempat badan tidak merendah kaki kiri ayun kedepan, dan sebaliknya pada hitungan,6,7,8, gerak tangan bekelai Dikatakan gagal apabila siswa tidak mempraktekan apa yang telah diajarkan Dikatakan baik sekali apabila badan merendah hitungan kesatu langkah kaki kanan, hitungan kedua langkah kaki kiri, hitungan ketiga langkah kaki kanan kaki kiri jinjit, hitungan keempat balik badan kaki kiri didepan kanan dibelakang, hitungan kelima kaki kanan maju,hitungan keenam balik badan kaki kiri didepan,hitungan ketujuh kaki kanan maju, hitungan kedelapan kaki kiri bersampingan dengan kaki kanan, dan gerak tangan kimbang Dikatakan baik apabila badan merendah hitungan kesatu langkah kaki kanan, hitungan kedua langkah kaki kiri, hitungan ketiga langkah kaki kanan kaki kiri sedikit menjinjit, hitungan keempat balik badan kaki kiri didepan kanan dibelakang, hitungan kelima kaki kanan maju,hitungan keenam balik badan kaki kiri didepan,hitungan ketujuh kaki kanan maju, hitungan kedelapan kaki kiri bersampingan dengan kaki kanan, dan gerak tangan kimbang Dikatakan cukup apabila badan merendah hitungan kesatu langkah kaki kanan, hitungan kedua 2

6 9 Gelek langkah kaki kiri, hitungan ketiga langkah kaki kanan kaki kiri tidak menjinjit, hitungan keempat balik badan kaki kiri didepan kanan dibelakang, hitungan kelima kaki kanan maju,hitungan keenam balik badan kaki kiri didepan,hitungan ketujuh kaki kanan maju, hitungan kedelapan kaki kiri bersampingan dengan kaki kanan, dan gerak tangan kimbang Dikatakan kurang apabila badan tidak merendah hitungan kesatu tidak melangkah kaki kanan, hitungan kedua langkah kaki kiri, hitungan ketiga langkah kaki kanan kaki kiri tidak menjinjit, hitungan keempat balik badan tidak menggunakan kaki kiri didepan kanan dibelakang, 2 hitungan kelima kaki kanan tidak maju, hitungan keenam balik badan tidak kaki kiri didepan,hitungan ketujuh kaki kanan maju, hitungan kedelapan kaki kiri tidak bersampingan dengan kaki kanan, dan gerak tangan kimbang Dikatakan gagal apabila siswa tidak melakukan gerakan yang telah diajarkan. Dikatakan baik sekali apabila hitungan kesatu tendang kaki kanan badan merendah, hitungan kedua langkah kaki kanan,hitungan ketiga langkah kaki kiri, hitungan keempat langkah kaki kanan kesamping kanan, hitungan ke lima langkah kaki kiri kesamping kiri, hitungan keenam silang kaki kanan ke kiri sambil badan merendah,hitungan ketujuh kaki kiri melangkah kesamping kiri, hitungan kedelapan kaki kanan melangkah sejajar samping kaki kiri, dan gerak tangan kimbang Dikatakan baik apabila hitungan

7 kesatu badan merendah tendang kaki kanan,hitungan kedua langkah kaki kanan,hitungan ketiga langkah kaki kiri, hitungan keempat langkah kaki kanan sedikit kesamping kanan, hitungan ke lima langkah kaki kiri kesamping kiri, hitungan keenam silang kaki kanan ke kiri tetapi badan kurang merendah,hitungan ketujuh kaki kiri melangkah kesamping kiri, hitungan kedelapan kaki kanan melangkah sejajar samping kaki kiri, dan gerak tangan kimbang Dikatakan cukup apabila hitungan kesatu badan kurang merendah tendang kaki kanan, hitungan kedua langkah kaki kanan,hitungan ketiga langkah kaki kiri, hitungan keempat langkah kaki kanan sedikit kesamping kanan, hitungan ke lima langkah kaki kiri kesamping kiri, hitungan keenam silang kaki kanan ke kiri tetapi badan tidak merendah,hitungan ketujuh kaki kiri melangkah sedikit kesamping kiri, hitungan kedelapan kaki kanan melangkah sejajar samping kaki kiri, dan gerak tangan kimbang Dikatakan kurang apabila hitungan kesatu badan tidak merendah tidak menendang kaki kanan,hitungan kedua langkah kaki kanan,hitungan ketiga langkah kaki kiri, hitungan keempat langkah kaki kanan kurang kesamping kanan, hitungan ke lima langkah kaki kiri kesamping kiri, hitungan keenam tidak silang kaki kanan ke kiri badan tidak merendah,hitungan ketujuh kaki kiri melangkah kesamping kiri, hitungan kedelapan kaki kanan tidak melangkah sejajar samping kaki 2

8 kiri, dan gerak tangan kimbang. Dikatakan gagal apabila siswa tidak mengikuti gerakan yang telah diajarkan. Table. Penentuan Patokan Dengan Penghitungan Presentase Untuk Skala Lima Interval Persentase Keterangan >7 Baik Sekali 66-7 Baik 6-6 Cukup - Kurang < Kurang Sekali ( Unila, 200: 8).. Nontes Teknik nontes digunakan untuk memperoleh data penelitian tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran tari bedana di MTsN 2 Bandar Lampung dengan menggunakan metode demonstrasi yang diamati pada lembar pengamatan penggunaan metode demonstrasi, lembar pengamatan aktivitas belajar siswa, dan lembar pengamatan aktivitas guru serta teknik ini juga digunakan untuk mengamati aktivitas peneliti dalam pengajaran di ekstrakurikuler, yaitu sebagai berikut : Tabel. Lembar aktifitas belajar siswa No. Aspek Indikator Skor Skor Max. Visual a. Siswa memerhatikan dan activities mengikuti dengan sangat baik pada saat guru mendemonstrasikan sesuai dengan yang dicontohkan.

9 b. Siswa memerhatikan dan mengikuti dengan baik pada saat guru mendemonstrasikan sesuai dengan yang dicontohkan. 2. Listening activities c. Siswa memerhatikan dan mengikuti dengan cukup sesuai pada saat guru mendemonstrasikan sesuai dengan yang dicontohkan. d. Siswa memerhatikan dan mengikuti dengan kurang baik pada saat guru mendemonstrasikan sesuai dengan yang dicontohkan. e. Siswa tidak dapat memerhatikan dan mengikuti pada saat guru mendemonstrasikan sesuai dengan yang dicontohkan. a. Siswa mendengarkan dengan baik sekali uraian hitungan ragam gerak tari bedana dan mampu memeragakan gerak sesuai dengan ketepatan hitungan gerak. b. Siswa mendengarkan dengan baik uraian hitungan ragam gerak tari bedana yang dijelaskan guru dan mampu memeragakan gerak sesuai dengan ketepatan hitungan gerak. c. Siswa mendengarkan dengan cukup baik uraian hitungan ragam gerak tari bedana yang dijelaskan guru dan cukup baik memeragakan gerak sesuai dengan ketepatan hitungan gerak. d. Siswa kurang mendengarkan uraian hitungan ragam gerak tari bedana yang dijelaskan guru dan kurang memeragakan gerak dengan ketepatan hitungan gerak. e. Siswa kurang sekali mendengarkan uraian hitungan ragam gerak tari bedana yang 2 2

60. Motor activities. Emotional activities dijelaskan guru dan tidak dapat memeragakan gerak dengan ketepatan hitungan gerak. a. Siswa melakukan latihan dengan sangat baik gerak tari bedana dan hasilnya sudah sesuai dengan yang didemonstrasikan oleh guru. b. Siswa melakukan latihan dengan baik gerak tari bedana dan hasilnya sesuai dengan yang didemonstrasikan oleh guru. c. Siswa melakukan latihan dengan cukup menguasai gerak tari bedana dan hasilnya cukup sesuai dengan yang didemonstrasikan oleh guru. d. Siswa melakukan latihan dengan kurang baik gerak tari bedana dan hasilnya kurang sesuai dengan yang didemonstrasikan oleh guru. e. Siswa tidak melakukan latihan gerak tari bedana dan hasilnya tidak sesuai dengan yang didemonstrasikan. a. Siswa melakukan latihan gerakan tari dengan sangat gembira dan sangat bersemangat. b. Siswa melakukan latihan gerakan tari dengan gembira dan bersemangat. c. Siswa melakukan latihan gerakan tari dengan kurang gembira dan kurang bersemangat. d. Siswa melakukan latihan gerakan tari dengan gembira tetapi tidak bersemangat. e. Siswa melakukan latihan gerakan tari dengan tidak gembira dan tidak bersemangat 2 2

6 Tabel. Lembar pengamatan aktivitas guru No. Instrumen Kegiatan Guru P P2 P P P P6 P7 P8. Mengatur posisi siswa untuk mempraktikan tari diawali dengan pemanasan. 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Menjelaskan kegiatan/tugas yang harus dilakukan siswa. Memberikan pertanyaan tentang pengulangan ragam gerak yang telah di demonstrasikan. Menciptakan suasana yang menyenangkan 6. Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran 7. Siswa mempraktikan tari setelah di demonstrasikan oleh guru. 8. Mengevaluasi pembelajaran Keterangan: P. = Pertemuan Pertama P. =Pertemuan Kelima P.2 = Pertemuan Kedua P.6 =Pertemuan Keenam P. =Pertemuan Ketiga P.7 =Pertemuan Ketujuh P. =Pertemuan Keempat P.8 =Pertemuan Kedelapan Instrumen ini digunakan untuk mengamati aktivitas yang dilakukan peneliti pada saat awal pembelajaran berlangsung hingga pembelajarans selesai pada setiap pertemuannya, Dengan cara memberi chek list pada kolom-kolom yang telah disediakan sebagai pnanda.. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan - bahan lain. Analisis

62 data itu dilakukan dalam penelitian kualitatif. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari (Sugiyono, 202 :2). a. Reduksi Data Reduksi data berarti merangkum, memilih hal - hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.. Dalam mereduksi data, setiap penelitian akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, jika peneliti menemukan segala sesuatu yang dianggap asing, tidak dikenal, itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalam wawasan yang tinggi (Sugiyono, 202: 27-29). b. Penyajian Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Jika dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan kategori, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naraitif. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang

6 terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami (Sugiyono, 202: 29). c. Verifikasi Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 202: 22). Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru atau sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Langkah-langkah analisis data yaitu:. Menganalisis hasil tes praktik tari bedana dengan lembar penilaian dengan tepat. 2. Memberi nilai hasil tes praktik siswa dengan menggunakan rumus : Nilai Akhir jumlah skor siswa jumlah skor maksimal X00

6. Menentukan hasil tes praktik yang diakumulasikan dengan mengukur kemampuan menari siswa dengan menggunakan tolak ukur sebagai berikut Tabel.6 Penentuan patokan dengan perhitungan skala lima Interval Persentase Keterangan >7 Baik Sekali 66-7 Baik 6-6 Cukup - Kurang < Kurang Sekali (Unila,200: 8)