Nilai Nutrien Rumput Lapangan dan Daun Gamal dengan beberapa Formula Urea Gula Lontar Blok

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat

PEMANFAATAN LIMBAH PRODUKSI MIE SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

PENDAHULUAN. karena Indonesia memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.

Ditulis oleh Didik Yusuf Selasa, 28 September :03 - Update Terakhir Selasa, 28 September :28

PENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada

KATA PENGANTAR. dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

I. PENDAHULUAN. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani terutama, daging kambing,

Daftar Pustaka. Leng, R.A Drought Feeding Strategies : Theory and Pactice. The University of New England Printery, Armidale - New South Wales.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

UMMB ( Urea Molasses Multinutrient Block) Pakan Ternak Tambahan bergizi Tinggi

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRAT DENGAN KADAR PROTEIN KASAR YANG BERBEDA PADA RANSUM BASAL TERHADAP PERFORMANS KAMBING BOERAWA PASCA SAPIH

Ditulis oleh Didik Yusuf Selasa, 28 September :03 - Update Terakhir Selasa, 28 September :28

I. PENDAHULUAN. nutrien pakan dan juga produk mikroba rumen. Untuk memaksimalkan

I. PENDAHULUAN. sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan

I. PENDAHULUAN. atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Devendra dan Burns (1994) menyatakan bahwa kambing menyukai pakan

PAKAN LENGKAP BERBASIS BIOMASSA SAWIT: PENGGEMUKAN SAPI LOKAL DAN KAMBING KACANG

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang

PEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanduknya mengarah ke depan (Rahman, 2007). Sapi FH memiliki produksi susu

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERUBAHAN MASSA PROTEN, LEMAK, SERAT DAN BETN SILASE PAKAN LENGKAP BERBAHAN DASAR JERAMI PADI DAN BIOMASSA MURBEI

UMMF (Urea Molasses MultinullrienL Olock) Fakan Ternak Tambahan Eerqizi Tinqqi

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN PAKAN PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH MENGGUNAKAN SUPLEMEN KATALITIK

Tyas Widhiastuti. Pembimbing: Dr. Ir. Anis Muktiani, M.Si Dr. Ir. Mukh. Arifin, M.Sc

Coleman and Lawrence (2000) menambahkan bahwa kelemahan dari pakan olahan dalam hal ini wafer antara lain adalah:

Respon Pemberian Blok Suplemen Berbasis Bahan Lokal Terhadap Pertambahan Bobot Sapi Bali

POPULASI PROTOZOA, BAKTERI DAN KARAKTERISTIK FERMENTASI RUMEN SAPI PERANAKAN ONGOLE SECARA IN VITRO

PENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

RESPON PRODUKSI SUSU SAPI FRIESIAN HOLSTEIN TERHADAP PEMBERIAN SUPLEMEN BIOMINERAL DIENKAPSULASI SKRIPSI PIPIT

Deskripsi KONSENTRAT ASAM LEMAK OMEGA-3 UNTUK SUPLEMENTASI PAKAN SAPI POTONG DAN METODE PEMBUATANNYA

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penyediaan Pakan Pemeliharaan Hewan Uji

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi makanan. Sehingga faktor pakan yang diberikan pada ternak perlu

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan Serat Kasar. Kecernaan serat suatu bahan pakan penyusun ransum akan mempengaruhi

PENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan protein hewani adalah kambing. Mengingat kambing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura

KONSENTRAT TERNAK RUMINANSIA

Feed Wafer dan Feed Burger. Ditulis oleh Mukarom Salasa Selasa, 18 Oktober :04 - Update Terakhir Selasa, 18 Oktober :46

KECERNAAN BAHAN KERING BEBERAPA JENIS PAKAN PADA TERNAK SAPI BALI JANTAN YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM FEEDLOT ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan

KANDUNGAN LEMAK KASAR, BETN, KALSIUM DAN PHOSPOR FESES AYAM YANG DIFERMENTASI BAKTERI Lactobacillus sp

BAB I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sebagai salah satu sumber protein hewani untuk

KAJIAN PENGOLAHAN JERAMI PADI SECARA KIMIA DAN BIOLOGI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENAMPILAN SAPI PERANAKAN ONGOLE

MATERI DAN METODE. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian

I. PENDAHULUAN. Limbah industri gula tebu terdiri dari bagas (ampas tebu), molases, dan blotong.

I. PENDAHULUAN. limbah-limbah pasar dan agroindustri. Salah satu cara untuk mengatasi

PENGANTAR. Latar Belakang. 14,8 juta ekor adalah sapi potong (Anonim, 2011). Populasi sapi potong tersebut

dipelihara oleh masyarakat Indonesia, bahkan pemeliharaannya telah menjadi budaya bagi sebagian masyarakat desa. Memelihara ternak pada

HASIL DAN PEMBAHASAN

SUPARJO Laboratorium Makanan Ternak Fakultas Peternakan Univ. Jambi PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

MATERI DAN METODE. Metode

MATERI DAN METODE. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. hijauan serta dapat mengurangi ketergantungan pada rumput. seperti jerami padi di pandang dapat memenuhi kriteria tersebut.

STUDI KOMPARATIF METABOLISME NITROGEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukannya diversifikasi makanan dan minuman. Hal tersebut dilakukan untuk

KANDUNGAN NUTRISI SILASE JERAMI JAGUNG MELALUI FERMENTASI POLLARD DAN MOLASES

KELARUTAN MINERAL KALSIUM (Ca) DAN FOSFOR (P) BEBERAPA JENIS LEGUM POHON SECARA IN VITRO SKRIPSI SUHARLINA

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

Semua perlakuan tidak menyebabkan keadaan ekstrim menghasilkan NH 3 diluar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Kacang merupakan kambing lokal Indonesia yang memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk. Domba Lokal memiliki bobot badan antara kg pada

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

KANDUNGAN NUTRISI SILASE JERAMI JAGUNG MELALUI FERMENTASI POLLARD DAN MOLASES

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Nutrien

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt

PENDAHULUAN. bagi usaha peternakan. Konsumsi susu meningkat dari tahun ke tahun, tetapi

KOMBINASI PENGGUNAAN PROBIOTIK MIKROBA RUMEN DENGAN SUPLEMEN KATALITIK PADA PAKAN DOMBA RANTAN KRISNAN

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu. Materi

PERUBAHAN TERHADAP KADAR AIR, BERAT SEGAR DAN BERAT KERING SILASE PAKAN LENGKAP BERBAHAN DASAR JERAMI PADI DAN BIOMASSA MURBEI

EFEKTIVITAS SUBSTITUSI KONSENTRAT DENGAN DAUN MURBEI PADA PAKAN BERBASIS JERAMI PADI SECARA IN VITRO SKRIPSI OCTAVIANI NILA PERMATA SARI

Evaluasi Kecernaan In Vitro Bahan Kering, Bahan Organik dan Protein Kasar Penggunaan Kulit Buah Jagung Amoniasi dalam Ransum Ternak Sapi

Strategi Peningkatan Produktivitas Sapi Bali Penggemukan Melalui Perbaikan Pakan Berbasis Sumberdaya Lokal di Pulau Timor

PENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu

Transkripsi:

PARTNER, TAHUN 20 NOMOR 2, HALAMAN 172-179 1 Nilai Nutrien Rumput Lapangan dan Daun Gamal dengan beberapa Formula Urea Gula Lontar Blok Ir. Agustinus Semang, M.Si, Agustinus Paga,S.Pt, M.Si, Aholiab Aoetpah, S.Pt, M.Rur.Sc, L.J.M. Christna Kale Lado, S.Pt, MP Program Studi Produksi Tanaman Politeknik Pertanian Negeri Kupang Jl. Adisucipto Penfui, P.O. Box 1152 Kupang 85011 ABSTRACT Nutrient Values Of Native Grass And Gliricidia Leafs With Several Blocks Of Sugar Palm Urea. A study, conducted by applying Completely Randomized Design, has been conducted to analyze nutrient content of native grass, Gliricidia leafs and urea which was mixed with palm sugar. The study took place in the Laboratory of Nutrient and Feed of Almira, Kupang from July to December 2009. Feedstuff consist of native grass forage, Gliricidia leafs, sugar palm 35%, corn meal 18%, rice bran 32%, urea 2%, salt 5%, mineral 3% and lime 5%. Observed variables consist of proximate analyses (dry matter, crude prot ein, crude fiber, fat, ash, free Nitrogen extract matter, Calcium and Phosphor). The results show that the nutrient values of all ration formula treatments are not significantly differ (P<0.05). It can be concluded that all nutrient content of all five ration formulations are similar. Key words: Native grass, Gliricidia leafs, Block Sugar Palm Urea, Nutrient PENDAHULUAN Ternak ruminasia sebagai pakan utama bersumber dari hijauan. Kualitas hijauan sangat mempengaruhi pertumbuhan ternak. Produksi hijauan pada musim hujan sangat melimpah, sedangkan pada musim kemarau produksi hijauan sangat rendah. Hijauan yang diproduksi musim kemarau dari sisi nutrisi kualitasnya menurun. Rendahnya kualitas bahan pakan yang lazim terdapat di daerah tropis umumnya dan Indonesia khususnya. Rendahnya nilai nutrisi tersebut ditunjukkan dengan rendahnya kandungan protein kasar dan tingginya serat kasar. Oleh karena itu salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ternak adalah dengan pemberian pakan yang berkualitas. Jenis pakan ternak yang dikonsumsi paling utama oleh ternak ruminansia hijauan sebanyak 70% ( Nitis, et al, 1992), sehingga ketersediaan pakan baik dari segi kuantitas, kualitas dan secara berkesinambungan sepanjang tahun perlu diperhatikan

2 PARTNER, TAHUN 20 NOMOR 2, HALAMAN 172-179 Pemberian rumput lapangan dan daun gamal tidak dapat melengkapi nilai nutrisi bagi pertumbuhan ternak, karena itu membutuhkan suplemen yang lain yang diberikan dalam hal ini dari suplemen urea gula lontar blok. Usaha untuk meningkatkan penampilan kambing yang diberi hijauan rumput lapangan dan daun gamal sebagai pakan dasar diantaranya dengan suplementasi Urea Gula Lontar Blok (UGLB). Pemberian UGLB selain mengandung sumber kalori siap pakai yang tinggi, juga menyediakan Nitrogen Non Protein (NPN) sebagai sumber N -NH 3 dan protein yang cukup, baik yang mudah didegradasi maupun yang lolos degradasi dalam rumen. Karena pembentukan asam amino berasal dari dua arah yaitu kerangka karbonnya dapat dibentuk dari Volaty Fatty Acid (VFA) dan gugus amina terbentuk dari NH 3 yang berasal dari protein, baik yang mudah dicerna atau tidak dibutuhkan untuk pertumbuhan ternak. Untuk mensintesa protein mikroba yang optimal diperlukan keseimbangan energi dan nitrogen dalam bentuk N-NH 3. Kekurangan salah satu unsur ini dapat menghambat pertumbuhan mikroba-rumen. Leng (1991) menyatakan, imbangan protein dan energi pakan sangat menentukan efisiensi pemanfaatan nutrien yang akhirnya berpengaruh pada produktivitas ternak. Oleh karena itu, formula pakan dengan nutrien yang cukup dan seimbang dapat menghasilkan penampilan ternak yang sesuai dengan potensi genetiknya. Semang (2005) melaporkan, kambing diberi suplemen Urea Molases Blok (UMB) dengan pakan dasar rumput lapangan dapat meningkatkan pertambahan bobot badan pada kambing peranakan etawa. Upaya untuk meningkatkan penampilan ternak ruminasia yang diberi hijauan rumput, gamal sebagai pakan dasar dengan suplementasi Urea Gula Lontar Blok (UGLB). RUMUSAN MASALAH Pemanfaatan UGLB sebagai suplemen mempunyai berbagai fungsi sebagai sumber energi, sumber NPN serta mineral yang diperlukan dalam proses pembentukan protein mikroba. Pemanfaatan UGLB sebagai suplemen mudah diberikan kepada ternak dan palatabel sehinga digemari oleh ternak. Pemenuhan kebutuhan nutrisi kambing agar dapat tumbuh dengan baik diperlukan suplementasi pakan konsentrat. UGLB merupakan bahan suplemen

Agustinus Semang dkk, Nilai Nutrien Rumput 3 yang mudah dicerna dan mengandung nilai nutrisi tinggi, sehingga ketersediaan zat-zat pakan untuk mensintesis jaringan tubuh semakin banyak dan dapat meningkatkan produktivitas ternak. (Murtidjo, 1993). Sudana (1984) dalam Semang (2009) menyatakan, pemakaian senyawa nitrogen bukan protei n dapat mengurangi jumlah penggunaan bahan pakan yang kaya akan protein pada ternak ruminansia. Hal ini disebabkan oleh adanya fermentasi dan metabolisme oleh mikroorganisme dalam rumen yang mengubah senyawa nitrogen bukan protein menjadi protein mikroba yang bermutu tinggi. Urea adalah salah satu sumber nitrogen bukan protein (NPN). Proses pencernaan urea terjadi di dalam rumen. Urea dihidrolisis menjadi NH 3 dan CO 2. Proses hidrolisis ini berlangsung karena adanya aktivitas enzim urease yang diproduksi oleh mikroba rumen (Arora, 1995). Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Dengan aras urea gula lontar blok pada formula ransum dapat menghasilkan nilai nutrisi yang berbeda 2. Memperoleh nilai nutrisi yang terbaik dari formula yang dihasilkan Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan komposisi pakan hijauan rumput lapang, daun gamal, dan Urea Gula Lontar Blok. Hasil penelitian ini berguna bagi: 1. Petani peternak dalam memanfaatkan UGLB sebagai suplemen untuk ternak ruminansia 2. Pengembangan ilmu pengetahuan di mana hasil penelitian ini dapat memperkaya bahan ajar Nutrisi Ternak, Teknologi Pakan, dan Ilmu Pakan Hewan pada Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian negeri Kupang. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Almira Kupang, selama 8 bulan terhitung mulai Juli sampai dengan Desember 2009.

4 PARTNER, TAHUN 20 NOMOR 2, HALAMAN 172-179 Bahan Penelitian dan Peralatan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini hijauan rumput lapangan, daun gamal, gula air 35 %, jagung giling 18 %, dedak padi 32 %, urea 2 %, garam dapur 5 %, mineral, 3 % dan kapur 5 % serta minyak tanah. Peralatan Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini kompor, katel, sutel, alat cetak UGLB, timbangan elektrik dengan kapsitas 2,8 kg dengan skala terkecil 10 g untuk bahan pakan serta timbangan analitik untuk menimbang sampel dalam pengukuran bahan kering dan kadar protein kasar, oven pengering dengan suhu 60 0 C dan 108 0 C, alat destilasi lemak, seperangkat analisa kjedahl untuk mengukur kadar protein, alat uji serat kasar serta tanur untuk mengujikadar abu. Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang dengan menggunakan rancangan penelitian Acak Lengkap (Gaspersz, 1995) dengan 5 perlakuan dan diulang 3 kali. Perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1 : Tabel 1. Formula UGLB untuk Ternak Ruminasia Kecil Bahan Komposisi (%) 1 2 3 4 5 Gula lontar cair 35 35 35 35 35 Jagung giling 18 18 18 18 18 Dedak padi 32 31 30 29 28 Urea 2 3 4 5 6 Garam dapur 5 5 5 5 5 Ultra Mineral Mix 3 3 3 3 3 Kapur 5 5 5 5 5 Total 100 100 100 100 100 Keterangan: 1,2,3,4,5 : Formula UGLB Prosedur Penelitian Persiapan penelitian. Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian tersebut sudah diadakan. Pelaksanaan Penelitian. Kegiatan penelitian pembuatan UGLB dilaksanakan sebagai berikut (Hatmono dan Hastoro, 1997): 1. Bahan ditimbang sesuai komposisi 2. Bahan yang berbentuk padat/kering dicampur dimulai dari yang jumlahnya sedikit, lalu ditambahkan ke bahan yang lebih besar sambil diaduk sampai rata/homogen

Agustinus Semang dkk, Nilai Nutrien Rumput 5 3. Setelah itu ditambahkan gula air sedikit demi sedikit sambil diaduk sehingga tidak terjadi gumpalan-gumpalan 4. Semua campuran tadi dipanaskan di atas kompor sambil diaduk agar merata panasnya. Lamanya pemanasan 4 5 menit dengan suhu tidak lebih 40 0 C 5. Adonan UGLB didinginkan dengan meletakan adonan pada suhu kamar 6. Adonan dicetak dengan alat cetak sampai padat agar tidak mudah berjamur atau busuk. Hasil cetakan dikemas dengan plastik untuk memudahkan pengontrolan mutu UGLB. 7. Sampel UGLB digiling halus kemudian dianalisis proksimat berdasarkan petunjuk AOAC di Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Politeknik Pertanian negeri Kupang. 8. Sampel rumput lapangan, daun gamal dipotong halus dan selanjutnya digiling halus, kemudian dilakukan analisis proksimat berdasarkan petunjuk AOAC. di Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Politeknik Pertanian negeri Kupang. Variabel Yang Diamati 1. Analisis proksimat (kandungan Bahan kering, protein kasar, serat kasar, lemak, abu, BETN) 2. Analisa Calsium dan Phosfor Analisa Data Data yang diperoleh dianalisis dengan rancangan Acak Lengkap dan jika hasil analisa terdapat perbedaan yang nyata, dilanjutkan dengan Uji Duncan. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Rata-Rata Kandungan Nutrisi Formula Pakan dengan Standar. Zat Nutrisi Formula Pakan UGLB Standar *) 1 2 3 4 5 Bahan Kering (%) 87,69a 87,58a 87,61a 87,58a 87,66a 87,62 Protein kasar (%) 20,16a 20,31a 20,57a 20,52a 20,53a 20,42 Lemak Kasar (%) 2,51a 2,51a 2,54a 2,60a 2,56a 2,55 Serat Kasar (%) 24,22a 24,29a 24,58a 24,53a 24,53a 24,40 BETN (%) 53,12a 52,93a 52,45a 52,43a 52,25a 52,64 Abu (%) 16,68a 16,77a 16,77a 16,66a 16,90a 16,76 Ca (%) 2,04a 2,16a 2,12a 2,23a 2,19a 2,15 P (%) 0,42a 0,39a 0,43a 0,43a 0,43a 0,42 Hasnudin, 2002 Keterangan : Superskrip yang sama dalam baris menunjukkan tidak berbeda nyata 1, 2, 3, 4, 5 : Formula Pakan yang terdiri atas Rumput Lapangan, Daun Gamal dan UGLB

6 PARTNER, TAHUN 20 NOMOR 2, HALAMAN 172-179 Rata-rata persentase kadar bahan kering antara formula 1 sampai dengan formula 5 (Tabel 2) pakan memiliki kandungan yang sama. Analisis statistik menunjukkan bahwa antara formula I sampai formula V tidak berbeda nyata (P<0.05). Pakan dasar dan formula UGLB yang diberikan pada ternak kambing kacang dengan kadar bahan kering suatu kepastian bahan pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak. Hasil penelitian Hasnudin (2002) kandungan bahan kering yang diberikan pada ternak kambing peranakan etawah sebesar 78,97%. Rata-rata persentase kadar protein kasar antara formula 1 sampai dengan formula 5 (Tabel 2) pakan memiliki kandungan yang sama. Berdasarkan uji statistik diantara perlakuan tidak ada perbedaan yang nyata (P > 0,05). Komposisi kadar protein kasar hasil analisis laboratorium memberikan nilai manfaat sangan tinggi bagi pertumbuhan ternak kambing kacang. Protein kasar sangat dibutuhkan oleh ternak sedang tumbuh untuk pertumbuhan tulang, jaringan, otot. Nilai kandungan protein kasar yang ada sudah memenuhi kebutuahan ternak kambing kacang. Hasil penelitian Hasnudin (2002) menunjukkan bahwa kandung protein kasar yang diberikan pada kambing peranakan etawah sebesar 18,80%. Rata-rata persentase kadar lemak antara formula 1 sampai dengan formula 5 (Tabel 2) pakan memiliki kandungan yang sama. Berdasarkan uji statistik diantara perlakuan tidak ada perbedaan yang nyata (P > 0,05). Lemak kasar sangat diperlukan untuk kebutuhan ternak sebagai sumber energi. Dalam tubuh lemak berfungsi sebagai sumber energi yang efisien secara langsung dan potensial disimpan bila`disimpan dalam jaringan adiposa. Lemak berfungsi juga sebagai penyekat panans dalam jaringan subcutan dan sekeliling organ-organ tertentu. Ternak akan berhenti makan jika kebutuhan energi sudah terpenuhi. Lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan kambing peranakan etawah sebesar 6,61% (Hasnudin, 2002 ). Partama (2000) mengemukakan kebutuhan lemak untuk kambing peranakan etawah 1,56 g/kg 0.75. Rata-rata persentase kadar serat kasar antara formula 1 sampai dengan formula 5 (Tabel 2) pakan memiliki kandungan yang sama. Berdasarkan uji statistik diantara perlakuan tidak ada perbedaan yang nyata (P > 0,05). Kandungan serat kasar hasil analisis laboratorium berdasarkan tabel 5 masih pada batas toleransi untuk kehidupan ternak kambing kacang. Hasnudin(2002)

Agustinus Semang dkk, Nilai Nutrien Rumput 7 menjelaskan kebutuhan serat kasar untuk kambing peranakan etawah yang sedang tumbuh sebesar 21,06% Rata-rata persentase kandungan BETN antara formula 1 sampai dengan formula 5 (Tabel 2) pakan memiliki kandungan yang sama. Berdasarkan uji statistik diantara perlakuan tidak ada perbedaan yang nyata (P > 0,05). Ratarata persentase kadar abu antara formula 1 sampai dengan formula 5 (Tabel 2) pakan memiliki kandungan yang sama. Berdasarkan uji statistik diantara perlakuan tidak ada perbedaan yang nyata (P > 0,05). Hasil penelitian Partama (2000) menunjukkan bahwa rata-rata kadar abu yang diberikan pada kambing peranakan etawah sebesar 2,6 g/kg 0.75. Rata-rata persentase kadar Ca antara formula 1 sampai dengan formula 5 (Tabel 2) pakan memiliki kandungan yang sama. Berdasarkan uji statistik diantara perlakuan tidak ada perbedaan yang nyata (P > 0,05). Formula pakan yang disusun untuk kandungan Ca cukup baik dan sudah memenuhi standar kebutuhan kambing. Partama (2000) menyatakan kebutuhan Ca untuk ternak kambing peranakan etawah yang sedang bertumbuh sebesar 0,39 g/kg 0.75. Rata-rata persentase kadar P antara formula 1 sampai dengan formula 5 (Tabel 2) pakan memiliki kandungan yang sama. Berdasarkan uji statistik diantara perlakuan tidak ada perbedaan yang nyata (P > 0,05). Formula pakan yang disusun untuk kandungan Ca cukup baik dan sudah memenuhi standar kebutuhan kambing. Partama (2000) menyatakan kebutuhan Ca untuk ternak kambing peranakan etawah yang sedang bertumbuh sebesar 0,25 g/kg 0.75 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa komposisi nutrisi pakan dasar dan formula Urea gula lontar blok mengandung nutrien antara formula sama (P > 0,05). Saran Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disarankan bahwa susunan ransum yang telah dibuat dapat dipakai salah satu formula karena kandungan nutrisinya sama.

8 PARTNER, TAHUN 20 NOMOR 2, HALAMAN 172-179 DAFTAR PUSTAKA Arora, S.P. 1995. Pencernaan Mikroba Pada Ruminansia. Penerbit Gadjah Mada University Press, Yogyakarta Gaspersz,V.1995. Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan. Penerbit Tarsito Bandung, hal 62-74. Hasnudin. 2002. Cara Pemberian Pakan Pada Kambing Peranakan Etawah. Hatmono, H dan Hastoro, I. 1997. Urea Molases Blok. Pakan Suplemen Ternak Ruminansia, Trubus Agriwidya pp 39-40 Leng,R.A. 1991. Improving Ruminant Production and Reducing Methane Emissions from Ruminant by Strategies Suplementation. University of New England. Armidale Australia. Murtidjo, B.A. 1993. Memelihara Kambing sebagai Ternak Potong dan Perah. Kanisius. Yogyakarta. Nitis, I.M., I.K. Lana, M. Suarna, W. Sukanten and S. Putra. 1992. Gliricidia provenance Evaluation in Dryland Farming Area in Bali. Udayana University, Denpasar. Bali. pp. 112. Partama, I.B.G.2000. Kebutuhan Energi dan Protein Kambing Peranakan Etawah Calon Pejantan. Disertasi, Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, hal 48-49. Semang, A. 2009. Penampilan Kambing Kacang Yang Diberi Pakan Dasar Rumput Lapangan Dengan Suplementasi Urea Gula Lontar Blok. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. DIPA Politeknik Pertanian Negeri Kupang.

Lenny M. Mooy.dkk, Karakteristik Morfologi Bibit... 9