Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Dwi Hastuti Puspitasari., Skom, MMSi TEKNOLOGI KOMUNIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNOLOGI BROADCASTING TV. Ciptono Setyobudi

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

TEKNOLOGI BROADCASTING TV

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. tidak dikenal sama sekali. Komunikasi disebut juga sebagai proses

Stasiun Relay, Interferensi Siaran&Stándar Penyiaran

TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Wenny Maya Arlena, MSi

Modul ke: Direktorat Teknik. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

Dasar-dasar Penyiaran

Berdasarkan undang-undang, stasiun televisi di seluruh negara harus. memindahkan siaran mereka dari sistem analog ke digital pada tanggal 17 Februari

Operasional Stasiun Penyiaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB 1 PENDAHULUAN. industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

Penulisan Naskah Berita Televisi

BAB II TINJAUAN TERHADAP STASIUN TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

PERANGKAT TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI TELEMATIKA ASPEK ICT DEFINISI TELEKOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan

PERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

Sejarah radio. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Belum Diperiksa

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian bagi masyarakat. Martin Essin menyebut bahwa era sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. elektronik radio dan televisi. Khususnya untuk televisi, dunia broadcasting

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Pertemuan 2 DASAR-DASAR SISTEM KOMUNIKASI

VISUALISASI EDUKATIF PENYIARAN TELEVISI SATELIT DAN TELEVISI ANTENA MENGGUNAKAN METODE MULTIMEDIA DEVELOPMENT LIFE CYCLE (MDLC)

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi kita tidak lepas dari teknologi. Karena teknologi memiliki

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, dilihat dari perbandingan salah satu system penyebarannya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita

Sebelum melaksanakan riset rating ada beberapa faktor yang perlu

Operasional Stasiun Penyiaran

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Perubahan lingkungan eksternal. 1. Pasar TV analog yang sudah jenuh. 2. Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel. Perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

BAB III STASIUN TELEVISI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Bangkitnya Pengembangan Televisi

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB 1. masyarakat. Maraknya ragam bentuk acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi

BAB 1. PENDAHULUAN. Pada dekade akhir-akhir ini, pertumbuhan dari satellite service, perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai jutaan pendengar, namun cara penyampaiannya. ditujukannya pada pendengar secara perorangan, dan komunikasi tersebut

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

Modul ke: Departemen Program. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN Pokok Bahasan Departemen Teknik Dosen: Morissan, M.A.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem Pemancar Televisi

BAB IV GAMBARAN UMUM. secara tetap dimulai tanggal 12 November 1962.

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Dasar- dasar Penyiaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

VIDEO By y N ur N ul ur Ad A h d ay a a y n a ti t 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media massa elektronik yang fungsinya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. program berita dan hiburan. Televisi menjadi media massa elektronik pilihan yang

BAB I PENDAHULUAN. atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pemancar&Penerima Televisi

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) PRODUKSI BERITA TELEVISI 1 Kamaruddin Hasan 2

BAB III LANDASAN TEORI

[disi Kedua DASAR - DA AR. Sejarah, Drganisasi, Dperasional, dan Regulasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. jauh dari studio siaran dalam lingkup broadcasting sudah dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

Kalau di liat dari singkatannya MCR itu adalah Master Control Room, MCR itu ada salah satu unit

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi secara cepat kepada masyarakat yaitu televisi.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. acara televisi itu merupakan hasil dari bentuk komunikasi massa.

BAB I PENDAHULUAN. stasiun tv swasta dari televisi publik hingga televisi berlangganan. 1

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu

BAB I PENDAHULUAN. ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi.

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa meraih rating share yang mencapai atau melebihi target.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan

Transkripsi:

Televisi digital (bahasa Inggris: Digital Television, DTV) adalah jenis TV yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat televisi. Televisi resolusi tinggi atau high-definition television (HDTV), yaitu: standar televisi digital internasional yang disiarkan dalam format 16:9 (TV biasa 4:3) dan surround-sound 5.1 Dolby Digital. Ia memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama. Penonton melihat gambar berkontur jelas, dengan warna-warna matang, dan depth-of-field yang lebih luas daripada biasanya. HDTV memiliki jumlah pixel hingga 5 kali standar analog PAL yang digunakan di Indonesia. Televisi kabel adalah sistem penyiaran acara televisi lewat frekuensi radio melalui serat optik atau kabel coaxial dan bukan lewat udara seperti siaran televisi biasa yang harus ditangkap antena. Selain acara televisi, acara radio FM, internet, dan telepon juga dapat disampaikan lewat kabel. Sistem ini banyak dijumpai di Amerika Utara, Eropa, Australia, Asia Timur, Amerika Selatan, dan Timur Tengah. Televisi kabel kurang berhasil di Afrika karena kepadatan penduduk yang rendah di berbagai daerah. Seperti halnya radio, frekuensi yang berbeda digunakan untuk menyebarkan banyak saluran lewat satu kabel. Sebuah kotak penerima digunakan untuk memilih satu saluran televisi. Sistem televisi kabel modern sekarang menggunakan teknologi digital untuk menyiarkan lebih banyak saluran televisi daripada sistem analog. Televisi satelit adalah televisi yang dipancarkan dengan cara yang mirip seperti komunikasi satelit, serta bisa disamakan dengan televisi lokal dan televisi kabel. Di banyak tempat di bumi ini, layanan televisi satelit menambah sinyal lokal yang kuno, menghasilkan jangkauan saluran dan layanan yang lebih luas, termasuk untuk layanan berbayar. Sinyal televisi satelit pertama disiarkan dari benua Eropa ke satelit Telstar di atas Amerika Utara pada tahun 1962. Satelit komunikasi geosynchronous pertama, Syncom 2 diluncurkan pada tahun 1963. Komunikasi satelit komersial pertama di dunia, disebut Intelsat_I (disebut juga Early Bird), diluncurkan ke orbit pada tanggal 6 April 1965. Satelit jaringan televisi nasional pertama, Orbita, dibuat di Uni Soviet pada tahun 1967. Satelit domestik Amerika Utara pertama yang memuat siaran televisi adalah geostasiun Anik 1 milik Kanada, yang diluncurkan pada tahun 1872.id: Satellite television.

C. Teknologi Master Control Room TV Broadcast Bagian Master Control Room merupakan jantung dari sebuah stasiun Televisi Broadcasting. Bagian-bagiannya yaitu : 1. Bagian VTR Material Room 2. Bagian studio 3. Bagian siaran langsuang (Live Event) 4. Bagian Presentasi Room 5. Bagian Master Control Console 6. Bagian Rekam (transfer room) 7. Bagian Transmisi Up-link D. Proses Penyiaran Pada televisi broadcasting masukan program acara dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Program Acara Siaran tidak langsung (Recording) dan Program Acara Siaran Langsung. Program Acara Siaran tidak langsung (Recording) : program acara tersebut kejadiannya sudah dilakukan terlebih dahulu, baru kemudian dilakukan proses penyempurnaan baik system audio melalui missing atau dubing dan system video melalui proses editing, titling, chroma key, pemberian effect dan sebagainya yang dikenal dengan istilah Post Production. Bagian-bagian pada proses acara siaran tidak langsung : a. Bagian Produksi Non-Drama (musik, kuis, talk show, komedi, variety show, liputan khusus dll) b. Bagian Produksi Drama c. News Departemen (peliputan di medan perang, pada suasana kerusuhan, kejadian bencana alam) d. Electronic Field Production (EFP) e. Post Production f. Tape Library g. Production House Program Siaran Langsung (LIVE) Siaran ini dapat dibedakan menjadi dua kategori besar yaitu siaran langsung dari studio dan siaran langsung yang berasal dari luar area stasiun televisi baik di dalam maupun di luar kota menggunakan satelit maupun gelombang mikro.

E. Produksi Program TV (TV Production) Bagian produlsi televisi, merupakan dapur dari sebuah program acara TV akan dibuat. Biasanya dibedakan tiga kelompok besar yaitu produksi drama, non-drama dan news, kategori ini karena hasil produknya mempunyai karakteristik yang berbeda. Elemen dasar TV Production antara lain kamera, lighting, audio, switching & editing, video, tape recording dan special effect. Proses tahapan produksi secara garis besar dikategorikan dalam tiga tahap, yaitu : 1. Pre-production 2. Production 3. Post-production F. Proses Pengerjaan Iklan Ada beberapa proses yang harus dilalui sebuah materi iklan sebelum ditayangkan. Sebuah agency atau biro iklan suatu produk, akan meriset atau study kelayakan terlebih dulu sebelum memasang slot iklan atau dikenal dengan istilah spot iklan. Cara yang paling cepat dalam penentuan pilihan program unggulan yang digemari masyarakat atau mempunyai Rating dan Audiens Share tinggi adalah dengan melihat data sampling yang dikeluarkan oleh badan riset resmi. Pada dunia broadcasting televisi dan radio data rating yang dikeluarkan oleh AC Nielsen dengan people meternya sampai sekarang menjadi rujukan. Namun program-program unggulan dengan ranting tinggi biasanya memasang tarif iklan atau rate lebih tinggi dibandingkan program unggulan. Standar umum dipakai dalam menentukan harga iklan, diantaranya: 1. Jam tayang program 2. Kategori program unggulan atau bukan? 3. Strategi Marketing perusahaan tersebut 4. Menggunakan model kompensansi 5. Kategori program acara sponsorship atau bukan? 6. Pertimbangan politik, social, ekonomi secara nasional.

Perusahaan penghasil barang dan jasa Biro Iklan Account Executive Marketing Traffic Marketing Production House Pembuat Video Iklan Tim Survey Pasar Server HD Gambar 1.1 Pengerjaan Iklan TV Broadcast Tape Analog Digital Tape Server Database dan Filing ke server PC Transmisi presentasi room Gambar 1.2 Proses Pengerjaan Materi Iklan

PERKEMBANGAN RADIO A. PENDAHULUAN Radio siaran merupakan komponen media komunikasi massa yang memiliki peran dan hubungan timbal balik dengan sejarah bangsa Indonesia. Dalam perkembangannya radio siaran tidak hanya harus memenuhi dan menciptakan selera publik tapi juga berperan di dalam membentuk opini serta kontrol sosial. Diawali oleh nuansa amatiran dilanjutkan dengan kuatnya posisi radio siaran sebagai sarana hiburan dan akhirnya berkembang memainkan peran cukup signifikan sebagai media massa. Konsekuensi dari perkembangan tersebut menuntut radio siaran mengembangkan dan meningkatkan kinerja secara professional untuk disesuaikan dengan dinamika publik yang dilayani dalam sajian hiburan, pendidikan, terutama informasi. Namun kenyataannya berbagai kendala dan hambatan tidak dapat membendung tumbuh dan berkembangkannya radio siaran itu sendiri. Karena motivasi untuk mendirikan radio siaranpun sangat beragam dan tidak semata-mata melirik peluang bisnis, diantaranya: hobbi-gengsi. Walau pertumbuhan dan perkembangan Radio Siaran Swasta di Indonesia tidak terlepas dari berbagai aspek - antara lain: Historis- Politik-hukum-sosial-ekonomi-budaya-teknologi - fungsi dan Peran. B. PERTUMBUHAN RADIO SIARAN Secara histori Radio Siaran Swasta (RSS) telah melalui rangkaian perjalanan panjang penuh dinamika yang terlepas dari bagian sejarah perjalanan politik bangsa sejak tumbangnya orde lama. Pada awal kelahirannya, radio siaran swasta merupakan intensitas komunikasi bagi perjuangan mahasiswa dan pelajar ketika turut berperan menumbangkan rezim orde lama. Pada masa itu radio siaran masih disebut dan berstatus amatir bertebar dalam bentuk komunitas kampus. Bahkan kalau kita mau jujur para aktivis yang berjuang lewat jalur komunikasi dan informasi dengan menggunakan perangkat radio pada awal kemerdekaan adalah berstatus amatir dan merupakan cikal bakal terbentuknya Radio Siaran Pemerintah dengan nama RRI setelah masa kemerdekaan. Sepanjang Pemerintahan Orde Baru kehidupan RSS berkembang tapi penuh dengan keresahan dan tidak pernah mendapatkan perlindungan hukum karena