BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pertumbuhan perusahaan otomotif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu dapat bersaing dalam hal peningkatan mutu produk barang dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI SURAKARTA (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat.

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. volume penjualan (Wahyuni, 2008). Usaha untuk dapat memenangkan. berkembang dan berubah-ubah (Kotler, 2005).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri yang dapat memikat

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan dunia saat ini khususnya dalam perekonomian semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya kebutuhan akan trend gaya hidup yang saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. kecil maupaun yang sudah mapan. Bahkan bagi sebagian pebisnis, pemasaran

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di segala bidang. Dengan adanya persaingan ini menuntut setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. produk yang ditunjang dengan teknologi yang canggih.

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat di dunia. Peta persaingan juga mulai meningkat. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang kehidupan termasuk ekonomi, teknologi, komunikasi, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. bertahan lama sesuai dengan keadaan serta situasi yang ada dan. bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan

I. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran

BAB I PENDAHULUAN. persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

I. PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan yaitu memperoleh keuntungan yang optimal

atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.

I PENDAHULUAN. kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ketat khusunya untuk perusahaan yang sejenis. mereka dituntutuntuk memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan ketatnya persaingan bisnis di Era globalisasi seperti sekang ini,

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan para produsen sepeda motor semakin berlomba-lomba dalam menjual sepeda

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk mengembangkan kinerja bisnisnya dengan melakukan. konsumen yang potensial. Menurut Sigit (2002:6) mengatakan:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di jaman yang semakin modern seperti saat ini dalam menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. telah melampaui kegunaan, fungsi, dan nilai komersialnya. Konsumen tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman kontemporer, perusahaan dituntut tidak hanya mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. kosumen. Mulai dari produk makanan, minuman, barang elektronik, barang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pada era globalisasi dan kemajuan di bidang perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi berkembang dengan sangat pesat. Setiap golongan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

commit to user BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT - ATRIBUT PRODUK SEPEDA MOTOR HONDA VARIO TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ( STUDI EMPIRIK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. mengeksploitasi sepenuhnya asset yang dimiliki untuk memaksimalkan strategi demi

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis. memasarkan produk sepeda motor. Hal tersebut perlu dilakukan agar

BAB I PENDAHULUAN. Suzuki, Kawasaki, TVS, ( Market Motor All Brand Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan yang semakin ketat ini setiap perusahaan seperti. yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh konsumen.

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA (Studi Pada Mahasiswa FE UMS Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. pemain baru dalam industri bisnis. Kotler dan Keller (2009) mengatakan

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung

BAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor faktor seperti

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya teknologi, kehidupan manusia tidak lepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan industri saat ini telah mengalami kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia khususnya di industri sepeda motor. Persaingan ketat yang

BAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan pasar yang begitu pesat telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan pasar bebas yang terjadi saat ini mempengaruhi usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa asing masuk ke Indonesia yang memperketat persaingan dunia usaha,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satunya adalah perkembangan otomotif yang menjadi faktor

BAB I PENDAHULUAN. Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen mutlak diperlukan

Tabel 1.1 Penjualan Sepeda Motor Suzuki TVS Yamaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kemajuan pesat di bidang teknologi, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dari tahun ke

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar yang akan mampu bertahan dan terus eksis di dunia bisnis masa kini.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen terhadap mobil akan semakin tinggi. Sehingga persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. di setiap tahunnya. Pada tahun 2013, pertumbuhan di industri otomotif semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Saat ini jumlah sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. transportasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan besar dalam industri Indonesia yang terjadi dalam dua dekade,

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan lahan subur bagi pertumbuhan perusahaan otomotif terutama di bidang sepeda motor, seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya kebutuhan akan alat transpotasi yang harganya terjangkau dan mudah perawatannya. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang otomotif hal ini merupakan suatu angin segar untuk meningkatkan pangsa pasar dengan memenangkan persepsi positif pelanggan. Untuk memenangkan persepsi positif pelanggan, perusahaan harus terus mengamati apa yang terjadi dengan perubahan perilaku pelanggan secara lebih efektif dari kompetitornya. Dalam era globalisasi seperti saat ini banyak perusahaan otomotif menawarkan produk yang hampir mirip dengan berbagai model, desain, memberikan kualitas yang bagus dan harga yang cukup bersaing. Perusahaan akan menghadapi persaingan yang semakin luas sehingga persepsi kualitas produk yang baik akan memberikan nilai lebih bagi pelanggan untuk membeli produk dari perusahaan tersebut. Durianto (2004:26) mendefinisikan perceived quality sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Tanpa 1

2 kualitas produk yang baik, sebuah produk mungkin hanya sekedar menjadi komoditi yang sama tanpa ada nilai lebih. Untuk itu perusahaan harus jeli dan teliti dalam mempelajari kebutuhan pelanggan dan perilaku pelanggan dalam mengetahui persepsi pelanggan tentang nilai dan hal yang mendorong minat mereka untuk mengkonsumsi produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Ketika Perceived Quality disesuaikan dengan harapan pelanggan, maka pelanggan akan merasa puas terhadap produk tersebut dan kemudian ia akan melakukan pembelian lagi, namun jika ia merasa tidak puas pelanggan tersebut akan menghentikan pembelian. Oleh karena itu Perceived Quality sangatlah dibutuhkan dalam mempengaruhi Loyalitas pelanggan, sehingga pelanggan yang merasa puas tertarik untuk membeli produk tersebut kembali. Disamping Perceived Quality, perusahaan juga harus memperhatikan nilai dan kepuasan pelanggan. Kepuasan (satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul kerena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka (Kotler2009 : 138). Tanpa kepercayaan dan dukungan pelanggan yang puas, perusahaan tidak akan dapat tumbuh dan berkembang, bahkan untuk bertahan saja di era persaingan yang semakin kompetitif ini akan justru mengalami kematian secara perlahan-lahan. Dengan cara mengembangkan hubungan dan kesetiaanan yang kuat antara pelanggan dan perusahaan, perusahaan dapat mempertahankan kepuasan konsumen. Tetapi jika hubungan ini tidak dilakukan dengan benar maka para

3 pelanggan yang juga mendapat banyak penawaran dari perusahaan lain akan mudah berpindah. Namun penekanan pada kepuasan saja tidak cukup untuk dapat mencapai kesuksesan. Oleh karena itu perusahaan juga perlu berusaha tidak hanya mencapai kepuasanpelanggan tetapi lebih pada pencapaian Loyalitas pelanggan. Dimana pelanggan yang loyal merupakan keunggulan bersaing perusahaan. Menurut Bhote (dalam Sari, 2008 : 4) Meskipun jumlah pelanggan yang loyal sedikit dari total pelanggan, sekitar 20% atau kurang, namun mereka mewakili volume penjualan sebesar 80% yang dapat menguntungkan perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang puas akan nilainilai yang ditawarkan perusahaan sehingga mereka mau melakukan pembelian ulang terhadap suatu produk tertentu. Seperti yang telah kita ketahui syarat utama keberadaan perusahaan adalah adanya pelanggan, pelanggan yang loyal akan meningkat apabila kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi sehingga mereka merasa puas. Dalam jangka panjang, loyalitas pelanggan menjadi tujuan sebagai dasar untuk pengembangan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan bagi perencanaan pasar strategik. Loyalitas pelanggan menjadi keinginan bagi banyak perusahaan, namun untuk mendapat pelanggan yang loyal sangatlah sulit, begitu juga dengan mempertahankan pelanggan yang loyal. Oleh karena itu perusahaan perlu melihat hubungan antara perceived quality dengan kepuasan pelanggan yang pada akhirnya akan mempengaruhi loyalitas pelanggan.

4 Hadirnya sepeda motor Bajaj kini semakin diterima oleh masyarakat pecinta motor sport sejati yang ingin tampil beda dan lebih berani. Hal ini dibuktikan dengan semakin tingginya pengguna motor Bajaj di seluruh Indonesia. Melalui bendera PT Bajaj Auto Indonesia (BAI) sebagai agen pemegang merek Bajaj di Indonesia dan PT Premier Motor Utama (PMU) sebagai agen pemegang merek Bajaj di wilayah Sumatera Utara dan Aceh, Sepeda motor Bajaj hadir dengan desain yang stylish, sporty dan gagah serta aplikasi teknologi canggih pada setiap produknya. Sadar akan ketertinggalan yang jauh dari pabrikan-pabrikan motor asal Jepang, PT Bajaj Auto Indonesia meluncurkan jurus unik untuk menembus pasar motor di Indonesia yang menggiurkan. Bajaj tidak bersaing di produk motor bebek yang mendominasi sekitar 85% pasar motor di Indonesia. Namun pabrikan asal India ini justru membidik konsumen motor sport yang market share-nya hanya sekitar 10 % dari total produk motor yang laku di pasaran Indonesia. Pasar motor sport termasuk unik, pelanggan tidak memilih suatu produk berdasarkan brand seperti konsumen motor bebek di Indonesia, tetapi berdasarkan spesifikasi dan kualitas produk. Seperti dijabarkan oleh Kothari (http://bikeadvice.in/bajaj-auto-worldslargest-motorcycle-manufacturer/#more-20726) pada tahun finansial 2011-2012 Bajaj sukses menjual lebih dari 3,8 juta unit motor keseluruh dunia. Angka tersebut sudah cukup mengokohkan posisinya sebagai World s Third Largest Motorcycle Manufacturer. Torehan prestasi ini bahkan telah mengalahkan

5 pabrikan Jepang seperti Yamaha, Suzuki serta Kawasaki. Disini Bajaj hanya kalah melawan Honda dan Hero Motocorps. Bajaj Auto menempati posisi sebagai pemimpin pasar di 12 negara dari 35 negara tujuan ekspornya. Selain itu, Bajaj juga memiliki 47 persen saham di KTM Power Sport AG dari Austria. Perusahaan saat ini menguasai 10 persen pangsa pasar di pasar sepeda motor global. Bajaj menargetkan penjualan 4,5 juta sepeda motor secara global dengan target pangsa pasar sebesar 30 persen pada tahun finansial 2012-2013. Alasan ini pula yang membuat Bajaj merambah pasar motor Indonesia yang potensial dengan produknya. Tetapi Bajaj tidak ingin mengikuti kesalahan serupa yang di buat pabrikan asal China di Indonesia. Sempat booming dengan produk berharga miring, motor China tumbang akibat terlalu focus kepada penjualan. Bajaj berencana membangun Perceived Quality yang baik di pasar motor Indonesia, membangun jaringan yang baik, layanan purna jual yang bagus, serta membangun fasilitas produksi di Indonesia. Pasar Indonesia tetap menjadi tujuan utama. Namun jika berkembang bagus, fasilitas produksi ini nantinya juga akan dimanfaatkan untuk memenuhi permintaan di Negara tetangga. Bajaj di klaim menawarkan cita rasa baru bagi peminat motor sport. Salah satu teknologi yang dibanggakan Bajaj pada Pulsar adalah Digital Twin Spark Ignition (Dts-i) penggunaan dua busi dalam satu ruang pembakaran yang membuat proses pembakaran bahan bakar lebih efisien tapi tetap menghasilkan tenaga yang besar.

6 Disini PT. Premier Motor Utama di tuntut untuk jeli melihat kondisi pasar, jangan sampai kalah cepat dengan perusahaan pesaing. Sebab arena persaingan pasar tidak pernah tetap karena setiap pesaing memulai dengan sumber daya, kompetensi, dan peluang yang ada. Perusahaan harus mampu berkompetisi dengan cara melakukan peningkatkan serta menjaga kualitas produk, hal ini telah dilakukan oleh Bajaj dengan meluncurkan high quality premium product seperti Bajaj Pulsar 200NS yang menggunakan 3 busi dalam satu ruang pembakaran dimana produk tersebut merupakan hasil dari Bajaj dan KTM. Semua itu demi meningkatkan kualitas produk sebagai strategi penting perusahaan untuk memenangkan persaingan dalam memperoleh pangsa pasar. Seiring dengan perkembangan gaya hidup menimbulkan perubahan perilaku masyarakat dalam mengikuti kemajuan otomotif. Perubahan perubahan tersebut selalu di ikuti oleh perusahaan yang bergerak di bidang otomotif dimana perubahan tersebut adalah peluang bagi perusahaan sebagai pangsa pasar barunya. Strategi komunikasi yang efektif untuk menarik perhatian pelanggan telah dilakukan oleh Bajaj, baik melalui media konvensional serta mengembangkan Loyalitas pelanggan dengan mendukung kegiatan komunitas pemilik Motor Bajaj seperti POWER Medan Club. Keberadaan komunitas ini member pengaruh positif bagi PT Premier Motor Utama baik dari segi peningkatan volume penjualan maupun pembentukan image motor sport Bajaj di kalangan masyarakat. Para anggota komunitas yang loyal akan mengkomunikasikan keunggulan, keistimewaan, modifikasi yang mudah, dan berbagai hal yang menarik memiliki sepeda motor bajaj, bahkan mereka sering merekomendasikan produk sepeda

7 motor bajaj ke orang lain sehingga dapat membantu perusahaan dalam memperkenalkan produknya dan meningkatkan volume penjualan. Berdasarkan gambaran di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Perceived Quality Terhadap Loyalitas Pelanggan Sepeda Motor Bajaj Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Intervening di PT. Premier Motor Utama 1.2. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini meliputi : 1. Bagaimana Perceived Quality berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan Sepeda Motor Bajaj di PT. Premier Motor Utama? 2. Bagaimana Kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Sepeda Motor Bajaj di PT. Premier Motor Utama? 3. Bagaimana Perceived Quality berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Sepeda Motor Bajaj di PT. Premier Motor Utama? 4. Bagaimana Perceived Quality berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan dengan intervening kepuasan pelanggan Sepeda Motor Bajaj di PT. Premier Motor Utama? 1.3. PEMBATASAN MASALAH Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam penelitian ini serta mengingat keterbatasan waktu dan keterbatasan penulis maka perlu adanya pembatasan masalah dalam penelitian ini. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini

8 adalah : Pengaruh perceived quality terhadap loyalitas pelanggan sepeda motor bajaj dengankepuasan pelanggan sebagai variabel intervening di PT. Premier Motor Utama. 1.4. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi : 1. Apakah ada pengaruh perceived quality terhadap kepuasan pelanggan Sepeda Motor Bajaj di PT. Premier Motor Utama 2. Apakah ada pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan Sepeda Motor Bajaj di PT. Premier Motor Utama 3. Apakah ada pengaruh perceived quality terhadap loyalitas pelanggan Sepeda Motor Bajaj di PT. Premier Motor Utama 4. Apakah ada pengaruh perceived quality terhadap loyalitas pelanggan dengan intervening kepuasan pelanggan Sepeda Motor Bajaj di PT. Premier Motor Utama 1.5. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh perceived quality terhadap kepuasan pelanggan Sepeda Motor Bajaj di PT. Premier Motor Utama 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan Sepeda Motor Bajaj di PT. Premier Motor Utama

9 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh perceived quality terhadap loyalitas pelanggan Sepeda Motor Bajaj di PT. Premier Motor Utama 4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh perceived quality terhadap loyalitas pelanggan dengan intervening kepuasan pelanggan Sepeda Motor Bajaj di PT. Premier Motor Utama 1.6. MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang diharapkan oleh penulis dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagi peneliti, sebagai tambahan wawasan dari pengetahuan teoritis yang diperoleh di perkuliahan dengan kondisi nyata di lapangan, khususnya tentang pengaruh perceived quality, Loyalitas pelanggan dan kepuasan pelanggan. 2. Bagi perusahaan, sebagai tambahan informasi dan masukan kepada pihak perusahaan dalam mengambil kebijakan yang terkait dengan pelanggan. 3. Bagi Universitas Negeri Medan, sebagai tambahan literature kepustakaan Universitas di bidang penelitian tentang pengaruh perceived quality, Loyalitas Pelanggan dan kepuasan pelanggan. 4. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi bagi pihak lain yang ingin mengadakan penelitian sejenis pada masa yang akan datang.