Penyusutan. r = PENYUSUTAN 1. 1 PENDAHULUAN 1. 2 METODE RATA-RATA Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII PENYUSUTAN A. PENGERTIAN

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi keuangan yang relevan

AKTIVA TETAP & PENYUSUTAN

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Aset itu dibagi menjadi dua yaitu: aset lancar dan aset tetap. Aset tetap

Aktiva tetap yang ada di perusahaan haruslah benar-benar diperhatikan karena itu bila

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BIAYA PENYUSUTAN. Biaya penyusutan: penurunan nilai modal suatu alat / mesin akibat perubahan umurnya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, sebuah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang dampak metode

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. unsur keuangan negara antara lain kekayaan negara/kekayaan daerah berupa uang, surat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. skripsi ini, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya pengelolaan badan usaha atau perusahaan, hal ini. menuntut adanya kemampuan untuk mengalokasikan sumber daya

: Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.

Oleh Iwan Sidharta, MM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH PENGATAR PAJAK. Diajukan Untuk Mmenuhi Tugas Pengantar Pajak

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam melakukan kegunaan operasionalnya tidak akan

EKONOMI TEKNIK DEPRESIASI DAN PAJAK

Bab. 5. PENYUSUTAN Tujuan penyusutan dan jenis-jenisnya Tujuan memperhitungkan penyusutan : Jenis-jenis penyusutan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jangka panjang, artinya perusahaan harus terus mempertahankan kelangsungan operasinya melalui

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS)

ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA RUGI PADA PT. GENDARIN INDONESIA CABANG PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENYUSUTAN ATAS ASET TETAP PEMERINTAH. Abstract

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II LANDASAN TEORI. equipment, machinery, building, and land.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement

BAB II BAHAN RUJUKAN

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

EVALUASI PEMILIHAN METODE DEPRESIASI / PENYUSUTAN AKTIVA TETAP TERHADAP PENGARUH PENINGKATAN LABA PADA PT. KOMPAS SIRKULASI SEMARANG SKRIPSI

PENYUSUTAN (Depreciation)

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

DEPRESIASI / PENYUSUTAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR DALAM PENGHITUNGAN DEPRESIASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II BAHAN RUJUKAN

Account Payable 2,200,000. Sales 4,000,000 Cost Of Goods Sold 2,678,500 Merchandise Inventory 2,678,500. Account Payable 5,467,500

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. metode-metode penyusutan antara lain: Metode garis lurus (straight line method),

BAB II BAHAN RUJUKAN

FIXED ASSETS. Click to edit Master subtitle style 4/25/12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Neraca. Entries)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

30/06/2010 MARKETABLE SECURITIES STOCKS BONDS NERACA SHORT-TERM INVESTMENTS STOCKS BONDS OTHER SECURITIES LONG-TERM INVESTMENTS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. ARTHA KINDO PERKASA PALEMBANG

BAB II LANDASAN TEORI

Kata Pengantar. Jakarta, November Dewika Handayani Safitri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. menentukan bagaimana sederhana dan kompleknya suatu badan usaha

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Transkripsi:

PENYUSUTAN 1. 1 PENDAHULUAN Aset tetap pada umumnya memiliki masa manfaat yang terbatas (kecuali tanah). Pada saat sebuah aset habis manfaatnya, aset tersebut tidak bisa digunakan lagi baik dengan nilai sisa maupun tanpa nilai sisa. Di sisi lain, seiring dengan penggunaan aset maka terdapat beban depresiasi yang dihitung secara periodik. Selisih antara nilai aset pada saat perolehan dengan akumulai depresiasi merupakan nilai buku dari aset tersebut. Terdapat beberapa metode dalam perhitungan depresiasi sebuah aset. Berikut merupakan metode depresiasi yang akan dibahas pada bab ini: 1. Metode Rata-Rata a. Metode Garis Lurus (straight line method) b. Metode Unit Aktivitas (Unit of Activity Method) 2. Metode Menurun a. Metode Jumlah Angka (Sum of the Year Digit) b. Metode Saldo Menurun (Declining Balance) c. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method) 1. 2 METODE RATA-RATA 1.2.1 Metode Garis Lurus (Straight-Line Method) Dengan menggunakan metode ini, beban penyusutan sebuah aset akan memiliki nilai yang sama besar di setiap periodenya. Sehingga, jika dibutkan grafik untuk nilai penyusutan, akan membentuk garis lurus, karena itulah metode ini disebut dengan metode garis lurus. 2.500.000 2.000.000 1.500.000 1.000.000 500.000-1 2 3 4 5 Besarnya penyusutan dengan menggunakan metode ini dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

Dengan : beban depresiasi per periode C = harga perolehan S = nilai sisa n = jumlah periode/masa maanfaat CONTOH (1): Sebuah mesin seharga 20.000.000 diperkirakan memiliki masa manfaat 20 tahun dengan nilai sisa 2.000.000. Dengan menggunakan metode garis lurus, hitunglah besarnya pernyusutan tiap tahun, dan buatlah tabel penyusutannya! Diketahui : C = 20.000.000 S = 2.000.000 n = 5 Ditanyakan :? Solusi : = 3.600.000 (1) ke- Beban Akumulasi 20.000.000 1 3.600.000 3.600.000 16.400.000 2 3.600.000 7.200.000 12.800.000 3 3.600.000 10.800.000 9.200.000 4 3.600.000 14.400.000 5.600.000 5 3.600.000 18.000.000 2.000.0000

1.2.2 Metode Unit Aktivitas Degan menggunakan metodeunit aktivitas, penyusutan dihitung berdasarkan unit aktivitas dari aset tersebut. Sehingga, untuk menentukan besarnya beban penyusutan, kita terlebih dahulu harus mengitung besarnya beban penyusutan perunit (r) dengan menggunakan persamaan. Dalam metode ini, n = total estimasi unit aktivitas. Untuk menghitung beban suatu periode dapat dihitung dengan mengalikan jumlah unit aktivitas periode tersebut dengan nilai r. CONTOH : Dengan soal yang sama seperti Contoh (1). Asumsikan, mesin tersebut diestimasikan mampu menghasilkan 50.000 unit selama masa manfaatnya, dan jumlah unit yang dihasilkan per tahun, adalah sebagai berikut: pertama : 13.000 kedua : 11.000 ketiga : 10.000 keempat : 8.500 kelima : 7.500 Dengan menggunakan metode unit aktivitas, hitunglah besarnya beban penyusutan Untuk setiap tahun, dan buatlah tabel penyusutannya! Diketahui : C = 20.000.000 S = 2.000.000 n = 50.000 Ditanyakan : penyusutan per tahun? Solusi : = 360/unit

Beban depresiasi untuk setiap tahun: pertama : 13.000 x 360 = 4.680.000 kedua : 11.000 x 360 = 3.960.000 ketiga : 10.000 x 360 = 3.600.000 keempat : 8.500 x 360 = 3.060.000 kelima : 7.500 x 360 = 2.700.000 (1) ke- Beban Akumulasi 20.000.000 1 4.680.000 4.680.000 15.320.000 2 3.960.000 8.640.000 11.360.000 3 3.600.000 12.240.000 7.760.000 4 3.060.000 15.300.000 4.700.000 5 2.700.000 18.000.000 2.000.0000 1. 3 METODE MENURUN Pada umumnya, biaya perawatan dan perbaikan untuk aset yang baru lebih murah dibandingkan dengan aset yang umurnya lebih lama. Sehingga, beban penyusutan pada awal masa manfaat dibebankan lebih besar dibandingkan dengan nilai penyusutan pada tahun- tahun selanjutnya. Hal tersebut bertujuan agar total biaya penyusutan, perawatan, dan perbaikan selama masa manfaat tidak banyak berbeda. 1.3.1 Metode Jumlah Angka Dengan menggunakan metode jumlah angka tahun, semakin lama beban penyusutan akan semakin kecil. Hal ini disebabkan oleh penggunaan fraksi yang semakin kecil dari tahun ke tahun dalam menghitung nilai penyusutan. Dalam fraksi tersebut yang menjadi pembilang adalah sisa masa manfaat, dan jumlah angka tahun sebagai penyebut. Perhitungan penyusutan setiap periode adalah dengan mengalikan fraksi dengan (C S ), berikut merupakan persamaan utntuk menetukan besarnya penyusutan pada setiap periode:

Dengan : beban depresiasi per periode C = harga perolehan S = nilai sisa n = jumlah periode/masa maanfaat CONTOH (1): Sebuah gedung seharga 350.000.000 memiliki masa manfaat 5 tahun dengan nilai sisa 50.000.000. Hitunglah besarnya penyusutan per tahun sampai dengan akhir tahun ke-5 dan buatlah tabel penyusutannya! Diketahui : C = 350.000.000 S = 50.000.000 n = 5 Jumlah angka tahun = = 15 Ditanyakan : r per tahun =? Solusi : pertama : x 300.000.000 = 100.000.000 kedua : x 300.000.000 = 80.000.000 ketiga : x 300.000.000 = 60.000.000 keempat: x 300.000.000 = 40.000.000 kelima : x 300.000.000 = 20.000.000 300.000.000

(1) ke- Fraksi Akumulasi (5) 350.000.000 0 350.000.000 1 100.000.000 100.000.000 250.000.000 2 80.000.000 180.000.000 170.000.000 3 60.000.000 240.000.000 110.000.000 4 40.000.000 280.000.000 70.000.000 5 20.000.000 300.000.000 50.000.000 1.3.2 Metode Saldo Menurun Dengan menggunakan metode saldo menurun, semakin lama beban penyusutan akan semakin kecil. Hal ini disebabkan oleh penggunaan nilai buku dalam menghitung besarnya penyusutan pertahun. Besarnya penyusutan per tahun, didapat dengan mengalikan fixed annual rate dengan nilai buku sebuah aset. Berikut merupakan persamaan untuk menghitung besarnya penyusutan: Dengan : fixed annual rate = ( ) beban depresiasi per periode C = harga perolehan S = nilai sisa

n = jumlah periode/masa maanfaat nilai buku = nilai perolehan akumulasi depresiasi CONTOH : Mesin seharga 200.000.000 memiliki masa manfaat 4 tahun. Berapakah besarnya penyusutan untuk setiap tahun? Diketahui : C = 200.000.000 n = 4 Ditanyakan : r per tahun =? Solusi : fixed annual rate fixed annual rate = ( ) = ( ) = 44% (1) ke- Annual Fixed Rate Akumulasi (5) 200.000.000 0 200.000.000 1 88.000.000 88.000.000 112.000.000 2 49.280.000 137.280.000 62.720.000 3 27.596.800 164.876.800 35.123.200 4 15.454.208 180.331.008 19.668.992

1.3.3 Metode Saldo Menurun Ganda Perhitungan besar penyusutan menggunakan metode saldo menurun ganda pada dasarnya sama dengan metode saldo menurun. Perbedaannya hanya terletak pada annual rate. Pada metode saldo menurun ganda, annual rate didapat dengan membagi 100% dengan masa manfaat. Dengan : fixed annual rate = ( ) x 2 beban depresiasi per periode C = harga perolehan S = nilai sisa n = jumlah periode/masa maanfaat nilai buku = nilai perolehan akumulasi depresiasi CONTOH : Perlengkapan seharga 11.000.000 memiliki masa masa manfat 5 tahun. Hitunglah besarnya penyusutan setiap tahun dengan menggunakan metode saldo menurun ganda! Diketahui : C = 11.000.000 n = 5 Ditanyakan : r per tahun =? Solusi : fixed annual rate fixed annual rate = ( ) x 2 = ( ) x 2 = 40% (1) ke- Annual Fixed Rate Akumulasi (5) 11.000.000

0 11.000.000 1 4.400.000 4.400.000 6.600.000 2 2.640.000 7.040.000 3.960.000 3 1.584.000 8.624.000 2.376.000 4 950.400 9.574.400 1.425.600 5 40% 570.240 10.144.640 855.360 Bagimana jika yang dianyakan adalah nilai buku atau akumulasi penyusutan pada akhir tahun tertentu? Jika harus menghitung satu persatu tentu akan mengahabiskan banyak waktu, berikut ini merupakan cara cepat untuk menghitung nilai buku dan akumulasi penyusutan tahun ke-x jika menggunakan metode saldo menurun dan saldo menurun ganda. = Akumulasi penyusutan = i = fixed annual rate CHALLENGE QUESTION Sebuah kendaraan operasiinal dibeli pada tanggal 1 Januari 2009 seharga 240.000.000. Kendaraan tersebut diperkirakan memiliki masa manfaat 4 tahun dan setidaknya mampu menempuh 100.000km. Saat masa manfaatnya habis, kendaraan tersebut akan memiliki nilai 40.000.000. Kendaraan tersebut telah menumpuh jarak 30.000km pada tahun pertama, 32.000km selama tahun kedua, 28.000.000 selama tahun ketiga, dan 10.000km di tahun keempat. Hitunglah besarnya penyusutan pada setiap tahun dengan menggunakan metode garis lurus, jumlah angka tahun, dan unit aktivitas? Jawaban: Garis lurus : 50.000.000/tahun Jumlah angka tahun : 80.000.000, 60.000.000, 40.000.000, 20.000.000 Unit aktivitas : 60.000.000, 64.000.000, 56.000.000, 20.000.000