I. PENDAHULUAN. Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung merupakan unsur pelaksana. bertanggung jawab kepada Walikota Bandar Lampung melalui Sekretaris

dokumen-dokumen yang mirip
V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I. PENDAHULUAN. organisasi perusahaan maupun suatu instansi pemerintahan. Ketersediaan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BAB 1 PENDAHULUAN Bentuk Usaha Dinas Pendidikan Kota Tangerang

1. Terdapat hubungan yang signifikan positif dan berarti Pelaksanaan Supervisi

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KECAMATAN KABUPATEN LANDAK

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Bandar Lampung

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANDAK

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 05 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM Sekilas Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan antara pemerintah pusat dan

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

Bagian Kedua Kepala Dinas

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANDAK

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR TAHUN 2009

FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG

IV. GAMBARAN UMOM LOKASI PENELITIAN. A. Kedudukan Dinas Tata Kota Bandar Lampung

I. PENDAHULUAN. UUD 1945 memberikan posisi yang sangat tinggi pada Badan Pemeriksa

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LANDAK

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

RANCANGAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 12 TAHUN 2008

BABI PENDAHULUAN. alat canggih dapat menyelesaikan masalah, tanpa. adanya pengelolaan sumber daya manusia yang baik maka tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam pencapaian tujuan, baik visi maupun misi suatu organisasi.

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN. BAB I KETENTUAN UMUM

I. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

Profil Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BAB VI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN. A. Perencanaan dan Penganggaran untuk Menunjang Tugas Pokok dan Fungsi Pemasyarakatan.

S A L I N A N. No. 152, 2016 BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 152 TAHUN 2016 NOMOR 152 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif survei korelasional, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan karena masalah yang akhirnya menentukan dan. memprediksikan keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, strategi

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 43 TAHUN 2016 TENTANG

KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MATARAM

RANCANGAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR : 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN KOTA SAMARINDA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 29 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA SERANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO,

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASSET KABUPATEN TAPANULI SELATAN

STRUKTUR ORGANISASI DAN TUPOKSI

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 04 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG TENAGA AHLI WALIKOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang melaksankan urusan pemerintahan daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Bandar Lampung melalui Sekretaris Daerah. Sesuai dengan Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 05 Tahun 2008, Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang pendidikan berdasarkan asas otonomi dan tugas perbantuan. Dalam melaksanakan tugas pokok Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan; b. Penyelenggara urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota Bandar Lampung sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam menjalankan tugas dibantu oleh 1 (satu) orang Sekretaris membawahi 3(tiga) Ka. Sub Bagian dan 4 (empat) Kepala Bidang membawahi masing masing juga 3 (tiga) Kepala Seksi, masing-masing seksi dan subbang membawai beberapa staf, serta beberapa pengawas. Peranan seorang Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung sebagai pemimpin sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi yang diinginkan termasuk organisasi pemerintahan terutama berkaitan dengan peningkatan kinerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Menurut Kerlinger dan Padhazur (2002: 53) faktor kepemimpinan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja pegawai karena kepemimpinan yang efektif memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan yang efektif dibutuhkan pemimpin untuk dapat meningkatkan kinerja semua pegawai dalam mencapai tujuan organisasi sebagai instansi pelayanan publik. Salah satu masalah yang dihadapi para Pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung ditemukan kendala atau persoalan yang berkaitan dengan penurunan kinerja pegawai yang disebabkan karena pimpinan bukan dari kalangan pendidik yang berakibat kurangnya penguasaan pribadi dalam pembinaan pegawai, pemberdayaan pegawai, keteladalan dalam pelaksanaan

tugas dan kecakapan dalam membina hubungan dengan pihak luar kurang mendapatkan perhatian. Akibat lain dari persoalan tersebut adalah dalam melaksanakan perkerjaan tidak mempunyai visi yang jelas dan kurang konsisten dalam pengambilan keputusan, serta tidak mempunyai tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan dan pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan tupoksi yang telah dijabarkan dalam Peraturan Walikota Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung. Faktor lain adalah kurang melakukan komunikasi dengan pegawai mengenai gagasan-gagasan yang timbul, masih ada sebagian pegawai yang harus bekerja jika diberikan petunjuk yang detail sehingga belum muncul inisiatifnya. Karena berbagai alasan kesibukan pimpinan dan perasaan kurang dilibatkan dapat muncul dalam situasi kerja. Hal tersebut dapat berdampak pada kinerja pegawai secara keseluruhan padahal fungsi kepemimpinan harus dapat membina keharmonisan, supervise, penggunaan organisasi secara strategis (Uno, 2007: 62). Motivasi memegang peranan penting dalam mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu dalam arti kinerja. (Uno, 2007: 64). Motivasi mengawali perubahan energi, menentukan tingkah laku, dan dirangsang karena tujuan. Keadaan di Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung belum sepenuhnya pegawai bekerja memiliki ketabahan, keuletan mengahadapi rintangan dan kesulitan, tidak adanya tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan, rendahnya tingkat kualifikasi prestasi (out put) yang dicapai

dari kegiatan serta tidak adanya Achiefmen arah sikap terhadap sasaran kegiatan yang dilakukan dalam mendukung kinerja, atau hanya sekedar rutinitas melaksanakan kewajiban saja. Problematik yang dihadapi para pegawai di Dinas Pendidikan Kota secara umum adalah motivasi yang perlu ditingkatkan, faktor kepemimpinan yang melekat, dan faktor minimnya penggunaan fasilitas Jardiknas yang tersedia oleh pegawai, hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut. Tabel 1.1 Penggunaan Fasilitas Jardiknas No Bidang Jumlah pegawai Rata pemamfaatan / minggu 1 Sekretariat 40 23 2 Pedidikan Dasar 17 5 3 Pendidikan Menengah 19 9 4 Pendidkan Non Formal 17 4 Informal 5 Gedung dan perlengkapan 12 3 6 Pengawas 12 11 Sumber: Subbag Penyusunan Program dan Moneva Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung Beberapa persoalan lain yang dihadapi para pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung secara terperinci adalah sebagai berikut. 1. Belum sepenuhnya menerapkan administrasi berbasis teknologi informasi komunikasi dengan memanfaatkan jardiknas. 2. Kurang kepeduliannya pimpinan terhadap perkembangan teknologi dengan memanfaatkan jardiknas.

3. Ketidaktahuan akan kebutuhan dari penggunaan jardiknas. 4. Motivasi kerja masih rendah. 5. Banyak pegawai kurang memahami pentingnya penggunaan jardiknas. 6. Rendahnya tingkat pengetahuan pegawai tentang internet. 7. Kurangnya pegawai diikutsertakan pelatihan penggunaan jardiknas. 8. Masih rendahnya kinerja pegawai dalam hal memanfaatkan jardiknas, salah satunya yaitu sistem penerapan administrasi. Indikasi rendahnya kinerja pegawai dalam hal penerapan administrasi di Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung. Kondisi ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika para pegawai menyadari arti pentingnya kinerja untuk membangkitkan semangat bekerja, dan ini sebenarnya merupakan peluang untuk menuangkan ide-ide yang bermanfaat, menunjukkan bakat-bakat kreatifitas dan mendesain atau merancang e-administrasi sesuai dengan kondisi. Dalam perbaikan sistem penerapan administrasi perlu adanya penggunaan jardiknas yang matang, kepemimpinan, dan motivasi kerja yang tinggi untuk bekerja sama dan berkinerja aktif dengan mewujudkan suatu gerak yang sinergi dari semua unsur. Untuk melakukan perbaikan dalam penggunaan jardiknas perlu adanya motivasi kerja dan kinerja pegawai dalam layanan masyarakat yang tinggi untuk bekerja sama dan berkinerja aktif dengan mewujudkan suatu gerak yang sinergi dari semua unsur. Berdasarkan pemikiran yang dikemukakan pada latar belakang tersebut penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian tentang hubungan

antara motivasi kerja, kepemimpinan dan penggunaan fasilitas jardiknas terhadap kinerja pegawai. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi permasalahan sebagai berikut; 1. Kinerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, dalam merencanakan, melaksanakan pekerjaan belum maksimal karena dalam melaksanakan perkerjaan tidak mempunyai visi yang jelas dan tidak mempunyai tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan dan pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan tupoksi. 2. Motivasi kerja masih rendah karena tidak memiliki kreativitas atau terobosan baru yang mendukung kinerja. 3. Kepemimpinan masih perlu ditingkatkan dalam mendorong dan memotivasi pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung 4. Penggunaan fasilitas jardiknas yang telah disediakan oleh pemerintah pusat perlu dioptimalkan oleh seluruh pegawai. 5. Kurangnya kepedulian pimpinan terhadap pengelolaan jardiknas. 6. Belum sepenuhnya seluruh bagian menerapkan TIK berbasis jardiknas. 7. Sarana prasarana yang ada belum memenuhi standar. 8. Pelatihan jardiknas tidak dianggarkan dalam Anggaran dan Belanja Daerah (APBD).

1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan Latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, masih banyak faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai. Sehubungan dengan keterbatasan waktu, tenaga, biaya, dan kemampuan peneliti, maka dalam penelitian ini dibatasi pada : 1. Masalah yang berkaitan dengan kurangnya kinerja pegawai dalam merencanakan dan melaksanakan pekerjaan di Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung. 2. Masalah motivasi kerja yang masih rendah, karena belum sepenuhnya pegawai bekerja memiliki kreativitas atau terobosan baru. 3. Masalah kepemimpinan Kepala Dinas. 4. Masalah penggunaan fasilitas jardiknas yang kurang optimal dalam mendukung pengelolaan administrasi di Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung. 1.4 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka masalah yang diteliti, secara lebih terperinci dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Apakah ada hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung? 2. Apakah ada hubungan antara kepemimpinan dengan kinerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung?

3. Apakah ada hubungan antara penggunaan fasilitas jardiknas dengan kinerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandar lampung? 4. Apakah ada hubungan antara motivasi kerja, kepemimpinan dan penggunaan fasilitas jardiknas secara bersama-sama dengan kinerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai di Dinas pendidikan Kota Bandar Lampung. 2. Hubungan antara kepemimpinan dengan kinerja pegawai di Dinas pendidikan Kota Bandar Lampung. 3. Hubungan antara penggunaan fasilitas jardiknas dengan kinerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandar lampung. 4. Hubungan antara motivasi kerja, kepemimpinan, dan penggunaan fasilitas jardiknas secara bersama-sama dengan kinerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung. 1.6 Kegunaan Penelitian 1.6.1 Secara Teoretik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan data informasi empirik dan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya teknologi pendidikan kawasan pengelolaan sumber daya manusia pegawai serta dapat menemukan komponen penting yang berhubungan

dengan motivasi kerja dan penggunaan fasilitas jardiknas dengan kinerja pegawai dalam pengelolaan administrasi. 1.6.2 Secara Praktis 1. Memberikan informasi kepada Pimpinan, tentang pentingnya peningkatan kinerja pegawai dalam pengelolaan administrasi berbasis TIK dengan memanfaatkan jardiknas.. 2. Memberikan informasi kepada pegawai tentang pentingnya peningkatan kinerja dalam usaha peningkatan kualitas pelayanan. 3. Memberikan informasi kepada pegawai tentang pentingnya Teknologi informasi dan komunikasi dalam pengelolaan administrasi. 4. Meningkatkan kinerja pegawai dengan peningkatan motivasi kerja dan penggunaan fasilitas jardiknas.