I. TINJAUAN PUSTAKA. bukanlah hanya sekedar versi yang lebih kecil dari orang dewasa. Anak

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu jenis olahraga yang sangat digemari oleh orang

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aktif di dalam prosesnya dan gurulah yang menjadi center utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

BAB II KAJIAN TEORITIS. Sepak bola merupakan olahraga yang paling terkenal di dunia. Lebih dari 200 juta orang

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama dinegara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

FUTSAL - 2. Futsal Kelas XI 1 design by Bramasto

FUTSAL. Materi Futsal Kelas X Semester disusun oleh Bramasto

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola (SSB) di berbagai daerah yang merupakan wujud perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung

MAKALAH FUTSAL. ( Dikumpulkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran penjasorkes)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang,

BAB I PENDAHULUAN. melainkan hanya menggunakan talk and chalk (berbicara dan kapur tulis), sementara

BAB I PENDAHULUAN. dua tim dengan 5 pemain pertim. Tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor)

BAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-masing oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang cukup

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP. Identitas Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. terbukti hampir diseluruh dunia memainkan olahraga ini. Menurut Sindhu dkk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

FUTSAL - 3. Penjaskes FUTSAL Kelas XII 1. Design Bramasto

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan salah satu upaya pemerintah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (IPTEK) belakangan ini sangat. mempengaruhi pendidikan, terutama di negara-negara yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. seorang anggota Sekolah Pelatihan YMCA di Springfield, Massachusset. Bola

PENGARUH LATIHAN FOOT SPEED LADDER DRILLS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA BAB 1 PENDAHULUAN

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

KERANGKA KERJA UNTUK PEMBELAJARAN INVANSION GAMES

TINJAUAN PUSTAKA. hidupnya. Sedangkan menurut Suparno (2001 : 2) mengungkapkan Belajar. sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya.

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. membentuk anak agar berubah sesuai dengan harapan yang diinginkan. Untuk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. : Variasi Permainan Sepak Bola

UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR LEMPAR CAKRAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MODIFIKASI PIRING PLASTIK

BAB VI MEDIA PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yang terdapat

pemassalan harus dimulai pada usia dini.

DRAFT 2 MARET 2016 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Menendang Bola dengan kaki bagian dalam

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di negara-negara yang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tentang pemahaman siswa. Biasanya siswa memahami sesuatu hanya melalui

BAB I PENDAHULUAN. sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang lebih baik.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

KRITIK TERHADAP PENDEKATAN TRADISIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. individu secara menyeluruh. Namun, perolehan keterampilan dan

I. PENDAHULUAN. Baley (2001:13) mengatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan. adalah pendidikan kebudayaan, yang didapat secara perorangan,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan

BAB I PENDAHULUAN. masalah smpai masalah tersebut dapat di pecahkan dengan baik. Untuk dapat. bermutu tinggi dan mampu berkompetensi secara global.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Giri Renjana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Potter dan Perry (2005) Pertumbuhan dan perkembangan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lawan dan berusaha memasukan bola ke dalam jaring atau gawang lawan.

BAB 1 PENDAHULUAN. klub-klub sepakbola yang memiliki pemain-pemain yang berkualitas. Pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. maanfaat yang diperoleh langsung dari aktivitas olahraga tersebut baik untuk

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

Transkripsi:

I. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Anak dipandang sebagai salah satu sumber untuk menentukan apa yang akan dijadikan bahan pelajaran. Thompson (1993:38) menjelaskan bahwa anak bukanlah hanya sekedar versi yang lebih kecil dari orang dewasa. Anak memiliki kemampuan dan kebutuhan yang sangat khusus.untuk itu perlu diipelajari bagaimana anak tumbuh, berkembang dan belajar, apa kebutuhan dan apa minatnya. Proses berkembang ini dibagi atas fase-fase tertentu. Dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan pada fase tertentu, memberikan informasi dan landasan dalam menentukan alternative model pembelajaran yang cocok sehingga proses belajar mengajar lebih efektif, agar kemampuan anak dapat dikembangkan seoptimal mungkin. B. Model Pembelajaran Hasil belajar yang dicapai oleh siswa tidak terlepas dari peranan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan siswa.menurut Soekamto dan Winataputra (1996/1997), model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Dengan demikian model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas dari strategi, metode atau prosedur. Menurut Ismail (2002:11) model pembelajaran memiliki empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi atau metode tertentu,yaitu (1) rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya; (2) tujuan pembelajaran yang akan dicapai;(3) tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat terlaksana secara berhasil; (4) lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran tersebut tercapai. Model pembelajaran adalah sebuah perencanaan atau pola yang dapat digunakan untuk menjabarkan kurikulum, untuk merancang materi pembelajaran dan untuk memandu kegiatan pembelajaran didalam kelas atau seting kelas yang lain. (Ahmad H. P, 2005:15) Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut model pembelajaran dapat diartikan sebagai penerapan konsep-konsep tertentu dalam pembelajaran yang harus dikerjakan menurut langkah-langkah yang teratur dan bertahap, sistematis dan terorganisir, agar mencapai pengalaman belajar dan tujuan belajar tertentu, sekaligus merupakan pedoman bagi para pembelajar dalam pelaksanaan aktivitas pembelajaran. Melihat fakta diatas maka jelaslah bahwa guru pendidkan jasmani perlu menerapkan model - model pembelajaran yang berbeda dalam rangka upaya meningkatkan mutu pembelajaran yang berbeda dalam rangka upaya

meningkatkan mutu pembelajaran penjaskes disekolah yang menarik, inovatif, dan kreatif dan disesuaikandengan perkembangan jiwa peserta didik. Model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah model pembelajaran dengan penggunaan alat bantu. Model ini sangat sesuai dengan materi pendidikan jasmani disekolah dengan pencapaian tujuan pendidikanya melalui aktivitas jasmani yang berupa gerak jasmani atau olahraga. Dengan penggunaan alat bantu diharapkan akan tercipta pembelajaran yang menyenangkan, menarik, dan dapat meningkatkan motivasi atau semangat anak untuk melakukan gerak. A. Gerak Dasar Sepakbola modern saat ini dilakukan dengan keterampilan lari dan operan bola dengan gerakan-gerakan yang sederhana disertai dengan kecepatan dan ketepatan. Aktivitas dalam permainan sepakbola tersebut dikenal dengan nama dribbling (menggiring bola). Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah.menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan. Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelanpelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. Dalam pengertian lain dribel atau menggiring bola adalah menguasai bola dengan berlari dan tetap menjaga posisi bola agar tetap berada dekat dan dalam penguasaan kita. Teknik drible ini biasanya digunakan untuk melewati

atau mengecoh lawan. Misalnya dengan melakukan latihan drible dengan cara yang bervariasi, contohnya membuat 4 sampai 5 penghalang berjarak sama, kemudian mulai mendrible bola (menggiring) melewati penghalang tersebut dengan gerakan zig-zag. Dengan mengusahakan bola jangan sampai menyentuh penghalang. Pada awal latihan, penghalang bisa dibuat dengan jarak yang agak lebar. Jika sudah merasa lancar jarak penghalang bisa dipersempit. B. Menggiring atau Dribel Bagi seorang pemain sepak bola profesional kemampuan dribel atau menggiring bola yang baik adalah sebuah modal untuk mencapai apa yang mereka inginkan. Secara umum dribel berfungsi untuk menjaga bola tetap ada dalam penjagaan kita. Dribel yang baik akan mmemudahkan untuk melakukan yang lainnya seperti mengumpan, menembak dan melewati hadangan lawan.untuk bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik. Dengan kata lain, seorang pemain tidak akan bisa menggiring bola dengan baik apabila belum bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik. Berikut ini dapat penulis jelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan teknik menggiring bola (dribbling) yang di kutip dari sebuah situs internet(zoudhasblog.wordpress.com):

- Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian luar yaitu bila menggunakan kaki kanan dapat mengecoh ke sebelah kiri lawan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya. - Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian dalam adalah dapat mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya - Kelebihan dribbling menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat menggiring bola dengan arah lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Sedangkan kelemahannya adalah kurang efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan. Dikutip dari sebuah situs sepak bola Berikut ini adalah beberapa Tips dalam men-drible bola : 1. Pertahankan pusat gravitasi (gaya berat). Pusat gravitasi sangat penting dalam skill men-drible bola.sebagai gambaran bagaimana hal itu bekerja, coba kita tarik garis khayal atau bayangan dari batang tubuh kita ke tanah. Maka pusat tersebut akan ditempatkan di antara kedua kaki kita, apabila kita menutup kedua kaki maka garis atau pusat tersebut akan berada diluar kemudian kita akan jatuh (hilang keseimbangan). Akan tetapi jika kita membuka kaki atau jongkok sedikit maka kita bisa mempertahankannya. 2. Pelajari pergerakan lawan. Sangat penting membaca dan mempelajari gerakan lawan sebelum bermain sesungguhnya. Terutama bila belum pernah bertemu, usahakan

memata-matai cara pergerakan secara langsung ataupun rekaman pertandingan. 3. Jangan sering memainkan gerakan drible yang sama. Ketika bermain, usahakan jangan melakukan gerakan drible yang sama lebih dari 2 (dua) kali pada lawan yang sama karena lawan akan cepat mempelajari gerakan tersebut. 4. Selalu melihat arah pergerakan. Jangan melihat bola saat men-drible. Tetap fokus pada arah kemana akan bergerak, juga perhatikan gerakan lawan. 5. Tetap menjaga bola dekat dengan kaki. Usahakan bola selalu dekat dengan kaki kita, bola yang terlalu jauh dari jangkauan akan mudah direbut oleh pemain lawan. 6. Gunakan kedua kaki. Apabila ingin men-drible bola dengan baik gunakan kedua kaki, maksudnya kedua kaki harus aktif secara bergantian atau variatif mengolah bola. Hal ini akan membuat lawan bingung membaca gerakan kita. 7. Jangan terlalu prediktif atau meramalkan Dalam permainan sepak bola sesungguhnya segala hal bisa saja terjadi. Oleh karena itu improvisasi dalam gerakan drible sangat diperlukan, jangan terfokus pada satu macam gerakan C. Implementasi gerakan Dalam penelitian tindakan kelas ini selain dengan menggunakan media audio visual sebagai saran pembelajarannya, penelitian ini menggunakan beberapa alat untuk gerakan dribel itu sendiri. Alat-alat yang digunakan pun merupakan

alat yang sudah dimodifikasi dikarenakan keterbatasan,alat-alat itu adalah beberapa bilah bambu yang lurus dan tempurung kelapa. Model yang digunakan adalah dengan menggunakan gerakan zig-zag yaitu dengan cara menempatkan beberapa tempurung kelapa di atas lapangan dengan jarak yang disesuaikan dan disusun secara lulus. Kemudian bambu dipasang dengan posisi sama seperti tempurung kelapa. Hasil belajar yang diukur dari gerakan dribel ini adalah dengan mengukur sejauh mana kecepatan para siswa dalam melewati rintangan-rintangan itu dan berapa kali bola yang lepas saat melewati rintangan tersebut. Sebelum memulai gerakan dribel ini,beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: - Lakukan Pemanasan. Gerakan pemanasan ini dimulai dari atas kepala sampai bawah kaki, hal ini memungkinkan saat latihan tidak mudah mengalami cidera otot. Dan dengan pemanasan otot kaki siap untuk menerima hentakan yang keras. - Menyiapkan bola dan alat halang rintang. Penempatan alat halang rintang disesuaikan dengan jangkauan kita, jangan terlalu pendek ataupun jauh. - Mulai menggiring. memulai dengan kaki menendang bola, mulai dengan gerakan pelan dan melewati alat halang rintang yang sudah di buat. Sesuaikan dengan kaki yang dianggap bisa, maksudnya jika terbiasa dengan kaki kanan gunakan kaki kanan untuk memulai menendang dan sebaliknya jika menggunakan kaki kiri. Lakukan - Memulai dengan satu kaki. Ini dilakukan agar terbiasa dengan membawa bola, caranya : jika dengan kaki kanan. Giring bola melalui telapak kaki

bagian depan, dan pada saat melewati penghalang pertama belokkan kekiri dengan sisi kaki bagian kiri, lalu dengan pelan untuk melewati penghalang ke dua belokkan bola ke kanan dengan sisi kaki bagian kanan dan seterusnya untuk panghalang berikutnya. - Tidak terburu-buru. Biasanya jika terburu-buruakan menghasilkan gerakan mendribling kurang sempurna, karena dilakukan tanpa menghiraukan halangan yang telahdibuat sehingga dalam gerakan akan sering menabrak halangan yang sudah dibuat, dan bagaimana jika kita melewati orang? - Melakukan gerakan kombinasi. Jika kita telah mendribling dengan baik, lakukan dengan gerakan kombinasi, hal ini dilakukan agar lawan tidak bisa menebak arah bola saat menggiring bola sehingga dengan mudah kita melewati lawan. Caranya, jika awalan menggunakan kaki kanan untuk lewati penghalang pertama dan pada saat membelok kekiri gunakan kaki kiri sebelah sisi kiri dan atur agar bola tidak jauh dari kaki. Untuk melewati penghalang kedua jalankan bola dan belokkan kekanan dengan kaki kanan sisi kanan, lakukan juga jika menggunakan awalan kaki sebelah kiri. Intinya untuk kombinasi pada saat melewati penghalang pertama digunakan kaki kiri untuk penghalang kedua dengan kaki kanan (ket: dimulai kaki kanan) dan sebaliknya. - Enjoy. Melakukan gerakan drible harus dilakukan dengan hati yang senang dan fokus. Misalkan jika penghalang itu adalah lawan yang akan merebut bola sehingga bagaimana caranya mengamankan bola agar tidak direbut sedangkan harus melewati lawan.

- Fokus. Jika fokus untuk latihan mendrible bola dalam waktu kurang dari 1 minggu bisa menghasilkan gaya dribling dengan baik. - Terapkan dan tunjukkan. Terapkan apa yang kita hasilkan dalam mendrible bola, tentunya dengan lawan yang sesungguhnya. Dan jangan takut terluka atau tertabrak. D. Media Belajar Sesuai dengan judul penelitian ini media yang akan digunakan adalah dengan menggunakan media audio visual. Media berasal dari bahasa Latin merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti, perantara atau pengantar, yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.beberapa ahli yang dikutip Sudrajat memberikan definisi tentang media pembelajaran diantaranya, schram (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/ materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan National Education Association (1969)

mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Dalam kaitanya dengan efektivitas belajar Brown (1973) yang juga dikutip Sudrajat mengengkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi tehadap efektivitas pembelajaran. Lebih lanjut Sudrajat (2007) menuliskan tentang beberapa fungsi media diantaranya : (1). Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh peserta didik tentang suatu objek, disebabkan : (a). objek terlalu besar; (b). objek terlalu kecil; (c). objek yang bergerak terlalu lambat; (d). objek yang bergerak terlalu cepat; (e). objek yang terlalu komplek; (f). objek yang bunyinya terlalu halus; (g). objek mangandung biaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan nedia yang tepat, maka semua objek dapat disajikan kepada peserta didik. (2). Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya; (3). Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar; (4).Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan yang abstrak.