Desain Sistem Basis Data. 1. Struktur Basis Data 2. Normalisasi Data 3. ERD (entity relationship diagram)

dokumen-dokumen yang mirip
Model Data HANI IRMAYANTI, M.KOM

Implementasi Basis Data

NIM Nama... Kode_kul Nama_kul SKS Andi... A01 Pancasila Rudi... A03 Internet I Susi... A02 Network I 2

Matakuliah : Basisdata Versi : Materi : Model Data Lanjutan Penyaji : Zulkarnaen NS

Kontrak Kuliah. Entity Relationship Diagram Bagian 2. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

IMPLEMENTASI BASIS DATA. By : I Ngh Putu Mardika, S.Pd

Pertemuan 9. By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs.

Desain Data Base. Proses Desain Data Base

ENTITY RELATIONAL MODEL. Dr.Budi Setiyono, MT

Adri Priadana. ilkomadri.com

KODE MK : ST 126 UT3. Pemodelan Data. Agus Romadhona

BAB IV Normalisasi Data

MODEL DATA POKOK BAHASAN. Pendahuluan

Basis Data. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series

STEPHANIE BETHA ROSSI H,S.ST

PERANCANGAN BASIS DATA. Alif Finandhita, S.Kom

Entity Relationship Model

Model Data: Model data merupakan kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantik (makna) data dan batasan data Jenis

Fakta Dunia Nyata (real world)

SISTEM BASIS DATA MODEL ENTITY-RELATIONSHIP

BAB 8 ENTITY MODELLING 2

Kontrak Kuliah. Entity Relationship Diagram Bagian 1. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Pemodelan Data- Entity Relational Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD)

SISTEM BASIS DATA. Pertemuan SKS Semester 2 S1 Sistem Informasi Nizar Rabbi Radliya

BAB V. dimengerti, mudah dipelihara, mudah memprosesnya, dan mudah untuk dikembangkan sesuai kebutuhan baru

Pertemuan 6. Data Design

BAB 7 ENTITY MODELLING 1

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) Basis data

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM SISTEM BASIS DATA

BASIS DATA (BS203) MODEL RELASIONAL

MODEL ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM. Basis data

E-R Diagram Kusnawi, S.Kom, M.Eng

STEPHANIE BETHA R.H,S.ST

Konsep Foreign Key. Foreign key adalah kolom yang diambil dari primary key entitas lain yang menggunakan hubungan antar 2 tabel tsb.

Database Design. Pemodelan data & Model Entity-Relationship. Pertemuan 4. Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom

Entity adalah objek di dunia yang bersifat unik. Setiap entity mempunyai atribut yang membedakannya dengan entity lainnya.

Hanif Fakhrurroja, MT

PERANCANGAN DATABASE E-R DIAGRAM. Pengolahan Basis Data D3-TI STMIK AMIKOM

Materi 6 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya

MODUL 1 SEPUTAR PERANCANGAN DATABASE. 1.1 Entity-Relationship Model (ER Model) dan Entity Relationship Diagram (ERD)

E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)

Database Systems: Ch. 4: Entity Relational Diagram (ERD) Notation. Introduction. Apa itu entity relational diagram (ERD)?

ER-DIAGRAM (ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM)

BASIS DATA. Model Data Relational. Fakultas Ilmu Komputer UDINUS

NORMALISASI. Dr.Budi Setiyono, MT

Analisis Dan Perancangan Sistem ( Systems Analysis And Design)

PEMODELAN DATA (ER-D) Basis Data -1 / Dian Dharmayanti

Entity Relationship Diagram.

Pemetaan Diagram (E)ER ke Skema Relasional

Pendekatan Normalisasi

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) :

Basis data ERD. Entity. Atribut ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM 13/10/2015 TIU TIK. Entity

Entity Relationship Diagram. Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom Wa:

Sistem Basis Data BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL. Komponen model data dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yang meliputi:

MODUL 5. Pemodelan Dan Analisis Database

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM - ERD. MARDHIYA HAYATY, ST

KONSEP SISTEM BASIS DATA

Entity Relationship Diagram - ERD. Mardhiya Hayaty, ST

PENGANTAR DATA BASE. DATA adalah fakta mengenai objek yang dinyatakan

BASIS DATA. Model Data Relational. Fakultas Ilmu Komputer UDINUS

Entity Relationship Model

Perancangan Basis Data Relasional. Bab IV Converting ER Model To Table

Basis Data I Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng


ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM. By Tim Dosen

Entity Relationship Diagram (ERD) Andi Sunyoto Perangangan Basis Data 1

NORMALISASI DATA POKOK BAHASAN. Pendahuluan

Relational Database & Pemodelan Data [Review]

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM. SiBaDa Sesi 4

Entity Relationship Diagram (ERD)

Metodologi Perancangan basis data secara konseptual

Copyright 2005 PENS-ITS C H A P T E R

Entity Relationship Diagram

BASIS DATA MODEL RELASIONAL

PERTEMUAN 4 ENTITY-RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) JUM AT,

Pertemuan 4. Entity-Relationship Diagram (ERD)

PEMODELAN DATA DAN PROSES PENGEMBANGAN DATABASE. Pengolahan Basis Data D3-TI STMIK AMIKOM

Mahasiswa dapat melakukan perancangan basis data dengan model entity relationship

Perancangan Basis Data

ENTITY RELATIONSHIP MODEL

Model Relational. Dian Dharmayanti

Pertemuan 11. Donny Yulianto, S.Kom

Modul ke: Pertemuan - 8. Model Relasi Entitas. Fakultas Ilmu Komputer. Ariefah Rachmawati. Program Studi Sistem Informasi.

Sistem Basis Data. Chapter 5: Logical Database Design and the Relational Model Andronicus Riyono, M.T.

TEKNIK ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)

BAB II LANDASAN TEORI

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)

SISTEM BASIS DATA 3 SKS

Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI

Pertemuan 4 ENTITY RELATIONSHIP ENTITY RELATIONSHIP

Model Relational. S# Nama Status Kota S1 Hanato 20 Bandung S2 Andi 10 Jakarta S3 Shy 25 Surabaya S4 Tina 20 Medan

Pertemuan 2-3 ER-MODEL

ENTITY-RELATIONSHIP MODEL

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)

Pemodelan Database. Pengolahan Basis Data

Pertemuan IV Advanced Entity Relationship Diagram Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika

BAB III PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK NORMALISASI

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Desain Sistem Basis Data 1. Struktur Basis Data 2. Normalisasi Data 3. ERD (entity relationship diagram)

Entity/Entitas itu? orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Contoh: Entitas Mahasiswa.

Relasi itu? Hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas yang lainnya. Contoh: Relasi antara Mahasiswa dengan kuliah Relasi Mempelajari

Kardinalitas / Derajat Relasi Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Contohnya untuk Kardinalitas Relasi antara entitas Mahasiswa dengan entitas Matakuliah adalah Banyak ke Banyak

Kardinalitas / Derajat Relasi Satu ke satu (One to One) Satu ke banyak (One to Many) Banyak ke satu (Many to One) Banyak ke banyak (Many to Many)

Alternative ER Notations

Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R) Model Entity-Relationship yang berisi komponen Entitas, Relasi dan Atributatribut, digambarkan menggunakan Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R).

Notasi Simbolik Diagram E-R

Contoh Relasi Satu ke Satu nama_dos kode_jur nama_dos alamat_dos kode_jur nama_jur Dosen 1 1 mengepalai Jurusan

Contoh Relasi Satu ke Banyak kode_kul nama_dos nama_dos kode_kul nama_kul Dosen 1 N mengajar Kuliah alamat_dos waktu tempat sks semester

Contoh Relasi Banyak ke Banyak kode_kul nim nama_mhs nim kode_kul nama_kul Mahasiswa N mempelajari N Kuliah alamat_mhs tgl_lahir Indeks_nilai sks semester

Contoh Kardinalitas kode_kul nama_dos nama_dos kode_kul nama_kul Dosen N mengajar N Kuliah alamat_dos waktu tempat sks semester Diubah dari 1 menjadi N

Tahapan Pembuatan Diagram E-R Tahap pembuatan Diagram E-R awal (preliminary design) rancangan basis data minimal Tahap optimasi Diagram E-R (final design) koreksi terhadap tahap pertama (dekomposisi, kardinalitas, penambahan relasi)

Tahapan 1 Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat. Tahapan 2 Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas kemandiriannya nim kode_kul nama_dos

Tahapan 3 (a) Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi di antara himpunan entitas-himpunan entitas yang ada beserta foreign key-nya. Ketepatan dalam menentukan relasi-relasi yang terjadi di antara himpunan entitas, sangat menentukan kualitas rancangan basis data yang dibangun. Relasi-relasi yang ditetapkan harus dapat : mengakomodasi semua fakta yang ada menjamin semua kebutuhan penyajian data dibuat seoptimal mungkin agar tidak memakan ruang penyimpanan yang lebih besar dan tidak menyulitkan operasi pengelolaan data. Relasi-relasi yang sifatnya tidak langsung harus ditiadakan.

Tahapan 3 (b) nim nim kode_kul kode_kul nama_dos Mahasiswa mempelajari Kuliah mengajar Dosen kode_kul nama_dos

Tahapan 4 Menentukan derajat/kardinalitas relasi untuk setiap himpunan relasi. nim nim kode_kul kode_kul nama_dos Mahasiswa N N N 1 mempelajari Kuliah mengajar Dosen kode_kul nama_dos

Tahapan 5 Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut-atribut deskriptif (non key). nim nama_mhs kode_kul nama_kul nama_dos nim kode_kul kode_kul nama_dos Mahasiswa N N N 1 mempelajari Kuliah mengajar Dosen indeks_nilai waktu ruang tgl_lahir alamat_mhs sks semester alamat_dos

Diagram E-R dengan Kamus Data Mahasiswa N N N 1 mempelajari Kuliah mengajar Dosen Kamus Data: Mahasiswa = {nim, nama_mhs, alamat_mhs, tgl_lahir} Kuliah = {kode kul, nama_kul, sks, semester} Dosen = {nama_dos, alamat dos} mempelajari = {nim, kode_kul, indeks_nilai} mengajar = {kode_kul, nama dos, waktu, tempat}

Derajat Relasi Minimum Derajat/Kardinalitas Relasi minimum merupakan hubungan (korespondensi) minimum yang boleh terjadi antara himpunan entitas yang satu terhadap himpunan entitas yang lain.

Entitas Kuat (Strong Entity) Tidak memiliki ketergantungan dengan himpunan entitas lainnya atau dapat berdiri sendiri, contoh Himpunan Entitas Mahasiswa, Dosen dan Kuliah. Kemunculan entitas-entitas di dalamnya tidak tergantung pada keberadaan entitas di himpunan entitas yang lain. Bukan merupakan bagian (sub) dari himpunan entitas yang lain.

Entitas Lemah (Weak Entity) Entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap entitas lain (Strong Entity). Himpunan entitas yang demikian biasanya tidak memiliki atribut yang dapat berfungsi sebagai key, yang benar-benar dapat menjamin keunikan entitas di dalamnya. Contoh, untuk melengkapi data mahasiswa kita juga ingin mengelola data hobbi dan orang tua.

Mahasiswa NIM Nama Mahasiswa Orang Tua Nama Orang Tua Alamat Orang Tua 672013067 KOMALA M.P. 672013153 BRENDA V. A. 682013073 DIAN PUSPA Abdul Rahman Suparman Abdul Hasan Jl. Durian 10, Salatiga Jl. Mentimun 12, Surabaya Jl. Diponegoro 120, Salatiga Entitas mahasiswa berelasi satu-ke-satu dengan entitas orang tua. Entitas mahasiswa berelasi satu-ke-banyak dengan entitas hobbi Hobbi Hobbi Panjat Tebing Panjat Pohon Panjat Tebing Sepakbola Musik Balet Lukis

nim nama_ortu nama_ ortu nim memiliki 1 Orang Tua nama_mhs 1 Mahasiswa alamat _ortu tgl_lahir alamat_mhs 1 nim menyenangi hobbi N Hobbi hobbi Entitas lemah : Orang-Tua dan Hobbi (garis ganda) Atribut/field nama_ortu dan hobbi adalah key yang tidak meyakinkan (tulisan putih)

Sub Entitas (Subtype Entities) Sub Entitas merupakan himpunan entitas yang beranggotakan entitas-entitas yang merupakan bagian dari himpunan entitas yang lebih superior/utama. Sub Entitas ini merupakan hasil dekomposisi (spesialisasi) himpunan entitas berdasarkan pengelompokkan tertentu dari himpunan entitas yang lain.

Sub Entitas (Subtype Entities) nama_dos alamat_dos Dosen Entitas superior : Dosen Sub entitas : Dosen tetap dan Dosen tidak tetap IS A nik nama_kantor pangkat Dosen Tetap Dosen Tidak Tetap alamat_kantor tgl_masuk

Varian Relasi Relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas yang berbeda disebut sebagai Relasi Biner (Binary Relation), yang merupakan relasi yang paling umum digunakan. Relasi yang hanya melibatkan sebuah himpunan entitas atau lebih dari dua himpunan entitas.

Relasi Tunggal (Unary Relation) Relasi Tunggal (Unary Relation) merupakan relasi yang terjadi dari sebuah himpunan entitas ke himpunan entitas yang sama.

Relasi Multi Entitas (N-ary Relation) Relasi Multi Entitas (N-ary Relation) merupakan relasi dari 3 (tiga) himpunan entitas atau lebih.

Relasi Ganda (Redundant Relation) Relasi Ganda(Redundant Relation) merupakan relasi yang muncul lebih dari satu antara dua himpunan entitas.

Spesialisasi Proses dari sebuah entitas, lalu dikelompokkan berdasarkan atribut-atribut yang berbeda, yang melahirkan himpunan entitas baru (proses top-down). Yang ditekankan dalam spesialisasi adalah perbedaan antar kelompok entitas. Notasi relasi yang digunakan adalah Relasi ISA (berasal dari kata Is A )

Spesialisasi (Top-Down)

Generalisasi Proses dari sebuah entitas, lalu dikelompokkan berdasarkan atribut-atribut yang sama, yang melahirkan himpunan entitas baru (proses bottom-up). Yang ditekankan dalam generalisasi adalah persamaan antar kelompok entitas. Notasi relasi yang digunakan adalah Relasi ISA (berasal dari kata Is A )

Generalisasi (Bottom-Up)

Agregasi Dalam realitas dapat pula dijumpai adanya relasi yang secara kronologis mensyaratkan telah adanya relasi lain. Dengan kata lain, sebuah relasi terbentuk tidak hanya dari entitas tapi juga mengandung unsur dari relasi lain. Fenomena demikian dapat diakomodasi dengan Agregasi.

Agregasi

Modifikasi Diagram E-R Modifikasi/perubahan Diagram E-R mengarah pada penyempurnaan dan optimasi model data karena pertimbangan-pertimbangan efisiensi ruang atau kecepatan dan kemudahan pengaksesan data. Kunci Alternatif (Alternate Key) Pengkodean Internal (Coding) Dekomposisi Himpunan Entitas dan Normalisasi

Kunci Alternatif (Alternate Key) Sebuah key dapat dikategorikan baik, jika: berukuran kecil dan Sekuensial. Key pada himpunan entitas Dosen merupakan key yang buruk, karena selain panjang juga nilai-nilainya bebas dan tidak sepenuhnya dapat menjamin keunikan (karena walaupun kecil kemungkinannya, bisa saja ada dua orang dosen atau lebih dengan nama dan gelar yang tepat sama).

Kunci Alternatif (Alternate Key) nama_dos nim nama_mhs kode_kul nama_kul kode_dos nim kode_kul kode_kul kode_dos Mahasiswa N N N 1 mempelajari Kuliah mengajar Dosen indeks_nilai waktu ruang tgl_lahir alamat_mhs sks semester alamat_dos

Pengkodean Internal Salah satu alasan mengapa menyatakan suatu data (atribut) dalam bentuk lain adalah untuk efisiensi ruang penyimpanan. Dan cara yang ditempuh untuk menyatakan suatu data dalam bentuk lain itu adalah melalui pengkodean (data coding). Sekuensial Mnemonic Blok

Pengkodean Internal (Mnemonic) Pengkodean dilakukan dengan membentuk suatu singkatan dari data yang ingin dikodekan, misalnya data jenis-kelamin ('Laki-laki' dan 'Perempuan') dikodekan dengan 'L' dan 'P'. Pengkodean Internal Pengkodean Internal (Sekuensial) Pengkodean dilakukan dengan mengasosiasikan data dengan kode terurut (biasanya berupa bilangan asli atau abjad), misalnya data nilai mata kuliah ('Sempurna', 'Baik', 'Cukup', 'Kurang', 'Buruk') dikodekan dengan 'A', 'B', 'C', 'D' dan 'E. (Blok) Pengkodean dinyatakan dalam format tertentu, misalnya data no. induk mahasiswa dengan format XXYYYY yang terbentuk atas XX=dua dijit terakhir angka tahun masuk dan YYYY=no.urut mahasiswa.

Pengkodean Internal Data agama tanpa pengkodean Data agama dengan pengkodean dan himpunan entitas untuk referensi

Dekomposisi Himpunan Entitas dan Normalisasi Sebuah himpunan entitas yang ada dalam sebuah Diagram E-R dapat didekomposisi menjadi beberapa himpunan entitas baru karena: Pertimbangan efisiensi ruang penyimpanan, Pertimbangan kemudahan/kecepatan, Pengaksesan data. Upaya dekomposisi ini senantiasa akan menghasilkan : Satu himpunan entitas kuat (strong entity set) Satu atau beberapa himpunan entitas lemah atau sub entitas. Ada dua bentuk dekomposisi himpunan entitas, yaitu: Dekomposisi Atribut/Vertikal Dekomposisi Entitas/Horisontal

Dekomposisi Atribut/Vertikal Dekomposisi ini dilakukan dengan cara membagi sebuah himpunan entitas menjadi dua atau lebih dengan pemisahan atribut. Dekomposisi atribut (dekomposisi vertikal)

Dekomposisi Entitas/Horisontal Dekomposisi ini dilakukan dengan cara membagi sebuah himpunan entitas menjadi dua atau lebih dengan pemisahan entitas.

Fleksibilitas Fleksibilitas dalam desain basis data dapat direalisasikan dalam bentuk: Penambahan atribut. Pemilihan domain atribut yang lebih luas (direalisasikan pada tahap implementasi). Generalisasi. Perubahan struktur entitas dari yang berorientasi kolom (column-oriented) menjadi berorientasi baris (row-oriented).

Fleksibilitas

Mau bertanya..?