OPTIMALISASI ARSITEKTUR PROPAGASI BALIK PADA PELATIHAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LAPIS BANYAK

dokumen-dokumen yang mirip
Perbaikan Metode Backpropagation untuk Pelatihan Jaringan Syaraf Tiruan Multilayer

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perbandingan Arsitektur Multilayer Feedforward Network dengan memakai Topologi Multiprosesor Ring Array Dan Linear Array

Identifikasi Unsur-unsur Radioaktif dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

KARAKTERISTIK JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK ANALISIS AKTIVASI NEUTRON 1)

ANALISIS FUNGSI AKTIVASI SIGMOID BINER DAN SIGMOID BIPOLAR DALAM ALGORITMA BACKPROPAGATION PADA PREDIKSI KEMAMPUAN SISWA

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS KECERDASAN BUATAN UNTUK ANALISIS KONDISI GINJAL PASIEN. R. Muhammad Subekti *

Neural Network (NN) Keuntungan penggunaan Neural Network : , terdapat tiga jenis neural network Proses Pembelajaran pada Neural Network

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

EVALUASI PENGARUH FUNGSI AKTIFASI DAN PARAMETER KEMIRINGANNYA TERHADAP UNJUKKERJA PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

BAB 4 DISAIN MODEL. Pengguna. Citra. Ekstraksi Ciri x. Antar muka (Interface) Data Hasil Ekstraksi Ciri. Testing dan Identifikasi.

TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

z_in ( ) dan mengaplikasikan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal output ( ) Propagasi balik:

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK

TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN BANYAKNYA JUMLAH KELAS POLA YANG DIKENALI DAN TINGKAT KERUMITAN POLANYA

PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN DI DKI JAKARTA DENGAN JARINGAN BACKPROPAGATION

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Iwan Suhardi, Studi Pengklasifikasian Citra Berdasarkan Ciri Citra dengan Jaringan Syaraf Tiruan

ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT PENGENALAN POLA DENGAN TINGKAT VARIASI POLA : STUDI KASUS PENGENALAN POLA KARAKTER HURUF DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN)

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK

PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

KOMPARASI HASIL KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

BAB VIIB BACKPROPAGATION dan CONTOH

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ABSTRAK

PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION

KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

IMPLEMENTASI JARINGAN SARAF TIRUAN HAMMING DALAM KASUS PENGENALAN POLA ANGKA DAN HURUF. Oleh : M. Husaini., S.T., M.T Dosen IAIN Bandar Lampung

PEMODELAN DISTRIBUSI INTENSITAS BUNYI RUANG POWER STATION DIESEL GENERATOR MENGGUNAKAN STRUKTUR MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEANDALAN BALOK STATIS TERTENTU DENGAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kode/SKS : TEL 212/2 Prasyarat : -

PEMANFAATAN NEURAL NETWORK PERCEPTRON PADA PENGENALAN POLA KARAKTER

PENERAPAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN STRUKTUR BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI STOK OBAT DI APOTEK (STUDI KASUS : APOTEK ABC)

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

PENGGUNAAN MATLAB DALAM PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR MENGGUNAKAN JARINGAN HOPFIELD LINEAR ABSTRAK

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom

ANALISA PREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di:

Neural Networks. Machine Learning

KNIT-2 Nusa Mandiri ISBN: SISTEM BIOMETRIK TELINGA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK

KLASIFIKASI POLA MENGGUNAKAN JARINGAN PROBABILISTIK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, tiruan dan machinelearning

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

Architecture Net, Simple Neural Net

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

Jurnal Coding, Sistem Komputer UNTAN Volume 04, No.1 (2016), hal 1-10 ISSN : X

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF

ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TEKNIK PERAMALAN - A

ESTIMASI BIAYA PERANGKAT LUNAK MENGGUNAKAN IMPROVED BACKPROPAGATION

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI PENJUALAN JAMUR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKROPAGATION

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

BAB 2 LANDASAN TEORI

PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK. Cynthia G.Y.P

JURNAL INFORMATIKA PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

BAB II LANDASAN TEORI

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

PENGENDALIAN VALVE UNTUK MENGATUR KETINGGIAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN B-SPLINE

Analisis Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation Untuk Mendeteksi Gangguan Psikologi

Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan untuk Mendeteksi White Spot

NEURAL NETWORK BAB II

STUDI ANALISA PELATIHAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN DAN TANPA ALGORITMA GENETIKA

ESTIMASI PRODUKTIVITAS PEKERJA KONSTRUKSI DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK

BAB I PENDAHULUAN. Machine learning (ML), bagian dari kecerdasan buatan (artificial

Pengenalan Pola Angka Menggunakan Back Propagation Neural Network Agus Purwo Handoko 4)

SIMULASI APLIKASI ANFIS (ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM) TIRUAN PID PADA PENGENDALIAN TINGGI PERMUKAAN AIR

Penyelesaian Masalah Syarat Batas dalam Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dengan Menggunakan Algoritma Shooting Neural Networks

PEMILIHAN WARNA LIPSTIK BERDASARKAN INFORMASI USIA DAN WARNA KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

Jaringan Syaraf Tiruan Bidirectional Associative Memory (BAM) Sebagai Identifikasi Pola Sidik jari Manusia

Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan NN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

BAB I PENDAHULUAN. kendali dengan campur tangan manusia dalam jumlah yang sangat kecil.

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PSIKOLOGI

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

DETEKSI JENIS KAYU CITRA FURNITURE UKIRAN JEPARA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31

Transkripsi:

OPTIMALISASI ARSITEKTUR PROPAGASI BALIK PADA PELATIHAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LAPIS BANYAK ABSTRAK Jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Algoritma umum metode propagasi balik dalam aringan syaraf tiruan memiliki beberapa kelemahan iterasi mundur, karena itu dalam penelitian ini dilakukan perbaikan metode propagasi balik. Kelemahan tersebut bisa diperbaiki dengan memberikan parameter momentum (α) yang mengintegrasikan dirinya ke dalam persamaan umum sebagai learning term. Parameter momentum dan lau belaar pada bagian koreksi bobot diintegrasikan bersamaan. Persamaan hasil perbaikan adalah sebuah persamaan umum yang diumlahkan dengan faktor koreksi bobot η(1-α) wn + α wn 1. Namun kecepatan iterasi dari persamaan perbaikan metode propagasi balik lebih tinggi minimal 50,6% dari pada persamaan hasil pengembangan terakhir (advanced propagasi balik) pada tingkat ralat 0,01. Hal ini disebabkan efisiensi perbaikan bobot yang sangat tinggi. Aktivasi bobot pada metode propagasi balik berbasis momentum term dan metode propagasi balik hasil perbaikan memberikan hasil yang tidak signifikan, karena kedua metode tersebut memiliki dasar perhitungan numerik yang sama. Kata Kunci : propagasi balik, ralat, konvergensi, kinera, bobot I. PENDAHULUAN Dalam sepuluh tahun terakhir, kecerdasan buatan berkembang sangat pesat. Jaringan syaraf tiruan merupakan salah satu ilmu yang mendukung perkembangan kecerdasan buatan, bermacam macam aplikasi berbasis aringan syaraf tiruan telah dikembangkan di berbagai bidang. Misalnya dalam bidang teknologi telah dibuat sistem pengenalan suara yang telah berhasil mengindentifikasi ucapan hingga 98%, demikian pula halnya dengan pengenalan karakter telah dikembangkan dan telah berhasil mengidentifikasi tulisan tangan dan tanda baca. Sealan dengan perkembangan perangkat lunak dan perangkat keras, teknik analisis aringan syaraf tiruan membutuhkan terobosan teoritis untuk mempercepat kinera aringan yang selama ini terasa menadi kendala. Sebagian besar aplikasi yang telah dikembangkan menggunakan aringan syaraf tiruan umpan mau dengan pembobot dikoreksi menggunakan metode propagasi balik. Tuuan penelitian ini adalah memperbaiki metode propagasi balik konvensional supaya kinera aringan syaraf tiruan feedforward propagasi balik meningkat. Peningkatan kinera aringan 69

Optimalisasi Arsitektur Propagasi Balik Pada Pelatihan Jaringan Syaraf Tiruan Lapis Banyak syaraf sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan komputasi aplikasi kecerdasan buatan yang semakin kompleks, apalagi perkembangan peningkatan kecepatan perangkat keras belum cukup mengimbangi perkembangan masalah yang harus diselesaikan. Perbaikan arsitektur propagasi balik dilakukan dengan mengkoreksi persamaan dasar. Pada kenyataannya penurunan persamaan sampai tingkat paling rendah tidak mampu menghasilkan koreksi yang terbaik, ustru dengan melakukan variasi parameter persamaan secara logis mampu menghasilkan kinera aringan yang maksimal dengan konsekwensi tidak semua masalah mampu diselesaikan. Hal ini masih dapat diatasi dengan teknik komputasi gabungan dan selanutnya hal ini merupakan kelemahan kecil saa. Optimalisasi aringan diperoleh dari pengalaman-pengalaman dalam penelitian aringan syaraf tiruan, karena materi optimalisasi melibatkan banyak variasi parameter dan banyak penguian dari variasi parameter. Tidak menutup kemungkinan trials and errors menghasilkan nilai optimal yang diinginkan. Peningkatan kecepatan perbaikan bobot sesuai dengan ralat yang diinginkan memiliki resiko kegagalan sistem analisis. Untuk memperkecil kegagalan sistem analisis diperlukan data pelatihan yang spesifik sehingga aringan syaraf tiruan secara teori akan mudah mengklasifikasi pola-pola yang dilatihkan. II. KAJIAN PUSTAKA A. Jaringan Syaraf Tiruan Feed Forward. Secara biologis gambar di atas menyerupai bangun sel yang sebenarnya. Keluaran dari tiap lapisan sebelumnya merupakan masukan bagi lapisan sebelumnya. Sebahagian besar aringan besar syaraf tiruan bersifat fault-tolerant (resisten terhadap noise) yakni kerusakan pada sedikit atau sebagian kecil sel dalam aringan tidak akan banyak berpengaruh terhadap keluaran sistem. Gbr 1. Skema Jaringan Syaraf Tiruan Umpan Mau Gbr. Proses umpan mau di titik aktif 693

Ini merupakan salah satu keunggulan dari aringan syaraf dibandingkan dengan sistem komputer konvensional. Dengan demikian, secara matematis proses umpan mau dilihat dari satu titik aktif seperti yang terlihat pada Gambar, persamaan umumnya adalah : P l l ( l1) V W 1. Xi (1) i0 dengan : = neuron pada lapisan tersembunyi ke-l l = lapisan tersembunyi X = masukan dari lapisan aktif V = keluaran dari lapisan aktif W = bobot P = umlah neuron Keluaran dari elemen proses di atas merupakan fungsi transfer yang umumnya menggunakan fungsi sigmoid dengan persamaan umum : 1 y 1exp( v) () Fungsi sigmoid digunakan sebagai fungsi transfer dengan alasan bahwa fungsi sigmoid memiliki gradien yang proporsional dengan refleksi keluaran. Jenis-enis fungsi lain yang bisa digunakan sebagai fungsi transfer bisa dilihat pada Gambar 3. B. Metode Propagasi balik Metode propagasi balik dikembangkan oleh Rumelhart yang tidak lain adalah pelatihan delta rule. Ralat global E pada lapisan keluaran aringan syaraf tiruan feedforward adalah : E 1 N ( d o ) (3) dengan: d = keluaran yang diharapkan dan O = keluaran aringan syaraf tiruan Gbr 3. Fungsi transfer yang umum digunakan dalam aringan syaraf tiruan Ralat ini merupakan inti dari sistem dimana iterasi yang teradi berusaha memenuhi ralat global yang diinginkan secepat mungkin. Persamaan dasar dari koreksi bobot berkembang dengan meletakkan basis analisis ke arah momentum term, weight decay dan batch learning. Persamaan dasarnya adalah sebagai berikut : w ( n 1) w w (4) i i Dimana n adalah generasi iterasi (epoch). Perubahan bobot yang diperbaiki i Wi proporsional dengan gradien negatif pada persamaan (3) dan (4) dan dituliskan sebagai berikut : 694

Optimalisasi Arsitektur Propagasi Balik Pada Pelatihan Jaringan Syaraf Tiruan Lapis Banyak W (5) i E w i Faktor proposional η adalah lau belaar yang mendefinisikan kedalaman langkah iterasi. Pemilihan parameter lau belaar yang terlalu besar membuat bobot yang dihasilkan overshoot terhadap ralat minimum global. Lau belaar terlalu kecil membuat proses konvergensi lambat. Kesalahan parameter lau belaar akan mengakibatkan osilasi di sekitar nilai ralat global minimum. Gbr 4. Kurva gradien perbaikan bobot Gradien ralat global dapat dituliskan sebagai berikut: E w i E O O V V w i (6) dengan : V = w ixi, dan O = fungsi transfer dari (V ) Dengan menggunakan persamaan differensial partial maka dari persamaan (6) dipecahkan dalam tiga persamaan sehingga didapatkan: E O 1 ( ( d O ) (1) ( d O ) i O O f ( a ) a a a ( wixi ) x w w () f '( a ) (3) i i i Dari ketiga persamaan di atas disubtitusikan kembali ke dalam persamaan (6) maka didapatkan : E w i x i ) (7) dengan : δ = (d O )O (1,0 O ) merupakan ralat umum/gradien lokal (8) Persamaan ini lazim uga disebut sebagai delta rule. Beberapa langkah lain untuk meningkatkan konvergensi adalah dengan alan mengoptimalkan bobot yang mengacu pada momentum term dengan persamaan sebagai berikut: w i (n +1) = w i (n) + w i (n) + α w i (n - 1) (9) III. PEMBAHASAN A. Perbaikan Metode Propagasi balik Metode propagasi balik bekera dari ralat keluaran aringan yang diumpankan ke belakang merambat sampai ke lapisan aktif terdepan. Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa salah satu kekurangan dari algoritma dasar metode propagasi balik adalah memiliki beberapa 695

kelemahan iterasi mundur. Pengembangan lebih lanut berdasarkan persamaan (8) adalah sebuah persamaan umum yang diumlahkan dengan faktor koreksi bobot α [ W i (n) W i (n - 1)] + η δ (n)y i (n). Sehingga didapatkan persamaan gradien lokal yang sesuai dengan persamaan (8) untuk masing-masing lapisan aringan dan dapat ditulis sebagai berikut : p ( l1) ( l y. w 1) ( n ) y.1 (10) dengan : = posisi neuron pada lapisan tersembunyi k = posisi neuron pada lapisan tersembunyi (l + 1). Berdasarkan pada persamaan (10) dimana untuk masing-masing lapisan aringan dengan l = L, sehingga dapat ditulis sebagai menadi : k ( L) e. o. 1 o ( L) (11) dengan : = posisi neuron pada lapisan keluaran L. Dengan demikian, alur proses generalisasi aringan pada lapisan tersembunyi l adalah sebagai berikut : w i ( n 1) w i k ( l 1) i w w ( n1) ( n y i i ). (1) dengan : η = lau pelatihan dan α = momentum k Gbr 5. Proses pengkoreksi pembobotan Algoritma metode propagasi balik bekera dengan mengidentifikasi ralat permukaan dan teradi proses feedback untuk memperbaiki bobot dalam selang waktu tertentu, dan selanutnya sistem akan mengui hasil pembobotan baru dengan metode feed forward sehingga diperoleh keluaran sistem yang sesuai dengan keluaran fungsi sigmoid. Semua proses dapat dilihat pada Gambar 5. Bila kita teliti proses iterasi secara lebih mendalam, lau konvergensi akan beralan lambat saat ralat yang dikehendaki hampir tercapai. Hal ini bisa diperbaiki dengan memberikan lau belaar η yang mengintegrasikan dirinya ke dalam persamaan umum sebagai learning term. Langkah ini dilakukan sebagai modifikasi pertama. Persamaan baku sebagai dasar pengembangan adalah persamaan (4) dan persamaaan (5) sehingga dasar persamaan akan menadi : W i ( n + 1) = W i (n) (-η δe/δw i ) (13) 696

Optimalisasi Arsitektur Propagasi Balik Pada Pelatihan Jaringan Syaraf Tiruan Lapis Banyak Nilai lau belaar terletak antara 0 sampai 1, namun iterasi beralan lambat saat ralat hampir tercapai meskipun lau belaar telah dioptimasi. Oleh karena itu perlu dikoreksi dengan modifikasi kedua. Tuuan modifikasi kedua adalah untuk mereduksi permukaan ralat yang sangat dangkal dan memberikan efek lentingan ralat menuu permukaan ralat yang lebih baik. Ketika sistem mendekati ralat yang diinginkan, δe/δw menadi sangat kecil, hal ini menyebabkan perubahan bobot tidak signifikan. Pada modifikasi kedua dicoba menambahkan δ dan momentum α ke persamaan (13) sehingga persamaan lengkap adalah sebagai berikut : W i 1 ( n + 1) = W i 1 (n) [(-η(1- α δ 1 ) n) (+ η(1- α δ l-1 ) n)] (14) Koreksi bobot adalah suatu sistem terpadu yang terdiri dari persamaan (1), persamaan (), persamaan (11) dan persamaan (1) seperti terlihat pada Gambar 6 Gbr 6. Karakteristik aringan syaraf tiruan Propagasi balik Tabel 1. Perbandingan kinera beberapa metode Propagasi balik berdasarkan umlah iterasi Tabel. Perbandingan kinera metode propagasi balik terhadap metode advanced Propagasi balik Penguian kinera aringan syaraf tiruan menggunakan persamaan baru hasil perbaikan persamaan dasar metode propagasi balik terlihat pada Gambar 6, Tabel 1 dan Tabel, dimana terlihat karakteristik hasil perbaikan dibandingkan dengan persamaan hasil pengembangan terakhir (Advanced Propagasi balik). Kecepatan iterasi minimum yang diperoleh menggunakan persamaan baru ini meningkat sebesar 50,6 % pada tingkat ralat 0,01. Aktivasi bobot pada metode propagasi balik berbasis momentum term dan metode propagasi balik hasil perbaikan memberikan hasil yang tidak signifikan, karena kedua metode tersebut memiliki dasar perhitungan numerik yangsama, 697

terlihat pada Persamaan 9 dan Persamaan 13 akan bernilai sama bila lau belaar diberi nilai nol. Dengan demikian, kehandalan metode hasil perbaikan dibandingkan dengan metode berbasis momentum term adalah faktor lau belaar yang bisa menggandakan kecepatan belaar meskipun hasil yang diberikan tidak signifikan. IV. KESIMPULAN 1. Persamaan hasil perbaikan untuk pelatihan aringan syaraf tiruan umpan mau adalah persamaan baru yang merupakan penumlahan persamaan umum dengan faktor koreksi bobot : α [ W i (n) W i (n - 1)] + η δ (n)y i (n). Kecepatan iterasi minimum yang diperoleh menggunakan persamaan baru ini meningkat sebesar 50,6 % pada tingkat ralat 0,01. Aktivasi bobot pada metode propagasi balik berbasis momentum term dan metode propagasi balik hasil perbaikanmemberikan hasil yang tidak signifikan, karena kedua metode tersebut memiliki dasar perhitungan numerik yang sama DAFTAR PUSTAKA Fauset, Laurene, 1994, Fundamental of Neural Network Architecture, Algorithm and Application, Prentice Hall Inc., Eaglewood Cliffs, New Jersey Freeman, James A. & David M. Skapura, 199., Neural Network Algorithms, Application, and Programming Techniques, Addison-Wesley Publishing Company. Jang, J.,S.,R., C. T. Sun, E. Mizutani, 1997, Neuro-Fuzzy and Soft Computing (A Computational Approach to Learning and Machine Intelligence), Prentice Hall International, Simon & Schuster/A Viacom Company, Upper Saddle River, New Jersey. Kung., S., Y, 1993, Digital Neural Network, Prentice Hall. Kartalopoulos, Stamatios V., 1996, Understanding Neural Networks and Fuzzy Logic (Basic Concepts and Applications), IEEE Press Krauss, T., 1993, Signal Processing ToolBox, The Math Work. Inc. Ripley, B., D., 1996, Pattern Recognition via Neural Networks,. 698