BAB I REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN JUDUL

REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik.

Tabel 1.1. Sarana Kesehatan di Kota dan Kabupaten Jayapura

BAB I PENDAHULUAN. 1, Tentang Pola Tarif Rumah Sakit Pemerintah) People Encyclopedia, Vol 10 New York, Grolier Encorporated, 1962, Hal 662)

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Khusus Kanker di Jakarta 1

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menjadi tua adalah bagian dari siklus sebuah kehidupan manusia dan hal tersebut tidak dapat dihindari.

TUGAS AKHIR. Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan)

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit kanker. Penyakit kanker merupakan penyakit yang menyerang sistem kerja

arsitektur fakultas teknik sipil dan perencanaan

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN

BAB I. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang Pengadaan Proyek. Proyek yang diadakan adalah Rumah Sakit Anak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 JUDUL Rumah Sakit Jiwa Dengan Pendekatan Konsep Hijab di Karanganyar.

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA

Tugas Akhir Universitas Mercu Buana April 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan (Tim Penyusun Kamus, 1988: 758 ). Geriatri berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan tegnologi telah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan. rumah sakit sebagai suatu organisasi melalui tenaga medis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit yang didorong oleh permintaan. pelanggan menyebabkan layanan rumah sakit tidak hanya memperhatikan

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir Lolita Maharani ( ) Redesain Terminal Terboyo 1

Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan BAB II: STUDI Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RUMAH SAKIT ANAK DI SEMARANG

BAB I Pendahuluan Latar Belakang

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

Pengembangan RS Harum

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kelayakan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. bagi perkembangan suatu rumah sakit. Penampilan fisik termasuk bangunan,

BAB III GAMBARAN UMUM RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek

Tabel 1. 1 Target Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia Tahun ,7 Juta (61,8%) 5,85 Juta (19,37%) 12,85 Juta (42,43%)

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang

Bab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III ELABORASI TEMA

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Namun tidak semua orang beruntung memiliki jiwa yang. sehat, adapula sebagian orang yang jiwanya terganggu atau dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Redesain Terminal Kartasura 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan medis yang dibutuhkan bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya. Praktiknya tidak semua orang bisa menjamin

TAMAN REKREASI DAN COTTAGE DI PULAU KARIMUNJAWA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang optimal (Sarwono, 2002). Sejak awal pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita.

BAB I. PENDAHULUAN. umat manusia tanpa termakan oleh waktu. Bentuk tertulis ini membutuhkan sebuah media,

BAB I PENDAHULUAN. Desain Interior - Universitas Mercu Buana Latar Belakang

Teknik sampel yang dipakai adalah teknik pengambilan contoh atau sampel kasus

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. I. A Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maka diharapkan dapat tercapai suatu derajat kehidupan yang optimal.

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Angka Beban Tanggungan Menurut Kelompok Usia

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

Perancangan gedung rawat inap rumah sakit dengan pendekatan Green Architecture khususnya pada penghematan energi listrik. Penggunaan energi listrik me

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT KELAS ADI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan wanita. Bagi seorang wanita, memiliki anak adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Panti Rehabilitasi Ketergantungan NAPZA Arsitektur Perilaku. Catherine ( ) 1

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan disamping kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Suatu kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit dalam menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang memuaskan (satisfactory healty care). (Depkes RI, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Muhammadiyah Yogyakarta sudah sesuai dengan undang-undang nomor 25 tahun 2009?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi sekarang ini, pelayanan prima. merupakan elemen utama yang harus diperhatikan oleh unit

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kesehatan Di Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak

Universitas Mercu Buana BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA I.. Pengertian Judul Redesain : Kegiatan perencanaan dan perancangan kembali suatu bangunan sehingga terjai perubahan fisik tanpa merubah fungsinya baik melalui perluasan ataupun pemindahan lokasi (John. M. Echols dan Hasan Shadily Kamus Inggris Indonesia, PT. Gramedia Jakarta, 990). Rumah sakit : Suatu kompleks bangunan atau ruang yang dipergunakan untuk menampung dan merawat orang sakit maupun bersalin (Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 03, Binhup 97, Bab I ayat Tentang Rumah Sakit Pemerintah) Suatu lembaga yang memelihara dan memiliki fasilitas-fasilitas untuk menetapkan diagnosa, mengobati dan merawat individu yang mempunyai hubungan satu dengan yang lain yang membutuhkan tempat perawatan di bawah ruangan lembaga tersebut. (The American People Encyclopedia, hal 66) Slamet Riyadi : nama pahlawan nasional Rumah Sakit Slamet Riyadi : Rumah Sakit Slamet Riyadi merupakan rumah sakit diperuntukkan bagi anggota TNI dan keluarganya sebagai sarana untuk melayani masyarakat, rumah sakit ini juga memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum baik dari lapisan masyarakat menengah ke atas sampai menengah ke bawah. Maksud dari pengertian judul : Merencanakan kembali bangunan Rumah Sakit Slamet Riyadi Surakarta sebagai pelayanan kesehatan yang diperuntukkan bagi anggota TNI, keluarganya dan masyarakat umum baik dari lapisan masyarakat menengah ke atas sampai menengah ke bawah.

I.. Latar Belakang I.. Latar Belakang Umum Kesehatan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia, dimana manusia harus tetap menjaganya dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh kondisi lingkungan maupun kondisi psikis manusia itu sendiri. Dengan semakin majunya tingkat kehidupan manusia, timbul berbagai masalah-masalah dalam kehidupan manusia, terutama masalah kesehatan. Dengan munculnya masalah kesehatan ini, menyebabkan manusia harus berusaha untuk memenuhi tuntutan akan perlunya rumah sakit sebagai sarana / fasilitas kesehatan yang diharapkan dapat menyembuhkan atau mengobati berbagai macam penyakit. Misalnya dengan menyediakan ruang perawatan di rumah sakit. Namun hanya dengan mengobati dan menampung orang sakit tidak akan cukup dengan memberikan wadah berupa ruang perawatan saja. Kondisi dan suasana lingkungan juga sangat penting dalam mendukung dalam proses pemulihan kesehatan pasien. (Hamidah Parti Astuti, Rumah Sakit Jantung di Semarang, 00) Sehat sendiri memiliki pengertian yaitu keadaan manusia dimana semua organ berfungsi secara harmonis. Hubungan fisik dan psikis yang berlangsung secara seimbang akan mempengaruhi fisik, psikis dan lingkungan sosial. Semuanya ini merupakan satu kesatuan yang membawa manusia dalam kondisi sehat. Apabila ada gangguan pada salah satu unsur tersebut, akan membawa efek pada kondisi tubuh. (Hamidah Parti Astuti, Rumah Sakit Jantung di Semarang, 00) Kenyamanan sendiri adalah segala suatu yang memperlihatkan dirinya sesuai dan harmonis dengan penggunaan suatu ruang, baik dengan ruang itu sendiri maupun dengan berbagai bentuk, tekstur, warna, simbol maupun tanda, suara, bunyi, kesan, intensitas dan warna cahaya maupun bau atau apapun juga. Urut-urutan yang teratur, berkembang dan memuaskan. Hubungan yang harmonis, persatuan dalam keragaman. Suatu

3 nilai keseluruhan yang mengandung keindahan. (J.O. Simond, Landscape Architecture, hal 4). Dengan mengacu pada pernyataan di atas, bangunan perawatan yang direncanakan selain mengadakan pengobatan medis juga diperlukan penanganan pada faktor psikisnya, agar terjadi keseimbangan yang membawa / mempercepat pasien ke dalam kondisi yang sehat. Pasien masuk dalam perawatan selain menderita akibat penyakitnya juga mendapat efek psikologis dari tempat dimana dia dirawat yang akhirnya dapat menimbulkan tekanan dan beban mental bagi pasien. Terkadang beban mental tersebut lebih dari penyakitnya sendiri, sebagai berikut (Hamidah Parti Astuti, Rumah Sakit Jantung di Semarang, 00) : - Jenuh karena lamanya perawatan. Hal tersebut menjadi ciri penyakit dimana proses rehabilitasi tidak bisa cepat. - Tertekan, adanya perawatan yang lama serta rasa rendah diri yang dibuatnya sendiri mengakibatkan pasien merasa tertekan. Hal ini menyebabkan perawatan menjadi lama. - Keinginan kebersamaan, menginginkan kebersamaan dengan rekan sependeritaan - Keinginan lingkungan yang segar dan tenang, setiap orang menginginkan hal demikian. Pengaruh efek psikologis tersebut terhadap penyakit yang diderita tergantung dari tingkat kemampuan emosional seseorang dalam upaya kesanggupan untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapi. (Hamidah Parti Astuti, Rumah Sakit Jantung di Semarang, 00). Proses pemulihan kesehatan utamanya dengan pengobatan medis (penanganan faktor fisik). Tetapi untuk mempercepat proses pemulihan kesehatan, didukung juga oleh faktor psikis. Penanganan faktor psikis dapat dilakukan dengan menciptakan suasana yang santai atau rileks, aman, nyaman sambil melakukan pengobatan medis.

4 Hal ini didukung oleh pernyataan Edward T. Hall : salah satu perasaan kita yang penting mengenai ruang ialah perasaan teritorial. Perasaan ini memenuhi kebutuhan dasar akan identitas diri, kenyamanan, dan rasa aman pada pribadi manusia. (Forert Wilson, Struktur dan Esensi Arsitektur, hal 5) Pembentukan lingkungan dan suasana yang baik pada lingkungan dan tapak atau bangunan sangat berperan dalam pemulihan mental atau psikis yang pada akhirnya mendukung pemulihan fisik. Seperti yang diungkapkan Fredrick Law Aluisted,... bahwa kontak dengan panorama lahan alamiah adalah sangat penting bagi moralitas, kesehatan dan kebahagiaan manusia (Michael Laurie, Pengantar Kepada Arsitektur Pertamanan, Dept. Of Landscape Architecture University of California, Barkley, hal 5) Dunia kedokteran membenarkan pendapat itu seperti yang disebutkan dalam majalah ASRI No. 76, Juli 989, disebutkan : banyak dokter yang menyarankan pada pasiennya yang mengidap suatu penyakit untuk pergi atau istirahat ke tempat yang sejuk, nyaman, tenang, alami. Hal tersebut dapat mempengaruhi kesembuhan disamping obat-obatan, serta hal yang perlu dihindari. Selain itu juga pasien yang menginginkan bangunan rumah sakit seperti (Hendraningsih, Pesan dan Kesan Bentuk Dalam Arsitektur, hal 65) : - Adanya selasar beratap sebagai penghubung ruang atau bangunan satu dengan yang lain sehingga kegiatan dalam rumah sakit supaya terlihat. - Bangunan rumah sakit ditunjang unsur warna putih, yaitu putih sebagai lambang kebersihan. - Adanya taman untuk tempat jalan-jalan bagi pasien yang hampir sembuh. Hal ini diperkuat juga pengertian rumah sakit itu sendiri (hospital) yang berasal dari kata hospitum yang artinya tempat menerima tamu atau inapan, disebut juga inn hospital.

5 Dengan mengacu dari pengertian tersebut, rumah sakit selain memberikan pelayanan kesehatan baik medis maupun non medis juga memberikan fasilitas perawatan dengan menggunakan suasana lingkungan yang nyaman khususnya pada fasilitas unit perawatan. Seberapa jauh terhadap usaha pemilihan kesehatan tergantung pada setiap pribadi sendiri karena pada dasarnya pemulihan utama kesehatan adalah bagaimana ia mengenal dan menerima jati dirinya sehingga dapat membangkitkan semangat hidupnya. Untuk itulah diperlukan suatu wadah yang dirancang dengan memperhatikan kebutuhan penderita. Perencanaan dan perancangan fisik bangunan rumah sakit dalam hal ini bangunan perawatan dapat dituangkan dalam : Pembentukan lingkungan dan tapak atau bangunan agar suasana yang terbentuk pada lingkungan dan tapak atau bangunan dapat membantu proses pemulihan kesehatan. Dengan ungkapan konsep fisik bangunan perawatan yang mengacu Hospitum, yaitu tempat menerima tamu / penginapan. Dimana walaupun terdapat banyak kegiatan didalamnya, tetapi suasana yang diciptakan seperti hospitum tersebut. Dengan suasana tersebut diharapkan pasien merasa nyaman dan benar-benar beristirahat sehingga mempercepat proses pemulihan kesehatan. 3 4 5 6 7 8 9 Tabel I.. Banyaknya RS Umum Pemerintah dan Swasta dan Bed Di Surakarta Rumah Sakit Umum Pemilik Kelas RS Bed / T. Tidur Dr. Muwardi Pemda TK I B + 473 Dr. Oen Swasta C 5 Brayat Minulyo Swasta C 04 Kustati Swasta C 76 PKU Muhammadiyah Swasta C 57 Kasih Ibu Swasta C 50 Panti Waluyo Swasta C Slamet Riyadi Hankam D 60 Triharsi Swasta D 39 Sumber : Dinas Kesehatan Kotamadya Surakarta, 000

6 I.. Latar Belakang Khusus Sudah 57 tahun bangsa Indonesia melaksanakan pembangunan di berbagai aspek kehidupan untuk mencapai cita-cita yang mulia, yaitu mencapai kesejahteraan masyarakat. Pembangunan di berbagai bidang telah tercatat banyak kemajuan. Angka kematian bayi terus menurun, angka harapan hidup meningkat dari 5 tahun (tahun 976) menjadi 6 tahun untuk pria, dan 65 tahun untuk wanita (tahun 000). Kelompok manula mencapai 778 juta dan tahun 00 menjadi 9937 juta. (Yayasan Peduli Jantung dan Stroke 00). Perkembangan modernisasi dan meningkatnya tarap hidup dapat dilihat dengan berkembangnya rumah sakit sebagai sarana kesehatan. Rumah Sakit Slamet Riyadi ini merupakan rumah sakit ABRI yang dikelola oleh angkatan darat. Rumah sakit ini memberikan pelayanan kesehatan untuk semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar (sederhana) sampai dengan yang bersifat superspesialistik. Dari data rumah sakit Slamet Riyadi, jumlah pasien ruang perawatan di rumah sakit Slamet Riyadi tiap bulan rata-rata berjumlah pasien (tahun 000 004) dengan jumlah pasien masuk tiap hari rata-rata 7 orang. Sebagai bangunan perawatan yang nyaman dan mendukung proses pemulihan kesehatan, kondisi ruang inap kelas I, II dan III memiliki sebagai bangunan perawatan yang nyaman bagi pasien dalam mendukung proses pemulihan kesehatannya disamping pelayanan serta fasilitas kesehatan yang ada. Pada ruang inap kelas III yang luasnya ± 4 m²/tempat tidur, terlihat kondisi tembok dan plafond yang sudah kusam (lama) sehingga tidak berkesan bersih. Sedangkan kondisi pada ruang kelas I dengan luas ± 4 m² terlihat bahwa tembok dan plafond terlihat kusam. Selain itu, penghawaan dan air pada ruang rawat inap pun kurang lancar (sering macet) dan furniture yang kurang terawat (ada yang rusak), sehingga menyebabkan kenyamanan ruang perawatan menjadi berkurang. Pada ruang perawatan, sekat antar tempat tidur berupa partisi dari triplek.

7 Dengan adanya partisi ini menyebabkan komunikasi antar pasien (rasa kebersamaan antar pasien) menjadi terganggu. Selain itu, partisi ini menyebabkan ruang lebih terkesan sempit. Selain kondisi ketidaknyamanan ruang, juga didukung oleh keadaan taman di sekitar unit perawatan yang penataannya kurang (digunakan untuk menempatkan barang tak terpakai). Selain pada ruang rawat inap, pada koridor terdapat atap bocor pada waktu hujan yang menyebabkan jalan menjadi licin. Rumah sakit Slamet Riyadi memiliki style bangunan kolonial, usia rumah sakit Slamet Riyadi kurang lebih 65 tahun karena rumah sakit Slamet Riyadi merupakan peninggalan jaman Belanda. Bangunan ini kurang membantu menampilkan identitasnya sebagai rumah sakit, seperti bentuk yang dinamis dan berkesan terbuka (perbedaan ketinggian bangunan). Bangunannya terlihat monoton dengan bukaan yang tidak memiliki irama maupun kedinamisan pada pengembangan massanya. Selain itu, warna dapat memberikan bantuan untuk identitas rumah sakit dimana masyarakat cenderung untuk menempatkan warna bersih (putih dan licin) sebagai warna yang tepat bagi rumah sakit. Warna bangunan rumah sakit Slamet Riyadi kurang membantu menciptakan suatu kesan bersih dan sejuk untuk sebuah rumah sakit karena warna putih itu terlihat kusam (berkesan tidak bersih). Sehingga bangunannya lebih mengesankan seperti bangunan kuno yang singup (bahasa jawa). Selain itu didukung juga oleh penataan lansekap yang kurang (taman dan parkir yang tidak teratur). Bangunan rumah sakit slamet riyadi bukan merupakan bangunan kanservasi.

8 Gambar I. Tampak bangunan rumah sakit Slamet Riyadi Sumber : dok pribadi, 004 Gambar I. Parkir didepan rumah sakit Slamet Riyadi Sumber : dok pribadi, 004 Dengan adanya kondisi seperti ini, diperlukan perencanaan dan perancangan rumah sakit Slamet Riyadi dalam hal ini pada penekanan kenyamanan bangunan perawatan yang dirancang dengan memperhatikan kebutuhan penderita. Dengan memperhatikan suasana yang terbentuk pada lingkungan dan dalam tapak atau bangunan yang berperan membentuk proses pemulihan kesehatan. Dengan adanya hal ini, diharapkan pasien dapat rileks atau santai dan benar-benar beristirahat sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan.

9 Rumah Sakit Slamet Riyadi saat ini masuk tahap klasifikasi Kelas D dengan kondisi sebagai berikut : Tabel I.. Jumlah Tenaga Medis No. Tenaga Medis Jumlah Tenaga 3 4 5 6 Dokter Umum Gizi Ahli Kesehatan Anak Ahli Bedah Ahli Kebidanan Dokter Ahli Penyakit Dalam Jumlah 7 Sumber : Datasemen Kesehatan Wilayah 04.04.04 Rumah Sakit Tk. IV Slamet Riyadi Tabel I.3. Jumlah Tenaga Paramedis No. Tenaga Paramedis Jumlah Tenaga 7 8 9 0 3 4 5 6 7 8 9 0 Apoteker Paneta Rawat Perawat Pembantu Rawat Bidan Penata Ronsen Penata Teknik Ronsen Penata Gizi Pengatur Gizi Penata Anastesi Asisten Apoteker Penata Analis Penata Fisioterapi Penata Analis Perawat Gizi Jumlah 44 Sumber : Datasemen Kesehatan Wilayah 04.04.04 Rumah Sakit Tk. IV Slamet Riyadi Tabel I.4. Jumlah Tenaga Non Medis 5 30 90 6 No. Tenaga Non Medis Jumlah Tenaga 3 4 5 6 7 8 Stratian Tenaga Terlatih Pengatur Teknik Housekeeping SKKA Sanitarian Sopir Pengawas Keuangan Administrasi Jumlah Sumber : Datasemen Kesehatan Wilayah 04.04.04 Rumah Sakit Tk. IV Slamet Riyadi 4 5 5

0 I.3. Permasalahan Dengan melihat uraian tentang kondisi rumah sakit Slamet Riyadi maka :. Bagaimana mewujudkan Redesain Rumah Sakit Slamet Riyadi Surakarta yang menunjukkan standar kualitas kelas C.. Membuat desain fasad yang menampilkan kesan dinamis dan komunikatif. I.4. Tujuan Menyusun konsep perencanaan dan perancangan mendesain rumah sakit Slamet Riyadi di Surakarta. I.5. Sasaran Mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan rumah sakit Slamet Riyadi di Surakarta yang meliputi : ) Konsep pola tata massa rumah sakit Slamet Riyadi di Surakarta yang menunjukkan keteraturan, kemudahan dan kenyamanan sehingga dapat menunjang kelancaran kegiatan yang diwadahi.konsep sistem fasilitas pelayanan rumah sakit Slamet Riyadi di Surakarta. ) Konsep pola sirkulasi parkir pada rumah sakit Slamet Riyadi. 3) Konsep persyaratan ruang bangunan perawatan yang sesuai dengan standar kelas dan mendukung proses pemulihan kesehatan. I.6. Batasan Dan Lingkup Pembahasan ) Lingkup Pembahasan a. Pembahasan berorientasi pada pemikiran disiplin ilmu arsitektur dan teknologi penunjangnya, sedangkan hal-hal diluar itu dibatasi pada usaha-usaha yang nantinya menghasilkan konsep perencanaan dan perancangan b. Pembahasan dilakukan berdasarkan data yang ada sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai

) Batasan a. Perencanaan diprediksi dalam jangka waktu 0 tahun mendatang dengan kapasitas pelayanan, kebutuhan personel dan menunjang teknologi ilmu kedokteran maupun peralatan medis. b. Besarnya biaya tidak dipermasalahkan dan dianggap tersedia c. Perencanaan berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan pada rumah sakit kelas C. I.7. Metode Pembahasan. Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat melalui : a. Studi observasi - Pengamatan langsung ke lapangan untuk mendapatkan data-data fisik lingkungan. - Dokumentasi foto, untuk mendapatkan data mengenai lingkungan wahana b. Wawancara Dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi serta hal-hal yang berkaitan dengan bangunan yang akan direncanakan c. Studi literatur - Studi literatur tentang bangunan yang direncanakan - Studi tentang penekanan kenyamanan bangunan perawatan yang mendukung proses pemulihan kesehatan. Kompilasi data Pengolahan data untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada pada wahana berkaitan dengan bangunan yang direncanakan, untuk dilakukan pemecahan secara desain.

3. Analisa data Melakukan analisa data yang ada berdasarkan prediksi perencanaan 4. Perumusan konsep Penyusunan hasil analisa ke dalam suatu konsep yang mana hasilnya nanti digunakan sebagai bahan dan dasar perancangan fisik bangunan rumah sakit Slamet Riyadi dengan penekanan kenyamanan bangunan perawatan yang mendukung proses pemulihan kesehatan. I.8. Sistematika Penulisan BAB I : - Menguraikan tentang pengertian judul, latar belakang masalah, persoalan yang timbul dan perlu untuk dipecahkan, tujuan, sasaran, ruang lingkup dan batasan pembahasan dan sistematika pembahasan. BAB II : - Tinjauan umum mengenai rumah sakit, antara lain berupa fungsi, penggolongan, struktur organisasi, lingkup kegiatan rumah sakit serta fasilitas yang ada pada rumah sakit. BAB III : - Tinjauan rumah sakit Slamet Riyadi di Surakarta, terutama kaitannya dengan kebutuhan fasilitas pelayanan yang mendukung proses pemulihan kesehatan serta studi kasus. BAB IV : - Membuat konsep dasar perencanaan dan perancangan dari uraian tahap-tahap sebelumnya tentang rumah sakit Slamet Riyadi di Surakarta dalam penekanan kenyamanan bangunan perawatan yang mendukung proses penyembuhan yang kemudian digunakan untuk membuat transformasi desain.