PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KOMPETENSI KEJURUAN TEKNIK MESIN

dokumen-dokumen yang mirip
Gilang Purnama 1, Dedi Rohendi 2, Purnawan 3

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA STANDAR KOMPETENSI MERAWAT BATERAI

MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI PADA PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR MEMPERBAIKI SISTEM STARTER TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Syaeful Ahmad 1, Kamin Sumardi 2, Purnawan 3

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATERI GAYA PADA SISWA SMK

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL DENGAN MEDIA HANDOUT PADA KOMPETENSI GAMBAR TEKNIK

PENERAPAN POLA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA MATERI KATUP PNEUMATIK

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR BERSKALA DI SMK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SELF DESIGN PROJECT LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMK PADA KOMPETENSI PEMESINAN FRAIS KOMPLEKS

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP AKTIVITAS, INTERAKSI, DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR STABILITY FLIGHT AND DYNAMICS SISWA SMK

PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN DIFFERENTIAL

Teguh Pratikno 1, Ewo Termedi 2, Wahid Munawar 3

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL ELEKTRONIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (MODEL TF-6M) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMK

PENERAPAN MEDIA VIDEO DAN ANIMASI PADA MATERI MEMVAKUM DAN MENGISI REFRIGERAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI BIDANG GESER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODUL DAN WALL CHART PADA KOMPETENSI SISTEM KOPLING

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE PADA PROSES PEMBELAJARAN PRODUKTIF DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada. menonjolnya, terutama pada masyarakat dari negara-negara yang telah

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DAN MEDIA PRESENTASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN A.

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu.

Automotive Science and Education Journal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pendidikan tidak lepas dari proses belajar mengajar yang efektif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOGA DASAR DI SMK NEGERI 1 KALASAN

MODEL PEMBELAJARAN PENGELOMPOKAN KECIL DENGAN MEMBACA, MELIHAT, DAN MEMPRAKTEKKAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SISWA SMK

JURNAL SKRIPSI. Disusun Oleh: HAMZAH FANSURI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan internet sebagai alat bantu. Dalam penelitian ini software

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

BAB III METODE PENELITIAN

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR ANTARA KELAS BINAAN ASTRA DENGAN KELAS REGULER PADA KOMPETENSI MEMELIHARA UNIT FINAL DRIVE POROS PENGGERAK RODA BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain

PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR PERAWATAN KOPLING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

Kata kunci: Metode Discovery, Metode Problem Solving, Kemampuan Berpikir Kritis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT

DAFTAR ISI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 41

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kondisi yang tekendalikan. 1 Terdapat dua kelompok yaitu kelompok

Transkripsi:

214 PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KOMPETENSI KEJURUAN TEKNIK MESIN Muhamad T. Karim 1, Dedi Supriawan 2, Yusep Sukrawan 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154 taufik.muhamad@student.upi.edu ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan pemahaman siswa dalam penggunaan multimedia berbasis video setelah melakukan proses pembelajaran. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian pretest-postest control grup design. Sampel adalah siswa kelas XI berjumlah 56 siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen yang menggunakan multimedia berbasis video dan kelompok kontrol yang menggunakan media power point. Instrumen yang digunakan pada berupa soal tes. Hasil penelitian menunjukan peningkatan pemahaman siswa dilihat dari rerata hasil tes siswa menggunakan multimedia berbasis video dengan N-Gain 0,60 termasuk dalam kategori sedang dibandingkan dengan penggunaan media power point dengan rerata N-Gain 0,22 yang termasuk dalam kategori rendah. Hasil uji hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh penggunaan multimedia berbasis video terhadap peningkatkan pemahaman siswa kelas XI TP pada mata palajaran gambar teknik materi gambar potongan di SMK Tunas Bangsa. Kata kunci: multimedia, video, gambar teknik, gambar potongan. PENDAHULUAN Salah satu komponen terpenting di dalam satuan pendidikan adalah adanya seorang guru. Guru dalam bidang pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar. Hal ini yang mendasari bahwa gurulah yang menjadi ujung tombak pada kemajuan pendidikan. Guru dikatakan sebagai ujung tombak pendidikan tidak lain dan tidak bukan karena berada pada barisan paling depan yang secara langsung berhadapan dengan peserta didik dalam mentransfer ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Pengajar artinya ia menyajikan dan menyampaikan ajaran tertentu kepada siswanya. Guru berusaha menyampaikan gagasan dan informasi, melatih keterampilan dan membina sikap. Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang guru pada saat akan memberikan informasi adalah kemampuan didalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran. Guru perlu memahami sekurangkurangnya dalam tiga hal, yaitu: pemahaman dalam perencanaan program pendidikan, pemahaman dalam pengelolaan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan isi pendidikan, dan pemahaman tentang evaluasi (Sanjaya, 2009). 1 Mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 2 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 3 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

215 Belajar merupakan kegiatan yang dilaksanakan di dalam atau di luar ruangan guna mengubah pola pikir dan tingkah laku peserta didik. Hakikat belajar adalah perubahan dan hakikat belajar mengajar adalah proses pengaturan yang dilakukan guru (Djamarah dan Zain, 2013). Lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik dalam proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar adalah proses memberikan bimbingan/bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar. Metoda atau strategi pembelajaran sangat berperan penting dalam mentransfer informasi yang disampaikan oleh guru guna mencapai keefektifan belajar peserta didik. Hal tersebut dapat mewujudkan dan membantu ketercapaian tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sanjaya, 2006). Berdasarkan hal tersebut, diperlukan adanya teknik pembelajaran yang baik sebagai alternatif untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa mengenai materi yang disampaikan. Media adalah segala sesuatu yang membantu seseorang dalam menyampaikan informasi kepada khalayak ataupun individu lainnya yang memerlukan informasi tersebut. dalam hal ini berarti media mampu digunakan dalam proses pembelajaran yang dilakukan seorang guru pada peserta didiknya, namun tidak terlepas dari tujuan pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar serta pemahaman peserta didik. Manfaat media sebagai berikut: meningkatkan mutu pendidikan dengan jalan mempercepat rate of learning, membantu guru menggunakan waktu belajar secara lebih baik, mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, aktivitas guru lebih diarahkan untuk meningkatkan kegairahan siswa; memberi kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan memperkecil atau mengurangi kontrol guru yang tradisional dan kaku; memberikan kesempatan luas keada anak untuk berkembang menurut kemampuannya, memberi dasar pengajaran yang lebih ilmiah dengan jalan menyajikan/merencanakan program pengajaran secara logis dan sistematis; mengembangkan kegiatan pengajaran melalui penelitian, pengajaran dapat dilakukan secara mantap dikarenakan meningkatnya kemampuan manusia sejalan dengan pemanfaatan media komunikasi, informasi dan data dapat disajikan lebih konkret dan rasional; meningkatkan terwujudnya immediacy of learning karena media teknologi dapat menghilangkan atau mengurangi jurang pemisah antara kenyataan di luar kelas dengan kenyataan yang ada didalam kelas; dan memberikan penyajian pendidikan lebih luas, terutama melalui media massa, dengan jalan memanfaatkan secara bersama dan lebih luas peristiwa-peristiwa langka (Danim, 2010).

216 Perkembangan ilmu dan teknologi, membawa pengaruh perubahan pada bahan ajar. Awal sebelum berkembang teknologi berbasis komputer bahan ajar pokok digunakan dalam dunia pendidikan adalah yang bersifat cetakan, seperti buku, modul, makalah, jurnal, dan koran. Multimedia menjadi salah satu pilihan pada perkembangan teknologi dalam menyampaikan bahan ajar dan metoda pembelajaran. Multimedia merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan teks. Multimedia adalah alat yang dapat menciptakan persentasi dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan video (Darmawan, 2012). Karakteristik multimedia, sebagai berikut: berisi konten meteri yang representatif dalam bentuk visual, audio, audiovisual, beragam media komunikasi dalam penggunaannya, memiliki kekuatan bahasa warna, dan bahasa resolusi objek, tipe-tipe pembelajaran yang bervariasi, respon pembelajaran dan penguatan bervariasi, mengembangkan prinsip self evaluation dalam mengukur proses dan hasil belajar, dapat digunakan secara klasikal atau individual dan dapat digunakan secara offline atau online. METODE PENELITIAN Penelitian inmenggunakan metoda kuasi eksperimen dimana menggunakan kelompok yang sudah ada seperti halnya kelas yang sudah ada dan sifatnya situasional. Disain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada (situasional). Tahapan dalam desain penelitian ini yaitu membagi subyek menjadi dua kelas, eksperimen dan kontrol. Kemudian kedua kelas tersebut diberikan tes awal sebagai tolak ukur awal kemampuan siswa. Tahap selanjutnya memberikan masing-masing perlakuan berbeda pada kedua kelas, kelas eksperimen diberi perlakuan berupa penggunaan media pembelajaran menggunakan multimedia berbasis video. Sedangkan untuk kelas kontrol diberikan perlakuan menggunakan media power point tidak seperti pada kelas eksperimen melainkan belajar seperti biasanya. Setelah kedua kelas melaksanakan pembelajaran kemudian diberikan tes akhir berupa soalsoal objektif berupa pilihan ganda. Lokasi penelitian ini di SMK Tunas Bangsa yang beralamat di Jalan Haji Ghofur No. 162 Ds. Tanimulya Kec. Ngamprah Kab. Bandung Barat, Jawa Barat. Sampel penelitian yang diambil pada penelitian ini adalah sebanyak 56 siswa kelas XI TP terdiri dari dua kelas diantaranya kelas XI TP2 sebagai kelas kontrol sebanyak 29 siswa, dan kelas XI TP1 sebagai kelas eksperimen sebanyak 27 siswa pada Tahun Ajaran 2014/2015.

217 HASIL PENELITIAN Data peningkatan pemahaman siswa merupakan parameter penelitian yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest. Deskripsi data skor peningkatan pemahaman pada kelas kontrol dan eksperimen (Tabel 2). Tabel 2. Nilai pretest dan posttest pada kelas kontrol dan eksperimen Data Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pretest Posttest Pretest Posttest Nilai tertinggi 60 73 63 86 Nilai terendah 26 30 16 70 Rata-rata 44,55 56,90 42,19 76,93 Data hasil penelitian ini diperoleh data kategori N-Gain pada kelas kontrol N-Gain diperoleh sebesar 0,22 dan pada kelompok eksperimen N-Gain diperoleh sebesar 0,6. Data pada kelas kontrol dan eksperimen didapat peningkatan pemahaman pada kedua kelas mengalami peningkatan. Peningkatan ini dilakukan dengan menghitung nilai N-Gain dari hasil pretest dan posttest. Pada kelas kontrol terjadi peningkatan pemahaman dengan rata-rata N-Gain sebesar 0,22. Nilai tersebut termasuk ke dalam kategori rendah ( ). Sedangkan pada kelas eksperimen terjadi peningkatan dengan rata-rata N-Gain sebesar 0,60. Nilai tersebut termasuk ke dalam kategori sedang ). Data dari perhitungan yang dilakukan menggunakan software spss, terlihat pada kolom t-test for equality of means pada output tabel 4 data menunjukan bahwa hasil t hitung = -9,552 (sig < 0,05) artinya ada perbedaan peningkatan pemahaman antara multimedia berbasis video dan media power point. Hasil tersebut menerima Ha. Artinya terdapat pengaruh penggunaan multimedia berbasis video terhadap peningkatkan pemahaman siswa kelas XI TP pada mata palajaran gambar teknik materi gambar potongan di SMK Tunas Bangsa. Hasil perhitungan dan analisis data yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman siswa pada materi gambar potongan yang diberikan pada pembelajaran dengan menggunakan multimedia berbasis video. Pengaruh tersebut ditunjukkan dari gambaran peningkatan hasil belajar kedua kelas tersebut serta perbedaan peningkatan hasil belajar kedua kelas tersebut. PEMBAHASAN Hasil perhitungan menunjukan adanya pengaruh pada penerapan multimedia berbasi video dala proses pembelajaran yang telah dilaksanakan peneliti di SMK Tunas Bangsa

218 dengan hasil yang lebih baik daripada hasil belajar menggunakan media power point. Hasil tersebut menunjukan adanya perbedaan dari peningkatan hasil belajar siswa pada masing masig kelas yang diberkan perlakuan yang berbeda. Hasil uji homogenitas menunjukan data bahwa kedua kelompok baik itu kelas kontrol dan kelas eksperimen pada hasil pre test menunjukan data yang bersifat homogen. Sedangkan hasil post test dalam pengujian normalitas menunjukan hasil 0,06 dan masih dapat dikatakan berdata normal. Hasil keputusan menunjukan bahwa Ha diterima sehingga dapat dikatakan pada pembelajaran terdapat pengaruh penggunaan multimedia berbasis video terhadap peningkatkan pemahaman siswa kelas XI TP pada mata palajaran gambar teknik materi gambar potongan di SMK Tunas Bangsa. Data di atas didukung dan diperkuat dari perolehan hasil perhitungan rerata N-gain yang memperoleh angka sebesar 0,60 sedangkan untuk nilai N-Gain tertinggi di peroleh 0,73. Sedangkan untuk nilai N-Gain terkecil diperoleh sebesar 0,36. Rerata jumlah nilai N-gain dapat tergolong kedalam kategori sedang. Pembelajaran berbantuan multimedia dianggap efektif, jika 75% atau lebih dari siswa memperoleh peningkatan (gain) hasil pembelajaran minimal berkategori sedang ( ) (Hidayah & Hasbullah, 2014). Dengan demikian, penggunaan multimedia dalam pembelajaran gambar teknik ini efektif dilakukan. Ada beberapa hal yang terkait dengan penelitian, antara lain: penggunaan multimedia berbasis video diharapkan lebih sering digunakan dalam penyampaian materi pembelajaran gambar teknik dasar supaya hasil belajar dapat meningkat dan sesuai dengan standar kelulusan yang ditetapkan; penggunaan sarana dan prasarana yang menunjang penerapan multimedia berbasis video supaya lebih sering dioptimalkan untuk meningkatkan pemahaman siswa; dan sekolah menerapkan dan menyedikan segala sarana penunjang untuk penyampaian materi dengan menggunakan multimedia berbasis video karena dapat meningkatkan pemahaman siswa. KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian, yaitu diperoleh rerata N-gain siswa yang menggunakan multimedia berbasis video, menunjukan peningkatan peningkatan pemahaman siswa terhadap materi tersebut tergolong ke dalam kategori sedang. N-gain siswa yang menggunakan media power point, menunjukan peningkatan pemahaman siswa terhadap materi tersebut tergolong ke dalam kategori rendah. Multimedia berbasis video lebih baik dibandingkan menggunakan media power point pada siswa kelas TP di SMK Tunas Bangsa Kab. Bandung Barat.

219 DAFTAR PUSTAKA Danim, S. (2010). Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Darmawan, D. (2012). Inovasi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Djamarah, S.B. dan Zain, A. (2013). Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hidayah, N. & Hasbullah. (2014). Upaya peningkatan pemahaman siswa terhadap prinsip kerja pneumatik berbantuan perangkat lunak multimedia. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan: INVOTEC, 10 (1), hlm. 47-56. Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran berorientasi stadar proses pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.