III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni Agustus 2014 di Laboratorium

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2014 di Desa Lehan Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa

PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENYANGRAIAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG TULANG

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

III. METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN B. BAHAN DAN ALAT 1. BAHAN 2. ALAT C. TAHAPAN PENELITIAN 1. PENELITIAN PENDAHULUAN III.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODOLOGI. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan Juni 2014 di

BAB III MATERI DAN METODE. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging kelinci, daging

METODE. Materi. Rancangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2014, bertempat di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juli 2015 di Laboratorium Daya dan

METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Hasil Pertanian Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 di TPH yang ada di Bandar

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 April 2014 pada areal lahan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2015 di Laboratorium

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Bahan dan Aiat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Aplikasi pengawet nira dan pembuatan gula semut dilakukan di Desa Lehan Kecamatan

Lampiran 2. Prosedur Analisis Logam Dalam Sedimen dengan metode USEPA 3050B (APHA, 1992)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

MATERI DAN METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

BAHAN DAN METODE. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016-Januari 2017.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul kadar air, total mikroba dan kesukaan telur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di Laboratorium Rekayasa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

III. METODE PENELITIAN. dan di Ruang Gudang Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan September - November 2012 di Laboratorium

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Cobb umur 55 minggu yang di ambil bagian dadanya dan dipisahkan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat B. Bahan dan Alat C. Tahapan Penelitian 1. Persiapan bahan

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian melalui eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga bulan Oktober 2014 dan

Transkripsi:

17 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni Agustus 2014 di Laboratorium Rekayasa Biopress Pasca Panen, Laboratorium Daya, Alat Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Analisis Politeknik Negeri Lampung. 3.2 Bahan dan Alat Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu tulang sapi dan pasir. Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu kompor, wajan besi tebal, pengaduk, thermometer dengan jangkauan suhu 200 C, stopwatch, baskom, pisau, timbangan digital, timbangan analog, oven, desikator, cawan, tang penjepit, ayakan tyler, sendok, kertas label, mesin penepung tipe hammer mill, plastik PE, sikat cuci, kuas dan kamera digital. 3.3 Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan pola 3x3 yang terdiri dari dua faktor yaitu suhu (T) dan waktu (t). Setiap faktor menggunakan tiga taraf (T1, T2 dan T3) dan (t1, t2 dan t3) yang saling dikombinasikan sehingga didapat sembilan kombinasi dari dua perlakuan

18 perlakuan (T1t1, T1t2, T1t3, T2t1, T2t2, T2t3, T3t1, T3t2, dan T3t3). Sembilan kombinasi dari dua perlakuan yang didapat selanjutnya diulang sebanyak tiga kali, sehingga didapat 27 unit percobaan. Bobot tulang yang digunakan untuk setiap unit percobaan adalah 500 gram. Tabel 1. Kombinasi dari dua perlakuan Suhu ( C) Waktu (menit) t 1 t 2 t 3 T 1 T 1t 1 T 1t 2 T 1t 3 T 2 T 2t 1 T 2t 2 T 1t 3 T 3 T 3t 1 T 3t 2 T 3t 3 T1 = 160 C T2 = 180 C T3 = 200 C t1 = 90 menit t2 = 120 menit t3 = 150 menit 3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Proses Pembuatan Tulang dipotong dengan panjang kira-kira 5 cm, kemudian dibersihkan dari daging yang masih menempel lalu dicuci dengan air sampai bersih. Tulang yang telah dibersihkan kemudian ditimbang sebanyak 500 gram. Wajan yang telah berisi pasir dipanaskan sampai pada suhu yang akan digunakan untuk menyangrai, masukkan tulang kedalam wajan yang telah dipanaskan pada suhu yang telah ditentukan (T1 = 160 C T2 = 180 C dan T3 = 200 C). Tulang disangrai selama waktu yang telah ditentukan (t1 = 90 menit, t2 = 120 menit dan t3 = 150 menit) sesuai kombinasi dari dua perlakuan sambil diaduk-aduk. Selama proses

19 penyangraian berlangsung, suhu bahan harus selalu dipantau dengan meletakkan termometer dan diamati dengan interval waktu 10 menit. Tulang yang telah selesai disangrai didinginkan dan dibersihkan dari pasir yang menempel dengan menggunakan sikat cuci, kemudian ditimbang kembali dan dihancurkan menjadi ukuran yang lebih kecil dengan menggunakan hammer mill. Tulang yang telah dihancurkan selanjutnya ditimbang, kemudian diayak menggunakan ayakan tyler dengan nomor saringan yang digunakan adalah 8, 12, 20 dan 40 selama sepuluh menit. Tepung yang tertahan dari setiap saringan dituang kedalam sebuah wadah dan sisanya yang masih menempel dibersihkan dengan kuas lalu ditimbang. Hasil ayakan dibagi menjadi 3 kategori, yakni kasar, sedang dan halus. Bagian yang kasar merupakan tepung yang tertinggal pada saringan dengan ukuran 8 dan 12, bagian yang termasuk kategori sedang yakni tepung yang tertinggal pada saringan dengan ukuran 20, dan bagian yang termasuk kategori halus merupakan tepung yang tertinggal pada saringan 40 dan panci penampung. Tepung yang telah diayak ditimbang kembali kemudian diambil sampelnya untuk dihitung kadar air, rendemen, modulus kehalusan, keseragaman warna, kandungan kalsium dan kandungan posfor.

20 3.4.2 Diagram Alir Gambar 1. Diagram alir pembuatan tepung tulang.

21 3.5 Pengamatan Penelitian 3.5.1 Kadar Air Perhitungan kadar air pada penelitian ini dilakukan dengan metode oven. Metode oven menggunakan prinsip menguapkan air yang ada dalam bahan dengan pemanasan. Perhitungannya yaitu dengan menghitung selisih bobot awal dan bobot akhir sampel yang dioven dengan suhu 105 C selama 24 jam. Selisih bobot yang didapat kemudian dibagi dengan berat awal dan dikali 100 % maka akan didapat kadar air bahan. Sampel diambil dari tepung yang sudah diayak. Sebelum digunakan, cawan dibersihkan dan dikeringkan dengan oven terlebih dahulu dengan suhu 105 C selama 15 menit kemudian dinginkan dalam desikator selama 10 menit dan ditimbang. Sampel ditimbang sebanyak 2 gram dalam cawan yang telah diketahui beratnya dengan menggunakan timbangan digital. Keringkan sampel dalam oven dengan suhu 105 C selama 24 jam lalu dinginkan dalam desikator selama 10 menit dan timbang. Kadar air dihitung dengan rumus (Sudarmadji dkk, 1997) : Kadar air ( %bb) = x 100 %... (1) Keterangan : 3.5.2 Keseragaman Ukuran (Modulus Kehalusan) Modulus kehalusan dinilai berdasarkan hasil ayakan. Tepung diayak selama sepuluh menit kemudian tepung yang tertinggal pada tiap saringan ditimbang. Untuk menentukan modulus kehalusan, terlebih dahulu dihitung fraksi % bahan

22 tertinggalnya. Fraksi bahan tertinggal dihitung dengan rumus (Henderson dan Perry, 1989) :... (2) Keterangan : Xi = fraksi bahan tertinggal pada saringan ke-n ( %) Wi = berat bahan pada saringan ke-n (g) Wtot =total berat bahan (g) Setelah fraksi bahan diketahui nilainya, dilakukan peghitungan modulus (FM) kehalusan dengan rumus :... (3) 3.5.3 Warna Tepung Pada penelitian ini pengukuran warna dilakukan dengan menggunakan tabel warna Cemani Toka. Tepung tulang diambil sampelnya kemudian dicocokkan warnanya dengan warna yang ada pada tabel. Hasil dari pengukuran selanjutnya dijelaskan secara deskriptif. 3.5.4 Rendemen Rendemen diukur dengan membandingkan berat tepung yang dihasilkan dengan berat bahan sebelum disangrai. Rendemen dihitung dengan rumus (Lubis, 2008) : Rendemen ( %) = (4)

23 3.5.5 Kadar Kalsium dan Posfor Kadar kalsium dianalisis dengan menggunakan metode AAS-Flame dan posfor dianalisis dengan menggunakan metode spektofotometri dari tiga sampel yang diambil secara acak. Bahan-bahan organik yang terkandung dalam sampel dihilangkan terlebih dahulu dengan pengabuan kering dengan cara menimbang 10 grama sampel dalam cawan platina/silika. Masukkan sampel kedalam tanur dengan suhu 250 C, perlahan-lahan naikkan menjadi 350 C kemudian naikkan lagi sampai 500 C dan diabukan selama 15 jam atau semalaman. Setelah itu keluarkan cawan dari dalam tanur dan biarkan dingin. Sampel yang telah dingin kemudian diuji. Sampel yang akan diuji kalsiumnya dimasukkan dalam nyala api yang ada didalam AAS (atomic absorbtion spectrophotometer) sehingga absorbsi atau emisi logam dapat dianalisis dan diukur pada panjang gelombang 422,7 nm. Sedangkan ekstrak yang akan diuji posfornya dimasukkan dalam spektofometer dengan panjang gelombang 650 nm. 3.6 Analisis Data Data hasil pengukuran kadar air, rendemen, dan tingkat kehalusan dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis sidik ragam taraf 0,05, apabila berpengaruh (nilai F < 0,05) akan dilakukan uji lanjut dengan Duncan grouping kemudian disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan gambar. Analisis statistik menggunakan program SAS versi 9.0.