I. PENDAHULUAN. sosial antar sesamanya. Pada dasarnya manusia sesuai dengan fitrahnya. membutuhkan pertolongan orang lain khususnya di bidang keamanan

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK PENGARUH SIKAP DAN MOTIVASI MASYARAKAT TERHADAP PARTISIPASI DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN SISKAMLING. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk individu yang mempunyai akal, pikiran dan

1. PENDAHULUAN. tiga prasyarat yaitu kompetisi didalam merebutkan dan mempertahankan

1. PENDAHULUAN. negara di dunia yang memiliki potensi sumber daya alam terbesar di sektor

I. PENDAHULUAN. Kegiatan untuk mengembangkan potensi tersebut harus dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

I. PENDAHULUAN. anak-anak yang putus sekolah karena kurang biaya sehingga. dan buruh pabrik tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga.

I. PENDAHULUAN. masyarakat dan kader keluarga. Remaja selalu diidentifikasi dengan perubahan

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

I. PENDAHULUAN. Tentunya siswa banyak mengalami interaksi yang cukup leluasa dengan. yang dihuni oleh beberapa suku dan budaya.

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

I. PENDAHULUAN. yang dicita-citakan. Sejalan dengan Mukadimah Undang Undang Dasar 1945,

I. PENDAHULUAN. mayoritas dengan penganut minoritas. Penganut atau golongan agama saling

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. dimana warga negara memiliki hak untuk ikut serta dalam pengawasan

I. PENDAHULUAN. Pemuda adalah generasi penerus dari generasi terdahulu, beban moral yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang diciptakan untuk berdampingan

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Negara Indonesia merupakan suatu sistem

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

1. PENDAHULUNAN. Kedaulatan berada di tangan raknyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Letak tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara beriklim tropis yang kaya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, sebagai negara berkembang

I PENDAHULUAN. pendidikan. Bahkan sistem pendidikan di Indonesia saat ini juga telah banyak. mengubah pola pikir terutama dalam dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. satu dengan yang lain. Realitanya di zaman sekarang banyak terlihat konflikkonflik

I. PENDAHULUAN. organisasi, baik itu organisasi resmi maupun organisasi sosial, berbagai

No Hari/Tanggal Waktu Agenda Kegiatan

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, karena

I. PENDAHULUAN. ketuntasan belajar siswa. Moral merupakan nilai yang berlaku dalam suatu

I. PENDAHULUAN. berkembang dari waktu kewaktu semakin pesat. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. mempunyai cara-cara hidup atau kebudayaan ada di dalamnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi pelanggaran terhadap peraturan yang berupa tata tertib sekolah

I. PENDAHULUAN. kelak akan menjadi penerus pembangunan bangsa. Peranan pendidikan. membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan.

I.PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan suatu negara dilaksanakan untuk mensejahterakan. masyarakat, dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 menyatakan

TABEL IV Hasil Observasi Awal Perilaku Datang Terlambat Sekolah Sebelum Treatment. Sebelum Treatment Nama Tanggal Waktu Datang

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BAHAN SHARING KELOMPOK SEL KELUARGA ALLAH VICTORIOUS LIVING #3

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana dia tak dapat hidup sendiri.

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang dengan pesat

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

I. PENDAHULUAN. kelesuan ekonomi yang berpengaruh pula pada emosi masyarakat dan. kepada pengangguran yang meluas. Disamping itu harga-harga kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanah dari Allah SWT, Setiap orang tua menginginkan anakanaknya

PENINGKATAN NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN IPS ANAK KELAS III SD DENGAN KONSEP TUT WURI HANDAYANI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan hiburan sangat penting bagi manusia dan sudah mengambil tempat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wiwit Khairunisa Pratiwi, 2015

arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi,

I. PENDAHULUAN. butuhkan, baik dalam bidang pendidikan, sosial, budaya dan ekonomi. Semua

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

WALIKOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi salah satu materi yang dianggap penting. Bahkan di Perguruan

BAB I PENDAHULUAN. besarnya tingkat konsumsi masyarakat sehingga menimbulkan penambahan dari sisi

Hari / Tanggal : Jumat, 18 Desember Waktu : Dibuat Jam : 14.30

I. PENDAHULUAN. teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat

BAB IV ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pemuda sebagai generasi penerus sebuah bangsa, kader Selakigus aset. pengawasan pelaksanaan kenegaraan hingga saat ini.

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

Amatilah gambar berikut dengan cermat! Perhatikan penjelasan guru! Ayo membersihkan kelas! Siapkan alat dan bahan! Bagaimana cara melakukannya?

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan penyelenggaraan pembangunan juga tidak terlepas dari adanya

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya heterogen. Salah satu ciri sistem demokrasi adalah adanya

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi diri, sehingga manusia memiliki derajat yang lebih

JADWAL KULIAH/RESPONSI/PRAKTIKUM MATRIKULASI T.A 2014/2015 TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA - INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 pengertian pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Orang tua dapat menanamkan benih

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. ternyata membawa pengaruh dan perubahan perubahan yang begitu besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang utama dan pertama dalam. terhadap pembentukan kepribadian dan perkembangan tingkah laku anak

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA

I. PENDAHULUAN. merupakan sarana mencerdaskan kehidupan bangsa. dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 (UUD 1945) yaitu :

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara kita Indonesia sejak dua tahun belakangan ini banyak dihembusi oleh

I. PENDAHULUAN. hidup sebagai makhluk sosial, melakukan relasi dengan manusia lain karena

BAB I PENDAHULUAN. ini ada pada sikap manusia dalam melestarikan lingkungan hidup tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan negara berkembang lainnya, yaitu terdiri dari banyak. suku, adat, kebiasaan, dan budaya yang sangat beragam.

NIK NO PESERTA SESI Tanggal Jam Lokasi

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNAGRAHITA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk social tidak dapat dipisahkan dari

BAB II LAPORAN SURVEI DAN RENCANA KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR : 3, TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Anjarsari (2011: 19), mengatakan bahwa kenakalan adalah perbuatan anti. orang dewasa diklasifikasikan sebagai tindakan kejahatan.

I. PENDAHULUAN. upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia dalam masyarakat tidak terlepas akan adanya interaksi sosial antar sesamanya. Pada dasarnya manusia sesuai dengan fitrahnya merupakan makhluk sosial yang tidak biasa hidup sendiri melainkan membutuhkan pertolongan orang lain khususnya di bidang keamanan lingkungan. Oleh sebab itu didalam kehidupan masyarakat diperlukan adanya kerjasama dan sikap gotong royong seperti dalam menyelesaikan segala permasalahan keamanan di lingkunganya. Karena di era globalisasi sekarang ini telah banyak merubah pola fikir dan pola hidup manusia yang bisa berdampak negatif, salah satunya adalah pola hidup masyarakat yang berubah menjadi semakin konsumtif. Perilaku konsumtif ini lah yang membuat manusia bersifat merasa tidak pernah cukup akan harta benda yang telah ia miliki, sehingga ada kecenderungan untuk memiliki harta benda milik orang lain dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mencuri, tentunya tanpa seizin pemilik harta benda tersebut. Sehingga, apabila kegiatan, pencurian tersebut sudah terjadi. Maka, pemilik harta benda tersebut akan mengalami kerugian secara materil. Serta akan

2 mengalami kesulitan untuk mencari tahu siapa pelakunya. Untuk mengatasi hal tersebut. Dalam lingkungan masyarakat sudah dibentuk suatu sistem keamanan lingkungan. Siskamling, yang melibatkan unsur penduduk, untuk melakukan pengawasan, terhadap kegiatan pencurian dilingkungannya. Karena menjaga keamanan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama sebagai warga negara yang baik. Salah satu bagian terpenting dalam pemeliharaan keamanan lingkungan adalah peran serta masyarakat. Dalam hal ini bentuk partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan diwujudkan dalam bentuk Sistem Keamanan Lingkungan. Siskamling dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan moral dan disiplin warga. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat lepas dari interaksinya dengan manusia lain. Dalam interaksinya dengan manusia lain, maka tercipta suatu masyarakat dan suatu peradaban serta kebudayaan manusia yang didalamnya terdapat nilai-nilai yang mendasari dan menuntun tindakan-tindakan dalam hidup bermasyarakat. Kegiatan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersamasama dan bersifat suka rela agar masyarakat mendapatkan perlindungan serta keamanan untuk masyarakat itu sendiri. Sistem keamanan lingkungan merupakan bentuk-bentuk swakarsa, yang merupakan suatu kesatuan komponen yang saling bergantung dan berhubungan, saling mempengaruhi untuk mendapatkan hasil daya kemampuan untuk memenuhi kebutuhan rasa aman dan ketertiban masyarakat dalam upaya mendukung terwujudnya

3 masyarakat madani yang adil, makmur dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Giat dan malasnya mengikuti kegiatan akan menentukan hasil yang diperoleh dalam kegiatan tersebut. Adanya kegiatan akan memberikan perlindungan dan keamanan bagi masyarakat, kegiatan juga akan menumbuhkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Tapi kenyataan tersebut tidak berlaku di Kelurahan Labuhan Ratu Raya RT 05 Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung. Aktivitas pelaksanaan kegiatan sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan kegiatan masyarakat yang mengikuti kegiatan di Kelurahan Labuhan Ratu RT 05 Kecamatan Labuhan Ratu Raya Bandar Lampung yaitu sebagai berikut : Tabel 1.1 Aktivitas Masyarakat Dalam Kegiatan Siskamling di Kelurahan Labuhan Ratu Raya RT 05 Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun. No Hari /Tanggal dan Waktu 1 Senin, 11 Aktivitas Siskamling Jumlah KK Yang Mengikuti Kegiatan Siskamlin g KK Yang Tidak Mengikuti Kegiatan Siskamling jumlah Alasan 0KK 8KK - Kebanyakan warga beralasan bekerja, dan mementingka n keperluan pribadinya Total 8KK

4 2 Selasa, 12 3KK 5KK - Sebagian warga kurang menghirauka n atau enggan melakukan - kegiatan 8KK 3 Rabu, 13 2KK 6KK - Kebanyakan warga kurang termotivasi untuk mengikuti 8KK 4 Kamis, 14 0KK 8KK - Kebanyakan warga yang kurang perduli terhadap kegiatan 8KK 5 Jumat, 15 6 Sabtu, 16 4KK 2KK 5KK 7KK - Kebanyakan warga yang lanjut usia sehingga enggan untuk melakkukan kegiatan - Kebanyakan warga kurang termotivasi untuk mengikuti 9KK 9KK 7 Minggu, 17 2KK 7KK - Kebanyakan warga yang lanjut usia sehingga enggan untuk melakkukan kegiatan 9KK Sumber: Observasi Langsung di RT 05 Kelurahan Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan Ratu Raya Bandar Lampung Tahun Tabel 1.1 menjelaskan tentang pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu satu minggu di RT 05 Kelurahan Labuhan Ratu Raya. Kegiatan yang

5 di ikuti oleh 59 kepala keluarga RT 05 Kelurahan Labuhan Ratu Raya ini, dilakukan setiap harinya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh ketua RT. Kegiatan ini perharinya di ikuti oleh 8 sampai dengan 9 kepala keluarga. Di dalam kegiatan ini aktivitas yang wajib dilakukan adalah berjaga di pos yang telah disediakan, membunyikan kentongan serta melakukan patroli Kelurahan Labuhan Ratu Raya. Partisipasi masyarakat di RT 05 Kelurahan Labuhan Ratu Raya sangatlah rendah, ini dapat terlihat jelas dari data pada Tabel 1.1, bahwa lebih dari 50% kepala keluarga tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan. Bahkan pada hari senin dan kamis tidak ada satupun kepala keluarga yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Perharinya kepala keluarga yang berpartisipasi dalam kegiatan ini hanya 2 sampai 4 kepala keluarga saja, itu pun yang mereka lakukan hanya menjaga pos diselingi sandau-gurau serta bermain kartu untuk menghabiskan waktu jaga, sehingga aktivitas siskaling tidak sepenuhnya terlaksana. Sebagian dari kepala keluarga yang tidak turut berpastisipasi beralasan bahwa enggan untuk mengikuti kegiatan ini dan mereka kurang memperdulikan kegiatan ini. Sejalan dengan fakta atau kenyataan berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa hal-hal yang menjadi penyebab rendahnya partisipasi masyarakat dalam melakukan kegiatan ini antara lain kurangnya sikap dan motivasi masyarakat terhadap kegiatan, kesadaran berpartisipasi masyarakat akan pentingnya kegiatan masih sangat rendah,

6 masyarakat hanya mementingkan pekerjaan yang hanya menghasilkan materi saja, sifat malas-malasan yang selalu diterepkan olehnya bisa menghambat tujuan dari kegiatan. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh pengaruh sikap dan motivasi masyarakat terhadap partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan di Kelurahan Labuhan Ratu Raya RT 05 Kecamatan Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung Tahun. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut : 1. Kesadaran masyarakat dalam mengikuti kegiatan dilingkungan setempat. 2. Sikap dan motivasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan. 3. Tingkat kesadaran akan pentingnya kegiatan dalam masyarakat. 4. Masyarakat hanya mementingkan pekerjaan yang hanya menghasilkan materi saja. 5. Sifat malas-malasan yang selalu diterepkan oleh masyarakat. C. Pembatasan Masalah Agar permasalahan yang dibahas tidak terlalu luas, maka masalah dibatasi pada pembahasan variabel bebas yaitu sikap dan motivasi serta variabel terikat yaitu partisipasi masyarakat.

7 D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, serta pembatasan masalah maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh sikap masyarakat terhadap partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan di Kelurahan Labuhan Ratu Raya? 2. Apakah terdapat pengaruh motivasi masyarakat terhadap partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan di Kelurahan Labuhan Ratu Raya? 3. Apakah terdapat pengaruh sikap dan motivasi masyarakat terhadap partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan di Kelurahan Labuhan Ratu Raya? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menguji : 1. Pengaruh sikap masyarakat terhadap partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan di Kelurahan Labuhan Ratu Raya. 2. Pengaruh motivasi masyarakat terhadap partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan di Kelurahan Labuhan Ratu Raya. 3. Pengaruh sikap dan motivasi masyarakat terhadap partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan di Kelurahan Labuhan Ratu Raya.

8 F. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis Penelitian tentang pengaruh sikap dan motivasi masyarakat terhadap partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan di Kelurahan Labuhan Ratu Raya RT 05 Kecamatan Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung Tahun. Secara teoritis untuk mengembangkan konsep ilmu pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan yang mengkaji tentang pendidikan nilai-nilai Pencasila karena kegiatan merupakan nilai Pancasila sila ke 3 yang harus selalu kita junjung tinggi. b. Manfaat Praktis Kegunaan penelitian bagi penulis adalah lebih mengetahui betapa pentingnya kesadaran akan kegiatan yang dilaksanakan khususnya di kelurahan Labuhan Ratu. Penelitian ini juga berguna untuk masyarakat agar lebih meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya kegiatan. G. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini termasuk ruang lingkup pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan dengan wilayah kajian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang membahas tentang pengaruh sikap dan motivasi masyarakat terhadap partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan

9 di Kelurahan Labuhan Ratu Raya RT 05 Kecamatan Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung Tahun 2. Ruang Lingkup Objek Penelitian Pengaruh sikap dan motivasi masyarakat terhadap partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan di Kelurahan Labuhan Ratu Raya RT 05 Kecamatan Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung Tahun. 3. Ruang Lingkup Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang mengikuti kegiatan di Kelurahan Labuhan Ratu Raya RT 05 Kecamatan Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung tahun. 4. Ruang Lingkup Wilayah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Labuhan Ratu Raya RT 05 Kecamatan Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung. Yang beralamat di jalan Nusantara Gang Kemiri Labuhan Ratu Bandar Lampung. 5. Ruang Lingkup Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini adalah sejak dikeluarkan surat izin penelitian pendahuluan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, peneliti memulai penelitian pendahuluan di Kelurahan Labuhan Ratu Raya RT 05 sampai dengan penelitian ini selesai.