BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS

PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN

PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN. Pusat Kurikulum - Balitbang Depdiknas

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

Terima kasih telah mengunjungi

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS

PENGEMBANGAN SILABUS

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

Pengembangan Silabus dan R P P. oleh : Susiwi S

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

KONSEP RENCANA PEMBELAJARAN

Pengembangan Silabus

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SILABUS SEBAGAI LANDASAN PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAGI GURU YANG PROFESIONAL

EDISI : 4 PENGEMBANGAN SILABUS. Modul : Pengembangan Silabus Soal-soal Pengembangan Silabus

Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus. Ilmiah Relevan Sistematis Konsisten Memadai Aktual dan kontekstual Fleksibel Menyeluruh

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran

UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) II. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN SENI BUDAYA (SENI RUPA)

BAB II KAJIAN TEORI. tentang kurikulum yang termasuk kategori pola lama seperti yang dikemukakan

UNIT 2. Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPS. Pendahuluan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika di SMA Negeri 1 Klaten dapat disampaikan berikut.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN

PERENCANAAN PEMBELAJARAN: SILABUS & RPP. Hj. Yeti Mulyati Universitas Pendidikan Indonesia

Silabus dan RPP. Oleh: Prof. Dr. Mohamad Nur R. Wakhid Akhdinirwanto. Silabus dan RPP PPt Final Plus 1

KAJIAN SK - KD. sebagai PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki

MAKALAH (RPP)UNTUK GURU,KEPALA SEKOLAH,PENGAWAS TK/SD TINGKAT KECAMATAN,PEMEGANG PROGRAM UKS PUSKEMAS KAB.PADANG PARIAPJAN P!~ERI%A EL : SI!h!!

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab I yaitu seberapa baik penggunaan pendekatan saintifik dalam rencana

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PEMBELAJARAN IPS DALAM KTSP

PENGAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH (Analisis Kurikulum dan Desain Pembelajarannya) 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar 1. Daftar Isi 2

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

PENYUSUNAN RENCANA PEMANFAATAN DAN PRODUKSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung

Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum Catatan Pengantar

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

BAB I PENDAHULUAN. belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Proses tersebut sekaligus

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan

REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mengajarkan siswa untuk bekerjasama

MENGEMBANGKAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN DENGAN PRINSIP PENERAPAN ACTIVE LEARNING UNTUK SD

BAB VI STANDAR PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB DI MADRASAH IBTIDAIYAH, TSANAWIYAH DAN ALIYAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Ketua BSNP. BAMBANG SOEHENDRO i

BSNP PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

PENYUSUNAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATEMATIKA SD DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KTSP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

CONTOH TES BAGI CALON SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

TUJUAN PERKULIAHAN Mahasis Ma wa hasis mema wa ham mema i ham konsep k dasa onsep r per dasa enc r per anaan pembelajara ana n an pembelajara

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI METODE JIGSAW

MATERI KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM MULOK. By: Estuhono, S.Pd, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu ciri orang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Menurut

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP MATEMATIKA SD

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

MENGINTEGRASIKAN MUATAN LOKAL DALAM KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. baik dari segi kognitif, psikomotorik maupun afektif.

UNIT MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Nyimas Aisyah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

UNIVERSITAS HASANUDDIN Kode / No : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tanggal : PELAKSANAAN PERKULIAHAN Revisi : Halaman : PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DENGAN TEKNIK PERMAINAN MENEMPEL KATACA DALAM MELENGKAPI PERCAKAPAN RUMPANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MODEL PENGEMBANGAN MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL. SD/MI/SDLB - SMP/MTs/SMPLB SMA/MA/SMALB/SMK

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model inkuiri terbimbing merupakan suatu model yang digunakan guru untuk

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Karena sangat penting penggunaan dan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sebuah keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa terbagi

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia 1. Pengertian Keterampilan Menulis. Menulis adalah salah satu standar kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa khususnya siswa tingkat dasar, bahasa indonesia sudah disuguhkan pada siswa mulai dari tingkat pertama, dan lebih dibenahi lagi pada kelas III baik dari semester pertama maupun semester II. Ada bermacam-macam fungsi bahasa.salah satu fungsi bahasa itu adalah sebagai alat komunikasi. Menulis merupakan alat yang sangat ampuh dalam belajar yang dengan sendirinya memainkan peran penting dalam dunia pendidikan.menulis menghasilkan ide-ide baru dan membantu mengorganisasikan pikiran seseorang. Dalam menulis sering kita juumpai kalimat-kalimat yang tidak efektif.kalimat yang efektif harus tersusun sesuai dengan kaidah yang berlaku dari segi kaidah tata bahasa sekurang-kurangnya kalimat itu harus memiliki unsur subjek dan predikat. 3 3 Sugihastuti.Bahasa Laporan Penelitian. (Yogyakarta:Pustaka Pelajar.2009) hlm.66 8

9 Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang paling sulit untuk dikuasai dibandingkan dengan kemampuan berbahasa yang lain. Puncak kemampuan berbahasa adalah menulis. Kegiatan menulis merupakan kemampuan yang kompleks. Kegiatan ini memerlukan kemampuan untuk memilih ide atau topik tulisan, mengorganisasikan tulisan, menyatukan sehingga menjadi sebuah tulisan. Bahasa Indonesia adalah salah satu materi yang sangat penting di sekolah, tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah agar siswa memiliki kemampuan Berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati Bahasa Indonesia dan sastra sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa sekolah dasar. 4 2. Tujuan Menulis Tujuan menulis adalah agar tulisan yang disusun dapat dimengerti dan dipahami oleh orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap bahasa yang digunakan. Dengan demikian keterampilan menulis menjadi salah satu cara berkomunikasi karena dalam pengertian tersebut muncul adanya pesan pengirim dan penerimaan pesan. 5 Bahasa Indonesia mempunyai beberapa aspek yang meliputi keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis yang berkaitan dengan ragam bahasa maupun ragam sastra yang merupakan ruang lingkup Standar Kompetensi pembelajaran Bahasa Indonesia. 4 http://lentera kecil.com/pembelajaran-bahasa-indonesia/ 5 Hakim.Teknik Mengarang.(Yogjakarta : Hanindita.1995). 78

10 3. Fungsi umum Menulis Fungsi umum dari bahasa, baik secara lisan maupun tertulis, adalah sebagai alat komunikasi.dalam berkomunikasi lebih khusus lagi ada beberapa fungsi khusus dalam menulis. Fungsi khusus dalam menulis adalah sebagai berikut: a) Fungsi berkorespodensi Menulis mempunyai fungsi korespondensi hal ini berarti suatu kegiatan atau hubungan yang dilakuakn secara terus menerus antara dua pihak yang dilakukan dengan saling berkirim sebuah tulisan secara terus menerus. b) Fungsi melukiskan Dengan menulis, membantu Penulis melukiskan apa yang ada dipikiran sang penulis, yang kemudian dituangkan dalam bentuk sebuah kalimat atau paragraf. c) Fungsi meyakinkan Menulis berfungsi meyakinkan yakni dengan tulisan bisa dijadikan sebagai bukti yang otoentik. d) Fungsi mengingat Dengan menulis sesuatu diatas kertas, penulis akan lebih mudah mengingat secara langsung. e) Fungsi pengisahan Penulis dapat menuangkan pola pikir dalam bentuk sebuah paragraf.

11 Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia (kurikulum tingkat satuan pendidikan). Salah satu tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.dalam kaitannya dengan kompetensi menulis, hal ini sejalan dengan yang diungkapkan dalam Standar Kompetensi Kurikulum 2006 bahwa mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan, dan dialog tulisan.pelajaran menulis/ mengarang di MI telah diberikan sejak kelas 2 semester 1, yaitu dengan Kompetensi Dasar Melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat. Selanjutnya kompetensi menulis ini semakin tinggi tingkatan kelasnya semakin mendapatkan porsi yang lebih banyak daripada keterampilan berbahasa lainnya.kemudian menulis lebih difokuskan pada kelas 3 semester 2 dengan kompetensi dasar Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital dan tanda titik.

12 4. Kendala-kendala dalam pembelajaran menulis Kendala-kendala yang sering ditemui dalam pembelajaran menulis antara lain: a) Penggunaan ejaan Dalam penulisan bahasa seringkali terjadi kekeliruan dalam penerapan EYD, seperti Andi menjadi andi b) Miskinnya kosa kata Peserta didik seringkali mengulang sebuah kata di setiap penulisan. Hal ini disebabkan minimnya kosa kata yang mereka peroleh. c) Minat yang rendah Peserta didik kurang menyadari pentingnya menulis, mereka berasumsi bahwa menulis adalah hal yang membosankan sehingga kebanyakan lebih memilih membaca sebuah cerita dengan kalimat yang singkat. B. Pembelajaran Metode Diskusi 1. Pengertian Metode Metode berasal dari bahasa Yunani Metodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh, sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.

13 2. Metode Diksusi Peneliti menerangkan metode kerja kelompok, serta manfaat kerja kelompok, dan alasan kenapa peneliti menggunakan metode kerja kelompok dalam proses pembelajaran. Menurut kagan (1994), pembelajaran kooperatif adalah strategi pengajaran yang sukses dimana tim kecil, masing masing dengan siswa dari tingkat kemampuan yang berbeda menggunakan berbagai aktifitas belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang suatu subyek. Setiap anggota tim bertanggung jawab tidak hanya belajar untuk apa yang diajarkan tapi juga untuk membantu rekan belajar, sehingga menciptakan suatu prestasi bersama sama. 6 Pembelajaran kelompok atau biasa disebut dengan pembelajaran kooperatif merupakan istilah umum untuk sekumpulan strategi pengajaran yang dirancang untuk mendidik kerjasama kelompok dan interaksi antar siswa. Diskusi berasal dari bahasa Latin discussus yang berarti memeriksa atau menyelidiki. Dalam pengertian umum, diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua atau lebih individu yang berintegrasi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran tertentu melalui cara tukar menukar informasi, mempertahankan argument, dan memecahkan masalah. Diskusi yang dilakukan secara berkelompok disebut diskusi kelompok yang mengandung pengertian 6 (http:// kopite geografi.blogspot.com) diakses

14 sebuah rangkaian kegiatan pembelajaran kelompok yang setiap masingmasing kelompok yang ditentukan mendapatkan tanggung jawab untuk mendiskusikan sesuai dengan tema/masalah/judul pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru dan untuk selanjutnya siswa membuat kesimpulan atau catatan kecil yang berisikan tuangan pikiran atau pendapat dari kelompok-kelompok tersebut. 3. Hasil belajar akademik Yaitu hasil pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan ilmu, yakni ilmu menulis yang dikaitkan dalam pembelajaran kooperatif 4. Penerimaan terhadap keragaman Dengan pembelajaran kooperatif diharapkan dapat bersosialisasi dengan bermacam macam individu, hal ini dimaksudkan penerimaan terhadap keragaman. 5. Pengembangan keterampilan sosial Dalam kooperatif individu dapat berbaur serta bersosialisasi dengan berbagai individu lain. Strategi ini berlandaskan pada teori belajar vygotsky (1978, 1986) yang menekankan pada interaksi sosial sebagai sebuah mekanisme untuk mendukung perkembangan kognitif. Dalam pelaksanaanya metode ini membantu siswa untuk lebih mudah memproses informasi yang diperoleh karena proses encoding akan didukung dengan interaksi yang terjadi dalam pembelajaran kooperatif / kerja kelompok. Pembelajaran dengan metode

15 pembelajaran kooperatif dilandaskan pada teori kognitif karena menurut teori ini interaksi bisa mendukung pelajaran. Pembelajaran kooperatif learning mempunyai manfat manfaatyang positif apabila diterapkan diruang kelas, beberapa keuntungan antara lain: a. Mengajarkan siswa menjadi percaya pada guru b. Kemampuan untuk berfikir c. Mencari informasi dari sumber lain dan belajar dari siswa lain, d. Mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide temannya e. Membantu siswa belajar menghormati siswa yang pintar dan siswa yang lemah, serta menerima sebuah perbedaan. 7 C. Pembelajaran menulis dengan menggunakan metode Diskusi 1. Perencanaan Pembelajaran Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, langkah awal yang dilakukan guru adalah menyusun perencanaan pembelajaran secara tertulis yang dituangkan dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Silabus pada hakekatnya adalah rencana pembelajaran pada suatukelompok mata pelajaran yang merupakan penjabaran dari standar kompetensi dan kompetensi dasarsebagai berikut: Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, 7 http://id.m. Wikipedia_pembelajaran-kooperatif.html

16 indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. 8 Berdasarkan uraian di atas komponen silabus harus memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Dalam menyusun silabus guru harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan silabusyakni: a) Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. b) Relevan Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik. c) Sistematis Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. d) Konsisten 8 Penyusunan Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) BNSP.Thn 2006.14

17 Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian. e) Memadai Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. f) Aktual dan Kontekstual Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. g) Fleksibel Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. h) Menyeluruh Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor). 9 Adapun langkah-langkah pengembangan atau penyusunan silabus, adalah: 1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 9 Penyusunan kurikulum (KTSP) BSNP.Thn 2006.10-11

18 Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut: a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI; b. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran; c. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran. 2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan: a. potensi peserta didik; b. relevansi dengan karakteristik daerah, c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik; d. kebermanfaatan bagi peserta didik; e. struktur keilmuan; f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan h. alokasi waktu.

19 3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut. a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional. b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar. c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran. d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi. 4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

20 Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. 5. Penentuan Jenis Penilaian Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian. a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi. b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses

21 pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya. c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa. d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan. e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan. 6. Menentukan Alokasi Waktu Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata

22 pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. 7. Menentukan Sumber Belajar Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. D. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Diskusi Agar pelaksanaan metode diskusi berhasil dengan efektif, maka langkahlangkah yang harus dilakukan adalah: 1. Langkah Persiapan a. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan secara khusus. Tujuan yang ingin dicapai harus dipahami oleh setiap siswa sebagai peserta diskusi. Tujuan yang jelas dapat menjadi kontrol dalam pelaksanaan

23 b. Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai c. Menetapkan masalah yang akan dibahas. Masalah dapat ditentukan dari isi materi pembelajaran atau masalah-masalah yang aktual yang terjadi di lingkungan masyarakat yang dihubungkan dengan materi siswa sesuai dengan bidang studi yang diajarkan d. Mempersiapkan segala sesuai yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi 2. Pelaksanaan Diskusi Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah: a. Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran diskusi b. Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta atauran-aturan dalam diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan c. Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memperhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan d. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap siswa peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya e. Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal ini sangat penting sebab tanpa pengendalian, biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.

24 3. Menutup Diskusi Akhir dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi hendaklah dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi b. Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta diskusi sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya. E. Kelebihan Metode Diskusi 1. Mempertinggi peran serta secara perorangan 2. Mempertinggi peran serta kelas secara keseluruhan 3. Memupuk sikap saling menghargai pendapat orang lain F. Kelemahan Metode Diskusi 4. Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh dua atau tiga orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara lebih baik 5. Adanya kecenderungan pembahasan diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur 6. Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang terkadang tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan 7. Dalam kondisi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol yang sering berakibat timbulnya rasa tersinggung yang berdampak pada terganggunya iklim pembelajaran.