B A B P E N D A H U L U A N

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 334 TAHUN 2014 TENTANG

B A B III KEADAAN UMUM PUSKESMAS KECAMATAN TEBET. Tabel : Data Jumlah Pegawai Puskesmas Se-Kec.Tebet Tahun 2014 NO UNIT KERJA JUMLAH %

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN GUBERNURPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 281 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 172 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 308 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 314 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNURPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERJITURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 307 TAHUN 2014 TENTANG

..f~j~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 311 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 288 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 356 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

'.- - PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 94 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG,

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTAJAKARTA NOMOR 169 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 25 TAHUN 2017

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS PERATURAN GUBERNURPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG

BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG SEDANG BERJALAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 300 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2010 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

GUBERNUR PROVINS) DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 355 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERMURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 285 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 256 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 258 TAHUN 2014 TENTANG

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 100, Tambah Lembaran Negara Nomor 3445 );

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 46

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 296 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

Bagian Keempat Kepala Seksi Promosi dan Survailans Kesehatan Kerja Pasal 62

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 221 TAHUN 2014

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

~.f~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Transkripsi:

B A B I P E N D A H U L U A N 1.1. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi 1.1.1. Kedudukan Gedung Puskesmas Kecamatan Tebet dibangun pada tahun 1971 dengan spesifikasi, sebagai berikut : Luas tanah : 500 M 2 Luas bangunan : 437 M 2 Sumber air Telephone Fax Daya listrik : PAM dan Air Tanah : 2 Line : 1 Line : 82.500 Watt Rehab terakhir : 2015 Ruangan yang tersedia : A. Lantai I Tempat Parkir Kendaraan 1 Ruang Loket Pendaftaran 1 Ruang Apotek 1 Ruang Gudang Obat 1 Ruang Laboratorium 1 Ruang Poli Paru 1 Ruang Poli Gigi 1 Ruang Poli PTM 1 Ruang Poli Pelayanan 24 Jam 1 L a p o r a n T a h u n a n

1 Ruang Mushola 1 Ruang Dapur 1 Ruang WC Karyawan 2 Ruang WC Pengunjung B. Lantai II 1 Ruang Poli Umum 1 Ruang Poli MTBS 1 Ruang Poli Gizi 1 Ruang Poli Imunisasi dan MTBM 1 Ruang Poli KB 1 Ruang Poli KIA 1 Ruang Poli Sahabat (Kulit dan Jiwa) 1 Ruang WC Karyawan 1 Ruang WC Pengunjung C. Lantai III : 1 Ruang Kepala Puskesmas 1 Ruang Tata Usaha 1 Ruang Perencanaan dan Pengadaan 1 Ruang Keuangan 1 Ruang Binkesmas 2 Aula Pertemuan 2 L a p o r a n T a h u n a n

Gedung puskesmas di Kecamatan belum sesuai standar dikarnakan dipindahkan di Puskesmas kecamatan Tebet Timur sedangkan Kelurahan ada beberapa yang sudah sesuai dengan standarisasi dan ada juga yang belum. Untuk yang belum standarisasi sudah diusulkan untuk di Rehab Total dan membangun di lahan yang baru di wilayah Tebet. Sarana medis dan non medis secara umum cukup walaupun masih ada kekurangan tetapi tidak sampai menimbulkan hambatan yang serius dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. 1.1.2. Tugas Pokok Puskesmas Kecamatan merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan dan pengendalian Puskesmas Kelurahan, pengembangan upaya kesehatan, pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya. Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas, Puskesmas Kecamatan mempunyai fungsi, sebagai berikut : 1. Memberikan pelayanan kesehatan klinis yang meliputi : a. Kesehatan Dasar (BP Umum, BP Gigi, KIA, KB, MTBS, Imunisasi). b. Semi Spesialis (Poli Paru, Poli Methadone, Poli Pelayanan 24 Jam, Poli Gizi, Poli MTBM, Poli Sahabat (Jiwa dan Kulit). c. Penunjang (Laboratorium, EKG, USG [Sampai bulan Maret 2015], Apotek). d. Pelayanan Kesehatan Lainnya (Medical Check Up Karyawan, Pemeriksaan Haji, dsb). 2. Melakukan penyeliaan pengelolaan dan pelayanan Puskesmas Kelurahan. 3 L a p o r a n T a h u n a n

3. Mengkoordinasikan Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang dilaksanakan Puskesmas Kelurahan, yang meliputi : Program KIA, KB, Perbaikan gizi, Perawatan kesehatan masyarakat, Pencegahan dan Penanggulangan penyakit menular termasuk imunisasi, pembinaan kesehatan lingkungan, PKM, UKS, pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut, laboratorium sederhana, upaya kesehatan jiwa, mata, khusus lainnya dan pencatatan serta pelaporan. 4. Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang meliputi pembinaan kader kesehatan, Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, Karang Wreda, serta peningkatan kegiatan gerakan pemberdayaan masyarakat, dan lain-lain untuk mandiri dalam bidang kesehatan. 5. Mengkoordinasikan temu lintas sektoral dalam penanggulangan masalah kesehatan. 6. Menilai dan melaporkan kinerja Puskesmas Kecamatan. 1.1.3. Fungsi Organisasi Susunan Organisasi Puskesmas Kecamatan, terdiri dari : a. Kepala Puskesmas Kecamatan. b. Subbagian Tata Usaha. c. Satuan Pelaksana UKM. d. Satuan Pelaksana UKP. e. Puskesmas Kelurahan. 4 L a p o r a n T a h u n a n

1. Kepala Puskesmas Kecamata Kepala Puskesmas Kecamatan mempunyai tugas : a. Memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas Kecamatan. b. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian, Kepala Satuan Pelaksana dan Subkelompok Jabatan Fungsional. c. Mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugas Puskesma Kelurahan. d. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan SKPD/UKPD dan/atau Instansi Pemerintah/Swasta, dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas Kecamatan. e. Peningkatan mutu dan penjaminan mutu pelayanan. f. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas Kecamatan. 2. Subbagian Tata Usaha a. Subbagian Tata Usaha merupakan Satuan Kerja staf dalam pelaksanaan administrasi Puskesmas Kecamatan. b. Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas Kecamatan. c. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas. (1) Penyusun bahan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran dan rencana bisnis anggaran Puskesmas Kecamatan sesuai dengan Iingkup tugasnya. 5 L a p o r a n T a h u n a n

(2) Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan dan rencana bisnis anggaran Puskesmas Kecamatan sesuai dengan Iingkup tugasnya. (3) Mengoordinasikan penyusunan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran dan rencana bisnis anggaran Puskesmas Kecamatan. (4) Melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaa rencana strategis, dokumen pelaksanaan anggaran dan rencana bisnis anggaran Puskesmas Kecamatan. (5) Melaksanakan kegiatan koordinasi, kemitraan dan kerja sama pelayanan Puskesmas Kecamatan dengan sarana pelayanan kesehatan milik daerah dan/atau instansi pemerintah/bumni swasta/masyarakat. (6) Mengoordinasikan pelaksanaan fasilitasi pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan pelayanan Puskesmas Kecamatan. (7) Melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang Puskesmas Kecamatan. (8) Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Puskesmas Kecamatan. (9) Melaksanakan publikasi kegiatan dan pengaturan acara Puskesmas Kecamatan. (10) Melaksanakan penyediaan, penatausahaan, pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana kerja Puskesmas Kecamatan. (11) Melaksanakan proses penyediaan, pemeliharaan dan perawatan peralatan kedokteran, peralatan keperawatan dan peralatan medis lainnya. 6 L a p o r a n T a h u n a n

(12) Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan kantor dan kendaraan ambulans/dinas. (13) Melaksanakan pengelolaan teknologi informasi Puskesmas Kecamatan. (14) Melaksanakan pengelolaan kearsipan data dan informasi Puskesmas Kecamatan. (15) Melaksanakan penerimaan, penatausahaan, penyetoran dan pelaporan penerimaan retribusi Puskesmas Kecamatan. (16) Mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan, kinerja dan kegiatan serta akuntabilitas Puskesmas Kecamatan. (17) Melaksanakan kegiatan kehumasan dan pemasaran. (18) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha. 3. Satuan Pelaksana UKM a. Satuan Pelaksana UKM merupakan Satuan Kerja Iini Puskesmas Kecamatan dalam pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat esensial dan keperawatan kesehatan serta pengembangan upaya kesehatan masyarakat. b. Satuan Pelaksana UKM dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Pelaksana yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas Kecamatan. c. Kepala Satuan Pelaksan bukan jabatan struktural, diangkat dari seorang Jabatan Fungsional Umum atau seorang Tenaga Kesehatan sebagai tugas tambahan selaku Jabatan Fungsional Tertentu. 7 L a p o r a n T a h u n a n

d. Kepala Satuan Pelaksana diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Dinas atas usul Kepala Puskesmas Kecamatan. e. Satuan Pelaksana Pelayanan UKM mempunyai tugas : (1) Menyusun bahan rencana strategis, rencana kerja anggaran dan rencana bisnis anggaran Puskesmas Kecamatan sesuai denga lingkup tugasnya. (2) Melaksanakan rencana strategis, rencana kerja anggaran dan rencana bisnis anggaran Puskesmas Kecamatan sesuai dengan lingkup tugasnya. (3) Menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat. (4) menyelenggarakan pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS. (5) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan lingkungan. (6) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana yang bersifat UKM. (7) Menyelenggarakan pelayanan gizi yang bersifat UKM. (8) Menyelenggarakan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit. (9) Menyelenggarakan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat. (10) Menyelenggarakan upaya pengembangan pelayanan kesehatan jiwa, kesehatan gigi masyarakat, kesehatan tradisional komplementer, kesehatan olahraga, kesehatan indera, kesehatan lansia, kesehatan kerja dan kesehatan lainnya. 8 L a p o r a n T a h u n a n

(11) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Satuan Pelaksana UKM. 4. Satuan Pelaksana UKP a. Satuan Pelaksana UKP merupakan Satuan Kerja Iini Puskesmas Kecamatan dalam pelaksanaan upaya kesehatan perseorangan, kefarmasian dan laboratorium. b. Satuan Pelaksana UKP dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Pelak$ana yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas Kecamatan. c. Kepala Satuan Pelaksana bukan jabatan struktural, diangkat dari seorang Jabatan Fungsional. Umum atau seorang Tenaga Kesehatan sebagai tugas tambahan selaku Jabatan Fungsional Tertentu. d. Kepala Satuan Pelaksan diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Oinas atas usul Kepala Puskesmas Kecamatan. e. Satuan Pelaksana UKP mempunyai tugas : (1) Menyusun bahan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran dan rencana bisnis anggaran Puskesmas Kecamatan sesuai dengan Iingkup tugasnya. (2) Melaksanakan rencana strategis. dokumen pelaksanaan anggaran dan rencana bisnis anggaran Puskesmas Kecamatan sesua dengan lingkup tugasnya. (3) Menyusun bahan pedoman. standar dan prosedur pelaksanaan upaya kesehatan perseorangan. kefarmasian dan laboratorium. (4) Menyelenggarakan pelayanan medis umum dan spesialis terbatas. 9 L a p o r a n T a h u n a n

(5) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. (6) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana yang bersifat UKP. (7) Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat dan ambulans rujukan. (8) Menyelenggarakan pelayanan gizi yang bersifat UKP. (9) Menyelenggarakan pelayanan persalinan. (10) Menyelenggarakan pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan pelayanan rawat inap. (11) Menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. (12) Menyelenggarakan pelayanan laboratorium. (13) Menyelenggarakan peningkatan dan penjaminan mutu pelayanan. (14) Menyelenggarakan keamanan dan keselamatan pasien. (15) Melaksanakan penanganan pengelolaan limbah medis. (16) Melaksanakan pemeriksaan jenazah. (17) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Satuan Pelaksana UKP. 10 L a p o r a n T a h u n a n

5. Puskesmas Kelurahan a. Puskesmas Kelurahan merupakan Satuan Pelayanan dari Puskesmas Kecamatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Wilayah Kelurahan. b. Puskesmas Kelurahan dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Pelayanan yang juga disebut Kepala Puskesmas Kelurahan. berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas Kecamatan. c. Kepala Puskesmas Kelurahan bukan jabatan struktural. diangkat dari seorang Jabatan Fungsional Umum atau seorang Tenaga Kesehatan sebagai tugas tambahan selaku Jabatan Fungsional Tertentu. d. Kepala Puskesmas Kelurahan diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Dinas atas usul Kepal Puskesmas Kecamatan. e. Puskesmas Kelurahan mempunyai tugas : (1) Menyusun dan mengajukan rencana strategis dan rencana kerja anggaran Puskesmas Kelurahan sebagai bagian dari rencana strategis dan rencana kerja anggaran Puskesmas Kecamatan. (2) Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran Puskesmas Kelurahan sesuai dengan lingkup tugasnya. (3) Melaksanakan pusat kesehatan masyarakat sesuai lingkup tugas Puskesmas Kelurahan. (4) Melaksanakan koordinasi dan pembinaan kesehatan masyarakat. (5) Melaksanakan standar dan prosedur pelayanan kesehatan. (6) Menyelenggarakan pelayanan medis umum. 11 L a p o r a n T a h u n a n

(7) Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis terbatas. (8) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana, penyuluhan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. (9) Menyelenggarakan pelayanan rujukan. (10) Menyelenggarakan pelayanan promotif dan preventif. (11) Menyelenggarakan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat secara terbatas. (12) Menyelenggarakan peningkatan dan penjaminan mutu pelayanan. (13) Menyelenggarakan pemeliharaan dan perawatan peralatan kedokteran, peralatan keperawatan, peralatan perkantoran dan peralatan kesehatan lainnya. (14) Melaksanakan kegiatan kehumasan dan pemasaran Puskesmas Kelurahan. (15) Melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang Puskesmas Kelurahan. (16) Melaksanakan pengelolaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Puskesmas Kelurahan. (17) Melaksanakan pengelolaan kearsipan data dan informasi Puskesmas Kelurahan. (18) Melaksanakan pengelolaan prasarana dan sarana Puskesmas Kelurahan. (19) Melaksanakan publikasi kegiatan dan pengaturan acara Puskesmas Kelurahan. 12 L a p o r a n T a h u n a n

(20) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Puskesmas Kecamatan. 6. Tata Kerja a. Dalam memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas Kecamatan, Kepala Puskesmas Kecamatan berkoordinasi dengan Camat. b. Dalam memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas Kelurahan, Kepala Puskesmas Kelurahan berkoordinasi dengan Lurah. c. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Puskesmas Kecamatan wajib taat dan berpedoman pada ketentuan peraturan perundangundangan. d. Kepala Puskesmas Kecamatan mengembangkan koordinasi dan kerja sama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah dan/atau Instansi terkait dalam rangka meningkatkan kinerja dan memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas. Kepala Puskesmas Kecamatan, Kepala Subbagian, Kepala Satuan Pelaksana pada Puskesmas Kecamatan, Kepala Puskesmas Kelurahan, para Penanggung Jawab pada Puskesmas Kelurahan dan Ketua Subkelompok Jabatan Fungsional pada Puskesmas Kecamatan wajib mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas bawahan masingmasing serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan apabila menemukan adanya penyimpangan dan/atau indikasi penyimpangan. 13 L a p o r a n T a h u n a n

Kepala Puskesmas Kecamatan, Kepala Subbagian. Kepala Satuan Pelaksana pada Puskesmas Kecamatan, Kepala Puskesmas Kelurahan. para Penanggung Jawab pada Puskesmas Kelurahan Ketua Subkelompok Jabatan Fungsional dan Pegawai pada Puskesmas Kecamatan. wajib menyampaikan laporan dan Kendala pelaksanaan tugas kepada atasan masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Atasan yang menerima laporan menindaklanjuti dan menjadikan laporan yang diterima sebagai bahan pengambilan keputusan sesuai dengan kewenangan masing-masing. Sekretariat Daerah melalui Biro Organisasi dan RB melaksanakan pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan, pelaporan dan reformasi birokrasi terhadap Puskesmas Kecamatan sebagai bagian dari pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan dan pelaporan Dinas Kesehatan. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan diatur dengan Peraturan Gubernur. 7. Kepegawaian Puskesmas Kecamatan sebagai Unit Kerja Kesehatan yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPKBLUD) dapat mempunyai Pegawai yang terdiri dari : a. Pegawai Negeri Sipil. (1) Pegawai Negeri Sipil merupakan merupakan Pegawai Aparatur Sipil Negara. (2) Pengelolaan kepegawaian Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan sesuai dengn ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Aparatur Sipil Negara. 14 L a p o r a n T a h u n a n

(3) Dalam pelaksanaan pengelolaan kepegawaian Puskesmas Kecamatan mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah melalui BKD dan Biro Organisasi dan RB. b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. (1) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja merupakan Pegawai Aparatur Sipil Negara. (2) Pengelolaan kepegawaian Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengena Aparatur Sipil Negara. (3) Dalam pelaksanaan pengelolaan kepegawaian Puskesmas Kecamatan mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah melalui BKD dan Biro Organisasi dan RB. c. Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil. (1) Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil pada Puskesmas Kecamatan merupakan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil Puskesmas Kecamatan, sebagai Unit Kerja Dinas Kesehatan yang Menerapka Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPKBLUD). (2) Pengelolaan kepegawaian Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil pada SKPD/UKPD yang Menerapkan Poa Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). 15 L a p o r a n T a h u n a n

Guna menghindari kejenuhan dan mengembangkan pengalaman serta wawasan pegawai dalam pelaksanaan tugas, Kepala Puskesmas Kecamatan melaksanakan mutasi penugasan Kepala Puskesmas Kelurahan, Kepala Satuan Pelaksana dan Pegawai lainnya di Puskesmas Kecamatan dan Puskesmas Kelurahan secara berkala, teratur dan konsisten, pada lingkup wilayah kerja Puskesmas Kecamatan yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Guna menghindari kejenuhan dan mengembangkan pengalaman serta wawasan Pegawai dalam pelaksanaan tugas, Kepala Puskesmas Kelurahan melaksanakan mutasi penugasan Penanggung Jawab Tata Usaha, Penanggung Jawab Pelayanan dan Penunjang, Penanggung Jawab Kesehatan Masyarakat serta Pegawai pada Puskesmas Kelurahan secara berkala, teratur dan konsisten pada lingkup Puskesmas Kelurahan yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Guna menghindari kejenuhan dan mengembangkan pengalaman serta wawasan Pegawai dalam pelaksanaan tugas, Kepala Suku Dinas Kesehata melaksanakan mutasi penugasan Pegawai Puskesmas Kecamatan dan Puskesmas Kelurahan yang buka Pejabat Struktural pada lingkup Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 8. Keuangan Belanja pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas Kecamatan termasuk Puskesmas Kelurahan sebagai Unit Kerja Dinas Kesehatan yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) dibebankan pada : 16 L a p o r a n T a h u n a n

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. b. Pendapatan operasional. c. Bantuan atau hibah dari pihak ketiga yang sah dan tidak mengikatan. Pengelolaan keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang keuangan negara/daerah. Pengelolaan keuangan pendapatan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang keuangan Badan Layanan Umum Daerah. Pengelolaan keuangan bantuan atau hibah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 9. Aset a. Aset yang dipergunakan oleh Puskesmas Kecamatan dan Puskesmas Kelurahan sebagai prasarana dan sarana kerja merupakan aset daerah dengan status kekayaan daerah yang tidak dipisahkan. b. Pengelolaan aset atau prasarana dan sarana kerja, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan keuangan negara/daerah dan ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan barang milik Negara daerah. Prasarana dan sarana kerja yang diterima oleh Puskesmas Kecamatan dan Puskesmas Kelurahan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi dalam bentuk pemberian hibah atau bantuan barang dari pihak ketiga merupakan penerimaan barang daerah. 17 L a p o r a n T a h u n a n

Penerimaan prasarana dan sarana kerja segera dilaporkan kepada Kepala Dinas untuk selanjutnya dilaporkan kepada Gubernur melalui Kepala BPKAD selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) sekaligus sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD) untuk dicatat dan dibukukan dalam daftar Barang Milik Daerah (BMD). 10. Pelaporan dan Akuntabilitas a. Puskesmas Kecamatan menyusun dan menyampaikan laporan berkala tahunan, semester, triwulan, bulanan dan/atau sewaktuwaktu kepada Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Suku Dinas Kesehatan. b. Puskesmas Kelurahan menyusun dan menyampaikan laporan berkala tahunan, semester, triwulan, bulanan dan/atau sewaktu-waktu kepada Kepala Puskesmas Kecamatan. c. Laporan antara lain meliputi laporan : (1) Kepegawaian. (2) Keuangan. (3) Kinerja. (4) Barang. (5) Akuntabilitas (6) kegiatan. Dalam rangka akuntabilitas Puskesmas Kecamatan mengembangkan sistem pengendalian internal sebagai bagian dari sistem pengendalian internal Dinas Kesehatan. 18 L a p o r a n T a h u n a n

11. Pengawasan. Pengawasan terhadap Puskesmas Kecamatan dilaksanakan oleh : a. Lembaga negara yang mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara. b. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah. Sejak Agustus 2003 Puskesmas Kecamatan Tebet menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 pada kegiatan-kegiatan yang berada dalam lingkup Tata Usaha/Keuangan dan Pelayanan Kesehatan sehingga struktur organisasi puskesmas mengalami pengembangan dengan penunjukan Management Representative yang mempunyai tugas bertanggung jawab terhadap penerapan Sistem Manajemen Mutu di seluruh unit. Untuk meningkatkan Pelayanan Kesehatan dan pengembangan Puskesmas Kecamatan Tebet akan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 yang direncanakan pada tahun 2016. 19 L a p o r a n T a h u n a n

1.2. Struktur Organisasi 20 L a p o r a n T a h u n a n

Struktur organisasi Puskesmas Kecamatan Tebet dibuat berdasarkan Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta. Puskesmas Kecamatan Tebet dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta melalui Kepala Suku Dinas Kesehata Kota Administrasi Jakarta Selatan. 1.3. Dasar Hukum 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014. 3. Kep. Menkes RI No. 1457/Menkes /X/2003 tentang standar pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten / Kota. 4. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 334 Tahun 2014. 5. Kep. Gubernur Propinsi DKI Jakarta No. 58 Tahun 2002 tentang Organisasi dan tata Kerja Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta. 6. Surat Keputusan Gubernur No. 106 tahun 2008 tentang pola pengelolaan keuangan dan layanan umum daerah. 7. SK Kepala Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta No. 3229/1999 tentang standarisasi Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas DKI Jakarta. 21 L a p o r a n T a h u n a n

1.4. Tujuan 1.4.1. Tujuan Umum 1. Meningkatkan sistem pelaporan dan pertanggungjawaban kegiatan serta capaian kinerja Dinas Kesehatan. 2. Memberikan gambaran tentang pelaksanaan kegiatan, permasalahan dan rencana untuk tindaklanjut. 1.4.2. Tujuan Khusus 1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan 2. Meningkatkan jenis pelayanan kesehatan 3. Meningkatkan system informasi pelayanan kesehatan 4. Meningkatkan kepuasan pelanggan 5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia 6. Fleksibilitas dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan 7. Transparansi 8. Menyajikan data dan informasi pelaksanaan program dan kegiatan 9. Sebagai bahan evaluasi kinerja 10. Sebagai bahan pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan program 22 L a p o r a n T a h u n a n