LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../SEOJK.05/2015 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /SEOJK.05/2016 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2/SEOJK.05/2016 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PEMBIAYAAN SYARIAH

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

Lampiran I Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/28/DPNP tanggal 31 Juli 2013 Perihal Penilaian Kualitas Aset Bank Umum PENETAPAN KUALITAS KREDIT

LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 40/POJK.05/2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PENETAPAN KUALITAS KREDIT PROSPEK USAHA. Kegiatan usaha menunjukkan potensi pertumbuhan yang sangat terbatas atau tidak mengalami pertumbuhan.

KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF BPR

PROSPEK USAHA Kurang Lancar

Yth. 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah di tempat.

BAB 4 ANALISA DATA. 26 Universitas Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayat 2 dijelaskan bahwa, bank adalah badan usaha yang menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal: Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21

POKOK POKOK PERUBAHAN ISI PROSPEKTUS HMETD

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Pelaksanaan Prosedur Analisis Kredit

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

menyebabkan meningkatnya risiko gagal bayar (default risk). Hal ini berpotensi mengganggu kestabilan sistem keuangan dan ekonomi makro seperti yang

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/7/PBI/2008 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KESEHATAN DAN RAHASIA BANK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 35 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB II LANDASAN TEORI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

LAPORAN BULANAN PT JAMSOSTEK (PERSERO) Per./ Bulan. Tahun.. (Alamat Perusahaan)

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 26 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2 Mengingat d. bahwa penerapan prinsip kehati-hatian tersebut sejalan dengan upaya untuk mendorong pendalaman pasar keuangan domestik; e. bahwa penera

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis moneter yang telah melumpuhkan perekonomian di Indonesia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. rakyat (Yunan, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi juga berhubungan dengan proses

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016

PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA

BAB I PENDAHULUAN. signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi

Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan yang mempunyai Unit Usaha Syariah, di tempat.

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

BAB I PENDAHULUAN. dari semakin banyaknya transaksi bisnis antara pihak-pihak yang berasal dari

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

MANAJEMEN PERKREDITAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21/PBI/2014 UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK DAN SURAT EDARAN NO.16/24/DKEM

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini perkembangan dunia usaha semakin maju. Hal ini

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 31 DESEMBER ASET Semester II 2015 Semester I 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan merupakan program pemerintah yang bertujuan

Daftar Isi. Latar Belakang Implementasi Manajemen Risiko Tujuan Manajemen Risiko Definisi Model Manajemen Risiko Control Self Assessment

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN TUGU MANDIRI LAPORAN KEUANGAN DAN INFORMASI TAMBAHAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

No. 15/28/DPNP Jakarta, 31 Juli 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan

- 2 - b. kualitas piutang pembiayaan; c. rentabilitas; dan d. likuiditas.

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 16 /PBI/2012 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. RM Satwika Putra Jiwandhana dan Nyoman Triartyati (2016)

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentan

Hal 9-2. C tive by Ticha. Hal 9-4. C tive by Ticha

SKRIPSI PERLAKUAN AKUNTANSI KREDIT BERMASALAH (NONPERFORMING LOAN) KESESUAIANNYA SEBELUM DAN SESUDAH PERNYATAAN

BAB I PENDAHULUAN. arus perdagangan barang maupun uang serta modal antar negara. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi seperti saat ini, hampir semua komponen tidak dapat

30 Juni 31 Desember

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan internasional akan

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2015 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

ekonomi Kelas X BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Sentral Tujuan Pembelajaran

PERINGKAT KREDIT PERUSAHAAN (Catatan Metodologi)*

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2017 TENTANG

BAB I Pendahuluan. Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada keputusan yang

Investasi Stock. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 7. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002

Analisis Kredit. Analisa Laporan Keuangan Kelas CA. Nadia Damayanti Ranita Ramadhani

BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah; 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan yang mempunyai Unit Usaha Syariah; RANCANGAN

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29/POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/ 7 /PBI/2003 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

tetap yang disetujui selama jangka waktu yang disepakati dalam jangka waktu maksimum 1 tahun.

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN. LAPORAN AKTIVA BERSIH

BAB IV HASIL PENELITIAN. nasabahnya. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal tentang pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi penjualan, maka semakin besar pula laba yang akan diperoleh (Sulaeman,

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Asuransi Jiwa*

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pecking Order Theory menurut Myers (1984), menyatakan bahwa perusahaan

LAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM

PENERAPAN PSAK 50, 55, DAN 60 ATAS CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI PIUTANG PADA PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

Andri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia

Transkripsi:

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../SEOJK.05/2015 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

- 2 - PEDOMAN PENILAIAN KUALITAS PIUTANG PEMBIAYAAN 1. Kemampuan Ketersediaan Hubungan Hubungan Hubungan Hubungan Hubungan Membayar keakuratan informasi keuangan baik, cukup baik memburuk semakin sangat buruk selalu selalu informasi memburuk informasi menyampaikan menyampaikan keuangan informasi keuangan informasi informasi keuangan tersedia keuangan keuangan dipercaya tersedia secara teratur secara teratur ter dipercaya. akurat. masih hasil analisis dipercaya. Ter laporan keuangan terkini aya analisis hasil akurat. Ter laporan keuangan terkini aya hasil atas laporan keuangan/infor masi keuangan

- 3 - analisis disampaikan atas laporan keuangan/infor atas laporan masi keuangan keuangan/infor masi keuangan disampaikan disampaikan Kelengkapan Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Tidak ter dokumentasi dokumentasi lengkap. lengkap. lengkap.. lengkap. Kepatuhan Tidak ter Pelanggaran Pelanggaran Pelanggaran Pelanggaran pelanggaran perjanjian mendasar sangat perjanjian perjanjian persyaratan mendasar. pokok persyaratan 3

- 4 - mendasar. pokok persyaratan cukup perjanjian pokok mendasar.. perjanjian. Kesesuaian penggunaan a Penggunaan a sesuai pengajuan. Jumlah jenis fasilitas diberikan sesuai kebutuhan. Perpanjangan sesuai Penggunaan a sesuai pengajuan, jumlahnya Jumlah jenis fasilitas diberikan lebih besar kebutuhan, jumlahnya dari Penggunaan a sesuai pengajuan, jumlah cukup Jumlah jenis fasilitas diberikan lebih besar dari kebutuhan jumlah Penggunaan a sesuai pengajuan, jumlah Jumlah jenis fasilitas diberikan lebih besar dari kebutuhan jumlah Sebagian besar penggunaan a sesuai pengajuan. Jumlah jenis fasilitas diberikan lebih besar dari kebutuhan jumlah sangat 4

- 5 - analisis cukup kebutuhan Perpanjangan Perpanjangan Perpanjangan Perpanjangan sesuai sesuai tanpa analisis analisis sesuai analisis kebutuhan kebutuhan analisis kebutuhan kebutuhan (perpanjangan (perpanjangan menyembunyik menyembunyik an kesulitan an kesulitan keuangan), keuangan). penyimpangan cukup 5

- 6 - Kewajaran sumber kewajiban Sumber diidentifikasi jelas disepakati oleh Sumber sesuai struktur/jenis. Skema kembali Sumber diidentifikasi disepakati oleh Sumber sesuai struktur/jenis. Skema kembali Pembayaran berasal dari sumber lain dari disepakati. Sumber sesuai struktur/jenis secara cukup Skema kembali wajar ter Sumber diketahui, sementara sumber disepakati sudah memungkinkan.sumber sesuai struktur/jenis secara Tidak ter sumber memungkinkan.sumber sesuai struktur/jenis. Skema kembali wajar ter pemberian grace period 6

- 7 - wajar cukup wajar pemberian Skema (termasuk (termasuk grace period sesuai kembali jenis pemberian pemberian sesuai wajar grace period). grace period). jenis ter kurun Penan valas mencukupi mendukung pengembalian valas. Penan valas mencukupi mendukung pengembalian valas.. Penan valas mencukupi mendukung pengembalian valas, secara pemberian grace period sesuai jenis kurun waktu cukup panjang. waktu cukup panjang. Tidak ter penerimaan valas mendukung pengembalian valas. cukup Penan valas mencukupi 7

- 8 - mendukung pengembalian valas secara 2. Kinerja Perolehan laba Perolehan laba Perolehan laba Perolehan laba Laba sangat Mengalami Keuangan tinggi cukup baik rendah. kecil kerugian (Financial stabil. negatif. besar. Performance) memiliki potensi menurun. Kerugian operasional dibiayai mampu memenuhi penjualan aset. seluruh kewajiban kegiatan usaha dipertahankan. Struktur Permodalan Permodalan Rasio utang Rasio utang Rasio utang 8

- 9 - permodalan kuat. cukup baik pemilik mempunyai kemampuan memberikan modal tambahan apabila diperlukan. modal modal modal cukup tinggi. tinggi. sangat tinggi. Arus kas Likuiditas Likuiditas Likuditas Likuiditas Kesulitan modal kerja modal kerja sangat rendah. likuiditas. kuat. Analisis arus umumnya baik. Analisis arus modal terbatas. kerja Analisis kas arus Analisis kas arus kas kas Analisis arus menunjukkan menunjukkan menunjukkan menunjukkan kas kemampu bahwa bahwa bahwa menunjukkan an membayar mampu meskipun bahwa pokok menutup biaya 9

- 10 memenuhi hanya mampu bunga. produksi. kewajiban pokok serta bunga tanpa dukungan sumber a tambahan. mampu memenuhi kewajiban pokok bunga ter indikasi masalah tertentu serta membayar bunga sebagian pokok. dari Tambahan pinjaman baru digunakan memenuhi kewajiban jatuh tempo. Tambahan pinjaman baru digunakan memenuhi kewajiban jatuh tempo, secara apabila diatasi akan mempengaruhi di masa mendatang. Sensitivitas Jumlah Beberapa Kegiatan usaha Kegiatan usaha Kegiatan usaha 10

- 11 risiko portofolio portofolio terpengaruh terancam terancam pasar sensitif sensitif perubahan karena karena nilai tukar perubahan fluktuasi nilai perubahan perubahan valuta asing nilai tukar tukar valuta nilai tukar nilai tukar suku valuta asing asing suku valuta asing valuta asing bunga. suku bunga. suku suku bunga. bunga relatif bunga tetapi sedikit masih telah dilakukan terkendali. lindung nilai (hedging) secara baik. 3. Prospek Potensi Kegiatan usaha Kegiatan usaha Kegiatan usaha Kegiatan usaha Kelangsungan Usaha pertumbuhan memiliki memiliki menunjukkan menurun. usaha sangat usaha potensi potensi potensi diragukan pertumbuhan pertumbuhan pertumbuhan sulit baik. terbatas. sangat pulih kembali. 11

- 12 terbatas Kemungkinan besar kegiatan mengalami usaha akan pertumbuhan. terhenti. Kondisi pasar Pasar Posisi di pasar Pasar Pasar sangat Kehilangan posisi stabil baik, dipengaruhi dipengaruhi pasar sejalan dipengaruhi banyak oleh perubahan oleh perubahan kondisi persaingan oleh perubahan dipengaruhi kondisi kondisi perekonomian kondisi oleh perubahan perekonomian. perekonomian. menurun. perekonomian. Persaingan kondisi perekonomian. Posisi di pasar cukup baik Persaingan usaha sangat Operasional kontinyu. terbatas, Pangsa pasar tetapi banyak ketat termasuk sebanding pesaing, operasional posisi perusahaan kuat pesaing. pulih kembali mengalami pasar. Beroperasi Beroperasi pada kapasitas jika melaksanakan strategi bisnis permasalahan serius. 12

- 13 pada kapasitas hampir baru. Kapasitas optimum. optimum. Tidak beroperasi pada kapasitas optimum. pada level mendukung operasional. Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen manajemen sangat baik. cukup baik. sangat lemah. permasalahan tenaga kerja baik. Tenaga kerja memadai Tenaga kerja pada umumnya memadai, Tenaga kerja berlebihan ter berpengalama. Tenaga kerja berlebihan Tenaga kerja berlebihan jumlah belum pernah perselisihan/ jumlah besar pernah tercatat mengalami pemogokan cukup sehingga mengalami perselisihan/pe tenaga kerja besar sehingga menimbulkan perselisihan mogokan keresahan tenaga kerja dampak menimbulkan ter pemogokan telah cukup material keresahan perselisihan/ tenaga kerja, diselesaikan bagi kegiatan ter pemogokan 13

- 14 pernah baik usaha perselisihan/ tenaga kerja mengalami masih pemogokan dampak perselisihan/ ada tenaga kerja material pemogokan kemungkinan bagi kegiatan ringan terulang dampak usaha telah kembali. cukup material terselesaikan bagi kegiatan baik. usaha Dukungan dari Hubungan grup afiliasi afiliasi afiliasi afiliasi sangat afiliasi grup stabil grup stabil perusahaan grup telah merugikan mendukung memiliki afiliasi memberikan usaha. dampak memberatkan grup mulai memberikan dampak memberatkan dampak memberatkan 14

- 15 Upaya Upaya Upaya Upaya dilakukan pengelolaan pengelolaan pengelolaan belum belum lingkungan lingkungan lingkungan melaksanakan melaksanakan rangka hidup baik hidup hidup upaya upaya memelihara mencapai hasil baik belum baik belum pengelolaan pengelolaan lingkungan se- mencapai mencapai lingkungan lingkungan hidup (bagi nya persyaratan persyaratan hidup hidup sesuai minimum minimum berarti berarti berskala besar persyaratan ditentukan ditentukan telah dilakukan telah dilakukan memiliki minimum sebagaimana sebagaimana upaya upaya dampak ditentukan diatur diatur pengelolaan pengelolaan penting sebagaimana perung- peraturan belum belum diatur ungan perung- mencapai mencapai lingkungan peraturan berlaku. ungan persyaratan persyaratan hidup) perung- berlaku, minimum ungan ditentukan ditentukan berlaku. penyimpangan sebagaimana sebagaimana cukup diatur diatur 15

- 16 peraturan peraturan perung- perung- ungan ungan berlaku, berlaku, memiliki penyimpangan kemungkinan dituntut di pengadilan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2015 KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS PERASURANSIAN, DANA PENSIUN, LEMBAGA PEMBIAYAAN, DAN LEMBAGA JASA KEUANGAN LAINNYA OTORITAS JASA KEUANGAN, FIRDAUS DJAELANI 16