2013 PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TARI DI SANGGAR FAMILY SUKAJADI BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helda Rakhmasari Hadie, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Annisa Tri Desiana, 2013 Pembelajaran Tari Di Sanggar Ringkang Gumiwang Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Widyawati, 2013 Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

2016 PELESTARIAN TARI TRADISIONAL DI SANGGAR SUNDA RANCAGE KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. tujuan dari pembinaan kesiswaan Pasal 1 (a) Mengembangkan potensi siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nanik Amelia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan menjadi kompetensi bekal untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, yakni dengan penggunaan handphone

2016 PROSES PEMBELAJARAN RAMPAK KENDANG DI SANGGAR SENI KUTALARAS CIRANJANG-CIANJUR

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar dalam membentuk manusia. Di sekolah telah disusun. usaha tujuan pembelajaran pada mata pelajaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penilitian skripsi yang berjudul Kesenian Tradisional Mak Yong di

2015 MUSIK IRINGAN TARI TEPULOUT DISANGGAR SENI KITE SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah bagian dari budaya serta merupakan sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan, baik dari segi penyajian, maupun kesempatan waktu dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada umumnya tumbuh dan besar melalui proses pendidikan.

BAB IV GAMBARAN UMUM. 4.1 Profil Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung Sejarah Terbentuknya Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

2015 KAULINAN BUDAK SEBAGAI BAHAN AJAR UNTUK MENSTIMULUS MINAT TARI SISWA DI SD LABSCHOOL UPI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan implementasi di lapangan, pembelajaran seni budaya khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. SD Kristen Paulus Bandung merupakan lembaga pendidikan tingkat dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Evinaria Esahastuti, 2014 Studi Pembelajaran Seni Dihomeschoolingtaman Sekar Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan dan usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah dalam kurikulum pendidikan terdapat dalam

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. fenomena/gejala kian merenggangnya nilai-nilai kebersamaan, karena semakin suburnya

Perilaku Kepemimpinan Transpormasional Kepala SMA di Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Maksudnya,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan atas. Bahkan saat ini sudah banyak sekolah-sekolah dan lembaga yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ARIF RAMDAN, 2014

PENERAPAN TEKNIK OLAH TUBUH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DALAM PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER TARI DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. cara hidup sehari-hari masyarakat. Kesenian tradisional biasanya bersumber pada

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang memiliki jenis flora dan fauna serta dilintasi garis

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

BAB V KESIMPULAN & SARAN. Jawa Barat. Kampung Adat Pulo memilki karakteristik yang unik yang

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berliyana Agustine, 2014 Transmisi kesenian sintren di sanggar sekar pandan keraton kacirebonan

BAB I PENDAHULUAN. persoalan dan pertanyaan yang timbul dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan

2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN TARI KREASI BALI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hilda Maulany, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tari Molapi Saronde, tari Saronde dan tari Saronde Kreasi merupakan tari daerah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mella Tania K, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dengan proses pendidikan yang bermutu (Input) maka pengetahuan (output) akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. adalah lembaga formal yang kita kenal dengan sekolah. guru sesuai dengan disiplin ilmu yang dikuasainya.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

BAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan

I. PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Sistim Pendidikan Nasional, pada BAB II tentang Dasar,

BAB I PENDAHULUAN. Garut merupakan sebuah kabupaten yang berada di Jawa Barat. Kabupaten

2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN. belajar kepada siswa melalui proses pembelajaran yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah

INSTRUMEN PENELITIAN Helda Rakhmasari Hadie, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul. pentingnya proses pembelajaran dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era global saat ini. Seiring perkembangan itu salah satu yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diana Susi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Tari merupakan ungkapan perasaan manusia yang dinyatakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fitri Chintia Dewi, 2013

WALI KOTA BLITAR SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA PEMBUKAAN PEKAN BUDAYA BLITAR TAHUN 2012 SELASA, 06 NOVEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Budaya sangat penting dalam kehidupan masyarakat, karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pertama ini akan diuraikan secara berturut-turut : (1) latar

BAB I PENDAHULUAN. Entin Sukmawati, 2013 Pengelolaan Seni Tari Di Lingkungan Seni Family Group Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik mengenai isi pembelajaran yang disampaikan disekolah.

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

PENDAHULUAN. Lehman (dalam Ana Ratna Wulan, 2005) mengemukakan bahwa:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam makna yang umum mengandung pengertian sebagai komunikasi terorganisasi dan berkelanjutan, yang disusun untuk menumbuhkan kegiatan belajar. Berdasarkan pengertian ini pendidikan nonformal dan pendidikan formal dapat dibedakan dengan menggunakan ciri-ciri tentang ada atau tidak adanya kesengajaan dari setiap pihak yang berkomunikasi, yaitu antara pihak pendidik atau sumber belajar dengan pihak peserta didik atau warga belajar. Pendidikan nonformal atau pendidikan luar sekolah pada akhir tahun tujuh puluhan sangat populer bahkan sampai saat ini pendidikan nonformal sudah sangat berkembang. Pendidikan nonformal merupakan konsep yang muncul dalam studi kependidikan, sekolah nonformal merupakan salah satu tempat alternatif yang bisa dijadikan pilihan untuk mempelajari ilmu secara khusus. Salah satu faktor yang mempengaruhi hadirnya sekolah nonformal adalah berkembangnya kritik terhadap kelemahan pendidikan formal yang dianggap kurang berhasil dalam memecahkan masalah-masalah pendidikan seperti yang dipaparkan oleh Sudjana : Konsep pendidikan nonformal muncul atas dasar hasil observasi dan pengalaman langsung dan atau tidak langsung. Hasil observasi dan pengalaman ini kemudian dibentuk sehingga dapat diketahui persamaan dan perbedaan ciriciri antara pendidikan nonformal dengan pendidikan formal. Disamping itu pendidikan nonformal memiliki pengertian, sistem, prinsip-prinsip, dan paradigma tersendiri yang relative berbeda dengan yang digunakan oleh pendidikan formal (2004: 15). Pendidikan nonformal atau pendidikan luar sekolah kehadirannya di masyarakat dalam kegiatan kesenian dapat dilakukan di sanggar-sanggar tari, seperti yang dijelaskan pada pasal 26 Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 diselenggarakan untuk memberikan sejumlah keterampilan di bidang tari, mengembangkan kecakapan hidup dan mengembangkan potensi diri.

2 Dalam keberlangsungan sanggar-sanggar tari pada eksistensinya tidak terlepas dari pengelolaan sanggar tersebut, terlebih dalam pengelolaan pembelajaran tari. Menurut Hersey dan Blanchard (1982) dalam Djudju Sudjana (2000: 60) dijelaskan bahwa, management as working with and through individuals and groups to accomplish organizational goals (pengelolaan merupakan kegiatan yang dilakukan bersama dan melalui seseorang serta kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam keberlangsungan sanggar diperlukan pengelolaan pembelajaran guna mencapai hasil yang berkualitas. Selain itu juga ada beberapa faktor lain yang mendukung keberlangsungan sebuah sanggar diantaranya yaitu fasilitas, pengajar yang berkualitas dan prosedur yang berkaitan. Fasilitas sanggar yang tidak mendukung dan pengajar yang kurang berkualitas dapat menyebabkan hasil yang kurang berkualitas pula. Pengelolaan dalam konteks kegiatan pengelolaan pembelajaran di Sanggar terdapat tiga dimensi penting yaitu, pertama, bahwa dalam pengelolaan terjadi kegiatan yang dilakukan oleh seseorang pengelola (pemimpin, kepala, komandan, ketua, dsb.), kedua, dilakukan bersama orang-orang lain, ketiga, dilaksanakan baik perorangan atau kelompok. Dimensi ini menunjukkan betapa pentingnya kemampuan dan keterampilan khusus yang perlu dimiliki oleh pengelola untuk melakukan hubungan kemanusiaan dengan orang lain baik melalui hubungan perorangan maupun melalui hubungan kelompok. Di dalam sebuah pengelolaan pendidikan terdapat komponen pembelajaran yang didalamnya melibatkan unsur manusia yaitu diantaranya guru dan siswa. Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses yang bersifat unik dan kompleks. Dikatakan unik karena kegiatan pembelajaran berkenaan dengan kegiatan dua kelompok manusia yakni antara guru dan siswa dalam upaya mengembangkan serta meningkatkan kualifikasi kemanusiaanya secara manusiawi, sedangkan dikatakan kompleks karena kegiatan pembelajaran senantiasa melibatkan berbagai aspek dan komponen yang mendasari dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainya. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu kemampuan dalam mengelola seluruh aspek dan komponen tersebut, sehingga mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang

3 efektif dan efesien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan disepakati bersama, baik secara teoritis maupun dalam tataran praktis. Banyak lembaga-lembaga yang menawarkan program pembelajaraan seni tari, pembelajaran harus didukung oleh prasarana serta pendukung lainnya, seperti disampaikan Hamalik (1999: 3) bahwa: Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk kebutuhan sebuah pengelolaan pembelajaran tari di sanggar diperlukan fasilitas dan unsurunsur pendukung lainnya guna mencapai tujuan pembelajaran yang berkualitas. Terabaikannya masalah fasilitas dan unsur pendukung dalam pembelajaran di Sanggar, dapat mengakibatkan berkurangnya kualitas pembelajaran. Salah satu bentuk pelestarian kebudayaan Jawa Barat khusunya dalam bidang seni tari di masyarakat dilakukan dengan cara mendirikan sanggar-sanggar tari tradisional. Banyak sanggar tari yang semakin berkembang tetapi tidak sedikit pula sanggar yang hanya bertahan beberapa tahun saja itu disebabkan karena kurangnya peminat peserta didik, fasilitas sanggar yang tidak mendukung serta, kurang aktifnya kegiatan di sanggar tersebut dan tidak terlaksananya pengelolaan pembelajaran dengan baik. Salah satu pengelola sanggar yang aktif di kota Bandung adalah ibu Sri Hartati S.Pd, beliau mendirikan sebuah sanggar pada tahun 2008 yang diberi nama Sanggar Family. Sanggar ini berawal dari keinginan ibu Sri dengan tujuan mewariskan keterampilan menari pada anak perempuannya, tetapi setelah beberapa bulan berlalu banyak warga sekitar yang tertarik dan bergabung di Sanggar Family. Dari situlah Ibu Sri akhirnya mendirikan Sanggar Family dengan harapan turut melestarikan kesenian daerah yang saat ini sudah semakin berkurang peminatnya, juga sebagai akibat pengaruh dari budaya asing dan ibu Sri ini ingin menghasilkan anak didik yang berkualitas. Kegiatan Sanggar Family menawarkan berbagai jenis tarian diantaranya tari klasik, tari jaipong, tari modern dan musik karawitan. Dengan aktifitas yang tinggi banyak prestasi yang diperoleh diantaranya meraih juara satu tari klasik pada event pasanggiri di Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) tahun 2011,

4 menjuarai tari kreasi Ngarojeng tunggal pada acara perlombaan tari kreasi di Bandung Super Mall (BSM) pada tahun 2011, juara satu tari jaipong tunggal pasang giri pada tahun 2010 dan berbagai prestasi-prestasi lainnya. Tetapi sangat disayangkan karena semua prestasi tersebut tidak sepenuhnya berasal dari anak didik ibu Sri, karena terkadang ibu Sri ini mencari penari yang sudah mahir atau sering disebut penari cabutan untuk mengikuti perlombaan-perlombaan menari, dikarenakan peserta didik ibu Sri yang masih belum mampu mengikuti perlombaan tersebut. Dari permasalahan tersebut Sanggar Family ini masih memiliki kelemahan dalam pengelolaan pembelajaran, hal ini disebabkan oleh kelemahan sumber daya manusia. Berbagai masalah pengelolaan diantaranya kurikulum yang belum tersusun jadwal kegiatan masih belum konsisten, dan evaluasi yang belum dilakukan secara formal. Kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh peserta didik untuk memperoleh sejumlah pengetahuan, tetapi di sanggar ini kurikulum yang ada tidak diberikan seluruhnya pada peserta didik. Jadwal kegiatan yang belum konsisten merupakan permasalahan yang terjadi di Sanggar Family, jika permaslahan ini dibiarkan terus menerus, maka mempengaruhi pada kegiatan yang lain. Sementara itu evaluasi merupakan suatu komponen yang tersapat dalam kurikulum, dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang proses pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik. Tetapi jika evaluasi tidak dilaksanakan secara formal tidak akan mendapatkan data yang akurat karena dalam evaluasi ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan yaitu, penilaian harus bersifat objektif, rencana yang rinci dan terkait dengan pelaksanaan kurikulum, sesuai dengan tujuan dan materi kurikulum, menggunakan alat ukur, dan mudah dilaksanakan serta memberikan hasil yang akurat. Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul Pengelolaan Pembelajaran Tari di Sanggar Family Sukajadi Bandung.

5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan masalah di atas, terdapat beberapa masalah yang perlu dipecahkan, maka peneliti merumuskan beberapa masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran tari di Sanggar Family Sukajadi Bandung? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran tari di Sanggar Family Sukajadi Bandung? 3. Bagaimana evaluasi pembelajaran tari di Sanggar Family Sukajadi Bandung? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan penelitian ini adalah untuk dapat menjawab seluruh permasalahan yang terdapat di dalam penelitian. Secara rinci tujuan yang ingin dicapai tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Umum Peneliti dapat mengetahui pengelolaan pembelajaran tari di Sanggar Family, baik dalam segi kurikulum, organisasi, dan proses pengerjaannya. Selain itu peneliti jug aing ini mengetahui upaya yang telah dilakukan Sanggar Family untuk mempertahankan eksistensinya dan bersaing dengan sanggar-sanggar tari yang ada pada saat ini. Selain itu peneliti juga turut berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar di sanggar Family tersebut 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran tari di Sanggar family Sukajadi Bandung. b. Mendeskripsikan pelaksaanaan pembelajaran tari di Sanggar Family Sukajadi Bandung. c. Mendeskripsikanevaluasi pembelajaran tari di Sanggar Family Sukajadi Bandung..

6 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat terutama bagi : 1. Peneliti Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis mengenai pengelolaan pembelajaran tari di sanggar, dan juga dapat menambah pengalaman penulis dalam bersosialisasi di bidang kesenian. 2. Mahasiswa Pendidikan Seni Tari Dengan adanya penelitian tentang manajemen sanggar tari, memberikan pengetahuan baru serta memberikan informasi pada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia khusunya mahasiswa jurusan seni tari bagaimana mengelola sebuah sanggar tari. 3. Jurusan Pendidikan Seni Tari Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan terutama di lingkungna jurusan Pendidikan Seni Tari mengenai pengelolaan pembelajaran di sanggar Family. 4. Sanggar Tari Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pengelolaan pembelajaran tari, sertadapat memperbaiki sistem pengelolaan pembelajaran di sanggar Family. 5. Pelaku Seni Dengan adanya penelitian ini diharapakan dapat mendorong para pelaku seni untuk membangun wadah seni sebagai tempat penyaluran bakat-bakat anak muda. E. Asumsi Dari pemaparan data yang telah diuraikan peneliti berasumsi bahwa pengelolaan pembelajaran tari yang maksimal merupakan salah satu aspek pendukung keberhasilan sebuah sanggar.

7 F. Struktur Organisasi LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Asumsi Penelitian F. Struktur Organisasi BAB II LANDASAN TEORETIS A Pengelolan Pembelajaran B. Komponen Pembelajaran di Sanggar BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian B. Definisi Operasional C. Teknik Pengumpulan Data D. Instrumen Penelitian E. Teknik Analisi Data F Lokasi dan Subjek Penelitian G. Langkah-langkah Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Perencanaan Pembelajaran tari di Sanggar Family 2. Pelaksanaan Pembelajaran tari di Sanggar Family 3. Evaluasi Pembelajaran tari di Sanggar Family

8 B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN B. SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN