Pengantar Ekonomi Pembangunan Unsur-unsur Pokok dalam Kebijakan Pembangunan Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id
Sub Pokok bahasan pertemuan ke-7 z Pandangan Pokok Analisis Mikroekonomi dan Makroekonomi z Proses Multiplier di Negara Berkembang z Kebijakan Moneter dan Fiskal Negara Berkembang z Mekanisme Pasar di Negara Berkembang Chapter 7 Unsur-unsur Pokok dalam Kebijakan Pembangunan
Mikro/Makro Ekonomi Sebagai Landasan Kebijaksanaan Pembangunan ASAS-ASAS ANALISA MIKROEKONOMI Teori mikroekonomi terutama menganalisa : Unsur- unsur yang paling kecil dalam kegiatan sesuatu perekonomian, seperti kegiatan para pembeli dan para penjual dalam sesuatu pasar Dimana seseorang pengusaha menentukan tingkat produksinya, proses penentuan tingkat upah dalam sesuatu pasar tenaga kerja dan sebagainya. Teori mikroekonomi dapat dibedakan dalam tiga bagian: Teori Harga Teori Produksi Teori Distribusi
Teori harga menjelaskanà Corak Permintaan dan Penawaran yang pada umumnya terdapat dalam sesuatu pasar dan interaksi di antara kedua-duanya dalam menentukan tingkat harga dan jumlah barang yang diperdagangkan. Teori Produksi menjelaskan à Analisis bentuk-bentuk pasar yang terdapat dalam masyarakat, analisa mengenai ongkos produksi dan analisa mengenai faktor-faktor yang menentukan tingkat produksi yang paling menguntungkan kepada sesuatu perusahaan Teori Distribusi menjelaskan à Pendapatan masingmasing antara faktor produksi ditentukan dalam setiap perekonomian dengan distribusi pendapatan. Ketiga analisis ini beranggapan bahwa setiap pelaku perekonomian harus bertindak Rasionil dan Ekonomis.
Analisa tersebut menganggap bahwa: 1. Sebagai pembeli, masyarakat akan berusaha membeli sebanyak-banyaknya barang dengan sejumlah uang tertentu. 2. Sebagai pemilik faktor-faktor produksi mereka akan berusaha untuk memperoleh pendapatan yang paling maksimal dari tenaga dan keahlian yang ditawarkan mereka. Menurut ekonom yang menciptakan dasar-dasar ekonomi bahwa pada MikroEkonomi : apabila tidak ada campur tangan pemerintah à Tingkat kesempatan kerja penuh akan selalu tercapai, didasarkan kepada keyakinan bahwa pengangguran akan selalu dapat dihilangkan oleh penyesuaian-penyesuaian dalam tingkat upah. MAKROEKONIMO : Campur tangan Pemerintah diperlukan karena untuk menjamin agar tingkat kesempatan kerja penuh dan kestabilan ekonomi dapat selalu tercipta. Terutama dapat melaksanakan kebijaksanaan fiskal dan moneter;; dan dengan tujuan agar keadaan ekonomi yang stabil dan tingkat pengangguran yang rendah Sunday, December dapat 4, 2016diciptakan.
Asas-asas Analisa Makroekonomi Pandangan pokok analisa Makroekonomi: 1. Penentu Kegiatan Ekonomi: Pembelanjaan Agregat Tingkat kegiatan ekonomi dalam sesuatu waktu tertentu tergantung kepada pengeluaran berbagai golongan masyarakat pada waktu tersebut. Fungsi dari para pengusaha hanyalah untuk menyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan oleh masyarakat. Oleh sebab itu tingkat produksi mereka ditentukan oleh tingkat pengeluaran seluruh masyarakat. Apabila permintaan dalam perekonomian bertambah, para pengusaha akan menambah produksi mereka. Sebaliknya, apabila permintaan berkurang, maka para pengusaha akan mengurangi kegiatan mereka. Reaksi para pengusuha dalam menghadapi perubahan dalam permintaan masyarakat tersebut akan menentukan tingkat pendapatan nasional dan perubahannya dari masa ke masa
Berdasarkan kepada sifat-sifatnya, pengeluaran seluruh masyarakat dibedakan dalam lima golongan: 1) Pengeluaran seluruh rumahtangga 2) Penanaman modal oleh para pengusaha 3) Pengeluaran pemerintah 4) Eksport ke luar negeri dan 5) İmport dari luar negeri. Tingkat pengeluaran rumahtangga terutama tergantung kepada pendapatan mereka. Oleh sebab itu pengeluaran rumahtangga bukanlah merupakan faktor yang terutama yang menyebabkan perubahan dalam pendapatan nasional dari masa ke masa. Juga import sesuatu masyarakat ditentukan oleh pendapatan mereka;; oleh sebab itu juga ia bukan merupakan penentu yang terutama dari perubahan-perubahan dalam pendapatan nasional.
2. Perubahan Perbelanjaan Agregat dan Multiplier Perubahan dalam ketiga jenis pengeluaran diatas akan menyebabkan perubahan yang lebih besar dalam pendapatan nasional Ini disebabkaan karena perubahan dalam salah satu atau gabungan dari ketiga jenis pengeluaran tersebut akan menciptakan suatu proses yang akan menimbulkan suatu rangkaian tambahan pendapatan dan pengeluaran yang baru yang di sebut dengan Proses Multiplier. Besarnya pengeluaran baru yang akan dilakukan tergantung kepada besarnya kecondongan konsumsi marjinal (marginal propensity to consume), yaitu proporsi dari setiap tambahan pendapatan yang akan digunakan untuk konsumsi
3. Bentuk Kebijakan Pemerintah Dua alat kebijakan dapat digunakan pemerintah untuk mencapai tujuan: Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter. Dengan kedua kebijakan tersebut pemerintah haruslah berusaha untuk: Menyesuaikan tingkat pengeluarannya sehingga keseluruhan pengeluaran dalam perekonomian akan mencapai atau mendekati tingkat pendapatan nasional pada tingkat kesempatan kerja penuh;; dan Mempengaruhi tingkat pengeluaran masyarakat agar sesuai atau pada tingkat yang menjamin terciptanya tingkat kesempatan kerja penuh.
Proses Multiplier Di Negara-Negara Berkembang 1. Yang Diramalkan dalam Proses Multiplier. Suatu perekonomian menghadapi masalah pengangguran, maka haruslah dilakukan pertambahan dalam pengeluaran masyarakat. Besarnya pertambahan pengeluaran yang perlu dilakukan agar tingkat kesempatan kerja penuh dapat dicapai tergantung kepada dua factor: Besarnya kecondongan konsumsi marginal dan Besarnya jurang diantara pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh dan pendapatan nasional yang sekarang tercapai. Makin tinggi kecondongan konsumsi marjinal, makin besar multiplier yang akan diciptakan oleh sejumlah pertambahan dalam pengeluaran, makin tinggi kecondongan konsumsi marginal, makin sedikit pula pertambahan pengeluaran yang diperlukan untuk menciptakan sejumlah pertambahan dalam pendapatan nasional dan untuk mencapai kesempatan kerja penuh
2. Syarat Agar Proses Multiplier Berjalan DenganBaik. Dalam masyarakat terdapat banyak pengangguran dan para penganggur ini bukan saja terdiri dari tenaga kerja yang biasa, tetapi juga tenaga terdidik, tenaga usahawan, dan tenaga kerja yang berpengalaman dibidang industry. Berbagai jenis industry, terutama industry barang-barang konsumsi, masih mempunyai kelebihan kapasitas dan dapat dengan mudah memperbesar tingkat produksinya. Bahan-bahan mentah yang diperlukan oleh industryindustry tersebut dapat diperoleh dengan mudah, sehingga tidak akan menjadi hambatan dalam usaha menaikkan produksinya. Barang-barang yang diproduksikan di dalam negeri mempunyai kualitas yang sama baiknya dengan barangbarang yang diimpor dari luar negeri.
Kelemahan-Kelemahan Lain Analisis Makroekonomi Analisisnya Merupakan Analisis Jangka Pendek : Contoh, Kapasitas alat-alat produksi tetap, jenis tenaga kerja tidak berubah, dan tidak terdapat perbaikan dalam tingkat teknologi yang digunakan) Tidak Menganilis Faktor Non Ekonomi : Tidak terdapatnya analisis mengenai pengaruh keadaan sosial,struktur sosial,suasana politik,nilainilai hidup,corak pandangan masyarakat dan corak kebudayaan masyarakat terhadap kegiatan ekonomi merupakan kelemahan lain dari analisis makroekonomi. Kurang Memperhatikan Sektor Luar Negri : Dalam analisis makroekonomi penanaman modal oleh para pengusaha dipandang sebagai factor penting yang menentukan tingkt kegiatan ekonomi;; sedangkansectorluarnegeri dipandang tidakmemegang peranan sepenting seperti penanaman modal.
Kebijakan Moneter Di Negara Berkembang Kelemahan Institusi Keuangan di Negara Berkembang Di dalam perekonomian tingkat pengeluaran masyarakat dapat diatur dengan mempengaruhi penawaran uang dalam masyarakat atau dengan mempengaruhi suku bunga. Di Negara berkembang kebijakan moneteryang demikian mempunyai kemampuan yang terbatasdalam mempengaruhiperubahan penawaran uang dan pengeluaran masyarakat. Ada factor yang dapat menimbulkan keadaan ini, yaitu: 1. Bank-bank komersil pada umumnya memiliki cadangan yang berlebihan. 2. Kelebihan dalam cadangan menyebabkan bank-bank komersil jarang sekali meminjam dari Bank Sentral. 3. Pasar uang dan pasar modal masih belum sempurna keadaannya dinegara berkembang. 4. System bank belum mencapai tingkat perkembangan yang tinggi
PerananKebijakan Moneter di Negara Berkembang Kebijakan moneter masih tetap besar peranannya dalam menciptakan kestabilan ekonomi Tugas kebijakan moneter untuk Menyediakan pertambahan penawaran uang yang cukup sehingga usaha-usaha pembangunan dapat berjalan dengan lancar. Bank sentral di negara berkembang harus secara lebih teliti dan berhati-hati mengawasi perkembangan penerimaan valuta asing dan mengawasi kegiatan dalam sektor luar negeri (ekspor dan impor)
Kebijakan Fiskal di Negara Berkembang Bentuk Kebijakan Fiskal dan Kesesuaiannya di Negara Berkembang Tugas Kebijakan Fiskal di NSB Bentuk Kebijakan Fiskal dan Kesesuaiannya di Negara Berkembang Mengurangi pengeluaran pemerintah sendiri, sehingga dapat menciptakan kelebihan dalam anggaran belanjanya (pendapatan pemerintah lebih besar daripada pengeluarannya)
Peranan kebijakan fiskal di Negara berkembang Dengan menjalankan kebijakan fiskal yang lebih berhati-hati (koncervatif) daripada di negara maju. Kebijakan fiskal dapat digunakan untuk mempengaruhi corak penggunaan sumber daya.
Mekanisme Pasar Di Negara Berkembang Mekanisme Pasar dan Efisiensi Kegiatan Ekonomi di Negara Berkembang Menurut Boeke penduduk di Negara berkembang memiliki sifat sifat seperti di bawah ini : 1Penduduk mempunyai permintaan yang terbatas. 2Usaha dan kegiatan mereka lebih di tekankan untuk memenuhi keperluan social dan bukan untuk memenihi keperluan ekonomi. 3Masyarakat di Negara berkembang kurang kurang mempunyai disiplin di dalam pekerjaan.
Relevansi Teori Mikroekonomi dan Sistem Pasar Bebas Mynit membedakan beberapa kritik mengenai relevansi mekanisme pasar di Negara berkembang dalam empat golongan: 1 Kritik yang pertama menekankan bahwa terdapat perbedaan di antara tingkat kesempurnaan mekanisme pasar di Negara maju dan Negara berkembang. 2 Kritik yang kedua didasarkan kepada pandangan bahwa masalah paling penting yang dihadapi negara berkembang adalah kelebihan tenaga kerja dan kekurangan sumber daya lain, terutama modal dan kekayaan alam.
3Kritik yang ketiga adalah didasarkan kepada pendangan bahwa Negara berkembang terperagkap dalam suatu keadaan seimbang yang sangat stabil pada tingkat pendapatan yang rendah. 4Kritik yang terakhir didasarkan kepada pandangan bahwa kekuatan kekuatan dalam pasar bebas mempunyai kecenderungan untuk mengekalkan atau memperburuk keadaan ketidakseimbangan yang sekarang terdapat dalam pasar.
Chapter 7 Unsur-unsur Pokok dalam Kebijakan Pembangunan