PROFIL KEMISKINAN DI MALUKU TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL KEMISKINAN DI MALUKU TAHUN 2014


PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MARET 2008

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MARET 2009

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2011

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010

PROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGGARA MARET 2017 RINGKASAN

PROFIL KEMISKINAN DI MALUKU TAHUN 2016

PROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2016 RINGKASAN

PROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGGARA MARET 2016 RINGKASAN

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2010

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI NTT SEPTEMBER 2011 RINGKASAN


PROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2014 RINGKASAN


PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2008

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2009

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2011

PROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2015 RINGKASAN

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI NTT MARET 2010

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2014

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BERITA RESMI STATISTIK

TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2007

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT SEPTEMBER 2012 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2012 SEBANYAK 223,24 RIBU ORANG.

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2012

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2016

KEADAAN KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA SEPTEMBER, 2014

KONDISI KEMISKINAN PROVINSI GORONTALO SEPTEMBER 2016

KEADAAN KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA MARET, 2016

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2013

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2014

BPS PROVINSI SUMATERA UTARA PROFIL KEMISKINAN SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2011

KEADAAN KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA SEPTEMBER, 2016

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2012

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT SEPTEMBER 2016

KEMISKINAN PROVINSI SULAWESI UTARA MARET 2016

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA TAHUN 2009

PROFIL KEMISKINAN SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2014

KEMISKINAN PROVINSI SULAWESI UTARA SEPTEMBER 2016

1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Maluku Utara Maret 2009 September 2015

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2014

KEADAAN KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA MARET, 2017

KEADAAN KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA MARET, 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT SEPTEMBER 2011 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2011 SEBANYAK 227,12 RIBU ORANG.

KONDISI KEMISKINAN PROVINSI GORONTALO MARET 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI SUMATERA BARAT SEPTEMBER 2014

TINGKAT KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT MARET 2011

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN SULAWESI SELATAN, MARET 2017

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SEPTEMBER TAHUN 2014

KEADAAN KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA SEPTEMBER 2015

KONDISI KEMISKINAN PROVINSI GORONTALO SEPTEMBER 2014

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2014

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2016

KEMISKINAN SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2012

BADAN PUSAT STATISTIK

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEMISKINAN SUMATERA UTARA MARET 2017


BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI SUMATERA BARAT SEPTEMBER 2015

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SEPTEMBER TAHUN 2016

KEMISKINAN SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT MARET 2010

TINGKAT KEMISKINAN BALI, MARET 2011

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KEMISKINAN PROVINSI SULAWESI UTARA MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI MARET 2017

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA TAHUN 2010

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2013

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, MARET 2016

Transkripsi:

No., 05/01/81/Th. XV, 2 Januari 2014 Agustus 2007 PROFIL KEMISKINAN DI MALUKU TAHUN 2013 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk yang pengeluaran per bulannya berada di bawah Garis Kemiskinan) di Maluku pada bulan September 2013 sebesar 322.510 orang (19,27 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan September 2012 yang berjumlah 338.890 orang (20,76 persen), berarti tingkat kemiskinan turun sebanyak 1,49 persen dalam satu tahun dan jumlah penduduk miskin turun sebanyak 16.380 orang. Selama periode September 2012-September 2013, penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang 16.390 orang, sementara di daerah perkotaan dapat dikatakan stagnan. Persentase penduduk miskin di daerah perdesaan masih cukup tinggi, yaitu sebesar 26,30 persen dibandingkan dengan daerah perkotaan mencapai 7,96 persen. Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada bulan September 2013, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 73 persen. Pada periode September 2012-September 2013, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 ) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 ) menunjukkan kecenderungan menurun. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung makin mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin mengecil. Berita Resmi Statistik No. 05/01/81/Th. XV, 2 Januari 2014 1

1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Maluku, 2002-2013 Jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode 2002-2013 berfluktuasi dari tahun ke tahun (Tabel 1). Pada periode 2002-2004 jumlah penduduk miskin berkurang sebesar 21.200 orang, namun pada periode 2004-2006 penduduk miskin cenderung meningkat. Selanjutnya pada periode 2007-2012 jumlah penduduk miskin terus mengalami penurunan yaitu dari 404.700 orang menjadi 350.230 orang. Secara relatif juga terjadi penurunan persentase penduduk miskin dari 34,78 persen pada tahun 2002 menjadi 32,13 persen pada tahun 2004. Pada tahun 2005, persentase penduduk miskin bertambah menjadi 32,28 persen dan terus bertambah pada tahun 2006 menjadi 33,03 persen. Pada Maret 2012 terjadi penurunan persentase menjadi 21,78 persen dan pada September 2012 terjadi penurunan persentase menjadi 20,76 persen. Selama periode September 2012 September 2013, penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang 16.390 orang, sementara di daerah perkotaan dapat dikatakan stagnan karena bertambah sepuluh orang. Persentase penduduk miskin di daerah perdesaan masih cukup tinggi, yaitu sebesar 26,30 persen dibandingkan dengan daerah perkotaan mencapai 7,96 persen. Peningkatan jumlah dan persentase penduduk miskin selama 2004-2006 terjadi karena harga barang-barang kebutuhan pokok selama periode tersebut naik tinggi. Akibatnya penduduk yang tergolong tidak miskin namun penghasilannya berada di sekitar garis kemiskinan banyak yang bergeser posisinya menjadi miskin. Tahun Tabel 1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Maluku Menurut Daerah, 2002-2013 Jumlah Penduduk Miskin Persentase Penduduk Miskin Kota Desa Kota+Desa Kota Desa Kota+Desa 2002 40.200 378.600 418.800 12,76 42,82 34,78 2003 41.900 358.000 399.900 12,53 40,56 32,85 2004 41.100 356.500 397.600 11,99 39,86 32,13 2005 45.100 366.400 411.500 13,57 38,89 32,28 2006 46.200 372.400 418.600 13,86 39,87 33,03 2007 49.100 355.600 404.700 14,49 37,02 31,14 2008 44 700 346 700 391 300 12,97 35,56 29,66 2009 38.770 341.240 380.010 11,03 34,30 28,23 2010 36.350 342.280 378.630 10,20 33,94 27,74 2011 59.600 300.720 360.320 10,24 30,54 23,00 Maret 2012 58.470 291.760 350.230 9,78 28,88 21,78 Sept 2012 51.100 287.790 338.890 8,39 28,12 20,76 Maret 2013 48.750 273.090 321.840 7,93 26,35 19,49 Sept 2013 51.110 271.400 322.510 7,96 26,30 19,27 Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Berita Resmi Statistik No. 05/01/81/Th. XV, 2 Januari 2014 2

Gambar 1. Trend Kemiskinan di Maluku 2002 2012 40 35 30 25 20 15 10 5 0 34.78 32.85 32.13 32.28 33.03 31.14 29.66 28.23 27.74 23 21.78 20.76 19.49 19.27 % Pend Miskin 2. Perkembangan Tingkat Kemiskinan September 2012 September 2013 Jumlah penduduk miskin di Maluku pada bulan September 2013 sebesar 322.510 orang (19,27 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2012 yang berjumlah 338.890 orang (20,76 persen), berarti jumlah penduduk miskin turun sebesar 16.390 orang. Dengan demikian, persentase penduduk miskin pada September 2013 masih lebih rendah dibandingkan keadaan September 2012. Garis kemiskinan di daerah perkotaan lebih tinggi daripada perdesaan. Garis kemiskinan di perkotaan pada periode September 2013 sebesar Rp358.068,- per kapita per bulan, sedangkan di perdesaan sebesar Rp339.446,- per kapita per bulan. Tabel 2. Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Daerah, Maret 2011 September 2013 Tahun Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln) Kota Desa Kota + Desa Jumlah penduduk miskin Persentase penduduk miskin Maret 2011 265.475,- 233.084,- 245.120,- 360.320 23,00 September 2011 288.414,- 257.076,- 268.701,- 356.410 22,45 Maret 2012 300.490,- 268.981,- 280.693,- 350.230 21,78 September 2012 314.855,- 284.629,- 295.904,- 338.890 20,76 Maret 2013 315.012,- 285.967,- 296.778,- 321.840 19,49 September 2013 358.068,- 339.446,- 346.599 322.510 19,27 Sumber: Diolah dari data Susenas 2011-2013 Berita Resmi Statistik No. 05/01/81/Th. XV, 2 Januari 2014 3

Gambar 2. Trend Garis Kemiskinan Maluku, 2007 2013 Mar-13 Mar-12 Mar-11 2009 2007 296778 346599 295904 280693 268701 245120 226030 207771 188931 179552 0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 GK 3. Perubahan Garis Kemiskinan September 2012 September 2013 Besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh Garis Kemiskinan, karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Selama September 2012 September 2013, Garis Kemiskinan naik sebesar 17,13 persen, yaitu dari Rp295.904,- per kapita per bulan pada September 2012 menjadi Rp346.599,- per kapita per bulan pada September 2013. Dengan memerhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri atas Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan-Makanan (GKBM), maka peranan komoditi makanan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada bulan September 2013, sumbangan GKM terhadap GK sebesar 73 persen. Tabel 3. Garis Kemiskinan Makanan dan Bukan Makanan Maluku, 2007 s.d. 2013 Tahun Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln) Makanan Bukan Makanan Total 2007 142.964,- 36.588,- 179.552,- 2008 149.989,- 38.942,- 188.931,- 2009 161.232,- 46.538,- 207.771,- 2010 174.525,- 51.504,- 226.030,- 2011 188.493,- 56.627,- 245.120,- Maret 2012 215.560,- 65.133,- 280.693,- Sept 2012 227.176,- 68.728,- 295.904,- Maret 2013 227.238,- 69.540,- 296.778,- Sept 2013 261.704,- 96.364,- 346.599,- Sumber: Diolah dari data Susenas 2007-2013 Berita Resmi Statistik No. 05/01/81/Th. XV, 2 Januari 2014 4

Gambar 3. Trend Garis Kemiskinan Makanan dan Bukan Makanan Maluku, 2007 s.d. 2013 Makanan Nonmakanan Total 280.693 245.120 226.030 207.771 179.552 188.931 142.964 149.989 161.232 174.525 188.493 346.599 295.904 296.780 261.704 215.560 227.176 227.240 96.364 36.588 38.942 43.538 51.504 56.628 65.133 68.728 69.540 2007 2008 2009 2010 2011 Mar-12 Sep-12 Mar-13 Sep-13 Berita Resmi Statistik No. 05/01/81/Th. XV, 2 Januari 2014 5

4. Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Pada periode September 2012 September 2013, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 ) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 ) menunjukkan kecenderungan menurun. Indeks Kedalaman Kemiskinan turun dari 4,38 pada keadaan September 2012 menjadi 3,52 pada keadaaan September 2013. Demikian pula Indeks Keparahan Kemiskinan turun dari 1,31 menjadi 0,93 pada periode yang sama. Penurunan nilai kedua indeks ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung makin mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin menyempit. Gambar 4. Trend P1 dan P2 Maluku, 2007 2013 P1 P2 6.38 5.89 5.59 5.23 4.99 4.57 4.38 3.88 3.52 1.84 1.75 1.67 1.47 1.54 1.36 1.31 1.16 0.93 2007 2008 2009 2010 2011 Mar-12 Sep-12 Mar-13 Sep-13 Berita Resmi Statistik No. 05/01/81/Th. XV, 2 Januari 2014 6

Tabel 4 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 ) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 ) di Maluku Menurut Daerah, Maret 2007 s.d. Maret 2012 Tahun Kota Desa Kota + Desa Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1) Maret 2007 2,38 7,79 6,38 Maret 2008 1,70 7,37 5,89 Maret 2009 1,75 6,94 5,59 Maret 2010 1,36 6,59 5,23 Maret 2011 1,98 6,77 4,99 September 2011 1,97 6,15 4,60 Maret 2012 1,74 6,24 4,56 September 2012 1,61 6,03 4,38 Maret 2013 1.49 5.30 3.88 September 2013 1,13 5.00 3.52 Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2) Maret 2007 0,58 2,29 1,84 Maret 2008 0,40 2,23 1,75 Maret 2009 0,38 2,12 1,67 Maret 2010 0,27 1,90 1,47 Maret 2011 0,55 2,13 1,54 September 2011 0,59 1,77 1,34 Maret 2012 0,42 1,91 1,36 September 2012 0,46 1,81 1,31 Maret 2013 0.41 1.61 1.16 September 2013 0,24 1,36 0.93 Sumber: Diolah dari data Susenas Panel Maret 2007-2013 Nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 ) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 ) di daerah perdesaan jauh lebih tinggi dari pada perkotaan. Pada bulan September 2013, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 ) untuk perkotaan hanya 1,13 sementara di daerah perdesaan mencapai 5,00. Nilai Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 ) untuk perkotaan sebesar 0,24 sementara di daerah perdesaan mencapai 1,36. Dapat disimpulkan bahwa tingkat kemiskinan di daerah perdesaan lebih parah daripada daerah perkotaan. Berita Resmi Statistik No. 05/01/81/Th. XV, 2 Januari 2014 7

5. Perbandingan Data Provinsi Tabel 5. Garis Kemiskinan/GK, Persentase (P0) dan Jumlah (dalam Ribuan) Penduduk Miskin Menurut Provinsi dan Daerah, Tahun 2012 s.d. 2013 Propinsi September 2012 Maret 2012 September 2013 GK Jumlah P0 GK Jumlah P0 GK Jumlah P0 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Aceh 321.893 876,56 18,58 330.654 840,70 17,60 348.172 855,71 17,72 Sumatera Utara 271.738 1.378,45 10,41 284.853 1.339,16 10,06 311.063 1.390,80 10,39 Sumatera Barat 292.052 397,86 8,00 305.502 407,47 8,14 336.606 380,63 7,56 Riau 310.603 481,31 8,05 325.978 469,28 7,72 350.129 522,53 8,42 Jambi 273.267 270,08 8,28 282.803 266,15 8,07 307.885 281,57 8,42 Sumatera Selatan 259.668 1.042,04 13,48 273.682 1.110,37 14,24 291.058 1.108,21 14,06 Bengkulu 283.252 310,47 17,51 296.171 327,35 18,34 327.358 320,41 17,75 Lampung 263.088 1.218,99 15,65 276.759 1.163,06 14,86 295.395 1.134,28 14,39 Bangka Belitung 382.412 70,21 5,37 400.324 69,22 5,21 427.081 70,90 5,25 Kepulauan Riau 363.450 131,22 6,83 372.941 126,67 6,46 398.903 125,02 6,35 DKI Jakarta 392.571 366,77 3,70 407.437 354,19 3,55 434.322 375,70 3,72 Jawa Barat 242.104 4.421,48 9,89 252.496 4.297,04 9,52 276.825 4.382,65 9,61 Jawa Tengah 233.769 4.863,41 14,98 244.161 4.732,95 14,56 261.881 4.704,87 14,44 DI Yogyakarta 270.110 562,11 15,88 283.454 550,19 15,43 303.843 535,18 15,03 Jawa Timur 243.783 4.960,54 13,08 257.510 4.771,26 12,55 273.758 4.865,82 12,73 Banten 251.161 648,25 5,71 263.398 656,24 5,74 288.733 682,71 5,89 Bali 254.221 160,95 3,95 272.349 162,51 3,95 284.009 186,53 4,49 Nusa Tenggara Barat 248.758 828,33 18,02 261.318 830,84 17,97 278.514 802,45 17,25 Nusa Tenggara Timur 222.507 1.000,29 20,41 235.805 993,56 20,03 251.080 1.009,15 20,24 Kalimantan Barat 239.162 355,70 7,96 248.592 369,01 8,24 270.306 394,17 8,74 Kalimantan Tengah 277.407 141,90 6,19 294.543 136,95 5,93 307.698 145,36 6,23 Kalimantan Selatan 269.714 189,21 5,01 283.515 181,74 4,77 300.329 183,27 4,76 Kalimantan Timur 363.887 246,11 6,38 381.706 237,96 6,06 417.902 255,91 6,38 Sulawesi Utara 223.883 177,54 7,64 237.672 184,40 7,88 250.249 200,16 8,50 Sulawesi Tengah 266.718 409,60 14,94 273.624 405,42 14,67 301.000 400,09 14,32 Sulawesi Selatan 195.627 805,92 9,82 203.070 787,67 9,54 217.547 857,45 10,32 Sulawesi Tenggara 203.333 304,25 13,06 204.406 301,71 12,83 226.990 326,71 13,73 Gorontalo 212.476 187,73 17,22 221.457 192,58 17,51 233.942 200,97 18,01 Sulawesi Barat 207.072 160,55 13,01 213.403 154,01 12,30 228.944 154,20 12,23 Maluku 295.904 338,89 20,76 296.778 321,84 19,49 346.599 322,51 19,27 Maluku Utara 250.184 88,30 8,06 258.060 83,44 7,50 291.352 85,82 7,64 Papua Barat 354.626 223,24 27,04 363.929 224,27 26,67 397.003 234,23 27,14 Papua 297.502 976,37 30,66 315.025 1.017,36 31,13 339.096 1.057,98 31,53 INDONESIA 259.519 28594,63 11,66 271.625 28066,55 11,37 292.951 28.553,93 11,47 Berita Resmi Statistik No. 05/01/81/Th. XV, 2 Januari 2014 8

6. Penjelasan Teknis dan Sumber Data a. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran, Dengan pendekatan ini, dapat dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk. b. Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan-Makanan (GKBM). Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan perdesaan. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan. c. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kkalori per kapita perhari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll). d. Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non-makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan. e. Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinan tahun 2012 adalah data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) Modul Konsumsi bulan September 2012. Berita Resmi Statistik No. 05/01/81/Th. XV, 2 Januari 2014 9

BPS PROVINSI MALUKU Informasi lebih lanjut hubungi: Maritje Pattiwaellapia, SE, M.Si Kepala Bidang Statistik Sosial e-mail : maritje@bps.go.id Telepon: 0911-361319, 361320 Berita Resmi Statistik No. 05/01/81/Th. XV, 2 Januari 2014 10