VII. TEKNIK PENCETAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
Manipulasi Bahan Cetak Alginat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

3. Bahan cetak elastik. -Reversible hidrokolloid (agaragar).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berdasarkan pada cara bahan tersebut mengeras. Istilah ireversibel menunjukkan bahwa

VI. PREPARASI GIGI PEGANGAN (ABUTMENT)

BAB 1 PENDAHULUAN. rumput laut tertentu yang bernama Brown Algae bisa menghasilkan suatu ekstrak lendir,

2.2 Indikasi dan Kontra Indikasi Mahkota Jaket a. Indikasi Mahkota jaket dapat dipakai untuk memugar gigi gigi anterior yang :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. cetakan negatif dari jaringan rongga mulut. Hasil cetakan digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. cetak non elastik setelah mengeras akan bersifat kaku dan cenderung patah jika diberi

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL I : SETTING TIME BAHAN CETAK ALGINAT BERDASARKAN VARIASI SUHU AIR (REVISI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mulai menggunakan secara intensif bahan cetakan tersebut (Nallamuthu et al.,

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL I

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL I : Recovery From Deformation Material Cetak Alginat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1. Jelaskan cara pembuatan activator secara direct dan indirect. Melakukan pencetakan pada rahang atas dan rahang bawah.

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL I

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Masalah Perubahan dimensi pada cetakan gigi dan mulut biasanya

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL 1

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jaringan lunak dalam rongga mulut secara detail. Menurut Craig dkk (2004)

METODE PENGUJIAN KEPADATAN BERAT ISI TANAH DI LAPANGAN DENGAN BALON KARET

MATERIAL KEDOKTERAN GIGI YANG MEMPUNYAI BAHAN DASAR POLIMER

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL I. : Recovery from Deformation Material Cetak Alginat

PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL (RING AND BALL TEST) (PA ) (AASHTO-T53-74) (ASTM-D36-69)

ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PEMBUATAN GIGI TIRUAN PENUH

MATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA

PENENTUAN WAKTU AKHIR SINERESIS PADA BEBERAPA BAHAN CETAK ALGINAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL I. : Setting Time Bahan Cetak Alginat Berdasarkan Variasi Suhu Air

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah terjadinya infeksi silang yang bisa ditularkan terhadap pasien, dokter

4.6 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Identifikasi variabel Variabel bebas : - Varnis - Bonding agent Variabel terikat :

BAHAN CETAK ELASTOMERIK. Gatot Sutrisno

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini seperti mengumpulkan hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. material. Contoh bahan cetak elastomer adalah silikon, polieter dan polisulfida.

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah eksperimental laboratorik.

BAB 1 PENDAHULUAN. jaringan lunak dan juga sebagai tempat melekatnya anasir gigitiruan. 1 Pada dasarnya,

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pencetakan karena bahan ini mempunyai keuntungan dalam aspek dimensi

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal Menyimpan dalam kedaan off merupakan salah satu cara memperlakukan alat...

BAB 5 HASIL PENELITIAN

3. Metodologi Penelitian

BAB IV KENDALA YANG DIALAMI SELAMA PROSES PERANCANGAN PANEL DINDING RINGAN BERBAHAN BOTOL PLASTIK

MENGOPERASIKAN PIPET

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memberi perlakuan terhadap sampel penelitian, dan perubahan yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Rekayasa

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL II

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL I

BAB I PENDAHULUAN. mudah dalam proses pencampuran dan manipulasi, alat yang digunakan minimal,

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH

BAB 1 PENDAHULUAN. cetak dapat melunak dengan pemanasan dan memadat dengan pendinginan karena

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Resin akrilik polimerisasi panas adalah salah satu bahan basis gigitiruan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

SNI Standar Nasional Indonesia. Semen masonry. Badan Standardisasi Nasional ICS

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris.

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan di kedokteran gigi adalah hydrocolloid irreversible atau alginat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Cara uji elastisitas aspal dengan alat daktilitas

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH TEKNIK PENCETAKAN PUTTY/WASH ONE-STEP DAN TWO-STEP TERHADAP CACAT PERMUKAAN CETAKAN DAN AKURASI DIMENSI MODEL KERJA GIGI TIRUAN CEKAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas. Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05%

PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, pertama melakukan pengambilan sampel tanah di

MODUL 7 PROSES PENGECORAN LOGAM

Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball)

III. METODOLOGI PENELITIAN. melakukan penelitian di laboratorium. Persiapan penelitian terdiri dari:

BAB 3 METODE PENELITIAN

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang memiliki kasus

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lunak dan merupakan tempat melekatnya anasir gigitiruan. 1 Berbagai macam bahan

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Alginat merupakan bahan cetak hidrokolloid yang paling banyak

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PERALATAN KERJA PEMIPAAN

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

BAB III METODE PENELITIAN

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

IV. PRINSIP BIOMEKANIK PREPARASI

METODE PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI BETON DI LAPANGAN BAB I DESKRIPSI

METODE PENGUJIAN DAKTILITAS BAHAN-BAHAN ASPAL

BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

Penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alur seperti pada gambar 5.1.

BABV Kromatografi Kolom (Column Chromatography)

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

BAB 3 RANCANGAN PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN Alur Penelitian Secara garis besar metode penelitian dapat digambarkan pada diagram alir dibawah ini : Mulai

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkan oleh proses reaksi dalam pabrik asam sulfat tersebut digunakan Heat Exchanger

Transkripsi:

VII. TEKNIK PENCETAKAN Pencetakan gigi yang telah dipersiapkan dimaksudkan untuk dapat menduplikasi dari keadaan geligi di dalam mulut pasien. Pencetakan diperlukan: sendok cetak bahan cetak bahan pengisi Hasil Pencetakan: cetakan negatif reproduksi positif (model kerja) A. PERSIAPAN PENCETAKAN Di periksa dulu keadaan geligi dan jaringan lunak sekitarnya; sehat, bebas dari radang, tepi preparasi harus rapi, dan garis Batas gusi preparasi harus tampak jelas. Pertama-tama celah gusi gigi abutmen perlu dibuka dengan: benang retraksi (retraction cord) yang direndam dalam bahan kimia. Benang secara fisik menekan gusi ke samping, sedangkan bahan kimia mengontrol jangan sampai ada cairan dalam celah gusi yang berasal dari dinding celah gusi dan urituk pengerutan gingiva. Bahan kimia terdiri dari: - Epineprin 8% - Alum (alumunium potassium sulfat) - Adrenalin Bahan kimia ini dapat menimbulkan kenaikan tekan darah pada celah gusi yang rusak dan dapat thenyebabkan reaksi alergi. B. Cara Retraksi Gusi 1. Daerah operasi dikeringkan dengan pengisap Judah dan diisolasi dengan gulungan kapas atau kasa. 2. Benang dipotong kurang lebih 5 cm dan dipilin dan dibengkokkan seperti huruf U dan ditempatkan melingkari gigi abutment. Kemudian benang ditekan ke dalam celah gusi dengan alat tumpat plastik (plastic filling instrument). 3. Penekanan dari mesio-proksimal terus ke lingual akhirnya ke distal. Kemudian ke bukal dan sampai ke mesio-proksimal kembali. Universitas Gadjah Mada 1

4. Pemotongan kelebihan benang, bila masih tersisa sedikit yang dapat ditekan di atas ujung yang lain. 5. Benang direndam bahan kimia selama 2 menit. Pengambilan benang ditunggu sekitar 5-10 menit. C. Tipe Bahan Cetak Beberapa bahan cetak yang digunakan untuk pembuatan GTC antara lain : 1. Irreversible hydrocoloid 2. Reversible hydrocoloid 3. Polysulfide Rubber Base 4. Silicone Rubber Base 5. Polyether Rubber Base 1. Irreversible hydrocolloid (Alginate) Komposisi bahan ini terdiri dari Sodium alginat, Calcium Sulphate, Trisodium phosphat dan bahan pengisi tariah diatomae. Sifat-sifat algihat antara lain : - Waktu mengeras : 2,5 5 menit - Deformasi permanen kurang 3% - Fleksibilitas tergantung dari ratio air/bubuk - Compresive strength : 3500 gr/cm2 - Tear strength : 358 716 gr/cm2 - Perubahan dimensi, kurang akurat disbanding agar, polisulfide - Reproduksi detail cukup baik 2. Reversible hydrocoloid - Bentuk padat (gel) diubah ke bentuk cair (sol) kemudian didinginkan sehingga kembali ke bentuk pada (gel). Bahan cetak ini diperdagangkan dalam kemasan tube polietilen. Bahan ini perlu dimasukkan ke alat khusus (hydrolicoloid conditioner) yaitu tempat untuk membuat jadi cair (sol), dalam kondisi seperti ini belum dapat digunakan untuk mencetak. Untuk itu dilakukan pendinginan dulu melalui dua tahap: a). Tube bahan cair disimpan dulu pada suhu 62 C. b). Setelah dimasukkan sendok cetak, perlu diredakan dulu selama 5 menit pada suhu 36 C. Peredaan suhu sol ini disebut tempering untuk menambah viskositas bahan dalam sendok cetak. Universitas Gadjah Mada 2

Sendok cetak digunakan yang ke dalam dindingnya dapat dialirkan air untuk mendinginkan bahan cetak; bentuk sol berubah jadi gel, yang menandakan sat cetakannya dapat dilepaskan dari mulut. Hidrokoloid mengandung 55% air dan keseimbangan air ini sangat menentukan ketepatan cetakan. Air dapat hilang dari permukaan cetakan karena sinengenis atau menguap. Sebaliknya dapat menghisap air karena imbibisi. Cetakan segera diisi gips keras untuk menghindari perubahan dimensi. Alat yang dipakai untuk persiapan reversiblehydrocoloid terdiri dari 3 bagian: a) bagian perendaman untuk pencairan tube bahan cetak serta alat suntik khusus yang telah terisi dipanaskan selama 10 menit. b) bagian perendam-simpanan tube-tube dipindahkan ke bagian ini yang suhunya 150 C. c) bagian perendam-redaan. Sendok cetak yang telah terisi dengan bahan cetak hydrocoloid diredakan pada suhu 110-115 C. Suhu alat harus dicek dengan termometer karena variasi suhu dapat mempengaruhi viskositas dan cara pencetakan. Cara Pencetakan : a) Sendok cetak : yang sesuai untuk pasien. b) Sendok cetak : dibuat stop (penahan) 3 tempat, untuk mencegah penekanan yang terlalu dalam, dan stop/penahan harus berkontak dengan gigi yang tidak dipreparasi. c) Penempatan sendok cetak yang telah diisi hidro koloid memerlukan waktu 10 menit; konsistensi bahan cetak dipengaruhi waktu dan suhu. d) Benang retraksi dan gulungan kapas dikeluarkan. e) Segera alat suntik yang telah terisi bahan cetak disuntikkan ke dalam celah gusi dimulai dari interproksimal; hindari terjadinya gelembung udara. f) Sendok cetak yang berisi bahan cetak dikeluarkan dari tempat peredaan, lalu dicetakkan ke dalam mulut. g) Sendok cetak dihubungkan dengan pipa plastik yang mengalirkan air untuk pendinginan. h) Sendok cetak dipegang stabil, mungkin sampai tercapai bentuk gel. Universitas Gadjah Mada 3

i) Kalau bentuk gel telah tercapai, sendok cetak dikeluarkan dengan cepat. j) Geligi rahang antagonis dicetak dengan alginat. Cetakan Rubber Base: a. Sendok individual jarak dinding sendok dan gigi yang dicetak harus 2-3 mm dan dibuat terlebih dulu. b. Dibuat dari akrilik khusus untuk sendok cetak, dengan ketebalan 3 mm. Persiapan Sendok Cetak: a) Malam merah 2 lapis dilunakkan di atas api spiritus dan ditekan merata pada gigi model kerja. b) Malamnya dibuat kurang lebih 3 lubang pada 3 tempat : yaitu 2 di belakang dan 1 di depan berfungsi sebagai penahan. c) Lubang diletakkan pada gigi yang tidak dipreparasi. d) Tepi malam sampai melebihi leher gigi yang dicetak. e) Adonan akrilik dibuat; setelah merata diambil dengan tangan dan dibentuk berupa batang yang sama panjang dengan deretan gigi geligi; pada lubang malam akrilik ditekan supaya adonan menyentuh gigi model kerja. f) Bila akrilik sudah keras, sendok cetak akrilik diangkat dari model kerja dan malamnya dilepas. g) Malam berfungsi untuk membuat jarak 2-3 mm. h) Sendok cetak dirapikan dengan batu pemotongan; dicek di mulut pasien. i) Bagian sendok cetak diberi lem khusus biasanya sudah ada dari pabriknya, gunanya agar supaya bahan cetak rubber base stabil dalam sendok cetak. 3. Polysulfide Rubber Base Suatu elastomer yang disebut merkaptan atau tiokol. Terdiri dari dua tube : dasar (base) dan pemercepat reaksi (accelerator) Bahan dasarnya mengandung polimer polisulfida yang dicampur bahan pengisi (inert filler). Kedua bahan 1 dan 2 dicarhpur dan diaduk di kertas khusus dengan spatula. Bila konsistensinya sudah kenyal; tanda polimerisasi sudah selesai; saatnya melakukan pelepasan dari mulut pasien. Proses polimerisasi bersifat eksotermik dan dipengaruhi kelembaban. Polysulfide rubber base mempunyai kestabilan tinggi (dimensinya). Sebaiknya dicor dalam 1 jam setelah dilepaskan. Universitas Gadjah Mada 4

Sebaiknya undercut ditutup dengan malam lunak; supaya tidak terkunci waktu cetakan dikeluarkan Cara Pencetakan : a) Cek sendok dalam mulut; kedudukan sudah baik; penahan/stop sudah ditempat yang betul. b) Diisolasi; benang retraksi dicetakkan dalam celah gusi abutment. c) Bahan cetak dikeluarkan dari tube masing-masing sepanjang 4 cm pada kertas khusus kemudian diaduk dan dimasukkan ke dalam alat suntik dengan kertas corong. d) Pada kertas lain disiapkan bahan dasar untuk sendok cetak dan diaduk. e) Bahan cetak dalam alat suntik disuntikkan ke celah gusi, mulai dari proksimal mengelilingi seluruh gigi yang dipreparasi sampai menutup semua permukaan gigi yang dipreparasi. f) Sendok cetak yang telah diisi bahan cetak dicetakkan dalam mulut dengan tekanan ringan dan ditunggu 8-10 menit. g) Sisa bahan cetak diambil dan ditaruh di kertas/kaca sebagai kontrol apakah sudah kenyal atau belum. h) Kekenyalan menandakan sudah saatnya untuk mengeluarkan sendok cetak dari mulut pasien. i) Sendok cetak dikeluarkan dengan gerakan cepat; dicuci dengan air dan dikeringkan. j) Cetakan gigi antagonis dengan alginat. 4. Silicon Rabbet Base a. Bahan dasar silicone b. Cairan polimer silicone dicampur dengan bahan pengisi. c. Reaktornya terdiri dari etilsilikat dan oktoat timah (tinoctoate) berupa cairan viskus. d. Kestabilannya kalah dengan polysulfide; sehingga segera dicor / diisi setelah dikeluarkan dari mulut. e. Ketahanan simpan terbatas. f. Dapat dipengaruhi air; hindarkan dari air. g. Cara pembersihan hasil cetak cukup dihembus udara. h. Sifat cair hampir sama dengan polysulfide. i. Dalam kemasan disertai silicone putty, yang dalam pencetakan dilapisi dengan adonan silicone tipis-tipis. j. Cetakan putty yang dicetakkan lebih dulu, sebagai gantinya sendok cetak individual. Cara Pencetakan: Universitas Gadjah Mada 5

a) Dipilih sendok cetak yang cocok. b) Permukaan sendok cetak sebelah dalam diolesi dengan bahan ahesif khusus. c) 2 takar mangkok plastik penuh (tersedia dalam kemasan) bahan putty disiapkan 1 takar mangkok diperlukan 6 tetes pemercepat (accelerator) d) Diaduk pada kertas khusus dengan spatula. e) Adonan diambil diremat-remat dengan tangan selama 30 detik. f) Dibuat gulungan batang dan diletakkan pada sendok cetak dan ditekan-tekan. g) Di atas permukaan bahan cetakan tadi ditaruh selembar polietilen tipis, lalu dicetakkan selama 2 menit lalu cetakan dikeluarkan dan lembaran polietilen dilepas. h) Benang retraksi dan isolasi dipasang di daerah yang akan dicetak. i) Pasta silicone base 10 mm dibubuhi pemercepat 1 tetes setiap 2,5 cm diaduk di atas kertas khusus selama 30 detik. j) Sepertiga bahan cetak yang telah diaduk dimasukkan ke dalam cetakan putty. k) Benang retraksi dan isolasi diambil, suntikkan pada gigi yang dipreparasi pada cetakan gigi tertutup. l) Bahan cetak dalam sendok dicetakkan di atas bahan cetak suntik, ditunggu 6 menit satnpai terjadi polimerisasi. m) Sendok cetak dikeluarkan dengan gerakan cepat. n) Dibersihkan dengan air tapi jangan terlalu lama karena dapat mempengaruhi dimensi bahan cetak; kemudian dicor dengan gips keras. 5. Polyether Rubber Base. Sedikit lebih unggul dalam ketepatan dari pada bahan cetak lainnya; kestabilan dimensi tinggi. Sangat mudah menyerap air. Cara Pencetakan: a). Cukup cepat mengeras; maka perlu kerja cepat. b). Sendok cetak dari akrilik permukaan dalam diolesi adhesif khusus. c). Pada kertas khusus dikeluarkan masing-masing bahan dasar dan pemercepat sepanjang 9,5 cm d). Diaduk selama 1 menit. e). Adonan dimasukkan dalam alat suntik dengan spatula dan tidak dengan corong kertas karena cepat mengeras. f). Isolasi dan benang retraksi dilepas, segera disuntikkan pada gigi atbumen, dan diikuti pencetakan bahan dasar dalam sendok cetak di atasnya. g). Setelah 4 menit sendok cetak dikeluarkan dengan gerakan cepat. Universitas Gadjah Mada 6

h). Cetakan segera dikeringkan, sebab poliether mempunyai kecenderungan menyerap air. i). Gigi antagonis dicetak dengan alginat. Setelah gigi dicetak dan diafdruk, model kerja dipasang pada artikulator, yaitu alat yang dapat menirukan pergerakan rahang di luar mulut dan sebaiknya menggunakan artikulator perseorangan (artikulator dentatus ARL) Model Malam Memodel malam ada dua cara: - tak langsung, yaitu pada model keija - langsung, yaitu di dalam mulut (hanya untuk tempatan twang yang sederhana) Universitas Gadjah Mada 7