Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

TANGGAPAN TERHADAP GLOBAL CORRUPTION BAROMETER. Jakarta, 9 Juli 2013

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2013 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2013, No BAB I

GAMBARAN UMUM WILAYAH

INPRES NO. 10 TAHUN 2016 AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2016 DAN TAHUN 2017

9. Para Bupati/Walikota.

Jakarta, 2 Februari 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

KEPUTUSAN NOMOR : 70 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENETAPAN ZONA INTEGRITAS KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2013 T E N T A N G AKSI DAERAH PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI ( AD-PPK )

WALIKOTA JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 19 TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR

KATA PENGANTAR. Penyusun,

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA,

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG AKSI DAERAH PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI (AD-PPK) KOTA JAMBI TAHUN 2014

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing,

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

2014, No639 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme


SATUAN PEMERIKSAAN INTERN PADA BADAN LAYANAN UMUM. Muhadi Prabowo Widyaiswara Madya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2014 T E N T A N G

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 7 TAHUN 2015 AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN Jakarta, 27 Mei 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Penyusunan instrument evaluasi organisasi. Pengumpulan data. evaluasi organisasi. Pengolahan dan analisis data evaluasi organisasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

Pengarus-utamaan Open Government dalam Pembangunan Nasional

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

2016, No Kemaritiman tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman; Mengingat :

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Kementerian PPNBappenas

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2017, No Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2

BERITA NEGARA. No.787, 2011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan.

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

KEMENDAGRI. Gratifikasi. Unit Pengendalian.

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan

Paparan Draft Rencana Aksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. INPRES. Korupsi. Monitoring. Percepatan.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

BERITA NEGARA. No.450, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Program Aksi. Reformasi Birokrasi. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG GERAKAN NASIONAL ANTI KEJAHATAN SEKSUAL TERHADAP ANAK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

CAKUPAN PEKERJAAN KOORDINATOR SEKTOR DAN STAF ADMINISTRASI PADA SEKRETARIAT PELAKSANAAN PERATURAN PRESIDEN (PERPRES) NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI (STRANAS PPK) JANGKA PANJANG TAHUN 2012-2025 DAN JANGKA MENENGAH TAHUN 2012-2014 Jangka Waktu Program : 2 (dua) tahun Posisi : 1. Koordinator Sektor (Konsultan Waktu Tertentu) : 3 posisi 2. Staf Administrasi/Keuangan : 1 posisi Daerah Penugasan : Nasional Lama Waktu Pekerjaan : 1 (satu) tahun Mulai dan Berakhirnya : 1 Maret 31 Desember 2013 (dapat diperpanjang) Penugasan Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana CV dan surat lamaran serta posisi yang diinginkan ditujukan ke recruitment@kemitraan.or.id atau melalui link http://www.kemitraan.or.id/main/apply_career_detail/21/44 paling lambat tanggal 22 Februari 2013 I. Latar Belakang Pasca Ratifikasi The United Nations Convention Against Corruption (UNCAC) 2003, melalui UU No. 7 Tahun 2006 tentang Pengesahan UNCAC 2003, Pemerintah Indonesia terus melakukan langkah-langkah penajaman untuk memastikan keberhasilan pemberantasan korupsi. Diantara langkah-langkah tersebut adalah merumuskan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK), dengan mengacu pada strategi-strategi yang telah ditetapkan sejalan dengan ketentuan UNCAC, meliputi 6 strategi yaitu Pencegahan; Penegakan Hukum; Harmonisasi Peraturan Perundang-Undangan; Kerjasama Internasional dan Penyelamatan Aset; Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi; dan Mekanisme Pelaporan. Untuk mendorong efektifitas pelaksanaan Stranas PPK, maka diterbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 55 Tahun 2012 tentang Stranas PPK Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014. Berdasarkan Perpres No. 55 Tahun 2012, penyusunan Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi dilakukan setiap tahun oleh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Selain itu, diperlukan pula pemantauan, evaluasi terhadap aksi dan pencapaian Stranas PPK tersebut, untuk kemudian menjadi bahan laporan kepada Presiden, termasuk untuk disampaikan dalam forum Konferensi Negara-Negara Peserta (Conference of the States Parties) Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Anti Korupsi, 2003. Sejak Stranas PPK ditetapkan, beberapa kegiatan dalam rangka penjabaran lebih lanjut Stranas PPK telah dilakukan, antara lain sebagai berikut:

1. Koordinasi yang intensif dengan para pihak dari berbagai elemen pemerintah, yang mencakup Sekretariat Wakil Presiden RI, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Hukum dan HAM, UKP4, Komisi Pemberantasan Korupsi, Kejaksaan Agung, Kepolisian RI, dan Badan Pusat Statistik; 2. Koordinasi dengan elemen pemerintah, masyarakat, pakar dari berbagai disiplin ilmu, dan lembaga mitra pembangunan, khususnya untuk memperoleh masukan terkait dengan: (i) penyusunan Aksi Nasional dan Aksi Daerah PPK sebagai penjabaran atas Stranas PPK; (ii) sinergi berbagai inisiatif strategis yang pada dasarnya memiliki tujuan yang sama demi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bebas dari korupsi melalui pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB) dan Open Government Indonesia (OGI); dan (iii) sinergi pelaksanaan Instruksi Presiden tentang Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi yang dilaksanakan setiap tahunnya. 3. Sosialisasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri untuk memperkuat kerjasama dalam pelaksanaan Perpres No. 55 Tahun 2012, khususnya dalam penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi; 4. Sosialisasi kepada seluruh Kepala Bappeda dan Inspektur Provinsi bekerja sama dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri dalam rangka mempercepat penyusunan dan pelaksanaan aksi daerah PPK; 5. Sosialisasi kepada seluruh jajaran Kementerian/ Lembaga (K/L) yang turut melibatkan berbagai unit kerja di K/L tersebut yang memiliki fungsi dan peran penting dalam proses perencanaan dan penganggaran, khususnya Sekretariat Jenderal dan Inspektorat. Tindak lanjut dari pertemuan ini adalah penyusunan draft aksi PPK Tahun 2013 oleh K/L. 6. Koordinasi yang intensif dengan Badan Pusat Statistik, terutama dalam penyusunan survey baseline perilaku anti korupsi, yang merupakan salah satu ukuran keberhasilan dalam strategi pendidikan dan budaya anti korupsi pada Stranas PPK; 7. Di tingkat daerah, telah dilakukan sosialisasi dan fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan Aksi Daerah PPK di beberapa daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Sebelum diterbitkannya Perpres No. 55 Tahun 2012, beberapa provinsi dan kabupaten/kota telah menyusun Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi (RAD PK) yang fokus kepada pencegahan korupsi dan dituangkan dalam bentuk Peraturan Kepala Daerah. Dengan adanya Perpres No. 55 Tahun 2012, penyusunan RAD PK akan disesuaikan dengan 6 strategi yang ada dalam Stranas PPK yang disesuaikan dengan kewenangan Pemerintah Daerah. 8. Saat ini sedang disiapkan penyusunan Tata Cara Koordinasi, Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan melalui pertemuan-pertemuan dengan instansi terkait baik pemerintah maupun organisasi masyarakat sipil. Berbagai kegiatan masih akan terus dilakukan, karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk mewujudkan visi dan misi Stranas PPK. Untuk memastikan pelaksanaan dari Stranas PPK, diperlukan sekretariat yang sifatnya

memberi dukungan atau fasilitasi kepada stakeholder dalam pelaksanaan Stranas PPK, dengan struktur sebagai berikut: Struktur Sekretariat Stranas PPK Sekretariat Stranas PPK akan terdiri dari Tim Pengarah, Tim Pelaksana dan Kelompok Kerja. Tim Pengarah akan terdiri dari beberapa Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga terkait. Koordinator Tim Pelaksana adalah Direktur Analisa Perundang-undangan, Bappenas dengan didukung oleh sekretaris dan koordinator sektor. Untuk kelompok kerja, terdiri dari para pakar dan penggiat anti korupsi serta akan bekerja secara tematik dan sesuai kebutuhan. Pembentukan dan operasionalisasi sekretariat akan didukung bersama APBN dan mitra pembangunan seperti Kemitraan. Dari struktur tersebut, fungsi yang sangat dibutuhkan untuk ditempati para profesional dan pakar yang berpengalaman di bidangnya masing-masing adalah 1) pengelolaan inisiatif strategis, 2) komunikasi, informasi dan edukasi, serta 3) pemantauan, evaluasi dan pelaporan. II. Goal Sekretariat Mendukung implementasi Perpres No. 55 Tahun 2012 tentang Stranas PPK Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014

III. Objectives Sekretariat 1) Mendukung proses internalisasi Stranas PPK ke Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Stakeholders terkait 2) Mendukung penyusunan aksi PPK (nasional dan daerah) 3) Mendukung penajaman sasaran aksi (nasional dan daerah) 4) Mendukung Koordinasi, Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan aksi PPK maupun pencapaian Stranas PPK 5) Mendukung sinkronisasi berbagai kebijakan percepatan dan pemberantasan korupsi serta kebijakan terkait 6) Memastikan pencapaian indikator keberhasilan dari masing-masing Strategi dalam Stranas PPK 7) Mendukung terbentuknya pusat informasi terkait perkembangan dan implementasi Stranas PPK (kegiatan, best practice, hambatan, tantangan, pencapaian) IV. Output Sekretariat 1) Strategi internalisasi Stranas PPK kepada stakeholder 2) Pemetaan aksi strategis Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk menjadi masukan bagi Bappenas dalam penyusunan aksi PPK setiap tahun 3) Masukan bagi Bappenas dalam pencapaian indikator keberhasilan utama dan indikator keberhasilan masing-masing strategi Stranas PPK 4) Sinkronisasi berbagai kebijakan percepatan dan pemberantasan korupsi serta kebijakan terkait 5) Analisa hasil pemantauan dan evaluasi Stranas PPK 6) Dokumentasi kegiatan, best practice, hambatan, tantangan, pencapaian Stranas PPK V. Tugas dan Kualifikasi Koordinator Sektor 1. Koordinator Sektor Pengelolaan Inisiatif Strategis (1 posisi), bertugas: a) melakukan sinkronisasi terhadap berbagai kebijakan yang terkait dengan Stranas PPK, terutama keterkaitan dengan Reformasi Birokrasi, dan Open Governance Indonesia; b) menyusun langkah-langkah konkrit untuk mendorong K/L dan Pemerintah Daerah melaksanakan aksi PPK; c) melakukan pemetaan aksi PPK (setiap tahun) sebagai penjabaran Stranas PPK; d) mengumpulkan informasi tentang prakarsa-prakarsa dari berbagai stakeholders (K/L, Pemda, akademisi, OMS, media dan mitra pembangunan) yang memiliki tautan strategis dengan pencapaian agenda Stranas PPK. - Pendidikan S1 (diutamakan S2) pada bidang-bidang ilmu sosial;

- Memiliki pengalaman kerja minimal 5 tahun, terutama yang terkait dengan kebijakan pemerintah di bidang tata kelola pemerintahan dan pemberantasan korupsi; - Mempunyai pengetahuan mengenai peraturan perundang-undangan terkait pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi; - Memahami sistem dan prosedur birokrasi pemerintah dan negara/lembaga mitra pembangunan; - Memiliki pengalaman bekerjasama dengan Kementerian/Lembaga, CSO, akademisi, swasta serta mitra pembangunan internasional; - Memiliki keahlian dan pengalaman dalam penyusunan logical frame work; - Mampu bekerja secara individu maupun dalam tim; - Mampu bekerja dalam tekanan dan jadwal yang ketat; - Memiliki kemampuan komunikasi yang baik. 2. Koordinator Sektor Komunikasi, Informasi dan Edukasi (1 posisi), bertugas: a) menyiapkan bahan dan strategi untuk menginternalisasi Stranas PPK kepada K/L dan Pemda serta stakeholder terkait; b) mendukung proses fasilitasi penyusunan aksi di K/L dan Pemerintah Daerah; c) menyelenggarakan hubungan dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah dan Stakeholder terkait; d) menyusun strategi pelibatan peran serta masyarakat. - Pendidikan S1 (diutamakan S2) pada bidang-bidang ilmu teknik maupun sosial; - Memiliki pengalaman kerja minimal 5 tahun, terutama yang terkait dengan komunikasi, informasi dan edukasi; - Mempunyai latar belakang mengenai information and communication technology akan lebih diutamakan; - Memiliki pengalaman bekerjasama dengan Kementerian/Lembaga, CSO, akademisi, swasta serta mitra pembangunan internasional; - Memiliki keahlian dan pengalaman dalam penyusunan logical frame work; - Memiliki keahlian dalam berkomunikasi dan negosiasi serta presentasi; - Mampu bekerja secara individu maupun dalam Tim; - Mampu bekerja dalam tekanan dan jadwal yang ketat. 3. Koordinator Sektor Pemantauan dan Evaluasi (1 posisi), bertugas: a) Mendukung pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan aksi PPK dan Stranas PPK di K/L dan Pemerintah Daerah termasuk analisis beserta rekomendasinya; b) penyiapan bahan hasil pemantauan, evaluasi dan pelaporan aksi PPK (output) dan pencapaian Stranas PPK (outcome). - Pendidikan S1 (diutamakan S2) pada bidang bidang ilmu teknik maupun sosial;

- Memiliki pengalaman kerja minimal 5 tahun dengan pengalaman kerja menangani persiapan dan pengembangan program pembangunan khususnya bidang monitoring dan evaluasi; - Mempunyai pengetahuan mengenai peraturan perundang-undangan dan prosedur khususnya di bidang monitoring dan evaluasi; - Memiliki keahlian dan pengalaman dalam merancang dan mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi, penyusunan logical frame work; - Memiliki pengalaman bekerjasama dengan Kementerian/Lembaga, CSO, akademisi, swasta serta mitra pembangunan internasional; - Mampu bekerja secara individu maupun dalam tim; - Mampu bekerja dalam tekanan dan jadwal yang ketat; - Memiliki kemampuan komunikasi yang baik. 4. Staf Administrasi dan Keuangan (1 posisi), bertugas: a) Mengelola administrasi dan implementasi operasional dari Sekretariat b) Membantu rencana perjalanan dan pertemuan dari para Koordinator Sektor c) Mengelola logistik dan pengadaan dari Sekretariat d) Mengelola transaksi keuangan dan pertanggungjawabannya Minimum D-3 pada bidang-bidang manajemen, akuntansi dan keuangan; Memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun dalam mengelola administrasi dan keuangan (berpengalaman pada lembaga donor/cso internasional lebih diutamakan); Memiliki kemampuan komunikasi lisan dan tulisan yang baik; Mampu bekerja secara individu maupun dalam tim; Mampu bekerja dalam tekanan dan jadwal yang ketat.