III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Provinsi Lampung yang terdiri dari 14 kabupaten/kota

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

III. METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

BAB III METODE PENELITIAN. September). Data yang dikumpulkan berupa data jasa pelayanan pelabuhan, yaitu

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. survei SOUT (Struktur Ongkos Usaha Tani) kedelai yang diselenggarakan oleh

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

METODE PENELITIAN. Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian ini

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, karena dalam

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

III. METODE PENELITIAN. Semangka merah tanpa biji adalah salah satu buah tropik yang diproduksi dan

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari Kabupaten Bantul, Kabupaten

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli. sarana pendukung, dan jumlah obyek wisata.

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

Gatak Gatak Gatak Kartasura Kartasura Baki

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

IV. POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA MISKIN DI PULAU JAWA

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat tahun 2007 sampai dengan 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, dengan adanya beberapa kriteria dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Dalam upaya pengumpulan

III. METODE PENELITIAN A.

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait.

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pariwisata menggunakan data time series dari tahun 2001 sampai dengan perpustakaan IPB, media massa, dan internet.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Analisis Regresi Linier ( Lanjutan )

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan publikasi Bursa Efek Indonesia berupa data laporan keuangan tahunan perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

REGRESI LINIER BERGANDA

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. menjadi dua macam, yaitu: pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODE PENELITIAN Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia

Transkripsi:

41 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Provinsi Lampung yang terdiri dari 14 kabupaten/kota meliputi rumah tangga miskin yang dijadikan sampel Susenas di Provinsi Lampung Tahun 2011 2013. 3.2. Sumber Data Untuk keperluan studi ini, data yang digunakan adalah data sekunder yang dipeoleh dari Susenas. Penulis menggunakan data Susenas Tahun 2011-2013. Sampel Susenas yaitu rumah tangga miskin yang mengonsumsi rokok pada Tahun 2011 sebanyak 457 rumah tangga, Tahun 2012 sebanyak 132 rumah tangga, dan Tahun 2013 sebanyak 242 rumah tangga. Data yang digunakan bersifat cross section karena didalam penelitian ini penulis akan menganalisis variabel yang memengaruhi rumah tangga miskin tersebut mengonsumsi rokok setiap tahunnya. Bagaimana karakteristik ekonomi yang dihasilkan pertahun dari perhitungan model regresinya. Data Susenas dipilih karena dapat memperlihatkan informasi mengenai karakteristik sosial ekonomi dan sosial demografi rumah tangga. Data Susenas Triwulanan terdiri dari data pokok (kor) dan data modul konsumsi. Data kor memuat data-data pokok yang meliputi data individu dan rumah tangga. Data

42 individu memuat keterangan pokok yang meliputi karakteristik setiap anggota rumah tangga seperti umur, jenis kelamin, hubungan dengan kepala rumah tangga, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, fertilitas dan keluarga berencana, sedangkan keterangan rumah tangga memuat keterangan pokok tentang keadaan karakteristik rumah tangga diantaranya perumahan dan keadaan sosial ekonomi rumah tangga. Data modul konsumsi memuat keterangan rinci tentang pengeluaran rumah tangga untuk setiap jenis komoditi yang dikonsumsi, baik makanan maupun non makanan. Jenis-jenis data yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi data pengeluaran dan konsumsi rumah tangga untuk berbagai jenis komoditi makanan dan non makanan, serta data karakteristik rumah tangga yang diduga ikut memengaruhi pengeluaran rokok rumah tangga. Data pengeluaran konsumsi makanan dalam Susenas dikelompokkan dalam 14 kelompok besar yaitu padipadian, umbi-umbian, ikan/udang/cumi/kerang, daging, telur dan susu, sayursayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, bahan minuman, bumbu-bumbuan, konsumsi lainnya, makanan dan minuman jadi, serta tembakau dan sirih. Sedangkan data konsumsi non makanan dikelompokkan menjadi lima kelompok besar, yaitu perumahan dan fasilitas rumah tangga; aneka barang dan jasa; pakaian, alas kaki dan penutup kepala; barang tahan lama; serta pajak, pungutan dan asuransi. 3.3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode ekonometrika dengan data cross section untuk mengestimasi model Regresi Linier Berganda. Software yang digunakan

43 adalah SPSS versi 16 dengan teknik kuadrat linier biasa (OLS). Analisis statistik yang digunakan dalam SPSS menggunakan regresi linier metode backward, metode ini dipilih karena mampu memilih model terbaik. Metode ini mengeliminasi variabel yang tidak signifikan. 3.4. Spesifikasi Model Untuk mengetahui besarnya konsumsi rokok pada rumah tangga miskin, maka penelitian ini menggunakan model Regresi Linier Berganda. Estimasi dilakukan dengan teknik kuadrat linier biasa (OLS). Variabel menggunakan logaritma natural dikarenakan data awal tidak memenuhi asumsi kenormalan, oleh karena itu beberapa tahap digunakan agar asumsi kenormalan terpenuhi salah satunya menggunakan teknik logaritma natural. Model yang dianalisis adalah: C i = e β0 Yd i β1 e EDUCiβ2 HEALTH i β3 CGRT i β4 ε i Kemudian ditransformasi menjadi: Ln_C i = β 0 + β 1 ln_yd i + β 2 EDUC i + β 3 ln_health i + β 4 ln_cgrt i + ε i dimana : C i β 0 β 1, β 2, β 3, β 4 Yd EDUC HEALTH CGRT = Konsumsi rokok rumah tangga miskin sebulan (rupiah) = intercept = Koefisien parameter regresi = Pendapatan rumah tangga miskin (rupiah) = Tingkat pendidikan kepala rumah tangga (tahun) = Biaya kesehatan (rupiah) = Harga rokok (rupiah)

44 ε = Residual (error term) i = Tahun 2011, 2012, 2013. Dengan mengacu Regresi Linier Berganda estimasi dilakukan dengan teknik kuadrat linier biasa (OLS) maka model diperluas dengan menggunakan variabel ekonomi. Variabel ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan kepala rumah tangga, biaya kesehatan, dan harga rokok yang dikonsumsi oleh rumah tangga miskin sebulan. 3.5. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini menggunakan beberapa variabel yang diambil dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS sehingga konse p dan definisi yang dipakai mengacu kepada konsep BPS. Adapun definisi operasional variabelvariabel menurut BPS sebagai berikut: 1. Konsumsi rokok adalah banyaknya batang rokok yang dikonsumsi rumah tangga dan banyaknya uang yang dikeluarkan untuk membeli rokok tersebut. 2. Pendapatan rumah tangga adalah besarnya upah/gaji yang didapat oleh seluruh anggota rumah tangga yang bekerja selama satu bulan. 3. Tingkat pendidikan di hitung dari jumlah tahun belajar penduduk yang telah diselesaikan dalam pendidikan formal (tidak termasuk tahun yang mengulang). 4. Biaya kesehatan adalah besarnya biaya yang dikeluarkan rumah tangga untuk berobat jalan, berobat sendiri dan rawat inap. 5. Harga rokok adalah harga pada saat pembelian rokok per batang yang dikonsumsi oleh rumah tangga miskin.

45 6. Anggota rumah tangga adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga (kepala rumah tangga, suami/istri, anak, menantu, cucu, orangtua/mertua, famili lain, pembantu rumah tangga atau anggota rumah tangga lainnya). 7. Rumah tangga adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Yang dimaksud dengan makan dari satu dapur adalah mengurus kebutuhan sehari-hari bersama menjadi satu. 8. Kepala rumah tangga adalah salah seorang dari anggota rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga. 9. Rumah tangga miskin adalah rumah tangga yang mempunyai pengeluaran konsumsi perkapita sebulan di bawah garis kemiskinan yaitu konsumsi makanan perkapita dibawah 2100 kkal. 3.6. Analisis Data Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang telah diolah adalah analisis deskriptif, analisis ekonometrika, dan analisis data kualitatif. Analisis ekonometri dilakukan terhadap model konsumsi rokok sesuai dengan persamaan diatas. Analisis ekonometri digunakan untuk mengestimasi dan menjelaskan respon model konsumsi rokok akibat pendapatan, tingkat pendidikan kepala rumah tangga, biaya kesehatan dan harga rokok. Analisis dilakukan pada rumah tangga yang dikategorikan miskin. Untuk menentukan kategori miskin digunakan kriteria Garis Kemiskinan makanan dan non makanan menurut BPS.

46 3.6.1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah teknik analisis yang digunakan untuk menggambarkan keadaan suatu hal secara umum dan bertujuan untuk mempermudah penafsiran dan penjelasan, diantaranya melalui analisis tabel dan grafik. Pada penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis konsumsi rokok pada rumah tangga miskin. Analisis yang disajikan diantaranya adalah persentase rumah tangga miskin yang mengonsumsi rokok, rata-rata harga per kelompok komoditi, dan proporsi pengeluaran per kelompok komoditi ( budget share) terhadap total pengeluaran rumah tangga. Analisis ini lebih menggambarkan terhadap karakteristik perilaku rumah tangga miskin di Provinsi Lampung dalam kurun waktu Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2013. 3.6.2. Regresi Linier Berganda Sebelum analisis regresi dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji kelinieran, dan asumsi dari error. Kelinieran dapat dilihat dari plot masing-masing variabel bebas dengan variabel independen (Gujarati, 1978), juga bisa dilihat dari plot antara nilai sisaan jika tidak membentuk pola tertentu maka asumsi kelinieran dapat diterima. Penggunaan metode kuadrat terkecil (OLS) harus didasarkan pada asumsi regresi linier normal klasik berikut: 1. Pendeteksian kenormalan u it ~ N (0,σ 2 ) yaitu kesalahan pengganggu/error mengikuti distribusi normal dengan rata-rata nol dan varian σ 2. Pendeteksian dilakukan dengan melihat plot normal probability, jika mengikuti garis normal maka asumsi dapat diterima

47 (Drapper and Smith, 1996: 137). Tetapi apabila plot normalnya masih meragukan maka dilakukan pengujian contohnya uji kolmogorof. Ada kecenderungan bahwa sisaan yang terjadi dalam kehidupan sebenarnya menyebar secara normal mengikuti Teorema Limit Pusat (Central Limit Theorem). Jika suatu sisaan seperti ε merupakan jumlah sisaan dari beberapa sumber, maka apapun sebaran peluang masing-masing sisaan itu, jumlah sisaan itu ε, akan menyebar semakin mendekati sebaran normal bila komponen sisaannya semakin banyak. 2. Uji Varian Sama (Homokedastisitas) E (u it 2 ) = σ 2 maksudnya variasi dari kesalahan pendugaan merupakan suatu konstanta atau dengan kata lain tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk menguji asumsi ini dapat dilakukan dahulu pendeteksian dengan melihat plot antara nilai sisa dengan nilai taksiran, jika plot membentuk pola tertentu maka asumsi tidak terpenuhi (Gujarati, 1978). Apabila plot meragukan dapat dilakukan uji homokedastisitas contohnya uji Park, Barlet atau uji homokedastisitas lain-lainnya. 3. Uji multikolinieritas Uji multikolinieritas adalah menguji bahwa tidak adanya hubungan antara variabel bebas. Cara yang paling umum untuk mengetahui adanya multikolinieritas adalah dengan melihat nilai toleransi/tolerance yang didapat dari 1 R 2 dimana r merupakan korelasi antar variabel bebas. Cara lain adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factors), jika nilai VIF lebih dari 5 menunjukkan adanya

48 multikolinieritas (Santoso, 1999). Hubungan VIF dengan tolerance sebagai berikut: VIF = 1 / (1 R 2 ) Dalam Gujarati, 1999, dengan terpenuhinya asumsi regresi linier klasik tersebut maka teknik analisis dengan menggunakan metode kuadrat terkecil biasa (OLS = Ordinary Least Square) akan diperoleh penaksir tak bias linier terbaik (BLUE = Best Linier Unbiased Estimator). Persamaan regresi linier berganda yang digunakan : Y = b 1 + b 2 X 1 + b 3 X 2 +... + b K X K-1 + e Y adalah variabel tidak bebas dalam hal ini nilai produksi. X adalah variabel bebas sebanyak i yaitu sebanyak faktor yang terbentuk dari analisis faktor. 4. Koefisien Determinasi Besaran R 2 dikenal sebagai koefisien deteminasi dan merupakan besaran yang paling lazim digunakan untuk mengukur kebaikan suai ( goodness of fit) garis regresi. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui proporsi variasi dependent yang dijelaskan oleh variabel independent secara bersama-sama (gabungan). Secara verbal, R 2 mengukur proporsi (bagian) atau persentase total variasi dalam Y yang dijelaskan oleh model regresi (Gujarati, 1999). Dua sifat R 2 adalah : 1. R 2 merupakan besaran non negatif. 2. Batasnya adalah 0 R 2 1. Dari nilai R 2 dapat diketahui berapa persen peranan peubah bebas dapat menjelaskan peubah tak bebas secara bersama-sama ( simultan). Semakin dekat

49 nilai R 2 dengan angka 1 maka semakin kuatlah model tersebut dalam menerangkan peubah tak bebasnya demikian sebaliknya. R 2 dapat dihitung dengan rumus : dimana : SST adalah jumlah kuadrat total SSR adalah jumlah kuadrat regresi Ŷ adalah nilai dugaan Y Ȳ adalah rata rata Y = = (Ȳ Ŷ ) (Y Ȳ ) 3.6.3. Pengujian Parameter Pengujian penduga parameter bertujuan untuk mengetahui tingkat keberartian penduga parameter yang digunakan melalui pengujian hipotesis. Apabila hipotesisnya ditolak, maka penduga parameter tersebut significant atau berarti. 1. Uji F Uji ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan model. Pengujian hipotesis : H 0 : β 1 =... = β i = 0 (fungsi regresinya tidak layak dipakai). H 1 : ada paling sedikit satu nilai β i 0, dimana i = 0, 1, 2,..., n Statistik Uji : F hit = /( ) /( )

50 dimana : k adalah banyaknya peubah n adalah banyaknya observasi SSR adalah jumlah kuadrat regresi SSE adalah jumlah kuadrat kesalahan Keputusan : F hit < F α(k-1),(n-k), maka H 0 diterima F hit > F α(k-1),(n-k), maka H 0 ditolak α adalah derajat kesalahan, α yang digunakan sebesar lima persen. 2. Uji t Uji ini dilakukan untuk mengetahui kebeartian masing-masing penduga parameter. Pengujian hipotesis : 1. H 0 : β 1 = 0, (tidak ada pengaruh dari pendapatan rumah tangga miskin terhadap konsumsi rokok di rumah tangga miskin) H 1 : β 1 0, ( ada pengaruh dari pendapatan rumah tangga miskin terhadap konsumsi rokok di rumah tangga miskin) 2. H 0 : β 2 = 0, (tidak ada pengaruh dari tingkat pendidikan kepala rumah tangga miskin terhadap konsumsi rokok di rumah tangga miskin) H 1 : β 2 0, (ada pengaruh dari tingkat pendidikan kepala rumah tangga miskin terhadap konsumsi rokok di rumah tangga miskin) 3. H 0 : β 3 = 0, (tidak ada pengaruh dari biaya kesehatan rumah tangga miskin terhadap konsumsi rokok di rumah tangga miskin)

51 H 1 : β 3 0, (ada pengaruh dari biaya kesehatan rumah tangga miskin terhadap konsumsi rokok di rumah tangga miskin) 4. H 0 : β 4 = 0, (tidak ada pengaruh dari harga rokok yang dikonsumsi oleh rumah tangga miskin) H 1 : β 4 0, ( ada pengaruh dari harga rokok yang dikonsumsi oleh rumah tangga miskin) Statistik Uji : t-hit = ( ) dimana : bi adalah koefisien regresi ke i Se (bi) adalah standar error dari koefisien regresi ke-i Keputusan : t-hit < t α/2,(n-k), maka H 0 diterima t-hit > t α/2,(n-k), maka H 0 ditolak