Oleh : Syaikh Muhammad Musa Nasr

dokumen-dokumen yang mirip
PUSAT DOWNLOAD E-BOOK ISLAM

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Oleh : Syaikh Salim bin Ied al-hilali

Konsisten dalam kebaikan

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

PENGERTIAN TENTANG PUASA

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

HUKUM RINGKAS PUASA RAMADHAN HUKUM RINGKAS PUASA RAMADHAN

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

BOLEHKAH MENGERASKAN BACAAN SHALAT SIRRIYAH ATAU SEBALIKNYA DAN BIMBINGAN MENGGUNAKAN PENGERAS SUARA DI MASJID

Keutamaan Bulan Ramadhan

MEMBATALKAN PUASA. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum Firman Allah SWT :

1. Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur an

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

Keutamaan Membaca. Publication: 1434 H_2013 M KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT. Oleh: Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

- Shalat pada malam Lailatul Qadar menghilangkan dosa-dosa yang lalu

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

PUASA DI BULAN RAJAB

( ٢ W ) א Serial Bimbingan & Penyuluhan [No:2] Sambutlah bulan yang mulia ini dengan taubat nashuha kepada Allah ta'ala, bergegaslah menuju keta'atan,

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

Nawaqidhul Islam: Matan dan Terjemah Pustakasyabab.blogspot.com

Maktabah Abu Salma al-atsari

Ditulis oleh {ga=budi-ashari} Jum'at, 11 Oktober :48 - Terakhir Diperbaharui Jum'at, 11 Oktober :01

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Hadits-hadits Shohih Tentang

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

KEUTAMAAN MENGANDUNG

DI BULAN SUCI RAMADHAN

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

خفظه االله Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-sidawi

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

Iman Kepada KITAB-KITAB

SIFAT WUDHU NABI. 2. Kemudian berkumur-kumur (memasukkan air ke mulut lalu memutarnya di dalam dan kemudian membuangnya)

Yang berhak disembah hanya Allah SWT semata, dan ibadah digunakan atas dua hal;

TAKWA DAN KEUTAMAANNYA

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

TAFSIR AYAT PUASA. Oleh: Download ± 300 ebook Islam, Gratis!!! kunjungi.

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

ISLAM IS THE BEST CHOICE

SEMUA TENTANG I TIKAF Bersama Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin (BAGIAN 1)

MATERI UJIAN KOMPREHENSIF: KOMPETENSI KHUSUS. Meliputi ujian tentang ayat dan hadis yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Download > 300 ebook dari:

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

Tips dalam Memahami Ilmu

BILA SYA BAN TELAH TIBA

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Syirik Penyebab Kerusakan Dan Bahaya Besar. February 3

MASUK SURGA Karena MEMBUANG DURI

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

. Agama Islam ada tiga tingkatan: Islam, iman dan ihsan. Dan setiap tingkatan mempunyai rukun.

AKHLAK & ETIKA BEKERJA DALAM ISLAM

Merasakan Manisnya Keimanan

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

Tips dalam Memahami Ilmu

Perbaikan Keadaan Umat Urgensi Dan Cara Mewujudkannya

ANAK KITA MASA DEPAN DUNIA DAN AKHIRAT. Nur Rochmah K.

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Lailatul Qadar. Surah Al Qadr 97 : 1-5

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Syarah Istighfar dan Taubat

Banyak yang bertanya kepada saya, Bagaimana contoh bekerja dengan orientasi akhirat?

Bisakah Kirim Pahala BISAKAH KIRIM PAHALA

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Ebooks. ا ا ا ل ال

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

TIGA SIFAT KHAWARIJ DI ZAMAN INI HUKUM RINGKAS PUASA RAMADHAN

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

Transkripsi:

Oleh : Syaikh Muhammad Musa Nasr Sesungguhnya kita akan menyambut tamu yang mulia, yang hilang dan tidak datang kepada kita melainkan sekali saja dalam setahun. Ia (tamu yang) jarang mengunjungi kita, hingga kita sangat merindu padanya. Tamu yang membuat hati berdebar-debar karena begitu cinta padanya. Leher-leherpun melongok untuk melihatnya, (demikian juga) mata mengamat-amati untuk melihat hilalnya, dan jiwa-jiwa yang beriman beribadah kepada Rabbnya pada saat itu. Tamu yang mulia dan diberkahi ini telah diketahui dengan pasti oleh orang beriman, karena merekalah yang menunaikan haknya dan mengagungkannya dengan pengagungan yang semestinya, serta memuliakan utusannya secara jujur dan adil. Sesungguhnya Allah mengangkat derajat tamu ini dalam Al Qur an dan melalui lisan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa Sallam, kemudian Allah menjadikan kebaikan seluruhnya ada padanya, baik di awalnya, tengahnya ataupun akhirnya. Allah berfirman : ش ه ر رم ض ا ن ال ذ ي ا ن ز ل ف ي ه ا ل قر ا ن ه د ى ل لن اس و ب ي ن ات م ن ا له د ى و ا ل فر قان Bulan Ramadhan bulan yang didalamnya diturunkan Al qur an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil) (QS Al-Baqarah :185) Tidak disangsikan lagi, tentunya anda tahu -wahai saudaraku- siapakah gerangan tamu itu?! Akan diperlihatkan (dalam risalah ini insya Alloh, pent) apa saja kekhususan dan keutamaannya!! Agar anda bersiap sedia untuk menyambut dan menyingsingkan lengan anda secara sungguh-sungguh untuk memperoleh keutamaan-keutamaannya dan agar anda memperoleh apa yang Allah janjikan padanya berupa kebaikan, barakah dan rahmat. Di bulan inilah Allah menurunkan Al-Qur an, seandainya tidak ada keutamaan pada bulan Ramadhan melainkan hanya ini saja, niscaya sudah mencukupi. Betapa tidak, di dalamnya terdapat keutamaan yang Allahlah lebih tahu tentangnya, berupa ampunan terhadap dosa-dosa, diangkatnya derajat 1 dari 5

orang-orang yang beriman, dilipatgandakannya kebaikan-kebaikan, dan dimaafkannya segala kesalahan, serta Allah membebaskan hamba-hamba- Nya pada tiap malamnya dari neraka. Bulan Ramadhan adalah bulan dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu neraka, dan syaithan-syaithan dibelenggu. Pada bulan itu, turun dua malaikat, yang pertama mengatakan: Wahai orang yang mengharap kebaikan, datanglah!. Yang kedua mengatakan : Wahai orang yang mengharap kejahatan, tahanlah!. Dalam bulan itu terdapat satu malam, barangsiapa diharamkan pada malam itu maka ia telah diharamkan dengan kebaikan yang banyak. Ia adalah suatu malam yang diputuskan setiap perkara yang bijaksana. Sesunguhnya malam itu adalah Lailatul Qodar, yang satu malam di dalamnya lebih baik dari seribu bulan. Sesungguhnya, mencukupkan diri dengan petunjuk Nabi dalam setiap ketaatan adalah perkara yang sangat penting, khususnya (mencukupkan diri dengan) petunjuk Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam pada bulan Ramadhan. Karena amal shalih seseorang tidak diangkat kecuali jika apabila ia ikhlash karena Allah dan hanya mengikuti tuntunan Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam. Sesungguhnya ikhlas dan mutaaba ah (mengikuti Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam) merupakan dua syarat esensial diterimanya amal shalih. Keduanya ibarat dua sayap burung, maka alangkah jauhnya (dari realita) jika ada burung yang terbang dengan satu sayap!! Di dalam risalah ini -wahai para pembaca budiman-, kita akan mempelajari bagaimana keadaan Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam di dalam bulan Ramadhan secara singkat dan ringkas, dengan harapan agar semoga anda dapat mengetahui dengan jelas petunjuk beliau Shallallahu alaihi wa Sallam. Ketahuilah, barangsiapa yang tidak bersama Rasul di dalam mengikuti petunjuknya di dunia ini, niscaya dia tidak akan bersama beliau di akhirat kelak. Karena setiap kesuksesan ada pada ittiba (mengikuti) Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam baik secara zhahir maupun bathin, dan hal ini tidak akan diperoleh kecuali dengan ilmu yang bermanfaat, dan ilmu yang bermanfaat tidak bakal dapat dicapai melainkan dengan amal yang shalih. Maka buah ilmu yang bermanfaat adalah amal yang shalih. Wahai hamba Allah, inilah penjelasan sebagian keadaan-keadaan Rasulullah dan petunjuk beliau dalam bulan Ramadhan [Hadits-hadits yang terdapat dalam makalah ini adalah hadits-hadits shahih, sebagian besar terdapat dalam shahih Bukahri dan Muslim, atau salah satu dari keduanya], agar anda dapat meneladaninya sehingga anda memperoleh kecintaan kepadanya dan dikumpulkan bersama Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam kelak. 2 dari 5

Berikut ini kami kemukakan beberapa keadaan dan petunjuk Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam di bulan Ramadhan : - Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam tidak berpuasa hingga ru yah (melihat) hilal dengan penglihatan yang pasti, atau dari berita seorang yang adil dalam penentuan awal bulan Ramadhan, atau menyempurnakan bilangan bulan Sya ban menjadi 30 hari. - Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam merasa cukup dengan persaksian satu orang, ini merupakan hujjah diterimanya khabar ahad. Tersebut dalam hadits shahih bahwa kaum muslimin berpuasa hanya dengan ru yah yang dilakukan oleh seorang Arab Badui yang datang dari padang pasir, kemudian ia memberitahukan kepada Nabi bahwa ia telah melihat hilal, maka beliau memerintahkan Bilal agar mengumumkan untuk puasa. - Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam melarang umatnya untuk mendahului bulan Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari (sebelumnya) dengan alasan berhati-hati, kecuali apabila ia merupakan kebiasaan salah seorang diantara kalian, oleh karena itu dilarang berpuasa pada hari yang diragukan. - Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam berniat puasa pada malam hari sebelum fajar dan memerintahkan kepada umatnya (untuk berniat), dan hukum ini khusus untuk puasa wajib. Adapun puasa nafilah (sunnah) maka tidak wajib. - Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam tidak menahan dari makan dan minum serta hal-hal yang membatalkan puasa hingga ia melihat fajar shadiq dengan penglihatan yang pasti, sebagai pengimplementasian firman Allah : ك لو ا و اش ر ب و ا ح ت ى ي ت ب ي ن ل كم ا لخ ي ط الا ب ي ض م ن ا لخ ي ط الا س و د م ن ا ل فج ر Dan makan dan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam yaitu fajar (Al Baqarah : 187) Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam menerangkan pada umatnya bahwa fajar ada dua yaitu shadiq dan kadzib. Selama fajar kadzib, tidak diharamkan makan, minum dan jima. Rasulullah tidak pernah memberatkan umatnya baik dalam bulan Ramadhan atau selainnya, beliau tidak pernah mensyariatkan apa yang dinamakan oleh kaum muslimin ini sebagai adzan (seruan) imsak. - Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur, serta memerintahkan umatnya untuk melaksanakan hal ini. Beliau bersabda : 3 dari 5

لا ت ز ا ل ا م ت ي ب خ ي ر م ا ع ج لو ا ا ل ف طو ر Senantiasa umatku selalu selalu dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka. - Jarak antara sahur beliau dan shalat fajar (shubuh) adalah kurang lebih seperti membaca 50 ayat. - Adapun tentang akhlak beliau, maka ceritakanlah dan tidak mengapa. Sungguh Rasulullah adalah manusia yang paling baik akhlaknya. Betapa tidak, padahal sungguh akhlak beliau adalah Al-Qur an, sebagaimana disifatkan oleh Ummul Mu minin Aisyah radhiyallahu anha. Beliau telah memerintahkan umatnya supaya berakhlak baik, terlebih lagi bagi orang yang sedang berpuasa, beliau bersabda : م ن لم ي د ع قو ل الز و ر و ع م ل ب ه ف لي س الله ح اج ة ف ى ا ن ي د ع طع ام ه و ش ر اب ه Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan melakukannya, maka Allah tidak memerlukan ia meninggalkan makanan dan minumannya. - Beliau Shallallahu alaihi wa Sallam menjaga keluarganya dan memperbaiki cara bergaulnya dengan mereka pada bulan Ramadhan melebihi bulan lainnya. - Puasa yang beliau kerjakan tidak menghalanginya mencium istri-istrinya atau menyentuh mereka. Namun beliau adalah seorang yang paling mampu mengendalikan syahwatnya. - Beliau Shallallahu alaihi wa Sallam tidak meninggalkan siwak baik pada bulan Ramadhan atau selain bulan Ramadhan, beliau senantiasa mensucikan mulutnya. - Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam berbekam dalam keadaan berpuasa, dan beliau memberi keringanan bagi orang yang bepuasa untuk berbekam, adapun hadits yang menyelisihi hal ini telah mansukh (terhapus). - Beliau Shallallahu alaihi wa Sallam berjihad di bulan Ramadhan, dan memerintahkan sahabatnya untuk berbuka agar kuat dalam menghadapi musuh. - Diantara rahmat beliau Shallallahu alaihi wa Sallam kepada umatnya, yaitu bagi musafir diberi keringanan untuk tidak berpuasa, demikian juga orang yang sakit, laki-laki dan perempuan tua (jompo), perempuan hamil dan menyusui. Bagi musafir harus mengganti puasanya (dihari lain), sedangkan orang yang sudah lanjut usia, perempuan hamil atau 4 dari 5

menyusui yang khawatir terhadap diri dan bayinya, maka ia mengganti puasanya dengan memberi makan (fakir miskin). - Beliau Shallallahu alaihi wa Sallam bersungguh-sungguh dalam ibadah dan shalat malam pada bulan Ramadhan melebihi kesungguhannya pada bulan-bulan lainnya, terutama pada 10 malam terakhir, beliau mencari Lailatul Qodar. - Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam beri tikaf pada bulan Ramadhan, khususnya 10 hari yang terakhir. Pada tahun dimana beliau wafat, Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam beri tikaf selama 20 hari. Beliau tidaklah beri tikaf melainkan dalam keadaan berpuasa. - Adapun dalam hal mengulangi (bacaan) Al-Qur an, maka tidak ada seorangpun yang memiliki kesungguhan seperti kesungguhan beliau Shallallahu alaihi wa Sallam. Jibril menemui beliau untuk mengulangi Al Qur an dalam bulan Ramadhan, dikarenakan bulan Ramadhan adalah bulan Al-Qur an. - Adapun kedermawanan beliau dalam bulan Ramadhan tidaklah dapat digambarkan. Beliau seperti angin yang berhembus (membawa kebaikan), sebagaimana keadaan orang yang tidak takut miskin. - Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam adalah mujahidin yang paling agung, puasa tidaklah menjadi penghalang baginya dari mengikuti peperanganpeperangan. Beliau Shallallahu alaihi wa Sallam telah mengikuti 6 peperangan dalam 9 tahun, semuanya di bulan Ramadhan. Demikian pula beliau melakukan amalan-amalan yang besar di bulan Ramadhan, diantaranya penghancuran Masjid Dhirar (masjid yang didirikan orangorang munafik), penghancuran berhala terbesar di Jazirah Arab, menyambut utusan-utusan, menikah dengan Hafshah Ummul Mu minin, dan membebaskan kota Mekkah (dari kekuasaan musyrikin) pada bulan Ramadhan. Ringkasan : Bulan Ramadhan adalah bulan kesungguhan, bulan jihad dan bulan pengorbanan bagi kehidupan Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam. Tidak sebagaimana yang difahami oleh mayoritas kaum muslimin pada zaman ini, yang memahami bulan Ramadhan adalah bulan istirahat, bulan bermalas-malasan, kelemahan dan pengangguran. Ya Allah berilah petunjuk kepada kami untuk mengikuti Nabi-Mu dan hidupkanlah kami di atas sunnahnya, dan wafatkan kami diatas syariatnya Shallallahu alaihi wa Sallam. (dialihbahasakan dari Majalah Al-Ashalah edisi III hal 66-69) 5 dari 5