KONTRIBUSI HASIL UJI KOMPETENSI TEORI KEJURUAN TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN PESAWAT UDARA DI SMK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilham Fahmi, 2014

KONTRIBUSI HASIL UJI KOMPETENSI TEORI KEJURUAN TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK GAMBAR

HUBUNGAN WAKTU KERJA TERHADAP HASIL KERJA PADA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN BUBUT

KONTRIBUSI HASIL UJIAN TEORI TERHADAP HASIL UJIAN PRAKTIK PADA UJI KOMPETENSI KEAHLIAN SISWA SMK

BAB III METODE PENELETIAN

KONTRIBUSI KOMPETENSI MEMBACA GAMBAR TEKNIK TERHADAP KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN BUBUT SISWA SMK

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN

KORELASI KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN COMPUTER NUMERICAL CONTROL SISWA SMK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil uji coba instrumen penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS WAKTU PEMESINAN PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK

ANALISIS HASIL KERJA PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN SISWA SMK

2015 HUBUNGAN WAKTU KERJA TERHADAP HASIL KERJA PADA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN BUBUT DI SMK TARUNA MANDIRI CIMAHI

HUBUNGAN WAKTU KERJA TERHADAP HASIL KERJA PADA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI BIDANG PEMESINAN BUBUT DI SMK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar

KONTRIBUSI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA BIDANG OTOMOTIF

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk paling banyak

HUBUNGAN WAKTU PEMOTONGAN DAN WAKTU PEMESINAN PADA UJI KOMPTENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Halaman a. Definisi Pengetahuan b. Tingkat Pengetahuan c. Pengukuran Pengetahuan d. Pengetahuan Dasar Pemesinan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, diperlukan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUBUT RATA DAN BERTINGKAT UNTUK MAHASISWA JPTM UPI YANG BERASAL DARI SMA DAN SMK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini pemaparan dari hasil penelitian hubungan kompetensi teori K3

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI LULUSAN YANG DIBUTUHKAN DI INDUSTRI DENGAN HASIL BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan nasional di bidang pendidikan, salah satunya adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI TENTANG KETERCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PADA MATERI PENGISIAN REFRIGERAN DI UNIT TATA UDARA DOMESTIK

PENGARUH PERAN GURU DALAM MEMBIMBING SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKTIKUM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SISTEM REFRIGERASI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh

KONTRIBUSI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA BIDANG OTOMOTIF

PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEJURUAN DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMKN 3 YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan,

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN

HUBUNGAN ANTARA MINAT MENJADI TEKNISI DENGAN SIKAPNYA TERHADAP PEKERJAAN TEKNISI OTOMOTIF PADA SISWA SMK

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan

PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. No. 20, Tahun 2003, Pasal 3 menyebutkan, Pendidikan nasional berfungsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELETIAN

STUDI PELAKSANAAN STANDAR PROSES DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faris Fauzi, 2014

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan

HUBUNGAN MINAT MEMILIH PRROGRAM KEAHLIAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan serta satu variabel terikat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah data dihimpun dan dilanjutkan pada pengolahan data, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU DI SDIT NURUL FALAH KEC. TAMBUN UTARA KAB. BEKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah efektivitas

BAB I PENDAHULUAN. 3 Selesai tidak tepat waktu dengan hasil baik dan benar. 2 Selesai tidak tepat waktu dengan kurang baik dan 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

WAKTU PRAKTIK DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA SMK UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara berkembang seperti di indonesia. Undang Undang Republik

JURNAL PTM VOLUME 9, NO. 1, JUNI

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa)

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah

HUBUNGAN PRESTASI MEMBACA GAMBAR DAN PRAKTIK MENGGAMBAR MANUAL TERHADAP PRESTASI MATA PELAJARAN CAD

Transkripsi:

84 KONTRIBUSI HASIL UJI KOMPETENSI TEORI KEJURUAN TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN PESAWAT UDARA DI SMK Ilham Fahmi 1, Wardaya 2, Purnawan 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154 iamm8912@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar kontribusi hasil uji kompetensi teori kejuruan terhadap hasil uji kompetensi praktik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional dengan subjek penelitian 123 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi yang positif dan signifikan hasil uji kompetensi teori kejuruan terhadap hasil uji kompetensi praktik kejuruan. Selain itu, diperoleh hasil analisis relevansi materi uji kompetensi teori kejuruan terhadap hasil uji kompetensi praktik kejuruan sebesar 70% dalam ketegori relevan. Kata kunci: kontribusi, kompetensi, praktik kejuruan, relevansi PENDAHULUAN Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang merupakan salah satu lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas individu yang mempunyai kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. SMK memiliki karakteristik untuk mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dibidang tertentu. Proses persiapan ini berlangsung dengan melaksanakan learning by doing dan hands on experience untuk menghantarkan siswa pada kesuksesan menguasai keterampilan di dunia kerja. Peserta didik SMK juga dituntut menguasai kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Salah satu program yang ada di SMK yaitu bidang kompetensi teknik pemesinan yang termasuk dalam kelompok teknologi dan industri. Dalam mencapai tuntutan kompetensi tersebut, maka pemerintah menetapkan mengenai standar penilaian yang berlaku secara nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian yang menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilakukan berdasarkan penilaian yang berlaku secara nasional. Amanat 1 Mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 2 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 3 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

85 dalam Permendiknas Nomor 78 Tahun 2008 tentang ujian nasional dan Keputusan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Nomor 1513/BSNP/XI/2008 tentang Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Nasional bahwa mengingat struktur kurikulum SMK mencakup kognitif dan psikomotorik yang meliputi pula aspek afektif, maka ujian nasional kompetensi keahlian kejuruan dirancang dalam bentuk teori dan praktik kejuruan (individual task). SMK Negeri 12 Bandung memliki beberapa bidang kompetensi, salah satunya adalah bidang kompetensi Pemesinan Pesawat Udara (PPU) yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusan tenaga kerja tingkat menengah dalam bidang teknik pemesinan yang mampu bekerja mandiri, terampi, dan bersikap profesional selaras dengan tuntutan dunia kerja serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pelaksanaan uji kompetensi praktik yang dilakukan pada bidang kompetensi Pemesinan Pesawat Udara (PPU) adalah melakukan pekerjaan mesin bubut, melakukan pekerjaaan mesin frais, dan mengoperasikan NC/CNC. Pada pelaksanaan uji kompetensi produktif tersebut, dimana selain kemampuan kognitif yang berhubungan dengan kemampuan teoritis siswa yang harus dimiliki, siswa juga harus memiliki kemampuan afektif (sikap kerja) dan psikomotor yang berhubungan praktik. Tujuan dari pelaksanaan uji kompetensi adalah untuk menetapkan keberhasilan peserta didik dalam menguasai satu unit kompetensi dengan mengacu kepada standar kompetensi nasional. Standar kompetensi adalah kemampuan yang secara umum harus dimiliki oleh peseta didik (lulusan). Pada proses pembelajaran teknik pemesinan, siswa diberikan berbagai teori yang menunjang dalam kegiatan praktiknya. Akan tetapi, sebelumnya harus diketahui sejauh mana kemampuan siswa tersebut dalam menguasai materi kemudian bagaimana siswa menerapkannya kemampuan teori tersebut dalam melaksanaan praktiknya. Tidak sedikit siswa memiliki kemampuan teori yang lebih baik dari pada kemampuan praktiknya, dan sebaliknya ada beberapa siswa yang memiliki kemampuan lebih pada praktik dari kemampuan teorinya. Pelaksanaan uji kompetensi, dilakukan serangkaian tes tertulis dan tes praktik yang harus diikuti oleh siswa. Setiap tes tersebut, harus memenuhi nilai standar kompetensi yang ditetapkan oleh BSNP dengan nilai akhir memenuhi nilai Kriteri Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 6,0. Nilai akhir tersebut, diperoleh dari pembobotan nilai 30% untuk hasil uji kompetensi teori kejuruan dan 70% untuk penilaian pembobotan hasil uji kompetensi praktik kejuruan.

86 Idealnya teori yang telah diajarkan mendukung kegiatan siswa mendukung dalam pelaksanaan praktik, karena pelaksanaan praktik merupakan gambaran dari teori dalam bentuk gerakan yang dapat diamati dan tujuannya untuk menciptakan sesuatu. Dengan kata lain, kemampuan teori merupakan landasan untuk melakukan pelaksanaan praktik yang seharusnya memiliki kontribusi, serta kemampuan teori seharusnya mampu mengendalikan pelaksanaan praktik. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa, salah satu aspek yang mempengaruhi dalam pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan adalah berdasarkan kesiapan teorinya. Akan tetapi, seberapa besar kontribusi hasil uji kompetensi teori terhadap hasil uji kompetensi praktikumnya, dan juga seberapa besar relevansi antara materi soal uji kompetensi teori terhadap materi soal uji kompetensi praktik itu sendiri yang masih dalam tanda tanya, sehingga patut ditelusuri lebih lanjut. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi dengan maksud untuk mendapatkan nilai hasil uji kompetensi teori kejuruan dan nilai hasil uji kompetensi praktik kejuruan pada uji kompetensi bidang kompetensi bidang kompetensi PPU tahun pelajaran 2012/2013. Selain itu, teknik pengumpulan data studi dokumentasi digunakan juga untuk mengetahui materi yang diujikan pada uji kompetensi teori kejuruan dan pada uji kompetensi praktik kejuruan pada bidang kompetensi bidang kompetensi PPU tahun pelajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa tingkat XII bidang kompetensi PPU di SMK Negeri 12 Bandung tahun pelajaran 2012/2013, yang terdiri atas empat kelas dengan jumlah siswa berkisar 28 31 orang setiap kelasnya. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, merupakan seluruh data yang berada dalam wilayah populasi, maka analisis data yang digunakan yaitu menggunakan statistik deskriptif korelasional. Adapun teknik analisis data yang digunakan, meliputi: uji normalitas, uji regresi sederhana, uji koefisien korelasi, uji koefisien determinasi, serta pengujian hipotesis penelitian. Selain itu, dalam penelitian ini dilakukan pula analisis relevansi materi soal uji kompetensi teori kejuruan terhadap materi soal uji kompetensi praktik kejuruan yang bersumber dari kisi-kisi soal uji kompetensi bidang kompetensi PPU yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).

87 HASIL PENELITIAN Hasil uji normalitas (Tabel 1) yang dilakukan berupa data hasil uji kompetensi teori kejuruan dan data hasil uji kompetensi praktik kejuruan. Hasil analisis yang dilakukan, diperoleh harga chi-kuadrat ( 2 hitung) untuk data hasil uji teori kejuruan sebesar 5,90. Data tersebut kemudian dibandingkan dengan harga Chi-kuadrat Tabel ( 2 Tabel) untuk derajat kebebasan (dk = 6) dengan α = 0,01 didapat sebesar 16,8. Dikarenakan harga 2 hitung uji kompetensi teori kejuruan lebih kecil dari 2 Tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data hasil uji kompetensi teori kejuruan berdistribusi normal. Analisis Data Tabel 2. Hasil uji kompetensi bidang kompetensi PPU Data hasil uji praktik kejuruan diperoleh harga chi-kuadrat ( 2 hitung) sebesar 14,92 dengan derajat kebebasan (dk = 7) menggunakan α = 0,01 didapat pada Chi-kuadrat Tabel ( 2 Tabel) sebesar 18,5. Karena harga 2 hitung uji kompetensi praktik kejuruan lebih kecil dari 2 Tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data hasil uji kompetensi praktik kejuruan berdistribusi normal. Uji regresi sederhana bertujuan untuk meramalkan keadaan suatu data untuk dapat memecahkan suatu masalah. Data yang diprediksi adalah hasil uji praktik kejuruan apabila hasil uji kompetensi teori diketahui. Dari hasil analisis data diperoleh koefisien regresi a = 42,62 dan b = 0,152. Kemudian dari data tersebut, diubah kedalam persamaan regresi sederhana yaitu: Ŷ = 42,62 + 0,152 X yang mempunyai arti regresi Y atas X. Kesimpulan Uji Normalitas (X) α = 0,01 2 hitung 2 Tabel (5,90 16,8) (Y) 2 hitung 2 Tabel (14,92 18,5) Normal Uji Regresi Sederhana Ŷ = 42,62 + 0,152 X Koefisien Korelasi 0,965 Sangat Kuat Koefisien Determinasi 93,12 % Uji Hipotesis α = 0,01 t hitung t Tabel (40,36 2,33) Ho ditolak dan Ha diterima. Relevansi 70% Cukup

88 Persamaan umum regresi tersebut, diketahui bahwa harga koefisien regresi b yang merupakan koefisien arah regresi linier tersebut sama dengan 0,152 dan bertanda positif. Data tersebut dapat disimpulkan bahwa dapat diprediksi setiap kenaikan hasil uji kompetensi teori kejuruan (X) satu point, maka hasil uji kompetensi praktik kejuruan diprediksi akan meningkat sebesar 0,152 point. Penggunaan perhitungan koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat hubungan hasil uji kompetensi teori kejuruan dengan hasil uji kompetensi praktik kejuruan. Analisis korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment. Hasil pengujian dengan menggunakan korelasi product moment pada hasil uji kompetensi teori dan praktik kejuruan tahun 2012/2013 diperoleh r=0,965. Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan tersebut dapat menggunakan Tabel interpretasi koefisien korelasi yang mempunyai nilai sebesar r=0,965 diketahui untuk r = 0,965 termasuk dalam kategori sangat kuat. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang positif pada kategori sangat kuat antara hasil uji kompetensi teori kejuruan dengan hasil uji kompetensi praktik bidang kompetensi PPU tahun pelajaran 2012/2013. Perhitungan koefisien determinasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi hasil uji kompetensi teori kejuruan terhadap hasil uji kompetensi praktik kejuruan bidang kompetensi PPU. Penggunaan perhitungan koefisien determinasi dihitung dengan mengkuadratkan harga korelasi yang telah ditemukan kemudian dikalikan 100%, sehingga hasil perhitungan koefisien determinasi ini dalam bentuk persentase. Hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh harga koefisien korelasi (r) sebesar 0,965, sehingga harga untuk koefisien determinasinya adalah KD=93,12%. Dapat disimpulkan bahwa kontribusi hasil uji kompetensi teori kejuruan terhadap hasil praktik kejuruan sebesar 93,12%, sedangkan sisanya 6,88% dari hasil kontribusi faktor lain diluar hasil uji kompetensi teori kejuruan. Pengujian hipotesis dilakukan bertujuan untuk menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan pada penelitian ini diterima atau ditolak pada kesimpulan akhirnya. Hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh harga t hitung (t hitung ) yaitu sebesar 40,36. Harga tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t Tabel (t Tabel ) untuk dk = 121 dengan α = 1% pada uji pihak kanan yaitu sebesar 2,33. Dikarenakan harga t hitung lebih besar daripada t Tabel (t hitung = 40,36 > t Tabel = 2,33), maka Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf kepercayaan 99%. Sehingga

89 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara hasil uji kompetensi teori kejuruan terhadap hasil uji kompetensi praktik kejuruan bidang kompetensi PPU tahun pelajaran 2012/2013. Perhitungan relevansi materi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah materi yang diuji pada uji kompetensi teori kejuruan relevan terhadap materi yang diuji pada uji kompetensi praktik kejuruan bidang kompetensi PPU. Dari hasil analisis yang dilakukan berdasarkan soal uji kompetensi teori dan praktik kejuruan pada uji kompetensi bidang kompetensi PPU, diketahui bahwa terdapat 10 materi yang diuji pada uji kompetensi teori kejuruan, terdapat 7 materi yang relevan. Sehingga dari data tersebut, diketahui tingkat relevansi materi yang diuji pada uji kompetensi teori kejuruan terhadap materi yang diuji pada uji kompetensi praktik kejuruan bidang kompetensi PPU tahun pelajaran 2012/2013 yaitu sebesar 70% termasuk dalam kategori relevan. PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi hasil uji kompetensi teori kejuruan terhadap hasil uji kompetensi praktik kejuruan pada bidang kompetensi PPU pelajaran 2012/2013. Berdasarkan sampel yang diambil yaitu 123 siswa dalam satu angkatan, dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa kelulusan hasil uji kompetensi sebesar 100%, baik hasil uji kompetensi teori kejuruan maupun hasil uji kompetensi praktik kejuruan bidang kompetensi pemesinan pesawat udara. Untuk melihat Gambaran hasil uji kompetensi teori kejuruan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil uji kompetensi teori kejuruan bidang kompetensi PPU Hasil Uji Kompetensi Teori Kejuruan Tahun Pelajaran 2012/2013 Nilai Skala Frekuensi Persentase (%) A 9,0-10 81 65,85 % B 8,0-8,9 41 33,33 % C 7,0-7,9 1 0,81% D 6,9, 0 0 % Jumlah 123 100 %

90 Terdapat sebanyak 81 siswa dalam interval 9,0 10, kemudian terdapat 41 siswa yang berada dalam interval 8,0-8,9 sisanya hanya 1 siswa yang berada dalam inteval 7,0 7,9. Peningkatan kompetensi menunjukan bahwa tingkat kelulusan sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk nilai hasil uji kompetensi teori kejuruan siswa mencapai 100%. Siswa sudah dapat dinyatakan kompeten, karena 65,85% siswa termasuk dalam interval 9,0-10. Pelaksanaan uji kompetensi teori kejuruan dilakukan dilakukan oleh pihak sekolah. Adapun jumlah soal yang diujikan terdiri atas 40 soal dengan menggunakan jenis soal multiple choise. Pada pelaksanaan uji kompetensi teori kejuruan aspek kognitif siswa yang diujikan (Tabel 3). Tabel 3. Hasil uji kompetensi praktik kejuruan bidang kompetensi PPU Hasil Uji Kompetensi Teori Kejuruan Tahun Pelajaran 2012/2013 Nilai Skala Frekuensi Persentase (%) A 9,0-10 91 74 % B 8,0-8,9 32 26 % C 7,0-7,9 0 0 % D 6,9, 0 0 % Jumlah 123 100 % Kelulusan untuk hasil nilai uji kompetensi praktik kejuruan sebesar 100%. Berdasarkan Tabel tersebut, diketahui sebanyak 31 siswa dalam interval 9,0 10, dan sebanyak 92 siswa dalam interval 8,0 8,9. Pada Tabel 4 juga menunjukan bahwa peningkatan hasil uji kompetensi praktik kejuruan menunjukan tingkat kelulusan sangat tinggi. Adapun penilaian yang dilakukan dalam format BSNP meliputi, persiapan,proses, hasil kerja, sikap kerja, dan waktu kerja. Penilaian uji kompetensi praktik kejuruan meliputi aspek kognitif yaitu kemampuan teori dalam pelaksanaan tugasnya misalnya proses atau langkah untuk menyelesaikan tugasnya, afektif yaitu kemampuan dalam sikap pelaksanaan tugasnya misalnya memperhatikan standar keselamatan kerja, dan psikomotor yaitu kemampuan dalam pelaksanaan praktiknya, kemampuan siswa dalam membubut rata, dan alur. Selanjutnya, untuk hasil uji kompetensi kejuruan yang merupakan penggabungan antara hasil uji kompetensi teori kejuruan dengan hasil uji kompetensi praktik kejuruan (Tabel 4).

91 Tabel 4. Hasil uji kompetensi praktik kejuruan bidang kompetensi PPU Hasil Uji Kompetensi Teori Kejuruan Tahun Pelajaran 2012/2013 Nilai Skala Frekuensi Persentase (%) A 9,0-10 66 53,66 % B 8,0-8,9 57 46, 34% C 7,0-7,9 0 0 % D 6,9, 0 0 % Jumlah 123 100 % Hasil uji kompetensi kejuruan diperoleh dari akumulasi pembobotan 30% hasil uji kompetensi teori kejuruan dan 70% hasil uji kompetensi praktik kejuruan. Berdasarkan Gambar tersebut, diketahui bahwa siswa yang berada pada interval 9,0 10 sebanyak 57, siswa yang berada dalam 8,0 9,0 sebanyak 66 siswa, dan tidak ada satupun siswa yang berada dalam interval 7,0 7,9 dan 6,9 pada hasil uji kompetensi bidang kompetensi PPU. Kemampuan teori siswa memberikan pengaruh terhadap kemampuan praktikum siswa. Kemampuan teori memberikan pengaruh terhadap kemampuan praktik siswa pada bidang kompetensi PPU. Dapat diketahui bahwa jika hasil uji kompetensi teori kejuruan meningkat, maka akan meningkat juga hasil uji kompetensi praktik kejuruan dan begitu pun sebaliknya. Nilai akhir tersebut merupakan penggabungan dari hasil uji kompetensi teori kejuruan dan hasil uji kompetensi praktik kejuruan, maka tinggi rendahnya nilai akhir hasil uji kompetensi bidang kompetensi PPU tersebut ditentukan oleh tinggi rendahnya nilai hasil uji kompetensi teori dan nilai hasil uji kompetensi praktik kejuruan yang diperoleh siswa setelah mengikuti uji kompetensi keahlian tersebut. Jika salah satu dari hasil uji kompetensi yang meliputi pada uji kompetensi teori dan uji kompetensi praktik kejuruan dinyatakan belum kompeten, maka siswa tersebut harus mengikuti uji kompetensi ulang (remedial). Sesuai dengan pembelajaran konteks berbasis kompetensi yang dilakukan guru dengan siswa (Mulyasa, 2003) sebagai berikut, langkah pertama AMP (Analisi Materi Pelajaran) adalah pemilihan materi yang esensial yang harus dikuasai oleh siswa melalui proses pembelajaran tuntas (mastery learning), langkah kedua menetapkan kecakapan proses belajar dengan memberikan penyajian materi dengan menggunakan media yang sesuai agar siswa mudah untuk mengerti terhadap materi yang disampaikan, langkah ketiga adalah penetapan aplikasi kompetensi dasar yang berwawasan lingkungan (contextual learning). Ketiga langkah

92 pengembangan bahan pembelajaran berbasis kompetensi setidaknya ada dua proses belajar, yaitu proses penugasan secara tuntas (mastery learning) menjadi kompetensi dasar dan proses aplikasi kompetensi dasar dalam kehidupan (life skill). Adapun bila ditinjau dari nilai rata-rata hasil uji kompetensi teori kejuruan dan hasil uji kompetensi praktik kejuruan (Tabel 5). Tabel 5. Nilai rata-rata hasil uji kompetensi praktik kejuruan bidang kompetensi PPU Nilai Rata-rata Hasil Uji Kompetensi Teori dan Hasil Uji Kompetensi Praktik Teori Kejuruan 9,05 Praktik Kejuruan 8,93 Gabungan 8,96 Nilai rata-rata hasil uji kompetensi teori kejuruan sebesar 9,05, nilai rata-rata hasil uji kompetensi praktik kejuruan sebesar 8,93 dan nilai rata-rata gabungan antara hasil uji kompetensi teori dan praktik kejuruan sebesar 8,96. Pada nilai rata-rata hasil uji kompetensi teori kejuruan terdapat 61 siswa berada diatas rata-rata, pada nilai rata-rata hasil uji kompetensi praktik kejuruan terdapat 67 siswa diatas rata-rata sedangkan untuk nilai hasil uji kompetensi gabungan terdapat 64 siswa diatas rata-rata. Nilai rata-rata hasil uji kompetensi teori kejuruan dan hasil uji kompetensi praktik kejuruan sudah mencapai KKM (Kriteria Kelulusan Minimum). Sehingga dapat disimpulkan, nilai rata-rata hasil uji kompetensi teori kejuruan dan nilai rata-rata hasil uji kompetensi praktik kejuruan dalam kategori baik. Dengan demikian, jika hasil uji kompetensi teori baik maka hasil uji kompetensi praktik akan baik pula. Hal tersebut sejalan dengan analisis yang dilakukan dengan menggunakan uji regresi sederhana. Pengujian regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui Gambaran atau memprediksi keadaan data hasil uji kompetensi teori kejuruan dan hasil uji kompetensi praktik kejuruan. Hasil perhitungan diperoleh persamaan regresinya sebagai berikut Ŷ = 42,62 + 0,152 X. Persamaan tersebut, diketahui bahwa harga koefisien arah regresi seluruhnya bertanda positif, sehingga dapat disimpulkan, setiap kenaikan hasil uji kompetensi teori kejuruan satu point, maka hasil uji kompetensi teori kejuruan akan meningkat sebesar 0,152 point.

93 Diperoleh tingkat hubungan yang sangat kuat antara hasil uji kompetensi teori kejuruan dengan hasil uji kompetensi praktik kejuruan. Diketahui bahwa dengan meningkatkan pembelajaran teori kejuruan maka akan meningkat pula kemampuan praktik kejuruan. Setelah diperoleh harga koefisien korelasi, langkah selanjutnya adalah menghitung harga koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar kontribusi hasil uji kompetensi teori kejuruan terhadap hasil uji kompetensi praktik kejuruan dengan cara mengkuadratkan harga koefisien korelasi yang ditemukan dan kemudian dikalikan dengan 100%. Hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh harga koefisien determinasi sebesar 93,12% dan sisanya disumbang oleh faktor lain diluar hasil uji kompetensi teori kejuruan. Hasil analisis tersebut, kontribusi yang sangat besar hasil uji kompetensi teori kejuruan terhadap hasil uji kompetensi praktik kejuruan. Hasil uji kompetensi teori kejuruan sangat berpengaruh terhadap hasil uji kompetensi praktik kejuruan. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t-student untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Diperoleh harga t hitung lebih besar daripada harga t Tabel. Penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara hasil uji kompetensi teori kejuruan terhadap hasil uji kompetensi praktik kejuruan bidang kompetensi PPU tahun pelajaran 2012/2013. Analisis besar kontribusi hasil uji kompetensi teori kejuruan terhadap hasil uji kompetensi praktik kejuruan, dalam penelitian ini juga dilakukan analisis mengenai relevansi materi yang diuji pada uji kompetensi teori kejuruan terhadap materi yang diuji pada uji kompetensi praktik kejuruan. Tingkat relevansi materi uji kompetensi teori kejuruan terhadap materi uji kompetensi praktik kejuruan sebesar 70% dalam kategori relevan, tidak semua materi soal uji kompetensi teori ada pada materi soal uji kompetensi praktik kejuruan. Meskipun, relevansi materi sebesar 70% atau dalam ketegori relevan, akan lebih baik jika relevansi materi soal uji kompetensi lebih ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan hasil uji kompetensi kejuruan siswa. Hasil penelitian menunjukkan terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara hasil uji kompetensi teori kejuruan terhadap hasil uji kompetensi praktik kejuruan. Implikasi dari pembahasan hasil penelitian ini, yaitu salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil uji kompetensi bidang kompetensi PPU siswa adalah dengan cara meningkatkan hasil uji kompetensi teori kejuruan siswa atau dengan cara meningkatkan relevansi materi soal uji kompetensi. Sehingga, peningkatan kemampuan teori siswa mengenai

94 hal-hal yang berkaitan dengan kompetensi teknik pemesinan yang ditekuninya, sangat perlu dilakukan dalam rangka peningkatan kemampuan praktikum yang diwujudkan dalam bentuk hasil benda kerja. KESIMPULAN Kesimpulan penelitian dalah hasil uji kompetensi teori kejuruan menunjukan nilai ratarata sebesar 9,05 dalam kategori sangat baik. Hasil uji kompetensi praktik kejuruan menunjukan nilai rata-rata sebesar 8,93 dalam kategori sangat baik, Hasil Uji kompetensi teori kejuruan berkontribusi terhadap hasil uji kompetensi praktik kejuruan sebesar 93,12% berada pada kategori sangat tinggi sekali, Relevansi materi soal uji kompetensi teori kejuruan berada pada kategori telah memenuhi terhadap materi soal uji kompetensi praktik kejuruan dengan persentase sebesar 70% dalam kategori relevan. DAFTAR PUSTAKA Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0020/P/BSNP/I/2013 tentang Prosedur Operasi Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional. Jakarta: BSNP. Mulyasa, E. (2003). Implementasi Kurikulum 2004 Paduan Pembelajaran KBK. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Permendiknas. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.