BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak abad ke-20 inovasi di dalam teknologi instrumentasi dan kendali berkembang dengan cepat, hal ini selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi yang menginginkan layanan yang fleksibel, mudah, memuaskan, efisien, dan aman tak terkecuali di bidang industri. Menurut Peraturan presiden Republik Indonesia No 104 tahun 2007 tentang penyediaan, pendistribusian dan penetapan harga LPG tabung 3 Kg dan Peraturan menteri ESDM No. 21 Tahun 2007 tentang penyelenggaraan penyediaan dan pendistribusiaan LPG tabung 3 Kg sejak saat itu pemerintah Indonesia mulai gencar mengadakan konversi dari minyak tanah ke bahan bakar LPG (Liquefied Petroleum Gas) sebagian besar masyarakat indonesia mulai meninggalkan penggunaan minyak tanah dan beralih ke penggunaan LPG sebagai bahan bakar untuk memasak [1]. Liquefied Petroleum Gas (LPG) merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen utama adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah zat pembau. LPG lebih berat dari udara dengan berat jenis sekitar 2.01 (dibandingkan dengan udara) [2]. 1
Selain mengghasilkan efek positif terdapat beberapa efek negatif yang sampai saat ini dirasakan dari hasil konversi minyak tanah ke Gas LPG, salah satunya ialah kebakaran akibat kebocoran gas LPG tersebut. Ada beberapa faktor yang mengakibatkan terjadinya kebocoran gas dari tabung gas LPG, salah satunya buruknya regulator dan selang Gas LPG, ataupun karena faktor kulitas yang sudah menurun dari alat regulator yang dipakai, sehingga menyebabkan kebocoran gas yang tidak terduga. Kebocoran Gas yang terjadi sangat sulit terdeteksi sejak dini, masyarakat mengetahui kebakaran setelah api menjadi besar dan sulit dipadamkan dan mengetahui kebocoran gas setelah bau gas LPG sudah tercium atau tabung gas LPG meledak. Sistem dikatakan baik untuk mendeteksi kebocoran gas jika ada sensor yang mampu mendeteksi kebocoran gas sejak ini. Efek yang sangat sering terjadi akibat dari kebocoran Gas LPG ialah seringnya terjadi ledakan Gas karena Gas yang keluar dan tidak adanya sirkulasi udara sehingga mengakibatkan kebakaran karena gas LPG tersebut telah melampaui batas kepekatan normal sehingga sensitif terhadap arus listrik [3]. Hasil dari data pengamatan kami terhadap sistem yang sudah dibuat sebelumnya menjelaskan sistem pendeteksi kebocoran gas yang sudah ada hanya memiliki fitur indikator terhadap adanya indikasi kebocoran Gas LPG, selain itu masih banyak kekurangan fitur khususnya dalam segi pengamanan dalam hal ini sistem aktuator. Sebagai contoh sistem yang dibuat oleh Tias Harfiansyah Akbar, Jurusan Sistem Komputer Universitas Gunadharma Jakarta tahun 2010, Pembuatan sistem Pendeteksi Kebocoran Tabung Gas, Sistem alat ini pada dasarnya sama dengan 2
sistem yang penulis buat tetapi yang membedakan ialah kami memberikan sensor suhu sebagai indikasi terjadinya kebakaran dan kelengkapan sistem aktuaor pengamanan yang lebih lengkap. Selain itu ada juga sistem pendeteksi kebocoran gas LPG yang ada dipasaran, contohnya elsmart Alaram LPG, Dalam produk tersebut hanya memiliki sistem pemberitahu atau alarm bila terjadi adanya kebocoran Gas LPG [4]. Penelitian ini dibuat sistem yang mampu mendeteksi jika terjadi kebakaran indikasi tersebut biasanya ditandai dengan adanya perubahan suhu yang melebihi suhu normal dan terdapat kepulan asap sedangkan sistem akan mendeteksi kebocoran gas yang ditandai dengan terdeteksinya gas LPG yang memenuhi ruangan dan kepekatan dari gas LPG tersebut melebihi ambang batas dalam sutau ukuran ruangan tertentu. Selain itu penulis juga membandingkan dengan produk yang sudah ada dipasaran, khususnya produk yang sudah ada di Indonesia. Adanya alat ini diharapkan resiko kebakaran akibat kebocoran gas LPG dapat ditekan seminim mungkin. Sistem Aplikasi dalam pembuatan alat pendeteksi kebocoran ini menggunaka Arduino UNO berbasis ATMEGA328 sebagai controller utama dalam sistem tersebut, menggunakan DFR0049(MQ-NG1) sebagai sensor Gas LPG dan LM35 sebagai fitur tambahan untuk mengecek suhu di suatu ruangan, serta konektifitas PC dan Modem untuk bisa mengirim SMS dengan System Pendeteksi Kebocoran Gas LPG. 3
1.2 Ruang Lingkup - Sistem perangkat pendeteksi kebocoran gas LPG di terapkan di sekitar Tabung Gas LPG dalam perhitungan jarak tertentu - Deteksi kebocoran gas hanya dilakukan di ruang lingkup simulasi 1.3 Tujuan Penelitian - Untuk menganalis dan merancang sistem pendeteksi kebocoran gas LPG. - Sebagai salah satu solusi untuk menghindari terjadinya kebakaran akibat dari kebocoran GAS LPG - Menghasilkan suatu sistem dengan fitur yang lebih canggih, bermanfaat, dan mudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 1.4 Manfaat Penelitian - Dapat mencegah dan meminimalisi terjadinya kebakaran akibat dari kebocoran Gas LPG - Mengurangi kadar gas LPG dalam suatu ruangan. - Sebagai alat pemberi informasi ketika terjadi kebocoran Gas LPG 1.5 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini meliputi dua bagian pokok yaitu metode studi literatur dan metode perancangan sistem. 1.5.1 Metode Studi Literatur Unsur yang didapat dari metode studi literaur ialah : 4
Penggunaan sensor Datasheet komponen Pemrograman mikrokontroler Komunikasi mikrokontroler dengan komputer Pemrograman aplikasi PC 1.5.2 Metode Perencanaan dan Perancangan Sistem Data yang dihasilkan pada LCD adalah nilai yang didapatkan dari sensor suhu dan sensor Gas yang ada dalam sistem tersebut yang sudah terlebih dahulu mengalamai kalibrasi oleh mikrokontroller, data nilai yang didapat dari sensor suhu dan sensor gas tersebut akan tersimpan di data logger, sebagai penyimpan data-data yang diterima. Sistem aktuator yang dirancang akan bekerja apabila kondisi dari data yang didapat telah memenuhi syarat kondisi yang telah ditentukan sebelumnya. 1.5.3 Pemrograman Sistem Hardware sebagai pemroses yang digunakan alat ini ialah Arduino Uno dengan Mikrokontroller Atmega 328 yang sudah terintegrasi dengan compiler Arduino. 1.5.4 Pengujian Untuk pengujian sistem ini kami menguji dengan menggunakan Gas LPG tabung kecil dengan menyemprotkan ke suatu media lalu meletakkan sensor kita ke daerah media penyemprotan tersebut. Sehingga didapatkan hasil data dalam pengukuran gas bocor, dan untuk pengambilan data pengujian sensor tersebut 5
diambil dalam jarak-jarak tertentu untuk didapatkan ketahanan dalam penangkapan sensor di sistem tersebut, selain menggunakan sensor gas, kami juga menggunakan sensor panas dalam pengujian. 1.5.5 Pengambilan Kesimpulan Penarikan kesimpulan diambil dari seberapa tepat reaksi sistem dalam indikator Gas LPG bocor dan suhu panas tidak normal ketika terjadi kasus kebocoran Gas serta, apakah sistem aktuator berjalan lancar atau tidak. 6