Mewujudkan Profesionalisme ASN dengan Perangkat & kewenangan yang terbatas? Dialog Publik : MERESPON PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH Reni Suzana Pusat Pengembangan Program & Pembinaan Diklat LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
UU ASN & Tantangan ke depan Tekad wujudkan Birokrasi berkelas dunia harus didukung oleh ASN yang berkelas dunia : profesionalisme, integritas, orientasi kepublikan, budaya pelayanan & wawasan global; Manajemen Kepegawaian berbasis sistem Merit; Tiga kata kunci Sistem Merit : Kualifikasi, Kompetensi, Kinerja; Tuntutan Kompetensi ASN: Teknis, Manajerial, Sosial-Kultural (UU ASN) dan Pemerintahan (UU23/2014);
Mandat UU ASN kepada setiap instansi, al: Melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pengembangan kompetensi seluruh ASN di lingkungannya Menyelenggaraan pengelolaan ASN berdasarkan sistem merit untuk menghasilkan ASN profesional Pembina Kepegawaian berkewajiban menjamin kesesuaian standar kualifikasi, kompetensi, dan kinerja ASN dengan performa ASN pada setiap jabatan Memenuhi hak pengembangan kompetensi setiap ASN (minimal 80 JP/tahun-RPP Manaj PNS) untuk memenuhi kesesuaian tuntutan standar kompetensi dan kinerja
Konsekuensi bagi unit pengelola ASN Tanggung jawab besar untuk membentuk ASN yang profesional melalui seluruh tahapan pengelolaan ASN : meletakkan dasar kebijakan, instrumen, sampai dengan eksekusi dan evaluasi; Eliminir gap kondisi saat ini vs kondisi ideal : lihat profil ASN saat sekarang, stigma sosok ASN, frekuensi komplain terhadap pelayanan publik; Gap kompetensi dan gap kinerja serta pengembangan karir menjadi dasar pengembangan kompetensi dalam skema minimal 80 JP/ASN/tahun;
Konsekuensi bagi unit pengelola ASN Beban tanggung jawab Perangkat Daerah pengelola pengembangan kompetensi ASN sangat besar : Jumlah seluruh ASN instansi x program pengembangan kompetensi 80 JP per ASN per tahun; Profesionalitas ASN pada setiap perangkat daerah menjadi kunci keberhasilan pelayanan kepada rakyat Profesionalitas ASN pada setiap perangkat daerah (Sekretariat, Dinas, dan Badan) akan sangat tergantung pada lembaga diklat sebagai perangkat daerah yang bertugas mengembangkan kompetensi ASN
Ketentuan PP.18/2016 terkait Pendidikan & Pelatihan Pendidikan dan Pelatihan merupakan fungsi penunjang urusan pemerintahan (provinsi: pasal 24 ayat 5, Kabupaten/Kota: Pasal 46 ayat 5) Bentuk perangkat daerah untuk fungsi penunjang: Badan Tipe Badan Daerah: A (beban kerja besar : Nilai 800<), B (beban kerja sedang : nilai di atas 600 s.d 800), C (beban kerja kecil : nilai < 600) Pasal 26 Bila nilai variabel tidak penuhi syarat dibentuk Badan maka digabung dengan badan lain (berdasarkan perumpunan) Variabel Umum + Variabel Teknis sebagai penentu bentuk perangkat daerah
Konsekuensi bagi Perangkat Daerah terkait Pengembangan Kompetensi ASN (lembaga diklat) Dasar pendiriannya disamakan dengan Perangkat Daerah lainnya (khususnya variabel umum) tanpa mempertimbangkan komitmen Pemerintah ke depan : World Class Bueraucracy (RPJP), Profesionalitas ASN (UU ASN) Indikator Var Umum Jumlah Penduduk Bobot Score 10 20 sd 100 Luas Wilayah 5 10 sd 50 Jumlah APBD 5 10 sd 50 Indikator Var Teknis Bobot Score Jumlah jabatan pimpinan tinggi Jumlah jabatan administrasi Jumlah pemangku jabatan fungsional 10 20 sd 100 40 80 sd 400 30 60 sd 300
Kebijakan LAN terkait Pengembangan Kompetensi ASN (termasuk Diklat) Urusan pendidikan dan pelatihan ASN Daerah menjadi kewenangan dan tanggung jawab Pemerintah Daerah (lihat UU ASN) yang dalam pelaksanaannya dibina oleh LAN; Bentuk Pembinaan Diklat oleh LAN: Pengembangan NSPK, Akreditasi, dan Monev LAN memberikan kewenangan kepada Provinsi untuk melakukan koordinasi penyelenggaraan kegiatan pelatihan ASN seluruh Kabupaten & Kota di wilayahnya;
Kebijakan LAN terkait Pengembangan Kompetensi ASN (termasuk Diklat) Akreditasi lembaga diklat : Kepercayaan terhadap kelayakan lembaga diklat menyelenggarakan diklat Jenis akreditasi : Akreditasi terhadap lembaga diklat penyelenggara Diklat dan akreditasi pendelegasian/ Pemberian delegasi kewenangan akreditasi bagi diklat Teknis Fungsional (Perka LAN 25/2015) Akreditasi lembaga diklat mensyaratkan lembaga diklat bersifat mandiri Akreditasi lembaga diklat penyelenggara diklat kompetensi pemerintahan : apa bedanya dengan kompetensi teknis?
Rekomendasi LAN Keberhasilan pencapaian target-target pembangunan yang ditetapkan oleh daerah sangat ditentukan oleh kualitas ASN di dalamnya; Penjaminan kualitas (kompetensi) ASN menjadi tugas utama unit pengelola ASN sehingga pembentukannya tidak dapat disamakan dengan urusan wajib/pilihan (harus ada pengukuran secara khusus) : berdasarkan jumlah pegawai pada seluruh perangkat daerah, mandat penuhi pengembangan kompetensi seluruh ASN daerah, dan kondisi profil ASN daerah; Badan Kepegawaian Daerah jalankan fungsi penyiapan kebijakan, instrumen dan menjamin pengelolaan ASN berbasis merit
Rekomendasi LAN Lembaga Diklat jalankan fungsi pelatihan & pengembangan kompetensi seluruh ASN untuk mendukung profesionalitas ASN; Makin kompleksnya tantangan lingkungan stratejik makin memerlukan pengembangan kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural maupun pemerintahan yang semakin beragam : program pelatihan harus dinamis Profil ASN daerah yang secara fenomenal banyak diisi oleh PNS kategori I dan Kategori II memerlukan effort yang besar untuk mendekatkan kompetensi mereka dengan tuntutan standar kompetensi jabatan yang diduduki dalam rangka melakukan tugas pelayanan publik; Perangkat Daerah Provinsi terkait dengan Diklat harus berbentuk Badan mandiri (fungsi koordinasi seluruh kabupaten dan kota) dengan penetapan tipelogi mempertimbangkan indikator jumlah kabupaten & kota yang dibina Lembaga Diklat Provinsi harus terakreditasi oleh LAN;
Rekomendasi LAN Lembaga Diklat Kabupaten/Kota bersifat mandiri mempertimbangkan beban pengembangan kompetensi dan tantangan lingstra yang sangat tinggi; Lembaga Diklat Kabupaten/Kota dapat diakreditasi oleh LAN dalam rangka membantu lembaga diklat Provinsi melakukan kegiatan pengembangan kompetensi ASN di wilayah provinsi (ditetapkan dengan mempertimbangkan jumlah ASN dan jumlah kabupaten/kota); Lembaga Diklat Kabupaten/Kota terakreditasi membantu Provinsi bertanggungjawab pengembangan kompetensi ASN kabupaten/kota sekitarnya (memungkinkan clustering unggulan pelatihan)
Statistik Pendukung
Statistik Jumlah Kabupaten/Kota dalam Provinsi No Kode Provinsi Nama Provinsi Jumlah Kabupaten Jumlah Kota Total 1 11 Aceh 18 5 23 2 12 Sumatera Utara 25 8 33 3 13 Sumatera Barat 12 7 19 4 14 Riau 10 2 12 5 15 Jambi 9 2 11 6 16 Sumatera Selatan 13 4 17 7 17 Bengkulu 9 1 10 8 18 Lampung 13 2 15 9 19 Kepulauan Bangka Belitung 6 1 7 10 21 Kepulauan Riau 5 2 7 11 31 DKI Jakarta 1 5 6 12 32 Jawa Barat 18 9 27 13 33 Jawa Tengah 29 6 35 14 34 DI Yogyakarta 4 1 5 15 35 Jawa Timur 29 9 38
No Kode Provinsi Nama Provinsi Jumlah Kabupaten Jumlah Kota Total 16 36 Banten 4 4 8 17 51 Bali 8 1 9 18 52 Nusa Tenggara Barat 8 2 10 19 53 Nusa Tenggara Timur 21 1 22 20 61 Kalimantan Barat 12 2 14 21 62 Kalimantan Tengah 13 1 14 22 63 Kalimantan Selatan 11 2 13 23 64 Kalimantan Timur 7 3 10 24 65 Kalimantan Utara 4 1 5 25 71 Sulawesi Utara 11 4 15 26 72 Sulawesi Tengah 12 1 13 27 73 Sulawesi Selatan 21 3 24 28 74 Sulawesi Tenggara 15 2 17 29 75 Gorontalo 5 1 6 30 76 Sulawesi Barat 6 0 6 31 81 Maluku 9 2 11 32 82 Maluku Utara 8 2 10 33 91 Papua 28 1 29 34 92 Papua Barat 12 1 13 Total Indonesia 416 98 514
Contoh Statistik Jumlah ASN Provinsi, Kabupaten & Kota Nama Instansi Daerah (Prop/Kab/Kota) Jumlah PNS Pemerintah Aceh 9,332 Pemerintah Kab. Aceh Besar 7,919 Pemerintah Kab. Pidie 9,602 Pemerintah Kab. Aceh Utara 11,909 Pemerintah Kab. Aceh Timur 8,958 Pemerintah Kab. Aceh Selatan 7,154 Pemerintah Kab. Aceh Barat 6,052 Pemerintah Kab. Aceh Tengah 6,225 Pemerintah Kab. Aceh Tenggara 5,722 Pemerintah Kab. Simeulue 3,589 Pemerintah Kab. Bireuen 9,905 Pemerintah Kab. Aceh Singkil 3,617 Pemerintah Kab. Aceh Barat Daya 3,956 Pemerintah Kab. Gayo Lues 3,535 Pemerintah Kab. Aceh Tamiang 5,745 Pemerintah Kab. Nagan Raya 4,256 Pemerintah Kab. Aceh Jaya 3,218 Pemerintah Kab. Bener Meriah 4,124 Pemerintah Kab. Pidie Jaya 3,768 Pemerintah Kota Sabang 2,734 Pemerintah Kota Banda Aceh 5,828 Pemerintah Kota Langsa 4,523 Pemerintah Kota Lhokseumawe 4,255 Pemerintah Kota Subulussalam 2,331 Pemerintah Provinsi Sumatera Utara 11,775 Pemerintah Kab. Deli Serdang 15,313 Pemerintah Kab. Karo 7,210 Pemerintah Kab. Langkat 12,125 Pemerintah Kab. Tapanuli Tengah 6,094 Pemerintah Kab. Simalungun 12,475 Pemerintah Kab. Labuhanbatu 6,323 Pemerintah Kab. Dairi 5,732 Pemerintah Kab. Tapanuli Utara 6,487 Pemerintah Kab. Tapanuli Selatan 5,527 Pemerintah Kab. Asahan 8,113 Pemerintah Kab. Nias 3,158 Pemerintah Kab. Toba Samosir 4,926 Pemerintah Kab. Mandailing Natal 7,597 Pemerintah Kab. Nias Selatan 4,424 Pemerintah Kab. Humbang Hasundutan 4,925 Pemerintah Kab. Pakpak Bharat 2,414 Pemerintah Kab. Samosir 3,581 Pemerintah Kab. Serdang Bedagai 6,972 Pemerintah Kab. Padang Lawas 3,697 Pemerintah Kab. Padang Lawas Utara 4,128 Pemerintah Kab. Batubara 4,812 Pemerintah Kab. Labuhanbatu Selatan 3,037 Pemerintah Kab. Labuhanbatu Utara 4,288 Pemerintah Kab. Nias Barat 2,175 Pemerintah Kab. Nias Utara 2,644 Pemerintah Kota Medan 18,473 Pemerintah Kota Tebing Tinggi 3,748 Pemerintah Kota Binjai 5,842 Pemerintah Kota Pematang Siantar 6,076 Pemerintah Kota Tanjung Balai 3,430 Pemerintah Kota Sibolga 3,244 Pemerintah Kota Padangsidimpuan 4,933 Pemerintah Kota Gunung Sitoli 3,294 Pemerintah Provinsi Riau 8,095 Pemerintah Kab. Kampar 10,863 Pemerintah Kab. Bengkalis 8,494 Pemerintah Kab. Indragiri Hulu 6,689 Pemerintah Kab. Indragiri Hilir 8,339 Pemerintah Kab. Pelalawan 5,518 Pemerintah Kab. Rokan Hulu 6,481 Pemerintah Kab. Rokan Hilir 6,723 Pemerintah Kab. Siak 6,732 Pemerintah Kab. Kuantan Singingi 6,400 Pemerintah Kab. Kepulauan Meranti 3,521 Pemerintah Kota Pekanbaru 9,447 Pemerintah Kota Dumai 4,742 Pemerintah Provinsi Sumatera Barat 8,251 Pemerintah Kab. Agam 8,454 Pemerintah Kab. Pasaman 5,339 Pemerintah Kab. Limapuluh Kota 7,498 Pemerintah Kab. Solok 6,786 Pemerintah Kab. Padang Pariaman 7,880 Pemerintah Kab. Pesisir Selatan 8,440 Pemerintah Kab. Tanah Datar 7,273 Pemerintah Kab. Sijunjung 4,820 Pemerintah Kab. Kep. Mentawai 2,679 Pemerintah Kab. Solok Selatan 3,940 Pemerintah Kab. Dharmasraya 4,094 Pemerintah Kab. Pasaman Barat 5,287 Pemerintah Kota Bukittinggi 3,732 Pemerintah Kota Padang Panjang 2,558
Pemerintah Daerah D I Yogyakarta 7,115 Pemerintah Kab. Bantul 11,088 Pemerintah Kab. Sleman 11,633 Pemerintah Kab. Gunung Kidul 10,320 Pemerintah Kab. Kulon Progo 7,856 Pemerintah Kota Yogyakarta 7,640 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah 16,205 Pemerintah Kab. Semarang 10,023 Pemerintah Kab. Kendal 10,275 Pemerintah Kab. Demak 8,438 Pemerintah Kab. Grobogan 10,298 Pemerintah Kab. Pekalongan 10,259 Pemerintah Kab. Batang 7,793 Pemerintah Kab. Tegal 11,793 Pemerintah Kab. Brebes 12,339 Pemerintah Kab. Pati 12,672 Pemerintah Kab. Kudus 8,808 Pemerintah Kab. Pemalang 12,244 Pemerintah Kab. Jepara 9,911 Pemerintah Kab. Rembang 8,182 Pemerintah Kab. Blora 9,477 Pemerintah Kab. Banyumas 15,313 Pemerintah Kab. Cilacap 13,707 Pemerintah Kab. Purbalingga 8,993 Pemerintah Kab. Banjarnegara 9,692 Pemerintah Kab. Magelang 10,646 Pemerintah Kab. Temanggung 8,069 Pemerintah Provinsi Papua Barat 2,224 Pemerintah Kab. Sorong 4,826 Pemerintah Kab. Sorong Selatan 2,872 Pemerintah Kab. Raja Ampat 3,103 Pemerintah Kab. Manokwari 5,401 Pemerintah Kab. Teluk Bintuni 2,470 Pemerintah Kab. Teluk Wondama 2,503 Pemerintah Kab. Fak-Fak 4,187 Pemerintah Kab. Kaimana 2,298 Pemerintah Kab. Tambrauw 1,422 Pemerintah Kab. Maybrat 1,864 Pemerintah Kab. Pegunungan Arfak 193 Pemerintah Kab. Manokwari Selatan 213 Pemerintah Kota Sorong 3,980 Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat 3,391 Pemerintah Kab. Mamuju Utara 3,969 Pemerintah Kab. Mamuju 5,351 Pemerintah Kab. Mamasa 5,187 Pemerintah Kab. Polewali Mandar 7,401 Pemerintah Kab. Majene 5,487 Pemerintah Kab. Mamuju Tengah 1,487 Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 1,031 Pemerintah Kab. Bulungan 4,244 Pemerintah Kab. Malinau 3,677 Pemerintah Kab. Nunukan 4,388 Pemerintah Kab. Tana Tidung 1,597 Pemerintah Kota Tarakan 3,954