Pengembangan Pembelajaran PKN di SD. Wuri Wuryandani, M.Pd. Universitas Negeri Yogyakarta 12 November 2009

dokumen-dokumen yang mirip
Pengertian Konsep. Suatu kata yang bernuansa abstrak dan dapat digunakan untuk mengelompokan ide, benda, atau peristiwa (Bruner, 1996)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam

NUR ENDAH APRILIYANI,

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pendidikan Kewarganegaraan Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. dimensi ini berpengaruh baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dianut pemangku kebijakan. Kurikulum memiliki. kedudukan yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB I PENDAHULAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dedi Supriadi, 2014

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membentuk karakter peserta

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat diperlukan untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari para siswa baik sebagai individu, anggota masyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

PEMBINAAN KARAKTER KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan manusia bisa menyikapi keadaan perkembangan zaman

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat vital bagi sebuah Negara. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mental spiritual yang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pelajar di negeri ini. Fenomena mencontek, tawuran antar pelajar, orang tuanya juga semakin memprihatinkan.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara. Pasal 4 menjelaskan pula bahwa. warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penunjang roda pemerintahan, guna mewujudkan cita cita bangsa yang makmur dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun Rohani semakin meningkat dalam usaha menyesuaikan diri dengan

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing,

BAB I PENDAHULUAN. dengan memudarnya sikap saling menghormati, tanggung jawab,

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan manusia yang pada dasarnya adalah meningkatkan, mengembangkan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. A. Kesimpulan Hasil Penelitian dan Pengembangan

STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN PKn Ekram Pw, Cholisin, M. Murdiono*

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Karakteristik Kompetensi Profesional yang Harus Dimiliki Guru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dampak bagi gaya hidup manusia baik positif maupun negatif. Di sisi lain kita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. cinta kasih, dan penghargaan terhadap masing-masing anggotanya. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi diiringi dengan produk yang dihasilkannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. guru dibingungkan dengan keadaan ini. Di Indonesia ada dua kurikulum yang

I. PENDAHULUAN. makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga siswa dapat hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan yang bermutu atau berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan seni (Ipteks) yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Suroso Prawiroharjo sebagaimana dikutip Raka Joni (1984 : 5), salah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Bab ini menyajikan sejumlah kesimpulan yang meliputi kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta) Kata kunci: pembelajaran ekonomi, penilaian berbasis kompetensi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 1 ayat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam melaksanakan proses pembelajaran, guru menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam dua tahapan, yakni proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. negara bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya mewujudkan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pendidikan merupakan salah satu cara mencerdaskan, membudayakan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam upaya peningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia

BAB II KAJIAN TEORITIS. mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Atmodiwiryo,2000:5). Selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

Transkripsi:

Pengembangan Pembelajaran PKN di SD Wuri Wuryandani, M.Pd. Universitas Negeri Yogyakarta 12 November 2009

PARADIGMA BARU PKn CIVIC KNOWLEDGE (Pengetahuan Kewarganegaraan) CIVIC SKILLS (Keterampilan Kewarganegaraan) CIVIC DISPOSITIONS/TRAITS (Karakter Kewarganegaraan)

Pengertian Moral Dalam Materi PKn Moral adalah ukuran baik-buruknya seseorang, baik sebagai Pribadi maupun sebagai warga masyarakat, dan warga negara (Frans Magnis Suseno, 1998) Pendidikan moral adalah pendidikan untuk menjadikan anak Manusia bermoral baik dan manusiawi

Lickona mengacu pada pemikiran Filosof Micahel Novak Pendidikan Karakter Menurut Lickona (1992) Berpendapat bahwa watak atau Karakter seseorang dibentuk melalui Tiga aspek, yaitu: Konsep moral (moral Knowing), sikap moral (moral feeling), perilaku moral (moral behavior)

KONSEP MORAL: Kesadaran Moral Pengetahuan Nilai Moral Pandangan ke Depan Penalaran Moral Pengambilan Keputusan Pengetahuan Diri SIKAP MORAL: Kata Hati Rasa Percaya Diri Empati Cinta Kebaikan Pengendalian Diri Kerendahan Hati Karakter/Watak PERILAKU MORAL: Kemampuan Kemauan Kebiasaan

Contoh Penerapan Pemikiran Thomas Lickona Kelas II semester 2 Standar Kompetensi: Menampilkan sikap demokratis Kompetensi Dasar: Mengenal kegiatan musyawarah Menghargai suara terbanyak (mayoritas) Menampilkan sikap mau menerima kekalahan

Pengetian Norma Dalam Materi PKn Norma adalah aturan yang berisi rambu-rambu yang menggambarkan ukuran tertentu yang di dalamnya terkandung nilai benar/salah. Norma juga bisa diartikan sebagai kaidah atau petunjuk hidup yang digunakan untuk mengatur perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara

SK : Menampilkan sikap cinta lingkungan Konsep Nilai Moral Norma Tujuan Menerapkan hidup mencintai lingkungan (suka merawat tanaman, penghijauan, menjaga kebersihan, membuang sampah pada tempatnya, berkebun, dll.) Hidup penuh dengan keindahan dan estetika Untuk menciptakan keindahan dituntut untuk berlaku bersih dan rajin Untuk menumbuhkan perilaku indah, diperlukan norma kebiasaan dan agama, baik di rumah maupun di sekolah Membentuk warga negara yang baik dengan membiasakan mencintai lingkungan hidupnya

PENGERTIAN KURIKULUM MENURUT UUSPN NO.20 TAHUN 2003 (Pasal 1 ayat 19) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu

The Hidden Curriculum The Hidden Curriculum adalah kurikulum yang tidak direncanakan Kurikulum secara luas mengandung arti sesuatu (aktivitas dan pengalaman belajar) yang direncanakan dan yang tidak direncanakan Anak didik mempunyai aturan tersendiri sebagai reaksi terhadap kurikulum yang formal seperti tentang mencontek, membuat pekerjaan rumah, sikap terhadap guru, dll.

Komponen Kurikulum Komponen kurikulum menurut Subandijah (1993: 4) adalah sebagai berikut: Tujuan Isi atau materi Organisasi atau strategi Media Komponen proses belajar mengajar Sedangkan yang termasuk dalam komponen penunjang kurikulum adalah: 1. Sistem/administrasi dan supervisi 2. Pelayanan bimbingan dan penyuluhan 3. Sistem evaluasi

1. Komponen Tujuan Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai secara keseluruhan, yang meliputi tujuan domain kognitif, afektif, psikomotorik Tujuan pendidikan nasional pun menghendaki pencapaian ketiga domain yang ada secara integral dalam rangka memperoleh lulusan (ouput) pendidikan yang relevan dengan tujuan pendidikan nasional Tujuan pendidikan secara berurutan: tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, tujuan instruksional (umum dan khusu)

2. Komponen Isi dan Struktur Program atau Materi Merupakan materi yang diprogramkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan Isi atau materi biasanya berupa materi bidangbidang studi Bidang studi-bidang studi tersebut disesuaikan dengan jenis, jenjang dan jalur pendidikan yang ada

3. Komponen Media atau Sarana dan Prasarana Media merupakan sarana perantara dalam proses belajar mengajar Media atau sarana dan prasarana merupakan alat bantu untuk memudahkan dalam mengaplikasikan isi kurikulum agar mudah dimengerti oleh anak didik Ketepatan dalam memilih media juga merupakan suatu hal yang dituntut bagi para pendidik atau guru

4. Komponen Strategi Belajar Mengajar Strategi menunjuk pada suatu pendekatan (approach), metode (method), dan peralatan mengajar yang diperlukan dalam pengajaran Strategi dapat dipahami sebagai cara yang dimiliki oleh seorang pendidik atau guru dalam proses belajar mengajar Penggunaan strategi yang tepat dan akurat sangat ditentukan oleh tingkat kompetensi pendidik

5. Komponen Proses Belajar Mengajar Tujuan akhir dari proses belajar mengajar adalah terjadinya perubahan dalam tingkah laku anak Komponen ini mempunyai keterkaitan yang erat dengan suasana belajar baik di ruangan kelas maupun di luar ruangan kelas Untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif bagi agar pembelajaran efektif maka guru perlu: memusatkan kepribadiannya dalam mengajar, menerapkan metode mengajar yang tepat, memusatkan pada proses dengan produknya, dan memusatkan pada kompetensi yang relevan

6. Komponen Evaluasi Karena komponen evaluasi terkait erat dengan komponen lain maka cara evaluasi akan menentukan tujuan kurikulum, materi atau bahan, serta proses belajar mengajar Penilaian tidak hanya untuk melihat sejauh mana tingkat prestasi anak, tetapi juga sebagai suatu sumber input dalam upaya perbaikan atau pembaruan kurikulum Penilaian dapat juga dilakukan tidak hanya oleh pendidik, tetapi juga kalangan masyarakat, dan mereka yang berwenang.

Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum Prinsip Relevansi (relevan dengan tuntutan/kebutuhan siswa, perkembangan zaman, tuntutan dunia kerja) Prinsip Efektivitas (sejauh mana tujuan pembelajaran dapat dikuasai siswa) Prinsip Efisiensi (terkait dengan persoalan tenaga, dana, sarana yang digunakan apakah sepadan dengan hasil pencapaian tujuan yang ditetapkan)

Prinsip Prinsip Kontinuitas (kurikulum di setiap jenjang pendidikan saling berkaitan atau saling terpadu dalam suatu mata pelajaran maupun dengan mata pelajaran yang lain) Prinsip belajar sambil melakukan (materi pelajaran akan mudah dipahami dan dikuasai apabalia setelah diterangkan secara teoritis dilanjutkan dengan aplikasi melakukan latihan/percobaan dalam kaitannya kehidupan di masyarakat)

Prinsip Prinsip menemukan (pembelajaran yang sesuai dengan era informasi sekarang tidak lagi menempatkan guru sebagai sumber belajar utama dan pertama) Prinsip Pemecahan Masalah (kehidupan semakin kompleks, semakin banyak masalah yang harus dipecahkan) Prinsip Latar Belakang (latar belakang sosial, budaya, keluarga, adat istiadat, penguasaan bahan, minat, tingkat kecerdasan siswa) Prinsip Perbedaan Individu (guru sebaiknya memperhatikan perbedaan individu siswa)

PRINSIP PENYAJIAN Dari mudah ke sukar (sesuai dengan perkembangan anak) Dari sederhana ke rumit (melalui pembiasaan, latihan atau keteladanan akan terbiasa hal-hal yang sifatnya sederhana) Dari kongkrit ke abstrak (siswa SD lebih mudah menerima hal-hal yang kongkrit) Dari lingkungan terdekat sampai yang luas (lingkungan keluarga ke lingkungan masyarakat

Silabus (syllabus) Kurikulum sebagai bentuk sering disalah-mengertikan dengan pengertian silabus Silabus secara khas merupakan suatu daftar bagian isi yang akan dinilai, terkadang daftar dikembangkan untuk memasukan sejumlah tujuan dan aktivitas belajar Silabus merupakan sub-bagian kurikulum dan dimasukan ke dalam konsep yang lebih luas. Untuk menghindari kebingungan dalam membedakan perlu merujuk pada pengertian silabus sebagai dokumen kurikulum

REFLEKSI Sudah bapak/ibu mengembangkan kurikulum yang akan digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran? Sudahkah bapak/ibu memberikan kompetensi kepada anak didik secara komprehensif? Sudahkah bapak/ibu melakukan evaluasi hasil belajar secara komprehensif? Mulailah berbuat sejak detik ini