BAB I PENDAHULUAN. pesat, semua perusahaan yang bergerak dalam sektor ini berlomba-lomba untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perbaikan terutama pada kualitas pelayanannya. Hal ini dimaksutkan agar seluruh barang atau

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan objek-objek pariwisata di Indonesia. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Terutama tentang suka atau tidaknya konsumen terhadap barang dan jasa. yang ditawarkan dan alasan yang mendasarinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Surabaya merupakan kota kedua terbesar di Indonesia. Sebagai ibu kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. konsep pemasaran tradisional yang berfokus pada keistimewaan dan manfaat dari produk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. selling, (Anderassen et al, 1997) dengan tujuan membangun citra yang kuat

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan adanya perkembangan globalisasi dan semakin ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata saat ini merupakan suatu industri yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi karena budaya maka kebutuhan tersebut ikut berbeda. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah Analisis Pengaruh Pelayanan Jasa Penginapan Hotel Syariah. Terhadap Kepuasan Konsumen Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam

BAB I PENDAHULUAN. dan industry telah banyak,mengalami kemajuan. Hal ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan meningkatnya edukasi yang berhubungan dengan pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya unit usaha yang lahir dengan berbagai jenis usaha akhir-akhir

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, setiap

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

BAB I PENDAHULUAN. manfaat dalam menciptakan kesempatan kerja dan pelesatrian alam serta nilainilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB I PENDAHULUAN. wisata. Pariwisata merupakan bagian dari wisata yaitu segala sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan perubahan life style dalam kehidupan menjadi sesuatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan untuk sementara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wirausahawan yang ingin membuka usaha baru, karena ladang kuliner merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor jasa di seluruh dunia dewasa ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. serta fasilitas-fasilitas lainnya. Dunia perhotelan banyak melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran saat ini menjadi sangat penting bagi usaha perhotelan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pada waktu luang dan sesuai kehendak sendiri tanpa terjadwal. mahal harganya dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dunia olahraga pada saat ini mengalami kemajuan yang

Bab I PENDAHULUAN. Dalam dunia kuliner yang makin pesat ini yang menuntut kreativitas, rasa, tempat, peforma UKDW

2014 ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas (globalisasi), setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah perkembangan dunia industri yang sangat pesat, maka persaingan

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Maslow(2007: 445) mengatakan kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan elemen penting bagi suatu perusahaan dalam. mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia yang sempat terpuruk pada tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula,


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

1. PENDAHULUAN. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan yang semakin dinamis, meningkatnya aktivitas yang. berkembang, sejalan dengan makin berkembangnya pasar.

BAB I PENDAHULUAN. minat pelanggan terhadap produk (barang) yang ditawarkan. Sesuai. Sehingga makin luas sektor bisnis yang berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. penampilan menjadi menarik, perawatan wajah juga penting untuk kesehatan kulit

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu bersaing dan harus memperhatikan kepuasaan konsumen. Masalah

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dewasa ini membawa manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor jasa mulai memegang peranan vital dalam. perekonomian dunia. Menurut Carlzon dalam Brown (1991) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. wisata alam, wisata fashion, namun juga wisata kuliner semakin menarik banyak

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pariwisata yang semakin pesat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber kebutuhan pokok bagi setiap orang. (Dalam Widjoyo dkk, 2014).

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, tingginya tingkat persaingan telah

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB I PENDAHULUAN. sekian lama bangsa Indonesia diguncang krisis yang berkepanjangan. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan dan keinginan pelanggan menjadi suatu prinsip dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Jasa di bidang Pariwisata merupakan sektor paling dominan di

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dikenal oleh wisatawan domestik tetapi juga dikenal oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian yang semakin modern, dimana kemajuan iptek dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki potensi wisata yang cukup besar baik wisata

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA HOTEL KARTIKA POSO. Sudarto Usuli *) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan barang berteknologi. Konsumen cenderung menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gaya hidup masyarakat Indonesia di Era modern ini mengalami peningkatan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data yang diambil dari Badan Pusat Statistik dari Januari hingga

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. service) yang dimulai dari skala kecil seperti warung warung dan lain

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dalam sektor jasa berlangsung dengan cukup pesat, semua perusahaan yang bergerak dalam sektor ini berlomba-lomba untuk memperbaiki kualitas perusahaan, baik itu produk maupun jasa, agar tetap diminati oleh para konsumen dan mampu bersaing baik dengan perusahaan lain tanpa ada batasan sedikitpun. Berbagai pendekatan dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat baik melalui peningkatan sarana dan prasarana berfasilitas teknologi tinggi maupun dengan pengembangan sumber daya manusia. Persaingan untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen telah menempatkan konsumen sebagai pengambil keputusan. Semakin banyaknya perusahaan sejenis yang beroperasi dengan berbagai produk atau jasa yang ditawarkan, membuat masyarakat dapat menentukan pilihan sesuai dengan kebutuhannya. Dewasa ini, keberhasilan pemasaran suatu perusahaan tidak hanya dinilai dari seberapa banyak konsumen yang berhasil diperoleh, namun juga bagaimana cara mempertahankan konsumen tersebut. Perusahaan yang gagal memuaskan pelayanannya akan menghadapi masalah yang kompleks. Umumnya konsumen yang tidak puas akan menyampaikan pengalaman buruknya kepada orang lain dan bisa dibayangkan betapa besarnya kerugian dari kegagalan memuaskan konsumen. Oleh karena itu, 37

setiap perusahaan jasa wajib merencanakan, mengorganisasikan, mengimplementasikan, dan mengendalikan sistem kualitas sedemikian rupa, sehingga pelayanan dapat memuaskan para konsumennya. Penilaian akan kualitas layanan oleh (Lupiyoadi, 2001:148), ada lima dimensi kualitas yaitu tangibles (bukti langsung), reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) dan empathy (empati) Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian Konsumen terhadap tingkat pelayanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat layanan yang diharapkan (expected service). Kepuasan konsumen dalam bidang jasa merupakan elemen penting dan menentukan dalam menumbuh kembangkan perusahaan agar tetap eksis dalam menghadapi persaingan. Dalam pemasaran dikenal bahwa setelah konsumen melakukan keputusan pembelian, ada proses yang dinamakan tingkah laku paska pembelian yang didasarkan rasa puas dan tidak puas. Rasa puas dan tidak puas konsumen terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang diterima dari produk atau jasa. Bila produk atau jasa tidak memenuhi harapan konsumen, konsumen merasa tidak puas, sehingga dimasa yang akan datang konsumen tidak akan melakukan pembelian ulang. Di lain pihak apabila sebuah produk atau jasa melebihi harapan konsumen, konsumen akan merasa puas dan akan melakukan pembelian ulang. semakin bertambah permintaan akan kebutuhan pemakaian jasa wisata maka hal ini mendorong para pengusaha di bidang jasa tempat wisata untuk menawarkan kelebihan-kelebihannya.

Pada garis besarnya, perusahaan jasa wisata harus berusaha untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen, termasuk memahami perilaku konsumen dan hal-hal yang dapat memberi kepuasan kepada konsumen. Menyadari hal tersebut, Nampak begitu pentingnya pemahaman akan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen untuk mencapai keberhasilan pemasaran dibidang jasa pariwisata. Begitu pula yang terjadi di kota Batu, Malang, Jawa Timur para pengusaha jasa tempat wisata semakin meningkat dan berlomba-lomba untuk menarik minat konsumen, untuk berkunjung di tempat wisata yang mereka tawarkan dengan berbagai fasilitas dan pelayanan terbaik yang dimiliki. Hal ini terjadi karena dampak dari pariwisata yang ada di kota Batu yang memiliki daya tarik yang cukup kuat bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, sehingga meningkatnya permintaan akan kebutuhan pemakaian jasa tempat wisata. Sehingga mendorong para pengusaha jasa tempat wisata yang ada di kota Batu untuk mengembangkan usaha jasanya, meskipun banyak pesaing-pesaing yang bergerak dalam bidang usaha jasa yang sama. Menurut sumber dari pemerintah daerah kota Batu, jumlah tempat wisata yang terdapat dikota Batu pada saat ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1.1 Jumlah Tempat Wisata di Kota Batu No Nama Wisata Alamat 1. Batu Night Spectaculer (BNS) Jalan Raya Oro-Oro Ombo 200, Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu, Jatim, telpun (0341) 5025111, 5025580.

2. Jatim Park 1 Jalan Kartika 2,Batu Malang 0341-597777 3 Jatim Park 2 Jl. Oro-Ombo No.9, Batu, Malang, Jawa Timur Telp. 0341-5025777 4 Kusuma Agro Wisata Jl. Abdul Gani Atas. P.O Box 36 Batu,Jawa Timur 5 Kampoeng Kids Jl. Pandanrejo No.1 Bumiaji, Telp. 0811 3608 800, 6 Beji Outbond Jl. Puskesmas Dalam Beji, Telp. (0341) 5406 951. 7 Paralayang Gunung Banyak Lap. Songgomaruto - Kel. Songgokerto Kota Batu,Jawa Timur 8 Arboretum Sumber Brantas Lap. Songgomaruto Kel. Songgokerto Kota Batu, Jawa Timur 9 Pesona Alun-Alun Kota Alun-alun kota Batu, Jawa Timur Wisata Batu 10 Punten Proyek Percontohan Desa Wisata Desa Punten, Kecamatan Bumiaji Kota Wisata Batu, Jawa Timur 11 Pemandian Air Panas Alam Jl. Songgoriti, Batu, Malang Songgoriti 12 Hotel Sekar Kedhaton Batu Jl. Sultan Agung nomor 64 Kota Wisata Batu, Jawa Timur 13 Hotel Purnama Batu, Spektakuler Dan Modern berlokasi di lereng Gunung Arjuna dan Bukit Panderman Alami 14 Air Terjun Coban Talun Desa Tulungrejo, kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu. 15 Air terjun Cuban Rais Dusun Dresel,Desa Oro-oro Ombo,Kota Batu,Jawa Timur 16 Tirta Nirwana Jl. Songgoriti, Batu,Malang

17 Rafting kaliwatu Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu. 18 Taman Rekreasi Selecta, Jelmaan Sang Dewi Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Wisata Batu, Jawa Timur 19 Taman Hutan Rakyat Raden Suryo Desa Tulungrejo Kec. Bumiaji Kota Batu, Jawa Timur Sumber : www.kotawisatabatu.com Semakin bertambahnya permintaan akan kebutuhan pemakaian jasa tempat wisata yang berada di kota Batu, mendorong para pengusaha di bidang jasa tempat wisata khususnya dalam hal ini adalah Batu Night Spectaculer (BNS) ikut bersaing untuk menawarkan kelebihan-kelebihannya. Banyak factor yang perlu dipertimbangkan untuk mempengaruhi konsumen berupa kualitas pelayanan, Batu Night Spectaculer (BNS) itu sendiri yang dapat diberikan oleh perusahaan sehingga konsumen merasa terpuaskan. Batu Night Spectaculer (BNS) merupakan salah satu alat pengusaha yang termasuk dalam usaha sarana pariwisata di Kota Batu yang menyediakan fasilitas dan pelayanan konsumen yang berupa segala jenis wahana hiburan di BNS diperuntukkan dan dapat dinikmati oleh segala umur, mulai anak-anak hingga dewasa. Kecuali wahana khusus dewasa di tengah malam seperti Café and Live Music After Me. Berbagai wahana di BNS meliputi Carnival and Games Room, Night Market, Food Court, Café and Resto, Sirkuit Balap, Bioskop 4 Dimensi, Rumah hantu, Observatory Deck dan Lampion Garden. Carnival and Games Room merupakan jenis hiburan yang sudah sangat dikenal masyarakat dan dapat dinikmati oleh segala usia. Jenis hiburan ini di tempat lain biasanya hanya tersedia pada event-event khusus saja untuk menyambut momen istimewa, namun di BNS

sangat berbeda. Semua Pertunjukan dan permainan yang akan selalu diadakan setiap malam tanpa menunggu event-event khusus, tentunya dengan ragam dan variasi yang jauh lebih baik dan menarik. Nuansa bunga, tokoh-tokoh komik, badut, relief, miniatur dan lain-lain disesuaikan dengan tema karnaval yang ada. Tak hanya itu, di BNS juga menyediakan beberapa mainan hiburan dan ketangkasan menyenangkan yang dapat dinikmati seperti lempar bola, pukul palu raksasa, panah dan sebagainya dengan hadiah-hadiah yang menarik buat pemenangnya.(www.kotawisatabatu.com) Dalam menghadapi persaingan, ada beberapa dimensi kualitas pelayanan jasa menurut Valery Zeithmal and Mary Jo Bitner (2000:19) Service Marketing yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen, maka kelima dimensi tersebut digunakan oleh Batu Night Spectaculer (BNS) antara lain dimensi tangible, meliputi penampilan gedung, interior bangunan, dan penampilan karyawan, dimensi empathy, yang meliputi rasa peduli dan perhatian secara pribadi yang diberikan, pada konsumen. responsiveness, meliputi kesediaan karyawan wisata untuk membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat, dimensi reliability, meliputi kemampuan Batu Night Spectaculer (BNS) untuk memberikan pelayanan-pelayanan yang terbaik, dimensi assurance, meliputi sopan santun para karyawan dan kemampuan mereka untuk membangkitkan rasa kepercayaan dan rasa percaya konsumen. Pada dasarnya kelima dimensi kualitas pelayanan tersebut merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat pelayanan yang diterima (perceived services) dengan tingkat pelayanan yang diharapkan (expected

services). Bagi perusahaan kuncinya adalah menyesuaikan atau melebihi harapan mutu jasa yang diinginkan konsumen. Menurut Christoper Loveloch (2005:102) Kepuasan adalah evaluasi paska konsumsi untuk memilih beberapa alternatif dalam rangka memenuhi harapan. Kotler (2000:42) menyatakan bahwa perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan Batu Night Spectaculer (BNS) antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil dari suatu produk dan harapan-harapannya. Adapun perbandingan antara wisata Batu Night Spectacular (BNS) dengan tempat wisata lain misalnya Jatim Park 1 yang lebih dahulu berdiri dan Jawa Timur Park berdiri diatas tanah seluas kurang lebih sebelas hektar yang berlokasi di lereng bagian timur gunung Panderman Kota Batu dengan ketinggian delapan ratus lima puluh meter diatas permukaan laut, menyajikan keindahan panorama dan kesejukan bagi pengunjung. Dan Menyediakan wahana bermain yang menarik. Beberapa diantaranya Convoi Car, Taman Bermain, Ulat Coaster, kolam renang, replica rumah adat dan masih banyak lagi. Dan selain itu fasilitas fasilitas umun yang disediakan di Jatim Park 1 meliputi, Tempat Parkir yang memadai seluas kurang lebih satu hektar, Nursery Room, Fasilitas jalan bagi pengunjung yang menggunakan kursi roda dan kereta bayi, Free untuk peminjaman kursi roda, Tempat istirahat untuk bayi dan ibu menyusui yang dilengkapi pula, microwave, dispenser dan tempat ganti popok, Outlet makanan & minuman, toilet, Studio Foto, Pasar Wisata, dan Musholla.( www.jatimpark.com) Akan tetapi ada beberapa keunggulan dari wisata BNS dibandingkan wisata Jatim park 1 diantaranya, suasana atau pemandangan di Batu Night

Spectacular lebih alami sedangkan pemandangan di Jatim Park 1 adalah buatan, Batu Night Spectacular adalah satu-satunya tempat wisata di batu yang mempunyai wahana cinema empat dimensi, dan selain itu di Batu Night Spectacular juga terdapat lampion garden dan wahana / permainan yang biasanya Cuma bisa di nikmati pada pagi dan siang hari tapi di Batu Night Spectacular pengunjung bisa menikmati permainan-permainan pada sore hingga malam hari Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan guna untuk menarik minat konsumen Tukas Denny Wirabhayu, marketing BNS mengatakan Kita akan dikondisikan seperti berada di pusat hiburan dengan ruangan terbuka layaknya di negeri-negeri maju, Disamping itu, katanya, di wahana ini disediakan juga games room yang berisikan games modern yang dapat memanjakan para games mania. Sehingga pecinta game akan puas dan enggan beranjak dari tempat ini. (www.kotawisatabatu.com) Namun dari pernyataan seorang marketing BNS tersebut masih muncul pertanyaan, apakah hal tersebut telah benar-benar dapat memberikan kepuasan bagi konsumen Batu Night Spectaculer (BNS) bila dilihat dari lima dimensi pelayanan yaitu tangibles (bukti langsung), reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) dan empathy (empati). Perlu mengidentifikasi apakah pelayanan yang selama ini diberikan telah sesuai dengan harapan konsumen. Hal ini sebagai bukti perhatian Batu Night Spectaculer (BNS) terhadap kepuasan konsumennya. Konsumen akan membandingkan layanan yang diberikan perusahaan dengan layanan yang mereka harapkan. Jika konsumen merasa puas, maka

konsumen akan kembali menggunakan jasa perusahaan dan menjadi konsumennya yang setia serta akan menceritakan pengalamannya tersebut kepada orang lain, sehingga perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari kondisi itu, yaitu mendapatkan konsumen yang loyal sekaligus dan membantu promosi perusahaan. Dan dijelaskan lebih dalam Wijarnako, (2008:30) kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja dan harapan. Jika kinerja lebih baik dari pada harapan, maka itulah yang dinamakan kepuasan. Sebaliknya jika kinerja lebih buruk dari pada harapan, maka akan menimbulkan kesenjangan atau gap. Apabila harapan konsumen lebih besar dari tingkat layanan yang diterima, maka konsumen tidak puas. Sebaliknya apabila harapan konsumen sama/lebih kecil dari tingkat layanan yang diterima, maka konsumen akan puas. Lima dimensi pelayanan tersebut, manakah yang paling dominan mempengaruhi kepuasan konsumen Batu Night Spectaculer (BNS). Hal inilah yang mendorong peneliti untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang kepuasan konsumen setelah menerima pelayanan dari Batu Night Spectaculer (BNS) dengan ini bisa diketahui dimensi pelayanan manakah yang paling dominan memberikan kepuasan bagi konsumen. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian mengenai IMPLEMENTASI KUALITAS LAYANAN JASA UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN (Study Pada Batu Night Spectacular (BNS) Di Kota Wisata Batu)

1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana implementasi kualitas layanan jasa untuk meningkatkan kepuasan konsumen di Batu Night Spectacular (BNS)? 2. Bagaimana implikasi dari implementasi kualitas layanan jasa untuk meningkatkan kepuasan konsumen di Batu Night Spectacular (BNS)? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Untuk mengetahui implementasi kualitas layanan jasa dalam meningkatkan kepuasan konsumen di Batu Night Spectacular (BNS) 2 Untuk mengetahui kualitas layanan jasa dalam meningkatkan kepuasan konsumen di Batu Night Spectacular (BNS) 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan dari rumusan masalah tersebut di atas, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan. Diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan masukan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. 2. Bagi Peneliti a. Sebagai wahana untuk mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama studi di Perguruan Tinggi dengan kasus-kasus nyata di dunia pelayanan

jasa, serta memperkaya ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen pemasaran. b. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan untuk mengembangkan kemampuan peneliti dalam mengamati permasalahan serta membantu memberikan sumbangan pikiran bagi organisasi/perusahaan. c. Dapat rnernbandingkan teori-teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan praktek melihat langsung kondisi di lapangan. d. Peneliti dapat mengaplikasikan ilmunya secara langsung dengan menghadapi kondisi secara nyata di lapangan dan mengasah kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian dengan metode ilmiah. e. Memperoleh kesempatan untuk dapat melihat dan melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan di lapangan. f. Sebagai sarana untuk belajar menganalisa strategi bersaing yang diterapkan pada perusahaan. 3. Bagi Pihak Lain Dapat digunakan dalam menambah pengetahuan dan sebagai bahan perbandingan serta pertimbangan dalam memecahkan masalah yang serupa. 4. Bagi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber utuk mengembangkan kegiatan keilmuan dan pendidikan, khususnya untuk Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen. b. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang berkepentingan untuk mengkaji lebih lanjut tentang permasalahan sejenis.