I. PENDAHULUAN. maupun manfaat untuk dimiliki oleh penerima wasiat sebagai pemberian yang

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu bentuk pengalihan hak selain pewarisan adalah wasiat. Wasiat

BAB I PENDAHULUAN. meninggal dunia. Apabila ada peristiwa hukum, yaitu meninggalnya seseorang

BAB IV ANALISIS DATA A. Persamaan dan Perbedaan Hukum Islam dan Hukum Perdata Indonesia Tentang Hibah dalam Keluarga

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia saling berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. hukum tersebut memiliki unsur-unsur kesamaan, walaupun dalam beberapa

BAB I PENDAHULUAN. sehari -hari. Masalah ini sering muncul karena adanya salah satu pihak yang

STUDI ANALISIS ISTINBATH HUKUM IBNU QUDAMAH TENTANG SAKSI DALAM WASIAT

BAB II WASIAT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

HUKUM WARIS ISLAM DAN PERMASALAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang selanjutnya timbul dengan adanya peristiwa kematian

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

BAB I PENDAHULUAN. hidup atau sudah meninggal, sedang hakim menetapkan kematiannya. Kajian

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. 22

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku dalam masyarakat. Dapat pula dikatakan hukum merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap kematian erat kaitannya dengan harta peninggalan. Setiap

Lex et Societatis, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017. WASIAT MENURUT KETENTUAN-KETENTUAN KOMPILASI HUKUM ISLAM 1 Oleh: Fiki Amalia Baidlowi 2

Porsi. Nasabah. Porsi. Bank. SUMBER DANA: Giro Wadiah Tab Wadiah Tab. Mudharabah Dep. Mudharabah Equity. Profit Distribution.

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Pendidikan Agama Islam

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

Waris Tanpa Anak. WARISAN ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK Penanya: Abdul Salam, Grabag, Purworejo. (disidangkan pada hari Jum'at, 10 Februari 2006)

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang yang hidup di dunia dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya manusia tetap bergantung pada orang lain walaupun sampai

AZAS-AZAS HUKUM WARIS DALAM ISLAM

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN UMUM. rakyat bukan dalam pengertian di jalankan oleh rakyat. 1

BAB I PENDAHULUAN. Islam bukan keluarga besar (extended family, marga) bukan pula keluarga inti

BAB IV. PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN NOMOR 732/Pdt.G/2008/PA.Mks DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

BAB I PENDAHULUAN. Semua akta adalah otentik karena ditetapkan oleh undang-undang dan juga

SUMBER HUKUM ISLAM 1

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

TINJAUAN HUKUM PENYELESAIAN PERKARA PEMBATALAN AKTA HIBAH. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. milik mawhub lah (yang menerima hibah). Dalam Islam, seseorang dianjurkan

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT. Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling,

WASIAT WAJIBAH DAN PENERAPANNYA (Analisis Pasal 209 Kompilasi Hukum Islam)

Hibah di Bawah Tangan tanpa Sepengetahuan Pemilik Harta Hibah Ditinjau Berdasarkan Hukum Islam (Studi Kasus Putusan Nomor: 1000/Pdt.G/2011/PA.

"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"

PEMBAGIAN WARISAN. Pertanyaan:

... BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Wasiat adalah pemberian seseorang kepada orang lain, baik berupa

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial (zoon politicon), yaitu makhluk yang pada

MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI

Masih Ada Hutang, Bagaimana Nasib Almarhum Ayah Kami?

BAB I PENDAHULUAN. Segi kehidupan manusia yang telah diatur Allah dapat dikelompokkan

Berbakti Sepanjang Masa Kepada Kedua Orang Tua

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut hubungan manusia dengan Tuhannya (habl min Allah) maupun hubungan manusia dengan sesama atau lingkungannya (habl min

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARISAN

Serial Akhlak Muslim : Amanah

BAB V PENUTUP. 1. Pendapat ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) di kota. Banjarmasin tentang harta bersama.

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan akhir dari perjalanan kehidupan seorang manusia dan


BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Orang-orang yang Berhalangan Puasa

BAB III ANALISIS PASAL 209 KHI TENTANG WASIAT WAJIBAH DALAM KAJIAN NORMATIF YURIDIS

"SABAR ANUGERAH TERINDAH"

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat.

PASAL-PASAL DALAM UNDANG-UNDANG YANG AKTA-AKTANYA HARUS DIBUAT DALAM AKTA NOTARIIL. A. Yang tercantum dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW)

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

LALUAN KEHIDUPAN

BAB I PENDAHULUAN. badan hukum dengan menyerahkan sebagian dari harta bendanya untuk

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

DAFTAR TERJEMAH. Alquran No Halaman Bab Terjemah 1

BAB I PENDAHULUAN. Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian

HIBAH, FUNGSI DAN KORELASINYA DENGAN KEWARISAN. O l e h : Drs. Dede Ibin, SH. (Wkl. Ketua PA Rangkasbitung)

BAB II TINJAUAN UMUM HIBAH MENURUT HUKUM ISLAM. Hibah secara etimologi adalah bentuk masdar (hubungan antara manusia

dari Ibnu Mas ud bahwa dia menafsirkan kalimat diatas dengan menyatakan, Nutfah yang memancar kedalam rahim bila Allah menghendaki untuk dijadikan

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

Muhammad Nashiruddin Al-Bani, Sahih Sunan Ibnu Majah, Vol, 2, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2013), h

BAB I PENDAHULUAN. mahkluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi terjaminnya barang dan jasa dan memanfaatkan nikmat-nikmat yang Allah

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dimaksud adalah tersebut dalam Pasal 25 ayat (3) Undang -Undang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WASIAT MENURUT FIQH SYAFI IYYAH DAN KHI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

Apa itu Nadzar dan Sumpah? NADZAR DAN SUMPAH

Doakan Orang Lain, Malaikat Mendoakanmu

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah

Munakahat ZULKIFLI, MA

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARIAH MUSYARAKAH

APAKAH ABU BAKAR MEMBUAT FATIMAH MURKA? DAN APAKAH FATIMAH BERHAK MENDAPAT WARISAN?

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya.

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

KEDUDUKAN SAKSI NON MUSLIM DALAM PERADILAN AGAMA YOGYAKARTA SKRIPSI

LAMPIRAN TERJEMAHAN AYAT AL-QUR AN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP. 8) : : : : :

BAB III METODE PENELITIAN. mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan yang timbul. 1 Berdasarkan

Analisis Hukum Islam Terhadap Pembagian Waris Dalam Adat Minang (Studi Kasus Di Desa Biaro Gadang, Sumatera Barat)

Kiat Kiat Untuk Mendapatkan Keluasan Rezki

PMI. Ketika Kita Sakit. Pemuda Mencari Iman. Kultum. Rachmad Chandra Wardana

BAB I PENDAHULUAN. yaitu saat di lahirkan dan meninggal dunia, dimana peristiwa tersebut akan

Dosa Memutuskan Hubungan Kekeluargaan

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bentuk pengalihan hak selain pewarisan salah satu diantaranya adalah wasiat, yaitu pemberian seseorang kepada orang lain, baik berupa benda, piutang, maupun manfaat untuk dimiliki oleh penerima wasiat sebagai pemberian yang berlaku setelah wafatnya orang yang berwasiat. 1 Pengertian lain dari wasiat adalah tasharruf (pelepasan) terhadap harta peninggalan yang dilaksanakan sesudah meninggal dunia seseorang. 2 Menurut asal hukum, wasiat adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan kemauan hati dalam keadaan apa pun. Karenanya tidak ada dalam syariat Islam suatu wasiat yang wajib dilakukan dengan jalan putusan hakim. 3 Sistem kewarisan yang berlaku bagi warga Negara Indonesia masih beragam, sebab selain sistem Hukum Kewarisan Islam yang berlaku, juga masih berlaku sistem hukum waris adat dan sistem hukum waris perdata, yang masing-masing dari sistem tersebut memiliki ketentuan. Berlakunya ketiga sistem hukum kewarisan di Indonesia 1 Mardani, Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, 2014, PT RajaGrafindo Persada : Jakarta, hlm. 107. 2 Muhibbin, Hukum Kewarisan Islam sebagai Pembaruan Hukum Positif di Indonesia, 2011, Sinar Grafika: Jakarta, hlm. 145. 3 Aulia Muthiah, dkk., Hukum Waris Islam, 2015, Pustaka Yustisia : Yogyakarta, hlm. 120.

2 tersebut, akibatnya masih berpengaruh terhadap penyelesaian sengketa kewarisan, sebab anggota keluarga yang bersengketa dapat memilih salah satu dari ketiga sistem hukum tersebut. Namun, saat ini kedudukan hukum kewarisan Islam, Pemerintah Republik Indonesia telah melembagakan berbagai kaidah hukum yang berlaku secara positif, dalam bentuk peraturan perundang-undangan berupa Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, dan dibentuk suatu lembaga yang khusus untuk penegakannya, dalam peraturan perundang-undangan tersebut yaitu peradilan agama. 4 Bagi setiap muslim memiliki kewajiban baginya untuk melaksanakan kaidah-kaidah atau aturan-aturan hukum Islam termasuk dalam hal membagikan harta peninggalan miliknya. Menurut ketentuan hukum Islam, bahwa bagi seseorang yang merasa telah dekat ajalnya dan ia meninggalkan harta yang cukup maka diwajibkan kepadanya untuk membuat wasiat terutama sekali apabila ia telah pula dapat memperkirakan bahwa harta mereka (kedua orang tuanya dan kerabat lainnya) tidak cukup untuk keperluan mereka. Wasiat sebagai salah satu bentuk pemberian kekayaan yang dilakukan oleh seseorang yang baru dapat dilakukan setelah kematiannya yang diberikan kepada pihak tertentu dan dengan bagian tertentu pula sesuai dengan keinginan disertai dengan pertimbangan yang dilakukan. 4 Syamsulbahri Salihima, Perkembangan Pemikiran Pembagian Warisan dalam Hukum Islam dan Implementasinya pada Pengadilan Agama, 2015, Prenadamedia Group : Jakarta, hlm. 243.

3 Ketentuan-ketentuan ini merupakan garis hukum Islam berdasarkan ketentuanketentuan yang diatur dalam Al-Qur an dan hadits diantaranya sebagai berikut 5 : 1. Al-Qur an antara lain : Surat Al-Baqarah ayat 180, yang artinya sebagai berikut: Yang artinya : "Diwajibkan atas kamu, apabila seorang diantara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf, (inilah) kewajiban atas orang yang bertaqwa". (Q.S. Al-Baqarah : 180). Dalam surat Al-Maidah ayat 106, Allah berfirman : Yang artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila salah seorang (di antara) kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu, atau dua orang yang berlainan (agama) dengan kamu. Jika kamu dalam perjalanan di bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian, hendaklah kamu tahan kedua saksi itu setelah salat, agar keduanya bersumpah dengan nama Allah jika kamu ragu-ragu, "Demi Allah kami tidak akan mengambil keuntungan dengan sumpah ini, walaupun dia karib kerabat, dan kami tidak menyembunyikan kesaksian Allah; sesungguhnya jika demikian tentu kami termasuk orang-orang yang berdosa." (Q.S. Al-Maidah: 106). Dalam Surat An-Nisa ayat 11, yang artinya sebagai berikut :... (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya.... (Q.S. An-Nisa : 11). 2. Hadis Hadis Rasulullah SAW. yang artinya: Diriwayatkan dari Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Umar R.A. dia berkata, Rasulullah SAW. bersabda,hak bagi orang 5 http://muh-maskur89.blogspot.co.id, Diakses pada tanggal 21-09-15, Pukul 20.20 WIB.

4 muslim yang mempunyai sesuatu yang hendak di wariskan, sesudah bermalam selama dua malam, tiada lain wasiatnya itu tertulis pada amal kebajikanya. Ibnu Umar berkata, tidak berlalu bagi ku satu malam pun sejak aku mendengar Rasulullah SAW. mengucapkan hadis itu, kecuali wasiatku selalu berada di sisiku. (HR Bukhori, Muslim). Sehubungan dengan pewaris, hal yang penting dipermasalahkan adalah perbuatan pewaris pada masa hidupnya mengenai harta kekayaannya apabila ia meninggal dunia 6. Perbuatan pewaris ini disebut wasiat. Berdasarkan Pasal 195 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam disebutkan bahwa wasiat dapat dilakukan secara lisan atau tertulis 7. Apabila pewaris meninggalkan wasiat, wasiat tersebut berisi pernyataan mengenai apa yang di kehendaki pewaris setelah meninggal dunia. Mengingat wasiat merupakan pernyataan sepihak dari pewaris maka, sebuah wasiat dapat dicabut kembali. Kadangkala karena sesuatu hal seseorang dapat saja mencabut kembali wasiat yang telah ia buat. Di dalam Kompilasi Hukum Islam pewasiat dapat mencabut wasiatnya selama calon penerima wasiat belum menyatakan persetujuannya atau sudah menyatakan persetujuaannya tetapi kemudian menarik kembali. Terdapat perbedaan cara melakukan pencabutan wasiat apabila wasiat tersebut dibuat secara lisan, pencabutan dapat dilakukan secara lisan, tertulis, dan dengan akta otentik. Namun, sebaliknya pencabutan wasiat yang dilakukan secara tertulis atau berdasarkan akta Notaris tidak dapat dilakukan pencabutan secara lisan. 6 Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, 2010, PT Citra Aditya Bakti: Bandung, hlm. 207. 7 Lihat Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, 2007, Akademika Pressindo: Jakarta, hlm. 161.

5 Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai masalah pencabutan wasiat tersebut. Maka dari itu dalam rangka penyusuan skripsi ini penulis memilih judul : PENCABUTAN WASIAT MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM. B. Rumusan Masalah dan Ruang Lingkup Penelitian Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas terdapat beberapa rumusan masalah yang ingin penulis ajukan, yaitu : 1. Bagaimanakah ketentuan-ketentuan pewasiat dan penerima wasiat menurut Kompilasi Hukum Islam? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pencabutan wasiat berdasarkan Kompilasi Hukum Islam? Adapun ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu dan ruang lingkup pembahasan : 1. Ruang lingkup bidang ilmu Bidang ilmu yang digunakan dalam penelitian ini adalah bidang hukum keperdataan khususnya Hukum Waris Islam. 2. Ruang lingkup pembahasan Lingkup pembahasan dalam penelitian ini dibatasi pada tinjauan yuridis terhadap pencabutan wasiat menurut Kompilasi Hukum Islam.

6 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui ketentuan-ketentuan pewasiat dan penerima wasiat menurut Kompilasi Hukum Islam. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan pencabutan wasiat berdasarkan Kompilasi Hukum Islam. D. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kegunaan Teoritis Kegunaan teoritis penelitian ini adalah sebagai pemikiran dan pengembangan di bidang hukum keperdataan khususnya hukum Islam, mengenai Pencabutan Wasiat Menurut Kompilasi Hukum Islam. 2. Kegunaan Praktis Kegunaan praktis penelitian ini adalah : a. Memperluas pengetahuan penulis dalam bidang hukum khususnya hukum waris Islam ; b. Sebagai informasi awal bagi penelitian lanjutan dan referensi alternatif bacaan terhadap pihak- pihak yang menerapkan hukum waris Islam ; c. Salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Fakultas Hukum Universitas Lampung.