FITRIANA APRIANI B

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya

ARIEF KURNIAWAN AMSRI NIM. B

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. AR-RAHMAN PAJANG SURAKARTA

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH UPAH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI PADA PT. BATAM TEXTILE INDUSTRY UNGGARAN, SEMARANG)

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yang meliputi man, money,

PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KUD DAU MALANG SKRIPSI

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DI KARANGANYAR

ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PT. ADIRA FINANCE SOLO NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA PT BANK BTPN MAYONG KABUPATEN JEPARA

PENGARUH KONFLIK DAN STRESS TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. BINA CIPTA NUSA PERKASA BANDAR LAMPUNG. Oleh Ahiruddin Dosen Tetap Fakultas Ekonomi USBRJ

BAB I PENDAHULUAN. yang maksimal dan sebesar-besarnya. Diharapkan dengan didirikannya

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. INDAH CEMERLANG SINGOSARI MALANG SKRIPSI.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH GAJI DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN OPERATION DEPARTMENT PT. EXPORT LEAF INDONESIA.

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. MANUNGGAL JAYA DI BOYOLALI SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH KONFLIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PABRIK GULA KEBON AGUNG MALANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN tentang Perbankkan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT. SUMBERTAMAN KERAMIK INDUSTRI (SKI) PROBOLINGGO SKRIPSI

JURNAL PENELITIAN PENGARUH SIKAP MANDIRI DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN PT. NOHHI INDONESIA GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

PENGARUH UPAH DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TRI MANUNGGAL TEKSTILE SALATIGA

PENGARUH INSENTIF, TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HOTEL PELANGI MALANG)

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA

ESENSI, Vol. 19 No. 2 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MELALUI PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMENUHAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIV. PEMASARAN PT.

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PANASONIC LIGHTING INDONESIA SKRIPSI. Oleh : Abdul Gofur

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PADA USAHA KECIL MENENGAH. (Studi Di Kota Madiun)

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) UNGARAN

PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, PROMOSI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. BALI INTERCONT CARGO DENPASAR

ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN BATIK PUSPA DI PASAR KLEWER SURAKARTA

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DEWARNA HOTEL MALANG SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HP NOKIA PADA COUNTER PLLUS CELLULER DI AMBARAWA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAMU AIR MANCUR WONOGIRI

NURWIDYA DIDIK HERMANTO NIM. B

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT. SUN MOTOR JEBRES SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR POS PUSAT KOTA MEDAN SUMATERA UTARA SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA PADA PT. MARINA PUTRA INDONESIA PERWAKILAN KABUPATEN LUWU UTARA. Salju¹ Mastia Makmur²

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI KARYAWAN TELKOMSEL (kisel) CABANG AMBON.

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN ROKAN HULU

BAB II LANDASAN TEORI. yang menjadi penggerak atas faktor-faktor produksi lain. Tanpa adanya. memperoleh barang atau jasa tersebut.

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PABRIK GULA MERITJAN KEDIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH UPAH DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SAFARI JUNIE TEXTINDO INDUSTRI DI BOYOLALI

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA CV. KRISCO SIDOARJO SKRIPSI

PENGARUH UPAH, INSENTIF, DAN MASA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. DANAR HADI SURAKARTA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PG KREBET BARU KABUPATEN MALANG SKRIPSI

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA KANTOR DPRD PROVINSI JAWA TENGAH. Slamet Riyadi UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PENGARUH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. MAJU MAKMUR JAYAPURA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL PT KAI (PERSERO) PURWOKERTO

PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Kayutangan, Malang)

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Rumah Sakit Aisyah Blitar. Oleh: Bambang Subagyo Dosen AMPINDO Blitar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan Analisis Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia di

PENGARUH PROSES SELEKSI, PENEMPATAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA VILLA SEMANA DI UBUD, GIANYAR

PENGARUH PELATIHAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN MARKETING PT. NASMOCO GOMBEL SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam usaha tersebut karyawan

II. LANDASAN TEORI. Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi mempunyai peranan yang

ABSTRAKSI. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu. tanggung jawab dan fungsi manajemen perusahaan. Baik tidaknya kinerja

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT COLUMBINDO PERDANA CABANG PURWOREJO

PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL SELECTA BATU SKRIPSI

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KERJA KARYAWAN HOTEL ARIA GAJAYANA MALANG SKRIPSI

PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PROYEK PADA DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN ROKAN HULU YASRI.

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK MUAMALAT CABANG MALANG

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. MENGANTI PERMAI DI SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. BENTOEL PRIMA BANDAR LAMPUNG. Oleh Jhon Nasyaroeka ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PELAYANAN PUBLIK DI DESA JALATRANG KECAMATAN CIPAKU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Faktor manusia sebagai faktor modal merupakan sumber daya yang sangat

ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENDIDIKAN, DAN PENDAPATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI LUWES SWALAYAN WONOGIRI SKRIPSI

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI KP-RI MEKKAR KECAMATAN KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO

Pengaruh Motivasi, Kompensasi, Lingkungan Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Study Kasus Pada PT Yamaha Motor Semarang)

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada kebutuhan kebendaan yang meningkat.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang

Oleh : Muhammad Ali Kusnady ABSTRAK

PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV SUMBER ALAM LAMPUNG SELATAN. Oleh : Husna Purnama

Nurus Safa atillah *) *)

PENGARUH UPAH DAN TINGKAT PROTEKSI KERJA PERUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. ANGKASA POLYPROPINDO SUKOHARJO 2008

PENGARUH STRATEGI PEMASARAN JASA TERHADAP JASA PELAYANAN NASABAH PADA PERUSDA BANK KLATEN NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: THIFANI ULFAH B

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.

PENGARUH GAJI DAN BONUS TERHADAP PRODUKTIVITAS (Studi Kasus pada CV. Karyana Mobilindo) YOHAN HERLAMBANG

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktek. Jakarta : Rineka Cipta

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

ABSTRAKSI Pengaruh Kompensasi Finansial Dan Non Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Virda Elite Collection Malang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENJUALAN KAYU DI KOPERASI GRAHA MANDIRI SENTAUSA DI KABUPATEN BATANG

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA MAKASSAR

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

Transkripsi:

PENGARUH UPAH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh: FITRIANA APRIANI B 100 100 043 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENGARUH UPAH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Oleh: FITRIANA APRIANI B100100043 ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh upah insentif dan jaminan sosial terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan dan mengetahui faktor yang dominan terhadap pengaruh produktivitas tenaga kerja. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada pengelola jasa dalam hal pengaruh upah insentif dan jaminan sosial terhadap produktivitas pada CV. Usaha Makmur Solo.Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linier berganda dengan uji t, uji F dan koefisien determinasi (R 2 ). Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh langsung dari perusahaan yaitu CV Usaha Makmur Solo.Data yang digunakan dalm penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber data secara tidak langsung atau data yang telah disusun oleh pihak lain yang ada kaitannya dengan penelitian, dalam hal ini data telah disusun oleh pihak perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Upah insentif dan jaminan sosial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Usaha Makmu Solo, sehingga H 1 yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara upah insentif dan jaminan sosial terhadap produktivitas kerja karyawan diterima kebenarannya.hasil perhitungan menunjukkan bahwa upah insentif mempunyai nilai koefisien beta lebih besar dibandingkan dengan variabel jaminan sosial yaitu sebesar 0,662. Hal ini menunjukkan bahwa upah insentif merupakan variabel yang dominan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Usaha Makmur Solo, sehingga H 2 yang menyatakan bahwa upah insentif mempunyai pengaruh yang kuat terhadap peningkatan produktivitas diterima kebenarannya. Kata kunci: upah insentif, jamian sosial, produktivitas kerja.

PENDAHULUAN Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya agar para karyawan yang terlibat dalam kegiatan guna memajukan perusahaan dapat memberikan prestasi dalam bentuk produktivitas kerja setinggi mungkin untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Produktivitas menurut (Sinungan,2003)merupakan suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak dari manusia dengan menggunakan sumber-sumber riilnya yang semakin sedikit. Sarana yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan adalah dengan memberikan upah dan jaminan sosial. Dengan pemberian upah insentif diharapkan karyawan terpacu untuk memproduksi dan mempunyai rasa tanggung jawab penuh terhadap tugasnya. Dengan jaminan sosial diharapkan karyawan merasa lebih dihargai disbanding dengan yang lain. Adapun jaminan sosial juga dapat dijadikan motivasi untuk memacu karyawan agar lebih giat dalam bekerja. Menurut Robbins kemampuan kerja sebagai kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai macam tugas dalam sebuah pekerjaan (Robbins, 1998). Seringkali tenaga kerja yang kurang mendapat perhatian mengenai kesejahteraan tidak mau mengoptimalkan kemampuannya sehingga hasil kerjanya kurang produktif dan kurang menguntungkan bagi perusahaan. Secara keseluruhan akan menurunkan tingkat produktivitas perusahaan. Tindakan efisiensi dalam baik terhadap sumber untuk memproduksi barang-barang. Langkah awal untuk peningkatan produktivitas adalah mengukur tingkat produktivitas pada waktu sebagai titik ukur bagi peningkatan produktivitas pada waktu yang akan datang. Produktivitas merupakan perbandingan antara output dengan input. Dengan menganalisis dari hasil pengukuran produktivitas akan diketahui kekurangan sehingga dapat dipakai untuk memperbaiki selanjutnya dan akhirnya mencapai tingkat produktivitas yang tinggi. Produktivitas kerja adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini (Cahyono, 1996:283). Tujuan dari 1

peningkatan produktivitas yaitu untuk meningkatkan efisiensi material. Meminimalkan biaya per unit produk dan memaksimalkan output perjam kerja. Menyadari pentingnya pengaruh upah insentif dan jaminan sosial terhadap peningkatan produktivitas kerja, maka penulis tertarik untuk mengemukakan judul: Pengaruh Upah Insentif Dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. TINJAUAN PUSTAKA Produktivitas Produktivitas menurut ilmu ekonomi merupakan rasio antara hasil kegiatan dengan output yang dikeluarkan. Pada umumnya rasio ini merupakan suatu bilangan yang menguntungkan rata-rata hasil antara keluaran output total dengan berbagai output. Secara umum produktivitas diartikan sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai atau dikeluarkan dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang digunakan persatuan waktu, atau dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara output (barang dan jasa) yang dihasilkan dibagi dengan satu lebih input (seperti tenaga kerja, modal atau manajemen) yang digunakan (Heizer dan Render 2005:18). Produktivitas menurut Klinger dan Nanbaldin merupakan fungsi perkalian dari usaha karyawan (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi, dengan kemampuan karyawan (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan. Produktivitas yang meningkat, berarti terdapat performansi yang baik yang akan menjadikan feedback bagi usaha atau motivasi karyawan pada tahap berikutnya (Gomes, 1997:160). Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mempunyai pengertian sebagai sikap mental yang selalu berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin dan esok lebih baik dari hari ini (Umar, 2000:9). 2

Upah Insentif Upah dalam arti umum adalah pembayaran terhadap jasa-jasa baik kepada pegawai negeri yang bekerja kepada pemerintah maupun karyawan perusahaan. Dalam arti sempit upah adalah pembayaran terhadap jasa atau pembayaran terhadap pengorbanan yang telah dikeluarkan karyawan, yang berdasarkan jumlah jam kerja ataupun berdasarkan tiap produk yang dihasilkan. Menurut (Rivai, 2004) Upah didefinisikan sebagai balas jasa yang adil dan layak diberikan kepada para pekerja atas jasa-jasanya dalam mencapai tujuan organisasi. Upah merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang jumlahnya relatif tetap, besarnya upah dapat berubah-ubah. Konsep upah biasanya dihubungkan dengan proses pembayaran bagi tenaga kerja lepas. Menurut Heidjrachman dan Suad (2000) upah dapat didefinisikan sebagai pengganti atas jasa yang telah diserahkan oleh pekerja kepada pihak lain atau majikan. Menurut Robert dan John upah adalah bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah jam kerja. Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan upah merupakan suatu imbalan yang diberikan kepada seseorang atas jasa yang telah diberikan berdasarkan jumlah jam kerja. Jaminan Sosial Sebenarnya pengertin jaminan sosial tidak berbeda jauh dari pengertian upah. Hanya jaminan sosial pemberiannya diatur oleh bidang yang berbeda. Menurut Manullang (Pengantar Ekonomi Perusahaan 1990, hal 123) adalah dana dan fasilitas yang diberikan kepada pekerja yang mempunyai imbalan jasa perusahaan karena pekerja telah mengembangkan tenaganya. Adapun bentuk jaminan sosial adalah sebagai berikut: 1. Jaminan sosial berupa kesehatan Kesehatan ini menyangkut kesehatan fisik maupun mental. Kesehatan para karyawan bisa tergantung karena penyakit stress (ketegangan) maupun 3

karena kecelakaan. Kesehatan karyawan yang buruk akan mengakibatkan tingkat produktivitas yang rendah. Adanya program kesehatan maka dapat menguntungkan bagi para karyawan. Fasilitas ini dapat berupa poliklinik yang lengkap dengan dokter atau sekedar memberikan tunjangan kesehatan yang bisa digunakan berobat pada dokter yang ditunjuk perusahaan dengan memperoleh ganti rugi dari perusahaan. 2. Jaminan Sosial berupa asuransi Program asuransi ini bisa berbentuk asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan asuransi kecelakaan. Disini perusahaan bisa melakukan kerjasama dengan perusahaan asuransi untuk menanggung asuransi karyawan. Seandainya perusahaan telah mengasuransikan karyawannya maka perusahaan tetap berkewajiban memberikan ganti rugi kepada karyawannya yang mengalami kecelakaan. 3. Jaminan sosial dengan pemberian kredit perusahaan Pemberian kredit kepada karyawan yang membutuhkan bias diorganisir oleh manajemen, bias pula oleh para karyawan itu sendiri dengan mendirikan perkumpulan atau koperasi simpan pinjam. Pada bentuk koperasi simpan pinjam, pihak manajemen hanya menjadi pengawas saja untuk menjamin agar koperasi yang didirikan itu berjalan dengan baik. Koperasi ini berfungsi membantu para anggota dalam soal keuangan. 4. Jaminan sosial berupa transportasi Transportasi ini diberikan kepada karyawan agar karyawan lebih bersemangat dalam bekerja. Dengan adanya transportasi dapat mempermudah dalam bekerja. METODOLOGI PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh langsung dari perusahaan yaitu CV Usaha Makmur Solo, yang berlokasi di Jln Larasati No 21, Dawung Tengah RT 01 RW 15 Serengan Solo.Data yang digunakan dalm penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber data secara tidak langsung atau data yang telah disusun oleh pihak lain 4

yang ada kaitannya dengan penelitian, dalam hal ini data telah disusun oleh pihak perusahaan. Analisis yang digunakan untuk menentukan atau mengetahui persamaan regresi yang menunjukkan hubungan antara variabel dependent (produktivitas kerja) dengan variabel independent (upah insentif dan jaminan sosial) secara umum yang dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: Dimana: Y a = produktivitas karyawan = kostanta = koefisien regresi = upah insentif = jaminan sosial HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Produktivitas kerja adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini (Cahyono, 1996:283). Tujuan dari peningkatan produktivitas yaitu untuk meningkatkan efisiensi material. Meminimalkan biaya per unit produk dan memaksimalkan output perjam kerja. Tabel 1 Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Variabel Coefficient Beta t hitung P (Constant) 9537,346 0,174 0,862 Upah Insentif (X 1 ) 1,656 0,662 7,825 0,000 Jaminan Sosial (X 2 ) 4,186 0,335 3,956 0,000 R 2 = 0,988 F hitung = 2189,317 p = 0,000 Sumber: Data sekunder diolah, 2014 5

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh upah insentif dan jaminan sosial terhadap produktivitas kerjakaryawan diperoleh hasil pengujian untuk pengaruh upah insentif terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Usaha Makmur Solo diperoleh nilai t hitung sebesar7,825 dengan p= 0,000. Hasil perhitungan diketahui bahwa p<0,05 sehingga H 0 ditolak, artinya upah insentif berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Usaha Makmur Solo. Hasil pengujian untuk pengaruh jaminan sosial terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Usaha Makmur Solo diperoleh nilai t hitung sebesar 3,956 dengan p= 0,000. Hasil perhitungan diketahui bahwa p<0,05 sehingga H 0 ditolak, artinya jaminan sosial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Usaha Makmur Solo. Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa upah insentif dan jaminan sosial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Usaha Makmu Solo, sehingga H 1 yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara upah insentif dan jaminan sosial terhadap produktivitas kerja karyawan diterima kebenarannya. Produktivitas menurut Klinger dan Nanbaldin merupakan fungsi perkalian dari usaha karyawan (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi, dengan kemampuan karyawan (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan. Produktivitas yang meningkat, berarti terdapat performansi yang baik yang akan menjadikan feedback bagi usaha atau motivasi karyawan pada tahap berikutnya (Gomes, 1997:160). Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mempunyai pengertian sebagai sikap mental yang selalu berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin dan esok lebih baik dari hari ini (Umar, 2000:9). Produktivitas suatu perusahaan perlu ditingkatkan dengan berbagai cara. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Cahyono (1996:258-256) yang mengemukakan bahwa Peningkatan produktivitas tenaga kerja perlu diupayakan karena mempunyai banyak manfaat, baik secara makro maupun mikro. Secara makro peningkatan produktivitas bermanfaat dalam pendapatan masyarakat yang lebih tinggi, tersedianya barang kebutuhan masyarakat yang lebih tinggi, 6

tersedianya barang kebutuhan masyarakat yang lebih banyak dengan harga lebih rendah, perbaikan kondisi kerja termasuk jam kerja dan lain-lain. Menurut (Rivai, 2004) Upah didefinisikan sebagai balas jasa yang adil dan layak diberikan kepada para pekerja atas jasa-jasanya dalam mencapai tujuan organisasi. Upah merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang jumlahnya relatif tetap, besarnya upah dapat berubah-ubah. Konsep upah biasanya dihubungkan dengan proses pembayaran bagi tenaga kerja lepas.pemberian intensif harus sesuai dengan motif yang ada pada diri individu, hal tersebut harus sesuai pendapat Ranupandojo dan Husnan, bahwa apabila intensif hanya sedikit manarik perhatian. Intensif tersebut bersifat individual dalam arti sesuai dengan motif yang menggerakkan individu dalam bekerja. Sebenarnya pengertin jaminan sosial tidak berbeda jauh dari pengertian upah. Hanya jaminan sosial pemberiannya diatur oleh bidang yang berbeda.menurut Manullang (1990:123) adalah dana dan fasilitas yang diberikan kepada pekerja yang mempunyai imbalan jasa perusahaan karena pekerja telah mengembangkan tenaganya. Sarana yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan adalah dengan memberikan upah dan jaminan sosial. Dengan pemberian upah insentif diharapkan karyawan terpacu untuk memproduksi dan mempunyai rasa tanggung jawab penuh terhadap tugasnya. Dengan jaminan sosial diharapkan karyawan merasa lebih dihargai disbanding dengan yang lain. Adapun jaminan sosial juga dapat dijadikan motivasi untuk memacu karyawan agar lebih giat dalam bekerja. Menurut Robbins kemampuan kerja sebagai kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai macam tugas dalam sebuah pekerjaan (Robbins, 1998). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa upah insentif mempunyai nilai koefisien beta lebih besar dibandingkan dengan variabel jaminan sosial yaitu sebesar 0,662. Hal ini menunjukkan bahwa upah insentif merupakan variabel yang dominan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Usaha Makmur Solo, sehingga H 2 yang menyatakan bahwa upah insentif mempunyai 7

pengaruh yang kuat terhadap peningkatan produktivitas diterima kebenarannya. Menurut Heidjrachman dan Husnan (1992) upah dapat didefinisikan sebagai pengganti atas jasa yang telah diserahkan oleh pekerja kepada pihak lain atau majikan.pemberian intensif harus sesuai dengan motif yang ada pada diri individu, hal tersebut harus sesuai pendapat Ranupandojo dan Husnan, bahwa apabila intensif hanya sedikit manarik perhatian. Intensif tersebut bersifat individual dalam arti sesuai dengan motif yang menggerakkan individu dalam bekerja.upah sebenarnya merupakan imbalan atas prestasi karyawan. Semakin tinggi prestasi karyawan seharusnya semakin besar pula upah yang akan diterima. Prestasi ini biasanya dinyatakan sebagai produktivitas. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh upah insentif dan jaminan sosial terhadap produktivitas kerjakaryawandapat ditarik kesimpulan: 1. Upah insentif dan jaminan sosial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Usaha Makmu Solo, sehingga H 1 yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara upah insentif dan jaminan sosial terhadap produktivitas kerja karyawan diterima kebenarannya. 2. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa upah insentif mempunyai nilai koefisien beta lebih besar dibandingkan dengan variabel jaminan sosial yaitu sebesar 0,662. Hal ini menunjukkan bahwa upah insentif merupakan variabel yang dominan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Usaha Makmur Solo, sehingga H 2 yang menyatakan bahwa upah insentif mempunyai pengaruh yang kuat terhadap peningkatan produktivitas diterima kebenarannya. Adanya berbagai keterbatasan dan kekurangan dari hasil penelitian ini, maka penulis memberikan rekomendasi sebagai berikut: 1. Bagi CV. Usaha Makmur Solo diharapkan untuk senantiasa memperhatikan dan meningkatkan upah insentif dan jaminan sosial bagi karyawan, sehingga produktivitas kerja karyawan akan semakin mengalami peningkatan. 8

2. Bagi karyawan diharapkan senantiasa berusaha untuk meningkatkan produktivitas kerja, sehingga feedback yang diperoleh perusahaan sebanding dengan upah insentif dan jaminan sosial yang didapatkan. 3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk lebih meningkatkan penelitian dengan menambahkan perusahaan sebagai obyek penelitian yang lebih luas sebagai sampel penelitian serta meneliti lebih luas tentang faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan, seperti motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan lain sebagainya. 9

DAFTAR PUSTAKA Cahyono, BambangTri. (1996). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Badan Penerbit IPWI. Djarwanto PS, PangestuSubagyo. (1998). Statistik Induktif Edisi 4. Yogyakarta: BPSE UBM. Gomes, FC. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Andi Offset. Hadari, Nawawi dan Martini Hadawi. (1990). Administrasi Personel untuk Produktivitas Kerja. Jakarta: Haji Masagung. Heidjrachman R dan SuadHusnan. (2000). Manajemen Personalia. Yogyakarta: Edisi Keempat. Heizer, J dan Render, B. (2005). Operation Managemen (Manajemen Operasional). Jakarta: Salemba Empat. Husnan, Suad. (2000). Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, Edisi 3. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Kusriyanto, Bambang. (1984). Meningkatkan Produktivitas Karyawan. Jakarta: Gramedia. Manullang, K. (1990). Peranan Perhitungan Produktivitas Kaitannya dengan Kebijaksanaan yang Diambil (dalam berita Pasar Kerja, Depnaker RI Triwulan/I/1989/1990). Ndraha, Taliziduhu. (1999). Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rieke Cipta. Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Robbins, P. Stephen. (1998). Perilaku Organisasi Edisi kedelapan, diterjemahkan oleh Handyana Pujatmaka dan Benyamin Molan. Jakarta: PT. Prehalindo. Robert L.Mathis, John H.Jackson;. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia,buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Sinungan, Muchdarsyah. (2003). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Bandung: Bumi Aksara. Stoner, James. AF. (1992). Manajemen. Jakarta: Erlangga. Suharsimi, Arikunto. (2002). Manajemen Penelitian. Jakarta : RINEKA IPTA. 10

Suharyadi, Purwanto S.K;. (2004). Statistik untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta : Salemba Empat. Suprihanto, John. (1997). Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE. Swasta, Basu. (2001). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: BPFE. T.Sirait Jastine. (2006). Memahami Aspek-aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta: Grasindo.Jakarta. Umar, Husein. (2000). Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 11