RESIKO KEHAMILAN USIA MUDA TERHADAP KESEHATAN IBU DAN ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
KEHAMILAN DINI USIA REMAJA PADA MASA PRANIKAH DAN NIKAH MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi. Oleh Mia Puri Rahayu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Remaja sejatinya adalah harapan semua bangsa, negara-negara yang

mengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau

KESEHATAN REPRODUKSI. Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes

MASALAH KEBIDANAN DI KOMUNITAS

BAB 1 PENDAHULUAN. (usia tahun) berjumlah sekitar 43 juta jiwa atau 19,61 persen dari jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa,

ABORSI DISUSUN OLEH: NOVIYANTI PUTRI AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDARLAMPUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan untuk laki-laki adalah 19 tahun. Namun data susenas 2006

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya zaman, dan pengaruh budaya barat merubah pola pikir

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. di Nigeria (79%), Kongo (74%), Afganistan (54%), dan Bangladesh (51%) (WHO,

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. definisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Latifah

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan

BAB 1 PENDAHULUAN. instrumental. Orang menghargai kesehatan karena kesehatan ikut mendasari

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penyebab kematian ibu adalah abortus. Abortus adalah

BAB I PENDAHULUAN. Berat bayi lahir rendah (BBLR) didefinisikan oleh World Health

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. muda). Diantaranya adalah keguguran,persalinan premature, BBLR, kelainan

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI DI SMA NEGERI 1 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah bagian yang penting dalam masyarakat, terutama di negara

BAB I PENDAHULUAN. and Development (ICPD) di Kairo (1994), adalah tentang seksual dan

BAB I PENDAHULUAN. kecanduan narkoba dan ujung ujungnya akan terinfeksi HIV Aids dengan hal

TINJAUAN PUSTAKA Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Definisi Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia tersebut menjadi melemah. Pertahanan tubuh yang menurun

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hubungan seksual merupakan salah satu bagian penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Menunjukkan AKI yang sangat signifikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang jelas dan benar, yang meliputi proses terjadinya pembuahan,

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada awal kehamilan (trimester pertama), seperti berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, makin banyak pula ditemukan penyakit-penyakit baru sehingga

NARASI KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMK YPKK 3 SLEMAN. Oleh : dr. Novita Intan Arovah, MPH

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang potensial adalah generasi mudanya. Tarigan (2006:1)

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial dan fisik (Hurlock, 2007). World Health

Peningkatan Pengetahuan Remaja dan Pemuda tentang Kesehatan Reproduksi dan Hubungannya dengan Lingkungan Sosial di Palangka Raya ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diwujudkan dalam tingkah laku yang bermacam-macam, mulai dari

BAB 1 PENDAHULUAN. remaja-remaja di Indonesia yaitu dengan berkembang pesatnya teknologi internet

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pengenalan akan hal-hal baru sebagai bekal untuk mengisi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. (Depkes, 2010)

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun

BAB 1 PENDAHULUAN. besar. Berdasarkan data UNICEF, WHO, UNFPA dan Bank Dunia tren angka

BAB I PENDAHULUAN. Children's Emergency Fund (WHO dan UNICEF 2004), berat badan lahir

SKRIPSI. Proposal skripsi. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S-1 Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Seks bebas adalah hubungan seksual terhadap lawan jenis maupun

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. tinggal dalam darah atau cairan tubuh, bisa merupakan virus, mikoplasma, bakteri,

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh : PUJI YATMI J

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang didalamnya penuh dengan dinamika. Dinamika kehidupan remaja ini

BAB I PENDAHULUAN. saat usia remaja terjadi peningkatan hormon-hormon seksual. Peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan seksual merupakan kebutuhan manusia sejalan dengan tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. remaja adalah datang haid yang pertama kali atau menarche, biasanya sekitar umur

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan reproduksi remaja (Kemenkes RI, 2015). reproduksi. Perilaku seks berisiko antara lain seks pranikah yang

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara berkembang. Berdasarkan angka tersebut, diperkirakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. seksual. Kondisi yang paling sering ditemukan adalah infeksi gonorrhea,

BAB I PENDAHULUAN. status kesehatan ibu pada suatu wilayah, salah satunya yaitu angka

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu. bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan (Sumarah, dkk. 2008:1).

BAB I PENDAHULUAN. data BkkbN tahun 2013, di Indonesia jumlah remaja berusia tahun sudah

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pelayanan Kesehatan adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah-masalah pada remaja yang berhubungan dengan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik

BAB I PENDAHULUAN. Tri Lestari Octavianti,2013 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS BEBAS DI SMA NEGERI 1 KADIPATEN KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga memunculkan masalah-masalah sosial (sosiopatik) atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. insan lawan jenis yang masih remaja dalam satu ikatan (Luthfiyah,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diterjemahkan sebagai Tujuan Pembangunan Milenium yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan pada remaja adalah masalah serius dan sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan secara formal di hadapan penghulu/kepala agama tertentu, para saksi

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya dengan yang negatif remaja dengan mudah terbawa ke hal yang

BAB I PENDAHULUAN. paling sulit dikendalikan, apalagi di tengah dunia yang makin bebas

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak yang dimulai saat

BAB 1 : PENDAHULUAN. remaja tertinggi berada pada kawasan Asia Pasifik dengan 432 juta (12-17 tahun)

BAB I PENDAHULUAN. yang belum menikah cenderung meningkat. Hal ini terbukti dari beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan tahapan seseorang dimana ia berada di antara fase anak

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 25 per-1000 kelahiran hidup dengan Bayi Berat Lahir. Rendah (BBLR) penyebab utamanya. 2 Kematian bayi baru lahir di

PENTINGNYA PERAWATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. topik yang menarik untuk dibicarakan. Topik yang menarik mengenai masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. remaja putri berusia <20 tahun. Kehamilan tersebut dapat disebabkan oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menikmati masa remajanya dengan baik dan membahagiakan, sebab tidak jarang

- Sebelum melakukan penetrasi yang dalam, yang harus diutamakan adalah kenyamanan dan kebebasan ibu hamil.

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .

Transkripsi:

RESIKO KEHAMILAN USIA MUDA TERHADAP KESEHATAN IBU DAN ANAK MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Bapak Nurudin Santoso,ST.MT Oleh : Kelas I A Briana Elvira Afriliandhani (1302100023) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN MALANG April 2014

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Resiko Kehamilan Usia Muda Terhadap Kesehatan Ibu Dan Anak. Makalah ini disusun oleh penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi dalam Kebidanan dari Dosen Pengampu Mata Kuliah Teknologi Informasi dalam Kebidanan, Nurudin Santoso,ST.,MT. Selama proses penulisan makalah, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Khususnya kepada Dosen pengampu mata kuliah Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang telah memberikan tugas dan bimbingan kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Saya selaku penulis menyadari bahwa masih perlu adanya penyempurnaan dalam makalah ini. Untuk itu saya mengharapkan saran, kritik, dan masukan yang bersifat konstruktif untuk kesempurnaan makalah ini. Malang,11 April 2014 Penulis i

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I... 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan... 2 BAB II... 3 PEMBAHASAN... 3 2.1 Faktor yang mempengaruhi terjadinya kehamilan usia muda... 3 2.2 Akibat dan resiko yang terjadi pada kehamilan usia muda... 4 2.3 Masalah yang timbul akibat kehamilan usia muda... 6 BAB III... 7 PENUTUP... 7 3.1 Simpulan... 7 3.2 Saran... 7 DAFTAR PUSTAKA... 8 ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, masalah kehamilan remaja cenderung masih kurang untuk negara-negara berkembang dibandingkan dengan negara-negara maju. Program pendidikan seks di sekolah cenderung sangat kurang bagi kalangan remaja. Tanpa adanya pengetahuan yang cukup bagi remaja, maka remaja dapat terjun ke hal-hal yang tidak semestinya seperti seks bebas yang dapat mengakibatkan kehamilan remaja. Selama bertahun-tahun, aktivitas seksual di kalangan remaja semakin meningkat. Seorang remaja tidak pernah merasa siap untuk hamil. Selain itu bayi mereka lebih rentan terhadap komplikasi. Penyakit menular seksual hidup berdampingan dengan kehamilan remaja, hal tersebut juga dapat membahayakan bayi. Meskipun aktivitas seksual aktif, kebanyakan remaja masih belum memiliki pengetahuan yang tepat tentang seksualitas. Remaja hamil berisiko 4 kali lipat mengalami luka serius dan meninggal saat melahirkan.meski mengalami pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pelayanan kesehatan secara keseluruhan, namun saat berbicara tentang kesehatan dan hak seksual dan reproduksi, remaja dan anak muda masih kurang mendapatkan informasi dan tidak terlayani.menurut Dr.Nafis Sadik, Special Envoy of the United Nations Secretary-General for HIV/AIDS in Asia Pasific dalam acara the 6th Asia Pacific Conference on Sexual and Reproductive Health and Right 2011 di Graha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta mengatakan bahwa semua negara di wilayah Asia Pasifik memiliki hukum yang melawan pernikahan anak, tetapi pada banyak negara hampir 50 persen wanita menikah sebelum usia 18 tahun. 1

1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apakah faktor penyebab terjadinya kehamilan usia muda? 1.2.2 Apakah akibat dan resiko kehamilan usia muda bagi ibu dan anak? 1.2.3 Apakah masalah yang timbul akibat kehamilan usia muda? 1.3 Tujuan Sejalan dengan rumusan di atas, makalah ini disusun untuk mengetahui dan mendeskripsikan: 1.3.1 Faktor yang mempengaruhi terjadinya kehamilan usia muda; 1.3.2 Akibat dan resiko kehamilan usia muda bagi ibu dan anak; 1.3.3 Masalah yang timbul akibat kehamilan usia muda. 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Faktor yang mempengaruhi terjadinya kehamilan usia muda a. Kurangnya peran orang tua dalam keluarga Perhatian dan peran orang tua amat berpengaruh besar terhadap perkembangan mental dan kejiwaan si anak. Anak yang tidak merasakan ketentraman didalam keluarganya akan cenderung mencari ketentraman diluar dengan berbagai cara, ada kalanya mereka melakukan hal-hal yang banyak diantaranya yang cenderung melakukan hal hal negative sebagai bentuk kesalahan mereka terhadap orang tuanya b. Kurangnya pendidikan seks dari orang tua dan keluarga terhadap remaja Berdasarkan penelitian yang didapat sejak september 2007 yang dilakukan di 4 kota di Indonesia. Dengan mengambil 450 responden dan dengan kisaran usia 15-24 tahun, kategori masyarakat umum dan dengan kelas sosial menegah keatas dan kebawah. Dodapatkan informassi bahwa sekitar 65% informasi tentang seks didapat dari kawan, 35% dari film porno dan hanya 5% yang mendapatkan informasi tentang seks dari orang tua. Para remaja juga mengaku tahu resiko terkena PMS (29%) tapi hamya 24% dari responden remaja ini yang melakukan preventif umtuk mencegah penyakit AIDS yang menghinggapi mereka. Dalam penelitian ini didapatkan juga 44% dari responden mengaku sudah pernah punya pengalaman seks diusia 16-18 tahun, 16% mengaku pengalaman seks sudah mereka dapatkan antara usia 13-15 tahun. Selain itu rumah menjadi tempat vaforite(40%) untuk melakukan hubungan seks, sisanya 26% di kost, 26% di hotel.komunikasi yang lebih terbuka antara anak dan orang tua dapat berperan penting bagi pemantauna perilaku anak di masyarakat larena dengan komunikasi orangtua dapat memasukkan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. c. Perkembangan IPTEK yang tidak didasari dengan perkembangan mental yang kuat 3

Semakin majunya IPTEK membuat para remaja semakin mudah untuk mendapatrkan informasi-informasi mengenai seks dan apabila hal ini tidak didasari dengan perkembangan mental yang kuat maka dapat membuat para remaja terjerumus kearah pergaulan yang salah dan sehingga terciptalah perbuatan-perbuatan yang tidak sesyuai dengan norma dan agama yang berlaku. Zastrow ( 1987 ) Mengungkapkan beberapa penyebab kehamilan yang dialami oleh para remaja : a. Penyebab utama terjadinya kehamilan adalah misinformasi atau kurangnya informasi yang relevan. b. Mengabaikan bahwa tingkah laku seksual akan menyebabkan kehamilan dan berasumsi bahwa pasangannyalah yang menggunakan kontrasepsi walaupun kenyataan tidak demikian. c. Bagi beberapa gadis, mereka tidak memperdulikan apakah mereka akan hamil atau tidak. b. Menyalahartikan atau kebingungan dalam mengartikan konsep cinta, keintiman dan tingkah laku seksual. 2.2 Akibat dan resiko yang terjadi pada kehamilan usia muda Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain: a. Bagi ibunya; 1. Mengalami pendarahan Pendarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. Selain itu juga disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang tertinggal didalam rahim).kemudian proses pembekuan darah yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir. 4

2. Kemungkinan keguguran / abortus Pada saat hamil seorang ibu sangat memungkinkan terjadi keguguran. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan juga abortus yang disengaja, baik dengan obat-obatan maupun memakai alat. 3. Persalinan yang lama dan sulit Adalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun janin. Penyebab dari persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan kekuatan his dan mengejan serta pimpinan persalinan yang salah 4. Kematian ibu Kematian pada saat melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan dan infeksi. b. Bagi bayinya; 1. Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan. Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). hal ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang. 2. Berat badan lahir rendah (BBLR) Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500 gram. Kebanyakan hal ini dipengaruhi kurangnya gizi saat hamil, umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun, dapat juga dipengaruhi penyakit menahun yang diderita oleh ibu hamil. 3. Cacat bawaan. Merupakan kelainan pertumbuhan struktur organ janin sejak saat pertumbuhan.hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kelainan genetik dan kromosom, infeksi, virus rubela serta faktor gizi dan kelainan hormon. 5

4. Kematian bayi Kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama hidupnya atau kematian perinatal yang disebabkan berat badan kurang dari 2.500 gram, kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari), kelahiran kongenital serta lahir dengan asfiksia (Manuaba,1998). 2.3 Masalah yang timbul akibat kehamilan usia muda a. Masalah kesehatan reproduksi Remaja yang kelak akan menikah dan menjadi orang tua sebaiknya mempunyai kesehatan reproduksi yang prima, sehingga dapat menurunkan gestasi sehat.dengan demikian di anjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya sehingga dapat mempersiapkan diri untuk hamil dan keadaan optimal. b. Masalah psikologis pada kehamilan remaja jika diluar nikah Remaja yang hamil diluar nikah menghadapi berbagai masalah psikologis, yaitu rasa takut, kecewa, menyesal dan rendah diri terhadap kehamilannya, sehingga terjadi usaha untuk menghilangkan dengan jalan gugur kandung c. Masalah sosial dan ekonomi keluarga Perkawinan yang dianggap dapat menyelesaikan masalah kehamilan remaja tidak lepas dari kemelut.tekanan masyarakat dan belum lagi biaya persalinan yang ditanggung remaja yang notabenya belum memiliki pekerjaan. 6

BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Berdasarkan uraian bab sebelumnya, kami dapat mengemukakan simpulan sebagai berikut: 1. Faktor yang mempengaruhi kehamilan remaja: kurangnya peran orang tua, kurangnya pendidikan seks, dan perkembangan IPTEK yang tidak didasari dengan perkembangan mental yang kuat; 2. Kehamilan remaja berdampak negatif dan memiliki banyak resiko; 3. Kehamilan remaja menimbulkan masalah reproduksi, psikologis, sosial dan ekonomi. 3.2 Saran Sejalan dengan simpulan diatas, kami merumuskan saran sebagai berikut. 1. Orang tua hendaknya memberi perhatian lebih terhadap anaknya dan menjaga komunikasi yang baik,mengawasi tumbuh kembang anak sehubungan dengan perkembangan IPTEK; 2. Memberikan pendidikan seks secara jelas kepada remaja agar remaja lebih faham mengenai kehamilan usia muda serta beragam resikonya; 3. Remaja harus berfikir dewasa dalam mengambil keputusan sehubungan dengan dampak yang akan ia tanggung dari perbuatannya baik masalah reproduksi, psikologis, sosial dan ekonomi.. 7

DAFTAR PUSTAKA Fathimatuzzahra, Nurul. (2012). Kehamilan Remaja (Teenage Pregnancy). [Online]. Tersedia: http://nurulfazahra.blogspot.com/2012/06/kehamilan-remajateenage-pregnancy.html. [10 Juni 2012]. Syafrudin. (2012). Bahaya Kehamilan Remaja pada Usia Muda. [Online]. Tersedia: http://materi-paksyaf.blogspot.com/2012/08/kehamilan-remaja.html. [09 Agustus 2012]. http://leyyuna.wordpress.com/2012/06/21/akibat-menikah-dini-ditinjau-dari-sisikesehatan-2/ http://www.ibudanbalita.net/1405/faktor-masalah-pada-kehamilan-remaja.html 8